• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN

B. Kajian Teori

1. Lokasi

a. Pengertian Lokasi

Lokasi merupakan tempat melayani konsumen, dapat pula diartikan sebagai tempat untuk memajangkan barang-barang dagangannya.31 Definisi dari lokasi adalah letak, tempat atau penempatan benda, keadaan pada permukaan bumi. Lokasi adalah tempat dimana orang-orang bisa berkunjung. Lokasi hubungannya dengan pemasaran adalah tempat yang khusus dan unik dimana lahan tersebut dapat digunakan untuk berbelanja. Maka dapat disimpulkan bahwa lokasi yang dimaksud adalah suatu letak atau tempat yang tetap dimana orang bisa berkunjung untuk berbelanja, tempat itu berupa daerah pertokoan tau suatu stand atau counter bark di dalam maupun di luar gedung. Lokasi yang strategis mempengaruhi seseorang dalam menimbulkan keinginan untuk melakukan pembelian karena lokasinya yang strategis, terletak di arus bisnis, dan sebagainya. Keputusan tentang lokasi, baik untuk perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa bisa menentukan keberhasilan perusahaan. Kesalahan yang dibuat pada saat ini dapat menghambat efisiensi. Seleksi lokasi untuk perusahaan barang atau manufaktur perlu lebih dekat ke bahan baku

31Kasmir, Marketing dan Kasus-Kasus Pilihan (Jakarta: CAPS (Center For Academic Publishing Service, 2006), 129.

atau tenaga kerja, sedangkan untuk perusahaan jasa perlu lebih dekat dengan pelanggan.32

Menurut Fandy Tjiptono “Lokasi Usaha adalah tempat perusahaan beroperasi atau tempat perusahaan melakukan kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa yang mementingkan segi ekonominya.”33 Lokasi usaha adalah pemacu biaya yang begitu signifikan, lokasi usaha sepenuhnya memiliki kekuatan untuk membuat (atau menghancurkan) strategi bisnis sebuah usaha. Disaat pemilik usaha telah memutuskan lokasi usahanya dan beroperasi di satu lokasi tertentu, banyak biaya akan menjadi tetap dan sulit untuk dikurangi. Pemilihan lokasi usaha mempertimbangkan antara strategi pemasaran jasa dan preferensi pemilik. Kedekatan dengan pasar memungkinkan sebuah organisasi memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan, dan sering menghemat biaya pengiriman. Dari kedua keuntungan tersebut, memberikan layanan yang lebih baik biasanya adalah lebih penting. Usaha-usaha yang bergerak dibidang jasa harus lebih mendekatkan diri dengan semua pelanggan mereka sehingga mereka bisa dekat dengan pasar mereka. Beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi yakni lingkungan masyarakat, sumber-sumber alam, tenaga kerja, pasar, transport, pembangkit tenaga, dan tanah untuk ekspansi.34

32Render dan Jay Heizer, Prinsip-Prinsip Manajemen Operasi, 33.

33Fandy Tjiptono, Manajemen Operasional, 92.

34H. A. Harding, Manajemen Produksi (Jakarta :Balai Aksara,1978), 67.

b. Pemilihan Lokasi

Lokasi perlu diseleksi karena keberhasilan usaha sangat tergantung pada pemilihan lokasi usaha yang tepat. Pentingnya pemilihan lokasi usaha juga dikemukakan dalam bukunya Hermawan Kertajaya bahwa ada unsur penting dalam bisnis yaitu lokasi.35 Dalam masalah penentuan lokasi toko pengecer, manajer harus berusaha menentukan suatu lokasi yang dapat memaksimumkan penjualan dan labanya, hal ini dimaksudkan untuk memdapatkan lokasi yang strategis yang dapat menarik para konsumen dari pesaingnya.36

Faktor-faktor penting yang dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi masing-masing perusahaan berbeda. Bagi suatu perusahaan mungkin faktor terpenting adalah dekat dengan pasar. Tetapi mungkin yang lebih penting bagi perusahaan lain adalah dekat dengan sumber-sumber penyediaan bahan dan komponen. Beberapa perusahaan lainnya mungkin mempertimbangkan faktor lokasi dimana tersedia tenaga kerja yang mencukupi kebutuhan perusahaan, ataupun biaya transportasi yang sangat tinggi bila produk berat dan besar. Jadi, alasan utama terjadinya perbedaan dalam pemilihan lokasi adalah adanya perbedaan kebutuhan masing-masing perusahaan. Lokasi yang baik adalah persoalan individual. Perencanaan lokasi merupakan suatu kegiatan strategis yang bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan

35Hermawan Kartajaya, Marketing Plus, Siasat Memenangkan Persaingan Global (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1998), 229.

36Swastha Basu, Manajemen Penjualan (Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada, 1990), 335.

lokasi bagi perusahaan sehingga perusahaan atau pabrik dapat beroperasi dengan lancar, dengan biaya yang rendah, dan memungkinkan perluasan di masa datang.37

Hukum pemilihan lokasi toko memperhatikan apa yang disebut law of retail trade movement. Hukum ini menyatakan bahwa

konsumen tertarik untuk belanja ke toko atau ke lokasi yang mempunyai banyak jenis dan persediaan barang dagangan, dan memiliki reputasi sebagai lokasi yang memiliki barang bermutu dengan harga bersaing.38

Pemilihan lokasi secara terminologi adalah memilih untuk menghindari sebanyak mungkin seluruh segi-segi negatif dan mendapatkan lokasi (tempat) dengan paling banyak faktor-faktor positif. Penentuan lokasi yang tepat akan meminimumkan biaya (investasi dan operasional) jangka pendek maupun jangka panjang.

Pemilihan dalam Islam dikenal dengan bahasa ikhtiar yang berarti proses merencanakan dan memilih hal yang baik dan lokasi dalam Islam dikenal dengan bahasa “al makanu” yang berarti tempat.

Terdapat hadist Nabi yang menerangkan tentang ikhtiar (pemilihan) yang berbunyi sebagai berikut:

إذ أإ در ت يخ نكا ن أف هتبقاع ربدتف إرم أ لعفت ن أ ن إو ضماف إ

)كرابلمإ نبإ هإور( هتناف إشر نكا

37Eddy Herjanto, Manajemen Operasi (Jakarta: Grasindo, 2015), Edisi 3, 126.

38Buchari Alma, Pengantar Bisnis (Bandung: Alfabeta, 2010), 109.

Artinya:“Jika engkau ingin mengerjakan sesuatu pekerjaan maka pikirkanlah akibatnya, maka jika perbuatan tersebut baik, ambillah dan jika perbuatan itu jelek, maka tinggalkanlah” (HR Ibnu Mubarak)

Hubungan dalil diatas dengan konsep pemilihan lokasi adalah bahwa pilih lokasi yang baik karena lokasi yang baik akan berdampak kebaikan dalam penempatan suatu pabrik, dan sebaliknya jangan memilih lokasi yang jelek karena akan berdampak negatif terhadap proses kinerja perusahaan.

Jika terdapat beberapa pilihan lokasi, maka lokasi yang dipilih adalah lokasi dengan biaya transportasi terendah. Biaya transportasi tersebut meliputi biaya transportasi bahan baku dari supplier ke pabrik dan biaya transportasi barang jadi dari pabrik ke pasar (biasanya dalam bentuk biaya distribusi). Faktor-faktor selain biaya yang mempengaruhi pemilihan lokasi adalah faktor pasar, peraturan dan perpajakan, tersediannya tenaga kerja, tersedianya bahan bakar, air, listrik, atau tenaga pembangkit lain, pemerintah daerah setempat, pembuangan limbah, industri, serta fasilitas pendukung dan komunikasi.

c. Faktor-Faktor Pemilihan Lokasi

Pemilihan lokasi usaha dapat dianggap sebagai suatu keputusan investasi yang memiliki tujuan strategis, misalnya untuk mempermudah akses kepada pelanggan. Menentukan lokasi tempat untuk setiap bisnis merupakan suatu tugas penting bagi pemilik usaha, karena keputusan yang salah dapat mengakibatkan kegagalan sebelum

bisnis dimulai. Lokasi atau tempat melakukan usaha sangat besar pengaruhnya terhadap kelancaran penjualan dalam menyampaikan barang dagangan dari produsen ke konsumen. Lokasi yang strategis sangat menentukan keberhasilan suatu usaha dagang namun untuk menentukannya bukan hal mudah apabila di tengah laju pembangunan.

Pengusaha yang berhasil adalah yang paling dapat menyesuaikan barang dan jasanya dengan permintaan pasar secara tepat, oleh karena itu pengusaha harus memperhatikan masalah yang berkaitan dengan ketepatan pemilihan lokasi usaha.

Menurut Fandy Tjiptono pemilihan tempat/lokasi fisik memerlukan pertimbangan cermat terhadap faktor-faktor berikut:

1) Akses, misalnya lokasi yang dilalui atau mudah di jangkau sarana transportasi umum.

2) Visibilitas, yaitu lokasi atau tempat yang dapat dilihat dengan jelas dari jarak pandang normal.

3) Lalu lintas (traffic), menyangkut dua pertimbangan utama:

a) Banyaknya orang yang lalu lalang bisa memberikan peluang besar terhadap terjadinya buying, yaitu keputusan pembelian yang sering terjadi spontan, tanpa perencanaan, dan atau tanpa melalui usaha-usaha khusus.

b) Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa juga jadi hambatan.

Tempat parkir yang luas, nyaman, dan aman, baik untuk kendaraan roda dua maupun roda empat.

c) Ekspansi, yaitu tersedianya tempat yang cukup luas apabila ada perluasan di kemudian hari.

d) Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung produk yang ditawarkan. Sebagai contoh, restoran/rumah makan berdekatan dengan daerah pondokan, asrama, mahasiswa kampus, sekolah, perkantoran, dan sebagainya.

e) Persaingan, yaitu lokasi pesaing. Sebagai contoh, dalam menentukan lokasi restoran, perlu dipertimbangkan apakah dijalan/daerah yang sama terdapat restoran lainnnya.39

f) Peraturan pemerintah, misalnya ketentuan yang melarang rumah makan berlokasi terlalu berdekatan dengan pemukiman penduduk/tempat ibadah.

Menurut Swastha dan Irawan faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan daerah perbelanjaan adalah:40 1) Luas daerah perdagangan.

2) Dapat dicapai dengan mudah.

3) Pontensi pertumbuhannya.

4) Lokasi toko-toko saingan.

Selain itu menurut Carthy dan Parreault dalam memasarkan barang dagangan sebaiknya memilih lokasi seperti:

1) Pusat pembelanjaan yang terencana yaitu perkumpulan toko- toko yang direncanakan sebagai suatu unit untuk memenuhi kebutuhan

39Fandy Tjiptono, Manajemen Operasional, 92-93.

40Ibid., 339.

pasar karena toko toko tersebut biasanya melakukan promosi bersama.

2) Pusat pembelanjaan yang dekat dengan perumahan yang terdiri dari beberapa toko kebutuhan sehari hari.

3) Pusat pembelanjaan masyarakat, karena di sini pedagang kaki lima bisa mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk menarik konsumen karena padatnya populasi.41

Selain faktor tersebut di atas pilihan utama dalam memilih lokasi adalah yang berada di pusat kota dan pusat perniagaan. Karena memiliki kesempatan lebih besar mendapat perhatian konsumen untuk melihat dan akhirnya timbul keinginan membeli. Menurut Yazid kriteria yang perlu diperhatikan dalam memilih lokasi adalah:

1) Karakteristik dan ukuran populasi.

2) Ketersediaan tenaga kerja.

3) Kedekatan dengan sumber produksi.

4) Promosi.

5) Basis ekonomi.

6) Kesesuaian dengan sarana.

7) Situasi persaingan.

8) Kemudahan lokasi toko.42

Sedangkan menurut Lamb, Hair and Mc Daniel, faktor-faktor yang penting dalam pemilihan sebuah lokasi adalah:

41Charty E, Jerome MC dan William P. Parreault, Dasar-Dasar Pemasaran diterjemahkan Agus (Jakarta: Dharma, Erlangga, 1993), 270-271.

42Yazid, Pemasaran Jasa: Konsep Implementasi (Yogyakarta: Ekonomi FE UI, 2001), 188.

1) Karakteristik sosial ekonomis sekitarnya.

2) Arus lalu lintas.

3) Biaya tanah.

4) Peraturan kawasan.

5) Transportasi pablik.

6) Keberadaan pesaing.

7) Kemungkinan terlihat.

8) Tempat parker.

9) Lokasi masuk dan keluar.

10) Kemudahan akses.

11) Keselamatan dan keamanan.43 d. Keuntungan Pemilihan Lokasi44

1) Pelayanan yang diberikan kepada konsumen dapat lebih memuaskan.

2) Kemudahan dalam memperoleh tenaga kerja yang diinginkan.

3) Kemudahan dalam memperoleh bahan baku atau bahan penolong secara terus menerus.

4) Kemudahan untuk memperluas lokasi usaha.

5) Memiliki nilai dan harga ekonomi yang lebih tinggi di masa yang akan datang.

6) Meminimalkan terjadinya konflik terutama dengan masyarakat dan pemerintah setempat.

43Djarwanto Pangestu dan Subagyo, Statistik Edukatif (Yogyakarta: BPFE, 2002), 101.

44Kasmir, Kewirausahaan (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006), 141.

e. Tahap-tahap yang dapat dilakukan dalam memilih lokasi suatu pabrik yang akan didirikan, yaitu:

1) Tahap pertama

Melihat kemungkinan daerah-daerah mana yang dapat ditentukan sebagai daerah-daerah alternatif dengan melihat ketentuan dari pemrintah daerah setempat mengenai daerah-daerah mana yang diperkenankan untuk mendirikan pabrik tertentu.

Dalam hal ini pemerintah daerah setempat perlu dihubungi untuk mendapatkan informasi kemungkinan-kemungkinan daerah yang dapat dipilih.

Yang pertama-tama perlu dipertimbangkan pada tahap pertama ini adalah jenis proses produksi dan jenis barang hasil/produk yang akan menentukan spesifikasi umum dari pabrik yang berhubungan dengan buruh/tenaga kerja, pengangkutan dan sebagainya. Faktor-faktor ini semua bersama-sama dengan faktor-faktor lainnya seperti letak dari sumber bahan mentahnya danpasar-pasar utamanya akan dipergunakan untuk menentukan alternatif daerah geografis yang dipilih untuk perusahaan/pabrik tersebut.

2) Tahap kedua

Melihat pengalaman orang lain atau pengalaman kita sendiri dalam menentukan lokasi pabrik. Dalam hal ini jenis barang hasil produksi dan proses pengerjaannya selalu akan menentukan

kekhususan pabrik tersebut, seperti mengenai lokasinya, transportasinya, serta faktor-faktor lainnya yang dianggap penting.

Dengan memperhatikan lokasi dari bahan-bahan mentah (raw material) dan lokasi dari pasar yang tersebar, maka mungkin akan

menghasilkan penentuan yang lebih baik untuk daerah lokasi bagi pabrik itu. Dalam penentuan daerah-daerah mana yang lebih baik untuk lokasi pabrik tersebut dapat digunakan beberapa metode analisis antara lain metode penilaian hasil values yang diberikan oleh daerah-daerah alternatif untuk faktor-faktor yang dianggap penting, dan metode cost comparison untuk melihat cost advantage yang terdapat di daerah yang akan dipilih.

3) Tahap ketiga

Mempertimbangkan dan menilai masyarakat-masyarakat dari daerah-daerah yang pada tahap kedua telah dipilih untuk daerah lokasi pabrik karena dianggap paling menguntungkan.

Dalam tahap ketiga ini kita dapat menentukan tempat atau daerah mana yang dapat ditetapkan sebgai tempat lokasi pabrik, walaupun nilainya tidak maksimum atau cost-nya tidak minimum, tetapi mendekati nilai maksimum atau cost minimum. Faktor masyarakat dapat dianggap sebagai location factors yang terakhir yang penting untuk dipertimbangkan. Penilaian ini biasanya dibuat dengan dasar aproksimasi atau pendekatan dan bukan hanya berdasarkan informasi atau keterangan yang benar-benar terjadi. Sebagai hasil

dari penilaian terhadap masing masyarakat dari masing-masing daerah alternatif (yang diperkirakan dapat diterima), maka ada beberapa masyarkat dari daerah alternative itu yang akan keluar/terpilih sebagai yang terbaik. Dari kelompok masyarakat-masyarakat yang terbaik ini salah satu masyarakat-masyarakat/daerah harus dipilih sebagai lokasi terakhir.45

2. Kendala-Kendala Dalam Pemilihan Lokasi

Dokumen terkait