• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

1.7. Sistematika penulisan laporan

BAB I PENDAHULUAN Terdiri dari latar belakang kasus proyek, maksud dan tujuan, masalah perancangan,

pendekatan, lingkup batasan, kerangka berfikir, dan sistematika laporan.

BAB II DESKRIPSI PROYEK

Terdiri dari deskripsi proyek; terminologi judul; tinjauan teoritis; tinjauan konteks lingkungan yang terdiri atas konteks lingkungan fisik dan non fisik; tinjauan kelayakan proyek; pemilihan lokasi proyek; dan studi banding fungsi sejenis.

BAB III ELABORASI TEMA Terdiri dari tentang pengertian dari Integrasi Ruang Luar dan Ruang Dalam, bagaimana menginterpretasikan tema tersebut ke dalam desain, analisa penentuan tema, dan studi banding tema sejenis.

BAB IV ANALISA PERANCANGAN Terdiri dari tentang analisa makro yang berkaitan dengan lingkungan dan analisa mikro yang berkaitan dengan tapak dan bangunan, analisa area pelayanan dan jumlah daya tampung, analisa pemakai, analisa besaran ruang, analisa fasilitas dan kebutuhan ruang, organisasi ruang dan alus sirkulasi kegiatan dari lokasi proyek Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain.

BAB V KONSEP PERANCANGAN Terdiri dari konsep-konsep dasar yang membahas tentang aspek-aspek arsitektur lansekap terhadap desain, konsep perancangan tapak, konsep perancangan arsitektur.

BAB VI HASIL PERANCANGAN Terdiri dari gambar-gambar hasil akhir dari perancangan, yang meliputi site plan, ground plan, tampak, potongan, sketsa maupun lampiran lain yang turut memperjelas gambar hasil rancangan tersebut dan foto-foto maket.

BAB II

DESKRIPSI PROYEK

2.1. Terminologi Judul

2.1.1. Pengertian Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain di Medan

Bila ditinjau dari segi bahasa memiliki pengertian antara lain :

1. Sekolah Tinggi : perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan ilmiah dan/atau pendidikan profesional dalam satu disiplin ilmu tertentu. 4

2. Seni Rupa : seni pahat dan seni lukis. 5

3. Dan : penghubung satuan bahasa (kata, frasa, klausa, dan kalimat) yang setara, yang termasuk tipe yang sama serta memiliki fungsi yang tidak berbeda. 6

4. Desain : kerangka bentuk; rancangan. 7

5. Di : kata depan untuk menandai tempat; kata depan untuk menandai waktu; akan, kepada; dari. 8

6. Medan : Medan yang dimaksudkan adalah kotamadya Medan sebagai pusat aktifitas dan kehidupan masyarakat Sumatera Utara.

______________________________ 4

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga Hlm.1014 7Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga Hlm.257 5

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga Hlm.1038 8Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga Hlm. 260 6

Berdasarkan tinjauan pengertian judul diatas dapat diambil suatu definisi :

Sekolah Tinggi Seni Rupa Dan Desain di Medan adalah sebuah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan profesional dalam disiplin ilmu Seni Rupa dan Desain yang berada di kotamadya Medan.

2.2. Tinjauan Umum

2.2.1. Tinjauan Terhadap Seni 2.2.2. Pengertian Seni

Seni merupakan proses yang berasal dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dar manusia. Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai, bahwa masing-masing individu masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari memili suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu, dan suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu.

Kesenian adalah segala sesuatu mengenai seni yang merupakan ekspresi hasrat manusia akan rasa keindahan dan dilahirkan melalui perantara alat-alat komunikasi ke dalam bentuk yang dapat ditangkap oleh indera pengelihatan atau dilahirkan melalui perantara gerak. 9

Pemahaman kesenian mencakup makna cantik, anggun, lembut, utuh, seimbang, padu, hening, tenang, tegang hampa, suram, dinamik, kokoh, hidup, bergerak, selaras, hambar, sentimental, penting, berharga dan tragis.10 Keindahan di sini pada hakekatnya mengacu pada pengertian berbagai hal yang mensyaratkan adanya persentuhan selera, pemahaman, dan kepekaan, guna membedakan dan mengapresiasi makna dari karya seni yang mengakibatkan tumbuhnya perasaan elok, cantik, selaras, bagus, dan lain-lain seperti dikemukakan di atas. Persentuhan selera, pemahaman, dan penghayatan yang

menumbuhkan rasa pesona itu akan memperoleh maknanya jika orang yang terlibat di dalamnya menggunakan simbol yang dipahami bersama dalam konteks kebudayaannya. 2.2.3. Jenis-jenis Seni

Berdasarkan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, jenis dan bentuk kesenian dibagi menjadi 2 diantaranya :

• Kesenian Tradisional

Yaitu suatu bentuk seni yang bersumber dan berakar, serta telah dirasakan sebagai milik oleh masyarakat di lingkungannya. Pengolahan didasarkan atas cita rasa masyarakat pendukung dan diterima sebagai tradisi.

• Kesenian Modern

Yaitu merupakan seni yang penggarapannya didasarkan atas cita rasa masyarakat pendukungnya. Cita rasa baru umumnya merupakan pembaharuan atau penemuan sebagai akibat dari pengaruh luar.11

2.2.4. Tinjauan Terhadap Pendidikan • Sistem Edukasi Seni di Indonesia A. Edukasi Informal

1. Cara Tradisional

Masih dilakukan di desa-desa yang berpotensi adatnya menonjol, edukasi ini dimulai dari usia kanak-kanak. Latihan dilakukan di pendopo atau pusat-pusat pelatihan baik pagi ataupun sore hari. Pada edukasi cara tradisional ini cenderung tidak terjadi perubahan teknik dari tahun ke tahun.

2. Kursus-kursus Seni

Umumnya terdapat di kota-kota, dimana murid-murid atau pesertanya beragam, mulai dari anak-anak, remaja dan dewasa. Jenis-jenis latihannya pun bermacam-macam mulai dari menggunakan teknik daerah (tradisional) hingga ke teknik yang modern.

___________________________

9

10

American Heritage Dictionary, 1982

11

B. Edukasi Formal

Pendidikan Menengah (Sekolah Menengah Kejuruan/SMK Jurusan Seni) Edukasi meliputi 60% kelas praktek dan teori 40%, dengan dua jalur studi:  Studi Vocational, yaitu menghasilkan seniman untuk masyarakat.

 Studi Akademis, menghasilkan calon mahasiswa pendidikan tinggi seni. 1. Pendidikan Tinggi

Indonesia memiliki pendidikan tinggi seni, contohnya: Institut Kesenian Jakarta, Akademi Seni Rupa Indonesia di Yogyakarta, Institut Teknologi Bandung jurusan seni dan sebagainya. Tahap edukasi adalah untuk mencapai sarjana muda atau sarjana penuh, dengan lingkup pendidikan 60% praktek dan 40% kelas teori.

• Sistem Edukasi Seni di Luar Negeri

Sistem edukasi seni di luar negeri pada dasarnya sama dengan di Indonesia. Namun yang membedakannya adalah jenis-jenis budaya serta majunya kesadaran akan apresiasi seni sehingga memungkinkan kesenian di luar negeri lebih tergali. Edukasi seni informal di luar negeri dapat diperoleh dari art center dan kursus-kursus seni yang ada sedangkan edukasi formal dapat diperoleh dari tingkat college sampai universitas.

• Sistem Perguruan Tinggi

Universitas negeri dan swasta merupakan wadah penyelenggaraan program diploma dan sarjana di lingkungan Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Disamping itu, penyelenggaraan program diploma dan sarjana pada perguruan tingggi negeri dan swasta dapat diwadahi dalam bentuk akademi dan sekolah tinggi, dengan ketentuan bahwa akademi dapat menyelenggarakan program studi setinggi-tingginya hanya sampai dengan jenjang D III, sedangkan sekolah tinggi hanya sampai dengan jenjang D IV.

Program pendidikan didalam Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain adalah merupakan jenjang pendidikan tinggi yang dikembangkan, mengingat mendesaknya kebutuhan akan ahli professional yang berpengalaman dan terampil.

A. Pola Pendidikan

Program pendidikan tersebut diatas merupakan program pendidikan berjenjang, yakni merupakan proses pendidikan yang berkelanjutan, yang setiap jenjang dapat menghasilkan lulusan yang siap bekerja professional.

B. Sasaran

Sasaran dari Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain adalah :

~ Menghasilkan diploma dan sarjana yang memiliki keahlian dan ketrampilan tertentu ~ Melengkapi keahlian yang sudah dimiliki oleh tenaga kerja

~ Meningkatkan produktivitas mutu dan efisiensi kerja C. Sistem Pendidikan

Mengingat program pendidikan pada Art and design College menitikberatkan pada ketrampilan, berdasarkan PP No. 3 Tahun 1980 mengenai pendidikan maka sistem pertimbangan kurikulumnya adalah sebagai berikut :

Proporsi pelajaran antara teori dan praktek adalah :

Teori berkisar antara 40 – 50% dari jumlah keseluruhan mata pelajaran Praktek berkisar antara 50 – 60% dari jumlah keseluruhan mata pelajaran Paket kurikulum yang diajukan adalah :

URAIAN D III S I Paket kurikulum 6 semester 8 semester Beban Studi 110-120 SKS 144-160 SKS Proporsi SKS : MKDU 10 % 10 % MKDK 20-25 % 20-25 % MKK 65-70 % 65-70 % Lulusan SMA Diploma 3 (D3) Strata 1 (S1)

Skema 1. Pola Pendidikan

D. Staf Pengajar

Dalam program pendidikan Art and college kedudukan ketenagaan antara lain sebagai berikut :

1. Tenaga Edukatif

Tenaga edukatif terdiri dari tenaga akademik (dosen) dan instruktur. Tenaga edukatif tetap adalah tenaga edukatif perguruan tinggi yang bersangkutan. Tenaga edukatif tidak tetap adalah tenaga edukatif bantuan dari instansi lain di luar perguruan tinggi yang bersangkutan yang berstatus pegawai pemerintah, perusahaan Negara, atau swasta. Tenaga akademik mempunyai fungsi menjamin penyelenggaraan kurikulum dan program akademik lainnya melalui peningkatan ketrampilan professional.

2. Tenaga Non Edukatif

Tenaga non edukatif terdiri dari tenaga administratif dan tenaga teknis. - Tenaga Administratif

Tenaga administratif mempunyai fungsi menjamin terselenggaranya administrasi pendidikan dengan baik, yang menyangkut tata usaha umum program, kepegawaian, keuangan, dan administrasi pendidikan.

- Tenaga teknis

Tenaga teknis mempunyai fungsi menjamin kesinambungan penyelenggaraan kurikulum melalui pengadaan, pemeliharaan, penyimpanan, dan pengaturan sarana fisik yang diperlukan.

E. Persyaratan Mahasiswa

Calon mahasiswa yang akan ditampung dalam program diploma maupun sarjana, memiliki persyaratan lulusan Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan. Tidak ada aturan mengenai batasan umur, karena sasaran calon mahasiswa adalah para siswa lulusan SMA atau SMK, praktisi yang sudah berkecimpung dibidangnya dan ingin menambah ilmu, para ibu rumah tangga yang berkeinginan melanjutkan sekolah, dan semua lapisan masyarakat yang memiliki kemauan dan minat di bidang seni dan desain.

2.3. Program studi

1. Desain Komunikasi Visual

Program studi Desain Komunikasi Visual adalah program studi yang berlandaskan pada ilmu desain berbasis komunikasi visual dan estetika yang memanfaatkan serta memberdayakan elemen-elemen visual/rupa sebagai alat untuk mengefektifkan dan mengefisiensikan suatu pesan atau informasi yang akan dikomunikasikan agar pesan tersebut dapat mempengaruhi dan merubah perilaku sasaran sesuai dengan tujuan yang diinginkan, secara informative, komunikatif dan persuasive melalui pemahaman yang baik mengenai budaya rupa Nusantara. Sejalan dengan ilmu desain, dimana penemuan dimungkinkan melalui jalur praktika dan teori, maka program studi ini menyelenggarakan program sarjana yang merujuk pada penelitian melalui praktika.

Program Studi Desain Komunikasi Visual bertujuan mempelajari, memahami, menguasai teori dan praktek wawasan keilmuan dan pengetahuan, perancangan desain Komunikasi Visual agar mampu mengolah data, memecahkan masalah dan mencari solusi kebutuhan desain dan informasi, yang meliputi penguasaan cetak informasi, publikasi, media penerbitan, kampanye dan promosi. Lulusan Program Studi Desain Komunikasi Visual diharapkan dapat menciptakan peluang pekerjaan, menjadi sarjana mandiri yang mampu berkarya, berwirausaha sebagai perancang grafis profesional , bekerja pada biro iklan/advertensi, percetakan/penerbitan, koran/majalah, media TV dan film.

2. Desain Interior

Program studi Desain Interior adalah salah satu bidang studi keilmuan yang diasarkan pada ilmu desain. Bidang keilmuan ini bertujuan untuk dapat menciptakan suatu lingkungan binaan (ruang dalam) beserta elemen-elemen pendukungnya, baik fisik maupun non fisik, sehingga kualitas kehidupan manusia yang berada didalamnya menjadi lebih baik. Ada tiga hal utama yang menjadi kajian dalam desain interior, yaitu ruang, alat dan manusia penggunanya.

3. Desain Produk

Program Studi Desain Produk bertujuan untuk mempelajari, memahami, menguasai teori dan praktek wawasan keilmuan dan pengetahuan, perancangan desain Produk - penguasaan dari bentuk-bentuk barang produksi massa, dengan analisa bentuk yang estetis, ergonomis dan ekonomis dalam pemenuhan kebutuhan kehidupan manusia.

Lulusan Program Studi Desain Produk diharapkan dapat menciptakan peluang pekerjaan, menjadi sarjana mandiri yang mampu berkarya, berwirausaha sebagai ahli desain Produk R&D, dalam skala industri massa/ besar, industri menengah maupun industri kecil.

4. Kriya Tekstil dan Mode

Bidang keilmuan yang mempelajari pengetahuan dan keterampilan berkarya rupa yang bertolak dari pendekatan medium, kepekaan estetik, kebutuhan keseharian (utiliatrian) dan mengandalkan keterampilan manual (manual dexterity). Hasil karya kriya dapat mengandung nilai keunikan konseptual, tema, imajinatif, emosional dan inderawi.

Program Studi Kriya Seni Tekstil dan Mode bertujuan mempelajari, memahami, menguasai teori dan praktek wawasan keilmuan dan pengetahuan, perancangan Kriya seni Tekstil yang berorientasi kepada dunia “Mode” maupun penciptaan seni tekstil dengan mempertimbangkan aspek fungsi, estetika, kecenderungan gaya hidup, proses teknis dan memotivasi pasar.

Lulusan Program Studi Kriya seni Tekstil dan Mode diharapkan dapat menciptakan peluang pekerjaan, menjadi sarjana mandiri yang mampu berkarya, berwirausaha sebagai ahli dalam bidang tekstil dan mode, dapat sebagai perancang bentuk dan motif tekstil, perancang mode, pekerja di industri tekstil, studio fashion, pengamat tekstil dan mode .

Gambar 3. Hasil Karya desain Produk

Gambar 4. Hasil Karya Desain Kriya Tekstil dan d

5. Seni Rupa Murni

Program studi seni rupa merupakan program bidang seni yang diawali dari pemahaman tradisi “Fine Art” yakni sebuah wacana yang bersumber dari modernisme. Dalam perjalanannya kemudian dikembangkan dalam kesadaran nilai-nilai lokal dan global.

Program studi seni rupa tidak bertujuan praktis, tetapi berfungsi sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas kehidupan. Lingkup pendidikan seni rupa secara garis besar memberikan kemampuan berlatih dan belajar berpikir melalui penalaran deduktif dan induktif secara rupa dengan menggunakan logika rupa yang menghubungkan kepekaan dan struktur, proses kreatif dan sistim perancangan serta kaidah estetik serta pengembangan pada kemampuan keterampilan dan penguasaan bahan serta teknik penunjangnya.

2.4. Lokasi

2.4.1. Kriteria Pemilihan Lokasi

Untuk memilih lokasi yang tepat, keadaan disekitar proyek harus diperhatikan karena sangat berpengaruh pada keberadaan proyek. Kriteria Pemilihan Lokasi ini adalah sebagai berikut :

• Lokasi dapat diakses dengan mudah dari berbagai arah • Lokasi berada pada kawasan pusat kota

• Tidak berada pada lokasi yang dapat menggangu kegiatan • Lokasi termasuk wilayah pengembangan kota medan • Lokasi cukup strategis dalam lingkungan pendidikan

Pemilihan lokasi untuk sekolah tinggi seni rupa dan desain tidak terlepas dari peraturan pemerintah dengan memperhatikan RUTRK (Rencana umum Tata Ruang Kota) Medan. Dalam pengembangannya kota medan dibagi menjadi lima kawasan pengembangan antara lain :

WPP Cakupan Kecamatan Pusat

Pengembangan

Sasaran Peruntukkan

A 1. Kec. Medan Belawan

2. Kec. Medan Marelan 3. Kec. Medan Labuhan

Belawan Pelabuhan, industri, pemukiman,

rekreasi, maritim, usaha kegiatan pembangunan jalan baru, jaringan air minum, septic tank, sarana pendidikan

B Kec. Medan Deli Tanjung Mulia Kawasan perkantoran,

perdagangan, rekreasi indoor, pemukiman, pembangunan jalan baru, jaringan air minum,

pembuangan sampah, dan sarana pendidikan

C 1. Kec. Medan Timur

2. Kec. Medan perjuangan 3. Kec. Medan Tembung 4. Kec. Medan Area

Aksara Pemukiman, perdagangan, dan

rekreasi, pembangunan

sambungan air minum, septic tank, jalan baru, rumah permanen,

5. Kec. Medan Denai 6. Kec. Medan Amplas

sarana pendidikan dan kesehatan

D 1. Kec. Medan Johor

2. Kec. Medan Kota 3. Kec. Medan Baru 4. Kec. Medan Maimoon 5. Kec. Medan Polonia

Inti Kota Kawasan perdagangan,

perkantoran, rekreasi indoor dan pemukiman, dengan program kegiatan pembangunan perumahan permanen, penanganan sampah dan sarana pendidikan

E 1. Kec. Medan Barat

2. Kec. Medan Petisah 3. Kec. Medan Sunggal 4. Kec. Medan Selayang 5. Kec. Medan Tuntungan

Sei Sikambing Kawasan pemukiman,

perdagangan, dan rekreasi dengan program kegiatan sambungan air minum, septic tank, jalan baru, rumah permanen, sarana pendidikan dan kesehatan

(Sumber: RUTRK Kota Medan)

Berdasarkan RUTRK lokasi yang sesuai adalah dikawasan WPP C dan D.

No Kriteria Lokasi

1 Tinjauan

Terhadap Struktur Kota

Berada pada kawasan pusat dengan kepadatan

sedang.

Berada pada kawasan dengan popularitas dan citra

kawasan yang baik.

Terletak diantara fungsi-fungsi lain yang menunjang

aktivitas pada bangunan.

Dekat dengan sarana pendidikan, perdagangan,

pemukiman, serta rekreasi.

Berada dikawasan pusat kota, dimana terdapat

bangunan yang dirancang dengan fungsi Kawasan perdagangan, perkantoran, rekreasi indoor dan pemukiman, dengan program kegiatan pembangunan perumahan permanen, penanganan sampah dan sarana pendidikan tabel Potensi Pengembangan Wilayah Kota Medan diatas dapat kita simpulkan proyek ini cocok di kawasan WPP D (Sumber: RUTRK Kota Medan Tahun 2005)

2 Pencapaian Dapat diakses dari segala penjuru kota, baik angkutan

umum maupun pribadi (Sumber: NAD dan TSS)

Tidak di kawasan macet, karena dapat menambah

kekacauan lalu lintas

3 Area Pelayanan Melayani kebutuhan masyarakat Kota Medan akan

pelayanan pendidikan.

Lingkungan sekitar merupakan fungsi yang dapat saling mendukung dengan bangunan yang direncanakan

seperti fasilitas pelayanan pendidikan lainnya.

4 Peraturan Tanah milik swasta.

Nilai lahan cukup tinggi untuk daerah komersil.

Untuk pengembangan kawasan pemukiman,

perdagangan, sarana pendidikan dan kesehatan, WPP D

KDB : 60%

KLB : 3-5 lantai

Tabel 2. Kriteria Pemilihan Lokasi

2.4.2. Analisa Pemilihan Lokasi

WPP D

Pusat Bisnis(CBD), pusat

pemerintahan, perumahan, hutan kota dan pusat pendidikan WPP E Kawasan pemukiman, perdagangan, rekreasi, sarana pendidikan dan kesehatan WPP A Merupakan Kawasan Pelabuhan, industri, pergudangan dan permukiman WPP B Merupakan kawasan perkantoran dan perdagangan WPP C Merupakan kawasan pemukiman,pendidikan ,rekreasi, dan perdagangan

2.4.3. Alternatif Lokasi

Alternatif Pemilihan Lokasi Kec. Medan Baru

Kec. Medan Johor

Kec. Medan Tembung

Peta Medan

1. Alternatif lokasi A

• Lokasi : Berada dipersimpangan Jl.AH. Nasution dengan Jl. Karya Budi • Kecamatan : Medan Johor (WPP D)

• Luas Site : 2,4 Ha • Batas-Batas :

Utara : Jl.AH. Nasution, area komersil Selatan : perumahan penduduk

Timur : perkantoran

Barat : Jl. Karya Budi, perkantoran Pada kawasan seberang

dari lokasi terdapat beberapa para pedagang

Disebelah kanan site terdapat perkebunan yang

mungkin akan beralih fungsi

Lokasi berada tidak jauh dari asrama haji medan dan memiliki luas sekitar

2,4 Ha Disebelah kiri site

terdapat jalan karya budi yang merupakan salah satu jalan menuji UISU

U

Kelebihan lokasi :

o Berada pada kawasan perkantoran, komersil, dan pendidikan

o Akses untuk menuju site cukup mudah dengan tersedianya angkutan umum

o Berada pada kawasan hijau kota medan

Kekurangan lokasi :

o Peruntukan lokasi umunya diutamakan bangunan perkantoran dan perumahan

o Kurang tersedianya kawasan komersil yang menyediakan kebutuhan akan kegiatan belajar-mengajar

2. Alternatif Lokasi B

Didepan lokasi terdapat jalan pancing dan Gedung

Serba Guna Medan

Disebelah kiri lokasi terdapat perumahan penduduk dan pintu gerbang kompleks

perumahan

Dan dibelakang lokasi juga merupakan kompleks

perumahan (lokasi ditengah kompleks)

Disebelah kanan lokasi terdapat kompleks perumahan yang siap huni

U

• Lokasi : Berada dipersimpangan Jl. Pasar 5 Barat dengan Jl. Pancing • Kecamatan : Medan Tembung (WPP C)

• Luas Site : 3 Ha • Batas-Batas :

Utara : Jl. Pasar 5 Barat, kawasan pendidikan Selatan : perumahan penduduk

Timur : kawasan pendidikan, kawasan komersil Barat : perumahan penduduk, Jl. Pancing

Kelebihan lokasi :

o Disekitar lokasi merupakan kawasan pendidikan baik swasta maupun negeri

o Akses untuk mencapai lokasi cukup mudah

o Lokasi berada tidak jauh dari pemukiman penduduk

Kekurangan lokasi :

o Pada waktu dimulai dan akhir dari kegiatan pendidikan dikawasan ini sering terjadi kemacetan lalu lintas

3. Alternatif Lokasi C

• Lokasi : Berada dipersimpangan Jl. Brigjend. Katamso dengan Jl. Almantri • Kecamatan : Medan Baru Kotamadya Medan (WPP D)

• Luas Site : 1,5 Ha • Batas-Batas :

Utara : kawasan perkantoran, kawasan komersil, Jl. Almantri Selatan : kawasan perkantoran, kawasan komersil

Timur : Jl. Brigjend. Katamso, kawasan komersil

Barat : perumahan penduduk, kawasan komersil, sungai deli Disebelah kiri lokasi

terdapat kawasan komersil, perkantoran dan jalan

Al t i Didepan lokasi terdapat

jalan brigjend. katamso dan kawasan komersil

Perumahan penduduk, beberapa kawasan komersil, dan sungai deli merupakan bagian

belakang site

Disebelah kanan site terdapat kawasan perkantoran dan

kawasan komersil

U

Kelebihan lokasi :

o Pencapain menuju lokasi cukup mudah

o Keberadaan proyek dapat didukung oleh kegiatan-kegiatan komersil yang ada disekitar site

o Berada pada kawasan komersil, perkantoran, dan perumahan

Kekurangan lokasi :

o Kawasan berada pada jalur kenderaan bermotor yang cukup mengggangu dikarenakan polusi udara dan suara

2.4.4. Penilaian Alternatif Lokasi

No. Kriteria Lokasi

1. Alamat dan Luas lahan

Alternatif lokasi A Alternatif lokasi B Alternatif lokasi C Jl.AH. Nasution,

Kec. Medan Johor. 2,4 Ha Jl. Pancing, Kec. Medan Tembung. 3 Ha Jl. Brigjend. Katamso, Kec. Medan Baru. 1,5 Ha 2. Tingkatan Jalan Jalan Arteri Primer Jalan Arteri Primer Jalan Arteri Primer

3. Pencapaian Ke Lokasi

Dapat diakses oleh kenderaan bermotor atau pejalan kaki dekat dengan Asrama Haji Medan

Dapat diakses oleh kenderaan bermotor atau pejalan kaki dekat dengan kompleks kampus Unimed, UMA dan lainnya

Dapat diakses oleh kenderaan bermotor atau pejalan kaki dekat dengan istana maimun dan beberapa kantor dan retail komersil

4.

Jangkauan Terhadap Struktur Kota

Lokasi berada pada kawasan perkantoran, perumahan, komersil, dan pendidikan

Lokasi berada pada kawasan perumahan, pendidikan , dan

komersil

Lokasi berada pada kawasan perkantoran, perumahan, komersil, 5. Fungsi pendukung sekitar Lokasi

Bangunan komersil dan bangunan perkantoran

Bangunan perumahan , komersil dan bangunan pendidikan

Bangunan komersil dan bangunan perkantoran

6. Fungsi Eksisting

Lahan kosong Lahan kosong Lahan kosong

7. Kontur Relatif datar Relatif datar Relatif datar

8. Entrance Berada dipersimpangan jalan arteri

Berada ditengah jalan arteri

Berada dipersimpangan jalan arteri

Peringkat 2 1 3

Tabel 3. Penilaian Alternatif Lokasi

2.4.5. Analisa dan Penetapan Lokasi

Berdasarkan Kriteria diatas maka penentuan lokasi yang tepat untuk Proyek Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain adalah pada alternatif 2 yaitu dijalan Pancing kecamatan

Dokumen terkait