• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pengawasan Intern Terhadap Aktiva Tetap

TOPIK PENELITIAN

1. Pembelian Tunai

3.7. Sistem Pengawasan Intern Terhadap Aktiva Tetap

Sistem pengawasan intern terhadap aktiva tetap yang lebih dikenal dengan pengendalian intern maupun internal control merupakan prosedur-prosedur mekanis dalam pemeriksaan ketelitian data-data administrasi, misalnya

memberikan keyakinan kepada manajemen bahwa kebijakan dan prosedur spesifik demi pencapaian tujuan dapat terpenuhi.

Pengawasan intern menurut perusahaan merupakan kebijakan spesifik ini dirancang sedemikian rupa untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi manajemen bahwa sasaran dan tujuan perusahaan dapat terpenuhi. PT. Asuransi Ramayana mempunyai beberapa tujuan dari sistem pengawasan intern aktiva tetap yaitu :

a. membatasi pengeluaran modal dalam limit yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan,

b. Meningkatkan efektifitas penggunaan aktiva tetap dalam menjalankan aktivitas perusahaannya,

c. Menetapkan prosedur-prosedur perlindungan dan pemeliharaan fisik suatu aktiva tetap,

d. menekankan bahwa aktiva tetap merupakan fasilitas penting yang mendukung pelaksanaan operasional perusahaan,

e. mendorong para pekerja atau karyawan perusahaan dalam upaya untuk merawat aktiva tetap agar usia pemakaiannya sesuai dengan yang diinginkan.

Fungsi pengawasan merupakan fungsi utama seorang controller. Fungsi pengawasan meliputi aktivitas untuk menentukan dan mengevaluasi apakah pelaksanaan sesuai dengan perencanaan. Apabila terdapat penyimpangan, maka

Menurut Mulyadi (2001) yang dimaksud dengan sistem pengawasan intern adalah meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Untuk mengetahui efektif atau tidaknya sistem pengawasn intern aktiva tetap perusahaan peneliti melakukan kuesioner pengendalian intern terhadap salah seorang controller pada perusahaan PT. Asuransi Ramayana. Berikut ini adalah kuesioner pengendalian intern aktiva tetap terhadap PT. Asuransi Ramayana.

Tabel 3.7 Kuesioner Pengawasan Intern Aktiva Tetap PT. Asuransi Ramayana

NO Pertanyaan SS S RR KS TS

1 Apakah fungsi pemakai harus terpisah dari fungsi akuntansi tetap ?

2 Apakah transaksi perolehan, penjualan,

dan penghentian pemakaian aktiva tetap harus dilaksanakan oleh lebih dari unit organisasi ?

3 Apakah investasi diotorisasi oleh rapat umun pemegang saham ?

4 Apakah surat permintaan otorisasi investasi, surat permintaan otorisasi

reparasi, surat permintaan penghentian aktiva tetap, dan surat transfer aktiva tetapdiotorisasi oleh Direktur yang bersangkutan dan Direktur utama ?

5 Apakah surat perintah kerja diotorisasi kepada Departemen yang bersangkutan ?

6 Apakah surat orderan pembelian diotorisasi oleh pejabat yang

berwenang ?

7 Apakah laporan penerimaan baran diotorisasi oleh fungsi penerimaan ?

8 Apakah bukti kas keluar diotorisasi oleh fungsi akuntansi ?

9 Apakah bukti memorial diotorisasi kepala akuntansi ?

10 Apakah perubahaan kartu aktiva tetap harus didasarkan pada bukti kas keluar, atau bukti memorial, atau surat permintaan transfer aktiva tetap yang dilampiri dengan dokumen pendukung lengkap, yang diotorisasi oleh pejabat

11 Apakah Penggunaan anggaran investasi sebagai alat pengendalian investasi dalam aktiva tetap ?

12 Apakah secara periodik dilakukan pencocokan fisik aktiva tetap dengan kartu aktiva tetap ?

13 Apakah Kebijakan akuntansi tentang pemisahan pengeluaran modal (capital

expenditure) dengan pengeluaran

pendapatan (revenue expenditure) ?

14 Apakah Penutupan asuransi aktiva tetap terhadap kerugian ?

Keterangan :

SS = Sangat Setuju, diberi skor 5 S = Setuju, diberi skor 4

RR = Ragu-Ragu, diberi skor 3 KS = Kurang Setuju, diberi skor 2 TS = Tidak Setuju, diberi skor 1

Total skor terbesar adalah 70 dan totak skor terkecil adalah 14

Interval = = (Xmax−Xmin )−n n

= (70−14)−5

Kriteria Penilaian Efektifitas Pengendalian Intern Aktiva Tetap : Skor 14-24 → TE (Tidak Efektif)

Skor 25-35 → KE (Kurang Efektif) Skor 36-46 → CE (Cukup Efektif) Skor 47-57 → E (Efektif)

Skor 58-70 → SE (Sangat Efektif)

Setelah mengisi kuesioner pengendalian intern aktiva tetap dapat diketahui bahwa seberapa efektif sistem pengawasan intern aktiva tetap yang ada di perusahaan tersebut sesuai dengan total skor yang diperoleh. Total skor yang diperoleh PT. Asuransi Ramayana adalah 57, dengan demikian sistem pengawasan intern terhadap aktiva tetap pada PT. Asuransi Ramayana sejauh ini sudah efektif. Hal ini dilihat adanya fungsi pemakai tidak dipisahkan dengan fungsi akuntansi karena menurut perusahaan akan memakan waktu pada proses pencatatan semua data yang ada. Transaksi perolehan, penjualan, penggantian aktiva tetap dilaksanakan oleh lebih dari satu bagian organisasi yang bekerja secara independen sehingga mencapai target perusahaan.

Surat perintah kerja diotorisasi oleh kepala cabang. Pencatatan aktiva tetap perusahaan dilakukan oleh fungsi akuntansi yaitu staff accounting yang didasarkan oleh bukti kas keluar dan bukti memorial yang ada kemudian diperiksa kembali oleh kepala keuangan perusahaan. Sistem Pengawasan Intern Terhadap Aktiva Tetap dalam PT. Asuransi Ramayanadapat meliputi tiga pengawasan yaitu

a. Pengawasan Administratif

Pengawasan ini dapat dilakukan dengan dua tujuan, yaitu :

1) terkait dan berhubungan dengan masalah sistem dan prosedur penyelengaraan inventarisasi,

2) teknis atau inventarisasi, buku induk barang atau buku induk

lainya.

b. Pengawasan Fisik Pengawasan fisik dilakukan untuk mengetahui keberadaan sekaligus

keadaan fisik suatu aktiva tetap, apakah sudah sesuai dengan catatan

inventaris atau belum. Pengawasan ini dilakukan dengan mengawasi

jumlah maupun kuantitas sekaligus kualitas aktiva tetap yang

sebenarnya. c. Pengawasan Penggunaan Tujuan dari pengawasan ini adalah untuk mengetahui apakah suatu

barang atau intaris sudah benar dalam pengunaannya. Hal ini

dilakukan dengan memperhatikan aspek efisiensi penggunaan.

Pengawasan ini penting artinya untuk menentukan nilai ekonomis

aktiva tetap, seperti keamanan atau keutuhan, keawetan, maupun pendayagunaan barang-barang yang sudah ada.

Dalam mengawasi suatu aktiva tetap, PT. Asuransi Ramayana selain menjalankan berbagai pengawasan, bentuk pengawasan lain juga dilakukan cara mengasuransikan aktiva tetap,termasuk pengawasan dalam hal manajemen

tercipta suatu spesifikasi kerja yang baik dan daapat mencegah kerugian yang timbul akibat kecelakaan atau kebakaran yang merupakan praktik yang sehat dari suatu perusahaan, dengan demikian sitem pengawasan intern tehadap aktiva tetap pada PT. Asuransi Ramayana dapat dikatakan sudah efektif.

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan di atas maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan dari perusahaan mengenai sistem pengendalian intern terhadap aktiva tetap.

1. Sistem pengawasan intern terhadap aktiva tetap pada PT. Asuransi Ramayan sudah dijalankan dengan efektif.

2. Sistem otorisasi aktiva tetap yang berkaitan dengan transaksi penelitian, penjualan, penggantian aktiva tetap sudah dijalankan dengan baik yang dijalankan oleh lebih dari satu bagian organisasi yang bekerja sama secara independen sehingga mencapai tujuan perusahaan.

3. Besarnya penyusutan pada PT. Asuransi Ramayana setiap tahunnya dihitung dengan menggunakan metode garis lurus yang menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama setiap tahunnya sepanjang umur manfaat suatu aktiva tetap, dan nilai sisa aktiva tetap dianggap Rp. 0. Perhitungan ditetapkan dengan harga perolehan yang dilakukan oleh bagian akuntansi setiap akhir tahun buku.

4. Penggantian aktiva tetap pada PT. Asuransi Ramayana dilakukan dengan cara dibuang atau dijual. Hal ini dikarenakan aktiva tetap aktiva tetap tersebut tidak fungsional lagi digunakan dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan serta tidak memiliki nilai residu atau nilai pasar.

4.2. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dalam meningkatkan efektifitas dalam sitem pengawasan intern terhadap aktiva tetap pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatra Utara sesuai dengan kemampuan peneliti, yang kiranya dapat menambah manfaat dalam penulisan tugas akhir ini.

1. Sisten pengawasan intern tehadap aktiva tetap pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatra Utara harus dijalankan dengan baik. Bila perlu menggunakn prosedur-prosedur yang lebih efektif agar tidak terjadi kekeliruan dalam menjalankan pengawasan aktiva tetap.

2. Sistem otorisasi aktiva tetap sebaiknya dipertahankan karena sistem otorisasi aktiva tetap merupakan sarana atau alat yang baik untuk pengendalian intern terhadap aktiva tetap suatu perusahaan.

3. Didalam suatu perusahaan sebaiknya mengklasifikasikan jenis aktiva tetap sebelum mengambil kebijakan untuk memakai metode penyusutan yang akan dipakai dalam menghitung besarnya penyusutan aktiva tetap.

4. Setiap perusahaan harus perlu memperhatikan permasalahan dalam mengganti aktiva tetap yang lama namun masih layak pakai sebaiknya dapat dilakukan dengan cara lain yaitu dengan cara ditukar dengan aktiva tetap yang lain dengan asumsi memiliki fungsi yang sama.

Munir Ali, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2000

Halim dan Bambang Supomo, Akuntansi Manajemen, Edisi Kesatu, Penerbit: BPFE Badan Penerbitan Fakultas Ekonomi Yogya, Yogyakarta, 2001. Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan, Penerbit Salemba

Empat, Jakarta 2007

S.R, Soemarso, Akuntansi Suatu Pengantar, Edisi ke-5 (Revisi), Buku 2, Jilid 1, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2005

Sumarni Murti, Salamah Wahyuni, Metodologi Penelitian Bisnis, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2006

Warren, Carl S, James M, Reeve, Philip E. Fess, Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21, Buku 1, Cetakan Pertama, Terjemahan Aria Farahmita, Amanugrahani, Taufik Hendrawan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2005

Weygandt, Jerry.J, Donald E.Kieso, Paul.D.Kimmel, Akuntansi Suatu Pengantar, Edisi ke-7, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2007

Widjajanto, Nugroho, Sistem Informasi Akuntansi, Penerbit Erlangga, Jakarta 2001.

A. LAPORAN REALISASI ANGGARAN BIAYA ADMINISTRASI DAN

Dokumen terkait