• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.5 Pelayanan Perpustakaan Keliling

2.5.1 Sistem Pelayanan

Layanan perpustakaan keliling pada dasarnya bersifat terbuka, demokratis, karena perpustakaan keliling melayani semua lapisan masyarakat tanpa membedakaan status sosial, budaya, ekonomi, pendidikan, kepercayaan maupun status- status lainnya. Semua warga masyarakat, tanpa mengenal batas usia, bebas

18

memanfaatkan layanan jasa tanpa perpustakaan keliling. Ada dua sistem layanan perpustakaan keliling yang dikenal dewasa ini yaitu :

1. Layanan Terbuka (open acces)

Dalam sistem ini para pengunjung dapat secara bebas memilih dan mencari send iri bahan pustaka yang ada di mobil. Pengunjung langsung menuju ke rak-rak buku dan majalah dan koran yang tersedia di perpustakaan keliling. Apabila pengunjung mendapat kesulitan dalam menemukan bahan pustaka yang dicari, mereka dapat meminta bantuan petugas perpustakaan. M.Ali (2006 : 123 ).

Dari keterangan di atas dapat diketahui bahwa sistem layanan terbuka merupakan sistem yang memberikan kebebasan kepada pengguna untuk mencari, memilih, dan mengambil sendiri koleksi yang dikehendaki dari jajaran koleksi, untuk pengguna harus mengenal sistem pengelompokkan buku yang dipakai oleh perpustakaan itu. Tanpa mengerti sistem ini mereka akan sulit menemukan bahan pustaka yang dicari. Sistem layanan terbuka juga membutuhkan keamanan yang lebih baik karena kemungkinan buku yang hilang relatif lebih besar.

Menurut Darmono (2001: 139) keuntungan dan kerugian sistem layanan terbuka antara lain:

Keuntungan:

1. Pemakai dapat melakukan pengambilan sendiri bahan pustaka yang dikehendaki dari jajaraan koleksi.

2. Pemakai dilatih untuk dapat dipercaya dan diberi tanggung jawab terhadap terpeliharanya koleksi yang dimiliki perpustakaan

3. Pemakai akan merasa lebih puas karena ada kemudahan dalam menemukan bahan pustaka dan alternatif lain jika yang dicari tidak ditemukan.

4. Dalam sistem ini tenaga perpustakaan yang bertugas untuk mengembalikan bahan pustaka tidak diperlukan sehingga bisa diberi tanggung jawab di bagian lain.

Kerugian:

1. Ada kemungkinan pengaturan buku di rak penempatan (jajaran) menjadi kacau karena ketika mereka melakukan browsing. Buku yang sudah dicabut dari jajaran rak dikembalikan lagi oleh pemakai secara tidak tepat.

2. Ada kemungkinan buku yang hilang relatif lebih besar bila dibandingkan dengan sistem yang bersifat tertutup.

3. Memerlukan ruangan yang lebih luas untuk jajaran koleksi agar lalu lintas/mobilitas pemakai lebih leluasa.

4. Membutuhkan keamanan yang lebih baik agar kebebasan untuk mengambil sendiri bahan pustaka dari jajaran koleksi tidak menimbulkan berbagai akses seperti peningkatan kehilangan atau perobekan bahan pustaka.

19

Dari uraian pendapat di atas dapat diambil kesimpulan dalam sistem layanan terbuka pelayanaan perpustakaan yang memberi kebebasan kepada pengguna secara langsung dalam mencari, memilih dan menentukan koleksi yang sesuai dengan kebutuhannya. Dengan demikian sistem layanan terbuka ini memiliki keuntungan begitu juga sebaliknya terdapat kerugian disebabkan terjadinya interaksi pengguna dengan koleksi perpustakaan.

2. Layanan Tetutup

Dalam layanan jenis ini, pustakawan/petugas perpustakaan yang mengambil bahan pustaka yang diperlukan oleh pemakai jasa perpustakaan keliling. Para pengunjung meminta bahan pustaka yang diperlukan kepada petugas layanan perpustakaan keliling. Petugas tersebut mencari dan mengambil koleksi di rak dan menyerahkan kepada yang bersangkutan. Dalam sistem tertutup ini, peminjaman tidak boleh mengambil sendiri bahan dari tempatnya. Pengunjung tidak diperoleh masuk kedalam mobil perpustakaan keliling sehingga pengambil bahan pustaka dilakukan oleh petugas perpustakaan keliling.

Oleh karena itu pengunjung harus mengetahui terlebih dahulu secara jelas nama pengarang, judul buku yang dibutuhkan, sebelum mengajukan permintaan kepada petugas layanan perpustakaan. Agar judul maupun pengarang yang dimaksud tepat, pengunjung dapat menggunakaan katalog pengarang, judul, maupun subyek. Apabila nama pengarang atau pengarang atau judul buku yang dimaksud sudah ditemukan, pengunjung dapat menuliskan permintaannya pada formulir yang disediakan oleh perpustakaan keliling. M.Ali (2006 : 123)

Pendapat di atas dinyatakan bahwa sistem layanan tertutup adalah sistem layanan yang tidak memberikan kebebasan kepada pengguna untuk mencari sendiri informasi yang dibutuhkan pada ruangan koleksi. Koleksi yang dibutuhkan harus dicari melalui katalog, kemudian pengguna mencatat data buku yang dibutuhkan dan diberikan kepada petugas layanan untuk diambil dari jajaran koleksi.

20

Menurut Harry David Coupon (2012), sistem layanan tertutup memiliki keuntungan dan kelemahan sebagai berikut:

Keuntungan

a) Koleksi lebih terjaga kerapian susunannya di rak karena hanya petugas perpustakaan yang mengambil

b) Kemungkinan koleksi hilang sangat kecil c) Koleksi tidak cepat rusak

d) Pengawasan dapat dilakukan lebih longgar e) Proses temu kembali informasi lebih efektif Kelemahan

a) Pengguna kurang puas dalam mencari koleksi bahan pustaka yang diinginkannya

b) Koleksi yang didapat kadang-kadang tidak sesuai dengan kebutuhan pemakai c) Tidak semua pemakai paham menggunakan katalog

d) Tidak semua koleksi dapat didayagunakan e) Petugas lebih sibuk

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem layanan tertutup merupakan sistem layanan yang tidak memperbolehkan pengguna mencari dan mengambil sendiri koleksi yang dibutuhkan dari jajaran koleksi, melainkan harus melalui bantuan petugas perpustakaan, setelah pengguna memilih bahan pustaka yang diperlukan melalui katalog dahulu.

Sedangkan menurut Sariahmas ( 2007 : 17 ) kelemahan dan keuntungan dari sistem pelayanan terbuka dan pelayanan tertutup adalah sebagai berikut:

1. Sistem Pelayanan Terbuka

a) Keuntungan sistem pelayanan terbuka

1. Kartu-kartu katalog tidak cepat rusak, karena sedikit yang menggunakannya. Pada umumnya mereka langsung menuju ke rak utuk memilih sendiri.

2. Menghemat tenaga. Dalam sistem ini petugas tidak perlu mengambil buku yang diinginkan pengguna. Pustakawan hanya mencatat dan kemudian mengambilkan buku-buku yang sudah dibaca ditempat maupun yang dikembalikan hari itu.

3. Judul-judul buku lebih banyak diketahui dan dibaca pengguna.

4. Petugas akan segera judul buku yang sedang dipinjam serta nama ataupun alamat dari peminjam.

5. Apabila pengguna tidak menemukan buku yang dibutuhkan, maka pengguna dapat mencari buku yang relevan sesuai dengan kebutuhannya.

6. Kecil kemungkinan ada kesalahpahaman antara petugas dan pengguna.

21 b) Kelemahan sistem pelayanan terbuka

1. Frekuensi kerusakan lebih besar.

2. Memerlukan ruangan yang lebih besar, serta letak rak dari yang satu dengan yang lainnya memerlukan jarak yang lebih longgar.

3. Susunan buku menjadi tidak teratur.

4. Pemula yang baru datang ke perpustakaan sering kebingungan dalam mencari kebutuhan.

2. Sistem Pelayanan Tertutup

a) Keuntungan sistem pelayanan tetutup

1. Daya tampung lebih banyak, karena jarak rak yang satu dengan yang lain lebih dekat.

2. Susunan buku akan lebih teratur dan tidak mudah rusak.

3. Kerusakan dan kehilangan bahan pustaka kan lebih sedikit bila dibandingkan dengan sistem layanan terbuka.

4. Tidak memerlukan ruang baca di ruangan koleksi.

b) Kelemahan sistem pelayanan tertutup 1. Banyak tenaga yang terserap.

2. Terdapat bahan pustaka yang tidak pernah dipinjam.

3. Sering menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya salah pengertian antara pengguna dan petugas.

4. Antrian peminjaman serta pengembalian lebih panjang.

Berdasarkan perbandingan para ahli di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa, setiap sistem layanan di perpustakaan memiliki keuntungan dan kelemahan masing – masing sehingga sangat diperlukan keahlian dari pustakawan agar dapat meminimalisasikan setiap kelemahan yang ada dalam sistem tersebut.

Dokumen terkait