• Tidak ada hasil yang ditemukan

5. KESIMPULAN DAN SARAN

2.2 Sistem informasi

➨ ➩➫ ➭➯ ➲➳➵➸➺ ➻➺u perikanan

Sumberdaya adalah sesuatu yang berguna dan bernilai pada kondisi kita menemukannya. Secara umum sumberdaya alam dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu: (1) sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui contohnya adalah barang-barang tambang (minyak bumi dan batu bara), (2) sumberdaya alam mengalir contohnya adalah energi matahari dan gelombang laut, dan (3) sumberdaya alam yang dapat diperbaharui dengan contohnya adalah hutan dan ikan (Randal 1987 in Ruslan 2005). Ikan termasuk kelompok ketiga sebagai sumberdaya alam yang dapat diperbaharui. Sifat kelompok ini apabila telah dipanen masih akan tumbuh kembali dalam waktu dan dengan kecepatan tertentu. Apabila tidak dieksploitasi, jumlahnya tidak akan bertambah di atas batas maksimum. Sifatnya dapat diperbaharui tetapi juga punya batas. Apabila eksploitasi melebihi batas maksimum, perkembangan dan pertumbuhan akan terganggu dan akan mengakibatkan kepunahan. Jadi dalam usaha eksploitasi diperlukan manajemen yang bijaksana (Ruslan 2005).

Sumberdaya kelautan dan perikanan sebagai bagian dari sumberdaya alam, dieksploitsi oleh berbagai aktifitas manusia mulai di kawasan darat, pantai dan kawasan pesisir (coastal)serta lautan (oceanic). Kegiatan pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan mendominasi sebagian besar masyarakat pesisir sebagai sumber kehidupannya (Muzakir 2008).

2.2 Sistem informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber informasi adalah data. Data yang diolah melalui satu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan. Kualitas informasi tergantung tiga hal yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada

Sumber informasi adalah data yang merupakan bentuk yang masih mentah sehingga perlu diolah lebih lanjut melalui suatu model khusus untuk menghasilkan informasi. Sistem informasi yaitu sistem dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang tepat (Andayati 2010).

➼ ➽➾ ➚➪➶ ➹➘➴➷➬ ➶➪➶➮➬ ➹➬

Menurut Fathansyah (2004), komponen-komponen utama sistem basis data adalah sebagai berikut:

a. Perangkat keras (➱✃ ❐❒ ❮✃❐❰)

Perangkat keras (ÏÐ ÑÒÓÐrÔ ) dapat berupa komputer, memori sekunder yang

o

n -line (harddisk), memori sekunder yang off-line (removable disk) untuk menduplikasi data dan media atau perangkat komunikasi (untuk sistem jaringan).

b. Sistem operasi

Sistem operasi merupakan program yang mengaktifkan sistem komputer, mengendalikan seluruh sumber daya dalam komputer dan melakukan operasi-operasi dasar dalam komputer. Sistem operasi-operasi yang banyak digunakan misalnya MS-DOS dan MS-Windows 95.

c. Basis data

Menurut Fathansyah (2004), basis (base) dapat diartikan sebagai markas atau gudang. Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya. Basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Prinsip utamanya adalah pengaturan data atau arsip. Tujuan utamanya adalah kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali data atau arsip. Pemanfaatan basis data dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan (objektif)

seperti kecepatan dan kemudahan, efisiensi ruang penyimpan, keakuratan, ketersediaan, kelengkapan dan keamanan.

d. Sistem pengelola basis data (Database Management System/DBMS)

Pengelolaan basis data secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai secara langsung, tetapi ditangani oleh sebuah perangkat lunak (software) yang khusus. Perangkat lunak inilah (disebut DBMS) yang akan mementukan bagaimana data diorganisasikan, disimpan, diubah dan diambil kembali. Perangkat lunak (software) yang termasukDBMSmisalnyaMS. AccessdanMs. SQL.

e. Pemakai (user)

Ada beberapa tipe pemakai terhadap suatu sistem basis data yang dibedakan berdasarkan cara mereka berinteraksi terhadap sistem yaitu programmer aplikasi,

usermahir,userumum,userkhusus. f. Aplikasi perangkat lunak

Aplikasi lain ini bersifat opsional tergantung kebutuhan. Program ini ada yang sudah disediakan bersama dengan DBMS nya, ada juga yang harus dibuat sendiri dengan menggunakan aplikasi lain yang khusus (development tools).

Õ Ö× ØÙlasi data

Menurut Fathayansah (2004), relasi menunjukan adanya hubungan di antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Entitas (entity) adalah individu yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Pada model relasional, basis data akan disebar (dipilah-pilah) kedalam berbagai tabel dua dimensi. Setiap tabel selalu terdiri atas lajur mendatar yang disebut dengan baris data (row atau record) dan lajur vertikal yang biasa disebut kolom (columm atau field). Bagian-bagian dalam database (Kuswardani 2007) diantaranya adalah:

1.Tabel

Tabel merupakan sekumpulan data yang tertentu misalnya tabel yang berisi data tangkapan ikan. Di dalam tabel terdapat record dan field yang merupakan bagian dari tabel.

2. Field

Field adalah kolom dalam tabel, dan merupakan bagian dari record. Pada satu record terdapat bermacam-macam field, dan satu field mewakili satu bagian dari data pada tabel.

3. Record

Baris atau record sebuah tabel berisi data-data setiap kolom tabel tersebut. Secara umum, record merupakan bagian dari data. Satu buahrecord mewakili satu buah data yang utuh.

Menurut Kuswardani (2007), relasi tabel merupakan hubungan antara tabel-tabel yang berada padadatabase. Relasi dibangun jika memiliki kesamaanfieldpada tabel. Sehingga diperlukan primary key untuk mencegah pengisian data yang berulang dan foreign key sebagai field yang menghubungkan ke field yang sama pada tabel lain. Relasi pada tabel mempunyai banyak tipe, diantaranya adalah relasi

one to many (relasi ini mempunyai ciri bahwa satu data pada tabel A mengandung banyak data pada tabel B), relasi many to many (relasi ini mempunyai ciri bahwa tabel A mempunyai banyak record yang cocok dengan tabel B, begitu juga sebaliknya), dan relasi one to one (relasi ini mempunyai ciri bahwa pada tabel A memiliki saturecordyang cocok dengan saturecordpada tabel B).

Ú ÛÜ MySQL

MySQL merupakan sistem software manajemen basis data yang sangat popular di kalangan pemograman web terutama dilingkungan Linux dengan menggunakan kode pemograman PHP dan Perl. MySQL dan Hypertext Preprocessorr (PHP) dianggap sebagai pasangan software pengembangan aplikasi berbasiswebyang ideal (Sidik 2003).

Ú ÛÝ ÞßÞ

PHP (Hypertext Preprocessorr) adalah bahasa pemrograman scripting sisi

server, bahasa pemrograman yang digunakan oleh server web untuk menghasilkan dokumenHTML(Sidik 2003). Kode program PHP menyatu dengan tag-tag HTML

dalam satu file. Beberapa keuntungan menggunakan PHP adalah waktu eksekusi lebih cepat, aksesàá âá ãá ä åyang lebih fleksibel dan tingkat keamanan lebih tinggi.

Menurut Aziz (2001), PHP mengenal lima tipe data, yaitu intåæår, floating point, string, arrays, dan objects. Variabel dinyatakan dengan tanda $ di belakang nama variabel. Nama variabel dapat terdiri atas angka, huruf dan underscore. Penamaan variabel bersifatcase sensitive artinya penggunaan huruf kecil dan huruf besar dibedakan. Statement berfungsi sebagai rangka dari badan program. Aliran program diatur dengan statement-statement struktur kontrol. PHP mengenal dua jenis statement kontrol, yaitu statement kondisional dan loop. Fungsi adalah sekumpulan perintah operasi program yang dapat menerima argumen input dan dapat memberikan hasiloutput yang dapat berupa sebuah nilai ataupun sebuah hasil operasi. Secara umum aksesdatabasedalam PHP melalui tiga tahapan yaitu koneksi ke database (persiapan), permintaan data atau kueri (operasi) dan pemutusan koneksi.

ç èé Internet

Internet merupakan kependekan dari interconnection networking, biasa diartikan sebagai sebuah jaringan komputer dalam skala global (Febrian 2003). Penyebaran informasi di internet biasanya dalam bentuk halaman website, dan dibuat dengan formatHTML(HyperText Markup Language). HTMLmerupakan tata penulisan yang digunakan dalam dokumen web. Dokumen ini mempunyai kemampuan menampilkan gambar, suara, teks, maupun penyediaan link terhadap halaman web. Software yang bekerja mengolah informasi yang didapatkan dan kemudian menampilkannya di komputer disebutbrowser.

ç èê ëìíîì ïðñí îñíò óò ôì ï

Pengembangan sistem berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada (Jogiyanto 1995). Pada rekayasa perangkat lunak, banyak model yang telah dikembangkan untuk membantu proses pengembangan perangkat lunak. Model-model ini pada umumnya mengacu pada model proses pengembangan sistem

m

õö ÷l ) adalah model utama dan dasar dari banyak model (Mulyanto 2008). Salah satu model yang cukup dikenal dalam dunia rekayasa perangkat lunak adalah The Waterfall Model. Ada lima tahapan utama dalam The Waterfall Model seperti terdapat pada Gambar 2. Disebut waterfall (air terjun) karena diagram tahapan prosesnya mirip dengan air terjun yang bertingkat.

Tahap analisis sistem adalah identifikasi masalah, tahap ini yang sangat kritis karena kesalahan tahap ini merupakan proses yang menyebabkan juga kesalahan pada tahap selanjutnya. Tahap rancangan sistem dapat diartikan sebagai tahap setelah analisis sistem, pendefinisian dari kebutuhan fungsional, persiapan untuk rancang bangun implementasi, dan penggambaran bagaimana suatu sistem dibentuk. Tahap implementasi program termasuk dalam kegiatan menulis kode program dengan menggunakan bahasa pemrograman (Jogiyanto, 1999). Pemasukan data pada tahap implementasi dilakukan pada dua tahap yaitu pertama tahap off-line (tahap komputer tidak tersambung keinternet) dan tahap kedua adalah tahapon-line(tahap komputer langsung terhubung keinternet) (Dinamika 2003).

Tahap investigasi dilakukan untuk menentukan apakah terjadi suatu masalah atau adakah peluang suatu sistem informasi dikembangkan. Pada tahapan ini studi kelayakan perlu dilakukan untuk menentukan apakah sistem informasi yang akan dikembangkan merupakan solusi yang layak melakukan pengujian, pelatihan dan perpindahan ke sistem baru. Tahapan perawatan (maintenance) dilakukan ketika sistem informasi sudah dioperasikan. Pada tahapan ini dilakukan monitoring proses, evaluasi dan perubahan (perbaikan) bila diperlukan (Mulyanto 2008).

Gambar 2.The Waterfall Model

ø ùú ûüýþ ÿ ÿ✁✂ý ✄þ ☎ ✆þ ✝þ ✄ pengelolaan perikanan

Pengelolaan perikanan menurut FAO (1997) in Widodo (2008), merupakan proses yang terintegrasi dalam pengumpulan informasi, analisis, perencanaan, konsultasi, pembuatan keputusan, alokasi sumberdaya dan implementasi dari aturan-aturan main di bidang perikanan dalam rangka menjamin kelangsungan produktivitas sumber, dan pencapaian tujuan perikanan lainnya. Berdasarkan pengertian ini menurut Widodo (2008), bahwa pengelolaan perikanan membutuhkan (1) bukti-bukti ilmiah terbaik, (2) proses diskusi melalui konsultasi dengan pemangku kepentingan (st✞ ✟✠hol✡ ✠r ) dan (3) penetapan berbagai tujuan dan strategi pengelolaan melalui pembuatan keputusan, alokasi sumberdaya dan implementasi aturan mainnya. Secara sederhana kebutuhan informasi untuk pengelolaan perikanan menurut Widodo (2008) adalah informasi teknis, informasi biologi, informasi ekonomi, informasi habitat, informasi kelembagaan, informasi sosial. Pengelolaan perikanan ke depan perlu diupayakan ke arah pendekatan yang bersifat multidisiplin dengan mengoptimalkan pemanfaatan ilmu pengetahauan yang ada seperti oseanografi, biologi perikanan, sosial ekonomi, hukum dan teknologi informasi.

Menurut Tangke (2010), tantangan dalam pengembangan usaha perikanan di Indonesia adalah lemahnya sistem basisdata dan sistem informasi perikanan yang berpengaruh terhadap akurasi dan ketepatan waktunya, kelemahan ini dapat mengakibatkan salah perencanaan yang berakibat pada kegagalan usaha. Tantangan lain adalah kualitas sumberdaya manusia, karena untuk membangun suatu sistem informasi dibutuhkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan mampu menguasai teknologi sistem informasi serta mengoperasikannya.

Salah satu permasalahan pembangunan perikanan Indonesia adalah keterbatasan data dan informasi yang dapat dijadikan rujukan perencanaan dan pengelolaan sumberdaya perikanan. Hingga saat ini, belum ada lembaga yang menangani penyediaan data dan informasi secara menyeluruh, melainkan masih dilakukan oleh masing-masing instansi sesuai dengan kebutuhan. Akibatnya sering terjadi perbedaan data dan informasi perikanan. Pengembangan data dan informasi sebagai bahan perencanaan pembangunan perikanan haruslah mengintegrasikan data-data lainnya seperti aspek lingkungan, sosial dan ekonomi. Sehubungan dengan

sifat yang dinamis dan kompleksitas dari sumberdaya perikanan, maka ketersediaan data yang akurat dan terprecaya menjadi penting (Tangke 2010).

Menurut Sari (2000), semakin mudah informasi tersebut dapat diakses, data yang disajikan akurat dan tepat waktu serta ☛ ☞lv✌✍ terhadap kebutuhan para pengguna maka akan semakin tinggi nilai informasi tersebut. Sistem informasi yang dihasilkan dapat mendukung pengumpulan, pengolahan dan pelaporan data serta keputusan yang akan dikeluarkan. Selain itu sistem informasi tersebut dapat menggambarkan keadaan mengenai perikanan pada suatu daerah. Dengan demikian dapat memberikan kemudahan bagi pengguna sistem tanpa harus melakukan pengamatan secara langsung.

Undang-undang 45 tahun 2009 tentang perikanan, menjelaskan bahwa data dan informasi merupakan dasar dari pengelolaan perikanan. Data dan informasi menjabarkan status perikanan sebelum dan saat ini serta menunjukkan kecenderungan (t☛ ☞✍ ✎) pengembangan sektor yang dapat digunakan untuk perencanaan, pengambilan kebijakan dan pengelolaan (www✏✎✑p✏✒ ✓✔t☞✍✕ ✏✕✖ ✏✗✎ ).

3. METODOLOGI

3.1 Rancangan penelitian

Penelitian ini didominasi oleh penyusunan pemrograman sistem informasi untuk sumberdaya ikan berbasis ✘ ✙✚m l w✛ ✙ . Penelitian ini meliputi pengambilan data dari pihak-pihak yang terkait, perancangan, pembuatan basis data dan pemrograman sistem informasi.

3.2 Tempat dan waktu

Penelitian ini akan dilaksanakan di Laboratorium Model dan Simulasi, Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Waktu pelaksanaan dimulai dari bulan September 2011 hingga Juni 2012.

3.3 Alat dan bahan

Alat yang digunakan dalam pengembangan aplikasi ini terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak (Lampiran 1). Perangkat keras yang digunakan berupa laptop RAM 1 GB, Harddisk 160 GB. Perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini adalah:

a. Windows 7 Professional sebagai sistem operasi. b. Aplikasi:

✜✢✣✤y 5.5.8, sebagai perangkat lunak✥✛rvr ✙✦ ✥✚✥✧✦ ★✦.

✩✪✦✫✬✛,sebagaiweb server.

Xammp2.5,penyedia paket instaler.

Mozilla Fire fox1.5, sebagai perangkat lunak penjelajahinternet.

Notepad++,sebagai media dalam pengkodean.

PhpMyAdmin3.3.9,sebagaiediting query.

c. Bahasa pemrograman:

PHP5.3.5 danHTMLsebagai bahasa pemrograman.

3.4 Jenis dan sumber data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diambil dan dikumpulkan dari beberapa sumber yaitu buku FAO (1999 dan 2001), Peristiwady (2006) serta penelitian ikan swanggi oleh Ballerena (2012), Adilaviana (2012), Rifai (2012), dan Wulandari (2012). Data yang dikumpulkan, meliputi:

1. Kunci identifikasi sumberdaya ikan. Data ciri-ciri khusus tiap spesies ikan swanggi.

2. Informasi mengenai stok ikan, biologi reproduksi ikan, kebiasaan makan ikan, dan status sosial ekonomi dari ikan swanggi.

3. Gambar ikan raja gantang.

3.5 Prosedur pembuatan sistem informasi identifikasi ikan

Tahapan penelitian ini dilakukan menurut prosedur yang dikenal sebagai siklus pengembangan sistem dengan The Waterfall Model (Mulyanto 2008). Siklus pengembangan sistem merupakan tahapan-tahapan umum dalam pembuatan suatu perancangan perangkat lunak. Siklus pengembangan sistem dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Tahap investigasi

Pada tahap ini dilakukan untuk menentukan apakah terjadi suatu masalah atau adakah peluang suatu sistem informasi dikembangkan. Studi kelayakan perlu dilakukan untuk menentukan apakah sistem informasi yang akan dikembangkan merupakan solusi yang layak (Mulyanto 2008).

b. Tahap analisa kebutuhan

Perangkat lunak ini dibuat untuk memberikan manfaat bagi penggunanya, oleh karena itu sebelum dirancang perlu diketahui apa saja yang menjadi kebutuhan para pengguna tersebut. Pada analisis kebutuhan ini yang dibutuhkan adalah pembuatan basis data, data dalam sistem informasi ini menggunakan formatMySQL

sebagai basis data. File ini berfungsi untuk menyimpan tabel-tabel yang berisi data. Basis data berisi data ciri-ciri morfologi ikan swanggi, serta nama-nama genus dan spesiesnya, data biologi, stok, biologi reproduksi, kebiasaan makan, dan biologi ekonomi perikanan.

c. Tahap perancangan

Setelah semua kebutuhan diketahui maka pada tahap ini dilakukan perancangan program yang akan diperlukan. Berbagai proses dirancang sedemikian rupa agar✭ ✮✯rdapat menggunakan aplikasi FISH. Pada perancangan program FISH dilakukan perancangan ✰ ✱✲✱ ✳✱✮✯ dan perancangan perangkat lunak (pengkodean program). Perancangan ✰✱ ✲✱✳✱✮✯ diperlukan untuk penyimpanan data pada aplikasi ini. Perancangan ✰✱ ✲✱ ✳✱✮✯ menggunakan ✰✱ ✲✱✳✱✮✯ ✮✯✯rvr y✵✶✷ dengan ✯✰✸ting

✹✭ ✯ry ✺✻✺✴✼✰ ✽y in . Pada perancangan perangkat lunak yaitu menentukan komponen-komponen perangkat lunak (masukan, proses, dan keluaran), proses perancangan terdiri atas:

 Masukan

Masukan bertujuan untuk menyediakan fasilitas untuk memasukkan data. Disain data pada perangkat lunak ini terdiri atas:

1. Input data identifikasi yang berupa ciri-ciri morfologi tiap-tiap spesies ikan.

2. Input data stok ikan, biologi reproduksi, kebiasaan makan dan biologi ekonomi perikanan ikan swanggi.

3. Input data gambar spesies-spesies ikan.

 Proses

Proses yang terjadi pada sistem ini adalah proses dalam mendapatkan jenis spesies ikan dan tampilan informasi sumberdaya ikan. Proses ini dapat diselesaikan dengan algoritma dan digambarkan dengan flow✾✿✱❀✲ . Sebagian besar proses yang terjadi adalah kueri yaitu permintaan atau pencarian data tertentu pada suatu basis data.

 Keluaran

Keluaran bertujuan untuk menampilkan informasi sesuai kebutuhan pemakai. Desain informasi terdiri atas:

1. Hasil proses identifikasi berupa nama spesies yang teridentifikasi.

2. Informasi stok ikan, biologi reproduksi, kebiasaan makan, dan bieokonomi perikanan spesies yang teridentifikas.

d. Tahap implementasi dan uji coba

Rancangan program yang telah dibuat diimplementasikan ke dalam program komputer dengan menggunakan bahasa pemograman. Bahasa pemograman yang digunakan adalah❁❂❁danTML. Setelah perangkat lunak selesai dibuat dilakukan pengujian kemampuannya untuk menghasilkan informasi yang akurat. Tahap uji coba dengan menggunakan uji kotak hitam (black box testing) (Khan 2010). Melakukan pengujian terhadap program yang telah dibuat dengan menggunakan data yang diperoleh dari lapangan berupa contoh spesies ikan di Banten yang ingin diidentifikasi. Informasi yang dimasukkan tersebut sesuai atau tidak dengan informasi yang ada sebenarnya.

e. Tahap perawatan

Tahapan perawatan (maintenance) dilakukan ketika sistem informasi sudah dioperasikan. Pada tahapan ini dilakukan monitoring proses, evaluasi dan perubahan (perbaikan) bila diperlukan (Mulyanto 2008).

4

❄❅❆❇ ❈ ❉❅ ❊❋ ●❍ ■❅ ❄❅❆ ❅ ❊

4❏❑ ▲▼ ◆ ❖l

4.1.1 Kondisi perairan Banten

Melalui Undang-undang Nomor 23 tahun 2000, status Karesidenan Banten Provinsi Jawa Barat berubah menjadi Provinsi Banten. Posisi Geografis Provinsi Banten berada antara 5o7'50" 7o1'11" LS dan 105o1'11" 106o'7 12" BT, dengan luas wilayah 9.160,70 Km2. Wilayah terluas adalah Kabupaten Pandeglang dengan luas 3.746,90 Km2dan wilayah terkecil adalah Kota Tangerang dengan luas 164,21 Km2. Di bagian Utara, wilayah Provinsi Banten berbatasan dengan Laut Jawa. Batas sebelah Barat adalah Selat Sunda, sebelah Timur adalah Samudera Hindia dan batas sebelah Timur adalah Provinsi Jawa Barat. Oleh karena dikelilingi oleh laut, maka Provinsi Banten memiliki sumber daya laut yang potensial. Salah satunya yaitu berada di daerah Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten (Fadlian 2010).

Secara administrasi, Labuan merupakan salah satu kota kecamatan di Kabupaten Pandeglang yang di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Serang, ditimur dengan Kecamatan Jiput, di sebelah selatan dengan Kecamatan Pagelaran dan di sebelah barat berbatasan langsung dengan selat Sunda. Selain wisata pantai, Labuan juga dikenal dengan kegiatan perikanannya, bahkan sebagai sentra bagi kegiatan perikanan laut di pesisir barat Provinsi Banten. Dengan ditetapkannya Labuan sebagai sentra perikanan laut perlu dibangun sarana penunjang untuk kegiatan perikanan seperti zona pelabuhan yang terdiri dermaga, TPI, depot es dan SPBM. Zona bisnis dan usaha terdiri atas pusat bisnis, restoran, perbankan dan perkantoran. Zona permukiman terdiri fasilitas umum, sosial dan utilias umum (Fadlian 2010).

4.1.2 Kondisi umum PPP Labuan

PPP Labuan secara administratif terletak di Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang. PPP Labuan memilik batas administratif, di sebelah barat berbatasan dengan Selat Sunda, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Labuan dan

berbatasan dengan Desa Banyumekar (Kartika 2007in Wulandari 2012). Posisi PPP Labuan berada pada wilayah perairan Selat Sunda yang merupakan Alur Laut Kepulauan Indonesia 1 (ALKI-1). Lokasi PPP Labuan berada pada titik koordinat 06°24 30 LS dan 105°49 15 BT (Irhamni 2009in Wulandari 2012).

PPP Labuan terdiri dari PPP 1 dan PPI 3 yang berada di muara sungai Cipunteun, serta PPP 2 berada di tepi pantai terbuka. Jenis kapal motor yang dioperasikan di PPP 1 dan PPP 3 berukuran 0-5 GT dan 5-10 GT yang merupakan pelabuhan bagi armada kapal obor, rampus, dan cantrang, sementara kapal motor yang dioperasikan di PPP 2 berukuran lebih dari 10 GT karena merupakan pelabuhan bagi armada kapalP ◗❘ ❙ ❚❙ ❚i❯ ❚ (Wulandari 2012).

Nelayan Labuan biasa melakukan operasi penangkapan sepanjang tahun baik musim barat maupun musim peralihan. Kondisi daerah penangkapan yang terhalang oleh pulau-pulau kecil (contohnya Pulau Rakata) membantu nelayan melakukan operasi penangkapan karena terlindung dari pengaruh gelombang (Kartika 2007 in

Wulandari 2012). Pada tahun 2008, jumlah nelayan terbanyak di PPP Labuan adalah 2284 atau sekitar 42.68% dari total keseluruhan jumlah nelayan di Kabupaten Pandeglang (Irhamni 2009in Wulandari 2012).

4❱❲ ❱❳ ❨❩ ❬❭❪❫❴ ❵❴u ❛❜❴❝❞❴❝❡ ❡❛w Priacanthus tayenus a. Klasifikasi ikan swanggi

Menurut Richardson (1846) taksonomi ikan swanggi (Gambar 3) dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

Kerajaan : Animalia Filum : Chordata Kelas : Pisces Ordo : Perciformes Famili : Priacanthidae Genus :❢❘❣❤ ✐❤❯❥hus Spesies :❢❘❣❤ ✐❤❯❥hus t❤❦ ❚nus

Nama FAO :❢◗❘P ❧ ❚-spotted bigeye

Nama Lokal : Ikan Swanggi, Ikan Raja Gantang, Ikan Mata Goyang, Ikan Mata Besar

Gambar 3. Ikan Swanggi (♠♥ ♦♣q ♣rshus t♣t✉nus )

b. Karakter biologi

Ikan Swanggi memiliki badan agak tinggi, agak memanjang, dan tipis secara lateral. Profil anterior sedikit asimetrik, ujung rahang bawah biasanya sedikit di atas tingkat garis tengah yang menonjol tubuh. Gigi kecil terdapat pada dentaries, vomer, palatines, dan premaxillaries. Spesies yang lebih kecil kemungkinan memiliki panjang total maksimum 29 cm (FAO 1999).

Tulang belakang pada sudut preoperkulum berkembang dengan baik. Jumlah tulang saring insang pada lengkung insang pertama 21 sampai 24. Duri sirip punggung dengan X dan 11 sampai 13 jari lemah. Duri sirip dengan III dan 12-14 jari lemah. Sirip ekor tr✈rq ♣s ✉ biasanya terdapat pada spesimen yang lebih kecil, tetapi menjadi✈r♣s ✉l pada beberapa (mungkin jantan) tapi tidak semua terdapat pada spesimen lebih besar. Jari sirip dada 17-19. Sisik-sisik menutupi terutama bagian badan, kepala, dan dasar sirip kaudal (FAO 1999).

Sisik-sisik termodifikasi, sisik-sisik pada bagian tengah lateral dengan bagian posterior atas hilang dan sedikit duri kecil pada spesimen yang lebih besar. Sisik-sisik pada seri lateral 56 sampai 73, sisik-sisik linear lateralis berpori 51 sampai 67. Sisik pada baris vertikal (dari awal sirip dorsal sampai anus) 40 sampai

lubang yang termodifikasi dalam tengkorak. Warna tubuh, kepala, dan iris mata

Dokumen terkait