• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Bilateral Uni Eropa dan Armenia dalam Bidang Ekonomi

wilayah daratnya terjepit oleh negara lain. Negara ini berbatasan dengan Turki di sebelah barat, Georgia di sebelah utara, Azerbaijan disebelah timur, dan Iran serta Eksklave Nakhichevan (yang masih daerah Azerbaijan atau

eksklave) disebelah selatan. Armenia adalah anggota dari Dewan Eropa dan Perserikatan Negara-Negara Merdeka dan selama berabad-abad menjadi daerah lintasan dan penyeberangan daerah timur dan barat. (Agency, 2018)

Dalam dinamika hubungan antara Uni Eropa dan Armenia terjadi perubahan yang cukup dinamis sudah terjalin cukup lama antara Uni Eropa dan Armenia, dapat dilihat dari kerjasama yang telah mereka lakukan beberapa kali. Dalam hal ini beberapa kepentingan yang diusung dalam berbagai perjanjian atau kesepakatan yang mereka lakukan, salah satunya yaitu dalam bidang ekonomi. (Comission, European Comission, 2013)

Kondisi perekonomian Armenia setelah masuk secara resmi kedalam EEU pada 2015 mengalami penurunan angka perdagangan sebesar 17,1%

setelah melakukan perdagangan dengan negara anggota EEU. Selain itu dalam data transfer dana oleh individu yang pada 10 tahun tren ekonomi naik sebesar 20% dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB), pada 2015 mengalami penurunan sebesar 11,4% dari periode sebelumnya. (Stiftung, 2017)

Hubungan perekonomian antara Uni Eropa dan Armenia dimulai dengan adanya kebijakan luar negeri dari Uni Eropa kepada 6 negara yang disebut EaP (The Eastern Partnership) yaitu : Armenia, Azarbaijan, Belarus, Georgia, Moldova dan Ukraina. Negara-negara ini dianggap sebagai satu wilayah karena pengalaman sejarah umum mereka, ikatan

ekonomi mereka dan masalah ekonomi serupa yang dihadapi mereka.

(Partnership, Eastern Partnership, 2018)

Dalam proses terjalinnya hubungan, salah satunya dalam bidang ekonomi ini dimulai dengan proses pada dokumen yang menjabarkan tujuan strategis kerja sama antara Armenia dan UE. Dalam memenuhi dokumen- dokumen yang menjadi kesepakatan awal ini mencakup jangka waktu lima tahun. Implementasinya akan membantu memenuhi ketentuan dalam Partnership and Cooperation Agreement (PCA), membangun ikatan di

bidang-bidang baru, dan akan mendorong tujuan Armenia untuk integrasi lebih lanjut ke dalam ekonomi dan struktur sosial Eropa. Untuk pengintegrasian ekonomi lebih lanjut berdasarkan hasil adopsi dan implementasi peraturan dan regulasi terkait ekonomi dan perdagangan dengan potensi untuk meningkatkan perdagangan, investasi dan pertumbuhan. (Neighbourhood, 2006)

Pada hubungan awal antara Uni Eropa dan Armenia ini dengan adanya PCA membuka perspektif baru dalam kebijakan pada negara tetangga Eropa yang salah satunya dalam bidang ekonomi yaitu (Neighbourhood, 2006) :

a. Kerja sama ke tingkat integrasi yang signifikan, termasuk melalui Pasar Internal Uni Eropa, dan memberikan jalan untuk Armenia untuk berpartisipasi secara progresif dalam aspek-aspek utama kebijakan dan program Uni Eropa;

b. Mendalami hubungan perdagangan dan ekonomi; memberikan peluang untuk konvergensi undang-undang ekonomi, pembukaan

ekonomi satu sama lain dan berlanjut pengurangan hambatan non-tarif untuk perdagangan, yang akan merangsang investasi, ekspor dan pertumbuhan negara.

Hal-hal yang diprioritaskan dalam Partnership and Cooperation Agreement (PCA) pada bidang ekonomi ialah (Neighbourhood, 2006) :

a. Mendorong pembangunan ekonomi lebih lanjut, meningkatkan upaya pengentasan kemiskinan dan sosial kohesi, dengan demikian berkontribusi pada tujuan jangka panjang pembangunan berkelanjutan, termasuk perlindungan lingkungan;

b. Peningkatan iklim investasi lebih lanjut dan penguatan pertumbuhan yang dipimpin sektor swasta;

c. Konvergensi lebih lanjut dari legislasi ekonomi dan praktik administrasi.

Dari sinilah awal hubungan bilateral antara Armenia dan Uni Eropa dalam bidang ekonomi mulai terjalin dengan baik, kemudian hubungan ini berlanjut pada pada perjanjian Deep and Coprehensive Free Trade Area (DCFTA).

Dalam perjalanan hubungan Uni Eropa dan Armenia dalam pembahasan DCFTA ini berawal pada bulan Mei tahun 2012. Dari aspek ekonomi hubungan non tarif barrier ini diperkirakan akan memberikan keuntungan bagi Uni Eropa yang diperkirakan mencapai € 74.000.000, dan pada Armenia diperkirakan dapat meningkatkan total ekspor Armenia sebesar 15,2% dan peningkatan impor sebesar 8,2% dalam jangka panjang

yang jika dikalkulasi diperkirakan mencapai € 146.000.000. Keuntungan ini jika berjalan dengan baik maka akan meningkatkan 2,3% GDP Armenia.

(Comission, European Comission, 2013)

Setelah 7 kali perundingan untuk mencapai kesepakatan, pada 24 Juli 2013 komisi Uni Eropa memberikan draft persetujuan kepada negara anggota Uni Eropa terkait perjanjian DCFTA dengan Armenia. Akan tetapi pada 3 September 2013 pihak Armenia membatalkan perjanjian ini terkait bidang politik dengan Rusia.

Pada data dibawah ini perubahan flow perdagangan dalam ekspor dan impor salah satunya pada goods barang antara Uni Eropa terhadap Armenia sebagai berikut ;

Tabel II.2.1 Perkembangan ekspor impor Uni Eropa-Armenia tahun 2012-2015

Sumber: Eurostat Comext – Statistical regime, diolah 0

Terlihat pada data diatas bahwa perubahan impor dan ekspor yang meningkat dari tahun 2012 hingga tahun 2013 sebagaimana dalam proses pembentukan DCFTA hingga akhirnya pada akhir 2013 DCFTA dibatalkan oleh Armenia dan hal ini terlihat pula pada impor dan ekspor yang menurun cukup banyak di tahun 2014 setelah pembatalan perjanjian tersebut.

Pada titik ini terlihat upaya antara Uni Eropa dan Armenia dalam menjalin hubungan, pada beberapa titik terliahat peningkatan yang dicapain dan yang ingin dicapai dalam hubungannya, akan tetapi sangat disayangkan terjadi penurunan yang cukup banyak akibat pembatalan perjanjian DCFTA.

Program yang dicanangkan Uni Eropa yang lainnya adalah EU4Business, sesuai laporan perkembangan terakhir adalah pada rentan

tahun 2016-2017 ada 258 usaha yang didampingi langsung, 2.550 perusahaan yang menerima pinjaman permodalan, dan 4.290 pekerja yang mendapar lapangan pekerjaan. Total keseluruhan dana yang diberikan Uni Eropa dalam program ini adalah €94.019.383. (EU4Business, EU4Business, 2018)

2.3 Hubungan Bilateral Uni Eropa dan Armenia dalam Bidang Penelitian, Pelatihan dan Pendidikan

Kondisi perkembangan pendidikan di Armenia tidak lepas dari adanya campur tangan Uni Eropa. Setelah merdeka dari Russia pada tahun 1990 Armenia dan negara bekas jajahan Rusia (Uzbekistan, Georgia) lainnya membutuhkan perbaikan sistem pendidikan. Uni Eropa hadir dengan

program Erasmus+ demi mendukung perkembangan pendidikan di Armenia.

Dalam bidang pendidikan dan riset Uni Eropa dan Armenia melakukan kerjasama melalui berbagai macam program. Ada program yang menjadi prioritas Uni Eropa yang dibentuk oleh Deklarasi Paris dari Menteri Pendidikan Uni Eropa dan Komisaris Eropa untuk pendidikan, budaya dan olahraga. Salah satu tujuan dibentuknya program ini untuk megatasi adanya intoleransi, diskriminasi dan radikalisasi yang saat itu menjadi dampak langsung atas adanya arus migran di Eropa. (Halacev, 2017) Tujuan utama program Erasmus+ adalah untuk mendukung strategi Eropa 2020 dalam hal pertumbuhan, pekerjaan, kesetaraan sosial dan masyarakat inklusi. Selain itu Erasmus juga bertujuan untuk mempromosikan kepada relasi Uni Eropa untuk meningkatkan pendidikan tinggi dan kontribusi terhadap penghargaan objektifitas terhadap strategi kepemudaan Uni Eropa. (Comission, European Comission, 2017)

Erasmus+ merupakan bentuk baru dari Tempus dan Erasmus Mundus, setelah mengalami tujuh kali perubahan dan inovasi akhirnya Erasmus berhasil mencapai kata sepakat pada 2014. (Alaverdyan, 2017) Erasmus+

membuat program dengan jumlah total dana €14.700.000 untuk selama program 2014-2020. Pada program ini mencanangkan adanya dukungan terhadap pendidikan, pelatihan dan olahraga di Eropa dan sekitarnya.

(Union, 2017) Dalam Erasmus+ terdiri dari beberapa program, yaitu : (Comission, Erasmus+ for higher education in Armenia, 2018)

a) International Credit Mobility, pelajar dan staff diperkenankan untuk melakukan studi di Uni Eropa. Sejak 2015 Uni Eropa memberikan kelonggaran agar bisa melakukan mobilitas dari dan ke Uni Eropa;

b) Erasmus Mundus Joint Master Degrees, sebuah program yang diperuntukkan untuk memberikan dana pendidikan studi magister berupa biaya hidup, biaya perjalanan dan biaya pendidikan;

c) Capacity-building for Higher Education, merupakan salah satu program yang bertujuan untuk memperbaiki sistem institusi, mengembangkan kurikulum, memberikan usulan kepada pemerintah, dan membangun hubungan dengan institusi pendidikan tinggi dan pengusaha;

d) Jean Monnet Activities, merupakan sebuah program yang bertujuan untuk mengembangkan pelajar untuk studi ke berbagai belahan dunia. Dalam 25 tahun terakhir telah mensupport bahan ajar, beberapa fasilitas umum dan pusat studi.

Dalam pelaksaan program Erasmus+ Uni Eropa memiliki fokus isu yang menjadi tujuan utama, yaitu : (Comission, European Comission, 2017)

a) Pengurangan pengangguran, khususnya untuk anak muda;

b) Mempromosikan pembelajaran terhadap orang dewasa, khususnya pada penggalian keahlian baru dan keahlian yang sesuai dengan lapangan pekerjaan;

c) Menarik anak muda untuk berpartisipasi dalam demokrasi Eropa;

d) Mendukung adanya perubahan, kooperasi dan reformasi;

e) Mengurangi angka tingkat putus sekolah;

f) Mempromosikan kooperasi dan mobilitas dengan negara relasi Uni Eropa.

Lebih jelas lagi Lana Karlova sebagai koordinator program Erasmus+

di Armenia menceritakan bahwa dalam program Credit Mobility yang dilaksanakan pada 2015, Armenia berhasil memimpin membawahi 100 anak muda yang ingin belajar di Eropa.: (Alaverdyan, 2017)

Erasmus+ memberikan dampak positif terhadap perkembangan dunia akademisi di Armenia. Dalam proses program ini peserta akan belajar hal baru dan lebih terbuka, menemukan koneksi baru dan memahami sistem pendidikan yang ada di Eropa. Selain itu, adanya pemahaman soal perbedaan budaya, bahasa dan tradisi dari masyarakat internasional lainnya.

Hal ini dapat memberikan dampak yang baik yang nantinya akan dapat diterapkan dan demi perbaikan sistem pendidikan di Armenia.

Selain dengan program Erasmus+, Uni Eropa menginisiasi adanya kerjasama pendanaan riset dengan program Horizon 2020. Program ini merupakan program riset dan inovasi terbesar sepanjang sejarah yang dibentuk Uni Eropa dengan total dana €80 milyar untuk program selama 7 tahun kedepan. (Comission, European Comission , 2018)

Armenia sepakat untuk bergabung denga Horizon 2020 pada 19 Mei 2016. Pada perjanjian tersebut disepakati dokumen perjanjian bahwa

peneliti dan akademisi dibebaskan untuk akses keluar-masuk kedalam program ini. Masuknya Armenia kedalam perjanjian ini diwakili oleh Levon Mkrtchyan sebagai Menteri Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan dan Carlos Moedas sebagai Komisioner Uni Eropa dalam bidang Penelitian, Ilmu Pengetahuan dan Inovasi. Armenia merupakan negara ke 16 yang tergabung dalam Horizon 2020, Moedas berpendapat bahwa hal ini dapat memberikan keahlian dan ide, serta memperluas jaringan antar peneliti internasional.

(European Comission, 2016)

Setiap anggota Horizon 2020 memiliki ketentuan untuk mematuhi instrumen baru yang dibuat. Instrumen tersebut disebut dengan Policy Support Facility (PSF). Dalam PSF tersebut berisikan adanya aturan untuk merancang, melaksanakan dan mengevaluasi reformasi yang meningkatkan kualitas penelitian, investasi, kebijakan dan sistem inovasi negara anggota Uni Eropa beserta negara-negara yang bergabung dalam Horizon 2020.

(Comission, Research and Innovation Observatory, 2018)

Pengembangan terkait program Horizon 2020 juga termasuk didalamnya ada program The European Cooperation in Science and Technology (COST) yang menyediakan layanan terhadap peneliti untuk mengakses informasi lintas batas untuk berkomunikasi dengan peneliti dan inovator lainnya dalam lingkup Uni Eropa dan internasional. Pengembangan program selanjutnya adalah National Contact Points (NCP) yang bertujuan untuk mengembangkan informasi tentang implementasi program Horizon 2020 dan memberikan dukungan yang lebih baik terhadap calon anggota

baru program ini. Pengembangan program selanjutnya adalah Join Programming Initiative Urban Europe yang bertujuan untuk menstimulus penelitian dalam inovasi teknologi perkotaan. Hal ini nantinya dapat mendukung pembangunan kota-kota yang ada di Eropa untuk menuju masa depan berkelanjutan dalam tata kota. (Comission, European Comission, 2018)

Kemudian terjadi kesepakatan dalam program EU4Innovation pada 23 November 2016, kesepakatan tersebut terjadi antara European Comission dengan negara anggota Eastern Partnership yaitu Armenia, Azerbaijan, Belarusia, Georgia, Moldova, dan Ukraina. Tujuan dari program ini adalah untuk penguatan kooperasi dalam bidang inovasi dan pembangunan karakter masyarakat. (CZECH LIAISON OFFICE FOR RESEARCH, 2016)

Hubungan bilateral Uni Eropa dan Armenia pada sebelum CEPA sudah terlihat mulai perbaikan. Adanya diplomasi terbuka yang dilakukan Uni Eropa pada 2015 memberikan dampak bagus terhadap hubungan keduanya. Beberapa kerjasama dalam bidang pendidikan dan riset yang disepakati antara tahun 2015-2017 adalah Erasmus+ yang fokus terhadap pendidikan, Horizon 2020 yang fokus terhadap penguatan jaringan antar peneliti internasional dan EU4Innovation yang fokus terhadap penguatan inovasi teknologi dan pembangunan karakter masyarakat. Untuk perkembangan program tersebut akan dijelaskan lebih lanjut pada bab selanjutnya.

40

Setelah adanya kesepakatan dalam penandatanganan CEPA hubungan Uni Eropa dengan Armenia semakin dekat, hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa perjanjian yang telah dilaksanakan diantara keduanya.

Berikut akan dijelaskan dalam bidang politik, ekonomi dan pendidikan (riset) sebagai lanjutan pembahasan pada bab sebelumnya. Pada bagian ini akam dijelaskan mengenai dinamika hubungan Uni Eropa dan Armenia setelah adanya perjanjian CEPA yang disepakati pada 2017.

3.1 Hubungan Bilateral Uni Eropa dan Armenia dalam Bidang Politik

Pasca disepakati CEPA hubungan Uni Eropa dan Armenia dalam bidang politik mengalami kemajuan. Beberapa perjanjian yang mengalami kemajuan dan perjanjian yang mencapai kesepakatan setelah adanya CEPA.

Dalam kerjasama ENP yang dilakukan revisi pada akhir 2015 akhirnya menemui kata sepakat dalam sebuah dokemen perjanjian “Partnership Priorities”, kemudian dalam perjalanan diskusi dokumen tersebut akhirnya ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Armenia Edrward Nalbandian dan Representasi Uni Eropa Federica Mogherini pada 21 Februari 2018.

Partnership Priorities merupakan sebuah perjanjian Kerangka Kerja Dukungan Tunggal (Singgle Support Framework) yang berlaku pada 2017-2020. Tujuan jangka panjang Parnership Priorities dan CEPA ini nantinya

akan menjadi satu acuan kerjasama bilateral anrara Uni Eropa dan Armenia.

(Affairs, 2018)

Selain itu pada konferensi Eastern Partnership yang kelima tahun 2017 yang diadakan di Brusles, disepakati adanya pendekatan yang lebih intens akan dilakukan oleh Uni Eropa kepada negara anggota Eastern Partnership melalui dokumen kesepakatan “Deliverable 2020” yang disambut baik oleh ketua konferensi. Pada dokumen ini akan membahas lebih spesifik tentang adanya implementasi beberapa program Eastern Partneship dalam masyarakat kita dan semakin memperkuat kredibilitas terhadap kerangka kerja ini. Perubahan yang diinginkan dalam struktur Eastern Partnership membuatnya lebih inklusif, transparan dan efektif.

(Affairs, 2018)

Kemudian dalam bidang transportasi dan mobilitas adanya peningkatan level kerjasama. Berdasarkan dengan hasil konferensi Eastern Partnership di Brusels, akan diakhiri perundingan tentang perjanjian penerbangan Uni Eropa dengan Armenia dan mencapai kata sepakat pada 24 November 2017. Dalam perjanjian penerbangan tersebut adanya penambahan kuota penumpang sebesar 87.000 jiwa yang nantinya diharapkan dalam lima tahun kedepan akan menambah jumlah pendapatan Armenia sebesar €16.000.000. (Comission, European Comission, 2017) Peningkatan kerjasama tersebut juga menyangkut permasalahan keselamatan penumpang, aturan lingkungan Uni Eropa tentang penerbangan, dan adanya penurunan tarif untuk wisatawan. Hal ini

diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan bisnis di Armenia serta keselamatan dan keamanan penerbangan sesuai standar Uni Eropa.

(Comission, European Comission, 2017)

Pada saat yang sama adanya kesepakatan tertinggi dalam kerjasama Trans-European Transport (TENT-T). Edward Nalbandian dan Federica Mogherini telah bersepakat untuk meningkatkan efisiensi komunikasi tentang transportasi, peningkatan hubungan dengan negara anggota Eastern Partnership, identifikasi infrastruktur bersama serta pengembangan jaringan transportasi bersama agar tercipta integrasi trasnsportasi yang maksimal.

(Armenia M. o., 2017)

Hubungan antara Uni Eropa dan Armenia dalam bidang politik sempat mengalami penurunan ketika Armenia memutuskan untuk tidak menandatangani DCFTA yang telah dirundingkan sejak 2012. Penolakan tersebut dikarenakan adanya keputusan Armenia untuk menyetujui tawaran dari Rusia untuk bergabung dengan Eurasian Economic Union (EEU).

Dalam bidang politik Uni Eropa melakukan dukungan terhadap perkembangan demokrasi di Armenia. sejumlah €7.500.000 diberikan ke Armenia untuk meningkatkan pemilihan legislatif. Selain itu adanya bantuan untuk memberantas korupsi sejumlah €14.800.000 telah menjadi komitmen bersama pemerintah Armenia untuk memberantas korupsi dan pelaksanaan reformasi pengelolaan manajemen. (Comission, European Neighbourhood Policy And Enlargement, 2016)

3.2 Hubungan Bilateral Uni Eropa dan Armenia dalam Bidang Ekonomi Setelah pembatalan pada perjanjian DCFTA, hubungan bilateral antara Armenia dan Uni Eropa tidak berhenti pada titik itu. Pada 2015 untuk membangun dan menjalin kembali kerjasama yang sebelum nya kurang berhasil terlaksana. Pada 2015 diplomasi terbuka dijalankan oleh kedua belah pihak menuju perjanjian baru yang dirancang bersama yaitu Coprehensive and Enhanced Partnership Agreement (CEPA).

Kandungan yang tertera pada CEPA tidak sama DCFTA atau perjanjian perdagangan bebas (FTA) seperti yang dibatalkan Armenia sebelumnya. Salah satu tujuannya untuk menegosiasikan perjanjian perdagangan bebas dengan Eurasian Economic Union (EEU). Namun demikian, perjanjian ini masih cukup komprehensif dalam beberapa poin yang serupa seperti yang digunakan dalam DCFTA, tetapi dengan substansi yang bertentangan dengan komitmen Armenia terhadap EAEU.

Pada implementasi CEPA tidak komitmen untuk mengaplikasikan liberalisasi tarif, karena hal ini kontras dengan akses Armenia ke EEU.

CEPA lebih fokus terhadap penciptaan lingkungan bisnis yang bagus untuk sehingga dapat menarik investor ke Armenia dan menaikkan nilai ekspor Armenia. Kedua pihak menegaskan kembali pada poin-poin umum yang masih selaras dengan komitmen dan prinsip-prinsip WTO. Pada ekspor UE ke Armenia pun patuh pada batas-batas kesamaan tarif eksternal EEU, namun dengan adaptasi pada transisi Armenia dengan EEU yang memungkinkannya untuk terus menerapkan tingkat tarif yang menyesuaikan

dengan aturan WTO dengan Armenia yang sebelumnya terdapat sekitar 800 jalur tarif.

Mengenai ekspor Armenia ke Uni Eropa, ini tunduk pada tarif eksternal umum Uni Eropa, namun secara substansial dimodifikasi oleh Uni Eropa yang memberikan Armenia akses terus ke Generalised System of Preferences (GSP+). Melalui skema ini Armenia dapat mengekspor barang dibawah 6.400 jalur tarif ke Uni Eropa dengan tarif nol atau potongan tarif.

Namun, hal ini masih kurang dari apa yang bisa diperoleh Armenia jika dibawah DCFTA, yang akan memungkinkan akses 99% bebas tarif pasar tunggal ke Uni Eropa

Setelah batalnya DCFTA dan terjadi penurunan dalam perdagangan seperti yang sudah dipaparkan oleh penulis pda bab sebelumnya dalam hal ini ialah pada impor dan ekspor barang, sejalannya dengan hibungan yang dijalin kembali menuju perjanjian CEPA perdangan impor dan ekspor Uni Eropa terhadap Armenia pun kembali melonjak di tahun 2017 yaitu di tahun yang sama saat Uni Eropa dan Armenia resmi kembali membuka hubungan bilateral secara terbuka untuk CEPA, sebagaimana yang terdapat pada tabel berikut;

Tabel III.2.1 Perkembangan ekspor impor Uni Eropa-Armenia tahun 2012-2015

Sumber: Eurostat Comext – Statistical regime, diolah

Dari penjelasan diatas terlihat bahwa hubungan bilateral antara Uni Eropa dan Armenia yang perlahan menguat dan mencoba mejalin hubungan yang lebih baik dan saling memberi keuntungan dalam hal ini pada bidang ekonomi yang terjalin melali perjanjian CEPA. Hubungan bilateral dalam bidang ekonomi antar keduanya terjalin cukup baik meski mengalami beberapa dinamisasi. namun dengan adanya CEPA tersebut menjadi salah satu faktor adanya kemajuan bidang ekonomi di Armenia. Selain itu dapat menjadi salah satu faktor adanya kedekatan hubungan bilateral Uni Eropa dan Armenia.

3.3 Hubungan Bilateral Uni Eropa dan Armenia dalam Bidang Penelitian, Pelatihan dan Pendidikan

Dalam perkembangan hubungan bilateral keduanya, terlihat pada saat usainya kunjungan yang pertama yang dilakukan Uni Eropa ke Armenia pada 2015, Uni Eropa melakukan pendekatan terhadap Armenia. Seperti adanya program pertukaran pelajar antara Uni Eropa dan Armenia. Dalam rentan waktu 2015-2017 ada 1300 pelajar Armenia melakukan studi ke Uni Eropa dan 580 pelajar Uni Eropa melakukan studi di Armenia. Selain itu 120 juta euro diberikan Uni Eropa kepada Armenia untuk program pengembangan ekonomi, inovasi dan pengembangan pribadi, meningkatkan supremasi hukum dan lingkungan bisnis, serta pendampingan dalam pemilihan umum dan konektivitas. (Service, 2018)

Setelah disepakati CEPA pada 24 November 2017 hubungan bilateral Uni Eropa dan Armenia semakin erat. Sebelum CEPA telah disepakati EU4Innovation, dijalankannya program Erasmus+ dan masuknya Armenia kedalam Horizon 2020. Dari ketiganya yang fokus terhadap pendidikan adalah Erasmus+, sisanya terfokus pada pengembangan jaringan akademisi serta dukungan terhadap teknologi

Pada program Erasmus+ setelah disepakatinya CEPA terjadi peningkatan dari pada tahun sebelumnya. Berikut akan diprosentasekan setiap program yang termasuk dalam Erasmus+

a. International Credit Mobility

Pada program ini adanya peningkatan. Pada 2016 proposal yang diterima Erasmus+ sejumlaj 73 buah sedangkan pada 2017 sejumlah 90 proposal. Kemudian adanya jumlah pertukaran pelajar dan staff Armenia ke Uni Eropa pada 2016 sejumlah 446 orang dan pada 2017 sejumlah 577 orang. Selanjutnya pelajar dan staff Uni Eropa yang turut serta program ini pada 2016 sejumlah 200 orang dan pada 2017 sejumlah 311 orang.

b. Erasmus Joint Master Degree

Program magister ini mengalami peningkatan terhadap jumlah mahasiswa yang melakukan studi di Uni Eropa. Pada 2016 27 mahasiswa master berhasil masuk dalam program ini dan pada 2017 sejumlah 37 mahasiswa.

c. Capacity Buildig for Higher Education (CBHE)

Pada program ini Armenia berpartisipasi aktif dibandingkan tahun 2016, dibuktikan dengan adanya proposal yang diterima Erasmus+

mengalami peningkatan, yang sebelumnya pada 2016 sebanyak 736 buah kemudian pada 2017 sebanyak 833. Kemudian dari proposal tersebut terpilih 147 pada 2016 dan 149 pada 2017.

d. Jean Monnet Activities (JM)

Pada program ini Armenia mengalami peningkatan, yang sebelumnya pada 2016 sejumlah 1034 dan pada 2017 sejumlah 1177.

Dalam program selanjutnya adanya Horizon 2020 yang fokus terhadap inovasi. Pada 2017 program ini dalam masa implementasi, karena baru disepakati pada April 2016. Beberapa inovasi telah telah dibuat oleh keduanya, yaitu berupa :

a. Adanya beberapa pelatihan terkait tentang pengembangan dan pendukungan terhadap SME’s (Usaha Kecil dan Menengah) di Armenia. Pada pelatihan tersebut adanya kesempatan luas yang diberikan oleh Uni Eropa untuk mengembangkan SME’s lebih kuat lagi dengan beberapa inovasi dan teknologi. Program tersebut dilaksanakan atas kerjasama dengan Pusat Pengembangan UKM Nasional Armenia. Forum ini dihadiri oleh 120 peneliti dari berbagai elemen, yang nantinya diharapkan dapat memacu pertumbuhan UKM di Armenia. (ISTPD, The EU Framework Programe for Reasearch and Innovation, 2017)

b. Adanya program pertukaran pelajar dalam acara summer school yang diadakan di Armenia. Summer school ini mendukung negara-negara yang berada disekitar laut hitam untuk mendukung

b. Adanya program pertukaran pelajar dalam acara summer school yang diadakan di Armenia. Summer school ini mendukung negara-negara yang berada disekitar laut hitam untuk mendukung

Dokumen terkait