• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

2.10 Alat Perancangan

memverifikasi bahwa sistem bekerja sesuai yang direncanakan pada tahap sebelumnya. Perencanaan yang lebih baik dapat mendorong dan menghasilkan sebuah sistem dengan lebih sedikit

bug.

2.10 Alat Perancangan

2.10.1 DFD (Data Flow Diagram)

Diagram alir data atau data flow diagram merupakan model dari

sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan diagram alir data adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer

untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan. (Ladjamudin, 2005:64) 1. Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh

input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary (dapat

digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses.

2. Diagram Nol/Zero (Overview Diagram)

Diagram nol adalah diagram yang menggambarkan proses dari DFD. Diagram nol memberi pandangan secara menyeluruh mengenai sistem yang ditangani, menunjukkan tentang fungsi-fungsi utama

29 atau proses yang ada, aliran data, dan eksternal entity. Pada level ini

sudah dimungkinkan adanya atau digambarkannya data store yang

digunakan.

3. Diagram Rinci (Level Diagram)

Diagram rinci adalah diagram yang menguraikan proses apa yang ada didalam diagram zero atau diagram level diatasnya.

2.10.1.1 Elemen Dasar Pada DFD

1. Kesatuan Luar (External Entity)

Sesuatu yang berada di luar sistem, tetapi ia memberikan data ke dalam sistem atau memberikan data dari sistem. Disimbolkan dengan suatu kotak notasi. External entity tidak

termasuk bagian dari sistem, bila sistem informasi dirancang untuk satu bagian (Departemen) maka bagian yang lain yang masih terkait menjadi external entity.

Gambar 2.4 Contoh Entitas Luar

2. Arus Data (Data Flow)

Arus data merupakan tempat mengalirnya informasi dan digambarkan dengan garis yang menghubungkan komponen dari sistem. Arus data ditunjukkan dengan arah panah dan garis diberi nama atas arus data yang mengalir. Arus data ini

30

mengalir di antara proses, data store dan menunjukkan arus data dari data yang berupa masukan untuk sistem maupun proses sistem.

Gambar 2.5 Contoh Arus Data

3. Proses (Process)

Proses merupakan apa yang dikerjakan oleh sistem. Proses dapat mengolah data atau aliran data masuk menjadi aliran data ke luar. Proses berfungsi menstransformasikan satu atau beberapa data masukan menjadi satu atau beberapa data keluaran sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Setiap proses memiliki satu atau beberapa masukan serta menghasilkan satu atau beberapa data keluaran.

Gambar 2.6 Contoh Proses (Process) Daftar kehadiran

2.1 Pengolahan

31 2.10.2 Kamus Data

Kamus data adalah penyimpanan yang berisi deskripsi semua fakta elemen data yang digunakan dan yang mengalir di dalam (Ladjamudin. 2005 : 70

2.10.3 STD (State Transaction Diagram)

Alat yang digunakan untuk menggambarkan urutan dan variasi

screen yang dapat terjadi selama satu sesi pengguna (Whitten, 2004:419).

2.10.4 Basis Data

Kumpulan data non-redundant (tanpa pengulangan) yang terkait satu sama lainnya (dinyatakan oleh atribut-atribut kunci dari tabel-tabelnya/struktur-struktur data dan relasi-relasi) di dalam usaha membangun sebuah bangunan informasi yang penting. Dengan penggunaan basis data dalam sistem maka perubahan editing dan updating data dapat

dilakukan tanpa mempengaruhi komponen-komponen lainnya di dalam sistem yang bersangkutan (Prahasta : 2002,190).

2.10.4.1 Basis Data Spasial

Sekumpulan entitas baik yang memiliki lokasi (atau posisi) yang tetap maupun yang tidak tetap (memiliki kecendrungan untuk berubah, bergerak atau berkembang). Tipe-tipe entitas spasial seperti ini memiliki properties topografi dasar yang meliputi lokasi, dimensi dan

bentuk (shape). (Prahasta 2009:316).

Penggunaan basisdata dalam SIG akan mendapatkan keuntungan-keuntungan seperti berikut:

32 1. Reduksi duplikasi data.

2. Kemudahan, kecepatan dan efisiensi akses data. 3. Penjagaan integritas data.

4. Menyebabkan data menjadi self-documented dan self-descriptive.

5. Meningkatkan faktor keamanan.

2.10.5 Normalisasi

Normalisasi adalah proses pengelompokan data kedalam bentuk tabel atau relasi file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka, sehingga terwujud satu bentuk database yang mudah untuk dimodifikasi. Berikut langkah - langkah dalam pembentukan normalisasi : (Ladjamudin, 2005:176)

Gambar 2.7 Langkah Langkah Dalam Normalisasi(Ladjamudin 2005:176) Unnormalized/Bentuk Tidak Normal

(Records masih memiliki elemen data berulang)

First Normal Form/NF1(Bentuk Normal Pertama (Records masih memiliki elemen data berulang)

Second Normal Form/2NF(Bentuk Normal Kedua) (Semua atribut nonkey memiliki ketergantungan

fungsional sepenuhnya terhadap primary key)

Third Normal Form/3NF(Bentuk Normal Ketiga) (Semua atribut nonkey memliki ketergantungan fungsional sepenuhnya terhadap primary key dan

saling tidak tergantung terhadap sesame atribut nonkey

Boyce-Codd Normal Form (BCNF)

33

1. Bentuk Tidak Normal /(Unnormalized)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data apa adanya sesuai dengan saat diinput.

2. Bentuk Normal Ke Satu /1-NF (First Normal Fom)

Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa group elemen yang berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi diantara setiap baris pada suatu tabel. Syarat normal kesatu adalah Setiap data dibentuk dalam flat file, data dibentuk dalam satu record demi satu record nilai dari field dan telah ditentukannya primary key untuk

tabel tersebut

3. Bentuk Normal Ke Dua /2-NF (Second Normal Form)

Pada tahap ini bentuk data harus memenuhi bentuk normal kesatu dan attribute bukan kunci haruslah memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya pada kunci utama/ primary key

4. Bentuk Normal Ke Tiga /3-NF (Third Normal Form)

Pada tahap ini bentuk data harus memenuhi bentuk data normal kedua dan atribut bukan kunci pada satu relasi hanya memilki ketergantungan fungsional terhadap kunci utama /primary key di

relasi itu saja.

5. Boyce- Codd Normal Form /BCNF

Pada tahap ini tidak mengharuskan suatu relasi harus sudah dalam bentuk normal ketiga/3-NF, baru bisa dibuatkan ke dalam BCNF. Oleh karena itu kita hanya perlu mengidentifikasi seluruh

34

determinan yang ada, dan pastikan determinan tersebut adalah

candidate key. Bisa dikatakan BCNF lebih baik dari 3NF, setiap relasi dalam BCNF juga merupakan relasi dalam 3-NF, tetapi tidak sebaliknya.

2.10.6 Diagram Entity Relationship (ERD)

Model entity relationship (ER) pertama kali diperkenalkan oleh

Charles Bachman pada tahun 1969-an. Kemudian, diagram yang juga mendeskripsikan stuktur data ini dipopulerkan oleh Pin-Shan Peter Chen pada tahun 1976. Pada saat ini, diagram ERD yang telah berisi komponen-komponen entity set (representasi tabel) dan relationship set (yang

masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang mempresentasikan seluruh fakta dari sebagian dunia nyata) dapat digambarkan lebih baik dan sistematis. Pada (Prahasta, 2009:172)

2.10.6.1 Spasial Diagram Entity Relationship (ERD)

Dunia SIG dan perkembanganya menjadinya permodelan dalam perancangan entity-relationship spasial dikembangkan lebih lanjut

untuk memenuhi keunikan basis data spasilanya. Dengan melibatkan dunia SIG dan basis data spasial, dibutuhkan feature baru dalam permodelan entity relationshipnya sehingga memenuhi pemahaman

konspetualnya dan dimensi spasialnya, seperti yang digambarkan berikut : (Prahasta, 2009:185)

35

Gambar 2.8 Contoh Tampilan Entity Set Spasial

Keterangan dalam membangun entity set spasial :

1. Pada umumnya simbol kotak dalam membangun entity set

spasial adalah kumpulan bentuk secara menyeluruh menggambarkan layer spasial berikut atributnya.

2. Naman entity set dapat diganti dengan nama yang

sebenarnya, sebagai contoh persil atau buffer.

3. Tipe unsur spasial harus diisi dengan keterangan spasial yang digunakan yakni polygon, line atau point.

4. Informasi kordinat diisi dengan informasi sistem kordinat yang digunakan entitiy set, proyeksi peta dan satuannya.

Namun jika tidak diperlukan boleh dikosongkan.

Tipe unsur spasial Indikator topologi Indikator kordinat Tipe Unsur XY

T

Nama entity Set

Tabel 1 Atribut 2 Atribut

36

5. Informasi topologi boleh digunakan dengan informasi topologi yang sebenarnya pada entity set.

6. Tabel diisi dengan kumpulan atribut- atribut yang sesuai dengan bentuk fisik tabel data yang ada.

Dokumen terkait