• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Manajemen Piutang

BAB III PEMBAHASAN

D. Sistem Manajemen Piutang

Ada beberapa definisi tentang ilmu manajemen, yaitu tergantung dari sudut mana seseorang memandang dan mendefinisikan, misalnya :

“Manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan suatu organisasi melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian orang-orang, serta sumber

daya organisasi lainnya.” (Nickles dan Mc Hugh, 2005:6).

Dengan kata lain, system manajemen piutang dapat diartikan sebagai suatu sistem yang digunakan untuk merencanakan, menilai, mengarahkan serta mengawasi kegiatan piutang yang timbul akibat adanya penjualan secara kredit sehingga piutang dapat ditagih dan tujuan perusahaan dapat dicapai. Sistem manajemen piutang dapat dilakukan dengan standart kredit dan syarat kredit. Untuk standart kredit yang optimal, maka perusahaan perlu membandingkan antara biaya marginal pemberian kredit dengan laba marginal dari peningkatan penjualan. Biaya marginal adalah biaya produksi, biaya penjualan, dan biaya kualitas kredit.

Biaya kualitas kredit adalah biaya-biaya yang berkaitan dengan kualitas para pelanggan. Biaya kualitas kredit tersebut antara lain :

1. Kerugian karena piutang ragu-ragu

2. Biaya pemeriksaan dan penagihan yang lebih tinggi

3. Dana yang lebih besar yang terikat dan tertanam dalam piutang dagang,

mengakibatkan biaya modal yang lebih tinggi, karena pelanggan yang kurang layak menerirna kredit menunda pembayaran.

Syarat kredit merupakan syarat yang dibuat oleh suata perusahaan sebelum perusahaan tersebut rnemberikan piutang pada pembeli. Oleh karena itu syarat kredit menjelaskan kewajiban pembelian dalam melakukan pembayaran piutang. Ada empat faktor yang mempengaruhi jangka waktu syarat kredit, yaitu

1. Sifat ekonomi dari produk

Barang-barang dengan perputaran penjualan yang tinggi dijual dengan syarat kredit yang relatif pendek, pembeli menjual dengan cepat, menghasilkan uang tunai sehingga mampu membayar kepada pemasok (supplier).

2. Kondisi penjualan

Penjualan yang kurang / lemah mernbutuhkan uang tunai atau syarat kredit yang ditawarkan berjangka pendek.

3. Kondisi pernbeli

Kelompok pengecer yang penjualannya tergolong bidang yang mengandung resiko menerima syarat kredit yang lebih longgar tetapi diberikan potongan yang cukup besar untuk merangsang membayar lebih awal.

4. Potongan tunai

Potongan tunai adalah reduksi harga yang didasarkan atas pembayaran yang dilakukan selama periode waktu tertentu.

Manajemen piutang merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan yang menjual produknya secara kredit.

1. Perencanaan jumlah dan pengumpulan piutang

Perencanaan jumlah piutang pada waktu yang akan datang disusun berdasarkan budget penjualan dengan memperhatikan persyaratan pembayaran yang ditawarkan perusahaan dan kebiasaan para pelanggan membayar hutangnya.

Besarnya rencana piutang dipengaruhi oleh sejumlah resiko piutang yang berupa piutang tak tertagih (piutang ragu-ragu) yang diestimasikan oleh perusahaan. Disamping besarnya piutang, maka dengan memperhatikan kebiasaan para pelanggan membayar hutangnya dapat direncanakan pengumpulan piutang yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang.

2. Pemberi nasehat

Sasaran pertama dari manajemen piutang adalah rnenambah nilai perusahaan dengan cara memberikan kontribusi optimum terhadap penjualan yang menguntungkan. Para pejabat penjualan kredit mempunyai fungsi positif yang penting dalam perusahaan. Tugas mereka tidak hanya sekedar sebagai pemberi nasehat para pelanggan yang membeli dengan cara kredit. Jika para pelanggan yang membeli secara kredit tidak memenuhi standart kredit, cara yang sederhana adalah menolak pesanannya. Seorang manejer kredit yang kreatif harus mengikuti perkembangan faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi bidang usaha pelanggannya dan mengadakan komunikasi secara terus menerus dengan mereka. la harus memberikan pelayanan sebagai dewan penasehat untuk mendiskusikan tentang situasi yang mempengaruhi masa depan perusahaan. Hal ini penting dilakukan karena selain membantu meningkatkan keuntungan usaha juga dapat meningkatkan volume penjualan bagi perusahaan.

3. Pengendalian Piutang

Untuk melaksanakan pengendalian pintang secara ketat, PT. Mopoli Raya melaksanakan hal-hat sebagai berikut :

Untuk menekan serendah mungkin resiko piutang (piutang tak tertagih), maka perlu dilakukan penyaringan kepada pelanggan atas piutang. Perusahaan harus memperhatikan hal-hal sebagai berilut :

1) Adanya kejujuran pelanggan dalarn membayar hutang-hutangnya 2) Adanya kemampuan pelanggan untuk melunasi hutangnya

3) Adanya jaminan piutang baik berupa surat-surat penting maupun benda lainnya

b. Penentuan resiko kredit

Penentuan resiko kredit biasanya dari pengalaman tahun-tahun yang lalu dapat ditentukan besarnya piutang tak tertagih, sehingga merupakan informasi bagi manajemen keuangan untuk merencanakan penyediaan cadangan, penghapusan piutang, dan pengumpulan piutang pada setiap saat dalam satu periode.

c. Penentuan potongan-potongan (retur)

Dalam memberikan rangsangan bagi pelanggan agar membayar pada waktu yang ditetapkan, maka perusahaan perlu memberikan potongan-potongan bagi pelanggan yang membayar tepat waktu.

d. Pelaksanaan administrasi yang berhubungan dengan penarikan piutang, yaitu

dengan menyerahkan faktur penjualan dan surat pernyataan piutang kepada langganan.

e. Penentapan ketentuan dalam menghadapi penunggak dengan tujuan untuk

mempercepat pelunasan piutang adalah :

1) Penyampaian surat-surat tagihan kepada pelanggan yang rnenunggak 2) Melakukan penagihan secara langsung

3) Penarikan jaminan baik berupa surat-surat penting maupun benda-benda yang berharga.

4. Penggunaan rasio

Penggunaan rasio yaitu mernbandingkan tingkat perputaran piutang dengan rata-rata waktu pengumpulan piutang dari perusahaan tertentu dengan perusahaan lain yang sejenis atau dalam kelornpok industri. Apabila terdapat perbedaan yang mencolok terhadap kedua rasio tersebut, maka perlu diteliti lebih mendalam kebijaksanaan yang telah dilakukan.

Piutang merupakan bagian dari modal kerja, maka keadaannya akan selalu berputar, dengan kata lain piutang yang akan tertagih pada waktu tertentu akan timbul kembali akibat adanya penjualan kredit dan seterusnya. Perputaran piutang tergantung pada panjang pendeknya waktu yang ditentukan dalam syarat pembayaran kredit. Dimana semakin lama syarat pembayaran kredit, maka semakin lama pula terikatnya modal kerja tersebut dalam piutang yang akibatnya tingkat perputaran piutang dalam periode semakin kecil. Sebaliknya bila sernakin singkat syarat pembayaran kredit maka sernakin cepat pula terikatnya modal kerja dalam piutang, yang akibatnya tingkat perputaran piutang dalam suatu periode semakin besar pula.

Tinggi rendahnya perputaran piutang mempunyai efek langsung terhadap besar kecilnya modal yang diinvestasikan dalam piutang. Semakin tinggi tingkat perputaran piutang, maka semakin pendek terikatnya modal dalam piutang, sehingga untuk mempertahankan penjualan kredit bersih dengan naiknya perputaran piutang dibutuhkan jumlah modal yang kecil, yaitu yang diinvestasikan dalam piutang.

Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh PT. Mopoli Raya da1am manajemen piutang adalah pengendalian piutang dengan menyaring pelanggan, melaksanakan administrasi yang berhubungan dengan penarikan piutang, dan menetapkan ketentuan-ketentuan dalam menghadapi pelanggan-pelanggan yang menunggak. Seperti menyampaikan surat tagihan dan melakukan penarikan langsung.

Dokumen terkait