• Tidak ada hasil yang ditemukan

8 RPJMD (Renstra SKPD) RKPD (RKT, Renja SKPD) Tujuan & Sasaran Program / Kegiatan Indikator Kinerja Target Kinerja Indikator Kinerja Target Kinerja Standard Operating Procedur Belanja Langsung Alokasi Biaya Anggaran Berbasis Kinerja (Performance Based Budgeting) Kegiatan pemicu Kegiatan Pendukung Variable Cost Belanja Administra si umum Fixed Cost Pelaksanaan Kegiatan Pengukuran kinerja Pengukuran kinerja ASB Kinerja Individual Kinerja Organisasi Standar Biaya (SHBJ) Evaluasi Kinerja Organisasi LAKIP Evaluasi Kinerja Individual Laporan Kinerja Personil Manajemen sumber daya manusia Manajemen Akutansi Pengelolaan Keuangan Akuntansi Keuangan Laporan Keuangan Analisis LK A kut an si ke u an g an

Monev & Pengukuran kinerja Planning

Penetapan kinerja (PK) 5 tahunan

Gambar 1. 12 Skema Sistem Terpadu Akuntabilitas Kinerja

Sistem akuntabilitas kinerja terpadu ini untuk memastikan sinkronosasi planning dan implementasi yang terukur dan akuntabel. Pengembangan sistem akuntabiltas terpadu ini diupayakan melalui pengembangan teknologi informasi untuk peningkatan kualitas perencanaan hingga monitoring dan evaluasi pembangunan.

Hal ini meliputi pengembangan Jogja Plan untuk perencanaan dan pengembangan

sistem aplikasi untuk monitoring dan evaluasi yang mengintegrasikan Rencana Operasional Pelaksanaan Kegiatan (ROPK), Monev APBD dan E-sakip. Selain itu, Pemda juga melakukan rangkaian inovasi untuk peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah, termasuk pengembangan sistem insentif dan disinsentif bagi aparatur di jajaran Pemda DIY.

Jogja Plan merupakan program aplikasi untuk menjaga konsistensi antara perencanaan pembangunan tahunan yang diwujudkan dalam penentuan rencana program dan kegiatan dengan program dan kegiatan indikatif yang mendukung pencapaian sasaran dalam RPJMD. Sistem aplikasi ini juga dikembangkan untuk meningkatkan akuntabilitas penyelenggaraan pembangunan dengan memberikan

ruang bagi usulan kegiatan oleh masyarakat melalui tautan

http://www.jogjaplan.com/login.

Gambar 1. 13 Sistem Aplikasi Jogja Plan

Pengembangan Jogja Plan juga didukung dengan pengembangan kualitas

perencanaan dengan pelibatan tenaga ahli pendamping setiap SKPD dan penyusunan academic paper perencanaan sebagai pelengkap dokumen perencanaan formal pemerintah. Untuk pendampingan tenaga ahli, kerja sama dengan UGM dilakukan untuk program pendampingan doktor muda sesuai kompetensi tenaga ahli dan tupoksi SKPD. Kerja sama ini telah dimulai sejak tahun 2013 yang diwadahi dengan kesepakatan kerjasama no. 5/KSP/IV/2013 tentang penggunaan tenaga kualifikasi doktor UGM dalam perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan program/kegiatan oleh SKPD di lingkungan Pemda DIY.

Gambar 1. 14 Sistem pengumpulan data Kinerja

Untuk peningkatan monitoring dan evaluasi pembangunan, Pemda DIY mengembangkan aplikasi Rencana Operasional Pelaksanaan Kegiatan (ROPK), Web Monev dan e-SAKIP. Program aplikasi ROPK adalah instrumen yang digunakan oleh SKPD untuk menuangkan rencana detail pelaksanaan kegiatan dalam tata kala waktu dengan memberikan target progres capaian fisik dan keuangan pada tahapan waktunya. Webmonev merupakan aplikasi untuk melaporkan realisasi progres pelaksanaan kegiatan. Data yang dihasilkan dalam ROPK telah diintegrasikan dengan Webmonev dalam bentuk database nama program dan kegiatan serta target fisik dan keuangan. Penggunaan ROPK dan Webmonev dalam rangka mendukung pelaksanaan pengendalian pelaksanaan program dan kegiatan diamanatkan dalam Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta No. 73 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta No. 48 Tahun 2009 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program/Kegiatan Pembangunan Daerah. Selanjutnya, aplikasi e-Sakip merupakan aplikasi yang dibangun untuk melakukan evaluasi atas sejauh mana tingkat pencapaian target kinerja baik di tingkat provinsi maupun di level SKPD. Sistem

aplikasi berbasis teknologi informasi ini bisa diakses di

http://monevapbd.jogjaprov.go.id/bpsys/www/auth. Sistem pelaporan online ini telah diatur melalui Peraturan Gubernur Nomor 45 Tahun 2014 tentang Tatacara Pengendalian Dan Evaluasi.

Inovasi-Inovasi dalam Pengelolaan SDM di Pemda DIY

Inovasi dalam pengelolaan SDM juga merupakan bagian kunci dalam manajemen perubahan di lingkungan Pemda DIY. Salah satunya adalah pengembangan sistem rekruitmen pegawai berbasis kompetensi, pengembangan tunjangan perbaikan penghasilan (TPP), dan raport triwulanan SKPD. untuk rekruitmen berbasis kompetensi, Pemda DIY telah bekerja sama dengan Universitas Negeri Yogyakarta. Komponen utama dari sistem rekruitmen ini adalah pengembangan assessment center, rekruitmen terbuka dengan mempromosikan fit proper, dan pejabat pemda dari lingkungan perguruan tinggi untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan Pemda DIY. Upaya-upaya ini dipandang strategis untuk menjawab persoalan birokrasi yang gemuk dalam hal kuantitas namun seringkali tidak memadai dalam hal kualitas.

Selain perbaikan pada aspek rekruitmen, Pemda DIY juga menerapkan presensi pegawai dengan menggunakan sidik jari, dan pengembangan penilaian kontrak kerja pegawai, bersama dengan sistem insentif dan disinsentif untuk pegawai Pemda DIY melalui skema TPP. Skema TPP ini memasukkan variabel penilaian perencanaan dan pelaksanaan pembangunan berdasarkan bobot pegawai, disiplin dan penilaian prestasi kerja pegawai melalui penilaian kinerja instansi, kinerja Bidang/Bagian/Sekretariat/Unit Pelaksana Teknis dan kinerja Subbid/Subbag/Seksi. Pedoman TPP adalah Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 60 Tahun 2010 tentang Tambahan Penghasilan Pegawai Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan telah mulai dilaksanakan sejak tahun 2011. Dalam pelaksanaannya peraturan gubernur ini mengalami beberapa kali penyesuaian,dan saat ini, TPP dilaksanakan berdasarkan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 37.1 Tahun 2012 Tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 22 Tahun 2012 Tentang Tambahan Penghasilan Pegawai.

Selain itu, untuk meningkatkan kinerja pelaksanaan pembangunan, Gubernur DIY melakukan pengendalian terhadap seluruh SKPD di lingkungan Pemda DIY melalui pemberian Raport Triwulanan Kepala SKPD. Pemberian rapor diharapkan dapat memberikan dorongan bagi SKPD dalam melaksanakan program/kegiatan sesuai dengan target yang telah direncanakan. Selanjutnya penetapan rangking PA/KPA dalam setiap rakor pengendalian, merupakan salah satu wujud transparansi serta manifestasi reward and punishment dari Gubernur terhadap kinerja PA/KPA di lingkup Pemda DIY.

BAB 2 PERENCANAAN DAN PEJIAN

KINERJA

2.1 Rencana Strategis Pemda DIY

2.1.1 Visi dan Misi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan kerangka pembangunan strategis DIY untuk periode 5 tahun. Sebagai dokumen perencanaan yang memuat penjabaran visi, misi dan program gubernur, RPJMD berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) serta memperhatikan baik RPJP maupun RPJM Nasional. Untuk periode 2012-2017, RPMD DIY disahkan melalui Perda No. 6 tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

Sebagai penerjemahan kebijakan politik Gubernur sebagai Kepala Daerah, RPJMD menjadi pijakan bagi perencanaan strategis baik SKPD Provinsi maupun Kabupaten Kota, termasuk hingga ke level perencanaan tahunan. Bagian berikut akan menguraikan visi dan misi Gubernur yang tertuang dalam RPJMD tersebut.

Visi :

Daerah Isti ewa Yogyakarta Ya g Lebih Berkarakter, Berbudaya, Maju, Mandiri dan Sejahtera Menyongsong Peradaban Baru

Bab 2 Berisi :

1. Rencana Strategis Pemda DIY 2. Visi dan Misi

3. Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2014.

BAB 2

Perencanaan dan

Dokumen terkait