• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

G. Sistematika Penulisan

Secara garis besar skripsi ini terdiri dari lima bab dengan beberapa sub bab. Agar mendapat arah dan gambaran yang jelas mengenai hal yang tertulis, berikut ini sistematika penulisannya secara lengkap:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini akan di bahas mengenai latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, review studi terdahulu

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai pengertian dana pihak ketiga, jenis-jenis dana pihak ketiga, pengertian musyarakah, proses

musyarakah di bank syariah.

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang metode penelitian terdiri dari metode penentuan sampel, jenis penelitian, metode pengumpulan data, metode analisis.

BAB IV HASIL PENELITIAN PENGARUH DANA PIHAK KETIGA

(DPK) TERHADAP PEMBIAYAAN MUSYARAKAH

Penulis akan membahas mengenai hasil penemuan pada Bank Syariah Mandiri. Perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK) tahun 2005-2010 pada PT. Bank Syariah Mandiri. Perkembangan Pembiayaan Musyarakah PT. Bank Syariah Mandiri. Pengaruh dana pihak ketiga terhadap pembiayaan musyarakah pada PT. Bank Syariah Mandiri dan Kendala Pembiayaan Musyarakah Pada PT. Bank Syariah Mandiri

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisikan mengenai kesimpulan dan saran dari hasil penelitian.

38

BAB IV

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

A. Perkembangan Dana Pihak Ketiga ( DPK ) Tahun 2005 – 2010 pada Bank Syariah

Bank Syariah Mandiri hingga akhir tahun 2010, untuk memenuhi harapan nasabah menawarkan produk-produk inovatif yang terus berkembang. BSM memiliki beberapa kelompok produk yaitu:1

1. Produk Dana meliputi Tabungan, Deposito, dan Giro 2. Pembiayaan meliputi pembiayaan konsumer.

3. Produk jasa meliputi jasa produk, jasa operasional dan jasa investasi 4. Layanan meliputi syariah mandiri priority

Total penghimpunan dana pihak ketiga dari sampai dengan akhir desember 2010 mencapai Rp29,00 triliun tahun, tumbuh sebesar Rp9,66 triliun atau 49,95 % terhadap total DPK tahun 2009 sebesar Rp19,34 triliun. Komposisi dana pihak ketiga pada tahun 2010 meliputi tabungan sebesar

1

34,03%, deposito sebesar 52,10% dan giro sebesarr 13,87% dari total dana pihak ketiga.

Pertumbuhan dana pihak ketiga dan pembiayaan BSM melampaui pertumbuhan pasar perbankan syariah. Sehingga pangsa pasar dana pihak ketiga dan pembiayaan BSM terhadap perbankan syariah meningkat.

Dana pihak ketiga perbankan syariah tumbuh 45,48% dari Rp52,27 triliun tahun 2009 ke Rp76,04 triliun tahun 2010. Pertumbuhan dana pihak ketiga BSM yang melampaui pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan syariah tersebut mendorong kenaikkan pangsa pasar dana pihak ketiga BSM terhadap perbankan syariah dari 37,00% pada tahun 2009 ke 38,14 % pada tahun 2010.2. Pada tahun 2005 di bulan januari 2005, Bank Syariah Mandiri Pembiayaan Musyarakah 784,052,077. pada bulan februari 2005 terhitung pembiayaan yang disalurkan melalui musyarakah terhitung sebesar 926,409,000.

2

Bank Syariah Mandiri sebagai salah satu bank syariah terbesar di Indonesia menghimpun dana dari nasabah atau yang disebut dengan dana pihak ketiga (DPK) terdiri atas tabungan, giro, dan deposito dengan rincian sebagai berikut:

a) Tabungan

Sampai dengan akhir tahun 2010 pencapaian penghimpunan dana masyarakat dalam bentuk tabungan adalah sebesar Rp9,87 triliun, meningkat sebesar 37,83% atau Rp2,71 triliun dari Rp7,16% triliun di tahun 2009. Tabungan Simpatik BSM, Tabungan Mabrur BSM, Tabungan BSM Dolllar, Tabungan Korban BSM dan Tabungan BSM Investa Cendikia. Pertumbuhan terbesar disumbang oleh Tabungan BSM yaitu sebesar Rp2,05 triliun. Jumlah NoA Tabungan sampai dengan akhir tahun 2010 mencapai 2.108.940 rekening

b) Deposito

Deposito BSM Sampai akhir tahun 2010 mencapai penghimpunan dana masyarakat dalam bentuk deposito adalah sebesar Rp15,11 triliun, tumbuh sebesar 57,66% atau Rp5,53 triliun dari sebesarRp9,58 triliun di tahun 2009. Deposito BSM memiliki dua jenis mata uang yakni rupiah

dan dollar. Pertumbuhan deposito BSM tersebut didukung oleh tingkat kepercayaan nasabah yang meningkat dan meningkatnya dana institusi di akhir tahun. Jumlah NoA deposito sampai dengan akhir desember 2010 mencapai 68.565 rekening.

Uraian mengenai produk Deposito BSM adalah sebagai berikut: 1) BSM Deposito Rupiah

Selama 2010, kinerja BSM Deposito mencapai sebesar Rp14.70 triliun. Jumlah NoA BSM Deposito sampai akhir bulan desember 2010 sebanyak 65.470 rekening.

2) BSM Deposito Valas

Selama 2010, kinerja BSM Deposito Valas mencapai sebesar Rp410 miliar. Jumlah NoA BSM Deposito Valas sampai akhir bulan desember 2010 sebanyak 3.095 rekening.

c) Giro

BSM sampai akhir tahun 2010 pencapaian penghimpunan dana masyarakat dalam bentuk giro adalah sebesarRp4,02 triliun, tumbuh sebesar Rp1,43 triliun atau 54,96% dari sebesar Rp2,59 triliun di tahun

2009. Giro BSM ini terdiri dari Giro BSM Eur, Giro BSM Valas dan Giro BSM Singapore Dollar. Pertumbuhan giro BSM tersebut mencerminkan meningkatnya aktivitas bisnis nasabah BSM.

Giro BSM selama tahun 2010 mengalami pertumbuhan sebesar Rp1,43 triliun. Pertumbuhan giro tersebut didominasi oleh growth giro ritel sebesar Rp273 miliar, sedangka growth giro korporasi tumbuh sebesar Rp1,15 triliun. Pertumbuhan tersebut juga disebabkan adanya beberapa nasabah pembiayaan yang fasilitasnya sudah dicarikan oleh bank belum ditarik seluruhnya (100%) oleh nasabah. Jumlah NoA Giro sampai dengan akhir tahun 2010 mencapai 32,537 rekening.

B. Perkembangan Pembiayaan Musyarakah Bank Syariah Mandiri

BSM menjaga komitmennya untuk mendukung pengembangan sektor industri kecil dan menengah di tahun 2010, terbukti dengan porsi penyaluran pembiayaan di sektor UMKM sebesar 66,62% dari total pembiayaan. Hingga tahun 2010, BSM telah menyalurkan pembiayaan untuk semua segmen usaha sebesar Rp23,97 triliun, meningkat sebesar Rp7,91 triliun atau tumbuh 49,21% disbanding total pembiayaan Rp16,06 triliun di tahun 2009.

Komposisi pembiayaan per segmen usaha selama tahun 2010 adalah Rp8.00 triliun untuk pembiayaan korporasi dengan porsi 33,38%. Porsi tersebut menurun jika dibandingkan dengan porsi pembiayaan korporasi tahun 2009 sebesar 34,99%. Pembiayaan komersial di tahun 2010 sebesar Rp5,07 triliun dengan porsi 21,17%, menurun dibandingkan porsi pembiayaan komersial tahun 2009 sebesar 31,10%. Pembiayaan usaha mikro dan kecil di tahun 2010 sebesar Rp4,08 triliun dengan porsi 17,03% meningkat dibandingkan prosi pembiayaan.

Portofolio pembiayaan per akhir tahun 2010 didominasi pembiayaan denga skim murabahah (jual-beli berbasis margin) sebesar 52,91%, meningkat dibandingkan porsi pembiayaan dengan skim murabahah pada akhir tahun 2009 sebesar 50,52%. Komposisi pembiayaan dengan skim mudharabah dan musyarakah (investasi berbasis bagi hasil) mengalam penurunan sebesar 20,79% dan 20,27% pada kahir tahun 2009 menjadi sebesar 17,69% dan 19,15% pada akhir tahun 2010

Tabel Pembiayaan BSM NO 2009 2010 Pertumbuhan Nominal Share % Nominal Shared % Nominal % 1 Murabahah 8.114.527 50,52 12.681.133 52,91 4.566.606 56,28 2 Mudharabah 3.338.843 20,79 4.240.923 17,69 902.080 27,02 3 Musyarakah 3.256.613 20,27 4.590.191 19,15 1.333.578 40,95 4 Lainnya 1.353.391 8,42 2.456.223 10,25 1.102.832 81,49 TOTAL 16.063.374 100,00 23.968,469 100,00 7.905.095 49,21

C. Pengaruh Dana Pihak Ketiga Terhadap Pembiayaan Musyarakah di Bank Syariah Mandiri

Sumber daya yang diperlukan dalam penelitian ini adalah neraca laba rugi dari Bank Syariah Mandiri yang dimulai dari januari 2005 sampai desember 2010. Data yang telah tersedia kemudian akan diolah dengan menggunakan program SPSS for Windows vesi 15.

Sebelum proses uji penelitian dilakukan, akan dikemukakan terlebih dahulu jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Syariah Mandiri yang terdiri

dari : giro wad’iah, tabungan wadi’ah, tabungan mudharabah, dan deposito

mudharabah.3

Tabel Dana Pihak Ketiga (DPK) 2005-2010 dalam miliar (Rp) No Uraian 2005 2006 2007 2008 2009 2010 % a Giro 1.261 2.054 1.846 1.812 2.591 4.015 54,96 b Tabungan 1.958 2.668 3.872 5.284 7.163 9.873 37,83 c Deposito 3.818 3.818 5.388 7.802 15.110 15.110 57,66 Jumlah 7.037 8.220 11.106 14.898 28.998 28.998 49,95

Dilihat dari data tabel di atas, untuk tahun 2005-2010 jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Syariah Mandiri mengalami fluktuatif pada tiap tahunnya, namun secara umum terjadi peningkatan dari jumlah Rp.7.037.000.000 menjadi 28.998.000.000 juta rupiah.

Dari jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) yang terkumpul antara 2005-2010 di atas, berikutnya akan dikemukakan jumlah pembiayaan musyarakah

3

pada tahun yang sama dan terdiri dari : murabahah, salam, istisna, pembiayaan mudharabah pembiayaan musyarakah. Berikut rinciannya:4

Tabel Jumlah pembiayaan Musyarakah Bank Syariah Mandiri periode 2006-2008

NO

BULAN PEMBIAYAAN MUSYARAKAH

2006 2007 2008 Januari 1,042,387,447 1,042,387,447 2,152,221,804 Februari 1,554,196,401 1,503,706,260 2,099,951,804 Maret 1,271,007,658 1,595,660,868 2,273,234,319 April 1,315,239,520 1,656,788,380 2,524,082,617 Mei 1,604,281,055 1,723,587,635 2,524,082,617 Juni 1,362,741,136 1,811,668,168 2,625,582,499 Juli 1,455,424,161 1,715,413,223 2,636,529,469 Agustus 1,508,684,158 1,907,999,004 2,689,686,146 September 1,536,816,279 2,010,239,704 2,665,066,043 Oktober 1,591,211,335 2,006,786,980 2,641,869,858 November 1,604,281,055 2,015,528,326 2,692,628,589 Desember 1,554,196,401 1,872,935957 2,613,729,398 4

Tabel Dana Pihak Ketiga (DPK)

Dalam pembiayaan ini, pasangan data antara variabel x (DPK) dan y (pembiayaan musyarakah) tidak sesuai dengan urutan bulan. Dana Pihak Ketiga (DPK) pada bulan januari 2006 berpasangan dengan pembiayaan

musyarakah pada bulan februari 2006. Sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada bulan maret 2006, begitu seterusnya. Hal ini dikarenakan Dana Pihak Ketiga (DPK) dihitung setiap akhir bulan, sehingga akan disalurkan pada pembiayaan bulan berikutnya. Sehingga penyaluran pembiayaan musyarakah

1. Uji Asumsi Klasik

Setelah diketahui data yang akan dijadikan referensi dalam penelitian ini, langkah selanjutnya adalah dengan melakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu yang bertujuan untuk memastikan kualitas data yang aka digunakan dalam penelitian, sehingga output dari pengelolahan data berkualitas baik dan dapat dipertanggungjawabkan. Uji asumsi yang dilakukan pada penelitian ini adalah uji normalitas, uji linearitas.5Uji klasik yang pertama adalah uji linier, berikut penjelasannya:

Uji Linier

Analisis statustik yang pertama harus digunakan dalam rangka analisis data adalah uji linearitaas digunakan untuk mengetahui apakah antara

variabel bebas dan variabel terikat terdapat hubungan linier atau tidak. Berdasarkan hasil uji linearitas yang dilakukan melalui program SPSS

versi 15 melalui diagram pencar (scatter plot) dengan sub menu Curve Estimation diperoleh hasil sebagai berikut :

5

Uji linearitas antara Dana Pihak Ketiga (DPK) dengan penyaluran pembiayaan Model Summary and Parameter Estimates6

Dependent Variabel Pembiayaan Musyarakah

Equation Model Summary Parameter Estimates

R Square F df1 df2 Sig. Constant b1

Linier 289 10.950 1 27 003 22.301 3.20E-012

6

Burhan Nugroho, dkk, Statistik Terapan, (yogyakarta: Gadjah Mada Universitas Press, 2004), h. 111

Dari tabel model summary, hasil penghitungan uji linieritas

menunjukkan bahwa nilai sig 0.003. Oleh karena 0,003<0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang linier antara kedua variabel

yaitu terdapat hubungan yang positif antara perkembangan dana pihak ketiga terhadap penyaluran pembiayaan musyarakah.

Hubungan linier menunjukkan bahwa variabel independen (Dana Pihak Ketiga) dengan variabel dependennya (penyaluran pembiayaan

musyarakah) berbanding lurus. Hal tersebut mengakibatkan semakin meningkat nilai/ berkembang Dana Pihak Ketiga maka semakin besar penyaluran pembiayaan musyarakah.

Dari grafik di atas, terlihat bahwa titik-titik data (observed)

cenderung mengikuti arah dari garis linier, yaitu dari kiri bawah ke kanan atas dengan kemiringan tertentu, meski pun tidak secara sempurna. Oleh karena itu, hasil analisis grafik ini bisa dijadikan data pendukung yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang liniear antara kedua variabel.

1) Uji Normalitas

Analisis statistik selanjutnya adalah uji normalitas. Adapun uji

normalitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji kolmogorov-smirnov untuk menguji kesesuaian antara distribusi nilai sampel (observasi) dengan distribusi teoritis tertentu. Jadi hipotesis

statistiknya adalah bahwa distiribusi frekuensi hasil pengamatan bersesuaian dengan distribusi frekuesnsi harapan (teoritis).

Berikut adalah hipotesisnya :

a) Ho ; F (x) = Fo(x), dengan F(x) adalah fungsi distribusi

frekuensi hasil pengamatan, dan Fo(x) adalah distribusi frekuensi

harapan (teoritis) dalam artian populasi berdistribusi normal. b) H1 : F(x) ≠Fo(x) atau distribusi populasi tidak normal

Pengambilan keputusan berdasarkan nilai probabilitas dengan α =

0,05 :

a. Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima b. Jika probabilitas <0,05, maka H1 ditolak7

7

Variabel Y yang tidak normal, ditransformasi menggunakan fungsi logaritma, berikut adalah hasilnya :

One – Sample Kolmogorov –Smirnov Test Dana Pihak Ketiga Dana Penyaluran Pembiayaan Musyarakah N

Normal Parameters a.b Mean Std Deviation

Most Extreme Absolute Different Positive Negatif Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp Sig (2tailed)

30 1.72E+001 1.49E+011 -209 -204 -209 1.143 147 147 30 11362742223 9423226536 -290 -290 -290 1.590 -469 013 a. Test distribution is normal

b. Calculated from data

Variabel Y yang tidak normal, di transformasi menggunakan fungsi

logaritma, berikut adalah hasilnya:

One – Sample Kolmogorov –Smirnov Test Dana Pihak

Ketiga

Dana Penyaluran Pembiayaan N

Normal Parameters a.b Mean Std Deviation

Most Extreme Absolute Different Positive Negatif Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp Sig (2tailed)

30 1.72E+001 1.49E+011 209 204 209 1.143 147 30 22.7945 91817 -155 -155 -139 -847 -469

Hasil uji normalitas pada data penyaluran pembiayaan

musyarakah, berdasarkan uji kolmogorov-smirnov diperoleh angka probabilitas sebesar 0.469 dengan menggunakan taraf signifikansi alpha

5% atau (0,05), maka diketahui nilai probabilitas 0,469 lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

Berdasarkan uji kolmogorov-smirnov diperoleh angka probabilitas sebesar 0,147 dengan menggunakan taraf signifikansi alpha 5% atau (0,05), maka diketahui nilai probabilitas 0,147 juga lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Demikian hasil uji normalitas terhadap pembiayaan dan dana pihak ketiga (DPK).

2) Uji Hipotesa

Setelah melalui tahapan uji linieritas dan normalitas, hasil uji menunjukkan data yang telah tersedia memenuhi standar kelayakan. Untuk selanjutnya akan dilakukan penelitian untuk mengetahui hubungan dan pengaruh penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) terhadap pembiayaan dengan menggunakan uji hipotesa.

Uji hipotesa ini dilakukan dengan beberapa cara: uji korelasi, uji

regresi, koefisien determinasi dan uji f (annova) 1. Uji Korelasi

Rumusan statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis pada penelitian ini, menggunakan rumus korelasi Produck Moment. Dalam penghitungannya, menggunakan program SPSS versi 15.0. Adapun

hasil uji hipotesis yang didapatkan maka diperoleh nilai koefisien korelasi antara penyaluran pembiayaan musyarakah dengan dana pihak ketiga (DPK) adalah 0,537 korelasi tersebut dapat dilihat pada tabel d ibawah :

Tabel Product moment

Correlations Dana Penyaluran Pembiayaan Dana Pihak Ketiga Pearson Correlation Dana Penyaluran

Pembiayaan Dana Pihak Ketiga

1.000

537

537

1.000 Siq (1-tailed) Dana Penyaluran

Pembiayaan Dana Pihak Ketiga

Dana Penyaluran Pembiayaan Dana Pihak Ketiga

001 29 29 001 29 29

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai korelasi sebesar 0,537, hal ini menunjukkan adanya korelasi (hubungan) yang sedang atau tidak terlalu kuat antara penyaluran pembiayaan dengan Dana Pihak Ketiga (DPK). Angka koefisien korelasi bertanda positif (+) menunnjukkan bahwa hubungan kedua variabel tersebut bersifat berbanding lurus, artinya peningkatan satu variabel akan diikuti oleh penaikan variabel lain, sehingga semakin tinggi dana pihak ketiga (DPK) akan membuat penyaluran pembiayaan makin tinggi juga. Perhatikan tabel interpretasi r-product moment untuk mengetahui tingkat kekuatan hubungan antara kedua variabel tersebut.

Grafik Histogram Sebaran Data Regresi Dua Variabel Interval koefisien Tingkat Hubungan 0,00 - 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,00 Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat

Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan Hipotesis : Ho : Tidak ada hubungan (korelasi) antara dua variabel H1 : ada hubungan (korelasi) antara dua variabel Pengujian berdasarkan uji probabilitas (prob) : Jika Probabilitas > 0,05, maka Ha diterima Jika Probabilitas < 0,05, maka Ha ditolak

Pada bagian output (kolom sSig, (2-tailed), untuk korelasi variabel

penyaluran pembiayaan musyarakah dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) di dapat angka probabilitas sebesar 0,001 atau probabilitas di bawah 0,05 (0,001< 0,05). Dengan demikian Ho ditolak atau hal ini berarti memang ada hubungan antara penyaluran pembiayaan dengan dana pihak ketiga (DPK).

2. Uji Regresi

Dari histrogram secara umum batang berada di bawah kurva

normal dan dari gambar P-P plot regression standardized residual

pembiayaan dengan aspek dana pihak ketiga (DPK) berada disekitar garis regresi yang mengarah ke kanan sehingga data tersebut berdistribusi normal.

Pada output ini, dikemukan nilai koefisien dan konstan dari persamaan regresi. Dalam kasus ini, persamaan regresi sederhana yang digunakan adalah

Y = a + bx di mana :

Y = Penyaluran pembiayaan musyarakah

X = Dana Pihak Ketiga (DPK) a = Konstanta

Dari hasil pengolahan didapatkan model persamaan regresi : Y = 22.301 + 0.00000000000320 X

Dari model regresi di atas dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Nilai konstanta sebesar 22.301 menyatakan bahwa jika tdak ada

nilai dana pihak ketiga (DPK). Maka besarnya penyaluran pembiayaan adalah sebesar Rp. 22.301.

2. Nilai koefisien regresi x (dana pihak ketiga) sebesar Rp.0.00000000000320.

Dari persamaan regresi yang didapatkan akan dilakukan pengujian apakah konstanta dan koefisien memberikan pengaruh yang

signifikan atau tidak terhadap nilai Y. Pengujian ini bias dilakukan dengan dua metode yang pertama dengan uji t yaitu membandingkan

nilai dengan dan yang kedua dengan uji signifikansi.

Berikut adalah hipotesis yang diajukan : Ho : a = 0 (konstanta a tidak signifikan)

H : a ≠ 0 (konstanta a signifikan)

Pengambilan keputusan didasarkan atas dua metode:

1. Berdasarkan perbandingan nilai dengan di mana =

Jika > maka Ho ditolak

Terlihat bahwa untuk konstanta a adalah 102.763 sedangkan bisa didapat pada tabel i-test, dengan α = 0.05. karena

digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari , nilai α dibagi dua

menjadi 0.025 dan df = 27 (didapat dari rumus n-2, dimana n adalah

jumlah data ; 29-2= 270. Di dapat adalah 2.05.

Oleh karena > , maka Ho

ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa konstanta a berpengaruh

signifikan terhadap penyaluran pembiayaan musyarakah.

2. Berdasarkan nilai probabilitas dengan α = 0.05 Jika probabilitas > 0.05, maka Ho diterima Jika probabilitas < 0.05, maka Ho ditolak

Terlihat bahwa nilai probabilitas pada kolom Sig adalah 0.003 atau probabilitas dibawah 0.05 (0.000 < 0.05). dengan demikian Ho ditolak, sehingga mempunyai kesimpulan yaitu koefisien dana pihak

ketiga berpengaruh secara signifikan terhadap penyaluran pembiayaan

musyarakah.

3. Uji Koefisien Determinasi

Tabel 4.7 Tabel Koefisien Determinasi Model Summary

Model R R Square Adjusted

R Squred

Std Error of the Estimate

1 289 262 77215

a) Predictors (Constant) Dana Pihak Ketiga

b) Dependent Variabel Dana Penyaluran Pembiayaan

Musyarakah

Pada tabel model summary, di dapat 1 model regresi denga nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0.537, nilai koefisien determinasi (

R Square ) sebesar 0.289 (28.9%). Koefisien determinasi ini menunjukkan bahw 28.9% penyaluran pembiayaan musyarakah

dipengaruhi oleh nilai dana pihak ketiga. Sedangkan sisanya 71.1% pembiayaan musyarakah dipengaruhi oleh hal-hal atau variabel lain.

Nilai adjusted R Square sebesar 0.262 (26.2%) menunjukkan bahwa di lapangan pengaruh dari dana pihak ketiga (DPK) terhadap penyaluran pembiayaan musyarakah hanya sebesar 26.2%. berarti terjadi penurunan nilai koefisien determinasi sebesar 2%

4. Uji F(Annova)(b)

Tabel 4.8 Tabel F Hitung ANOVA Model Sum Of Square df Mean Square F Sig 1 Regression Residual Total 6.528 16.098 22.626 1 27 28 3.528 596 10.950

a. Predictors (Constant), Dana Pihak Ketiga

b. Dependent Variabel, Dana Penyaluran Pembiayaan Musyarakah

Pada tabel analisis varian (Anova) ditampilkan hasil uji F yang dapat dipergunakan untuk memprediksi kontribusi dana pihak ketiga terhadap variabel penyaluran pembiayaan musyarakah. Dari penghitungan di dapat nilai F hitung sebesar 10.950. Dengan tingkat

signifikansi sebesar 5% dan df1 = 1 dan df2 = 27, di dapat nilai Ftabel = 4.21. Karena nilai Fhitung (10.950) > Ftabel (4.210) maka dapat disimpulkan bahwa aspek variable dana pihak ketiga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel penyaluran pembiayaan

musyarakah. Sehingga model regresi yang didapatkan layak digunakan untuk memprediksi.

Dari pembahasan di atas, dapat ditarik beberapa kesimpulan secara khusus dari tiap metode analisis statistika yang telah diujicobakan pada sampel. Beberapa kesimpulan tersebut adalah: 1. Di dapat persamaan Y= 22.301 + 0.00000000000320X dari hasil

uji regresi.

2. Dari perhitungan koefisien determinasi di dapat bahwa variabel

terikat, yaitu dana pihak ketiga memiliki pengaruh sebesar 28.9% terhadap variabel bebas yaitu penyaluran pembiayaan musyarakah.

3. Hasil uji F didapati bahwa F hitung lebih besar dari F tabel, sehingga persamaan regresi tersebut layak digunakan untuk membuat ramalan atau farecasting.

Demikian penjelasan tentang pengaruh dana pihak ketiga (DPK) terhadap penyaluran pembiayaan Bank Syariah Mandiri. Dari penjelasan tersebut ternyata dana pihak ketiga (DPK) mempengaruhi terhadap penyaluran pembiayaan musyarakah dengan total 28.9%.

65

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat diberikan suatu kesimpulan sebagai berikut :

1. Jumlah pembiayaan musyarakah yang dikeluarkan PT.Bank Syariah Mandiri untuk keperluan nasabah cenderung mengalami kenaikan di tiap periodenya. kenaikan pada tahun 2005 periode akhir Desember tahun 2010 dikarenakan oleh adanya peningkatan penyaluran pembiayaan musyarakah.

2. Hasil Uji Regresi dan Korelasi

Diketahui bahwa hasil perhitungan regresi dilihat dari nilai probabililitas variable X (besaran Dana Pihak Ketiga) terhadap variabel Y (jumlah Penyaluran Pembiayaan Musyarakah) sebesar 26,2 %. Angka ini lebih kecil dari taraf signifikan 5% (0,05). Dari data ini maka dapat ditarik kesimpulan bahwa perkembangan dana pihak ketiga (DPK) berpengaruh signifikan terhadap penyaluran pembiayaan musyarakah. Karena nilai dari t hitung (2,589) > t tabel (1,960), maka secara individu variabel X (besaran dana Pihak Ketiga) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y (jumlah penyaluran pembiayaan musyarakah). Dengan nilai F tabel sebesar 4,67, atau f hitung (6,703) > f tabel (4,67) sehingga dapat disimpulkan bahwa uji F adalah signifikan yang berarti bahwa secara bersama-sama variabel independen

(Dana Pihak Ketiga) mempengaruhi variabel dependen (penyaluran pembiayaan musyarakah). Didapat nilai R Square sebesar 0,583² = 0,34 X 100% = 34%. Hal ini berarti bahwa besarnya jumlah dana pihak ketiga (DPK) berpengaruh pada penyaluran pembiayaan musyarakah sebesar 36%

B. Saran

Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan atau rekomendasi ke depan bagi PT.Bank Syariah Mandiri, sebagai berikut :

1. Karena tingginya perkembangan dana pihak ketiga (DPK) meliputi giro

wadi’ah, tabungan mudharabah, dan deposito mudharabah sangat berpengaruh positif terhadap besarnya jumlah penyaluran pembiayaan

musyarakah, maka PT.Bank Syariah Mandiri harus semakin gencar dalam mendapatkan dana DPK.

2. Penambahan besaran biaya penyaluran pembiayaan musyarakah harus diikuti dengan penempatan alokasi untuk hal-hal yang produktif sehingga penggunaan dana pihak ketiga dapat digunakan secara effisien.

67

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’anul Karim

Alma, Buchari, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta, 2007.

Antonio, Syafi’I, Bank Syariah: Analisa Kekuatan, Peluang, Kelemahan dan Ancaman, Yogyakarta: Ekonisia, 2006.

Assauri, Sofjan, Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2004. Dennis lock, Nigel Farrow, Manajemen Umum, Jakarta: PT.Elek Media Komputido,

1989, buku 1

Direktorat Bina Pers dan Grafika Departemen Penerangan RI, Tata Krama dan Tata Cara perikalan Indonesia, 1993, Jakarta.

Eferin, Sujoko, dkk, Merode Penelitian Untuk Akuntansi, Sebuah Pendekatan Praktis

, Malang: Bayu Media Publishing, Juni, 2004, cet-1.

Fajriah, Siti, “10 Pilar Pengembangan Bank Syari’ah”. Artikel diakses pada tanggal 11 Januari 2008 dari situshttp://kasei- unri.org/index.php?option=com. Faizi, “Bank Syariah Entaskan Kemiskinan”. Artikel diakses pada tanggal 11 Januari

2008 dari situs http://www.RepublikaOnline.co.id

Kasmir, Manajemen Perbankan, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2007, ed.1-7. _________, Pemasaran Bank. Jakarta: Kencana, 2005

Kotler, Philip dan AB Susanto, Manajemen Pemasaran Di Indonesia, Jilid II, Salemba Empat, Jakarta, 2001.

_________, Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga, 2004.

Kertajaya, Hermwan dan Muhammad Syakir Sula, Syari’ah Marketing, Bandung: PT.Mizan Pustaka, 2006, Cet.3.

Keegan, Warren J, Manajemen Pemasaran. Global Warren J. Keegan; alih bahasa, Alexander Sindoro ; penyunting, Bob Widyahartono. Jakarta: Prenhallindo, 1996.

Lupiyoadi, Rambat, Manajemen Pemasaran Jasa : Teori dan Praktik. Jakarta: PT.Salemba Emban Patria, 2001.

Nasution, MA, dan Thomas, Buku Penuntun Membuat Tesis Skripsi Disertasi Makalah. Jakarta: PT.Bumi Aksara, 2006.

Rangkuti,Fredy, Marketing Analysis Made Easy: Teknik Analisis Pemasaran dan

Dokumen terkait