• Tidak ada hasil yang ditemukan

?enurut fungsinya, sistem pengaturan pembakaran dapat dibagi menjadi tiga subsistem untuk dipelajari, yaitu: sistem pengaturan bahan bakar, sistem pengaturan udara pembakaran dan pengaturan gas buang. Betiga sistem ini dikoordinasikan antara satu sama lain untuk

memastikan operasi unit yang stabil dan aman.

#. Perubahan dari kecepatan turbin menunjukkan baha output uap dari boiler tidak bisa menyesuaikan dengan beban konsumsi uap oleh turbin, sehingga suplai bahan bakar harus diubah untuk mengubah pasokan uap ke turbin.

$. Betika jumlah bahan bakar berubah, 7o udara pembakaran harus disesuaikan dengan jumlah bahan bakar, sehingga menjamin

e@siensi yang tinggi selama pembakaran.

%. ?enjadikan 7o gas buang dan 7o udara pembakaran sesuai dengan jumlah bahan bakar untuk memastikan baha pressure furnace tetap pada nilai yang aman untuk boiler.

Dalam laporan ini, dibahas hanya pada pengaturan jumlah bahan bakar yang dibakar dalam furnace dengan cara pengaturan kecepatan coal feeder. +emakin cepat belt coal feeder berputar maka semakin banyak pula batubara yang dipasok ke mill diteruskan ke boiler untuk dibakar sehingga produksi uap lebih banyak pula.

!oal feeder memiliki dua fungsi penting yaitu untuk memberikan pasokan batubara secara kontinyu dimana penggiling batubara

Pada PLTU batubara , laju aliran bahan bakar untuk ketel dikontrol oleh coal feeder. 4da beberapa jenis coal feeder namun yang banyak dipakai adalah jenis belt feeder.

Di PLTU # Iaa Timur Pacitan, terdapat lima coal feeder untuk

masingmasing unitnya. ;amun, hanya empat coal feeder yang bekerja setiap harinya dan satu coal feeder dalam keadaan mati. >al ini

dilakukan secara bergantian agar mesin tidak bekerja terus menerus dan ada aktu istirahatnya.

=ambar &.'. !oal 2eeder di PLTU Pacitan

(.2.1 Sn%o! Load Cll

Pada !oal 2eeder menggunakan sensor load cell yang bekerja ketika memiliki beban berupa batubara, fungsi load cell sendiri adalah alat

elektromekanik yang biasa disebut Transducer, yaitu gaya yang bekerja berdasarkan prinsip deformasi sebuah material akibat adanya tegangan mekanis yang bekerja, kemudian merubah gaya mekanik menjadi sinyal listrik. Dari sinyal listrik inilah yang akan membaanya ke panel control dan akan di teruskan pada D!+ system pada PLTU Pacitan.

=ambar &.(. -agian Dalam !oal 2eeder

=ambar &.. +ensor Load !ell pada !oal 2eeder

+elain menggunakan load cell, !oal 2eeder juga menggunakan peralatan pendukung diantaranya antaranya +itch ;o coal, +itch

 Temperature, +itch Gutlet !oal Plag, dan +itch inled !oal Plag. 2ungsi +itch sendiri adalah untuk mengetahui ada tidaknya beban, suhu di dalam feeder dan membantu mengontrol jalannya !oal 2eeder.

#odel *#+ BSC,,+

,-Po.er ,0, /W

Output (ange 1+11 t%h Coal $eeding

Distance

 mm 2344

#odel Cleaning up chai motor 

SA13%5 Cleaning #otor

Po.er 

 /W 4063

Coal $eeder #otor #odel SA33%5 Po.er ,0, /W

a7el 8020 Spesi!i/asi Coal $eeder pada P'U Pacitan

(.2.2 Sp%i?*a%i Coal 0d! pada PLTU Pa7ian

(.2.$ P!in7ipl o& Conino% :i;hin;

+ejumlah bahan yang dialirkan pada coneyor dinyatakan oleh persamaan berikut.

Dimana:

V : -erat bahan )Feight antara " W t#* )kg*  : Laju umpan sesaat )kg / min*

F : -erat bahan per satuan panjang )kg / m* )Density Load* A : Becepatan belt coneyor )m / min*

>ubungan antara panjang belt lQ dan kecepatan belt Q adalah l N t. Gleh karena itu, jika l N " pada t N ", sabuk jarak maju setelah t# akan l# N AT#. Gleh karena itu, persamaan di atas )#* dapat

diterjemahkan sebagai berikut:

Persamaan di atas berarti baha daerah yang dikelilingi oleh 4, - dan ! pada =ambar &.< adalah berat materi pada ban berjalan.

=ambar &.<. Persamaan -eban pada -elt 2eeder

F N f )l*: Bepadatan beban pada muka jarak opsional lQ FDL: -erat disampaikan kepada muka jarak kecil )dl*. Dari atas jelas baha untuk menimbang berat beban pada sabuk, diperlukan informasi yaitu deteksi kepadatan beban setiap saat dan sabuk maju jarak, dan mengirim

mereka sebagai sinyal masukan ke dalam perangkat komputasi dengan mengalikan dan mengintegrasikan fungsi.

+eperti yang ditunjukkan dalam diagram aliran =ambar &.J, peralatan ini dapat dibagi menjadi empat bagian utama, yaitu, unit

deteksi beban, sabuk unit deteksi jarak canggih, controller multiplier, dan drie unit.

Unit deteksi beban, sabuk satuan deteksi jarak canggih dan unit drie diinstal sebagai bagian dari coneyor. Unit deteksi beban terdiri dari berat pembaa rol dan dua sel beban dan bekerja untuk mengubah beban untuk sinyal listrik sebanding dengan beban yang diterapkan, dan untuk mengirimkan mereka ke controller multiplier.

+abuk maju Unit deteksi jarak generator pulsa diinstal pada drie unit untuk mendeteksi sabuk jarak canggih, dan bekerja untuk

mengirimkan ke controller multiplier. Drie unit menerima sinyal kontrol yang dihasilkan oleh kontroler multiplier pada kontroler motor penggerak. Drie motor sehingga dikontrol baha batubara dimasukkan ke feeder pada laju umpan konstan. !oneyor belt digerakkan oleh motor

?ultiplier kontroler melakukan perhitungan listrik dari sinyal beban dan sinyal jarak muka belt ditularkan dari sistem deteksi, dan

menampilkan berat. -eban dikirimkan sebagai nilai yang terintegrasi yang dijumlahkan, dan menghasilkan sinyal kontrol yang merupakan produk dari deiasi antara pakan sasaran tingkat dan laju pakan aktual dan proporsional ditambah ulang aksi kontrol. +inyal kontrol diberikan ke kontroler motor penggerak.

=ambar &.J. Diagram 4liran 2eeder

(.2.( Si%4 Kon!ol Pn;a!an Coal 0d!

 Total feedback olume bahan bakar adalah penjumlahan sinyal pengaturan olume coal feeding dari setiap coal mill dan sinyal

pengaturan aliran bahan bakar minyak. ;ilai kalori batu bara dan nilai kalori minyak menjadi nilai pengaturan main controller coal feeder setelah koreksi dinamis dari set manual perintah bahan bakar. +etelah output perhitungan P8D untuk menyeimbangkan metode perhitungan modular, sinyal total olume bahan bakar dan nilai koreksi perintah bahan bakar dikirim ke stasiun ?/4 setiap coal feeder. +elama dalam kondisi ?/4 auto output setiap coal feeder adalah sama.

=ambar &.#". +istem 4liran -ahan -akar ?inyak

Betika shutdon coal mill, sinyal coal feeder akan memilih aliran sinyal nol aliran langsung, dan saat coal mill dalam operasi dan coal feeder tidak beroperasi, sinyal coal feeder akan memilih proses tunda sinyal nol aliran. +elama ?2T, kecepatan berputar dari coal feeder

dipaksa berkurang. Betika main master command coal feeder mencapai maksimum, tetapi olume bahan bakar masih kurang dari nilai setting, logic loop akan menghasilkan sinyal fuel D, dimana sinyal tersebut

dikirim ke LD! load command loop untuk memaksa perintah beban turun secara perlahanlahan, dan coal feeder pada setiap layer harus manual. Betika kecepatan putar coal feeder melampaui batas, akan muncul sinyal alarm.

Bontrol bahan bakar minyak menggunakan dua P8 regulator, salah satunya digunakan untuk mengatur tekanan bahan bakar minyak, dan lainnya untuk menyesuaikan deiasi antara aliran minyak inlet dan aliran minyak kembali, dan nilai yang lebih kecil dari kedua output akan dipilih untuk mengontrol posisi return oil ale.

+elama ?2T atau G2T, fuel oil goerning ale ditutup secara paksa. +P dan PA regulator bahan bakar minyak, deiasi posisi oil goerning ale, ?2T atau G2T akan menjadi sinyal untuk fuel goerning ale untuk sitch ke manual. +istem ini adalah sistem pengaturan khusus

yang terdiri dari dua regulator )pengatur tekanan minyak dan olume minyak*. a. Bondisi untuk cutoC sistem main kontrol batubara:

4da titik nilai yang jelek dari rate coal feeding.

Deiasi yang besar antara proses pengaturan utama olume coal feeder dan nilai setting.

2D2 manual X !oal feeder manual ?2T.

b. Bondisi cutoC sistem control utama batubara:

Aolume coal feeder direduksi menjadi minimum

Damper udara dingin dan panas untuk ?ill dalam posisi manual +inyal Paksa dari 2+++

?ill normal shutdon ?2T.

c. 2uel control oerride logic:

-ila olume bahan bakar jauh lebih dari / kurang dari perintah yang diberikan, tetapi main command mencapai minimum / maksimum, sinyal lock increase / decrease dikirim ke LD!. d. 2ungsi D sistem bahan bakar

Betika perintah master coal feeder mencapai maksimum, tetapi olume bahan bakar masih kurang dari nilai setting, logic loop akan

menghasilkan sinyal D bahan bakar, dan dikirim ke perintah loop beban LD! untuk memaksa load command untuk menurunkan beban perlahan lahan sampai ligkup olume bahan bakar yang dapat dikontrol.

=ambar &.##. Logic !ontrol 2eeder pada PLTU Pacitan

Pada Diagram Logic diatas menggunakan +istem Bontrol P8D, pengontrol menggunakan D!+ sehingga dapat mengontrol sebesar ketentuan yang diinginkan. Pada !oal 2eeder sangat tergantung pada pembakaran maupun beban yang akan keluar karena semakin cepat coal feeder beroperasi maka pembakaran juga akan semakin cepat.

=ambar &.#$. Proses Balibrasi !oal 2eeder

Dalam sistem operasinya di butuhkan kalibrasi, kalibrasi coal feeder dilakukan setelah feeder beroperasi satu bulan dari operasi aal, setiap enam bulan berikutnya dan setiap adanya kejadian seperti pergantian belt, pengaturan eight roller atau penggantian pada load cell modul, !PU board atau pada microprocessor chip.

Dokumen terkait