• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL 2 PELAKSANAAN PEMOLISIAN MASYARAKAT, FKPM,

2. Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling)

a. Pengertian, Tujuan dan Fungsi Siskamling 1) Pengertian

Sistem Keamanan lingkungan (Siskamling) adalah suatu kesatuan yang meliputi komponen-komponen yang saling bergantung dan berhubungan serta saling mempengaruhi, yang menghasilkan daya kemampuan untuk digunakan sebagai salah satu upaya untuk memenuhi tuntutan kebutuhan akan kondisi keamanan dan ketertiban lingkungan.

2) Tujuan diadakannya Siskamling adalah :

a) Menciptakan situasi dan kondisi yang aman, tertib dan tentram dilingkungan masing-masing.

PEMOLISIAN MASYARAKAT (POLMAS) 39 SEKOLAH INSPEKTUR POLISI SUMBER SARJANA

b) Terwujud kesadaran warga masyarakat dilingkungannya dalam penanggulangan terhadap setiap kemungkinan timbulnya gangguan Kamtibmas.

3) Fungsi Siskamling:

a) Sarana warga masyarakat dalam memenuhi kebutuhan rasa aman dilingkunggannya.

b) Menanggulangi ancaman dan gangguan terhadap lingkungannya dengan upaya :

(1) Preemptif, merupakan upaya–upaya penanggulangan terhadap fenomena dan situasi yang dapat dikategorikan sebagai factor korelatif kriminogen, dengan cara mencermati setiap gejala awal dan menemukan simpul penyebabnya yang bersifat laten potensial pada sumbernya . (2) Preventif, merupakan segala usaha guna

mencegah/mengatasi secara terbatas timbulnya ancaman/gangguan keamanan dan ketertiban khususnya dilingkungan masing-masing melalui kegiatan-kegiatan pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patrol atau perondaan, serta kegiatan lain yang disesuaikan dengan kebutuhan sehingga tercipta suatu lingkungan yang aman, tertib dan teratur.

b. Metode Pelaksanaan Siskamling di Lingkungan Pemukiman 1) Sasaran/obyek yang diamankan

a) Warga masyarakat

Warga masyarakat dalam lingkungan pemukiman baik perorangan, keluarga, kelompok masyarakat dan lingkungan masyarakat pada umumnya dapat merupakan obyek gangguan Kamtibmas, akan tetapi disatu sisi masyarakat merupakan unsur kekuatan yang sangat penting dan menentukan tingkat keberhasilan upaya pengamanan lingkungan pemukiman.

b) Harta benda

Harta benda dapat menjadi obyek gangguan Kamtibmas terutama harta yang memiliki nilai ekonomi (rumah, tanah, perhiasan, uang, surat

PEMOLISIAN MASYARAKAT (POLMAS) 40 SEKOLAH INSPEKTUR POLISI SUMBER SARJANA

berharga, kendaraan, hasil pertanian, hasil industri, sarana perhubungan dan lain-lain) maupun nilai sosio cultural relegius seperti benda-benda peninggalan nenek moyang/leluhur yang dianggap memiliki nilai magis.

c) Informasi

Sasaran pengamanan informasi meliputi dokumen penting milik warga (sertifikat, surat kendaraan dll) dan hal-hal yang berkenaan dengan kegiatan social ekonomi masyarakat (warga yang menerima pembayaran uang banyak hasil penjualan tanah, ternak, hasil pertanian dll),

d) Kegiatan masyarakat

Kegiatan-kegiatan masyarakat di bidang sosial, ekonomi dan spiritual yang biasanya dihadiri oleh banyak warga masyarakat.

e) Sarana dan prasarana kepentingan umum

Sarana dan prasarana yang menyangkut kepentingan umum meliputi berbagai fasilitas umum dibidang pemerintahan, perhubungan, kesehatan dll

2) Komponen/unsur yang terlibat dan peranannya

a) Anggota Polri pengemban fungsi pembinaan masyarakat (Bhabinkamtibmas) merupakan inti pembina Kamtibmas dan melaksanakan pembinaan teknis operasional dan memonitor permasalahan sosial di lingkungan pemukiman wilayah binaan.

b) Aparat pemerintahan mendukung setiap kegiatan melalui koordinasi fungsional yang saling menguntungkan dengan didahului pendekatan kemitraan dan mengindahkan prosedur instansi yang berlaku.

c) Aparat keamanan lainnya mendukung setiap kegiatan pengamanan lingkungan pemukiman dengan mengkonsolidasikan seluruh faktor-faktor positif yang terdapat dalam masyarakat dan membantu menekan kerawanan yang ada.

d) Potensi masyarakat terlatih dan atau terbina (anggota Satpam, anggota FKPM, anggota Pokdar Kamtibmas, angota Saka Bhayangkara dll)

PEMOLISIAN MASYARAKAT (POLMAS) 41 SEKOLAH INSPEKTUR POLISI SUMBER SARJANA

merupakan penunjang dalam pembinaan keamanan lingkungan pemukiman yang dapat dijadikan sebagai panutan warga masyarakat lainnya dalam setiap kegiatan pengamanan lingkungan pemukiman.

e) Masyarakat pada umumnya sebagai obyek sekaligus sebagai subyek dalam kegiatan pengamanan lingkungan berhak dan wajib ikut serta dalam kegiatan pengamanan lingkungan.

3) Metode pengamanan

a) Pelaksanaan Siskamling di lingkungan pemukiman yang dikembangkan dengan mengutamakan upaya pencegahan dan penangkalan gangguan Kamtibmas, yang dilakukan secara terpadu untuk menumbuhkembangkan sikap mental dan kepekaan dan daya tanggap warga masyarakat, direalisasikan dan diintegrasikan melalui pembentukan Pos Kamling.

b) Pos Kamling beserta seluruh perangkatnya merupakan salah satu sarana dalam penyelenggaraan keamanan dan ketertiban masyarakat di lingkungan pemukiman.

c) Untuk terlaksananya kegiatan pengamanan lingkungan pemukiman di Pos Kamling secara effektif dan terpadu, dilaksanakan pengorganisasian Pos Kamling yang menjelaskan tentang tugas, fungsi, kegiatan, personil, peralatan, kemampuan awak Pos Kaling, Type Pos Kamling dan hubungan tata cara kerja antar Pos Kamling.

4) Tugas Pos Kamling

a) Menciptakan situasi dan kondisi yang aman dan tertib dilingkungannya masing-masing.

b) Memelihara lingkungan atas dasar kesadaran dan tanggung jawab.

c) Memasyarakatkan dan menumbuhkan kesadaran dalam penanggulangan terhadap setiap kemungkinan timbulnya gangguan kamtibmas.

d) Berperan dalam menjaga keamanan dan ketertiban serta keselamatan masyarakat.

e) Tugas pos kamling melputi areal tertentu yang sudah ditetapkan.

PEMOLISIAN MASYARAKAT (POLMAS) 42 SEKOLAH INSPEKTUR POLISI SUMBER SARJANA 5) Fungsi Pos Kamling

a) Melakukan upaya-upaya yang dapat menangkal dan menanggulangi setiap gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat yang dapat terjadi dilingkungannya.

b) Memberikan pertolongan serta memelihara keselamatan masyarakat dari segala macam bentuk bahaya yang dapat menibulkan kecelakaan.

c) Memberikan pelayanan kepada warga masyarakat yang membutuhkan.

6) Kegiatan Pos Kamling a) Penjagaan.

b) Patroli.

c) Memberikan peringatan-peringatan untu mencegah terjadinya kejahatan, kecelakaan, kebakaran dll.

d) Memberikan keterangan informasi.

e) Memberikan bantuan dan pelayanan kepada masyarakat yang memerlukannya.

f) Melakukan rekayasa terbatas untuk keselamatan masyarakat.

g) Melaporkan setiap gangguan Kamtibmas yang terjadi pada Polri.

7) Personil Pos Kamling

a) Setiap warga yang sudah dewasa (laki-laki) yang sudah berusia 17 tahun.

b) Mempunyai kesadaran bahwa pelaksanaan kamling adalah merupakan kewajiban.

c) Jumlah personil pos kamling yang sedang melaksanakan tugas minimal terdiri dari 3 (tiga) orang.

d) Susunan serta pengaturan shift personil pos kamling dapat diatur oleh kepala pos kamling atau ketua RW/RT.

PEMOLISIAN MASYARAKAT (POLMAS) 43 SEKOLAH INSPEKTUR POLISI SUMBER SARJANA 8) Peralatan Pos Kamling

a) Terdiri dari peralatan perorangan dan peralatan sebagai kelengkapan dari pos kamling.

b) Peralatan perorangan pada dasarnya sesuai dengan kemampuan dari pada warga.

c) Peralatan pos kamling minimal terdiri dari alat-alat alarm.

d) Pengadaan peralatan pos kamling termasuk pengeloalaan dan dukungan dananya ditangani oleh RT/RW atau Tomas yang dipilih berdasarkan kesepakatan dalam musyawarah warga setempat.

Ketua Siskamling bertugas pimpinan penyelenggaraan yang bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada warga

9) Kemampuan Petugas/Awak Pos Kamling

Untuk mengitensifkan peran serta masyarakat dalam upaya mengamankan lingkungannya, petugas pos kamling perlu mempunyai kemampuan dasar yang antara lain terdiri dari :

a) Membunyikan tanda bahaya (kentongan/alarm).

b) Melaksanakan ronda/patrol.

c) Melaksanakan tugas penjagaan.

d) Memberikan pelayanan yang baik.

e) Melaporkan kejadian kepada Polri.

10) Tipe pos kamling

Tipe pos kamling ditentukan oleh :

a) Tingkat kerawanan daerah dilihat dari bobot yang dihadapi. Daerah yang bobot ancamannya tinggi pos kamling tipe B sebaliknya bobot ancaman rendah pos kamling tipe C.

b) Pos Kamling dibagi menjadi 3 ( tiga ) tipe, yaitu : (1) tipe A = mantap

(2) tipe B = cukup mantap (3) tipe C = kurang mantap

PEMOLISIAN MASYARAKAT (POLMAS) 44 SEKOLAH INSPEKTUR POLISI SUMBER SARJANA Contoh:

- Daerah yang relative aman tipe pos kamlingnya lebih rendah (kurang mantap) dari daerah yang rawan.

- Pada suatu saat daerah yang sangat aman serta bobot ancaman nol pos kamling dapat dianggap tidak perlu.

- Tipe pos kamling rendah (kurang mantap) sampai kepada mantap bergerak dari tipe C ke Tipe B dan Tipe A.

11) Hubungan tata cara kerja antar pos kamling

a) Antara pos kamling yang satu dengan lainnya khususnya dengan pos kamling yang terdekat saling member informasi dan mengadakan kontak.

b) Dalam setiap menangani kasus yang saling terkait antara pos kamling mengadakan koordinasi.

c) Setiap warga dapat melapor atau meminta bantuan pos kamling terdekat untuk kemudian pos kamling tersebut meneruskan kepada pos kamling yang berwenang dalam wilayahnya untuk menangani permasalahan yang dihadapi atau meneruskan laporan kepada Polisi.

d) Penggunaan kode atau alarm system serta prosedur yang sama dan dapat dimengerti oleh setiap awak pos kamling.

12) Pengaturan tugas-tugas Pos Kamling

Ketua Siskamling bertugas sebagai pimpinan penyelenggaraan yang bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada warga

Pelaksana Siskamling yang bertugas melaksanakan kegiatan siskamling meliputi :

a) Penjagaan.

b) Patrol atau perondaan.

c) Memberikan peringatan-peringatan untuk mencegah antara lain terjadinya kejahatan, kecelakaan, kebakaran, banjir dan bencana alam.

d) Memberikan keterangan atau informasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan keamanan dan ketertiban lingkungan.

PEMOLISIAN MASYARAKAT (POLMAS) 45 SEKOLAH INSPEKTUR POLISI SUMBER SARJANA

e) Memberikan bantuan dan pelayanan kepada masyarakat yang mempunyai masalah yang dapat mengganggu ketentraman warga sekitarnya, serta membantu ketua RT/RW dalam menyelesaikan masalah warga tersebut.

f) Melakukan kordinasi kegiatan dengan anggota Polri dan pamong praja dan aparat pemerintah terkait lainnya yang bertugas diwilayahnya.

g) Melaporkan setiap gangguan kamtibmas yang terjadi pada Polri.

h) Melakukan tindakan represif sesuai petunjuk teknis Polri dalam hal kasus tertangkap tangan, dan pada kesempatan pertama menyerahkan penangganannya kepada satuan Polri diwilayahnya dan.

i) Melakukan tindakan yang dirasakan perlu untuk keselamatan warganya atas izin dan perintah dari Ketua Siskamling.

13) Bangunan Pos Kamling

a) Ukuran, bentuk dan letak pos serta tipe Pos Kamling

b) Ukuran bangunan bentuk dan letak Pos Kamling c) Ukuran pos kamling yang paling sederhana

dibangun dengan ukuran 2,5 x 3 meter, diusahakan terdiri dari 2 (dua) ruangan yaitu ruang Penjagaan dan ruang istirahat.

d) Bentuk bangunan Pos Kamling tidak terikat, disesuaikan dengan kemampuan warga, kondisi daerah dan swadaya masyarakat setempat.

e) Letak pos kamling sebaiknya didirikan pada tempat strategis, tidak terlalu jauh dari pemukiman penduduk.

f) Bangunan Pos Kamling didirikan pada tempat strategis didekat pemukiman penduduk

14) Panel kegiatan mingguan dan harian yang berisikan a) Tujuan kegiatan.

b) Uraian kegiatan.

c) Petugas pelaksana.

d) Jadwal pelaksanaan.

PEMOLISIAN MASYARAKAT (POLMAS) 46 SEKOLAH INSPEKTUR POLISI SUMBER SARJANA e) Catatan hasil pelaksanaan.

f) Buku catatan/mutasi kegiatan petugas.

15) Sistem alarm dan sistem komunikasi yang disediakan sesuai kemampuan warga

16) Perlengkapan penanganan pertama pada kecelakaan (P3K).

17) Penanggulangan bahaya dan bencana serta peralatan lain yang dirasakan perlu.

Dokumen terkait