• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Penyediaan Air Minum

KRITERIA TEKNIS, METODA dan STANDAR PENGEMBANGAN SPAM

4.1.5 Sistem Penyediaan Air Minum

4.1.5.1 Air Baku

Sumber air baku yang potensial akan mampu menyediakan air baku sesuai dengan kebutuhan. Pengambilan air baku dari Sungai harus sudah mempertimbangkan dan mengkaji berbagai hal diantaranya Debit andalan Sungai, Neraca Air, Alih-fungsi Lahan Pertanian dan kelestarian lingkungan Catchment Area dan DAS. Hal yang sama dipertimbangkan juga untuk pengambilan air dari mata air ataupun Air permukaan.

Bangunan Intake merupakan komponen sistem yang berfungsi untuk mengambil air baku dari sumber air baku yang potensial.

 Lokasi intake dengan mempertimbangkan fluktuasi muka air, arus sungai yang lurus dan stabil, kondisi tanah konstruktif dan tersedianya akses transportasi ke lokasi.

 Kapasitas intake ditentukan sebesar kebutuhan hari maksimum (max day demand) sebagai kapasitas desain IPAM ditambah dengan 25 persen, untuk alokasi kehilangan air dalam proses pengolahan.

 Struktur bangunan intake dibangun dengan konstruksi beton dan dilengkapi dengan bangunan pengaman intake dari kemungkinan banjir serta Screen Manual/Matik untuk mengantisipasi gangguan aliran air baku ke intake yang diakibatkan sampah.

 Pompa dan instalasi perpipaan intake dilengkapi dengan unit pompa cadangan, minimal 1 (satu) unit sehingga kontinuitas pengaliran air baku ke IPAM tidak terganggu.

 Daya listrik yang digunakan adalah listrik PLN lengkap dengan panel operasinya. Untuk mengantisipasi terjadinya gangguan pelayanan listrik PLN, maka dicadangkan genset yang digunakan sewaktu-waktu ketika terputusnya aliran listrik PLN.

68  Bangunan intake dilengkapi dengan maintenance and repair equipment

untuk memudahkan pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan. 4.1.5.2 Transmisi

Transmisi air baku sebagai komponen Sistem Penyediaan Air Minum, berfungsi untuk mengalirkan air baku dari sumber air baku ke unit pengolahan air minum. Mengingat air baku dari sungai mengandung sedimen atau kekeruhan yang cukup tinggi, maka penggunaan peralatan yang sensitif terhadap kekeruhan perlu dipertimbangkan lebih lagi.

 Jalur pipa diusahakan selurus dan sependek mungkin sampai ke unit IPAM, guna menghemat energi.

 Diameter pipa transmisi dipilih dengan memperhitungan kecepatan aliran rendah tapi tidak kurang dari 0,60 m/det untuk menghindari terbentuknya deposit sedimen di sepanjang jalur pipa transmisi.

 Pipa transmisi air baku dilengkapi dengan alar ukur debit magnetik akurasi tinggi yang memadai dan cocok untuk aliran air baku sungai atau air air permukaan lain sebagai sumbernya.

 Pada lokasi instalasi alat ukur tersebut pipa transmisi dilengkapi dengan jalur by-pass sebagai antisipasi pemutusan aliran melalui jalur normal (misal: perbaikan alat ukur debit, dll)

 Pipa transmisi air baku dilengkapi dengan alat control aliran untuk mengatur bersar kecilnya aliran secara halus atau lembut dan dapat dikunci agar aliran relatif konstan.

 Bilamana diperlukan, jalur pipa transmisi dilengkapi dengan wash out dan air release valve pada lokasi-lokasi yang tepat.

 Pemasangan unit static flash mixer pada jalur pipa transmisi air baku dapat dilakukan sepanjang mengikuti perhitungan desain, terkait dengan head pompa dan injection sistem bahan kimia yang korosif terhadap pipa.

 Untuk keperluan on-line lab. test kualitas air baku, dapat dilakukan pada jalur pipa transmisi dengan sistem tapping yang memadai dan mempertimabangkan residual head yang tersedia.

69

4.1.5.3 Produksi

Sebagai jantung dari Sistem Penyediaan Air Minum, IPAM mengolah air berkualitas air baku menjadi air berkualitas air minum dengan kapasitas yang ditentukan. Perlu dipertimbangkan bahwa kualitas air minum yang diproduksi IPAM jauh lebih baik dari standar kualitas air minum yang dikeluarkan oleh instansi berwenang, guna mengantisipasi terjadinya penurunan kualitas air minum sepanjang pipa distribusi hingga konsumen/Sambungan Rumah.

 Unit IPAM direncanakan pada lokasi yang relatif dekat dengan bangunan intake dan zona pengembangan daerah pelayanan.

 Lokasi IPAM dipilih dengan mempertimbangkan banyak hal diantaranya:

o Jarak yang relatif dekat dengan bangunan intake dan memiliki elevasi

diatas level muka air banjir

o Jarak yang relatif dekat dengan rencana pengembangan daerah

pelayanan yang ditentukan.

o Tersedia lahan yang dapat digunakan untuk membangun IPAM dengan

kapasitas yang diperlukan dan memungkinkan untuk keperluan pengembangan.

o Tersedia akses transportasi dan sumber daya listrik PLN sesuai dengan

yang dibutuhkan.

o Kondisi tanah yang konstruktif, sehingga biaya lower stucture tidak

mahal.

 Kapasitas desain IPAM didasarkan pada kebutuhan hari maksimum sesuai dengan jalur perencanaan yang ditentukan.

 Kehilangan air yang terjadi selama proses pengolahan tidak lebih dari 5 persen.

 Komponen IPAM terdiri atas:

o Prasedimentasi o Flas mix/koagulasi o Flokulasi

70 o Sedimentasi

o Filtrasi

o Sistem pembubuhan kimia

o Kontrol kualitasdan kuantitas air produksi

 Lumpur buangan sebagai hasil samping proses pengolahan dikelola dengan baik agar tidak mengotori lingkungan, sedangkan air limbahnya diupayakan untuk diproses kembali sehingga meningkatkan efisiensi IPAM.

 Fasilitas produksi terdiri atas:

o Unit IPAM

o Reservoir

o Rumah pompa

o Bangunan operasional

o Gudang kimia

o Power house dan genset room

o Workshop

o Control room

o Laboraorium

o Open storage

4.1.5.4 Reservoir

Reservoir air hasil produksi merupakan bagian dari fasilitas produksi yang berfungsi menampung air minum produksi IPAM setelah melalui proses netralisasi untuk kemudia air minum dialirkan ke jaringan distribusi yang sebelumnya didisinfeksi terlebih dahulu dengan krlorin.

71

Reservoir air minum merupakan bangunan konstruksi beton yang ditempatkan tidak jauh dari unit IPAM, berdekatan dengan unit filtrasi dan air mengalir dari unit filtrasi ke reservoir secara gravitasi.

 Kapasitas reservoir air minum sesuai dengan 15% - 25% diperhitungkan terhadap kapasitas desain sistem per hari.

 Reservoir air minum yang berfungsi sebagai tempat penampungan berada di lokasi IPAM dan reservoir yang berfungsi sebagai distribusi berada di dekat daerah distribusi.

 Reservoir dilengkapi dengan ventilasi yang cukup guna mengembalikan tekanan udara dalam reservoir kepada tekanan udara luar.

 Reservoir dilengkapi dengan ruang lumpur untuk menampung akumulasi sedimen sebelum dipompakan ke jaringan drainase.

 Reservoir dilengkapi dengan pipa overflow dan pipa drainase dan sebaiknya dibuat dalam 2 (dua) kompartemen.

 Reservoir ini digunakan pula contact chamber proses disinfeksi, sehingga perlu contact time sekitar 2 jam.

 Perlengkapan lain dari reservoir air minum ini adalah lever indicator yang dapat dihubungkan dengan sistem terkait seperti sistem operasi pompa, sistem alarm dan sistem otomasi yang lainnya.

4.1.5.5 Distribusi

Jaringan distribusi adalah jaringan pipa yang membagikan atau mendistribusikan air dari pipa Transmisi atau dari IPAM hingga ke sambungan rumah – rumah. Jaringan pipa distribusi dikelompokan menjadi:

 Jaringan pipa distribusi utama dengan diameter diantara 150mm - 250 mm.

 Jaringan pipa distribusi sekunder dengan diameter diantara 75mm - 100 mm.

 Jaringan pipa distribusi tersier/retikulasi digunakan dengan pipa 50mm

 Jaringan pipa distribusi utama dan pipa distribusi sekunder tidak diperkenankan untuk ditapping langsung dengan sambungan rumah.

72  Jaringan pipa distribusi hanya menghubungkan stasiun pompa distribusi ke

jaringan pipa sekunder dan ke reservoir.

 Dimensionering/penentuan dimensi pipa jaringan distribusi utama dan sekunder dihitung dengan menggunakan perangkat lunak EPANET.

 Perlengkapan jaringan distribusi adalah:

o Alat kontrol aliran atau gate valve yang dipasang pada setiap titi

percabangan

o Wash out dan air release valve yang dipasang pada tempat yang sesuai,

serta menggunakan diameter yang memadai, baik untuk pipa jaringan distribusi utama, sekunder maupun retikulasi.

o Fire hydrant dipasang pada jaringan pipa distribusi sekunder atau pada

retikulasi diameter 75 mm.

 Setiap pipa inlet reservoir dilengkapi dengan alat ukur debit dan tekanan yang permanen, demikian pula pada pipa discharge (effluent) reservoir.

Dokumen terkait