• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keutamaan Menghafal Al-Qur’an

BAB II KAJIAN TEORI

B. Tinjauan tentang Menghafal Al-Qur’an

2. Keutamaan Menghafal Al-Qur’an

Artinya:

“Dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar adalah suatu kemuliaan besar bagimu dan bagi kaummu dan kelak kamu akan diminta pertanggungan jawab”(QS. Az-Zukhruf [43]: 44)

Ayat yang memiliki arti “dan Sesungguhnya Al-Qur‟an itu benar-benar adalah suatu kemuliaan besar bagimu dan bagi kaummu…”

Maksudnya adalah kemuliaan dan ketinggian derajat bagi setiap orang yang menghafal Al-Qur‟an.24

Diantara keutamaan-keutamaan dari menghafal Al-Qur‟an yang telah banyak diungkapkan didalam Al-Qur‟an, yaitu:

a. Penghafal Al-Qur‟an akan selalu bersama denganpara malaikat yang mulia dan taat. Surah abasa: 8











Artinya:

“Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran)”(QS. „Abasa [80]:8)

Menghafal Al-Qur‟an adalah alas an mencotoh perilaku Nabi Muhammad SAW. Sebagai teladan yang baik. Surah Al Ahzab ayat 21:





































24 Yahya Abdul Fattah Az-Zawawi, Revolusi Menghafal Al-Qur‟an, (Solo:

Insan Kamil, 2010), Cet. Ke-1, h. 24

Artinya:

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”(QS. Al-Ahzab [33]: 21)

c. Orang yang banyak membaca dan menghafal Al-Qur‟an akan membentuk ucapannya tepat dan dapat mengeluarkan fonetik arab secara alami.25 Surah As-Syu‟ara 194-195





















Artinya:

“ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan”(As-Syu‟ara:194)

“dengan bahasa Arab yang jelas” (As-Syu‟ara:195) (QS. As-Syu‟ara [26]: 194-195)

Mengingat adanya kedudukan yang tinggi yang dijanjikan oleh Nabi Muhammad SAW kepada orang-orang yang mahir Al-Qur‟an, beliau pun menganjurkan kepada kita agar selalu membaca Al-Qur‟an dan mengamalkan isi kandungan serta mengamalkan dalam keseharian isi kandungan yang terdapat didalamnya.

Al-Qur‟an lebih dari segala-galanya. Barang siapa memuliakan Al-Qur‟an, maka dia memuliakan Allah, barang siapa yang meremehkan Al-Qur‟an, maka dia meremehkan Allah, maka dari itu

25 Ahsin W. Al-Hafidz, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur‟an, (Jakarta:

Bumi Aksara, 2005), h.39

kita mesti membuktikan keislaman kita dengan ketaatan kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW, yakni dengan membaca Al-Qur‟an.26

Barang siapa membaca Al-Qur‟an kemudian menghafalnya, Allah akan memasukkannya ke syurga dan ia diberi hak untuk amnesti (syafa‟at) bagi seluruh anggota keluarganya, yang semuanya telah ditetapkan masuk neraka.27

Ada banyak dalil-dalil lain yang menjelaskan keutamaan Al-Qur‟an dan para penghafalnya, setelah kita mengetahui keutamaannya, kita bisa menyimpulkan bahwa Al-Qur‟an adalah hidayah (petunjuk), pengobat, rahmah (kasih sayang) dan bentuk perdagangan yang tak akan merugi, ia juga mengangkat kita untuk bersama dengan para rasul dan malaikat.28

3. Prinsip Dasar Menghafal Al-Qur’an

Al-Qur‟an sebagai dasar pedoman hidup dan petunjuk agama islam untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat, disamping diturunkan kepdan hambanya yang terpilih yakni Nabi Muhammad SAW juga diturunkan melalui malaikat jibril dengan hafalan yang berangsur-angsur sesuai dengan kebutuhan ummat pada masa itu dan dimasa yang akan datang. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT:

Surah Al A‟la ayat 6-7

26 Abdurahman Ahmad, Himpunan Fadilah Amal, (Yogyakarta: Ash Shaff, 2000), h.667

27 Muhaimin Zen Ahmad, Keutamaan Membaca, Menghafal Al-Qur‟an dan Mengamalkan isi kandungannya, (Jakarta: Walimatul „Ursy, 2016), h.29

28 Yahya Abdul Fattah Az-Zawawi, Revolusi Menghafal Al-Qur‟an, (Solo: Insan Kamil, 2010), Cet. Ke-1, h. 9





























Artinya:

“Kami akan membacakan (Al Quran) kepadamu (Muhammad) maka kamu tidak akan lupa”( Al-A‟la:6)

“kecuali kalau Allah menghendaki. Sesungguhnya Dia mengetahui yang terang dan yang tersembunyi”(Al-A‟la:7)

(QS. Al-A‟la [87]: 6-7)

Diturunkannya wahyu secara lisan ini membuat Nabi selalu berusaha dapat menguasainya. Ibnu Abbas mengatakan: “Rasulullah sangat ingin segera menguasai Al-Qur‟an yang diturunkan. Ia menggerakkan lidah dan kedua bibirnya karena takut apa yang diturunkan itu terlewatkan”.29

Sa‟ad Riyadh dalam bukunya yang berjudul Langkah Mudah Menggairahkan Anak Hafal Al-Qur‟an menjelaskan tantang prinsip dasar menghafal Al-Qur‟an adalah sebagai berikut:

a. Rasulullah adalah tokoh pertama yang hafizh, imam para qari dan teladan bagi umat islam. Beliau menerima Al-Qur‟an huruf demi huruf melalui malaikat jiibril as atas perintah Allah SWT.

Dan kepada para sahabatnya, generasi pertama yang memeluk agama islam, beliau sempaikan firman Allah ini secara lisan dan hafalan.

b. Mengikhlaskan niat karena allah swt semata, yaitu meluruskan niat menghafal dan menjadikan kegiatan menghafal al-qur‟an

29 Manna‟ Khalil al-Qattan, Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur‟an, (Jakarta: Litera Antar Nusa, 1994), cet. Ke-2, h. 178

dan menekuninya semata-matakarena allah swt mengharapkan surganya dan memperoleh ridho-nya.

c. Mengenali karakter akal pikiran .

Akal manusia terbagi menjadi dua: akal sadar dan akal bawah sadar. Akal sadar adalah apa yang seseorang dapati sekarang misal: membaca dan memahami kata-kata. Akal ini sadar ketika seseorang sadar, dan tidur ketika seseorang tidur.Sedangkan akal bawah sadar adalah mengontrol watak,kebiasaan, dan hobi.

Ini memiliki pengaruh yang luar biasa, sehingga dapat mengubah lebih tertata.Akal ini selalu sadar dan tidak penah tidur.

d. Menetukan tujuan

Tulislah tujuan dikertas, “saya pasti hafal Al-Qur‟an dengan sempurna” berkat pertolongan Allah swt.

e. Mencari motovasi terkuat untuk menghafal

Pada dasarnya, semua manusia di kontrol oleh motivasi yang telah mereka tanam dalam benak mereka sendiri.

f. Mengatur waktu

Agar seseorang dapat menghafal dengan baik, maka harus menata urusan-urusan agar dapat meluangkan waktu yang cukup untuk menghafal dan membuat jadwal.

g. Memilih tempat yang paling tepat untuk mengafal

Untuk menentukan tempat yang akan digunakan untul menghafal adalah tempat yang jauh dari suara-suara bising dan tempat yang memiliki ventilasi udara yang baik.

h. Menarik nafas dalam-dalam

Sebelum seseorang mulai menghafal, ambilah nafas dalam-dalam terlebih dahulu, karena dengan bernafas akan menghirup oksigen lebih banyak dari biasanya.

i. Rutin menghafal

Apabila seseorang rutin menghafal al-qur‟an setiap harinya, maka akal bawah sadar akan giat bangun dengan segera untuk kembali rutinitas. Sehinggal akan menghafal lebih mudah dari sebelumnya.

j. Mengulang-ulang hafalan

Sebentar saja meninggalkan hafalan maka ia akan lupa. Oleh karena itu ia harus mengulang-ulang hafalannya dan menjaga dengan terus membaca secara langgeng ditengah malam. Ini berarti bahwa seorang hafizh dituntut untuk menjadikannya sebagai wirid setiap hari.30

Dokumen terkait