• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tahapan implementasi sistem mencakup úûü ýng (pengkodean program) dan instalasi (pemasangan program). Program aplikasi dirancang dengan menggunakan bahasa pemrograman þÿy rtxt ✁✂ ÿ ✂ûú rsso (PHP) dan ü✄☎ ✄✆ ✄✝ rvr y✟✠ ✡ . Contoh pengkodean aplikasi FISH disajikan pada Lampiran 5.

Data dan informasi dimasukkan ke dalam fi lü yang telah disediakan pada aplikasi Sistem Informasi Sumberdaya Perikanan (FISH). Pemasukan data ini dilakukan pada dua tahap yaitu pertama tahap off -line (tahap komputer tidak tersambung ke internet) dan tahap kedua adalah tahap on-line (tahap komputer

langsung terhubung ke int☛☞ ✌☛t ) (Dinamika 2003). Pada tahap pertama data dimasukkan ke dalam ruang-ruang penyimpanan yang disebut tabel (✍✎ri✏✑✎ ) dan selanjutnya informasi tersebut dapat dicari atau diambil kembali dengan menerapkan prosesquerydengan menggunakanediting query PHPMyAdmin, setelah semua data dimasukkan dilanjutkan dengan pemindahan file ke dokumen dengan format php

dengan menggunakan bahasa pemrogramanHypertext Preprocessor(PHP). Website

yang telah selesai dirancang akan dikirim ke server internet, proses ini dinamakan

upload.

b. Uji coba

Setelah desain dan perancangan sistem selesai dilakukan, untuk mengetahui sistem ini sudah berjalan dengan baik atau sesuai dengan output yang diinginkan, dilakukan tahap uji coba terhadap sistem. Pengujian pada aplikasi FISH dilakukan dengan pengujian kotak hitam (black box). Pengujian kotak hitam didasarkan pada analisis spesifikasi program tanpa mengacu pada internal program. Tujuannya adalah untuk menguji seberapa baik komponen sesuai dengan persyaratan diterbitkan untuk komponen. Uji coba kotak hitam memastikan input yang benar diterima dan output benar diproduksi memperhatikan sedikit atau tidak dengan struktur logis internal sistem (Khan 2010).

Proses uji coba dilakukan dengan menggunakan data identifikasi ikan dan informasi umum dari spesies Priachantus tayenus. Data identifikasi ikan diperoleh dari FAO (1999 dan 2001) dan buku ikan-ikan laut ekonomis penting di Indonesia oleh Peristiwady (2006) serta data informasi umum diperoleh dari data hasil penelitian ikan swanggi oleh Adilavian (2012), Ballerena (2012), Rifai (2012) dan Wulandari (2012). Hasil uji coba sistem dapat akan menyajikan ketidakcocokan ataupun kesalahan. Kesalahan dalam proses uji coba aplikasi dapat berasal dari sistem penyimpanan data (database), pengkodean (coding)ataupun prosedural. 6. Tahap perawatan

Tahapan perawatan (maintenance) dilakukan ketika sistem informasi sudah dioperasikan. Pada tahapan ini dilakukan monitoring proses, evaluasi dan perubahan (perbaikan) bila diperlukan (Mulyanto 2008). Tahap perawatan dapat dilakukan

kerusakan aplikasi. Monitoring dilakukan setelah aplikasi Sistem Informasi Sumberdaya Perikanan (FISH) diupl✒ ✓✔ keintr✖ ✕t .

4✗✘ ✗✙ ✚✛✜ ✢✣✤✛✥✦✧ ★✤✩ ✜ ✛✜ ✪✤✫ ✣★✬✩ ✭✩perikanan

Aplikasi yang dihasilkan pada penelitian ini diberi judul Sistem Informasi Sumberdaya Perikanan yang dapat disebut FISH (✮✯✰ ✱ ✕ris Resources Information System). Aplikasi FISH lebih dimaksudkan kepada penyediaan informasi dalam bidang perikanan terutama dalam pencarian atau pengidentifikasian famili dan spesies serta informasi biologi dan ekonomi sumberdaya ikan dengan data contoh famili Priacanthidae dan ikan swanggiPriacanthus tayenus.

a. Hasil eksekusi program untukuser

Aplikasi Sistem Informasi Sumberdaya Perikanan (FISH) memiliki format

web design standar yang sama dengan aplikasi mobile web dibawah sistem operasi windows. Aplikasi Sistem Informasi Sumberdaya Perikanan (FISH) memiliki dua macam menu tampilan sesuai dengan pelaku sistem yaitu tampilan untuk user dan administrator. Pengguna (user) yaitu seseorang yang menggunakan aplikasi untuk kebutuhan mencari informasi sedangkan administrator yaitu pengguna yang bertugas untuk mengurus (memperbaharui, memperbaiki dan menghapus) isi dari aplikasi Sistem Informasi Sumberdaya Perikanan (FISH). Pada aplikasi FISH terdapat lima menu utama pengguna tamu yaitu menu Identifikasi, menu Informasi Umum, menu Kamus, menu Bantuan, dan menu Tentang. Terdapat satu menu utama untuk pengguna administrator yaitu menu Informasi Umum.

Menu-menu pada aplikasi ini memiliki format php. Setelah membuka halaman utama (homepage) pengguna akan diarahkan untuk memilihlink-link yang tersedia yang akan menghubungkan dengan menu-menu php. Menu tersebut berikut dengan nama file .php adalah Identifikasi (identifikasi.php), Informasi Umum (informasi.php), Kamus (istilah.php), Bantuan (bantuan.php), Tentang (tentang.php). Masing-masing menu tadi masih berisilinkyang menghubungkan dengan menu lain dan tabel-tabel yang sudah dibuat sebelumnya. Pada setiap halaman akan terdapat tampilan yang sama berisilink yang akan menghubungkan ke masing-masing menu utama. Tujuan dibuatnya tampilan yang sama adalah agar pengguna mudah dan

tidak membutuhkan waktu yang lama dalam mengakses informasi sehingga tidak perlu kembali lagi ke halaman utama. Tampilan awal FISH disajikan pada Gambar 10.

Pada tampilan Sistem Informasi Sumberdaya Perikanan disajikan menu utama dan beberapa sub menu yaitu terdiri atas:

a. Menu identifikasi

Pada menu identifikasi menampilkan jendela identifikasi famili dan spesies yang berisi pertanyaan-pertanyaan ciri-ciri famili atau spesies ikan. Pertanyaan-pertanyaan yang telah disediakan harus dijawab oleh pengguna (✲✳ ✴r) . Gambar 11 merupakan halaman awal langkah-langkah identifikasi famili dan spesies. Setelah pengguna selesai menjawab semua pertanyaan yang telah disediakan maka akan tampil hasil kesimpulan dari hasil identifikasi ikan beserta gambar dan deskripsi dari ikan tersebut (Gambar 12 dan Gambar 13).

Setelah user menjawab semua pertanyaan yang telah disediakan maka akan tampil hasil dari identifikasi famili. Gambar 12 merupakan hasil akhir identifikasi famili. Pengguna dapat membaca deskripsi tentang famili ikan yang telah diidentifikasi sehingga pengguna dapat mencocokan dan apabila tidak sesuai pengguna dapat melakukan identifikasi kembali sebelum menuju langkah selanjutnya untuk identifikasi spesies. Gambar 13 merupakan tampilan hasil dari identifikasi spesies.

b. Menu informasi umum

Menu informasi ini terdapat submenu deskripsi, reproduksi, stok, kebiasaan makanan dan bioekonomi. Pada halaman awal akan ditampilkan form agar user

dapat mencari jenis ikan yang ingin didapatkan informasinya. Pengguna dapat mengetik jenis ikan yang ingin dicari diformyang telah disediakan, setelah itu akan muncul hasil dari pencarian seperti pada Gambar 14. Pada tampilan awal hasil pencarian informasi umum ikan akan muncul informasi tentang peta lokasi penelitian, kondisi perairan Banten, kondisi perairan Selat Sunda, kondisi perairan Labuan dan kondisi perikanan ikan tertentu (Gambar 15).

Gambar 12. Tampilan halaman hasil identifikasi famili Priacanthidae pada aplikasi FISH

Gambar 13. Tampilan hasil identifikasi spesies✵✶ ✷✸✹ ✸✺✻hus t✸✼✽nus pada aplikasi FISH

c. Menu Kamus

Menu kamus berisi informasi tentang istilah-istilah yang digunakan dalam proses pencarian famili dan spesies. Tampilan menu kamus terdapat pada Gambar 16. Pada jendela menu kamus istilah akan ditampilkan informasi mengenai istilah umum dalam identifikasi famili dan spesies. Selain istilah umum, pada menu ini juga ditampilkan istilah teknis kepala ikan, badan ikan, ekor ikan, sirip ikan dan sisik ikan. Menu kamus dibuat agar dapat membantu pengguna dalam melakukan proses identifikasi pada menu identifikasi.

Gambar 14. Menu informasi umum

f. Menu bantuan

Pada Menu Bantuan terdapat dua sub menu yaitu sub menu identifikasi dan submenu informasi umum (Gambar 17). Sub menu identifikasi terdapat informasi mengenai cara pengukuran karakter morphologi (bentuk morphologi dan karakter meristik, cara menghitung jari-jari sirip, dan perhitungan sirip). Sub menu informasi umum berisi panduan dalam mencari informasi ikan yang diinginkan.

g. Menu tentang

Pada menu tentang berisi tentang profil penulis, deskripsi tentang aplikasi Sistem Informasi Sumberdaya Perikanan dan informasi sumber pustaka yang digunakan dalam aplikasi FISH. Hasil tampilan menu tentang disajikan pada Gambar 18.

Gambar 16.Tampilan menu kamus pada aplikasi FISH

b. Hasil eksekusi program untuk administrator

Aplikasi Sistem Informasi Sumberdaya Perikanan (FISH) untuk administrator ketika pertama kali dijalankan akan menampilkan formogin atau kotak pengisian ✿ ❀❁❁ ❂❃or dan ❄❁ ❅❆ ❇ ❀❈❅ sebagai syarat untuk masuk ke halaman selanjutnya (Gambar 19). Jika ❄ ❁❅❆ ❇ ❀❈❅ dan ✿❀❁ ❁❂❉❆❃ yang dimasukkan benar, maka akan masuk ke menu utama (Gambar 20).

Gambar 17. Tampilan menu bantuan pada aplikasi FISH

❊❋ ●❍ login berfungsi untuk administrator yang akan menggunakan program ini untuk memasukkanp■ ❏ ❏❑❋●▲ dan▼ ❏◆ ●❖■ ❍◆. Setelah administrator memasukkan

P■❏❏❑ ❋ ●▲dan▼❏◆ ●❖■ ❍◆maka akan ditampilakan menu seperti pada Gambar 20. Pada halaman informasi umum terdapat pilihan sub menu kondisi perairan, deskripsi umum, reproduksi, stok, kebiasaan makanan dan bioekonomi. Pengguna dapat memilih sesuai dengan kebutuhan. Ketika pengguna memilih salah satu sub menu akan ditampilkanform seperti pada Gambar 21.

Gambar 18. Tampilan menu tentang

Pada halaman form kebiasaan makanan (Gambar 21) pengguna dapat memilih spesies ikan yang akan diperbaiki datanya dengan pilihan ◗ ❘❙t, dihapus dengan pilihanDeleteatau diperharui datanya dengan pilihanAdd New.

Pada halaman form kebiasaan makanan (Gambar 22) pengguna dapat mengisi data pada kotak pengisian yang telah tersedia. Ketika pengguna telah

memilih❚ ❯❱ton ❲❳ ❨❩ maka data secara otomatis akan tersimpan pada❬❳ ❱❳ ❚❳❲ ❩yang telah tersedia.

Gambar 21. Tampilan❭❪ ❫❴Kebiasaan Makanan

4❵❛ ❜❝❞ ❡❢❣ ❢❤ ❢✐

4❵❛ ❵❥ ❦❧❤ ♠❝❞❧✐♥♦ ♣❞ ❢❤ ❧❤q❞ ❡❝ ♣r ❢s ❢t❝ ♣❧✉ ❢✐❢ ✐

Aplikasi Sistem Informasi Perikanan (FISH) merupakan sarana untuk menyajikan tampilan langkah-langkah dalam identifikasi famili dan identifikasi spesies. Aplikasi ini juga menyediakan informasi tentang kondisi perairan, kondisi perikanan, deskripsi umum ikan, reproduksi ikan, stok ikan, kebiasaan makanan ikan, bioekonomi ikan dan✈ ✇①✇② ✇③ ④perikanan.

Identifikasi adalah tugas untuk mencari dan mengenal ciri-ciri taksonomi individu yang beraneka ragam. Peran buku identifikasi mutlak sangat diperlukan dalam melakukan identifikasi. Selain dengan menggunakan buku identifikasi kini identifikasi dapat dilakukan secara on -line melalui internet. Perkembangan teknologi informasi semakin maju sehingga peneliti merancang aplikasi yang salah satunya berisi tampilan langkah-langkah identifikasi famili dan spesies berbasis

mobile web. Sistem identifikasi pada aplikasi FISH hanya dapat membandingkan dengan ciri morfologi saja, aplikasi FISH belum bisa mengidentifikasi dalam ilmu fisiologi, ekologi, dan geografi. Aplikasi FISH dapat menjadi acuan dalam melakukan langkah selanjutnya dalam identifikasi yaitu dengan identifikasi secara genetika (DNA) agar mendapatkan hasil identifikasi yang lebih akurat sesuai dengan kebutuhan.

Pada aplikasi Sistem Informasi Sumberdaya Perikanan (FISH) terdapat menu kamus yang didalamnya terdapat istilah-istilah yang biasa digunakan dalam proses identifikasi untuk memudahkan dalam menggunakan kunci identifikasi yang telah disediakan. Setelah pengguna melakukan langkah-langkah identifikasi famili dan spesies akan ditampilkan klasifikasi ikan. Penyusunan klasifikasi yang ditampilkan pada aplikasi FISH terdiri dari nama kingdom, nama filum, nama kelas, nama ordo, nama famili, nama genus dan nama spesies. Data yang telah disimpan yaitu 176 spesies (Lampiran 6), 43 genus, 71 famili, 2 ordo (Clupeiformes dan Perciformes), 1 kelas (Actinopterrygii), 1 filum (Chordata) dan satu kingdom (Animalia).

Perancangan aplikasi FISH dilakukan karena masih sedikit tersedianya sarana informasi yang memadai tentang proses identifikasi ikan dan informasi sumberdaya ikan masih sangat sedikit. Ketersediaan data dan informasi perikanan penting dalam usaha perikanan, pengelolaan dan pembangunan perikanan nasional.

Tanpa adanya informasi suatu bidang akan mengalami kemunduran. Sesuai dengan UU 45/2009 tentang perikanan, menjelaskan bahwa data dan informasi merupakan dasar dari pengelolaan perikanan. Data dan informasi menjabarkan status perikanan sebelum dan saat ini serta menunjukkan kecenderungan (t⑤ ⑥⑦⑧) pengembangan sektor yang dapat digunakan untuk perencanaan, pengambilan kebijakan dan pengelolaan (⑨⑧ ⑩www p⑨❶ult⑥⑦❷⑨ ❷❸⑨ ❹⑧ ).

Sistem yang dibuat dalam penelitian ini, dirancang agar sistem bisa digunakan oleh setiap pihak atau pelaku sistem dalam memenuhi kebutuhannya masing-masing. Kebutuhan yang disediakan dalam aplikasi ini adalah informasi mengenai kondisi perairan, kondisi perikanan, deskripsi umum ikan, reproduksi ikan, stok ikan, kebiasaan makanan ikan, bioekonomi ikan dan⑧ ❺❻❺❼ ❺❶ ⑥perikanan. Sistem informasi penting dalam menunjang keputusan pengelolaan perikanan selanjutnya. Sistem informasi adalah sistem dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang tepat (Andayati 2010).

Informasi yang relevan, lengkap, akurat dan tepat waktu adalah hal yang sangat diperlukan dan mendesak dalam semua bidang pekerjaan termasuk bidang perikanan. Menurut Tangke (2011), salah satu permasalahan pembangunan perikanan Indonesia adalah keterbatasan data dan informasi yang dapat dijadikan rujukan perencanaan dan pengelolaan sumberdaya perikanan. Oleh karena itu diharapkan aplikasi Sistem Informasi Sumberdaya Perikanan (FISH) dapat memenuhi kebutuhan akan informasi sebagai acuan dalam pengelolaan, pengembangan dan pemanfaatan perikanan selanjutnya.

Aplikasi Sistem Infomasi Sumberdaya Perikanan (FISH) dirancang berbasis

m

❸ ❼ ❹⑥l w⑥❼ agar pengguna dapat mudah mengakses aplikasi ini lewat komputer, laptop dan❽ ❺ ⑦❾❽❸⑦⑥. Aplikasi ini memanfaatkan jaringan antara komuter sehingga diharapkan memberikan peningkatan dalam segi keakuratan, kecepatan dan kemudahan dalam mengakses data. Sistem informasi ini menggunakan ⑧ ❺❻❺❼ ❺❶ ⑥

3.3.9 yang dapat langsung diakses oleh perangkat lunak PHP (y➇➈➈rtxt

➉➊➈ ➇➊ ➋ ➌➈ssor ) versi 5.3.5. Proses pembuatan kode-kode (➌➋ ➍➎ng ) aplikasi Sistem Infomasi Sumberdaya Perikanan (FISH) dilakukan pada perangkat lunak

Notepad++ dengan nama file yang berekstention .php dan situs web dapat diakses dengan menggunakan berbagai macam browser internet (Mozila Firefox atau

Internet Explorer).

4➏➐ ➏➐ ➑➒➓u➔→ ➣tu ↔↕ ➙➛utu pengelolaan

Tampilan identifikasi ikan pada aplikasi Sistem Informasi Sumberdaya Perikanan (FISH) dirancang untuk memudahkan mengenali jenis ikan dan data yang sudah ada dan untuk memudahkan penyimpanan jenis ikan tertentu. Identifikasi jenis ikan menjadi hal dasar yang harus dilakukan sebelum melakukan perencanaan pengelolaan perikanan. Kesalahan dalam identifikasi ikan akan menyebabkan terjadinya pengelolaan perikanan yang kurang tepat karena masing-masing ikan memiliki karakteristik tertentu yang berbeda dengan ikan lain. Pada suatu perairan terdapat banyak populasi ikan dan juga terdapat beberapa stok ikan, sehingga sangat penting diperlukan identifikasi stok ikan untuk pengelolaan sumberdaya ikan yang berkelanjutan. Menurut Sparre dan Venema (1999) in Nuitja (2010), pentingnya pengetahuan tentang identifikasi ikan adalah dalam mengidentifikasi stok yang berbeda dalam suatu populasi sehingga sangat penting menguasai teknik-teknik identifikasi spesies agar dalam menentukan stok tidak mengalami kekeliruan dan data yang dikumpulkan bisa bermanfaat. Syarat identifikasi stok adalah kemampuan untuk memisahkan spesies yang berbeda. Identifikasi jenis stok menjadi penting dikarenakan dalam pengelolaaan perikanan, dibutuhkan mutu informasi yang lebih lengkap dan lebih akurat dari waktu-waktu salah satunya informasi tentang ukuran stok serta potensi sumberdaya (Widodo 2008), oleh karena itu pada aplikasi Sistem Informasi Sumberdaya Perikanan meliputi tampilan identifikasi ikan dan informasi tentang aspek pengkajian stok ikan.

Pentingnya pengetahuan biologi ikan salah satunya tentang ukuran stok ikan dalam pengelolaan sumberdaya ikan diungkapkan oleh Widodo (2008), pengelolaan sumberdaya ikan memerlukan ilmu dinamika populasi yang mencangkup

ukuran stok, sehingga pada aplikasi Sistem Informasi Sumberdaya Perikanan (FISH) ini dirancang agar terdapat tampilan aspek pengkajian stok ikan yang terdiri dari data parameter pertumbuhan, hubungan panjang bobot, laju mortalitas & laju eksploitasi serta model produksi surplus.

4➝➞ ➝➟ ➠➡➢➤➡lolaan ikan swanggi

Tampilan pada aspek pengkajian stok ikan yang terdiri atas data parameter pertumbuhan, hubungan panjang bobot, laju mortalitas dan laju eksploitasi serta model produksi surplus. Berdasarkan analisis mortalitas dan model produksi surplus ikan swanggi di perairan Selat Sunda baik jenis kelamin jantan maupun betina belum mengalami ovrfishing , alternatif pendekatan rencana pengelolaan pada penelitian upaya penangkapan yang digunakan yaitu, tidak menambah jumlah trip penangkapan namun menangkap ikan swanggi lebih lama di laut agar produktivitas meningkat sebesar 38,98 kg ikan/trip dan menambah sebanyak 234 trip penangkapan dengan menangkap ikan swanggi sebanyak 23,44 kg ikan/trip (Adilaviana 2012).

Tampilan pada aspek reproduksi ikan terdiri atas informasi indeks kematangan gonad, tingkat kematangan gonad, faktor kondisi, rasio kelamin, pola pemijahan ikan dan fekunditas. Pengelolaan berdasarkan aspek reproduksi adalah penangkapan dilakukan pada wilayah yang bukan merupakan wilayah pemijahan. Waktu penangkapan sebaiknya dilakukan setelah ikan mengalami musim puncak pemijahan yaitu selain bulan Maret dan September dengan pembatasan kuota tertentu berdasarkan JTB (Jumlah Tangkap Boleh) yang diizinkan. Pada musim timur yaitu pada bulan Februari-April dengan puncak pemijahan bulan Maret, maka penangkapan ikan dapat dilakukan di wilayah yang lebih jauh dari pesisir karena diindikasikan pada musim tersebut ikan swanggi banyak memijah di perairan yang lebih dangkal, karena suhu perairan yang mendukung untuk memijah di wilayah tersebut. Sedangkan pada bulan September saat musim barat suhu bawah permukaan lebih dingin, mengakibatkan banyak ikan memijah di wilayah yang lebih jauh dari perairan dangkal. Maka dari itu nelayan hendaknya tidak menangkap ikan di wilayah yang lebih jauh maupun di wilayah dangkal, tetapi disarankan nelayan menangkap ikan di perairan lain (Ballerena 2012).

Tampilan aspek bioekonomi terdiri atas data musim penangkapan ikan, rente ekonomi ketika MSY, MEY dan OA. Pada kondisi MEY rente ekonomi yang diperoleh merupakan yang tertinggi dibandingkan pengelolaan opn➧ ➨➨➦ss dan MSY yaitu sebesar Rp 15.135.224,95 per tahun. Pencegahan terhadap terjadinya alokasi yang tidak tepat dari sumberdaya alam karena kelebihan tenaga kerja ataupun modaldapat dicegah pada kondisi MEY (Wulandari 2012).

Tampilan aspek kebiasaan makanan terdiri atas tampilan makanan utama, makanan pelengkap dan makanan tambahan. Isi perut ikan swanggi menunjukkan bahwa udang-udangan merupakan makanan utama, ikan merupakan makanan sekunder atau pelengkap, dan rajungan, crustacea lain, gastropoda, chepalopod serta bivalvia merupakan makanan insidental atau tambahan dari ikan swanggi (Rifai 2012).

Dari data yang ditampilkan pada aplikasi FISH, informasi yang dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan diantaranya yaitu menentukan ukuran mata jaring karena musim pemijahan ikan swanggi hampir setiap bulan di sepanjang tahun. Sulit untuk menentukan bulan penangkapan yang baik sehingga pengelolaan yang paling sesuai adalah menentukan batas ukuran yang boleh ditangkap yaitu ketika ikan sudah melakukan proses pemijahan. Selain itu menentukan batas kuota penangkapan, pengelolaan berdasarkan aspek bioekonomi adalah sesuai dengan rezim MEY yaitu 127 trip/ tahun maka akan menghasilkan keuntungan Rp 15,135,224.95 per tahun. Menangkap ikan swanggi selain bulan Maret dan September dengan pembatasan kuota. Menjaga daerah ➩➫ ➭➯ ➦ry grou➩➲ untuk menjaga ketersediaan udang yang merupakan makanan utama ikan swanggi. Dengan demikian potensi makanan dan stok ikan swanggi dapat berkelanjut.

4➳➵ ➳➸ ➺➻lebihan dan kekurangan

Kelebihan aplikasi Sistem Informasi Sumberdaya Perikanan (FISH) adalah efisien, efektif, dan akurat. Menampilkan informasi-informasi dari ➲➧ ➼➧ ➽➧ ➯ ➦ dan halaman-halaman➦➽w dapat berubah secara otomatis. Aplikasi FISH juga memiliki

fo

rm administrator, sehingga data yang terdapat dalam aplikasi ini dapat diperharui, diperbaiki atau dihapus setiap saat. Proses pencarian dan pengelompokan data lebih

untuk menyimpan data karena semua tersimpan dalam komputer. Aplikasi FISH memberikan kemudahan kepada penggunaan bagi user(user friendly).

Kekurangan aplikasi Sistem Informasi Sumberdaya Perikanan (FISH) adalah baru dapat mengetahui 176 spesies. Tampilan idenfikasi ikan tidak termasuk moluska, krustesea, dan lain-lain. Aplikasi FISH belum dapat menyajikan informasi statistik perikanan, peta sebaran ikan menurut spesies, isu dan topik perikanan aktual, budidaya, perikanan laut, dan sistem informasi geografis.

Dokumen terkait