• Tidak ada hasil yang ditemukan

IDENTITAS BUKU PEMOLISIAN MASYARAKAT (POLMAS) Penyusun: Tim Pokja Lemdiklat Polri T.A Editor:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IDENTITAS BUKU PEMOLISIAN MASYARAKAT (POLMAS) Penyusun: Tim Pokja Lemdiklat Polri T.A Editor:"

Copied!
147
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

PEMOLISIAN MASYARAKAT (POLMAS)

Penyusun:

Tim Pokja Lemdiklat Polri T.A. 2018

Editor:

1. Kombes Pol Dr. S.M Handayani, M.Si.

2. AKBP Henny Wuryandari, S.H.

3. AKP Ricky Pranata Vivaldi, S.P., S.Ik, M.H.

4. Pengatur I Paramita Rahmadani, A.Md

Hanjar Pendidikan Polri

Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS)

Diterbitkan oleh:

Bagian Kurikulum Bahan Ajar Pendidikan Pembentukan Biro Kurikulum

Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri Tahun 2018

Hak cipta dilindungi Undang-Undang

Dilarang menggandakan sebagian atau seluruh isi Bahan Ajar (Hanjar) Pendidikan Polri ini, tanpa izin tertulis dari Kalemdiklat Polri.

(4)

vii PEMOLISIAN MASYARAKAT (POLMAS)

SEKOLAH INSPEKTUR POLISI SUMBER SARJANA

DAFTAR ISI

Cover ... i

Sambutan Kalemdiklat Polri ... ii

Keputusan Kalemdiklat Polri ... iv

Identitas Buku ... vi

Daftar Isi ... vii

Pendahuluan ... 1

Standar Kompetensi ... 2

MODUL 1 HAKIKAT PEMOLISIAN MASYARAKAT ... 3

Pengantar ... 3

Kompetensi Dasar ... 3

Materi Pelajaran ... 4

Metode Pembelajaran ... 4

Alat/Media Bahan, dan Sumber Belajar ... 5

Kegiatan Pembelajaran ... 5

Tagihan/Tugas ... 6

Lembar Kegiatan ... 6

Bahan Bacaan ... 7

1. Definisi Polmas ... 7

2. Pengertian yang berkaitan dengan Polmas ... 9

3. Startegi dan Sasaran Polmas ... 10

4. Teori dan Konsep ... 11

5. Dasar Pertimbangan ... 11

6. Tujuan Polmas ... 12

7. Prinsip Polmas ... 12

(5)

viii PEMOLISIAN MASYARAKAT (POLMAS)

SEKOLAH INSPEKTUR POLISI SUMBER SARJANA

8. Falsafah Polmas ... 13

9. Fungsi Polmas ... 14

10. Strategi Polmas ... 14

11. Sasaran Polmas ... 14

Rangkuman ... 15

Latihan ... 15

MODUL 2 PELAKSANAAN PEMOLISIAN MASYARAKAT, FKPM, SISKAMLING, POKDARKAMTIBMAS DAN WASDAL .... 17 Pengantar ... 17

Kompetensi Dasar ... 17

Materi Pelajaran ... 18

Metode Pembelajaran ... 18

Alat/Media Bahan, dan Sumber Belajar ... 19

Kegiatan Pembelajaran ... 20

Tagihan/Tugas ... 21

Lembar Kegiatan ... 21

Bahan Bacaan ... 21

Pokok Bahasan 1 : Pelaksanaan Polmas 21 1. Pelaksanaan Polmas ... 21

2. Model-Model Polmas ... 28

Pokok Bahasan 2 : FKPM, Siskamling, Pokdarkamtibmas dan Wasdal 36 1. Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM) ... 36

2. Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) ... 38

3. Pokdarkamtibmas ... 46

4. Pengawasan ... 48

(6)

ix PEMOLISIAN MASYARAKAT (POLMAS)

SEKOLAH INSPEKTUR POLISI SUMBER SARJANA

5. Pengendalian ... 49

Rangkuman ... 50

Latihan ... 51

MODUL 3 IMPLEMENTASI TUGAS BHABINKAMTIBMAS/ PENGEMBAN POLMAS DAN SUPERVISOR ... 53

Pengantar ... 53

Kompetensi Dasar ... 53

Materi Pelajaran ... 55

Metode Pembelajaran ... 56

Alat/Media Bahan, dan Sumber Belajar ... 57

Kegiatan Pembelajaran ... 57

Tagihan/Tugas ... 59

Lembar Kegiatan ... 59

Bahan Bacaan ... 59

Pokok Bahasan 1 : Kegiatan Kunjungan 59 1. Pengertian Kegiatan Kunjungan ... 59

2. Maksud, Tujuan dan Target dari Kegiatan Kunjungan . 60 3. Pelaksanaan Kegiatan Kunjungan ... 61

4. Poin Penting Saat Pelaksanaan Kegiatan Kunjungan serta Poin Informasi dan Pengarahan ... 62 5. Pengisian Blangko Kunjungan ... 65

6. Administrasi Blangko Kunjungan ... 67

7. Sistem Pelaporan ... 67

8. Hal yang Perlu Diperhatikan Mengenai Kegiatan Kunjungan ... 68 Pokok Bahasan 2 : Pemecahan dan Penanganan Masalah 69 1. Pemahaman tentang Masalah ... 70

(7)

x PEMOLISIAN MASYARAKAT (POLMAS)

SEKOLAH INSPEKTUR POLISI SUMBER SARJANA

2. Penerapan Pemecahan Masalah ... 72

Pokok Bahasan 3 : Kegiatan Pemecahan Masalah 1. Pengertian Kegiatan Pemecahan Masalah ... 107

2. Kegiatan Pemecahan Masalah oleh Petugas Bhabinkamtibmas ... 107 3. Kegiatan Pemecahan Masalah yang Dilakukan Bersama Masyarakat ... 108 Pokok Bahasan 4 : Sistim Pengendalian Tugas Polmas 113 1. Pengertian Sistim Pengendalian Tugas Polmas ... 113

2. Maksud dan Tujuan ... 114

3. Fungsi Pengendalian Tugas ... 114

4. Fungsi Seorang Pimpinan ... 114

5. Mengapa Pengendalian Tugas Terhadap Pengemban Polmas Harus dilakukan ? ... 115 6. Pelaksanaan Sistim Pengendalian Tugas Polmas ... 115

7. Pembuatan Laporan Pengendalian Tugas Polmas yang dilaksanakan oleh Perwira Polmas ... 117 8. Penghargaan Terhadap Kegiatan yang Baik dan Pemecahan Masalah sebagai Contoh Keberhasilan 123 9. Kontrol Terhadap Pelaksanaan Sistim Pengendalian Tugas Polmas ... 124 Rangkuman ... 128

Latihan ... 130

(8)

1 PEMOLISIAN MASYARAKAT (POLMAS)

SEKOLAH INSPEKTUR POLISI SUMBER SARJANA

MODUL PEMOLISIAN MASYARAKAT (POLMAS)

20 JP (900 menit)

Pengantar

Dalam kehidupan masyarakat madani yang bercirikan demokrasi dan supremasi hukum, Kepolisian Negara RI (Polri) harus mampu memberikan jaminan keamanan, ketertiban dan perlindungan hak asasi manusia kepada masyarakat serta menunjukkan transparansi dalam setiap tindakan, menjungjung tinggi kebenaran, kejujuran, keadilan, kepastian dan manfaat sebagai wujud pertanggungjawaban terhadap publik.

Proses reformasi yang telah dan sedang berlangsung untuk menuju masyarakat sipil yang demokrasi membaur berbagai perubahan didalam sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Polri yang saat ini sedang melaksanakan proses reformasi untuk menjadi Kepolisian sipil, harus dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan kehidupan masyarakat dengan cara merubah paradigma yang menitik beratkan pada pendekatan yang reaktif dan konvensional (kekuasaan) menuju pendekatan yang proaktif dan mendapat dukungan publik dengan mengedepankan kemitraan dalam rangka pemecahan masalah-masalah sosial. Model penyelenggaraan fungsi kepolisian tersebut dikenal dengan berbagai nama seperti Community Oriental policing, Community Based Policing dan Neigh Bourhood Policing dan akhirnya populer dengan sebutan Community Policing. Atas dasar pertimbangan-pertibangan maka dipandang perlu untuk mengadopsi konsep Community Policing dan menyesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan masyarakat Indonesia serta dengan cara dan nama Indonesia, tanpa mengenyampingkan kemungkinan penggunaan penterjemahan istilah yang berbeda terutama bagi keperluan Akademis, secara formal oleh jajaran Polri model tersebut diberi nama

“Pemolisian Masyarakat” dan selanjutnya secara konseptual dan operasional disebut “Polmas”. Pemikiran-pemikiran yang berkenaan dengan pengembangan Polmas di pandang perlu dituangkan dalam suatu kebijakan dan strategi organisasi dan yang dijadikan pedoman dasar bagi penyelenggaraan Polmas oleh seluruh jajaran Polri sesuai dengan kebijakan yang telah digariskan terutama tentang percepatan implementasi Polmas, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2015 tentang Pemolisian Masyarakat.

(9)

2 PEMOLISIAN MASYARAKAT (POLMAS)

SEKOLAH INSPEKTUR POLISI SUMBER SARJANA

Untuk memberikan pengetahuan tentang Pemolisian Masyarakat maka dalam ini akan membahas materi meliputi: Hakikat Pemolisian Masyarakat, Pelaksanaan Pemolisian Masyarakat, Pengemban Polmas, Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM), Siskamling, Pokdarkamtibmas dan Wasdal, Penerapan Polmas pada Fungsi Kepolisian, Implementasi Tugas Bhabinkamtibmas/Petugas Polmas dan Supervisor (Kanit Binmas dan Kapolsek).

Standar Kompetensi

Memahami dan mampu menerapkan Pemolisian Masyarakat untuk memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat (Harkamtibmas) dalam tugas sehari-hari.

(10)

3 PEMOLISIAN MASYARAKAT (POLMAS)

SEKOLAH INSPEKTUR POLISI SUMBER SARJANA

MODUL 01

HAKIKAT PEMOLISIAN MASYARAKAT (POLMAS)

2 JP (90 menit)

Pengantar

Dalam modul ini membahas materi tentang definisi dan pengertian Polmas, pengertian-Pengertian berkaitan dengan Polmas, startegi dan

sasaran Polmas, teori dan konsep Polmas, dasar pertimbangan, tujuan Polmas, prinsip Polmas, falsafah Polmas, fungsi Polmas dan

strategi Polmas.

Tujuan diberikan materi ini agar peserta didik memahami hakikat Pemolisian Masyarakat (Polmas).

Kompetensi Dasar

Memahami hakikat Pemolisian Masyarakat (Polmas).

Indikator hasil belajar:

1. Menjelaskan Definisi Dan Pengertian Polmas.

2. Menjelaskan Pengertian-Pengertian berkaitan dengan Polmas.

3. Menjelaskan Startegi dan Sasaran Polmas.

4. Menjelaskan Teori dan Konsep Polmas.

5. Menjelaskan Dasar Pertimbangan.

6. Menjelaskan Tujuan Polmas.

7. Menjelaskan Prinsip Polmas.

8. Menjelaskan Falsafah Polmas.

9. Menjelaskan Fungsi Polmas.

10. Menjelaskan Strategi Polmas.

(11)

4 PEMOLISIAN MASYARAKAT (POLMAS)

SEKOLAH INSPEKTUR POLISI SUMBER SARJANA

Materi Pelajaran

Pokok Bahasan:

Hakikat Pemolisian Masyarakat (Polmas).

Subpokok Bahasan:

1. Definisi Dan Pengertian Polmas.

2. Pengertian-Pengertian berkaitan dengan Polmas.

3. Startegi dan Sasaran Polmas.

4. Teori dan Konsep Polmas.

5. Dasar Pertimbangan.

6. Tujuan Polmas.

7. Prinsip Polmas.

8. Falsafah Polmas.

9. Fungsi Polmas.

10. Strategi Polmas.

Metode Pembelajaran

1. Metode Ceramah.

Metode ini digunakan untuk menjelaskan materi tentang Hakikat Pemolisian Masyarakat.

2. Metode Brainstroming (curah pendapat)

Metode ini digunakan untuk menggali pendapat/pemahaman peserta tentang materi hakikat Pemolisian Masyarakat.

3. Metode Tanya Jawab

Metode ini digunakan untuk tanya jawab tentang materi yang telah disampaikan.

4. Metode Penugasan

Metode ini digunakan untuk menugaskan peserta didik untuk membuat resume materi yang diberikan.

(12)

5 PEMOLISIAN MASYARAKAT (POLMAS)

SEKOLAH INSPEKTUR POLISI SUMBER SARJANA

Alat/Media, Bahan dan Sumber Belajar

1. Alat/Media:

a. Whiteboard.

b. Flipchart.

c. Komputer/laptop.

d. LCD dan screen.

e. Laser point.

f. Pengeras suara/sound system.

2. Bahan:

a. Kertas.

b. Alat tulis.

3. Sumber Belajar:

a. UU Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.

b. Peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2015 tentang Pemolisian Masyarakat.

c. Modul Pelatihan Polmas Kerjasama Baharkam, Lemdiklat Polri dan JICA.

Kegiatan Pembelajaran

1. Tahap awal : 10 menit Pendidik melaksanakan:

a. Membuka kelas dan memberikan salam.

b. Perkenalan.

c. Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran.

d. Pendidik menyampaikan rencana program pembelajaran.

2. Tahap inti : 60 menit

a. Pendidik menyampaikan materi hakikat Polmas.

b. Peserta didik memperhatikan, mencatat hal-hal yang penting, bertanya jika ada materi yang belum dimengerti/dipahami.

c. Pendidik menggali pendapat tentang materi yang telah disampaikan.

d. Peserta didik melaksanakan curah pendapat tentang materi

(13)

6 PEMOLISIAN MASYARAKAT (POLMAS)

SEKOLAH INSPEKTUR POLISI SUMBER SARJANA yang disampaikan oleh pendidik.

e. Pendidik menugaskan peserta didik untuk membuat resume.

3. Tahap akhir : 20 menit a. Cek Penguatan materi.

Pendidik memberikan ulasan dan penguatan materi secara umum.

b. Cek penguasaan materi.

Pendidik mengecek penguasaan materi dengan bertanya secara lisan dan acak kepada peserta didik.

c. Keterkaitan mata pelajaran dengan pelaksanaan tugas.

Pendidik menggali manfaat yang bisa di ambil dari materi pendidikan.

Tagihan / Tugas

Peserta didik mengumpulkan hasil resume.

Lembar Kegiatan

Peserta didik membuat resume.

(14)

7 PEMOLISIAN MASYARAKAT (POLMAS)

SEKOLAH INSPEKTUR POLISI SUMBER SARJANA

Bahan Bacaan

HAKIKAT PEMOLISIAN MASYARAKAT (POLMAS)

Sebagai filosofi kepolisian modern, Polri sudah mengadopsi, mengembangkan, dan mengimplementasikan community policing ke dalam strategi operasional. Sekalipun Jepang dianggap sebagai Negara yang paling berhasil dalam penerapan community policing, falsafah dan strategi ini telah diadopsi oleh institusi kepolisian secara universal.

Konsepnya dalam bahasa Inggris dikenal dengan beberapa istilah, yaitu antara lain Community-Based Policing (Pemolisian Berbasis Masyarakat), Community – Oriented Policing (Pemolisian Berorientasi Masyarakat), Neighborhood-Oriented Policing Pemolisian Berorientasi Pemukiman), dan Community Policing (Pemolisian Masyarakat).

Meskipun tidak sulit untuk menerjemahkan istilah community policing ke dalam bahasa Indonesia, namun umumnya terjemahan yang digunakan terasa kaku. Terjemahan yang paling akrab adalah “pemolisian masyarakat”. Dalam terjemahan ini, istilah”pemolisian” sebagai terjemahan policing mungkin terdengar agak aneh di telinga orang awam. Tetapi memang itulah arti harafiahnya di dalam bahasa Indonesia.

1. Definisi Polmas a. Definisi

Ada beberapa dari definisi yang dipakai oleh berbagai lembaga (termasuk kepolisian), individu, dan pihak-pihak lain.

1) Polisi di Ontario, Kanada (Ontario Provincial Police) merumuskan sebagai berikut :

“Community Policing is the delivery of policing services, resulting from a community and police partnership that identifies and resolves in order to maintain social order”

(Polmas adalah pemberian jasa pemolisian, yang berasal dari kemitraan masyarakat dan polisi yang mengidentifikasikan berbagai isu dalam rangka mempertahankan tertib sosial).

2) Sementara itu, pasangan Susan Trojanowicz dan Robert Trojanowicz merumuskan Polmas sebagai berikut:

(15)

8 PEMOLISIAN MASYARAKAT (POLMAS)

SEKOLAH INSPEKTUR POLISI SUMBER SARJANA

“ …any method of policing that includes a police officer assigned to the same area, meeting and working with the residents and business people who live and work in the beat area. The citizens sand police work together to identity the problem of the area and collaborate in catalyst, moving neighbourhoods and communities to help and look out for each other”.

(…metode pemolisian apapun yang mencakup penugasan seorang polisi ke wilayah yang sama, bertemu dan bekerja bersama dengan penduduk setempat dan pengusaha yang tinggal dan bekerja di wilayah tersebut. Warga dan polisi bekerjasama untuk mengidentifikasi masalah-masalah di wilayah tersebut secara bersama-sama menyelesaikan masalah.

Petugas polisi berfungsi sebagai katalisator, yang menggerakkan masyarakat dan komunitas ketetanggaan dalam memecahkan masalah-masalah mereka sendiri, serta mendorong warga untuk saling menolong dan membantu satu sama lain).

3) Trojanowicz dan Carter merumuskan sebagai berikut :

“Community Policing can be defined as a philosophy and not a specific tactic. a proactive, decentralized approach, desibned to reduce crime, disorder, and fear of crime, by involving the same officer in the same community on a long-term basis”.

(Polmas dapat didefinisikan sebagai “suatu falsafah dan bukan taktik khusus. suatu pendekatan yang bersifat proaktif dan terdesentralisasi, yang dirancang untuk mengurangi kejahatan, ketidak tertiban, serta ketakutan akan kejahatan, dengan melibatkan petugas yang sama di masyarakat tertentu selama jangka waktu yang lama).

Definisi Dinas Pelayanan Pemolisian yang Berorientasi Komunitas, Departemen Kehakiman AS (Community Oriented Policing Service/COPS, US Department of Justice) :

“a policing philosophy that promotes and supports organizational strategies to address the causes and reduce the fear of crime and social disorder through problem solving tactics and police-community partnership.”

(suatu falsafah pemolisian yang mendorong dan mendukung strategi organisasi untuk mengatasi sebab-

(16)

9 PEMOLISIAN MASYARAKAT (POLMAS)

SEKOLAH INSPEKTUR POLISI SUMBER SARJANA

sebab dan mengurangi ketakutan terhadap kejahatan serta ketidaktertiban sosial melalui taktik-taktik pemecahan masalah dan kemitraan polisi-komunitas).

4) Definisi Dinas Kejaksaan California (The California Attorney General’s Office) :

“Community policing is a philosophy, management style, and organizational strategy that promotes pro-active problem solving and police-community partner-ship to address the couses of crime and fear as well as other community issue.”

(Polmas adalah suatu falsafah, gaya manajemen, dan strategi organisasi yang mendorong pemecahan masalah secara proaktif dan kemitraan polisi-komunitas untuk mengatasi sebab-sebab kejahatan dan ketakutan, serta isu-isu komunitas lainnya).

2. Pengertian yang berkaitan dengan Polmas.

a. Pemolisian Masyarakat (Community Policing) yang selanjutnya disingkat Polmas adalah suatu kegiatan untuk mengajak masyarakat melalui kemitraan anggota Polri dan masyarakat, sehingga mampu mendeteksi dan mengidentifikasi permasalahan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) di lingkungan serta menemukan pemecahan masalahnya.

b. Pengemban Polmas adalah setiap anggota Polri yang melaksanakan Polmas di masyarakat atau komunitas.

c. Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat yang selanjutnya disebut Bhabinkamtibmas adalah pengemban Polmas di desa/kelurahan.

d. Strategi Polmas adalah cara atau kiat untuk mengikutsertakan masyarakat, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya dalam melakukan upaya-upaya penangkalan, pencegahan, dan penanggulangan ancaman dan gangguan Kamtibmas secara kemitraan yang setara dengan Polri, mulai dari penentuan kebijakan sampai dengan implementasinya.

e. Forum Kemitraan Polri dan Masyarakat yang selanjutnya disingkat FKPM adalah wahana komunikasi antara Polri dan masyarakat yang dilaksanakan atas dasar kesepakatan bersama dalam rangka membahas masalah Kamtibmas dan masalah-masalah sosial yang perlu dipecahkan bersama guna menciptakan kondisi yang menunjang kelancaran penyelenggaraan fungsi kepolisian dan peningkatan kualitas

(17)

10 PEMOLISIAN MASYARAKAT (POLMAS)

SEKOLAH INSPEKTUR POLISI SUMBER SARJANA hidup masyarakat.

f. Balai Kemitraan Polri dan Masyarakat yang selanjutnya disingkat BKPM adalah tempat dan sarana yang digunakan untuk kegiatan Polri dan warga masyarakat dalam membangun kemitraan.

g. Pilar Polmas adalah pemangku kepentingan yang mendukung keberhasilan penerapan Polmas dimasyarakat lokal.

3. Startegi dan Sasaran Polmas

a. Strategi Polmas dilaksanakan melalui:

1) Kemitraan dan kerja sama dengan masyarakat atau komunitas.

2) Pemecahan masalah.

3) Pembinaan keamanan swakarsa.

4) Penitipan eksistensi FKPM ke dalam pranata masyarakat tradisional.

5) Pendekatan pelayanan Polri kepada masyarakat.

6) Bimbingan dan penyuluhan.

7) Patroli dialogis.

8) Intensifikasi hubungan Polri dengan komunitas.

9) Koordinasi, pengawasan, dan pembinaan teknis kepolisian.

10) Kerja sama bidang kamtibmas.

b. Sasaran Polmas meliputi:

1) Kepercayaan masyarakat/komunitas terhadap Polri.

2) Kesadaran dan kepedulian masyarakat/komunitas terhadap potensi ancaman/gangguan keamanan,

ketertiban dan ketenteraman dilingkungannya.

3) Kemampuan masyarakat untuk mengidentifikasi akar permasalahan yang terjadi dilingkungannya, bekerja sama dengan Polri untuk melakukan analisis dan memecahkan masalahnya.

4) Kesadaran hukum masyarakat.

5) Partisipasi masyarakat/komunitas dalam menciptakan kamtibmas di lingkungannya.

6) Gangguan Kamtibmas di lingkungan masyarakat.

(18)

11 PEMOLISIAN MASYARAKAT (POLMAS)

SEKOLAH INSPEKTUR POLISI SUMBER SARJANA 4. Teori dan Konsep

Teori Polmas berdasarkan sponsor normatif dan teori sosial kritis.

Teori sponsor normatif (normative sponsorship), menyatakan bahwa sebagian besar orang memiliki kemauan baik dan bersedia bekerjasama dengan orang lain demi memenuhi kebutuhan mereka (Sower, 1957). Konsep Polmas dirujuk dengan berbagai pengertian, seperti pemolisian yang berorientasi pada rukun warga, pemolisian yang berorientasi pada komunitas, dan pemolisian yang berorientasi pada permasalahan (Leighton,1991). Banyak peneliti pemolisian yang menganggap bahwa Polmas sebagai pemolisian yang ”modern”, ”progresif,” atau ”kontemporer” (Saparrow, Moore, dan Kennedy, 1990. Trojanowicz dan Bucqueroux,1990).

5. Dasar Pertimbangan

Pola penyelenggaraan pemolisian yang bertumpu kepada konsep peningkatan jumlah Polisi dan/atau peningkatan intensitas kegiatan Polisi (misalnya patroli dan penindakan pelanggaran) tidak mampu mengatasi atau menekan angka gangguan Kamtibmas yang berkembang pesat di dalam masyarakat.

Pemolisian lebih efektif dengan mengalihkan pendekatan konvensional ke pendekatan modern yaitu penerapan Polmas menekankan upaya pemecahan masalah yang terkait dengan kejahatan dan ketidaktertiban secara proaktif bersama-sama dengan masyarakat.

Praktik keterlibatan masyarakat tradisional dalam pemolisian sudah dikenal di Indonesia diantaranya dalam bentuk: ronda kampung, jogoboyo, jogotirto, pecalang dan sebagainya.

Pola-pola penyelesaian masalah masyarakat melalui adat kebiasaan sudah umum diterapkan di dalam masyarakat tradisional, yang kesemuanya merupakan pola-pola pemecahan masalah dan pencegahan serta pembinaan ketentraman dan kerukunan masyarakat yang mendasarkan pada asas kemitraan, kebersamaan dan keharmonisan di dalam masyarakat.

Paradigma Reformasi dalam negara demokrasi yang plural menuntut agar Polri mampu melaksanakan tugas dengan berpegang pada prinsip-prinsip Hak Asasi Manusia, berperan sebagai pelindung dan pelayan masyarakat, bukan mengambil peran sebagai penguasa. Reformasi juga menghendaki keterbukaan Polri serta kepekaan Polri terhadap aspirasi rakyat serta memperhatikan kepentingan, kebutuhan dan harapan warga.

Penerapan Polmas sebagai falsafah dan strategi merupakan langkah yang tepat untuk meningkatkan kualitas pelayanan Polri kepada masyarakat melalui kemitraan dengan warga masyarakat untuk mewujudkan pemeliharaan keamanan dan ketertiban

(19)

12 PEMOLISIAN MASYARAKAT (POLMAS)

SEKOLAH INSPEKTUR POLISI SUMBER SARJANA

masyarakat dalam era demokrasi dan penegakan hak asasi manusia.

6. Tujuan Polmas

a. Sebagai pedoman bagi anggota Polri dalam melaksanakan kegiatan Polmas secara efektif dan efisien. dan

b. Terwujudnya kemitraan Polri dan masyarakat yang didasarkan pada kesepakatan bersama untuk menangani masalah sosial yang dapat mengganggu Kamtibmas guna menciptakan rasa aman, tertib, dan tenteram.

7. Prinsip Polmas

Polmas dilaksanakan dengan prinsip:

a. Komunikasi intensif, yaitu komunikasi dua arah yang dilakukan secara terus-menerus antara pengemban Polmas dengan masyarakat/komunitas.melalui pertemuan langsung maupun tidak langsung dalam rangka membahas masalah keamanan dan ketertiban.

b. Kesetaraan, yaitu kedudukan yang sama antara pengemban Polmas dan masyarakat/komunitas, saling menghormati dan menghargai perbedaan pendapat.

c. Kemitraan, yaitu kerja sama yang konstruktif antara pengemban Polmas dengan masyarakat/komunitas dalam

rangka pemecahan masalah sosial,

pencegahan/penanggulangan gangguan keamanan dan ketertiban.

d. Transparansi, yaitu keterbukaan antara pengemban Polmas dengan masyarakat/komunitas serta pihak-pihak lain yang terkait dengan upaya menjamin rasa aman, tertib, dan tenteram agar dapat bersama-sama memahami permasalahan, tidak saling curiga, dan dapat meningkatkan kepercayaan satu sama lain.

e. Akutanbilitas, yaitu dapat dipertanggungjawabkan pelaksanaan Polmas sesuai dengan prosedur dan hukum yang berlaku dengan tolok ukur yang jelas, seimbang dan objektif.

f. Partisipasi, yaitu kesadaran Polri dan warga masyarakat untuk secara aktif ikut dalam berbagai kegiatan masyarakat/komunitas dalam upaya memelihara rasa aman dan tertib, memberi informasi, saran dan masukan, serta aktif dalam proses pengambilan keputusan guna memecahkan permasalahan Kamtibmas dan tidak main hakim sendiri.

(20)

13 PEMOLISIAN MASYARAKAT (POLMAS)

SEKOLAH INSPEKTUR POLISI SUMBER SARJANA

g. Hubungan personal, yaitu pendekatan Polri kepada komunitas yang lebih mengutamakan hubungan pribadi daripada hubungan formal/birokratis.

h. Proaktif, yaitu aktif (tidak bersifat menunggu) memantau dan memecahkan masalah sosial sesuai dengan peraturan perundang-undangan untuk mencegah terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban serta peningkatan pelayanan kepolisian.

i. Orientasi pada pemecahan masalah, yaitu petugas Polri bersama-sama dengan masyarakat/komunitas melakukan identifikasi dan menganalisis masalah, menetapkan prioritas dan respons terhadap sumber/akar masalah.

8. Falsafah Polmas

a. Masyarakat bukan merupakan objek pembinaan, melainkan sebagai subjek dan mitra yang aktif dalam memelihara Kamtibmas di lingkungannya sesuai dengan hukum dan hak asasi manusia.

b. Penyelenggaraan keamanan tidak akan berhasil, bila hanya dilakukan oleh Polri, melainkan harus bersama-sama dengan masyarakat dalam menangani permasalahan Kamtibmas.

c. Menitikberatkan pada upaya membangun kepercayaan masyarakat terhadap Polri melalui kemitraan yang didasari oleh prinsip demokrasi dan hak asasi manusia.

d. Bersikap dan berperilaku sebagai mitra masyarakat yang lebih mengutamakan pelayanan, menghargai kesetaraan antara polisi dengan masyarakat serta mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam mengamankan lingkungannya.

e. Membangun kepercayaan masyarakat dilakukan melalui komunikasi dua arah secara intensif antara Polri dengan masyarakat dalam kemitraan yang setara untuk pemeliharaan Kamtibmas.

f. Mengupayakan pengembangan sistem Polmas yang ada disesuaikan dengan perkembangan masyarakat dan nilai-nilai budaya lokal.

g. Menggalang kemitraan yang dilandasi norma-norma sosial dan budaya lokal, untuk memelihara Kamtibmas.

(21)

14 PEMOLISIAN MASYARAKAT (POLMAS)

SEKOLAH INSPEKTUR POLISI SUMBER SARJANA 9. Fungsi Polmas

a. Mengajak masyarakat melalui kemitraan dalam rangka pemeliharaan Kamtibmas.

b. Membantu masyarakat mengatasi masalah sosial di lingkungannya dalam rangka mencegah terjadinya gangguan Kamtibmas.

c. Mendeteksi, mengidentifikasi, menganalisis, menetapkan prioritas masalah, dan merumuskan pemecahan masalah Kamtibmas.

d. Bersama masyarakat menerapkan hasil pemecahan masalah Kamtibmas.

10. Strategi Polmas Dilaksanakan melalui:

a. Kemitraan dan kerja sama dengan masyarakat atau komunitas.

b. Pemecahan masalah.

c. Pembinaan keamanan swakarsa.

d. Penitipan eksistensi FKPM ke dalam pranata masyarakat tradisional.

e. Pendekatan pelayanan Polri kepada masyarakat.

f. Bimbingan dan penyuluhan.

g. Patroli dialogis.

h. Intensifikasi hubungan Polri dengan komunitas.

i. Koordinasi, pengawasan, dan pembinaan teknis kepolisian.

j. Kerja sama bidang kamtibmas.

11. Sasaran Polmas Meliputi:

a. Kepercayaan masyarakat/komunitas terhadap Polri.

b. Kesadaran dan kepedulian masyarakat/komunitas terhadap potensi ancaman/gangguan keamanan, ketertiban dan ketenteraman dilingkungannya.

c. Kemampuan masyarakat untuk mengidentifikasi akar permasalahan yang terjadi dilingkungannya, bekerja sama dengan Polri untuk melakukan analisis dan memecahkan masalahnya.

(22)

15 PEMOLISIAN MASYARAKAT (POLMAS)

SEKOLAH INSPEKTUR POLISI SUMBER SARJANA d. Kesadaran hukum masyarakat.

e. Partisipasi masyarakat/komunitas dalam menciptakan kamtibmas di lingkungannya.

f. Gangguan Kamtibmas di lingkungan masyarakat.

Rangkuman

1. Pemolisian masyarakat (comunnity Policing) adalah suatu kegiatan untuk mengajak masyarakat melalui kemitraan anggota polri dan masyarakat, sehingga mampu mendeteksi dan mengidentifikasi permasalahan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di lingkungan serta menentukan pemecahan masalahnya.

2. Pengemban polmas adalah setiap anggota Polri yang melaksanakan Polmas dimasyarakat atau komunitas.

3. Fungsi Polmas

a. Mengajak masyarakat melalui kemitraan dalam rangka pemeliharaan Kamtibmas.

b. Membantu masyarakat mengatasi masalah sosial di lingkungannya dalam rangka mencegah terjadinya gangguan Kamtibmas.

c. Mendeteksi, mengidentifikasi, menganalisis, menetapkan prioritas masalah, dan merumuskan pemecahan masalah Kamtibmas.

d. Bersama masyarakat menerapkan hasil pemecahan masalah Kamtibmas.

Latihan

1. Jelaskan definisi dan pengertian Polmas !

2. Jelaskan pengertian-pengertian berkaitan dengan Polmas ! 3. Jelaskan startegi dan sasaran Polmas !

4. Jelaskan teori dan konsep Polmas !

5. Jelaskan dasar pertimbangan ! 6. Jelaskan tujuan Polmas !

7. Jelaskan prinsip Polmas !

(23)

16 PEMOLISIAN MASYARAKAT (POLMAS)

SEKOLAH INSPEKTUR POLISI SUMBER SARJANA 8. Jelaskan falsafah Polmas !

9. Jelaskan fungsi Polmas ! 10. Jelaskan strategi Polmas !

(24)

PEMOLISIAN MASYARAKAT (POLMAS) 17 SEKOLAH INSPEKTUR POLISI SUMBER SARJANA

MODUL 02

PELAKSANAAN PEMOLISIAN

MASYARAKAT, FKPM, SISKAMLING, POKDARKAMTIBMAS DAN WASDAL

4 JP ( 180 menit)

Pengantar

Dalam modul ini membahas materi tentang Pelaksanaan Polmas, Model Pelaksanaan Polmas, Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM), Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling), Kelompok Sadar Keamanan Dan Ketertiban Masyarakat (Pokdarkamtibmas), Pengawasan dan Pengendalian

Tujuan diberikan materi ini agar peserta didik memahami dan Menerapkan Pelaksanaan Pemolisian Masyarakat, Memahami Pengemban Polmas, FKPM, Siskamling, Pokdarkamtibmas dan Wasdal .

Kompetensi Dasar

1. Memahami Pelaksanaan Pemolisian Masyarakat.

Indikator hasil belajar :

a. Menjelaskan Pelaksanaan Polmas.

b. Menjelaskan Model Pelaksanaan Polmas.

2. Memahami FKPM, Siskamling, Pokdarkamtibmas dan Wasdal Indikator hasil belajar:

a. Menjelaskan Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM).

b. Menjelaskan Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling).

c. Menjelaskan Kelompok Sadar Keamanan Dan Ketertiban Masyarakat (Pokdarkamtibmas).

(25)

PEMOLISIAN MASYARAKAT (POLMAS) 18 SEKOLAH INSPEKTUR POLISI SUMBER SARJANA d. Menjelaskan Pengawasan.

e. Menjelaskan Pengendalian

Materi Pelajaran

1. Pokok Bahasan:

Pelaksanaan Pemolisian Masyarakat.

Subpokok Bahasan:

a. Pelaksanaan Polmas.

b. Model Pelaksanaan Polmas.

2. Pokok Bahasan:

FKPM, Siskamling, Pokdarkamtibmas dan Wasdal Subpokok Bahasan:

a. FKPM.

b. Siskamling.

c. Pokdarkamtibmas.

d. Pengawasan.

e. Pengendalian

Metode Pembelajaran

1. Metode Ceramah.

Metode ini digunakan untuk menjelaskan materi tentang pelaksanaan Polmas, Pengemban Polmas, FKPM, Siskamling, Pokdarkamtibmas dan Wasdal.

2. Metode Brainstroming (Curah Pendapat).

Metode ini digunakan untuk menggali pendapat/pemahaman peserta tentang materi pelaksanaan Polmas, Pengemban Polmas, FKPM, Siskamling, Pokdarkamtibmas dan Wasdal.

3. Metode Tanya Jawab

Metode ini digunakan untuk tanya jawab tentang materi yang telah disampaikan.

(26)

PEMOLISIAN MASYARAKAT (POLMAS) 19 SEKOLAH INSPEKTUR POLISI SUMBER SARJANA 4. Metode Penugasan.

Metode ini digunakan untuk menugaskan peserta didik untuk membuat resume materi yang diberikan.

Alat/Media, Bahan dan Sumber Belajar

1. Alat/Media a. Whiteboard.

b. Flipchart.

c. Komputer/laptop.

d. LCD dan screen.

e. Laser.

f. Pointer.

2. Bahan a. Kertas.

b. Alat tulis.

3. Sumber Belajar

a. UU Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.

b. Peraturan Kapolri Nomor 03 Tahun 2015 tentang Pemolisian Masyarakat.

c. Modul Pelatihan Polmas Kerjasama Baharkam, Lemdiklat Polri dan JICA.

(27)

PEMOLISIAN MASYARAKAT (POLMAS) 20 SEKOLAH INSPEKTUR POLISI SUMBER SARJANA

Kegiatan Pembelajaran

1. Tahap awal : 10 menit

Pendidik melaksanakan apersepsi:

a. Pendidik memerintahkan peserta didik melakukan refleksi.

b. Pendidik mengaitkan materi yang sudah disampaikan dengan materi yang akan disampaikan.

c. Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Tahap inti : 150 menit

a. Pendidik menyampaikan materi pelaksanaan Polmas, Pengemban Polmas, FKPM, Siskamling, Pokdarkamtibmas dan Wasdal .

b. Peserta didik memperhatikan, mencatat hal-hal yang penting, bertanya jika ada materi yang belum dimengerti/dipahami.

c. Pendidik menggali pendapat tentang materi yang telah disampaikan.

d. Peserta didik melaksanakan curah pendapat tentang materi yang disampaikan oleh pendidik

e. Pendidik menugaskan peserta didik untuk membuat resume.

3. Tahap akhir : 20 menit a. Cek Penguatan materi

Pendidik memberikan ulasan dan penguatan materi secara umum.

b. Cek penguasaan materi.

Pendidik mengecek penguasaan materi dengan bertanya secara lisan dan acak kepada peserta didik.

c. Keterkaitan mata pelajaran dengan pelaksanaan tugas.

Pendidik menggali manfaat yang bisa di ambil dari materi pendidikan.

(28)

PEMOLISIAN MASYARAKAT (POLMAS) 21 SEKOLAH INSPEKTUR POLISI SUMBER SARJANA

Tagihan / Tugas

Peserta didik mengumpulkan hasil resume.

Lembar Kegiatan

Peserta didik membuat resume

Bahan Bacaan

POKOK BAHASAN 1 PELAKSANAAN POLMAS

1. Pelaksanaan Polmas.

Polmas dilaksanakan oleh:

a. Pengemban Polmas.

1) Tingkatan Pengemban Polmas

a) Pengemban Polmas pada tingkat Polda diangkat berdasarkan Surat Perintah Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda).

b) Pengemban Polmas pada tingkat Polres diangkat berdasarkan Surat Perintah Kepala Kepolisian Resor (Kapolres).

c) Pengemban Polmas dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya wajib menerapkan prinsip- prinsip Polmas dan memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.

2) Tugas Pengemban Polmas

a) Melaksanakan pembinaan masyarakat, deteksi dini, negosiasi/mediasi, identifikasi, dan mendokumentasi data komunitas di tempat

(29)

PEMOLISIAN MASYARAKAT (POLMAS) 22 SEKOLAH INSPEKTUR POLISI SUMBER SARJANA

penugasannya yang berkaitan dengan kondisi Kamtibmas.

b) Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan terhadap masyarakat atau komunitas di tempat penugasannya tentang Kamtibmas.

c) Melaksanakan komunikasi dan koordinasi dengan masyarakat atau komunitas di tempat penugasannya tentang pemeliharaan Kamtibmas.

d) Melaksanakan konsultasi dan diskusi dengan masyarakat atau komunitas di tempat penugasannya tentang pemecahaan masalah Kamtibmas.

3) Wewenang Pengemban Polmas

a) Menerima informasi tentang permasalahan kamtibmas dari masyarakat atau komunitas untuk diteruskan kepada pimpinan.

b) Mencegah dan menanggulangi tumbuhnya penyakit masyarakat.

c) Membantu menyelesaikan perselisihan warga masyarakat atau komunitas.

d) Melakukan tindakan kepolisian berupa penertiban, pengamanan, penegakkan hukum terhadap orang yang menolak/melawan petugas di lapangan secara proporsional dan merupakan pilihan terakhir.

e) Bertindak menurut penilaiannya sendiri dalam keadaan yang sangat perlu dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan, serta kode etik profesi Polri.

4) Wewenang pengemban Polmas tercantum dalam lampiran “A” yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari peraturan ini.

5) Indikator keberhasilan Polmas, dilihat dari aspek:

a) Kinerja pelaksanaan Polmas.

b) Pengemban Polmas dan Bhabinkamtibmas.

c) Masyarakat.

d) Hubungan Polri dan masyarakat.

6) Indikator keberhasilan Polmas, dilihat dari aspek Kinerja pelaksanaan Polmas sebagai berikut:

(30)

PEMOLISIAN MASYARAKAT (POLMAS) 23 SEKOLAH INSPEKTUR POLISI SUMBER SARJANA

a) Meningkatnya intensitas komunikasi antara Pengemban Polmas dengan Bhabinkamtibmas dan masyarakat.

b) Meningkatnya keakraban hubungan Pengemban Polmas dengan Bhabinkamtibmas dengan masyarakat.

c) Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap Polri.

d) Meningkatnya instensitas kegiatan forum komunikasi antara Polri dengan masyarakat.

e) Meningkatnya kepekaan/kepedulian masyarakat terhadap masalah Kamtibmas di lingkungannya.

f) Meningkatnya informasi/saran dari masyarakat pada Polri tentang akuntabilitas pelaksanaan tugas Polri.

g) Meningkatnya ketaatan masyarakat terhadap hukum.

h) Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam memberikan informasi Kamtibmas, peringatan dini, dan kejadian.

i) Meningkatnya kemampuan masyarakat mengeleminir akar masalah.

j) Meningkatnya keberadaan dan berfungsinya mekanisme penyelesaian masalah oleh polisi dan masyarakat.

k) Menurunnya gangguan Kamtibmas.

7) Indikator keberhasilan Polmas, dilihat dari aspek Pengemban Polmas dan Bhabinkamtibmas sebagai berikut:

a) Kesadaran bahwa masyarakat sebagai pemangku kepentingan yang harus dilayani.

b) Meningkatnya rasa tanggung jawab tugas kepada masyarakat.

c) Meningkatnya semangat melayani dan melindungi masyarakat sebagai kewajiban profesi.

d) Meningkatnya kesiapan dan kesediaan menerima keluhan/pengaduan masyarakat.

e) Meningkatnya kecepatan merespons pengaduan/keluhan/laporan masyarakat.

f) Meningkatnya kecepatan mendatangi TKP.

(31)

PEMOLISIAN MASYARAKAT (POLMAS) 24 SEKOLAH INSPEKTUR POLISI SUMBER SARJANA

g) Meningkatnya kesiapan memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan masyarakat.

h) Meningkatnya kemampuan menyelesaikan masalah, konflik/pertikaian antarwarga.

i) Meningkatnya intensitas kunjungan petugas terhadap warga.

8) Indikator keberhasilan Polmas, dilihat dari aspek masyarakat sebagai berikut:

a) Pengemban Polmas dan Bhabinkamtibmas mudah dihubungi oleh masyarakat.

b) Pos/loket pengaduan/laporan mudah ditemukan masyarakat.

c) Mekanisme pengaduan mudah, cepat dan tidak berbelit-belit.

d) Respon/jawaban atas pengaduan cepat/segera diperoleh masyarakat.

e) Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap Polri.

f) Meningkatnya kemampuan FKPM dalam menemukan, mengidentifikasi akar masalah, dan penyelesaiannya.

g) Meningkatnya kemandirian masyarakat dalam mengatasi permasalahan di lingkungannya.

h) Berkurangnya ketergantungan masyarakat kepada Polri.

i) Meningkatnya dukungan masyarakat dalam memberikan informasi dan pemikiran.

9) Indikator keberhasilan Polmas, dilihat dari aspek hubungan Polri dan masyarakat sebagai berikut:

a) Meningkatnya intensitas komunikasi Pengemban Polmas dan Bhabinkamtibmas dengan masyarakat.

b) Meningkatnya intensitas kegiatan FKPM di Balai Kemitraan Polisi dan Masyarakat atau tempat lainnya.

c) Meningkatnya intensitas kegiatan kerja sama Pengemban Polmas dan Bhabinkamtibmas dan masyarakat.

d) Meningkatnya keterbukaan dalam memberikan informasi.

(32)

PEMOLISIAN MASYARAKAT (POLMAS) 25 SEKOLAH INSPEKTUR POLISI SUMBER SARJANA

e) Meningkatnya kebersamaan dalam penyelesaian permasalahan.

f) Meningkatnya intensitas kerja sama dan partisipasi dari pemangku kepentingan.

10) Penyelenggaraan pembinaan Polmas diemban oleh Kor Pembinaan Masyarakat Badan Pemeliharaan Keamanan (Korbinmas Baharkam) Polri.

11) Pengorganisasian Polmas:

a) Di tingkat Mabes, di bawah tanggung jawab Kabaharkam Polri, pelaksanaannya dikoordinasikan oleh Korbinmas Baharkam Polri.

b) Di tingkat Polda di bawah tanggung jawab Kapolda, pelaksanaannya dikordinasikan oleh Dirbinmas Polda.

c) Di tingkat Polres di bawah tanggung jawab Kapolres, pelaksanaannya dikordinasikan oleh Kasatbinmas Polres.

d) Di tingkat Polsek di bawah tanggung jawab Kapolsek dan pelaksanaannya dikendalikan oleh Kanitbinmas Polsek.

Pejabat bertanggung jawab untuk menyusun rencana, melaksanakan, mengawasi dan mengendalikan operasionalisasi Polmas di satuannya dan wilayah tugas sesuai dengan kewenangannya.

b. Bhabinkamtibmas.

1) Pengorganisasian Bhabinkamtibmas

a) Bhabinkamtibmas diangkat berdasarkan Keputusan Kepala Kepolisian Resor (Kapolres).

b) Bhabinkamtibmas wajib menerapkan prinsip- prinsip Polmas.

2) Fungsi Bhabinkamtibmas

a) Melaksanakan kunjungan/sambang kepada masyarakat untuk :

(1) Mendengarkan keluhan warga masyarakat tentang permasalahan kamtibmas dan memberikan penjelasan serta penyelesaiannya

(33)

PEMOLISIAN MASYARAKAT (POLMAS) 26 SEKOLAH INSPEKTUR POLISI SUMBER SARJANA

(2) Memelihara hubungan

silahturahmi/persaudaraan.

b) Membimbing dan menyuluh di bidang hukum dan kamtibmas untuk meningkatkan kesadaran hukum dan kamtibmas dengan menjungjung tinggi hak asasi manusia (HAM)

c) Menyebarluaskan informasi tentang kebijakan pimpinan polri berkaitan dengan pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (harkamtibmas)

d) Mendorong pelaksanaan siskamling dalam pengamanan lingkungan dan kegiatan masyarakat e) Memberikan pelayanan kepolisian kepada

masyarakat yang memerlukan

f) Menggerakan kegiatan masyarakat yang bersifat positif

g) Mengkoordinasikan upaya pembinaan kamtibmas dengan perangkat desa/kelurahan dan pihak-pihak terkait lainnya. dan

h) Melaksanakan konsultasi, mediasi, negosiasi, fasilitasi, motivasi kepada masyarakat dalam harkamtibmas dan pemecahan masalah kejahatan dan sosial

3) Tugas Pokok Bhabinkamtibmas

a) Melakukan pembinaan masyarakat, deteksi dini, dan mediasi/negosiasi agar tercipta kondisi yang kondusif di desa/kelurahan

b) Dalam melaksanakan tugas pokok, bhabinkamtibmas melakukan kegiatan :

(1) Kunjungan dari rumak ke rumah (door to door) pada seluruh wilayah penugasannya.

(2) Melakukan dan membantu pemecahan masalah (problem solving).

(3) Melakukan pengaturan dan pengamanan kegiatan masyarakat.

(4) Menerima informasi tentang terjadinya tindak pidana.

(5) Memberikan perlindungan sementara kepada orang yang tersesat, korban kejahatan dan pelanggaran.

(34)

PEMOLISIAN MASYARAKAT (POLMAS) 27 SEKOLAH INSPEKTUR POLISI SUMBER SARJANA

(6) Ikut serta dalam memberikan bantuan kepada korban bencana alam dan wabah penyakit.

(7) Memberikan bimbingan dan petunjuk kepada masyarakat atau komunitas berkaitan dengan permasalahan kamtibmas dan pelayanan Polri.

4) Wewenang Bhabinkamtibmas

a) Menyelesaikan perselisihan warga masyarakat atau komunitas.

b) Megambil langkah-langkah yang diperlukan sebagai tindak lanjut kesepakatan FKPM dalam memelihara keamanan lingkungan.

c) Mendatangi tempat kejadian perkara ( TKP ) dan melakukan tindakan pertama (TP) di TKP.

d) Mengawasi aliran kepercayaan dalam masyarakat yang dapat menimbulkan perpecahan dan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

5) Keterampilan Bhabinkamtibmas

Sebagai seorang Bhabinkamtibmas harus memiliki keterampilan antara lain:

a) Deteksi dini.

b) Komunikasi sosial.

c) Negosiasi dan mediasi.

d) Kepemimpinan.

e) Pemecahan masalah sosial.

6) Perlengkapan Bhabinkamtibmas

Perlengkapan Bhabinkamtibmas meliputi : a) Jas hujan.

b) Rompi.

c) Jaket.

d) Senter.

e) Ransel kerja.

f) Kamera.

g) Komputer, modem dan komputer.

h) Alat komunikasi ( HP, HT, megaphone/wireless).

Referensi

Dokumen terkait

Fungsi Sabhara merupakan sebagian fungsi Kepolisian yang diberi tugas dan wewenang bersifat preventif yang memerlukan keterampilan kemampuan khusus yang telah dikembangkan guna

e. Adanya rencana yang jelas dalam pola / tata organisasi.. DASAR-DASAR MANAJEMEN 47 PENDIDIKAN ALIH GOLONGAN DARI BINTARA KE PERWIRA POLRI c. Pengawasan terhadap hal-hal yang

1) Kepala Kesatuan selaku atasan dan/atau sebagai Kepala Satuan Kerja berwenang mengerahkan dan membuat keputusan sehubungan dengan penggunaan kekuatan personel yang

(4) Jumlah, letak dan jenis-jenis alat pemadam kebakaran dan alat pengendali kerusakan di dlam kamar mesin bersama dengan peng gunaannya dan berbagai kecermatan

Konstitusi dapat berupa hukum dasar tertulis yang lazim disebut UUD, dan dapat pula tidak tertulis. UUD menempati tata urutan peraturan perundang- undangan tertinggi dalam

Dalam pelaksanaan tugasnya anggota PJR dituntut untuk selalu siaga dan berpedoman kepada motto courtesy, protection, and service (ramah tamah perlindungan dan

melalui penyidikan dan penyidikan guna membuat terang suatu tindak pidana yang terjadi dan menemukan tersangkanya sesuai dengan Sistem Peradilan Pidana (criminal justice

Metode ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta didik terhadap materi yang diberikan Pengertian skala, Cara mengukur jarak pada peta,