BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi dapat dijalankan sepenuhnya dengan memanfaatkan teknologi kumputer dan teknologi informasi terbaru, atau dapat berupa kombinasi antara keduanya. Menurut Rommney dan Steinbart (2017:3) sistem adalah serangkaian dua atau lebih komponen yang saling terkait dan berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sebagian besar sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil yang mendukung yang lebih besar. Informasi adalah data yang telah dikelolah dan diproses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan keputusan. Akuntansi adalah proses identifikasi, pengumpulan, dan penyimpanan data serta proses pengembangan, pengukuran, dan komunikasi informasi. Berdasarkan defenisi tersebut, akuntansi adalah sistem informasi karena sistem informasi akuntansi (SIA) mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan memproses akuntansi dan data lain untuk menghasilkan informasi untuk membuat keputusan.
Dalam suatu perusahaan, penerapan sistem informasi akuntansi memiliki hubungan dan komponen yang sangat penting karena dapat mendukung keputusan yang dilakukan oleh manajemen. Sistem informasi akuntansi adalah suatu sistem yang melaksanakan berbagai operasi dalam rangka menghasilkan informasi yang relevan, diantaranya mencatat data ekonomi, memproses dan menganalisa data serta menyajikan informasi kuantitatif dalam bentuk laporan keuangan. Jadi dari pengertian diatas peneliti menyimpulkan bahwa sistem informasi akutansi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan
dengan sistem informasi akuntansi yang dihasilkan dari sebuah sistem informasi akuntansi.
a. Komponen-komponen sistem informasi akuntansi
Adapun sistem informasi akuntansi dapat menghasilkan informasi keuangan yang berkualitas, berguna dan dapat dipercaya dengan adanya dari komponen-komponen sistem informasi akuntansi. Menurut Romney dan Steinbart (2017:126) ada 6 komponen SIA yaitu: 1) Orang yang menggunakan sistem.
2) Prosedur dan intruksi yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses dan menyimpan data.
3) Data mengenai organisasi dari aktifitas bisnis perusahaan. 4) Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah data.
5) Infrastruktur teknologi informasi, meliputi computer, perangkat jaringan komunikasi yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi.
6) Pegendalian internal dan pengukuran keamanan yang menyimpan data sistem informasi akuntansi
b. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi disuatu perusahaan dibangun dengan tujuan untuk mengelolah data keuangan yang berasal dari berbagai sumber yang akan menjadi informasi keuangan yang diperlukan oleh orang-orang yang memerlukan informasi tersebut untuk mengurangi resiko dalam pengambilan keputusan.
Menurur Farida Tanti Herlinawati (2018:15) ada 3 tujuan sistem informasi akuntansi yaitu:
10
1) Guna memenuhi setiap kewajiban sesuai dengan otoritas yang diberikan kepada seseorang (to fulfill obligatioansrelating to stewardship). Pengelola perusahaan selalu mengacu kepada tanggung jawab manajemen guna menata secara jelas segala sesuatu yang diberikan dengan sumber daya yang dimiliki perusahaan.
2) Setiap informasi yang dihasilkan merupakan bahan yang berharga bagi pengambilan keputusan manajemen (to support decision making by internal decision makers). Sistem informasi menyediakan informasi guna mendukung setiap kepuasan yang diambil oleh pimpinan sesuai dengan pertanggungjawaban yang ditetapkan. 3) Sistem informasi diperlukan untuk mendukung kelancaran
operasional perusahaan sehari-hari (to support the-day-to-day operations). Sistem informasi menyediakan informasi bagi setiap satuan tugas dalam berbagai level manajemant, sehingga mereka dapat lebih produktif.
c. Fungsi Sistem Informasi Akuntansi
Dalam pelaksanaanya, sistem informasi akuntansi diharapkan dapat memberikan informasi-informasi yang berkualitas serta bermanfaat bagi pihak manajemen khususnya para pemakai informasi dalam pengambilan keputusan.
Ada tiga fungsi utama sistem informasi akuntansi menurut Farida Tanti Herlinawat (2018:18) adalah sebagai berikut:
1) Mendukung aktivitas perusahaan sehari-hari.
Suatu perusahaan agar tetap bisa eksis perusahaan tersebut harus terus beroperasi dengan melakukan sejumlah aktivitas bisnis yang peristiwanya disebut sebagai transaksi seperti melakukan pembelian, penyimpanan, proses produksi dan penjualan.
2) Mendukung proses pegambilan keputusan.
Tujuan yang sama pentingnya dari sistem informasi akuntansi adalah untuk memberikan informasi yang diperlukan dalam proses penggambilan keputusan. Keputusan harus dibuat dalam kaitannya dengan perencanaan dan pengendalian aktivitas perusahaan.
3) Membantu dalam memenuhi tanggung jawab pengelolaan perusahaan.
Setiap perusahaan memenuhi tanggung jawab hukum. Salah satu tanggung jawab yang penting adalah keharusan memberi informasi kepada pemakai yang berada diluar perusahaan atau stakehorder yang meliputi pemasok, pelanggan, pemegang saham, kreditor, investor besar, serikat kerja, analisis keuangan, asosiasi industri atau bahkan publik secara umum.
Berdasarkan pernyataan diatas didalam fungsi sistem informasi akuntansi dapat disimpulkan bahwa informasi akuntansi menjadi pendukung dan juga dapat menjadi dasar bagi manajen internal dalam pengambilan keputusan, oleh karena itu sistem informasi akuntansi
12
harus disusun serta dirancang sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan informasi dengan lebih efesien dan efektif.
d. Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan (SIA)
Menurut Purti Ayudewi Pratiwi (2018:10) penyusunan sistem akuntansi suatu perusahaan perlu mempertimbangkan beberapa faktor yang penting.
1) Sistem akuntansi yang disusun itu harus memenuhi prinsip tepat. 2) Sistem akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip aman yang
berarti bahwa sistem akuntansi harus dapat membantu menjaga keamanan harta milik perusahaan.
3) Sistem akuntansi yang disusun itu harus memenuhi prinsip murah yang berarti bahwa biaya untuk menyelenggarakan sistem akuntansi itu harus dapat ditekan sehingga relatif tidak mahal dengan kata lain dipertimbangkan cost dan benefit dalam menghasilkan suatu informasi
e. Langkah-Langkah Penyusunan Sistem informasi
Menurut Almumtahana dan samukri (2019:147) mengungkapkan langkah-langkah dalam penyusunan sistem informasi akuntansi (system life cycle) terdiri dari 4 prosedur.
1) Analisis sistem yang ada langka ini dimaksud untuk mengetahui kebaikan dan keselamatan sistem yang berlaku. Dalam prakteknya analisis sistem ini dilakukan dengan mengadakan penelitian (survei).
2) Merancang sistem akuntansi langkah ini merupakan pekerjaan menyusun sistem yang baru atau mengubah sistem lama agar kelemahan-kelemahan yang ada dikurangi dan ditiadakan.
3) Penerapan sistem akuntansi langkah ini adalah menetapkan sistem akuntansi yang disusun untuk menggantikan sistem lama.
4) Pengawasan sistem baru. Langkah ini adalah untuk mengawasi penerapan sistem baru yaitu mengecek apakah sistem baru ini dapat berfungsi.
f. Pengguna Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Almumtahana dan samurki (2019:148) Sistem informasi merupakan orang-orang yang akan menggunakan sistem informasi yang telah dikembangkan seperti operator, manajer, pengguna sistem informasi lain yang bersangkutan. End User sinonim dengan pemakaian yang menggunakan produk akhir suatu sistem berbasis komputer dikelompokkan menjadi 4 golongan berdasarkan kemampuan komputer yang dimiliki yaitu
1) Pemakai akhir tingkat menuh. 2) Pemakai akhir tingkat perintah. 3) Pemakai akhir tingkat programmer. 4) Personil pendukung fungsional
Para pengguna akhir sistem informasi biasanya hanya fokus dengan apa yang mereka kerjakan pada sistem tersebut sehingga lebih sering ditemukan karyawan yang tidak mengenali sistem informasi akuntan perusahaannya. Untuk kemudian pengguna yang menggunakan aplikasi tertentu kepada pekerjaannya, mereka juga
14
sebagian besar mengetahui bahwa aplikasi tersebut merupakan dari bagian sistem informasi perusahaannya.
g. Pengambilan Keputusan Dalam SIA
Menurut Romney dan Steinbart (2017:12). Kegunaan-kegunaan keputusan informasi akuntansi merupakan bagian dari teori normatif pendekatan model keputusan ditunjukkan untuk mengetahui informasi apa yang diperlukan untuk membuat keputusan. pengambilan keputusan sistem informasi akuntansi diantaranya
1) Dapat mengidentifikasi situasi yang membutuhkan tindankan manajemen.
2) Dapat mengurangi ketidakpastian dan memberikan dasar untuk memilih diantara alternatif tindakan.
3) Dapat menyimpan informasi mengenai hal keputusan sebelumnya yang memberikan dasar untuk meningkatkan keputusan dimasa yang akan datang.
4) Dapat memberikan informasi yng akurat dan tepat waktu.
5) Dapat menganalisis data penjualan untuk menemukan barang-barang yang dibeli bersama-sama dan dapat menggunakan informasi tersebut.
h. Karakteristik Kualitas Pengguna Sistem Informasi Akuntansi
Pemakai sistem sangat memiliki peranan dalam kemajuan pada suatu perusahaan karena pemakai sistem informasi dapat mendorong kinerja sistem informasi menjadi baik. Kinerja sistem informasi berjalan dengan baik apabila para pemakai dapat memahami, menggunakan dan mengaplikasikan sebuah teknologi menjadi informasi yang berguna
untuk pengambilan keputusan sehingga tujuan perusahaan dapat terpenuhi dan kinerja individual dapat dinilai baik. Kemampuan pemakai sistem informasi akuntansi menurut Robbins (2007:42) yaitu dapat dilihat dari “Knowledge, Ability, Skills”. Berikut penjelasan dengan indikator-indikator yang ada, yaitu:
1) Pengetahuan (Knowladge)
pengetahuan diartikan sebagai dasar kebenaran atau fakta yang harus diketahui dan diterapkan dalam pekerjaan sebagai pemakai sistem informasi akuntansi.
2) Kemampuan (Ability)
Kemampuan menjalankan sistem informasi akuntansi yang ada, kemampuan untuk mengekspresikan bagaimana sistem seharusnya, kemampuan mengerjakan tugas dari pekerjaan yang menjadi tanggung jawab, dan kemampuan menyelaraskan pekerjaan.
3) Keahlian (Skills)
Keahlian dalam pekerjaan yang menjadi tanggung jawab, keahlian dalam mengekspresikan kebutuhan dalam pekerjaan.
Dalam melakukan pengembangan sistem informasi setiap orang tidak semua akan menghasilkan keberhasilan. Ada beberapa alasan mengapa pengembangan tidak berhasil seperti kurangnya pengetahuan yang dimiliki pemakai. Selain itu kemampuan pemakai dalam mengoperasikan sistem informasi yang baru sangat dibutuhkan, hal ini penting dalam pengoperasian sistem agar sistem dapat beroperasi secara maksimal.
16
2. Kualitas Informasi Laporan Keuangan