• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANDIRI DENGAN METODE CAMEL DAN MAQASID SYARIAH”

1.4 Sistematika Penulisan

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.3.1 Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengukur kinerja Bank Syariah Mandiri dengan metode CAMEL.

2. Untuk mengukur kinerja Bank Syariah Mandiri dengan maqasid

syariah index.

1.3.2 Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi akademisi adalah sebagai sarana pembelajaran tentang bagaimana kinerja bank syariah di Indonesia ditinjau dari CAMEL dan syariah

maqasid index (SMI).

2. Bagi pihak perbankan, penelitian ini diharapkan menjadi bahan acuan dalam mengukur kinerja perbankan syariah tidak hanya dari segi keuangan tetapi juga dari segi pelaksanaan tujuan syariah.

3. Bagi para pembaca (umum) diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi peneliti yang sedang atau akan melakukan penelitian terkait dengan pengukuran kinerja perbankan syariah.

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika pembahasan merupakan gambaran singkat isi kandungan dalam skripsi ini. Dalam penelitian ini akan dibagi menjadi lima bab.

Bab pertama, bab ini menjelaskan tentang latar belakang penelitian melalui penggambaran isu serta fenomena yang sedang terjadi di dunia perbankan syariah. Selain itu, terdapat pula kondisi keuangan yang

11

ditunjukkan melalui laporan keuangan, khususnya pada Bank Syariah Mandiri sebagai obyek penelitian. Terdapat pula rumusan masalah, manfaat dan kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan.

Bab kedua, bab ini berisi tentang landasan teori. Teori yang digunakan pada penelitian ini tentang teori kinerja bank syariah yang dilihat dari aspek keuangan dan maqasid syariah. Semua teori ini digunakan untuk mendukung perumusan masalah. Dalam bab ini juga diuraikan beberapa penelitian terdahulu dan teori-teori yang berkaitan dengan kinerja perbankan syariah dari jurnal, tesis maupun skripsi. Selanjutnya berisi kerangka pemikiran yang menjelaskan gambaran umum tentang penelitian.

Bab ketiga, bab ini berisi tentang metode penelitian yang membahas mengenai jenis penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, definisi operasional variabel dan pengukurannya serta teknik analisis data untuk menjawab permasalahan dengan metode yang sesuai.

Bab keempat, bab ini berisi tentang perhitungan data-data yang diperoleh dalam penelitian sehingga didapat hasilnya. Setelah mendapatkan hasilnya, kemudian dilakukan pembahasan guna mendapatkan kesimpulan.

Bab kelima, bab ini adalah bab penutup. Pada bab ini penyusun akan mengambil suatu kesimpulan dari pembahasan-pembahasan yang telah diuraikan, keterbatasan penelitian serta saran, daftar pustaka dan lampiran dari penelitian.

70 BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja perbankan syariah di Indonesia jika dilihat dari aspek keuangan dengan metode CAMEL dan kinerja berdasarkan maqasid syariah dengan menggunakan pendekatan

syariah maqasid index (SMI).

1. Berdasarkan hasil perhitungan rasio keuangan pada Bank Syariah Mandiri yang dihitung menggunakan metode CAMEL maka didapatkan hasil bahwa pada aspek permodalan, kecukupan modal Bank syariah Mandiri (BSM) baik, karena rata-rata rasio CAR pada aspek permodalan Bank Syariah Mandiri (BSM) yaitu 13,88% dan dikategorikan sangat sehat. Untuk rata-rata rasio Kualitas Aktiva Produktif juga tergolong cukup sehat dengan nilai yaitu 95,25%. Pada tahun 2012-2015 rasio NPM Bank Syariah Mandiri (BSM) mengalami peningkatan setiap tahunnya. Peningkatan rasio NPM mengindikasikan kinerja manajemen suatu bank semakin baik karena menunjukkan net profit yang semakin besar. Aspek rentabilitas diukur dengan dua rasio yaitu ROA dan BOPO. Rata-rata rasio ROA dikategorikan cukup sehat yaitu dengan nilai 1,13%. Untuk rata-rata rasio BOPO empat tahun terakhir ini dikategorikan sangat sehat karena mendapat nilai 88,18%, maka kinerja BSM empat tahun terakhir apabila dilihat dari rasio BOPO dapat dikatakan efisien. Aspek terakhir dari rasio

71

CAMEL adalah aspek liquidity, aspek ini dapat diukur dengan rasio FDR. Rasio FDR BSM selalu mengalami penurunan empat tahun terakhir, dengan rata-rata 86,97% dan dikategorikan cukup sehat menurut ketetapan Bank Indonesia. Penurunan rasio itu baik karena semakin kecil nilai rasio FDR suatu bank, maka semakin baik kemampuan bank dalam memenuhi kewajibannya. Hal itu dikarenakan semakin kecil nilai rasio FDR berarti bank tersebut dapat memenuhi kewajiban hutangnya, dapat membayar kembali simpanan nasabah, serta dapat memenuhi permintaan pembiayaan yang diajukan tanpa terjadi penangguhan.

2. Penilaian indikator kinerja pada Bank Syariah Mandiri (BSM) dengan menggunakan pendekatan Maqasid Syariah Index adalah dengan menilai semua indikator kinerja yang ditentukan. Dari semua indikator kinerja, kinerja terbaik Bank Syariah Mandiri adalah pada tahun 2012 yaitu dengan total 23,6252%. Kemudian mengalami penurunan pada tahun 2013 yaitu sebesar 22,9965% dan 21,5422% pada tahun 2014. Pada tahun 2015 sedikit menurun kembali yaitu sebesar 21,4635%. Tahun 2012, BSM menunjukkan kinerja terbaiknya dari segi Maqasid Syariah Index adalah dilihat dari sepuluh rasio yang digunakan, tujuh rasio diantaranya adalah yang tertinggi dari pada tiga tahun setelahnya. Terkait dengan penurunan kinerja hingga tahun 2014, karena pihak manajemen BSM sedang melakukan kebijakan baru mengenai pengalihan beberapa alokasi dana karena semakin bertambahnya jumlah karyawan, beberapa kantor cabang

72

baru dan kebijakan terkait produk dan jasa Bank Syariah Mandiri yang ditawarkan.

5.2 Keterbatasan

1. Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini hanya satu bank yaitu Bank Syariah Mandiri (BSM), sehingga belum mencerminkan kondisi secara menyeluruh pada perbankan syariah yang ada di Indonesia. 2. Tidak ada batasan kesehatan kinerja bank dalam pengukuran kinerja

menggunakan maqasid syariah index. Artinya, pengukuran kinerja ini tidak bisa menunjukkan kesehatan bank, karena tidak ada batasan nilai baik ataupun buruk.

5.3 Saran

Implikasi saran yang dapat disampaikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk Dewan Pengawas Syariah (DPS) di Indonesia dan pihak yang terkait untuk membuat kebijakan tentang laporan keuangan dengan aspek syariah yang konprehensif dan menggambarkan bahwa bank syariah telah menjalankan tujuan dan nilai syariah dalam aktifitas perbankannya. Karena pelaksanaan maqasid syariah merupakan sebuah kewajiban bagi setiap individu atau lembaga seperti bank syariah dan pemerintah, namun sampai saat ini belum ada pengukuran kinerja dan laporan maqasid

syariah yang dilakukan terhadap bank syariah.

2. Untuk pihak Bank Syariah Mandiri (BSM), setelah pada tahun 2015 telah berhasil memperbaiki hampir semua aspek baik keuangan maupun

73

maqasid syariah, diharapkan dapat terus meningkatkan kinerja dari aspek

keuangan dan syariahnya pada tahun-tahun berikutnya. 3. Saran bersifat penelitian selanjutnya:

a. Untuk peneliti selanjutnya sebaiknya menambahkan sampel bank syariah untuk diteliti, dapat dibandingkan dan apabila bank syariah lebih dari dua dapat diperingkat.

b. Diperlukan penelitian yang membahas mengenai pentingnya alat ukur kinerja perbankan syariah seperti syariah maqasid index (SMI).

74

Dokumen terkait