• Tidak ada hasil yang ditemukan

Statistik Perkembangan Simpanan Saham CU. Cinta Kasih

P. Brayan - Medan

4.6 Implementasi Modal Sosial dalam Operasional CU Cinta Kasih

4.6.2 Sistem Perkreditan

Sebagai lembaga pemberian jasa bantuan modal kepada masyarakat, sudah menjadi hal mutlak bahwa sistem perkreditan adalah sorotan utama dimana hal ini merupakan titik tolak dalam acuan berpikir tiap-tiap orang yang akan bergabung dalam Credit Union, terkhusus CU Cinta Kasih P.Brayan – Medan. Sistem yang digunakan oleh Credit Union CU Cinta Kasih untuk pelayanan kredit kepada anggota tidak semata-mata pada persoalan jumlah yang akan diberikan atau diminta, namun pada sasaran alokasi dana. Sebelum melakukan pinjaman setiap anggota harus menjelaskan prioritas alokasi pinjaman, artinya dana pinjaman tersebut digunakan untuk apa, karena pihak Credit Union tidak ingin bahwa pinjaman tersebut menjadi racun atau hal yang merugikan anggota karena tidak jelas dalam hal tujuan pinjaman. Kondisi tersebut sangat dijaga oleh pihak Credit Union, karena esensi pinjaman tersebut adalah untuk peningkatan usaha dan peningkatan kesejahteraan anggota. Jadi, sebelum melakukan transaksi

68

peminjaman para anggota yang akan meminjam harus menyiapkan syarat-syarat dasar yang telah diuraikan sebelumnya yakni, :

1. Sudah menjadi anggota aktif dan menabung secara aktif dan rutin selama 4 bulan.

2. Membuat berkas permohonan kredit minimal yang terdiri dari : 1. Surat permohonan yang ditandatangani lengkap.

2. Mengisi daftar isian yang disediakan CU Cinta Kasih. 3.Surat pengembalian perjanjian apabila permohonan terkabul. 4. Mengikuti wawancara oleh pihak bidang Kredit CU Cinta Kasih, yakni :

- Tujuan Pinjaman - Kerajinan Menabung

- Kemampuan mengembalikan pinjaman - Prestise

- Partisipasi masa lampau.

Setelah hal diatas terpenuhi maka pihak Credit Union memberikan bentuk pendidikan dan pelatihan sesuai dengan tujuan peminjaman si peminjam, agar pihak peminjam juga mendapat wawasan mengenai peluang usaha dan bagaimana pemeliharaannya, lalu pihak Credit Union akan melakukan pemeriksaan terkait pekerjaan dan penghasilannya untuk dikonversi dengan nilai pinjaman yang diajukan untuk melihat kemampuan sebelumnya dari pihak peminjam, hal ini dilakukan untuk menjaga aset pinjaman agar dapat terpelihara dan tidak tersendat atau mengalami masalah dari internal. Permasalahan terbagi dua menurut pihak CU Cinta Kasih, yakni internal dan eksternal :

69

Permasalahan internal. Yakni dimana persoalan yang dihadapi anggota adalah berasal dari dalam peminjam tersebut, kemampuan membayar cicilan, peluang usaha yang digeluti, kesempatan yang telah dibangun oleh peminjam terkait usaha yang digeluti. Dalam hal ini konsep modal sosial terimplementasi, bahwa partisipasi anggota merupakan tolak ukur melakukan pinjaman kepada lembaga, bahwa ukuran mendasar dalam melakukan pinjamana adalah partisipasi anggota dalam kegiatan yang dikelola oleh Credit Union, semakin tinggi tingkat partisipasi maka akan semakin memudahkan anggota dalam melakukan pinjaman, karena unsur utama yang diperlukan adalah keterlibatan kepada lembaga, hal tersebut akan menumbuhkan trust (kepercayaan) pada lembaga. Pola hubungan timbal balik antara anggota dan lembaga menjadi ukuran secara sosial yang sudah tersusun pada persyaratan pinjaman

Permasalahan eksternal. Yakni dimana persoalan yang dihadapi anggota adalah diluar dari peminjam tersebut, kebijakan pemerintah yang dikeluarkan menghambat proses usaha, bencana alam, kejadian diluar teknis yang menghambat berjalannya proses usaha. Pada konteks pembagian persoalan internal dan eksternal yang dialami oleh anggota, adalah perwujudan pola interaksi sosial antara anggota dan pengurus CU Cinta Kasih. Pihak Credit Union melakukan pemilahan persoalan pada masalah pembayaran pinjaman.

Hal tersebut merupakan norma-norma yang disepakati dan dibentuk oleh antar anggota termasuk didalamnya adalah pengurus dan seluruh anggota. Bentuk pemilahan permasalahan yang dilakukan memiliki esensi mendasar, yakni sikap ketergantungan satu dengan yang lain diantar anggota. Dan pada akhirnya adalah sikap pengakuan mengenai tanggung jawab akan kewajiban yang harus dikerjakan

70

adalah penyelesaian persoalan yang disepakati oleh Credit Union, ini merupakan sikap dasar modal sosial, dan juga menjadi bentuk pertukaran sosial yang alami, dimana ada rasa memberi dan menerima baik dalam resiko dan keuntungan yang didapat oleh semua anggota. Sikap evaluasi yang dilakukan oleh Credit Union kepada anggota menjadi proporsi pendorong seperti yang dijelaskan oleh Coleman, bahwa dalam pemilahan masalah tersebut ada bentuk advokasi bagi anggota yang mengalami masalah dengan pembayaran. Untuk hal-hal yang bersifat eksternal diatas, pihak CU tidak menjadikan itu bagian yang harus menjadi perhatian penuh, namun hal-hal yang ada dalam kategorial internal yang harus diperhatikan agar tidak ada kesalahan dari dalam, karena itu menyangkut prospek kemampuan individu dan kematangan usaha yang akan diberikan bantuan, dan karena hal tersebut dapat diciptakan atau diupayakan lebih maksimal. Berbeda dengan hal-hal yang bersifat eksternal, karena hal tersebut lebih kepada hambatan yang ada diluar teknis individu sebagai peminjam, karena hal tersebut berada diluar kontrol individu.

Apabila hal-hal tersebut diatas telah terpenuhi seluruhnya, barulah dapat melakukan transaksi kredit atau layanan peminjaman. Bukan tidak bisa peminjam melakukan pinjaman untuk kegiatan diluar usaha, namun untuk peminjaman diluar kegiatan usaha (produktif) harus disertakan rincian pendapatan individu, karena hal tersebut sangat dijaga oleh pihak Credit Union untuk menjaga kesinambungan kehidupan anggota, dimana apabila jumlah pendapatan individu lebih kecil atau sama dengan jumlah cicilan untuk pinjaman credit union, maka pihak credit union akan memberikan pengertian untuk tidak melakukan pinjaman atau mengurangi limit pinjaman untuk menciptakan kestabilan keuangan pada

71

anggota atau nasabah. Pihak CU sendiri tidak menginginkan bahwa pemberian layanan kredit justru mengakibatkan bentuk permasalahan baru pada kehidupan anggota, karena hal itu sama saja menjadi bumerang kepada pihak CU Cinta Kasih. Hal ini merupakan bentuk kepercayaan dan bagian dari norma untuk mengamankan jaringan dan partisipasi anggota, bahwa pihak Credit Union juga melakukan pengertian dan interaksi kepada anggota untuk tetap mengutamakan kehidupan daripada prestise. Bentuk pengamanan anggota dan sikap toleransi yang dibangun untuk menciptakan pilihan rasional pada anggota dalam mengajukan pinjaman, selama pinjaman tersebut memberikan nilai tambah kepada anggota maka akan diberikan, namun apabila pinjaman tersebut tidak memiliki nilai tambah kepada anggota, pihak CU juga tidak akan mengalokasikan pinjaman tersebut karena akan mempersulit anggota pada akhirnya. Pada prakteknya dalam kategori Pinjaman Pintas yang mengalami masalah, dan berdampak negatif pada anggota yang meminjam tersebut, sebenarnya pihak pengurus juga sedang melakukan cek ulang terkait produk tersebut. Dengan suku bunga yang sekitar 4 % menjadikan regulasi pembayaran tersendat. Hal ini sebenarnya bentuk siaga yang dilakukan agar modal dapat terbagi kepada anggota. Dengan model suku bunga yang seperti itu, diharapkan agar anggota melakukan evaluasi yang mendalam ketika menginginkan pinjaman seperti itu. Pada kategori pinjaman yang lain tidak mengalami masalah keterlambatan, dan bentuk pinjamannya lebih dapat diberdayakan kepada usaha anggota, karena sistem pinjaman yang lebih efektif dan dilakukan sesuai dengan kebutuhan usaha.

Dalam penyelenggaraan kegiatan pemberian kredit, pihak CU Cinta Kasih yang telah memiliki 95 unit/kelompok sangat berhati-hati dalam pemberian

72

layanan kredit, dalam arti bahwa pihak CU Cinta Kasih harus memiliki kepastian peluang usaha dari peminjam untuk menjaga agar dana yang diberikan tidak sia-sia atau bahkan merusak anggota itu sendiri. CU Cinta Kasih sebagai salah satu lembaga keuangan yang berpihak pada masyarakat yang sulit mengembangkan kegiatan ekonominya terkhusus di Kota Medan dan Provinsi Sumatera Utara melakukan optimalisasi dalam layanan kredit dengan membuka 4 TPK (Tempat Pelayanan Khusus) guna memudahkan anggotanya dalam mengakses setiap kebutuhan ekonomi maupun kebutuhan usaha individu. Untuk dana peminjaman pihak CU Cinta Kasih pada tahun 2012 telah memenuhi peminjaman kepada anggota sebanyak Rp. 60,353,386,201 (Enam Puluh Miliar Tiga Ratus Lima Puluh Tiga Juta Tiga Ratus Delapan Puluh Enam Ribu Dua Ratus Satu Rupiah). Dan angka ini menujukkan eksistensi CU sebagai lembaga penyedia jasa permodalan kepada anggotanya. Untuk perincian tujuan usahanya dalam persentase adalah :

1. Untuk Tujuan Produktif = 91,40 %

2. Untuk Tujuan Konsumtif = 6,10 %

3. Untuk Tujuan Pendidikan = 2,10 %

4. Untuk Tujuan Pengobatan = 0,40 %

Meningkatnya jumlah peminjam baik dari jumlah anggota yang meminjam dan jumlah pinjaman yang difasilitasi oleh CU Cinta Kasih menunjukkan bahwa semakin besar kepercayaan anggota terhadap CU Cinta Kasih dan sebaliknya dalam mengakses kegiatan ekonomi. Microfinance yang diberikan CU Cinta Kasih kepada anggota yang usahanya pada bidang pertanian, peternakan dan

73

pedagang. Peningkatan ini juga menunjukkan bahwa ada peningkatan dalam kehidupan ekonomi anggota baik dalam konteks usaha ataupun kehidupan pribadi anggota. Oleh karena itu untuk memperlancar proses peminjaman ada beberapa hal yang menjadi perhatian oleh anggota CU Cinta Kasih P.Brayan – Medan, yakni :

1.Permohonan dilakukan 3 (tiga) hari sebelum transaksi pencairan pinjaman

2.Pengajuan permohonan oleh anggota harus melengkapi administrasi (KTP, KK)

3. Pengajuan Permohonan lewat Ka. Unit / Ka. Kelompok harus disertai TUKKEPPAR dan 5C sebagai rekomendasi guna menganalisa karakter anggota dalam hal simpanan, pinjaman, pengembalian pinjaman, kelayakan agunan/brog.

4. Survey atas kelayakan anggota atas pinjaman yang dimohonkan sesuai dengan plavon

4.5.2.1 Penanggulangan Kredit Macet

Adapun kendala yang dihadapi CU Cinta Kasih terhadap anggota yang belum dapat memenuhi kewajibannya sesuai dengan perjanjian, maka panitia perkreditan akan mengambil tindakan bagi anggota yang bermasalah tersebut yaitu:

1. Bagi anggota yang pinjamannya menunggak, maka team kolektor akan mendatangi sipeminjam dan mengadakan perjanjian untuk menyelesaikan pinjamannya.

74

2. Bagi anggota yang tidak mengindahkan perjanjian pinjaman, maka pihak CU akan menyita agunan angota yang bersangkutan misalnya (tanah, rumah, sepeda motor dan barang berharga lainnya).

Hal ini merupakan langkah yang diambil oleh CU Cinta Kasih dalam melakukan fungsi kontrol kepada anggota, pada dasarnya apabila anggota yang mengalami masalah dalam pembayaran pinjaman akan dilakukan evaluasi mengenai letak kesalahan yang terjadi pada anggota tersebut, apakah persoalan tersebut ada pada faktor internal atau faktor eksternal dari anggota tersebut. Apabila penyebab kesalahan tersebut adalah faktor eksternal maka, langkah pertama yang diambil CU Cinta Kasih adalah melakukan advokasi kepada usaha anggota tersebut, yakni CU Cinta Kasih memberikan bantuan kepada usaha tersebut untuk dapat bisa keluar dari persoalan faktor eksternal. Hal ini sesuai dengan ungkapan dari salah satu informan,

“Tidak akan dilakukan penyitaan aset kepada anggota yang mengalami masalah dalam pembayaran pinjaman, kalau anggota tersebut mau diajak kerjasama untuk mengatasi masalah, dan masih koperatif apabila pihak CU memberi saran untuk perbaikan usaha anggota tersebut.”(P.Samosir)

Dan apabila yang terjadi adalah kesalahan dalam konteks faktor internal maka pihak CU Cinta Kasih akan melakukan evaluasi terhadap individu atau anggota yang mengalami permasalahan dalam faktor internal, dimana usaha anggota tersebut akan dievaluasi dan di kroscek inti permasalahannya, dan diberikan arahan serta melakukan perjanjian bahwa anggota akan tetap mengupayakan pembayaran pinjaman, dan mengakui bahwa anggota akan melakukan

75

pembayaran. Apabila fase ini dipatuhi oleh anggota maka proses penyitaan tidak akan terjadi.

Dalam mekanisme pembayaran pinjaman dengan bunga menurun atau anuitas, ada sisi kelonggaran oleh anggota dalam melakukan pembayaran, yakni apabila anggota yang melakukan peminjaman kepada CU Cinta Kasih memiliki keuntungan besar pada satu waktu, ia dapat melakukan pembayaran cicilan pinjaman dengan membayar pinjaman bulan berikutnya dan dihitung juga bunga menurun untuk bulan depan. Artinya peminjam dapat melakukan pembayaran untuk beberapa bulan dalam satu waktu, tanpa ada biaya tambahan, justru dihitung juga bunga menurunnya untuk bulan kedepan yang ia bayar, walaupun pembayaran tersebut dilakukan sebelum tanggal yang sepakati.

Dokumen terkait