BAB V SIMPULAN DAN SARAN
2.13 Sistem Informasi Geografis
2.13 Sistem Informasi Geografis
Sistem Infomasi Geografis saat ini telah berkembang pesat, bertambah dan bervariasi. Semakin berkembangnya sistem informasi geografis menyebabkan banyaknya definisi-definisi yang bermunculan sesuai dengan tujuan yang dihasilkan.
Penggunaan sistem informasi geografis (SIG) meningkat tajam sejak tahun 1980-an. Peningkatan pemakaian sistem terjadi di kalangan pemerintah, militer, akademis, atau bisnis terutama di negara-negara maju. Perkembangan teknologi digital sangat besar perananya dalam perkembangan penggunaan SIG dalam berbagai bidang. Hal ini dikarenakan teknologi SIG banyak mendasarkan pada teknologi digital ini sebagai alat analisis. (Budiyanto, 2005)
Menurut ahli Gistut (1994), sistem informasi geografis adalah sistem yang dapat mendukung pengambilan keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik-karakteristik fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut. Sistem informasi geografis yang lengkap mencakup metodologi dan teknologi yang diperlukan yaitu data spasial, perangkat keras, perangkat lunak dan struktur organisasi. (Prahasta, 2007)
SIG merupakan sebuah sistem yang berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan data dan memanipulasi informasi geografis. Selain itu SIG menyajikan informasi atau data dalam bentuk grafis dengan menggunakan peta sebagai antarmuka. SIG tersusun dari beberapa konsep lapisan (layer) dan relasi dengan setiap lapisan SIG mempresentasikandata dan informasi tertentu sesuai dengan letak geografis dan relasi yang didefinisikan. Data yang diolah pada SIG adalah data spasial. Data spasial adalah sebuah data yang berorientasi geografis dan merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat tertentu, sebagai dasar referensinya. Sehingga aplikasi SIG dapat memberikan informasi berupa lokasi, kondisi, tren, pola dan pemodelan.Kemampuan dari sistem ini yang membedakan SIG dengan sistem informasi lainnya.(Hanifah, 2010)
28
Gambar 2.4 Lapisan (layer) pada SIG. (Sumber : Hanifah, 2010)
Dalam SIG terdapat berbagai peran dari berbagai unsur, baik manusia sebagai ahli dan sekaligus operator, perangkat alat (lunak/ keras) maupun objek permasalahan. Sistem informasi geografis adalah sebuah rangkaian System yang memanfaatkan teknologi digital untuk melakukan analisis spasial. System ini memanfaatkan perangkat keras dan lunak computer untuk melakukan pengolahan data seperti :
1 Perolehan dan verifikasi. 2 Kompilasi.
3 Penyimpanan.
4 Pembaruan dan perubahan 5 Manajemen dan pertukaran 6 Manipulasi
7 Penyajian 8 Analisis
2.13.1 Komponen Sistem Informasi Geografis
Sistem informasi geografis adalah salah satu sistem informasi yang menggabungkan antara unsur peta (geografis) dan informasi tentang peta tersebut (atribut). Sistem ini dirancang untuk menddapatkan, mengolah memanipulasi, analisa, memperagakan dan menampilkan data spatial untuk menyelesaikan
29
perencanaan, mengolah dan meneliti permasalahan. Adapun komponen-komponen yang terdapat dalam SIG adalah:
a. Hardware
Perangkat keras SIG adalah perangkat-perangkat fisik yang merupakan bagian dari sistem computer yang mendukung analisis geografi dan pemetaan, perangkat keras ini mempunyai kemampuan untuk menyajikan citra dengan resolusi kecepatan yang tinggi serta mendukung operasi-operasi basis data dengan volume data yang besar secara cepat. Perangkat keras SIG terdiri dari beberapa bagian untuk menginput data, mengolah, dan mencetak hasil proses.
b. Software
Perangkat lunak SIG mempunyai fungsi untuk pemasukan data, memanipulasi data, penyimpanan data, analisis data, dan penayangan informasi geografi atau data spasial (contoh : ArcView, Idrisi, ARC/INFO, ILWIS, MapInfo, dll).
c. People
Teknologi SIG menjadi sangat terbatas kemampuannya jika tidak ada Sumber Daya Manusia (SDM) yang mengelola sistem dan mengembangkan sistem untuk aplikasi yang sesuai. Maka dari itu orang yang menjalankan sistem meliputi orang yang memiliki kemampuan untuk mengoperasikan, mengembangkan bahkan memperoleh manfaat dari sistem. Kategori orang yang menjadi bagian dari SIG sangatlah beragam, misalnya operator, analis, programmer, database
administrator bahkan stakeholder. d. Data
Data yang digunakan dalam SIG dapat berupa data grafis/spasial dan data atribut/non spasial. Data spasial yaitu sebuah data yang berorientasi geografis memiliki sistem koordinat tertentu sebagai dasar referensinya dan mempunyai dua bagian penting yang membuat berbeda dari data lain, yaitu informasi lokasi (spasial) dan informasi deskriptif (attribute). Sedangkan data atribut adalah data yang merepresentasikan aspek-aspek deskriptif dari fenomena yang dimodelkannya. Misalnya data sensus penduduk, catatan survey, data statistic lainnya.
30
e. Methods
Sistem informasi geografis yang baik adalah apabila didukung dengan metode perencanaan desain sistem yang baik dan sesuai dengan “business rules” organisasi yang menggunakan SIG tersebut (Bafdal dkk, 2011).
2.13.2 Tugas Utama Sistem Informasi Geografis
Sama halnya seperti sistem lainnya, sistem informasi geografis juga memiliki tugas utama yaitu :
1. Input data, sebelum data geografis digunakan dalam SIG, data tersebut harus dikonversi terlebih dahulu ke dalam bentuk digital.
2. Pembuatan peta, proses pembuatan peta dalam SIG lebih fleksibel dibandingkan dengan cara manual atau pendekatan kartografi otomatis. Proses pembuatan peta diawali dengan pembuatan database. Peta kertas dapat didigitalkan dan informasi digital tersbeut dapat diterjemahkan ke dalam SIG. 3. Manipulasi data, data dalam SIG akan membutuhkan transformasi atau
manipulasi untuk membuat data-data tersebut kompatibel dengan sistem. Teknologi SIG menyediakan berbagai macam alat bantu untuk memanipulasi data yang ada dan menghilangkan data-data yang tidak dibutuhkan.
4. Manajemen file, ketika volume data yang ada semakin besar dan jumlah data
user semakin banyak, maka hal terbaik yang harus dilakukan adalah menggunakan database management sistem (DBMS) untuk membantu menyimpan, mengatur, dan mengelola data.
5. Analisis query, SIG menyediakan kapabilitas untuk menampilkan query dan alat bantu untuk menganalisis informasi yang ada. Teknologi SIG digunakan untuk menganalisis data geografis untuk melihat pola dan tren.
6. Memvisualisasikan hasil, untuk berbagai macam tipe operasi geografis, hasil akhirnya divisualisasikan dalam bentuk peta atau graf. Peta sangat efisien untuk menyimpan dan mengkomunikasikan informasi geografis. Namun saat ini SIG juga sudah mengintegrasikan tampilan peta dengan menambahkan laporan, tampilan tiga dimensi, dan multimedia. (Bafdal dkk, 2011)
31