• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untuk memudahkan dalam memahami isi penelitian tesis ini, maka terlebih dahulu penulis akan menyajikan tentang sistematika penulisan dalam penelitian tesis ini, agar para pembaca dapat mengetahui cakupan secara garis besarnya.

Pada bab I membahas tentang Pendahuluan yang mencakup: Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Signifikansi Penelitian, Kajian Pustaka, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

19

Pada bab II disajikan Kajian Teoritik yang mengurai tentang teori Supervisi PAI, Kompetensi Profesional Guru PAI, Pengendalian Mutu, dan teori Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam (KKG PAI).

Pada bab III membahas tentang Gambaran Umum KKG PAI Di Kecamatan Ngawen dan KKG PAI Kecamatan Banjarejo Di Kabupaten Blora yang meilputi: keadaan organisasi KKG PAI di Kecamatan Ngawen dan KKG PAI Kecamatan Banjarejo di Kabupaten Blora, serta Program-program Kerja KKG PAI.

Pada bab IV membahas tentang: Analisis data dan hasil penelitian lapangan dan pembahasan tentang Pelaksanaan Supervisi PAI sebagai Pengendali Mutu Kompetensi Profesional Guru PAI di lingkungan KKG PAI Kecamatan Ngawen dan KKG PAI Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora yang mencakup : Teknik Supervisi PAI, Dampak Supervisi PAI terhadap kompetensi professional guru, dan Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Supervisi PAI.

BAB II

SUPERVISI PAI DAN PENGENDALIAN MUTU KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PAI

Berikut ini akan penulis kemukakan beberapa teori yang relevan dengan pembahasan tesis ini. Landasan teori ini berfungsi sebagai alat untuk menganalisis data yang peneliti kumpulkan ketika melakuan penelitian.

A. Supervisi PAI

Untuk memahami konsep supervisi PAI, berikut penulis ilustrasikan mapping concept (pemetaan) tentang point-point supervise PAI yang menjadi grand theory dalam penelitian ini.

Gambar 2. 1. Konsep Supervisi20

20

Bagan ini merupakan visualisasi penulis setelah mengobservasi dan merangkum beberapa teori tentang supervisi pendidikan dari berbagai sumber bukuang berbeda.

Konsep Supervisi PAI

Tujuan : memberikan layanan dan

bantuan untuk

mengembangkan situasi

belajar-mengajar yang

dilakukan guru di kelas

Pengertian : usaha untuk memperbaiki situasi belajar mengajar, yaitu supervisi sebagai bantuan bagi guru dalam meningkatkan kualitas mengajar untuk membantu peserta didik agar lebih baik dalam belajar.mapel PAI Fungsi : ditujukan pada perbaikan dan peningkatan kualitas pengajaran. Teknik : - Individual - Kelompok

1. Pengertian

Pengertian supervisi dapat dipahami dari beberapa pendapat para pakar berikut ini:

Carl Glickman dalam Allan Glathorn, memberikan definisi:

Supervision is the function in schools that draws togather the discrete elements of instructional effectiveness into whole-school action”.21

Supervisi merupakan fungsi penting dalam sistem sekolah atau pendidikan yang mengefektifkan seluruh unsur-unsur pengajaran ke dalam aktifitas pendidikan. Sedangkan Wayne Hoy and Patrick Forsyth

dalam Allan Glathorn, berpendapat bahwa “Supervision of instruction is the set of activities designed to improve the teaching-learning process”.22

Supervisi pendidikan adalah seperangkat aktivitas yang dirancang untuk memperbaiki proses belajar mengajar.

Di sisi lain Kimball Wiles and John Lovell sebagaimana yang dikutip oleh Allan Glathorn juga memberikan pandangan mengenai definisi tentang supervise sebagai berikut :

Instructional supervisory behavior system formally provided by the organization for the purpose of interacting with the teaching behavior system in such a way as to maintain, change, and improve the provision and actualization of learning opportunities for

students”.23

Sistem perilaku dalam supervisi pendidikan disiapkan oleh organisasi yang bertujuan menjalin interaksi tingkah laku dengan cara tertentu untuk

21

Allan A. Glatthorn, Supervisory Leadership (Introduction To Instructional Supervision,

California, Harpher Collins Publishers, 1990, 83.

22

Allan A. Glatthorn, Supervisory Leadership …, 83.

23

menjaga, merubah, dan memperbaiki ketetapan dan aktualisasi kesempatan belajar bagi siswa.

Beberapa pendapat di atas bertumpu pada kegiatan layanan bimbingan dan pembinaan Pengawas yang memberikan perubahan perilaku akademik guru dalam proses pembelajaran sehingga dapat memberikan perubahan pula pada perilaku belajar peserta didik. Dalam konteks ini, Guru memegang peran yang signifikan untuk membuat situasi pembelajaran berjalan efektif.

Berkaitan dengan supervisi Pendidikan Agama Islam (PAI), dapat dikatakan juga sebagai pengawasan pendidikan agama Islam yang dilakukan oleh pengawas pendidikan agama yang ditunjuk, maka dalam hal ini terlebih dahulu penulis suguhkan mengenai pengertian pendidikan agama Islam sebagaimana yang tertera dalam kurikulum PAI sebagai berikut:

“Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, bertakwa, dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci dan Al-Hadis, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman. Disertai dengan tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antarumat beragama dalam masyarakat hingga

terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.”24

Dasar religius pendidikan agama Islam di atas terinspirasi dari

Al-Qur‟an Surah An-Nahl ayat 125, yang berbunyi:

24

Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014, 11-12.

َيِه يِتَّلٲِب مُهۡلِد َٰجَو ِِۖةَنَسَحۡلٱ ِةَظِع ۡىَمۡلٱَو ِةَم ۡكِحۡلٲِب َكِّبَر ِليِبَس ٰىَلِإ ُع ۡدٱ

َهيِدَتۡهُمۡلٲِب ُمَل ۡعَأ َىُهَو ۦِهِليِبَس هَع َّلَض هَمِب ُمَل ۡعَأ َىُه َكَّبَر َّنِإ ُُۚهَس ۡحَأ

٥٢١

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”. 25

Tujuan dari pendidikan agama Islam adalah mendidik anak-anak, pemuda-pemudi dan orang dewasa supaya menjadi orang muslim sejati, beriman teguh, beramal soleh, dan berakhlak mulia, sehingga ia menjadi salah seorang masyarakat yang sanggup hidup di atas kaki sendiri, mengabdi kepada Allah dan berbakti kepada bangsa dan tanah airnya bahkan sesama umat manusia.26

Sedangkan pengertian pengawas pendidikan agama Islam pada sekolah menurut Permenag No. 2 Tahun 2012 adalah Guru Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dalam jabatan fungsional pengawas Pendidikan Agama Islam yang tugas, tanggung jawab, dan wewenangnya melakukan pengawasan penyelenggaraan Pendidikan Agama Islam pada sekolah.27 Pengawas pendidikan agama bertugas melakukan pengawasan terhadap terselenggaranya pendidikan agama pada sekolah yang meliputi penilaian, pembinaan, pemantauan, penelitian, pelaporan, dan tindak

25

Kementerian Agana RI, Al-Qur’an dan Terjemahnnya, Jakarta: AL WAAH, 1995, 421.

26

Farid Hasyim, Kurikulum Pendidikan Agama Islam (Filosofis Pengembangan Islam Transformatif antara KTSP dan Kurikulum 2013), Malang: Madani, 2015, 55.

27

Direktorat Pendidikan Agama Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Pedoman Pengawas Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah, Jakarta: 2012, 1.

lanjut dalam rangka meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan agama sesuai dengan standar nasional pendidikan agar tercapai tujuan pendidikan agama dan pendidikan nasional.28 Dengan demikian supervisi pendidikan agama Islam adalah serangkaian kegiatan guna membantu guru PAI dalam mengembangkan kemampuan mengelola proses pembelajaran demi pencapaian tujuan pembelajaran dengan kegiatan membimbing, membina, memantau, mengawasi, menilai, dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan agama Islam di sekolah.

2. Tujuan supervisi

Kata kunci dari supervisi adalah memberikan layanan dan bantuan kepada guru-guru, maka tujuan supervisi adalah memberikan layanan dan bantuan untuk mengembangkan situasi belajar-mengajar yang dilakukan guru di kelas.29

Glickman mengemukakan bahwa;“the goal of instructional

supervision is to help teachers learn how to increase their own capacity

to achieve professional learning goals for their students”. (tujuan supervisi pendidikan adalah membantu guru untuk belajar bagaimana meningkatkan potensi/kapasitas mereka untuk mencapai tujuan pembelajaran terhadap murid).30 Glickman optimis bahwa melalui

28

Nur Aedi, Pengawasan Pendidikan Pengawasan Pendidikan (Tinjauan Teori dan Praktik). Jakarta: Rajawali Press, 2014,175-176.

29

Piet A. Sahertian, Konsep Dasar Dan Teknik Supervisi Pendidikan (Dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia). Jakarta: Rineka Cipta, 2010, 19.

30

supervisi akademik diharapkan kualitas akademik yang dilakukan oleh guru semakin meningkat.

3. Fungsi Supervisi

Alfonso, Firth, dan Neville, menggambarkan sistem fungsi supervisi akademik sebagaimana gambar berikut:

Gambar 2.1.

Sistem Fungsi Supervisi Akademik31

(1)

Tampilan skema tersebut diatas dapat diketahui dan dipahami mengenai sistem perilaku supervise. Perilaku kegiatan supervisi PAI yang dilakukan secara langsung dapat memberikan dampak yang signifikan pada sikap, perilaku, dan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Hal ini disebabkan oleh adanya kegiatan kepengawasan yang dilakukan oleh pengawas PAI yang menstimulasi dan mendorong perubahan ke arah yang lebih baik pada diri guru. Akhirnya, bila guru memiliki wawasan, pengetahuan, dan cakrawala berpikir yang luas, serta trampil dalam mengelola pembelajaran di dalam kelas akan dapat mendorong siswa untuk berubah, termotivasi untuk belajar dan secara kualitas atau mutu belajar yang diharapkan akan dapat terwujud dalam perilaku peserta didik. Dengan demikian fungsi utama supervisi pendidikan ditujukan pada perbaikan dan peningkatan kualitas

31

Muhammad fathurrahman & Hindama Ruhyanani, Sukses Menjadi Pengawas ..., 54.

Perilaku supervisi Perilaku akademik Perilaku Pembelajaran

pengajaran,32 serta dapat menumbuhkan iklim bagi perbaikan proses dan hasil belajar melalui serangkaian upaya supervisi terhadap guru-guru dalam wujud layanan professional.33

4. Teknik-Teknik Supervisi

a. Teknik yang bersifat individual

Teknik supervisi individual adalah pelaksanaan supervisi perseorangan terhadap guru. Supervisor di sini hanya berhadapan dengan seorang guru sehingga dari hasil supervisi ini akan diketahui kualitas pembelajarannya.34 Teknik supervisi yang bersifat individual meliputi berbagai kegiatan yang dilakukan oleh pengawas, diantaranya; a) kunjungan kelas, Fungsi kunjungan kelas adalah sebagai alat untuk mendorong guru agar meningkatkan cara mengajar guru dan cara belajar siswa.35 b) observasi kelas, dilakukan dengan cara kunjungan kelas, supervisor dapat mengobservasi situasi belajar-mengajar yang sebenarnya. Tujuan dari observasi ini adalah untuk memperoleh data yang seobjektif mungkin sehingga bahan yang diperoleh dapat digunakan untuk menganalisis kesulitan-kesulitan-kesulitan yang dihadapi guru-guru dalam usaha memperbaiki hal belajar mengajar. Sedangkan bagi guru sendiri dapat digunakan untuk mengubah cara-cara mengajar ke arah yang lebih baik, dan dampak

32

Piet A. Sahertian, Konsep Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan…, 21.

33

Ali Imron, Supervisi Pembelajaran Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2012, 12.

34

Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan Nasional, Supervisi Akademik (Materi Pelatihan Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah), Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional, 2010, 24.

35

terhadap murid adalah menimbulkan pengaruh positif terhadap kemajuan belajar.36

b. Teknik yang bersifat kelompok

Teknik supervisi kelompok adalah salah satu cara melaksanakan program supervisi yang ditujukan pada dua orang atau lebih. Guru-guru yang diduga, sesuai dengan analisis kebutuhan, memiliki masalah atau kebutuhan atau kelemahan-kelemahan yang sama dikelompokkan atau dikumpulkan menjadi satu/bersama-sama. Kemudian kepada mereka diberikan layanan supervisi sesuai dengan permasalahan atau kebutuhan yang mereka hadapi. 37 Di sisi lain yang dimaksud dengan teknik yang bersifat kelompok ialah, teknik-teknik yang digunakan bersama-sama oleh supervisor dengan sejumlah guru dalam satu kelompok.38

Pelaksanaan kegiatan supervise oleh Pengawas dapat dilakukan melalui organisasi kerjasama pengembangan profesi guru atau KKG. Hal ini dimaksudkan untuk memantau dan melihat guru secara langsung sebagai upaya peningkatan kemampuan professional guru tersebut.

Allan Glattorn yang dikutip Abdul Kadim Masaong, mengajukan model supervisi kerjasama pengembangan profesi dalam mensupervisi guru. Model ini diperankan oleh guru secara kolegial

36

Piet A. Sahertian, Konsep Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan, …, 56.

37

Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan Nasional, Supervisi Akademik …, 29.

38

yang bersepakat bekerjasama dalam meningkatkan kemampuan profesionalnya. Di Indonesia model CPD ini lebih dikenal dengan Continues Professional Development dengan entri point utamanya adalah MGMP dan KKG.39 Teknik supervisi kelompok ini dapat dilihat melalui kegiatan-kegiatan dibawah ini, yaitu: kepanitiaan-kepanitiaan, kerja kelompok, laboratorium dan kurikulum, membaca terpimpin, demonstrasi pembelajaran, darmawisata, kuliah/studi, diskusi panel, perpustakaan, organisasi profesional, bulletin supervisi, pertemuan guru, lokakarya atau konferensi kelompok. 40

Dokumen terkait