• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sekolah Tinggi Seni Rupa Dan Desain Di Medan (Arsitektur Ekspresionisme)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Sekolah Tinggi Seni Rupa Dan Desain Di Medan (Arsitektur Ekspresionisme)"

Copied!
126
0
0

Teks penuh

(1)

SEKOLAH TINGGI SENI RUPA DAN DESAIN DI MEDAN

(ARSITEKTUR EKSPRESIONISME)

LAPORAN PERANCANGAN

TKA 490 - TUGAS AKHIR

SEMESTER B TAHUN AJARAN 2009 / 2010

Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Arsitektur

Oleh :

FAHRI ILMAN NASUTION 050406011

DEPARTEMEN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

(2)

SEKOLAH TINGGI SENI RUPA DAN DESAIN DI MEDAN

(ARSITEKTUR EKSPRESIONISME)

Oleh :

FAHRI ILMAN NASUTION 050406011

Medan, 22 Februari 2010

Disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Devin Defriza, ST. MT. Firman Eddy, ST. MT.

NIP. 197508101998021001 NIP. 196910182000031001

Ketua Departemen Arsitektur

(3)

SURAT HASIL PENILAIAN PROYEK TUGAS AKHIR (SHP2A)

Nama : Fahri Ilman Nasution

NIM : 050406011

Judul Proyek Tugas Akhir : Sekolah Tinggi Seni Rupa Dan Desain Di Medan

Tema : Arsitektur Ekspresionisme

Rekapitulasi Nilai :

Dengan ini mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan :

No. Status

2. Lulus Melengkapi

3. Perbaikan Tanpa Sidang

4. Perbaikan Dengan Sidang

5. Tidak Lulus

Medan, 22 Februari 2010

A B+ B C+ C D E

Koordinator TGA-490,

Ir. Dwi Lindarto Hadinugroho, MT NIP. 196307161998021001 Ketua Departemen Arsitektur,

(4)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang maha menguasai semesta raya, serta shalawat ke junjungan rasulullah Muhammad SAW. Dengan ridha-Nya dan do’a restu kedua orang tua yang telah memberi saya kesempatan untuk menyalesaikan jenjang pendidikan S1 di Departemen Arsitektur Universitas Sumatera Utara.

Perjuangan dalam menuntut ilmu ini tiada berarti tanpa dukungan dari kedua orang tuaku tercinta : Ibunda Hj. Sarleni lubis, S.Pdi. dan Ayahanda H. Mhd. Azwar Nasution, SP.

Rasa terima kasih yang sebesar-besarnya saya sampaikan kepada :

Bapak Devin Defriza, ST. MT. dan Bapak Firman Eddy, ST. MT. yang telah bersedia

membimbing dan memberi motivasi dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

Bapak Prof.Ir. M. Nawawiy Lubis, M.Phil, Ph.D dan Ibu Hilma Tamiami F ST, M.Sc selaku

dosen penguji yang telah memberikan bimbingan, saran, dan kritik yang membangun.

Bapak Ir. Dwi Lindarto H. MT. Sebagai Ketua Jurusan dan Koodinator Studio Tugas

Akhir Semester A TA. 2008/2009.

 Para Staf Pengajar dan Pegawai Tata Usaha di lingkungan Departemen Arsitektur Universitas Sumatera Utara.

 Dukungan yang sangat berarti dari ketiga adik ku : Ihsan Hakim Nasution, Hafsah Winda Nasution, dan Arlan Budiman Nasution.

 Teman - teman seperjuangan angkatan 2005, terima kasih atas perhatian dan dukungan kalian. Terima kasih atas inspirasi yang tak terduga dari Faisyal Somarta , Azhar , Edu, Aulia Rahman

dan Surya ’06 .

(5)

Harapan saya semoga Laporan Tugas Akhir ini bisa memberi manfaat untuk semua,

khususnya di lingkungan Arsitektur USU. Kritik dan saran diharapkan demi kesempurnaan

Laporan ini.

Medan, 22 Februari 2010

Fahri Ilman Nasution

(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ...iii

DAFTAR TABEL ...vii

DAFTAR GAMBAR ...viii

DAFTAR SKEMA ...xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ………1

1.2. Maksud dan Tujuan ………4

1.3. Masalah Perancangan ……….4

1.4. Pendekatan ………..5

1.5. Lingkup/ Batasan ………5

1.6. Kerangka Berfikir ………...6

1.7. Sistematika penulisan laporan ………7

BAB II DESKRIPSI PROYEK 2.1. Terminologi Judul ………...8

2.1.1. Pengertian Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain di Medan…...8

2.2. Tinjauan Umum ………...9

2.2.1. Tinjauan Terhadap Seni……….9

2.2.2. Pengertian Seni ……….9

2.2.3. Jenis-jenis Seni ………....10

2.2.4. Tinjauan Terhadap Pendidikan ………10

2.3. Program studi ………..14

(7)

2.4.1. Kriteria Pemilihan Lokasi ………18

2.4.2. Analisa Pemilihan Lokasi ……….20

2.4.3. Alternatif Lokasi ………...21

2.4.4. Penilaian Alternatif Lokasi ………...26

2.4.5. Analisa dan Penetapan Lokasi ………..27

2.5. Tinjauan Fungsi ………...28

2.5.1. Tinjauan Pengguna dan Kegiatan ………...32

2.5.2. Deskripsi Kebutuhan Ruang dan Besaran Ruang ………...34

2.5.3. Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang ……….39

2.5.4. Studi Banding Proyek sejenis ………....40

BAB III ELABORASI TEMA 3.1. Pengertian Arsitektur Ekspresionisme ………....49

3.2. Sejarah dan Representasi ………...50

3.3. Intepretasi Tema ………..51

3.4. Studi Banding Tema Sejenis ………...53

BAB IV ANALISA PERANCANGAN 4.1. Analisa Fisik ………..57

4.1.1. Lokasi ………..57

4.1.2. Kondisi Eksisting dan Potensi Lahan ………...58

4.1.3. Batas-batas Site ………...59

4.1.4. Tata Guna Lahan ………59

4.1.5. Posisi Site Terhadap Sarana Pendidikan ……….60

4.1.6. Analisa Pencapaian ………....61

4.1.7. Analisa Sirkulasi Kenderaan Bermotor dan Pejalan kaki ………61

(8)

4.1.9. Analisa Kebisingan ………63

4.1.10. Analisa Vegetasi ………..64

4.1.11. Analisa Matahari ………..64

4.2. Analisa Bangunan ……….65

4.2.1. Sirkulasi di dalam Bangunan ……….65

4.2.2. Analisa Teknologi ………..68

4.2.3. Analisa Utilitas Bangunan ……….70

4.2.4. Analisa Fungsional ………77

BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Penerapan Tema pada Bangunan ………84

5.2. Konsep Perancangan Tapak ……….84

5.2.1. Penzoningan Ruang Luar ………..84

5.2.2.Penzoningan Ruang Dalam ………85

5.2.3.Konsep Lingkungan ………...85

5.2.4. Konsep Sirkulasi Pejalan Kaki ………...86

5.2.5. Konsep Sirkulasi Kenderaan Bermotor ……….86

5.2.6. Konsep Vegetasi ………....87

5.2.7. Konsep Peredam Kebisingan ……….87

5.2.8. Konsep View Ke dalam dan view Keluar Site ………..87

5.2.9. Konsep Angin ………88

5.2.10. Konsep Lintasan Matahari ………..88

5.2.11. Konsep Curah Hujan ………...89

5.2.12. Konsep Penataan Ruang Luar ………...89

(9)

BAB VI HASIL PERANCANGAN

6.1. Site Plan ………91

6.2. Ground Plan ………...92

6.3. Denah Basement ………93

6.4. Denah Lantai 2 ………..94

6.5. Denah Lantai 3 ………...95

6.6. Denah Lantai 4 ………....96

6.7. Tampak Bangunan ………...97

6.8. Potongan Bangunan ………..98

6.9. Rencana Pondasi ………..99

6.10. Rencana Pembalokan Basement ………..100

6.11. Rencana Pembalokan Lantai 1 dan 2 ………...101

6.12. Rencana Pembalokan Lantai 3 ……….102

6.13. Rencana Pembalokan Lantai 4 ……….103

6.14. Rencana Atap ………...104

6.15. Rencana Elektrikal dan Sanitasi ………...105

6.16. Rencana AC dan Kebakaran ……….106

6.17. Detail Pondasi dan Pembalokan ………107

6.18. Interior Bangunan ……….108

6.19. Eksterior Bangunan ………..109

6.20. Foto-foto Maket……….110

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Paket Kurikulum ………13

Tabel 2 Kriteria Pemilihan Lokasi ……….20

Tabel 3 Penilaian Alternatif Lokasi ………26

Tabel 4 Analisa dan Penetapan Lokasi ………...27

Tabel 5 Presentase Jumlah Pecinta Seni di Medan ……….28

Tabel 6 Tingkat Pertumbuhan Rata-Rata Sektor Jasa ...29

Tabel 7 Pengeluaran Penduduk Kota Medan untuk Kegiatan Seni ...29

Tabel 8 Deskripsi Kebutuhan Ruang dan Besaran Ruang ………...39

Tabel 9 Sirkulasi Horizontal ………...66

Tabel 10 Sirkulasi Vertikal ……….67

Tabel 11 Kriteria sirkulasi bangunan ………68

Tabel 12 Analisa Pondasi ……….69

Tabel 13 Pencahayaan ………..75

Tabel 14 Program Ruang Administrasi ………78

Tabel 15 Program Ruang Edukasi ………...80

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Beberapa Karya Desain Komunikasi Visual ………15

Gambar 2 Hasil Karya Desain Interior ………..15

Gambar 3 Hasil Karya Desain Produk ………..16

Gambar 4 Hasil Karya Desain Kriya Tekstil dan Mode ………...17

Gambar 5 Hasil Karya Desain Seni Murni ………...17

Gambar 6 Peta Pembagian WPP Kota Medan ………..20

Gambar 7 Pemilihan Alternatif Lokasi ……….21

Gambar 8 Alternatif Lokasi A ……….22

Gambar 9 Alternatif Lokasi B ……….23

Gambar 10 Alternatif Lokasi C ………....25

Gambar 11 Gedung ISI Yogyakarta ………40

Gambar 12 Gedung STSI Bandung ………...43

Gambar 13 Gedung The One Academy ………..48

Gambar 14 Weisman Art Museum ………..53

Gambar 15 US Air Force Academy ………...54

Gambar 16 Beijing National stadium ………...55

Gambar 17 Lokasi Site di Kota Medan ………57

Gambar 18 Batas - batas Site ………...59

Gambar 19 Tata Guna Lahan ………...59

Gambar 20 Posisi Site Terhadap Sarana Pendidikan ………..60

(12)

Gambar 22 Sirkulasi Kenderaan Bermotor ………61

Gambar 23 Sirkulasi Pejalan Kaki ………...62

Gambar 24 View Ke Dalam Site ………..62

Gambar 25 View Ke Luar Site ……….63

Gambar 26 Analisa kebisingan ……….63

Gambar 27 Analisa Vegetasi ………64

Gambar 28 Analisa Matahari ………64

Gambar 29 Penzoningan Ruang Luar ………..84

Gambar 30 Penzoningan Ruang Dalam ………...85

Gambar 31 Konsep Lingkungan ………...85

Gambar 32 Konsep Sirkulasi Pejalan Kaki ………..86

Gambar 33 Konsep Sirkulasi Kenderaan Bermotor ………86

Gambar 34 Konsep Vegetasi ………87

Gambar 35 Konsep Peredam Kebisingan ……….87

Gambar 36 Konsep View ……….87

Gambar 37 Konsep Angin ………....88

Gambar 38 Konsep Lintasan Matahari ……….88

Gambar 39 Konsep Curah Hujan ……….89

Gambar 40 Konsep Penataan Ruang Luar ………89

Gambar 41 Konsep Bentukan Massa……….90

Gambar 42 Site Plan ……….91

Gambar 43 Ground Plan ………...92

Gambar 44 Denah Basement ………93

(13)

Gambar 46 Denah Lantai 3 ………..95

Gambar 47 Denah Lantai 4 ………..96

Gambar 48 Tampak Bangunan ………....97

Gambar 49 Potongan Bangunan ………..98

Gambar 50 Rencana Pondasi ………...99

Gambar 51 Rencana Pembalokan Basement ………..100

Gambar 52 Rencana Pembalokan Lantai 1 dan 2 ………...101

Gambar 53 Rencana Pembalokan Lantai 3 ………..102

Gambar 54 Rencana Pembalokan Lantai 4 ……….103

Gambar 55 Rencana Atap ………104

Gambar 56 Rencana Elektrikal dan Sanitasi ………....105

Gambar 57 Rencana AC dan Kebakaran ………..106

Gambar 58 Detail Pondasi dan Pembalokan ………....107

Gambar 59 Interior Bangunan ………..108

Gambar 60 Eksterior Bangunan ………...109

Gambar 61 Foto Maket 1 ……….110

Gambar 62. Foto Maket 2 ……….110

Gambar 63. Foto Maket 3 ……….110

Gambar 64. Foto Maket 4 ……….111

Gambar 65. Foto Maket 5 ……….111

(14)

DAFTAR SKEMA

Skema 1 Pola Pendidikan ………12

Skema 2 Analisa Kegiatan Mahasiswa ………....32

Skema 3 Analisa Kegiatan Staf Pengajar……….33

Skema 4 Analisa Kegiatan Pengunjung ………..33

Skema 5 Kegiatan Pengelola ………...34

Skema 6 Elektrikal ………..71

Skema 7 Air Kotor ………..71

Skema 8 Air Bersih ……….72

Skema 9 Plumbing ………..73

(15)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Satu hal yang tidak lepas dalam kehidupan manusia adalah manusia sangat mendambakan keindahan dalam setiap sudut kehidupannya. Keindahan merupakan bagian penting dari seni. Sejak zaman prasejarah manusia telah mengekspresikan jiwa seninya pada dinding-dinding didalam goa berupa gambar-gambar budaya kehidupan manusia, jenis-jenis hewan, dan objek-objek lain yang dianggap penting. Seiring berjalannya waktu manusia terus mengembangkan jiwa seninya yang diekspresikan pada bermacam-macam wadah disekitar manusia itu sendiri. Sampai pada saat ini perkembangan teknologi juga ikut mempengaruhi keberadaan ilmu seni dan memunculkan cabang-cabang ilmu seni yang baru.

Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dar manusia. Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai, bahwa masing-masing individu masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari memili suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu, dan suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu. Sekalipun demikian, banyak seniman mendapat pengaruh dari orang lain masa lalu, dan juga beberapa garis pedoman sudah muncul untuk mengungkap gagasan tertentu lewat simbolisme dan bentuk (seperti bakung yang bermaksud kematian dan mawar merah yang bermaksud cinta).1

(16)

murni tujuan pemuasan ekspresi pribadi, sementara kriya dan desain lebih menitikberatkan fungsi dan kemudahan produksi. Secara kasar terjemahan seni rupa di dalam Bahasa Inggris adalah fine art. Namun sesuai perkembangan dunia seni modern, istilah fine art menjadi lebih spesifik kepada pengertian seni rupa murni untuk kemudian menggabungkannya dengan desain dan kriya ke dalam bahasan visual arts.2

Desain biasa diterjemahkan sebagai pencapaian kreatif lainnya. Dalam sebuah kalimat, kata "desain" bisa digunakan baik sebagai untuk membuat dan menciptakan obyek baru". Sebagai kata benda, "desain" digunakan untuk menyebut hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu berwujud sebuah rencana, proposal, atau berbentuk obyek nyata. Proses desain pada umumnya memperhitungkan aspek fungsi, estetik dan berbagai macam aspek lainnya, yang biasanya datanya didapatkan dari riset, pemikiran, brainstorming, maupun dari desain yang sudah ada sebelumnya. Akhir-akhir ini, proses (secara umum) juga dianggap sebagai produk dari desain, sehingga muncul istilah "perancangan proses". Salah satu contoh dari

perancangan proses adalah3

Hubungan kedua terapan ilmu diatas adalah elemen dengan ekspresi visual (kalau kita juga membicarakan senirupa dalam hal visual) seperti bentuk, warna, ataupun tema. Kalau kita lihat sejarahnya dari jaman prehistoric lukisan dinding di gua-gua ,tujuan awalnya bersifat sangat spiritual, semua ini terus berkembang sebagai media komunikasi, juga sebagai ekspresi seni. Seni rupa pun berkomunikasi berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan pada kebudayaan pada prasejarah. Dengan diri sendiri, dengan duniawi, protest sosial, ataupun secara spiritual dengan sang pencipta, tergantung seniman-nya sendiri. Dan kemungkinan besar secara visual karya desain grafis bisa menyerupai seni rupa.

_________________________

1

http://id.wikipedia.org wiki/Seni

2

http://id.wikipedia.org wiki/Seni Rupa

3

(17)

Perkembangan desain (dalam hal ini desain grafis) ikut didorong oleh perkembangan media massa dan teknologi. Ia berkembang seiring dengan perkembangan media massa dan teknologi. Karena itu, dapat dikatakan desain grafis telah menjadi bidang yang cukup menjanjikan. Seiring dengan perkembangan industri, media massa dan teknologi, peran desain grafis semakin hari semakin diakui. Masih banyak masyarakat yang tidak mengerti mengenai bidang desain. Masyarakat yang mencampur-adukan antara desain dengan seni. Sehingga, beranggapan bahwa desain merupakan profesi yang tidak menjanjikan. Hal ini pun ikut berimbas kepada dunia pendidikan. Banyak orang tua yang takut menitipkan anaknya di lembaga pendidikan desain. Padahal kalau melihat pasar, tenaga desain sangat diperlukan sekali.

Proses komunikasi yang terjadi di masyarakat sudah berkembang menjadi semakin kompleks. Tidak hanya melibatkan komunikasi personal saja. Namun juga melibatkan media untuk menyampaikan komunikasi ke khalayak banyak. Karena khalayak dalam satu masyarakat beragam, maka komunikasi pun mengambil bentuk yang beragam pula. Bentuk komunikasi disesuaikan dengan khalayak yang akan dituju. Di sinilah desain grafis mengambil peran. Ia mengemas komunikasi menjadi menarik, mudah dipahami dan agar tujuan komunikasi dapat tercapai.

Hal ini dibenarkan Pembantu Ketua I Bidang Pendidikan Sekolah Tinggi Desain Interstudi Drs Dadang Mulyana. Menurutnya antara desain dengan seni memiliki perbedaan yang cukup jelas. Seni, menurut Dadang, merupakan bidang ilmu yang lebih fokus kepada diri sendiri. Artinya, hasil yang didapatkan lebih kepada keinginan pribadi tanpa ada campur tangan dari orang lain. Kepuasan yang dicapai lebih kepada kepuasan pribadi. Hal ini berbeda dengan desain. Desain memiliki kaitan yang erat dengan industri. Karena, desain ditujukan untuk keperluan industri. Sehingga ada kepentingan industri yang ikut terlibat. Karena itulah, desain bersifat dialogis. Artinya, ada kompromi antara pembuat desain dengan pihak industri yang diwakilinya.

(18)

pulau jawa. Tuntutan perkembangan teknologi yang secara tidak langsung mempengaruhi kebutuhan akan desain informasi sebagaimana yang telah diuraikan diatas menjadi acuannya. Untuk itu sekolah tinggi seni rupa dan desain ini ditujukan khusus untuk masyarakat kota medan dan masyrakat sumatera utara pada umunya yang berminat ataupun yang memiliki jiwa seni. Sekolah ini merupakan sebuah wadah untuk mengekspresikan jiwa seni dan menghasilkan karya-karya terbaik sumber daya manusai lokal yang mandiri dan berkompeten.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan sekolah tinggi seni rupa dan desain ini direncanakan agar dapat menjadi :

• Salah satu sekolah tinggi yang dapat diandalkan sebagai lembaga penyedia sarana seni dan desain yang berkompeten.

• Sebagai lembaga yang resmi untuk melanjutkan pendidikan dari Sekolah Menengah Akhir ataupun yang sederajat.

• Sebagai lembaga yang dapat langsung berperan dalam melayani permintaan masyarakat akan hal-hal yang berhubungan dengan komunikasi visual.

• Sebagai lembaga untuk menuangkan karya-karya masyarakat terutama para pelajar dan pemuda yang berjiwa seni.

1.3. Masalah Perancangan

Permasalahan yang ada pada pembahasan proyek ini adalah :

• Bagaimana mendesain konsep bangunan yang sesuai dengan tema agar masyarakat umum yang melihat tertarik untuk memasuki kawasan ini dan para pengunjung dapat menikmati suasana yang nyaman.

• Bagaimana mengatur sirkulasi pengguna ruang dengan para pengunjung, agar privatisasi kegiatan belajar mengajar tidak terganggu.

(19)

• Bagaimana mendesain struktur bangunan yang disesuaikan dengan bentuk dan fungsi dari bangunan.

1.4. Pendekatan

Agar proses pengelolaan perancangan lebih terpusat pada satu bahasan, dibawah ini diuraikan beberapa pendekatan perancangan :

• Menganalisa data yang bersumber dari hasil pengamatan (survey) pada site proyek dan kawasan disekitar .

• Mengumpulkan data studi literature yang berhubungan dengan standar arsitekur dalam perancangan dan perencanaan sekolah tinggi seni rupa dan desain.

• Studi banding proyek dan tema sejenis untuk memperoleh data-data yang berkaitan dengan perencanaan proyek.

• Memperhatikan peraturan dan kebijakan pemerintah yang berlaku yang berhubungan dengan konteks lingkungan dan masyarakat sekitar guna proses kelayakan proyek selanjutnya.

1.5. Lingkup/ Batasan

Lingkup pembahasan masalah dibatasi pada hal berikut :

• Konsep perencanaan bentuk, fungsi,dan struktur bangunan disesuiakan dengan tema dengan mengindahkan program-program pemerintah seputar masalah pendidikan. • Menganalisa kegiatan para mahasiswa sesuai dengan kegiatannya masing-masing

dan menata dimensi ruang-ruang yang diperlukan oleh setiap pengguna.

• Penerapan tema terhadap bentuk bangunan dengan menjiwai konsep utama maupun fungsi menjadi satu bentuk yang unik dan menarik (ciri khas bangunan).

(20)

1.6. Kerangka Berfikir

Latar Belakang :

Kebutuhan masyarakat akan sarana pendidikan seni rupa dan desain. Tuntutan keadaan akan pentingnya peranan desainer dalam setiap kegiatan perindustrian dan kegiatan dunia kerja lainnya yang berhubungan dengan program perkuliahan.

Perancangan Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain

Maksud dan Tujuan :

Menyediakan suatu wadah pendidikan seni rupa dan desain yang dapat diterima dengan baik dalam masyarakat kota Medan. Membentuk sumber daya manusia yang handal dan siap berkompeten dengan pesaing-pesaing lainnya di dunia seni dan desain.

Pengumpulan Data

(21)

1.7. Sistematika Penulisan Laporan

BAB I PENDAHULUAN Terdiri dari latar belakang kasus proyek, maksud dan tujuan, masalah perancangan,

pendekatan, lingkup batasan, kerangka berfikir, dan sistematika laporan.

BAB II DESKRIPSI PROYEK

Terdiri dari deskripsi proyek; terminologi judul; tinjauan teoritis; tinjauan konteks lingkungan yang terdiri atas konteks lingkungan fisik dan non fisik; tinjauan kelayakan proyek; pemilihan lokasi proyek; dan studi banding fungsi sejenis.

BAB III ELABORASI TEMA Terdiri dari tentang pengertian dari Integrasi Ruang Luar dan Ruang Dalam, bagaimana menginterpretasikan tema tersebut ke dalam desain, analisa penentuan tema, dan studi banding tema sejenis.

BAB IV ANALISA PERANCANGAN Terdiri dari tentang analisa makro yang berkaitan dengan lingkungan dan analisa mikro yang berkaitan dengan tapak dan bangunan, analisa area pelayanan dan jumlah daya tampung, analisa pemakai, analisa besaran ruang, analisa fasilitas dan kebutuhan ruang, organisasi ruang dan alus sirkulasi kegiatan dari lokasi proyek Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain.

BAB V KONSEP PERANCANGAN Terdiri dari konsep-konsep dasar yang membahas tentang aspek-aspek arsitektur lansekap terhadap desain, konsep perancangan tapak, konsep perancangan arsitektur.

BAB VI HASIL PERANCANGAN Terdiri dari gambar-gambar hasil akhir dari perancangan, yang meliputi site plan, ground plan, tampak, potongan, sketsa maupun lampiran lain yang turut memperjelas gambar hasil rancangan tersebut dan foto-foto maket.

(22)

BAB II

DESKRIPSI PROYEK

2.1. Terminologi Judul

2.1.1. Pengertian Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain di Medan

Bila ditinjau dari segi bahasa memiliki pengertian antara lain :

1. Sekolah Tinggi : perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan ilmiah dan/atau pendidikan profesional dalam satu disiplin ilmu tertentu. 4

2. Seni Rupa : seni pahat dan seni lukis. 5

3. Dan : penghubung satuan bahasa (kata, frasa, klausa, dan kalimat) yang setara, yang termasuk tipe yang sama serta memiliki fungsi yang tidak berbeda. 6

4. Desain : kerangka bentuk; rancangan. 7

5. Di : kata depan untuk menandai tempat; kata depan untuk menandai waktu; akan, kepada; dari. 8

6. Medan : Medan yang dimaksudkan adalah kotamadya Medan sebagai pusat aktifitas dan kehidupan masyarakat Sumatera Utara.

______________________________ 4

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga Hlm.1014 7Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga Hlm.257

5

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga Hlm.1038 8Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga Hlm. 260

6

(23)

Berdasarkan tinjauan pengertian judul diatas dapat diambil suatu definisi :

Sekolah Tinggi Seni Rupa Dan Desain di Medan adalah sebuah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan profesional dalam disiplin ilmu Seni Rupa dan Desain yang berada di kotamadya Medan.

2.2. Tinjauan Umum

2.2.1. Tinjauan Terhadap Seni 2.2.2. Pengertian Seni

Seni merupakan proses yang berasal dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dar manusia. Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai, bahwa masing-masing individu masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari memili suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu, dan suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu.

Kesenian adalah segala sesuatu mengenai seni yang merupakan ekspresi hasrat manusia akan rasa keindahan dan dilahirkan melalui perantara alat-alat komunikasi ke dalam bentuk yang dapat ditangkap oleh indera pengelihatan atau dilahirkan melalui perantara gerak. 9

Pemahaman kesenian mencakup makna cantik, anggun, lembut, utuh, seimbang, padu, hening, tenang, tegang hampa, suram, dinamik, kokoh, hidup, bergerak, selaras, hambar, sentimental, penting, berharga dan tragis.10 Keindahan di sini pada hakekatnya

(24)

menumbuhkan rasa pesona itu akan memperoleh maknanya jika orang yang terlibat di dalamnya menggunakan simbol yang dipahami bersama dalam konteks kebudayaannya.

2.2.3. Jenis-jenis Seni

Berdasarkan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, jenis dan bentuk kesenian dibagi menjadi 2 diantaranya :

• Kesenian Tradisional

Yaitu suatu bentuk seni yang bersumber dan berakar, serta telah dirasakan sebagai milik oleh masyarakat di lingkungannya. Pengolahan didasarkan atas cita rasa masyarakat pendukung dan diterima sebagai tradisi.

• Kesenian Modern

Yaitu merupakan seni yang penggarapannya didasarkan atas cita rasa masyarakat pendukungnya. Cita rasa baru umumnya merupakan pembaharuan atau penemuan sebagai akibat dari pengaruh luar.11

2.2.4. Tinjauan Terhadap Pendidikan

• Sistem Edukasi Seni di Indonesia

A. Edukasi Informal

1. Cara Tradisional

Masih dilakukan di desa-desa yang berpotensi adatnya menonjol, edukasi ini dimulai dari usia kanak-kanak. Latihan dilakukan di pendopo atau pusat-pusat pelatihan baik pagi ataupun sore hari. Pada edukasi cara tradisional ini cenderung tidak terjadi perubahan teknik dari tahun ke tahun.

2. Kursus-kursus Seni

Umumnya terdapat di kota-kota, dimana murid-murid atau pesertanya beragam, mulai dari anak-anak, remaja dan dewasa. Jenis-jenis latihannya pun bermacam-macam mulai dari menggunakan teknik daerah (tradisional) hingga ke teknik yang modern.

___________________________

9

10

American Heritage Dictionary, 1982

11

(25)

B. Edukasi Formal

Pendidikan Menengah (Sekolah Menengah Kejuruan/SMK Jurusan Seni) Edukasi meliputi 60% kelas praktek dan teori 40%, dengan dua jalur studi:  Studi Vocational, yaitu menghasilkan seniman untuk masyarakat.

 Studi Akademis, menghasilkan calon mahasiswa pendidikan tinggi seni.

1. Pendidikan Tinggi

Indonesia memiliki pendidikan tinggi seni, contohnya: Institut Kesenian Jakarta, Akademi Seni Rupa Indonesia di Yogyakarta, Institut Teknologi Bandung jurusan seni dan sebagainya. Tahap edukasi adalah untuk mencapai sarjana muda atau sarjana penuh, dengan lingkup pendidikan 60% praktek dan 40% kelas teori.

• Sistem Edukasi Seni di Luar Negeri

Sistem edukasi seni di luar negeri pada dasarnya sama dengan di Indonesia. Namun yang membedakannya adalah jenis-jenis budaya serta majunya kesadaran akan apresiasi seni sehingga memungkinkan kesenian di luar negeri lebih tergali. Edukasi seni informal di luar negeri dapat diperoleh dari art center dan kursus-kursus seni yang ada sedangkan edukasi formal dapat diperoleh dari tingkat college sampai universitas.

• Sistem Perguruan Tinggi

Universitas negeri dan swasta merupakan wadah penyelenggaraan program diploma dan sarjana di lingkungan Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Disamping itu, penyelenggaraan program diploma dan sarjana pada perguruan tingggi negeri dan swasta dapat diwadahi dalam bentuk akademi dan sekolah tinggi, dengan ketentuan bahwa akademi dapat menyelenggarakan program studi setinggi-tingginya hanya sampai dengan jenjang D III, sedangkan sekolah tinggi hanya sampai dengan jenjang D IV.

Program pendidikan didalam Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain adalah merupakan jenjang pendidikan tinggi yang dikembangkan, mengingat mendesaknya kebutuhan akan ahli professional yang berpengalaman dan terampil.

A. Pola Pendidikan

(26)

Program pendidikan tersebut diatas merupakan program pendidikan berjenjang, yakni merupakan proses pendidikan yang berkelanjutan, yang setiap jenjang dapat menghasilkan lulusan yang siap bekerja professional.

B. Sasaran

Sasaran dari Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain adalah :

~ Menghasilkan diploma dan sarjana yang memiliki keahlian dan ketrampilan tertentu ~ Melengkapi keahlian yang sudah dimiliki oleh tenaga kerja

~ Meningkatkan produktivitas mutu dan efisiensi kerja

C. Sistem Pendidikan

Mengingat program pendidikan pada Art and design College menitikberatkan pada ketrampilan, berdasarkan PP No. 3 Tahun 1980 mengenai pendidikan maka sistem pertimbangan kurikulumnya adalah sebagai berikut :

Proporsi pelajaran antara teori dan praktek adalah :

Teori berkisar antara 40 – 50% dari jumlah keseluruhan mata pelajaran Praktek berkisar antara 50 – 60% dari jumlah keseluruhan mata pelajaran Paket kurikulum yang diajukan adalah :

URAIAN D III S I

Skema 1. Pola Pendidikan

(27)

D. Staf Pengajar

Dalam program pendidikan Art and college kedudukan ketenagaan antara lain sebagai berikut :

1. Tenaga Edukatif

Tenaga edukatif terdiri dari tenaga akademik (dosen) dan instruktur. Tenaga edukatif tetap adalah tenaga edukatif perguruan tinggi yang bersangkutan. Tenaga edukatif tidak tetap adalah tenaga edukatif bantuan dari instansi lain di luar perguruan tinggi yang bersangkutan yang berstatus pegawai pemerintah, perusahaan Negara, atau swasta. Tenaga akademik mempunyai fungsi menjamin penyelenggaraan kurikulum dan program akademik lainnya melalui peningkatan ketrampilan professional.

2. Tenaga Non Edukatif

Tenaga non edukatif terdiri dari tenaga administratif dan tenaga teknis. - Tenaga Administratif

Tenaga administratif mempunyai fungsi menjamin terselenggaranya administrasi pendidikan dengan baik, yang menyangkut tata usaha umum program, kepegawaian, keuangan, dan administrasi pendidikan.

- Tenaga teknis

Tenaga teknis mempunyai fungsi menjamin kesinambungan penyelenggaraan kurikulum melalui pengadaan, pemeliharaan, penyimpanan, dan pengaturan sarana fisik yang diperlukan.

E. Persyaratan Mahasiswa

(28)

2.3. Program studi

1. Desain Komunikasi Visual

Program studi Desain Komunikasi Visual adalah program studi yang berlandaskan pada ilmu desain berbasis komunikasi visual dan estetika yang memanfaatkan serta memberdayakan elemen-elemen visual/rupa sebagai alat untuk mengefektifkan dan mengefisiensikan suatu pesan atau informasi yang akan dikomunikasikan agar pesan tersebut dapat mempengaruhi dan merubah perilaku sasaran sesuai dengan tujuan yang diinginkan, secara informative, komunikatif dan persuasive melalui pemahaman yang baik mengenai budaya rupa Nusantara. Sejalan dengan ilmu desain, dimana penemuan dimungkinkan melalui jalur praktika dan teori, maka program studi ini menyelenggarakan program sarjana yang merujuk pada penelitian melalui praktika.

Program Studi Desain Komunikasi Visual bertujuan mempelajari, memahami, menguasai teori dan praktek wawasan keilmuan dan pengetahuan, perancangan desain Komunikasi Visual agar mampu mengolah data, memecahkan masalah dan mencari solusi kebutuhan desain dan informasi, yang meliputi penguasaan cetak informasi, publikasi, media penerbitan, kampanye dan promosi. Lulusan Program Studi Desain Komunikasi Visual diharapkan dapat menciptakan peluang pekerjaan, menjadi sarjana mandiri yang mampu berkarya, berwirausaha sebagai perancang grafis profesional , bekerja pada biro iklan/advertensi, percetakan/penerbitan, koran/majalah, media TV dan film.

(29)

2. Desain Interior

Program studi Desain Interior adalah salah satu bidang studi keilmuan yang diasarkan pada ilmu desain. Bidang keilmuan ini bertujuan untuk dapat menciptakan suatu lingkungan binaan (ruang dalam) beserta elemen-elemen pendukungnya, baik fisik maupun non fisik, sehingga kualitas kehidupan manusia yang berada didalamnya menjadi lebih baik. Ada tiga hal utama yang menjadi kajian dalam desain interior, yaitu ruang, alat dan manusia penggunanya.

3. Desain Produk

Program Studi Desain Produk bertujuan untuk mempelajari, memahami, menguasai teori dan praktek wawasan keilmuan dan pengetahuan, perancangan desain Produk - penguasaan dari bentuk-bentuk barang produksi massa, dengan analisa bentuk yang estetis, ergonomis dan ekonomis dalam pemenuhan kebutuhan kehidupan manusia.

Lulusan Program Studi Desain Produk diharapkan dapat menciptakan peluang pekerjaan, menjadi sarjana mandiri yang mampu berkarya, berwirausaha sebagai ahli desain Produk R&D, dalam skala industri massa/ besar, industri menengah maupun industri kecil.

(30)

4. Kriya Tekstil dan Mode

Bidang keilmuan yang mempelajari pengetahuan dan keterampilan berkarya rupa yang bertolak dari pendekatan medium, kepekaan estetik, kebutuhan keseharian (utiliatrian) dan mengandalkan keterampilan manual (manual dexterity). Hasil karya kriya dapat mengandung nilai keunikan konseptual, tema, imajinatif, emosional dan inderawi.

Program Studi Kriya Seni Tekstil dan Mode bertujuan mempelajari, memahami, menguasai teori dan praktek wawasan keilmuan dan pengetahuan, perancangan Kriya seni Tekstil yang berorientasi kepada dunia “Mode” maupun penciptaan seni tekstil dengan mempertimbangkan aspek fungsi, estetika, kecenderungan gaya hidup, proses teknis dan memotivasi pasar.

Lulusan Program Studi Kriya seni Tekstil dan Mode diharapkan dapat menciptakan peluang pekerjaan, menjadi sarjana mandiri yang mampu berkarya, berwirausaha sebagai ahli dalam bidang tekstil dan mode, dapat sebagai perancang bentuk dan motif tekstil, perancang mode, pekerja di industri tekstil, studio fashion, pengamat tekstil dan mode .

Gambar 3. Hasil Karya desain Produk

(31)

5. Seni Rupa Murni

Program studi seni rupa merupakan program bidang seni yang diawali dari pemahaman tradisi “Fine Art” yakni sebuah wacana yang bersumber dari modernisme. Dalam perjalanannya kemudian dikembangkan dalam kesadaran nilai-nilai lokal dan global.

Program studi seni rupa tidak bertujuan praktis, tetapi berfungsi sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas kehidupan. Lingkup pendidikan seni rupa secara garis besar memberikan kemampuan berlatih dan belajar berpikir melalui penalaran deduktif dan induktif secara rupa dengan menggunakan logika rupa yang menghubungkan kepekaan dan struktur, proses kreatif dan sistim perancangan serta kaidah estetik serta pengembangan pada kemampuan keterampilan dan penguasaan bahan serta teknik penunjangnya.

(32)

2.4. Lokasi

2.4.1. Kriteria Pemilihan Lokasi

Untuk memilih lokasi yang tepat, keadaan disekitar proyek harus diperhatikan karena sangat berpengaruh pada keberadaan proyek. Kriteria Pemilihan Lokasi ini adalah sebagai berikut :

• Lokasi dapat diakses dengan mudah dari berbagai arah • Lokasi berada pada kawasan pusat kota

• Tidak berada pada lokasi yang dapat menggangu kegiatan • Lokasi termasuk wilayah pengembangan kota medan • Lokasi cukup strategis dalam lingkungan pendidikan

Pemilihan lokasi untuk sekolah tinggi seni rupa dan desain tidak terlepas dari peraturan pemerintah dengan memperhatikan RUTRK (Rencana umum Tata Ruang Kota) Medan. Dalam pengembangannya kota medan dibagi menjadi lima kawasan pengembangan antara lain :

WPP Cakupan Kecamatan Pusat

Pengembangan

Sasaran Peruntukkan

A 1. Kec. Medan Belawan

2. Kec. Medan Marelan

3. Kec. Medan Labuhan

Belawan Pelabuhan, industri, pemukiman,

rekreasi, maritim, usaha kegiatan

pembangunan jalan baru, jaringan

air minum, septic tank, sarana

pendidikan

B Kec. Medan Deli Tanjung Mulia Kawasan perkantoran,

perdagangan, rekreasi indoor,

pemukiman, pembangunan jalan

baru, jaringan air minum,

pembuangan sampah, dan sarana

pendidikan

C 1. Kec. Medan Timur

2. Kec. Medan perjuangan

3. Kec. Medan Tembung

4. Kec. Medan Area

Aksara Pemukiman, perdagangan, dan

rekreasi, pembangunan

sambungan air minum, septic tank,

(33)

5. Kec. Medan Denai

6. Kec. Medan Amplas

sarana pendidikan dan kesehatan

D 1. Kec. Medan Johor

2. Kec. Medan Kota

3. Kec. Medan Baru

4. Kec. Medan Maimoon

5. Kec. Medan Polonia

Inti Kota Kawasan perdagangan,

perkantoran, rekreasi indoor dan

pemukiman, dengan program

kegiatan pembangunan perumahan

permanen, penanganan sampah

dan sarana pendidikan

E 1. Kec. Medan Barat

2. Kec. Medan Petisah

3. Kec. Medan Sunggal

4. Kec. Medan Selayang

5. Kec. Medan Tuntungan

Sei Sikambing Kawasan pemukiman,

perdagangan, dan rekreasi dengan

program kegiatan sambungan air

minum, septic tank, jalan baru,

rumah permanen, sarana

pendidikan dan kesehatan

(Sumber: RUTRK Kota Medan)

Berdasarkan RUTRK lokasi yang sesuai adalah dikawasan WPP C dan D.

No Kriteria Lokasi

1 Tinjauan

Terhadap Struktur Kota

• Berada pada kawasan pusat dengan kepadatan

sedang.

• Berada pada kawasan dengan popularitas dan citra

kawasan yang baik.

• Terletak diantara fungsi-fungsi lain yang menunjang

aktivitas pada bangunan.

• Dekat dengan sarana pendidikan, perdagangan,

pemukiman, serta rekreasi.

• Berada dikawasan pusat kota, dimana terdapat

bangunan yang dirancang dengan fungsi Kawasan perdagangan, perkantoran, rekreasi indoor dan pemukiman, dengan program kegiatan pembangunan perumahan permanen, penanganan sampah dan sarana pendidikan tabel Potensi Pengembangan Wilayah Kota Medan diatas dapat kita simpulkan proyek ini cocok di kawasan WPP D (Sumber: RUTRK Kota Medan Tahun 2005)

2 Pencapaian • Dapat diakses dari segala penjuru kota, baik angkutan

umum maupun pribadi (Sumber: NAD dan TSS)

• Tidak di kawasan macet, karena dapat menambah

kekacauan lalu lintas

3 Area Pelayanan • Melayani kebutuhan masyarakat Kota Medan akan

pelayanan pendidikan.

(34)

seperti fasilitas pelayanan pendidikan lainnya.

4 Peraturan • Tanah milik swasta.

• Nilai lahan cukup tinggi untuk daerah komersil.

• Untuk pengembangan kawasan pemukiman,

perdagangan, sarana pendidikan dan kesehatan, WPP D

• KDB : 60%

• KLB : 3-5 lantai

Tabel 2. Kriteria Pemilihan Lokasi

2.4.2. Analisa Pemilihan Lokasi

WPP D

Pusat Bisnis(CBD), pusat

pemerintahan, perumahan, hutan kota dan pusat pendidikan

(35)

2.4.3. Alternatif Lokasi

Alternatif Pemilihan Lokasi Kec. Medan Baru

Kec. Medan Johor

Kec. Medan Tembung

Peta Medan

(36)

1. Alternatif lokasi A

• Lokasi : Berada dipersimpangan Jl.AH. Nasution dengan Jl. Karya Budi • Kecamatan : Medan Johor (WPP D)

• Luas Site : 2,4 Ha • Batas-Batas :

Utara : Jl.AH. Nasution, area komersil Selatan : perumahan penduduk

Timur : perkantoran

Barat : Jl. Karya Budi, perkantoran Pada kawasan seberang

dari lokasi terdapat beberapa para pedagang

Disebelah kanan site terdapat perkebunan yang

mungkin akan beralih fungsi

Lokasi berada tidak jauh dari asrama haji medan dan memiliki luas sekitar

2,4 Ha Disebelah kiri site

terdapat jalan karya budi yang merupakan salah satu jalan menuji UISU

U

(37)

Kelebihan lokasi :

o Berada pada kawasan perkantoran, komersil, dan pendidikan

o Akses untuk menuju site cukup mudah dengan tersedianya angkutan umum

o Berada pada kawasan hijau kota medan

Kekurangan lokasi :

o Peruntukan lokasi umunya diutamakan bangunan perkantoran dan perumahan

o Kurang tersedianya kawasan komersil yang menyediakan kebutuhan akan kegiatan belajar-mengajar

2. Alternatif Lokasi B

Didepan lokasi terdapat jalan pancing dan Gedung

Serba Guna Medan

Disebelah kiri lokasi terdapat perumahan penduduk dan pintu gerbang kompleks

perumahan

Dan dibelakang lokasi juga merupakan kompleks

perumahan (lokasi ditengah kompleks)

Disebelah kanan lokasi terdapat kompleks perumahan yang siap huni

U

(38)

• Lokasi : Berada dipersimpangan Jl. Pasar 5 Barat dengan Jl. Pancing • Kecamatan : Medan Tembung (WPP C)

• Luas Site : 3 Ha • Batas-Batas :

Utara : Jl. Pasar 5 Barat, kawasan pendidikan Selatan : perumahan penduduk

Timur : kawasan pendidikan, kawasan komersil Barat : perumahan penduduk, Jl. Pancing

Kelebihan lokasi :

o Disekitar lokasi merupakan kawasan pendidikan baik swasta maupun negeri

o Akses untuk mencapai lokasi cukup mudah

o Lokasi berada tidak jauh dari pemukiman penduduk

Kekurangan lokasi :

o Pada waktu dimulai dan akhir dari kegiatan pendidikan dikawasan ini sering terjadi kemacetan lalu lintas

(39)

3. Alternatif Lokasi C

• Lokasi : Berada dipersimpangan Jl. Brigjend. Katamso dengan Jl. Almantri • Kecamatan : Medan Baru Kotamadya Medan (WPP D)

• Luas Site : 1,5 Ha • Batas-Batas :

Utara : kawasan perkantoran, kawasan komersil, Jl. Almantri Selatan : kawasan perkantoran, kawasan komersil

Timur : Jl. Brigjend. Katamso, kawasan komersil

Barat : perumahan penduduk, kawasan komersil, sungai deli Disebelah kiri lokasi

terdapat kawasan komersil, perkantoran dan jalan

Al t i Didepan lokasi terdapat

jalan brigjend. katamso dan kawasan komersil

Perumahan penduduk, beberapa kawasan komersil, dan sungai deli merupakan bagian

belakang site

Disebelah kanan site terdapat kawasan perkantoran dan

kawasan komersil

U

(40)

Kelebihan lokasi :

o Pencapain menuju lokasi cukup mudah

o Keberadaan proyek dapat didukung oleh kegiatan-kegiatan komersil yang ada disekitar site

o Berada pada kawasan komersil, perkantoran, dan perumahan

Kekurangan lokasi :

o Kawasan berada pada jalur kenderaan bermotor yang cukup mengggangu dikarenakan polusi udara dan suara

2.4.4. Penilaian Alternatif Lokasi

No. Kriteria Lokasi

1. Alamat dan Luas lahan

Alternatif lokasi A Alternatif lokasi B Alternatif lokasi C Jl.AH. Nasution,

Kec. Medan Johor. 2,4 Ha

Jl. Pancing, Kec. Medan Tembung. 2. Tingkatan Jalan Jalan Arteri Primer Jalan Arteri Primer Jalan Arteri Primer

3. Pencapaian Ke Lokasi

Dapat diakses oleh kenderaan bermotor atau pejalan kaki dekat dengan Asrama Haji Medan

Dapat diakses oleh kenderaan bermotor atau pejalan kaki dekat dengan kompleks kampus Unimed, UMA dan lainnya

Dapat diakses oleh kenderaan bermotor atau pejalan kaki dekat dengan istana maimun dan beberapa kantor dan retail komersil

4.

Jangkauan Terhadap Struktur Kota

Lokasi berada pada kawasan perkantoran, perumahan, komersil, dan pendidikan

Lokasi berada pada kawasan perumahan, pendidikan , dan

komersil

Lokasi berada pada kawasan perkantoran,

Bangunan komersil dan bangunan perkantoran

Bangunan perumahan , komersil dan bangunan pendidikan

Bangunan komersil dan bangunan perkantoran

6. Fungsi Eksisting

Lahan kosong Lahan kosong Lahan kosong

7. Kontur Relatif datar Relatif datar Relatif datar

8. Entrance Berada dipersimpangan jalan arteri

Berada ditengah jalan arteri

Berada dipersimpangan jalan arteri

Peringkat 2 1 3

Tabel 3. Penilaian Alternatif Lokasi

(41)

2.4.5. Analisa dan Penetapan Lokasi

Berdasarkan Kriteria diatas maka penentuan lokasi yang tepat untuk Proyek Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain adalah pada alternatif 2 yaitu dijalan Pancing kecamatan Medan Tembung.

]

Alternatif lokasi A Alternatif lokasi B Alternatif lokasi C

+ + + + +

(Sumber: Hasil Survey)

(42)

2.5. Tinjauan Fungsi

Masyarakat medan yang saat ini diperkirakan berjumlah kurang lebih 2.036.185 jiwa. Tidak kurang 90% diantaranya adalah orang yang membutuhkan atau terlibat langsung dalam dunia seni. Dan 50% lainnya adalah orang-orang yang rela mengeluarkan uang lebih untuk melihat dan menikmati kegiatan seni. Karena kurangnya fasilitas merupakan salah satu faktor kurangnya promosi kesenian di Medan. Dibawah ini merupakan tabel minat masyarakat terhadap kesenian di Sumatera Utara khususnya kota Medan. Presentase penduduk 10 tahun keatas yang menonton kesenian menurut golongan umur dan jenis kesenian yang paling sering ditonton :

Gol. Umur

Jenis Kesenian yang Paling Sering Dilakukan Jlh Seni

Jenis usaha jasa dibidang seni merupakan salah satu golongan pokok usaha yang diminati, terlihat pada tingkat pertumbuhan rata-rata sektor jasa komersial Sumatera Utara, dipengaruhi pula dengan angka seni dan budaya, seperti pada tabel :

Sektor Jasa Komersial Presentase Per Tahun

Pasar, Perdagangan, Hotel, dan Restoran 27 %

Pengangkutan dan Komunikasi 18.24 %

Seni dan Sosial Kemasyarakatan 9.31 %

Keuangan, Asuransi, Sewa Bangunan dan Tanah, dan Jasa Perusahaan

16.86 %

Sumber : Direktorat Kesenian Ditjen. NBSF Tabel 5. Presentase Jumlah Pecinta Seni di

(43)

Hal ini terlihat dengan tabel presentase penduduk 10 tahun keatas yang menonton kesenian menurut golongan rata-rata pengeluaran rumah tangga sebulan, yaitu :

Tahun 2009 merupakan tahun Indutri Kreativitas yang telah dicanangkan oleh Pemerintah Indonesia.12

Yang dikategorikan dalam 14 Industri kreatif yakni:

Periklanan: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi dan produksi iklan, antara lain: riset pasar, perencanaan komunikasi iklan, iklan luar ruang, produksi material iklan, promosi, kampanye relasi publik, tampilan iklan di media cetak dan elektronik.

Arsitektur: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan cetak biru bangunan dan informasi produksi antara lain: arsitektur taman, perencanaan kota, perencanaan biaya konstruksi, konservasi bangunan warisan, dokumentasi lelang, dll.

Pasar seni dan barang antik: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi dan perdagangan, pekerjaan, produk antik dan hiasan melalui lelang, galeri, toko, pasar swalayan, dan internet.

12

Departemen Perdagangan Republik Indonesia

Gol. Rata-rata pengeluaran rumah

tangga/bln (Rp)

Jenis Kesenian yang Paling Sering Dilakukan JUMLAH

Seni

(44)

Kerajinan: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi dan distribusi produk kerajinan antara lain barang kerajinan yang terbuat dari: batu berharga, aksesoris, pandai emas, perak, kayu, kaca, porselin, kain, marmer, kapur, dan besi.

Desain: kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain grafis, interior, produk, industri, pengemasan, dan konsultasi identitas perusahaan.

Desain Fesyen: kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain pakaian, desain alas kaki, dan desain aksesoris mode lainnya, produksi pakaian mode dan aksesorisnya, konsultansi lini produk fesyen, serta distribusi produk fesyen.

Video, Film dan Fotografi: kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi produksi Video, film, dan jasa fotografi, serta distribusi rekaman video,film. Termasuk didalamnya penulisan skrip, dubbing film, sinematografi, sinetron, dan eksibisi film.

Permainan interaktif: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi, dan distribusi permainan komputer dan video yang bersifat hiburan, ketangkasan, dan edukasi.

Musik: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi, distribusi, dan ritel rekaman suara, hak cipta rekaman, promosi musik, penulis lirik, pencipta lagu atau musik, pertunjukan musik, penyanyi, dan komposisi musik.

Seni Pertunjukan: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha yang berkaitan dengan pengembangan konten, produksi pertunjukan, pertunjukan balet, tarian tradisional, tarian kontemporer, drama, musik tradisional, musik teater, opera, termasuk tur musik etnik, desain dan pembuatan busana pertunjukan, tata panggung, dan tata pencahayaan.

(45)

Layanan Komputer dan piranti lunak: kegiatan kreatif yang terkait dengan pengembangan teknologi informasi termasuk jasa layanan komputer, pengembangan piranti lunak, integrasi sistem, desain dan analisis sistem, desain arsitektur piranti lunak, desain prasarana piranti lunak & piranti keras, serta desain portal.

Televisi & radio: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha kreasi, produksi dan pengemasan, penyiaran, dan transmisi televisi dan radio.

Riset dan Pengembangan: kegiatan kreatif yang terkati dengan usaha inovatif yang menawarkan penemuan ilmu dan teknologi dan penerapan ilmu dan pengetahuan tersebut untuk perbaikan produk dan kreasi produk baru, proses baru, material baru, alat baru, metode baru, dan teknologi baru yang dapat memenuhi kebutuhan pasar.

Fakta menunjukkan industri kreaktif di Tanah air berkembang pesat dengan potensi yang masih sangat luas untuk dieksplorasi. Sejauh ini kontribusinya sudah mencapai 6,3 % dari Produk Domestik Bruto (PDB) den telah menciptakan 5,4 juta lapangan kerja. Potensi pasarnya masih sangat luas, mencakup 47% penduduk Indonesia, yang berumur dibawah 29 tahun. Untuk 2009, menurut Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu, menyatakan sebanyak 6% lebih dari PDB diperkirakan berasal dari industri kreatif. Dari angka itu sebesar 44% akan berasal dari industri fashion.

Kontribusi sejumlah industri kreatif lain adalah industri kerajinan sebesar 28%. Kemudian, desain dan perikanan masing-masing sebesar 7%. Selanjutnya, percetakan dan penerbitan sebesar 3,5%; arsitektur sebesar 3,2%; radio dan TV sebesar 2%; penelitian dan pengembangan serta konsultan teknologi informasi (TI) dan piranti lunak masing-masing sebesar 1%; pasar seni dan barang antik sebesar 0,6%; film, video, dan fotografi serta game masing-masing sebesar 0,3%; serta seni pertunjukan sebesar 0,1%.

(46)

2.5.1. Tinjauan Pengguna dan Kegiatan

Berdasarkan pelaku atau pengguna kegiatannya dibagi ke dalam tiga pelaku utama : • Mahasiswa/i

a. Mahasiswa/i adalah orang-orang yang berkuliah di Art and Design College dan melaksanakan kegiatan perkuliahan, baik yang bersifat praktek maupun teori.

b. Usia mahasiswa/i 17-40 tahun tergabung didalam satu kelas yang dibedakan menurut tingkatan pendidikan. Masing-masing kelas melaksanakan perkuliahan dengan 30 orang mahasiswa/i diluar para pengajar.

c. Kegiatan yang dilakukan:

o Berkuliah baik praktek maupun teori, frekuensi setiap hari

o Diskusi

o Pertunjukan dan pameran

• Staf Pengajar

Skema 2. Analisa Kegiatan Mahasiswa

Datang

Latihan

Diskusi

Pulang

Istirahat

(47)

a. Staf pengajar adalah orang-orang yang memberikan materi perkuliahan.

b. Staf pengajar merupakan orang yang ahli di bidangnya masing-masing, setiap kelas memiliki 1 (satu) orang staf pengajar.

c. Kegiatan yang dilakukan adalah mengajar.

• Pengunjung

a. Pengunjung adalah warga yang mendomisili di kota Medan serta turis dalam dan luar negeri.

b. Kegiatan yang dilakukan pengunjung:

o Menonton pertunjukan atau melihat pameran

o Membeli dan melihat-lihat produk yang disediakan oleh retail-retail pengunjung.

o Menikmati makanan yang ada di kafetaria dan coffe shop

o Rekreasi

• Pengelola

Skema 3. Analisa Kegiatan Staf Pengajar

Datang

Mengajar

Diskusi

Pulang

Istirahat

Pameran

Datang

Melihat Pertunjukan

Melihat Pameran

Istrahat Pulang

(48)

Pengelola adalah yang mengendalikan kegiatan bangunan. Terdiri dari manager, staf (promosi dan publikasi), teknisi (pada pencahayaan, sound system, dan penataan panggung) serta bagian servis yang membersihkan dan merawat peralatan utilitas.

2.5.2. Deskripsi Kebutuhan Ruang dan Besaran Ruang

Fasilitas Pemakai kegiatan Kebutuhan Ruang

Galeri Karyawan Menjual tiket galeri

Menerima titipan

Loket tiket galeri Area penitipan barang Area jaga galeri R.ekhsibisi tetap

Fasilitas Pemakai kegiatan Kebutuhan Ruang

Publik/umum Karyawan Menjaga keamanan

gedung Pengunjung Melakukan

kegiatan sanitair

shalat

Skema 5. Kegiatan Pengelola

Datang

Bekerja

Penelitian

Administrasi

(49)

restorasi/konservasi

Pengunjung Membeli tiket galeri Menitipkan barang Melihat pameran visual arts

Melakukan kegiatan sanitair

Fasilitas Pemakai kegiatan Kebutuhan Ruang

Ruang

Pendidikan/Latihan

Karyawan Mengkoordinir

jadwal, tata usaha dsb.

Menerima pendaftaran dsb

Menyimpan alat seni lukis

Menyimpan alat seni fotografi

Menyimpan alat kriya keramik

Menyimpan alat seni patung Gudang seni lukis Gudang fotografi Gudang seni patung R.pengajar

Studio seni lukis Studio fotografi R.prosessing R.gelap

Studio seni patung Studio interior

Area persiapan bahan Area alat

Studio lansekap Studio grafis Toilet peserta Toilet karyawan Lobby

Pantry

(50)

Fasilitas Pemakai kegiatan Kebutuhan Ruang Perpustakaan seni karyawan Memberikan

pelayanan Pengajar edukasi seni

informal

Menyiapkan bahan pelajaran

Memberi konsultasi pada peserta edukasi Melakukan

kegiatansanitair

Peserta edukasi Melukis

Mendapat pengajaran teori dan teknik Memproses film Mematung Membentuk dan mengolah tanah liat menjadi suatu obyek

Membiarkan obyek tanah liat untuk dikeringkan

Memasukkan obyek tanah liat ke dalam oven untuk

dikeringkan

Memasukkan obyek tanah liat yang telah dikeringkan ke tungku untuk dibakar

(51)

Melakukan kegiatan

R.buku seni dewasa R.buku seni anak-Pengunjung Mencari buku seni

anak-anak

Mencari buku seni dewasa

Mencari majalah Mencari uku referensi seni

Kegiatan Penunjang

Fasilitas Pemakai kegiatan Kebutuhan Ruang

Ruang Pengelola Pengelola bangunan Mengelola bangunan Melakukan kegiatan sanitair

Menyimpan barang

(52)

Melakukan tranksasi

operasional& promosi

Mengelola kegiatan operasional

Sanitair

Meyimpan barang

Tamu Menunggu

Melakukan tranksasi dan negosiasi

Service Karyawan Mengawasi keamanan

Mengawasi

Pengunjung Parkir

Mendapatkan perawatan medis

(53)

2.5.3. Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang

Fasilitas utama Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain adalah sebagai berikut : 1. Fasilitas Galeri

Didalam Galeri ini berisi ruang pamer yang mengkomunikasikan karya-karya visual arts atau seni visual. Salah satu faktor penting dalam fasilitas galeri adalah membangkitkan suasana dan ritme yang baik.

2. Ruang Kelas Teori

Seperti ruang-ruang kelas yang lain, ruang ini memiliki fungsi sebagai kegiatan belajar-mengajar seperti mata kuliah umum, sejarah seni dan komposisi, dsb. Didalam kelas dibutuhkan loker untuk menyimpan peralatan perkuliahan, layar OHP, kursi tangan, white board, dsb.

3. Studio Gambar

Didalam studio digunakan sebagai mata kuliah menggambar, ilustrasi, imajinasi desain grafis dll. Di studio ini tersedia berbagai macam alat gambar yang diperlukan seperti meja gambar yang dilengakapi pencahayaan, serta perlengkapan lainnya yang mendukung kegiatan ini.

4. Studio Desain Grafis

Studio ini digunakan untuk kegiatan desain grafis. Ruangan ini dilengkapi dengan ruang kerja, ruang komputer/ animasi ruang proyeksi, ruang materi/ alat dan gudang. 5. Studio Fotografi

Studio ini digunakan untuk kegiatan fotografi berbagai objek model. Ruangan ini dilengkapi dengan ruangan potret model, ruang gelap untuk cuci cetak film, ruang peralatan fotografi, dan ruang proyeksi.

(54)

Gambar 11. Gedung ISI 1. Institut Seni Indonesia -Yogyakarta

Walaupun usianya sebagai institut seperti sekarang ini masih muda, namun perguruan-perguruan yag merupakan komponen

pembetukannya sudah lama ada dan telah banyak menghasilkan seniman-seniman yang kini tersebar di masyarakat dalam berbagai fungsi dan keahlian. Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia "ASRI" sebagai komponennya yang tertua telah ada sejak awal tahun 1950 sebagai hasil usaha para seniman yang pada waktu itu berkumpul di Yogyakarta.

Indonesia memiliki tradisi seni yang tinggi akan mampu memelihara dan mengembangkan

kemapuannya. Maka lahirlah Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) yang bermula dari status akademi dan baru pada tahun 1968 memperolah bentuknya sebagai sekolah tinggi yang memberinya kewenangan untuk membuka tingkat sarjana.

Akademi Musik Indonesia (AMI) komponen yang lain, lahir pada tahun 1961 berkembang dari Sekolah Musik Indonesia (SMIND) yang berdiri tahun 1952; dan Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI) lahir pada tahun 1963; merupakan kelanjutan dari Konservatori Tari Indonesia (KONRI) yang lahir agak jauh di belakang, yaitu pada tahun 1961.

Sama halnya dengan ASRI, berdirinya AMI an ASTI adalah juga karena

(55)

Fasilitas

Kampus ISI Yogyakarta berada di atas tanah seluas 18 hektar yang berlokasi di sebelah selatan pusat kota Yogyakarta, tepatnya di Jalan Parangtritis Km. 6 Sewon, Bantul. Di atas tanah seluas tersebut di atas berdiri fasilitas yang terdiri fasilitas umum, pendidikan dan fasilitas penunjang.

Rektorat

Berupa gedung di mana rektor dan pembantu-pembantunya berkantor, selain itu merupakan gedung administrasi induk sebagai pusat kegiatan administrasi umum, akademik, lembaga-lembaga dan student center.

Fakultas Seni Pertunjukan

Memiliki 7 unit gedung, meliputi gedung Dekanat 2 lantai, Jurusan Tari 4 lantai, Jurusan Teater 4 lantai, Jurusan Musik 4 lantai, Jurusan Etnomusikologi 2 lantai, Jurusan

Pedalangan 2 lantai, Jurusan Karawitan 2 lantai. Masing-masing gedung jurusan memiliki ruang-ruang kuliah, studio serta peralatan-peralatan pendidikan yang sesuai dengan tiap-tiap jurusannya.

Fakultas Seni Rupa

Memiliki 4 unit gedung, meliputi gedung Dekanat, Jurusan Seni Murni, Jurusan Kriya dan gedung Jurusan Disain. Masing-masing gedung terdiri dari ruang kuliah, studio dan kantor administratif. Keseluruhan ruang kuliah di Fakultas Seni Rupa berjumlah 21, 61 ruang studio beserta peralatannya meliputi ruang studio Tugas Akhir, Seni Lukis, Seni Patung, Seni Grafis, Desain Interior, Desain Komunikasi Visual, Kriya Kayu, Kriya Logam, Kriya Kulit, Kriya Tekstil, Kriya Keramik, Ruang Komputer, Fotografi, Intaglio, Screen, Ttah batu, Cukil Kayu, Gambar Model, Seni Lukis Potret, Nirmana, Sketsa, Pewarnaan, Glasir, Pengolahan Tanah Liat, Las, Cor, dan Tenun. Selain itu juga terdapat 9 ruang sidang atau seminar dan 10 ruang dosen.

Fakultas Seni Media Rekam

(56)

Gambar 12. Gedung STSI Bandung audio visual, ruang studio fotografi, ruang gelap / kamar gelap, studio komputer, studio editing. Masing-masing ruang diperlengkapi dengan peralatan canggih sesuai dengan perkembangan jaman.

Perpustakaan dan Galeri

Saat ini Perpustakaan ISI Yogyakarta memiliki koleksi buku tidak kurang 125.377 buku, yang meliputi 40.549 judul. Sejak tahun 1988 UPT perpustakaan ISI Yogyakarta ditunjuk oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi sebagai Pusat Lyanan Disiplin Ilmu (Pusyandi) bidang Seni dan Budaya. dan berperan sebagai sumber utama dalam pelayanan penelusuran informasi dan dokumen bagi seuruh sistem layanan bibliografi di lingkungan perpustakaan perguruan tinggi seni.

2. Sekolah Tinggi Seni Indonesia - Bandung

Berawal dari aspirasi masyarakat Jawa Barat yang menghendaki adanya lembaga pendidikan tinggi seni tari di Bandung, dengan melalui Surat Keputusan Walikota-madya Bandung nomor 5539/68, tanggal 31 Maret 1968 di Bandung didirikan Konservatori Tari (KORI) yang pengelolaannya ada di bawah Pemerintah Daerah Tingkat II Kotamadya Bandung.

Atas meningkatnya animo masyarakat dan besarnya perhatian pemerintah, maka KORI ber-upaya agar keberadaannya dapat diakui sebagai lembaga formal. Dengan adanya kesepakatan antara Dirjen Kebudayaan Kantor Daerah Kodya Bandung,

Pemerintah Kodya Bandung, Inspektorat Pendidikan Kesenian Jawa Barat, dan Direktur Akademi Seni Tari Indonesia di Yogyakarta, lahirlah Surat Keputusan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 016/A.I/1970 tentang Akademi

(57)

Dengan demikian, sejak tanggal 27 Februari 1971, Konservatori Tari berubah menjadi Akademi Seni Tari Indonesia Jurusan Sunda di Bandung.

Sebagai bagian dari ASTI Yogyakarta, kegiatan pendidikan di ASTI Jurusan Sunda di Bandung menginduk kepada peraturan dan ketentuan-ketentuan ASTI

Yogyakarta. Dalam hal kurikulum, ASTI Jurusan Sunda di Bandung menginduk kepada Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor: 088/0/1973 tentang Kurikulum ASTI Yogyakarta. Pada salah satu bagian dari Surat Keputusan tersebut tersurat teknis penggunaan kurikulum untuk ASTI Bidang Tari Sunda.

Pada tahun 1976 ASTI Jurusan Sunda di Bandung berada dalam pembinaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Depdikbud bersama dengan perguruan tinggi lainnya, yaitu Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) Yogyakarta, Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI) Yogyakarta, Akademi Seni Karawitan Indonesia (ASKI) Padangpanjang, dan Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI) Denpasar. Semuanya dihimpun dalam satu proyek, yaitu Proyek Pengembangan Institut Kesenian Indonesia (IKI) Jakarta.

Di antara perguruan tinggi tersebut, yaitu ASTI Yogyakarta, ASKI Surakarta, dan ASTI Denpasar, statusnya telah ditingkatkan. ASTI dan akademi-akademi lainnya yang ada di Yogyakarta dilebur dan kemudian ditingkatkan statusnya menjadi Institut Seni Indonesia (ISI), ASKI Surakarta menjadi Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI), ASTI Denpasar menjadi Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI), dan ASTI Bandung mendapat giliran menjadi Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) melalui Surat Keputusan Presiden RI No. 59 Tahun 1995. STSI Bandung terdiri dari jurusan Tari, Karawitan, Teater, dan Seni Rupa Pertunjukan.

A. Fasilitas Kampus

STSI Bandung memiliki beberapa gedung sebagai penunjang proses belajar mengajar. Beberapa gedung berfungsi sebagai sarana penunjang pertunjukan dan pameran, dimana kegiatan pertunjukan dan pameran merupakan salah satu kiegiatan penting dari proses belajar mengajar di STSI Bandung ini.

Gedung tersebut dikelompokkan sesuai peruntukannya seperti disebutkan di bawah ini : 1. Gedung Administrasi Pusat, luas 800m2

(58)

a. Mundinglaya, luas: 500m2

b.

c. Gedung Serbaguna, luas: 216m2

d.

e.

3. Gedung Perpustakaan, luas: 600m2 4. Gedung Perkuliahan

5. Masjid

6. Gedung Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)

B. Studio dan Laboratorium

1. Studio Tari

Studio Tari merupakan sarana penunjan ilmu tertentu sesuai dengan keperluan dari bidang studi yang bersangkutan dan unit sumber daya dasar untuk pengembangan ilmu dan pendidikan.

2. Studio Karawitan

Studio Karawitan merupakan sarana penunjan sebagian cabang ilmu tertentu sesuai dengan keperluan dari bidang studi yang bersangkutan dan unit sumber daya dasar untuk pengembangan ilmu dan pendidikan.

3. Studio Teater

Studio Teater merupakan sarana penunjan cabang ilmu tertentu sesuai dengan keperluan dari bidang studi yang bersangkutan dan unit sumber daya dasar untuk pengembangan ilmu dan pendidikan.

4. Studio Seni Rupa

(59)

5. Laboratorium Komputer

Laboratorium Komputer merupakan sarana penunjang jurusan seni rupa dalam satu atau sebagian cabang ilmu tertentu yang sesuai dengan keperluan dari bidang studi yang bersangkutan dan unit sumber daya dasar untuk pengembangan ilmu dan pendidikan.

6. Laboratorium Bahasa

Laboratorium bahasa merupakan sarana penunjang jurusan dalam satu atau sebagian cabang ilmu tertentu khususnya bahasa yang sesuai dengan keperluan dari bidang studi yang bersangkutan dan unit sumber daya dasar untuk pengembangan ilmu dan

pendidikan.

3. Institut Seni Indonesia Denpasar

Institut Seni Indonesia perguruan tinggi seni yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan Nasional yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Menteri Pendidikan Nasional. ISI Denpasar secara fungsional dibina oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. ISI Denpasar didirikan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2003 tanggal 26 Mei 2003 yang merupakan integrasi dari Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Denpasar dan Program Studi Seni Rupa dan Desain (PSSRD) Universitas Udayana.

(60)

serta bertambah banyaknya seniman yang meninggal dunia, menyebabkan beberapa bentuk kesenian tradisional Bali dikhawatirkan akan punah, sehingga perlu diadakan pendidikan kesenian bagi generasi muda sebagai pewaris dan penyelamat kebudayaan bangsa.

Sesudah dua tahun berdiri, ASTI Denpasar menerima status penegerian dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dengan surat Keputusan Nomor 066/1969 tanggal 7 Agustus 1969 dan ASTI Denpasar dinyatakan sebagai jurusan dari ASTI Yogyakarta yang pengelolaannya ditangani oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Selama 8 (delapan) tahun berlangsung, karena adanya perubahan struktur organisasi dalam tubuh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, maka sejak tahun 1976 pengelolaan ASTI Denpasar ditangani oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, serta pembinaannya diarahkan kepada pembentukan Institut Seni Indonesia (ISI) bersama dengan Akademi-akademi kesenian lainnya di Indonesia. Dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 0445/0/1988, Akademi Seni Tari Indonesia Denpasar ditingkatkan statusnya menjadi Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Denpasar. Pendirian STSI Denpasar dikukuhkan dengan Surat Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 1992.

Sejak 1 Oktober 1965 PSSRD merupakan Jurusan Seni Rupa Fakultas Teknik Unud berdasarkan Keputusan Menteri PTIP RI Nomor 240/Sek/PU/1965 tanggal 20 Oktober 1965. Berdasarkan Keputusan Rektor Unud Nomor 483/SK/ PT.17/R.VIII/1983 tanggal 10 Mei 1983, PSSRD Unud dibentuk menjadi program studi antar fakultas, diperkuat dengan Keputusan Dirjen Dikti Depdikbud Nomor 5/DIKTI/Kep/1984 dalam fungsinya melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi. Dengan pertimbangan konsentrasi pendidikan tinggi seni untuk mempertahankan budaya, atas dukungan Ditjen Dikti Depdiknas.

(61)

Gambar 13. Gedung The One Denpasar, ditandai dengan penandatanganan prasasti bertempat di Gedung Natya Mandala ISI Denpasar.

Program Studi

Saat ini ISI Denpasar menawarkan 8 program studi yang tergabung dalam dua fakultas (Fakultas Seni Pertunjukan dan Fak. Seni Rupa dan Desain) :

4. The One Academy of Communication Design

The One Academy of Communication Design didirikan pada tahun 1991. Memiliki misi untuk meningkatkan daerah sebagai pusat rekomendasi kreatif tingkat dunia.

Penghargaan Pendidikan

Pada tahun 2003, memperoleh penghargan sebagai Multi Super Corridor (MSC), penghargaan di bidang IT- berkenaan dengan beberapa organisasi terkait atas

(62)

penghargaan khusus oleh Menteri Pendidikan Malaysia sebagai penghargaan atas kesuksesan tingkat dunia.

Kepemimpinan Kreatif

Sekarang ini The One Academy merupakan institusi yang paling dihormati di Asia dalam bidang media baru dan desain komunikasi. The One Academy tidak hanya mengembangkan profesionalisme tetapi juga komunikasi kreatif dan kepemimpinan. Karir Global

Banya New Zealand, San Fransisco, New York dan masih banyak lagi tersebar di kota-kota metropolitan di dunia.

Gambar

Gambar 9.  Alternatif Lokasi B
Gambar 10.  Alternatif Lokasi C
Tabel 4. Analisa dan Penetapan Lokasi
Tabel 7. Pengeluaran Penduduk Kota Medan untuk Kegiatan Seni Komersial
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Gambar Almari dan

(1) Pendanaan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan P2WKSS yang dilakukan Menteri Dalam Negeri dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan sumber pendanaan

Penelitian ini bertujuan untuk mengakaji kadar dan kecernaan protein bulu ayam yang dihidrolisis dengan basa (NaOH) dan asam (HCl) dalam waktu peredaman yang berbeda.. Penelitian

[r]

Namun pada dasarnya material pasir laut Kepulauan Bangka Belitung telah memenuhi syarat dan dapat digunakan sebagai komponen struktural beton, karena beton yang dibuat dengan

Pengaruh Promosi Dan Minat Baca Terhadap Kunjungan Pemustaka Ke Perpustakaan SD SALMAN AL FARISI Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Terhadap putusan MK tersebut di atas, dalam implementasinya terhadap penanganan proses penyidikan khususnya penyidikan untuk kasus pencurian dengan pemberatan yang terjadi