• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

G. Sistematika Penulisan

Data yang terkumpul disusun dengan sistematika sebagai berikut : Bab I Pendahuluan.

Bab Pendahuluan terdiri dari latar belakang, permasalahan, disertai dengan tujuan dan manfaat penelitian, kemudian dilanjutkan dengan keaslian penelitian dan tinjauan pepustakaan serta metodologi penelitian yang terdiri dari bahan hukum yang digunakan, metode pengumpulan data, dan metode analisis.

Bab II Tinjauan Umum Tentang Penyidikan Dalam Rangka Pencekalan (Pencegahan dan Penangkalan).

Bab Pembahasan ini menjelaskan mengenai teori-teori dan tinjauan umum mengenai pencekalan dalam kerangka proses penyidikan sehubungan tugas dan kewenangannya.

Bab III Tinjauan Yuridis Tentang Pencekalan Yang Dilakukan Oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Terkait Dugan Penyalahgunaan Wewenang Yang Dilakukan Oleh Pimpinan KPK Dalam Kasus Pencekalan Terhadap Anggoro Widjojo dan Joko S Tjandra

Bab ini yang menjadi inti dari penelitian ini yaitu merupakan bab yang memberikan analisis terhadap pokok-pokok permasalahan mengenai keabsahan dan dewenangan pencekalan yang disebutkan pada bab pendahuluan berdasarkan teori-teori yang telah diuraikan pada bab I dan II.

Bab IV Kesimpulan Dan Saran.

Dalam Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang dikemukakan oleh penulis sebagai jawaban dari permasalahan yang timbul.

ABSTRAK

Shinta Zahara* Abul Khair, SH, M.Hum** Nurmalawaty, S.H., M. Hum.***

Skripsi ini membahas tentang pencekalan yang dilakukan oleh KPK terkait dugaan penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi. Pencegahan dan penangkalan merupakan serangkaian tindakan dalam rangka mencegah pihak yang diduga terlibat kasus pidana untuk bepergian ke luar negeri. Tindakan ini dilakukan umtuk mendukung tugas penyidikan dan memecahkan suatu kasus pidana dan menyelesaikannya di pengadilan oleh karena itu pencekalan merupakan tahap yang cukup penting untuk kepentingan penyidikan. Penyidikan yang dilakukan harus mengacu kepada peraturan perundang-undangan. Wewenang penyidikan bukan hanya dimiliki oleh POLRI dan Kejaksaan. Pejabat lain juga memiliki kewenangan untuk melakukan penyidikan seperti misalnya penyidik pegawai negeri sipil dan juga penyidik pada Komisi Pemberantasan Korupsi.

Dalam melaksankan tugas dan kewenangannya, terdapat beberapa kewenangan yang dimiliki Komisi Pemberantasan Korupsi yang sesuai dengan UU Nomor 30 tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi. Salah satu kewenangan yang dimiliki oleh KPK adalah melakukan pencekalan terhadap seseorang yang diduga terlibat dalam perkara tindak pi1dana korupsi untuk kepentingan penyidikannya. Dalam melakukan tindakan pencekalan, Komisi Pemberantasan Korupsi harus sejalan dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik.

* Mahasiswa Departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Medan.

** Pembimbing I, Staf Pengajar Departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Medan.

*** Pembimbing II, Staf Pengajar Departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Medan.

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PENCEKALAN YANG DILAKUKAN OLEH KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI (KPK) TERKAIT DUGAAN PENYALAHGUNAAN WEWENANG YANG DILAKUKAN OLEH PIMPINAN KPK DALAM KASUS PENCEKALAN TERHADAP

DIREKTUR PT. MASARO RADIOKOM ( ANGGORO WIDJOYO)

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan

memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum

Oleh

SHINTA ZAHARA NIM : 080221006

DEPARTEMEN HUKUM PIDANA

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhana Wata’ala yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan Skripsi ini. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Hukum, pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa, dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, maka saran serta kritik yang bersifat membangun akan penulis terima dengan senang hati yang bertujuan menyempurnakan isi penuluisan tesis ini.

Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, bukanlah hal yang mudah bagi saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. DR. Runtung Sitepu, S.H., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, S.H., M.Hum., selaku Pembantu Dekan I Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Syafruddin, S.H., M.H., D.F.M., selaku Pembantu Dekan II Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Syafruddin, S.H., M.H., D.F.M., selaku Pembantu Dekan II Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak Abul Khair, S.H., M. Hum., selaku Ketua Departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan selaku Dosen pembimbing I.

6. Ibu Nurmalawaty, S.H., M. Hum., selaku Dosen Pembimbing II.

7. Seluruh staff dosen dan karyawan FH-USU yang tanpa kenal lelah memberikan ilmu dan tenaganya sehingga saya dapat menyelesaikan perkuliahan ini.

8. Ayahanda tercinta Laksda TNI (Purn) H. Martono dan juga Ibunda Tercinta, R. Ida Sutadiningrat, S.H., M.H.

9. Suamiku serta anak-anak kembarku tercinta yang telah memberikan dorongan dan semangat serta doanya dalam penyelesaian skripsi ini.

10.Sahabat-sahabat saya di Program Ekstensi Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Tahun 2008, AKBP Endang Hermawan, SIK., Kompol Fadillah Zulkarnaen, SIK., Eddy Purwono, Kapten Pnb. Dedy P. Brahmana, Thomas Manurung, Amd., Yusi Astuti Purba, Amd., Desi Apriguna Singarimbun, Amd., Kristalia Purba, Amd. dan Ronny Eko Wisuda Rambe, S.Sos.

Akhir kata, saya berharap semoga Tuhan Yang Maha Kuasa berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga Skripsi ini membawa manfaat bagi pemgembangan ilmu pengetahuan.

Medan, 25 Desember 2010

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……….. i

DAFTAR ISI ……… iii

ABSTRAKSI ………... vi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……… 1

B. Permasalahan ……….. 6

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan ………..…….. 7

D. Keaslian Penulisan ……….. 8

E. Tinjauan Kepustakaan ………..….. 9

1. Komisi Pemberantasan Korupsi ……… 9

a. Pengertian ………. 9

b. Kewenangan Pejabat Administrasi Negara … 11

2. Kedudukan dan Kewenangan KPK ………. 18

3. Aturan Tentang KPK dan POLRI Sehubungan Dengan Tugas dan Kewenangannya ……….. 36

a. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (KPK) ……. 36

b. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia ……….. 37

c. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1992 tentang Keimigrasian ……… 39

F. Metode Penelitian ………. 40

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENYIDIKAN DALAM KERANGKA PENCEKALAN (PENCEGAHAN –

PENANGKALAN)

A. Penyidikan, Penyidik, Tugas dan Kewenangannya ….. 44 1. Pengertian Penyidikan ……….. 44 2. Pengertian Penyidik ………. 45 3. Tugas dan Kewenangan Penyidikan yang

Ditentukan Dalam KUHAP ………. 48 4. Proses Pemeriksaan Penyidikan yang Dilakukan

Oleh Penyidik ……….. 53 5. Proses Penyidikan oleh KPK ……….. 58 6. Penghentian Penyidikan ……….. 67 B. Penyidikan Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002

Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Peraturan Pelaksanannya Tugas dan Kewenangannya ………….. 71 1. Penyidikan Menurut Undang-Undang

Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara

Republik Indonesia ……… 71 2. Tugas dan Kewenangan Penyidik POLRI

Menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia

dan Peraturan Pelaksanannya ……… 72 3. Pencekalan (Pencegahan – Penangkalan)

Menurut Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1992

Tentang Keimigrasian ………. 75 4. Kewenangan dan Tata Cara Pencegahan dan

Penangkalan Menurut Undang-Undang

BAB III TUGAS DAN KEWENANGAN KPK DALAM PENANGANAN PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI SERTA ASAS-ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK

A. Komisi Pemberantasan Korupsi ……….. 83 1. Tujuan dibentuknya Komisi Pemberantasan Korupsi ……… 83 2. Pengertian Umum Mengenai Kewenangan ……… 84 3. Kedudukan dan Wewenangan Komisi Pemberantasan

Korupsi dalam Penanganan Tindak Pidana Korupsi ………. 91 B. Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik ……….. 110

1. Penerapan Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik ….. 110 2. Manfaat Asas-Asas Pemerintahan Yang Baik ………….…. 116

BAB IV ANALISA YURIDIS MENGENAI PENCEGAHAN DAN

PENANGKALAN (PENCEKALAN) SEHUBUNGAN DENGAN DUGAAN PENYALAHGUNAAN WEWENANG PIMPINAN KPK

A. Kronologis Kasus Bibit-Chandra Dalam

Kerangka Pencekalan ……….…..… 118 B. Tinjauan Yuridis Pencekalan Oleh Komisi

Pemberantasan Korupsi Dalam Kerangka Penerapan

Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik ….…… 123

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ……… 137

B. Saran ………..……… 138

ABSTRAK

Shinta Zahara* Abul Khair, SH, M.Hum** Nurmalawaty, S.H., M. Hum.***

Skripsi ini membahas tentang pencekalan yang dilakukan oleh KPK terkait dugaan penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi. Pencegahan dan penangkalan merupakan serangkaian tindakan dalam rangka mencegah pihak yang diduga terlibat kasus pidana untuk bepergian ke luar negeri. Tindakan ini dilakukan umtuk mendukung tugas penyidikan dan memecahkan suatu kasus pidana dan menyelesaikannya di pengadilan oleh karena itu pencekalan merupakan tahap yang cukup penting untuk kepentingan penyidikan. Penyidikan yang dilakukan harus mengacu kepada peraturan perundang-undangan. Wewenang penyidikan bukan hanya dimiliki oleh POLRI dan Kejaksaan. Pejabat lain juga memiliki kewenangan untuk melakukan penyidikan seperti misalnya penyidik pegawai negeri sipil dan juga penyidik pada Komisi Pemberantasan Korupsi.

Dalam melaksankan tugas dan kewenangannya, terdapat beberapa kewenangan yang dimiliki Komisi Pemberantasan Korupsi yang sesuai dengan UU Nomor 30 tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi. Salah satu kewenangan yang dimiliki oleh KPK adalah melakukan pencekalan terhadap seseorang yang diduga terlibat dalam perkara tindak pi1dana korupsi untuk kepentingan penyidikannya. Dalam melakukan tindakan pencekalan, Komisi Pemberantasan Korupsi harus sejalan dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik.

* Mahasiswa Departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Medan.

** Pembimbing I, Staf Pengajar Departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Medan.

*** Pembimbing II, Staf Pengajar Departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Medan.

Dokumen terkait