• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berisikan penjelasan tentang pernyataan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian. Setelah itu adanya studi pustaka, kerangka teori yang kemudian akan menjadi alat analisa dalam menjawab pertanyaan penelitian.

BAB II - Hubungan Bilateral Uni Eropa dan Armenia Pra CEPA

Pada bagian ini akan menjelaskan tentang hubungan bilateral Uni Eropa dengan Armenia setelah pemutusan hubungan perjanjian DCFTA oleh

Armenia hingga CEPA disepakati dan menjelaskan pula tentang kondisi dalam negeri Armenia sesuai dengan alat analisa yang akan digunakan.

BAB III - Hubungan Bilateral Uni Eropa dan Armenia Pasca CEPA

Pada bagian ini akan menjelaskan tentang hubungan bilateral Uni Eropa dengan Armenia setelah CEPA disepakati hingga terjadinya penguatan hubungan bilateral. Selain itu akan dijelaskan juga mengenai dinamika hubungan keduanya.

BAB IV – Analisa multi track diplomacy Uni Eropa dalam memperkuat hubungan dengan Armenia tahun 2015-2017

Dalam bab ini merupakan inti dari jawaban penelitian, akan dijelaskan akan fokus kepada tiga track sesuai dengan teori yang digunakan yaitu pemerintah, bisnis dan pendidikan.

BAB V - Penutup

Pada bagian ini merupakan bagian penutup dari penelitian, berisikan simpulan dari hasil penelitian dan saran yang diharapkan dapat menambah khazanah keilmuan dalam hubungan internasional khususnya dalam multi track diplomacy.

24

Hubungan bilateral Uni Eropa dengan Armenia sudah terjalin sejak 1999 melalui perjanjian PCA. Dalam perjanjian ini menyepakati adanya kerjasama dalam berbagai bidang dialog politik, perdagangan, investasi, ekonomi, kerjasama legislative dan budaya. Kemudian dilanjutkan dengan Association Agreement dan Deep and Comperehensive Agreement Free Trade Area (DCFTA).

Sayangnya sebelum DCFTA mencapai kata sepakat, Armenia melakukan pembatalan perjanjian pada 3 September 2013. Padahal Uni Eropa melalukan negosiasi terhadap DCFTA sejak Mei 2012. Dengan pembatalan penandatanganan tersebut membawa dampak buruk terhadap keduanya. Maka pada bagian bab II ini akan menjelaskan dinamika hubungan bilateral Uni Eropa dan Armenia setelah pembatalan penandatanganan DCFTA dalam bidang politik, ekonomi dan pendidikan.

2.1 Hubungan Bilateral Uni Eropa dan Armenia dalam Bidang Politik

Armenia merupakan sebuah negara dengan berbentuk Republik yang berada di kawasan kaukasus selatan1. Secara geografis negara-negara yang

1 sekelompok negara yang bertempat disebelah selatan gunung kaukasus dan berbatasan langsung dengan Rusia, Iran dan Turki. Dalam hal ini dilihat dari sudut pandang Rusia. Selain ada Kaukasus Selatan, ada juga kelompok negara kaukasus utara.

berada di kaukasus selatan adalah Armenia, Azerbaijan dan Georgia.

Kemudian Uni Eropa membuat organisasi untuk menaungi negara negara kaukasus selatan, yaitu Eastern Partnership (EaP).

Kondisi perpolitikan Armenia pada Februari 2013 sempat memburuk, hal ini dikarenakan adanya tuntutan dari warga negara Armenia untuk melakukan pemilihan presiden ulang. Presiden terpilih Serzh Sarksyan mendapat protes dari pendukung Raffi Hovannisian dengan tuntutan mundur. Warga menganggap Sarksyan banyak menyebabkan kerugian bagi negara, dengan kasus korupsi dan fraud (kecurangan) yang semakin banyak.

Tuntutan tersebut berasal dari 5000 warga yang berkumpul di pusat kota Yerevan. (Mkrtchyan, 2013)

Perkembangan hubungan politik Uni Eropa dan Armenia terjadi pada 1999. Adanya Partnership and Cooperation Agreement (PCA) menjadi salah satu dasar untuk mempererat hubungan dengan Armenia. Action Plan pada PCA ini mencakup beberapa aspek, yaitu politik, ekonomi dan bisnis serta demokrasi. PCA fokus pada penguatan struktur demokrasi, perbaikan regulasi hukum termasuk didalamnya adanya reformasi pengadilan serta adanya pemberantarsan fraud (kecurangan) dan korupsi. (Service, European External Action Service, 2015)

Action Plan yang dicanangkan PCA juga mencakup adanya penghormatan khusus terhadap HAM dan kebebasan dasar serta komitmen Armenia terhadap dunia internasioal terhadap beberape perjanjian (PCA,

CoE, OSCE, UN). Dalam PCA juga melakukan perbaikan terhadap pengembangan ekonomi jangka panjang, komitmen untuk pengentasan kemiskinan dan melakukan perlindungan lingkungan. Selain itu adanya peningkatan investasi dan penguatan sektor pribadi dalam pembangunan kedepannya. Soal keamanan energi pun menjadi salah satu fokus perjanjian dan juga soal perkembangan nuklir serta perhatian khusus dalam konflik Nagorno-Karabakh. (Service, European External Action Service, 2015)

Dinamika hubungan bilateral keduanya memasuki masa penting, dimana UE ingin memperluas kerjasama dengan Armenia melalui European Neighbourhood Policy yang disepakati pada tahun 2004. Kemudian melalui perjanjian Assosiation Agreement (AA) dan dilanjutkan dengan DCFTA.

Negosiasi yang dimulai dari tahun 2012, DCFTA yang secara garis besar berisikan tentang adanya kerjasama ekonomi. Lebih lanjut DCFTA membahas soal regulasi untuk membangun perdagangan yang baik, kemudian disertai dengan adanya kesesuaian standar keamanan konsumen dan produk industri makanan. (Comission, European Comission, 2013)

Kemudian sebelum DCFTA disepakati Armenia, secara mendadak Armenia memutuskan untuk menolak menandatangani DCFTA pada 3 September 2013. Armenia mendapatkan tawaran untuk bergabung dengan Eurasian Economic Union (EEU) sehingga seminggu setelah memutuskan untuk menolak menandatangani DCFTA, Armenia bergabung dengan EEU.

EEU merupakan organisasi yang diparkasai oleh Rusia, Belarusia dan Kazakhstan, bertujuan untuk membentuk pasar tunggal dengan jumlah

konsumen 184 juta jiwa serta adanya bebas pajak untuk supply barang, baik berupa energi, investasi luar negeri, industri pertanian, transportasi dan lain sebagainya. (Vielmini, 2013)

Penolakan yang dilakukan oleh Armenia adanya kepentingan keamanan, Armenia dalam konflik Nagorno-Karabakh membutuhkan supply senjata yang berlebih. Maka Armenia tidak melakukan penolakan untuk bergabung dengan EEU atas permintaan Rusia. Supply senjata dilakukan oleh Rusia kepada Armenia dan Azerbaijan. (Almasian, 2014)

Konflik Nagorno-Karabakh merupakan konflik etnis antara Azerbaijan dan Armenia terjadi sejak 1918-1920. Azerbaijan dan Armenia merupakan negara bekas jajahan Rusia yang secara geografi berbatasan langsung. Perebutan wilayah perbatasan yang secara geografi merupakan milik Azerbaijan yang dihuni oleh penduduk Armenia. Maka terjadilah konflik perebutan wilayah antara keduanya. (Wolff, 2007)

Keterlibatan Uni Eropa melalui MINSK sebagai organisasi yang dibentuk atas kesepakatan Amerika Serikat, Perancis (mewakili UE), dan Rusia sebagai penengah dalam konflik tersebut. MINSK dibawah kontrol Uni Organizations for Security and Co-Operation in Europe (OSCE) Uni Eropa. (mlh26, 2018) Pada 2016 terjadi kembali konflik Nagorno-Karabakh hingga menewaskan 18 warga Armenia dan 12 warga Azerbaijan.

(Khalilova, 2016) Konflik tersebut sebagai konflik terparah sepanjang sejarah selama 22 tahun terakhir. (mlh26, 2018)

MINKS-OSCE kembali lagi mencoba mendamaikan konflik tersebut namun gagal. Kegagalan tersebut terjadi dikarenakan adanya kepentingan Rusia didalamnya. Rusia memiliki kepentingan dalam mensupply senjata di Azerbaijan dan Armenia. (mlh26, 2018) Hal ini yang akhirnya mengakibatkan konflik yang terjadi tidak lekas terselesaikan dan konflik semakin berkepanjangan.

Selain pada konflik Nagorno-Karabakh, Uni Eropa menjalin hubungan dalam bidang politik menggunakan ENP, sebagai salah satu organisasi bentukan Uni Eropa dengan (European Neigbourhood Instrument) ENI.

ENP dibentuk atas inisiasi Uni Eropa, dibentuknya ENP secara garis besar bertujuan untuk menghindari terbentuknya garis pemisah antara Uni Eropa yang diperluas dengan negara-negara tetangga. ENP juga berfungsi untuk memperkuat kesejahteraan, stabilitas dan keamanan kedua pihak. ENP didasarkan pada nilai-nilai demokrasi, penegakkan hukum dan HAM.

(Lestari, 2014, hal. 15) Armenia yang tergabung salah satu anggota ENP sehingga memudahkan Uni Eropa untuk melakukan kerjasama dalam bidang politik. Menjadi salah satu peluang bagi Uni Eropa untuk melakukan diplomasi terhadap Armenia.

2.2 Hubungan Bilateral Uni Eropa dan Armenia dalam Bidang Ekonomi

Dokumen terkait