PENERIMAAN PENDAPATAN LAIN-LAIN
I. Sistem dan Prosedur Administrasi Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Penerimaan Pendapatan Lain-Lain
Sistem dan prosedur administrasi pajak daerah dan retribusi daerah.
Secara umum sistem dan prosedur administrasi pajak daerah dan retribusi daerah terdiri atas 9 (sembilan) tahapan kegiatan, yaitu :
1. Pendaftaran dan pendataan; 2. Penetapan;
3. Penyetoran;
4. Angsuran dan permohonan penundaan pembayaran; 5. Pembukuan dan pelaporan;
6. Keberatan dan banding; 7. Penagihan;
8. Pembetulan, pembatalan, pengurangan ketetapan dan penghapusan atau pengurangan sanksi administrasi; 9. Pengambilan kelebihan pembayaran.
Kegiatan administrasi dan formulir yang digunakan dalam sisdur administrasi pajak daerah dan retribusi daerah, yaitu:
1. Pendaftaran dan Pendataan
a. Pendaftaran dan pendataan wajib pajak/wajib retribusi baru (Official Assesment) terdiri atas :
1. Pendaftaran
a) Menyiapkan formulir pendaftaran
NPWPD/NPMRD;
b) Mengirimkan formulir pendaftaran kepada
WPWPD/NPMRD setelah dicatat dalam formulir pendaftaran;
c) Menerima dan memeriksa kelengkapan formulir pendaftaran WP dan apabila benar dicatat dalam daftar induk WP, daftar WP pergolongan serta dibuatkan NPWPD/NPWRD.
2. Pendataan
a) Menyiapkan formulir pendataan SPTPD/SPTRD;
b) Menyampaikan formulir pendataan
SPTPD/SPTRD kepada WP/WR setelah dicatat dalam daftar SPTPD/SPTRD;
c) Menerima dan memeriksa formulir
SPTPD/SPTRD yang telah diisi WP/WR, apabila benar dalam daftar formulir pendataan diberi tanda dan tanggal penerimaan dan jika belum lengkap dikembalikan kepada WP/WR untuk dilengkapi;
d) Mencatat data pajak daerah yang selanjutnya diproses dalam penetapan.
b. Kegiatan pendaftaran dengan cara isi sendiri (self assesment) terdiri atas
1. Menyiapkan formulir pendaftaran;
2. Menyerahkan formulir pendaftaran kepada WP/WR setelah dicatat di daftar formulir pendataan;
3. Menerima dan memeriksa kelengkapan formulir pendaftaran yang telah diisi oleh WP/WR. Apabila
pengisiannya benar dalam daftar formulir
pendaftaran diberi tanda dan tanggal penerimaan, dicatat ... 88
dicatat dalam daftar induk WP/WR daftar WP/WR pergolongan serta dibuatkan NPWPD/NPWRD. Apabila belum lengkap dikembalikan kepada WP/WR untuk melengkapi.
2. Penetapan
a. Kegiatan penetapan dengan cara official assesment terdiri atas :
1. Membuat nota perhitungan pajak daerah/retribusi daerah;
2. Menerbitkan SKPD/SKRD atau SKPDT/SKRDT jika terdapat tambahan objek pajak dan objek retribusi
dan membuat daftar SKPD/SKRD dan
SKPDT/SKRDT;
3. SKPD/SKRDT/SKPDT/SKRDT ditandatangani oleh kepala unit kerja penetapan (Kabid penetapan) atas nama Kadipenda;
4. Menyerahkan SKPD/SKRD/SKPDT/SKRDT kepada wajib pajak/wajib retribusi;
5. Apabila SKPD/SKRD/SKPDT/SKRDT yang
diterbitkan tidak atau kurang bayar setelah jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak diterima, dikenakan sanksi administrasi berupa bungan sebesar 2% (dua persen) tiap bulan.
b. Kegiatan penetapan dengan cara self assesment terdiri atas :
1. Setelah WP/WR membayar pajak/retribusi terutang dicatat dalam kartu data;
2. Membuat nota perhitungan pajak/retribusi atas dasar kartu data dari hasil pemeriksaan dengan cara menghitung jumlah pajak terutang dan retribusi terutang dan jumlah kredit pajak/retribusi yang diperhitungkan dalam kartu data;
3. Jika pajak/retribusi terutang kurang atau tidak dibayar maka diterbitkan suraty ketetapan pajak kurang bayar daerah/Retribusi daerah kurang bayar (SKPDKB/SKRDKB);
4. Menyerahkan SKPD/SKRD kepada wajib pajak dengan memberikan tanda terima;
5. Melaksanakan pencatatan administrasi penetapan dalam bentuk formulir, daftar dan buku yaitu :
a) Kartu data;
b) Laporan pemeriksaan;
c) Nota perhitungan pajak/retribusi daerah; d) SKPD/SKRD;
e) SKPDT/SKRDT; f) SKPDN;
g) SKPDKB; h) SKPDKBT;
i) Surat tagihan pajak/retribusi daerah; j) SKDPLB;
k) Daftar surat keterangan pajak/retribusi daerah;
l) Daftar surat teguran untuk memasukkan
SPTPD/SPTRD;
m) Membuat surat perjanjian angsuran
pajak/retribusi daerah. 3. Penyetoran
Kegiatan penyetoran pajak daerah/retribusi daerah, sebagai berikut :
a. Satuan kerja pengelola PAD menerima uang dari wajib pajak/wajib retribusi disertai dengan media surat ketetapan dan media penyetoran SSPD/SSRD dan asli bukti setoran diserahkan kembali kepada WP/WR; b. Pemegang kas satuan kerja menyetorkan uang kepada
bendaharawan umum daerah/bank persepsi melalui media penyetoran SSPD/SSRD;
c. Setelah media penyetoran ditandatangani dan dicap oleh pejabat BUD, maka yang asli dari media penyetoran diberikan kepada pemegang kas satuan kerja;
d. Lembar kedua tindasan media penyetoran dikirim oleh BUD ke pemegang kas DIPENDA;
e. Pemegang kas satuan kerja setelah menerima media penyetoran yang telah disahkan oleh BUD dicatat dan dijumlah dalam buku pembantu penerimaan sejenis dan selanjutnya dibukukan dalam buku kas umum;
f. Pembantu pemegang kas secara periodik (bulanan)
menyiapkan laporan realisasi penerimaan dan
penyetoran uang yang disampaikan kepada DIPENDA; g. DIPENDA menyampaikan laporan realisasi pendapatan
daerah kepada Bupati, setiap bulan paling lambat pada minggu pertama.
4. Angsuran dan penundaan pembayaran a. Angsuran pembayaran
Kegiatan yang dilaksanakan terdiri atas :
1. Menerima surat permohonan angsuran dari
WP/WR;
2. Mengadakan penelitian untuk dijadikan bahan
dalam persetujuan perjanjian angsuran oleh
KADIPENDA;
3. Membuat surat perjanjian angsuran/penolakan angsuran yang ditandatangani oleh KADIPENDA, dan apabila permohonan disetujui selanjutnya dibuatkan daftar surat perjanjian angsuran;
4. Menyerahkan surat perjanjian angsuran/penolakan kepada WP/WR dan daftar surat perjanjian angsuran kepada unit-unit lain terkait.
b. Kegiatan penundaan pembayaran. Kegiatan yang dilaksanakan terdiri atas :
1. DIPENDA melalui unit kerja penetap, menerima permohonan penundaan pembayaran dari wp/wr;
2. Mengadakan penelitian untuk dijadikan bahan
dalam pemberian persetujuan penundaan
pembayaran oleh KADIPENDA;
3. Membuat surat persetujuan penundaan
pembayaran/penolakan penundaan pembayaran yang ditandatangani oleh KADIPENDA, apabila
permohonan disetujui dibuatkan daftar
persetujuan penundaan;
4. Menyerahkan surat persetujuan penundaan
pembayaran kepada WP/WR dan daftar
persetujuan penundaan kepada unit-unit lain yang terkait.
5. Pembukuan dan Pelaporan. a. Pembukuan penetapan
Kegiatan pembukuan penetapan terdiri atas :
1. Mencatat ke dalam buku jenis pajak/retribusi
masing-masing pada kolom penetapan yang
tersedia atas dasar daftar SPTPD/SPTRD
WP/WR self assesment, daftar SKPDT/SKRDT,
daftar SKPDKB/SKRDKB, daftar
SKPDKBT/SKRDKBT, daftar ASPDN/SKRDN, daftar SKPDLB/SKRDLB dan daftar STPD/STRD; 2. Mencatat ke dalam buku WP/WR sesuai dengan
NPWPD/NPWRD dari WP/WR masing-masing pada kolom penetapan yang tersedia atas dasar
SKPD/SKRD, SKPDKB/SKRDKB, SKPDKBT/
SKRDKBT, SKPDN/SKRDN, SKPDLB/SKRDLB dan STPD/STRD;
3. Mengarsipkan seluruh dokumen yang telah dicatat
dengan memberi nomor urut file daftar/buku terdiri atas :
i. Daftar SPTPD/SPTRD WP/WR self
assesment;
ii. Daftar surat ketetapan;
iii. Buku jenis pajak/buku jenis retribusi;
iv. Buku WR/WP.
b. Pembukuan penerimaan
Kegiatan pembukuan penerimaan terdiri atas :
1. Mencatat ke dalam buku jenis pajak/retribusi masing-masing pada kolom penyetoran yang tersedia atas dasar :
a) Buku pembantu penerimaan sejenis; b) Daftar bukti pemindahbukuan.
2. Mencatat ke dalam buku WP/WR sesuai dengan NPWPD/NPWRD dari WP/WR masing-masing pada kolom penyetoran yang tersedia atas dasar validasi dari SSPD/SSRD dan bukti pemindahbukuan; 3. Mengarsipkan /menyimpan seluruh dokumen yang
telah dicatat dengan memberi nomor urut file. c. Pelaporan
Kegiatan yang dilaksanakan terdiri atas :
1. Membuat daftar penetapan, penerimaan dan tunggakan per jenis kegiatan pajak/retribusi daerah atas dasar buku jenis pajak/retribusi yang telah dijumlahkan dari kolom penetapan dan kolom penyetoran;
2. Membuat daftar tunggakan per WP/WR atas dasar buku WP/WR yang telah dijumlahkan dari kolom penetapan dan penyetorannya;
3. Membuat laporan realisasi penerimaan pajak daerah/retribusi daerah atas dasar penetapan penerimaan dan tunggakan per jenis pajak/retribusi dan daftar tunggakan per WP/WR;
4. Mengajukan laporan realisasi penerimaan
pendapatan daerah kepada KADIPENDA untuk ditandatangani;
5. Mengajukan laporan realisasi penerimaan pendapatan asli daerah besedaftar penetapan, penerimaan dan tunggakan per jenis pajak/retribusi, daftar tunggakan per WP/WR kepada Bupati dan Unit kerja pengelola pendapatan daerah lainnya; 6. Membuat daftar realisasi setoran pada akhir
periode/masa atas dasar buku WP/WR yang telah dijumlah pada akhir periode;
7. Mengajukan daftar realisasi setoran masa (self assesment) kepada kepala unit kerja pembukuan pelaporan untuk ditandatangani dan disahkan; 8. Menyerahkan daftar realisasi setoran masa (self
assesment) kepada unit kerja pendaftaran dan pendataan.
6. Keberatan dan Banding a. Penyelesaian keberatan
Kegiatan yang dilaksanakan terdiri atas :
1. Menerima surat permohonan keberatan WP/WR;
2. Meneliti kelengkapan permohonan keberatan
WP/WR, setelah dilakukan penelitian kembali dan bila perlu dilakukan pemeriksaan, dibuat laporan hasil penelitian;
3. Penyampaian laporan hasil penelitian kepada KADIPENDA untuk diteliti dan dipertimbangkan apakah permohonan keberatan dapat diterima atau tidak;
4. Menyampaikan berkas keberatan WP/WR disertai pertimbangan KADIPENDA kepada Bupati untuk pembuatan keputusan, baik penerimaan atau penolakan terhadap keberatan yang diajukan oleh WP/WR tersebut;
5. Pembuatan surat keputusan yang ditandatangani oleh Bupati atau pejabat yang ditunjuk, berupa menerima atau sebagian, menolak atau menambah pajak/retribusi terutang;
6. Penyerahan surat keputusan kepada WP/WR. b. Banding
Apabila WR/WP yang bersangkutan masih merasa masih tidak puas atas surat keputusan mengenai
keberatan yang diajukan, maka WP/WR yang
bersangkutan masih mempunyai hak untuk mengajukan permohonan banding kepada Badan Penyelesaian Sengketa Pajak/retribusi (BPSP) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
7. Penagihan
a. Penagihan dengan surat teguran : Kegiatan yang dilaksanakan terdiri atas :
1. Membuat daftar surat teguran WP/WR 7 (tujuh) hari setelah batas waktu jatuh tempo pembayaran; 2. Menerbitkan surat teguran;
3. Menyampaikan/penyerahan surat teguran WP/WR yang bersangkutan.
b. Penagihan dengan surat paksa
Kegiatan yang dilaksanakan terdiri atas :
1. Membuat daftar surat paksa untuk WP yang setelah lewat waktu 21 (dua puluh satu) hari setelah tanggal surat teguran belum menyetor pajak/retribusi terutang;
2. Menerbitkan surat paksa dari daftar surat paksa; 3. Mengirim/menyerahkan surat paksa kepada WP
yang bersangkutan melalui juru sita pajak.
8. Kegiatan pembetulan, pembatalan, pengurangan ketetapan dan penghapusan atau pengurangan sanksi administrasi Tahapan kegiatan terdiri atas :
a. Menerima surat permohonan pembetulan, pembatalan, pengurangan ketetapan, dan penghapusan atau pengurangan sanksi administrasi dari WP;
b. Meneliti kelengkapan permohonan pembetulan,
pembatalan, pengurangan ketetapan, dan
penghapusan atau pengurangan sanksi administrasi WP, setelah dilakukan penelitian dan bila perlu dilakukan pemeriksaan, dibuat laporan hasil penelitian;
c. Menyampaikan laporan hasil penelitian kepada
KADIPENDA untuk diteliti dan dipertimbangkan untuk ditolak atau diterima;
d. Membuat surat keputusan yang ditandatangani oleh KADIPENDA atas permohonan WP, berupa surat keputusan penolakan apabila permohonan ditolak dan surat keputusan pembetulan apabila permohonan diterima;
e. Menyerahkan surat keputusan kepada WP dengan tembusan kepada unit kerja penetapan dan unit kerja pembukuan dan pelaporan DIPENDA.
9. Pengembalian kelebihan pembayaran Tahap kegiatan terdiri atas :
a. Menerima surat permohonan pengambilan kelebihan pembayaran pajak, melakukan pemeriksaan dan membuat laporan pemeriksaan ditandatangani oleh petugas dan WP;
b. Mencatat ke kartu data selanjutnya diserahkan kepada unit kerja untuk dilakukan penghitungan penetapan kelebihan pembayaran pajak;
c. Memperhitungkan dengan hutang/tunggakan pajak yang lain kemudian dibuat nota perhitungan;
d. Setelah diperhitungkan dengan hutang pajak yang lain ternyata kelebihan pembayaran pajak, kurang/sama dengan hutang pajak lainnya tersebut, maka WP menerima bukti pemindahbukuan, sebagai bukti
pembayaran/konpensasi dan SKPDLB harus
diterbitkan;
e. Setelah menerima SKPDLB dari unit kerja penetapan
dan diproses untuk penerbitan SPMKPD dan
ditandatangani oleh Bupati;
f. BUD mengembalikan kelebihan pembayaran pajak sesuai dengan SPMKPD dengan menerbitkan SPMU.