BAB I KURIKULUM PELATIHAN MANAJEMEN PENGENDALIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) I. PENDAHULUAN
B. SISTIM PELAKSANAAN SURVEILANS DALAM PENGENDALIAN DBD 1. Jenis dan sumber data Surveilans
Beberapa fariabel data yang berhubungan dengan pengendalian DBD adalah sbb : a. Data kesakitan dan kematian menurut golongan umur dan jenis kelamin, kasus DD, DBD, SSD dari Unit Pelayanan kesehatan, W1, kewaspadaan mingguan, bulanan, dan tahunan. b. Data penduduk menurut
golongan umur tahunan. c. Data desa, kecamatan, kabupaten, provinsi terdapat kasus DD, DBD, SSD bulanan dan tahunan d. Data ABJ kecamatan, kabupaten/kota, provinsi hasil dari kegiatan
pengamatan jentik.
Data tersebut diatas dapat diperoleh dari : a. Laporan rutin DBD, mingguan, bulanan ( puskesmas, kabupaten/kota, dan provinsi ) b. Laporan KLB/wabah /W1( puskesmas, kabupaten/kota, provinsi ) c. Laporan laboratorium dari UPK (puskesmas, RS, Labkes, dll) d. Laporan hasil penyelidikan kasus perorangan (puskesmas, kabupaten/kota) e. Laporan penyelidikan KLB/wabah (puskesmas, kabupaten/kota) f. Survei khusus (pusat, provinsi, kabupaten/kota)
28
g. Laporan data demografi (puskesmas, kabupaten/kota, provinsi) h. Laporan data vektor (puskesmas, kabupaten/kota, provinsi) i. Laporan dari Badan Meteorologi & Geofisika provinsi, kabupaten/kota, kecamatan tentang curah hujan dan hari hujan
2. Peran Unit Pelaksana
Surveilans DBD merupan surveilans rutin yang dilaksanakan di seluruh unit pelayanan kesehatan di seluruh Indonesia. Untuk menjamin berlangsungnya penyelenggaraan sistem surveilans kasus DBD ini, maka perlu dijabarkan peran setiap unit penyelenggaraan surveilans kasus DBD diseluruh unit pelayanan kesehatan secara berjenjang termasuk pusat, yaitu :
a. Pusat
1) Unit pelaksana tingkat pusat a) Pengaturan penyelenggaraan surveilans kasus DBD nasional b) Menyusun pedoman pelaksanaan surveilans kasus DBD nasional c) Menyelenggarakan manajemen surveilans kasus DBD nasional d) Melakukan kegiatan surveilans kasus DBD nasional termasuk SKD- KLB e) Pembinaan dan asistensi teknis f) Monitoring dan evaluasi g) Melakukan penyelidikan KLB sesuai kebutuhan nasional h) Pengembangan pemanfaatan teknologi surveilans kasus DBD i) Pengembangan metodologi surveilans epidemiologi j) Pengembangan kompetensi sumber daya manusia surveilans epidemiologi k) Menjalin kerjasama nasional dan internasional secara teknis dan sumber-sumber dana. l) Menjadi pusat rujukan surveilans kasus DBD regional dan nasional. m) Kerjasama surveilans kasus DBD dengan provinsi, nasional dan internasional.
2) Pusat Data dan Informasi a) Koordinasi pengelolaan sumber data dan informasi kasus DBD nasional b) Koordinasi kajian strategis dan penyajian informasi kasus DBD c) Asistensi teknologi informasi
3) Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan a) Melakukan penelitian dan pengembangan teknologi dan metode surveilans kasus DBD b) Melakukan penelitian lebih lanjut terhadap temuan dan atau rekomendasi surveilans kasus DBD
b. Tingkat Provinsi
1) Unit Pelaksana Teknis Tingkat Provinsi a) Melaksanakan surveilans kasus DBD di wilayah provinsi termasuk SKD-KLB b) Melakukan penyelidikan KLB sesuai kebutuhan provinsi
29
c) Membuat pedoman teknis operasional surveilans kasus DBD sesuai dengan pedoman yang berlaku. d) Menyelenggarakan pelatihan surveilans kasus DBD e) Pembinaan dan asistensi teknis ke kabupaten/kota f) Monitoring dan evaluasi g) Mengembangkan dan melaksanakan surveilans kasus DBD dan masalah penyakit DBD lokal spesifik. h) Melakukan pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data serta desinfo secara terus menerus dan berkesinambungan. i) Menjadi unit
2) Rumah Sakit Pusat dan Provinsi a) Melaksanakan surveilans kasus DBD rumah sakit . b) Identifikasi dan rujukan kasus sebagai sumber data surveilans kasus DBD Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat. c) Melakukan kajian epidemiologi kasus DBD dan masalah yang terkait dengan DBD.
3) Laboratorium Kesehatan Provinsi a) Melakukan pemeriksaan spesimen surveilans kasus DBD c. Tingkat Kabupaten/Kota
1) Unit Teknis Kabupaten/Kota a) Pelaksana Surveilans kasus DBD nasional diwilayah
kabupaten/kota b) Menyelenggarakan manajemen surveilans kasus DBD termasuk SKD KLB c) Melakukan penyelidikan dan Penanggulangan KLB DBD di Wilayah Kabupaten/ kota yang bersangkutan. d) Supervisi dan asistensi teknis ke puskesmas dan rumah sakit dan komponen surveilans DBD diwilayahkan. e) Melaksanakan pelatihan surveilans kasus DBD. f) Monitoring dan evaluasi kasus DBD g) Melaksanakan survelens epidemiologi kasus DBD secara spesifik lokal. 2) Rumah sakit kabupaten / kota . a) Melaksanakan surveilans kasus DBD di rumah sakit. b) Identifikasi dan rujukan kasus DBD sebagai sumber data surveilans kasus DBD kabupaten/kota , propinsi dan pusat. c) Melakukan kajian epidemiologi kasus DBD dan masalah DBD lainnya di rumah sakit.
3) Laboratorium Kesehatan kabupaten/kota a) Melakukan pemeriksaan spesimen kasus DBD. d. Tingkat Kecamatan
1) Puskesmas a) Pelaksana surveilans kasus DBD nasional di wilayah puskesmas. b) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan penyakit dan masalah kasus DBD.
30
c) Melakukan koordinasi survailans kasus DBD dengan praktek dokter, bidan, swasta dan unit pelayanan kesehatan yang berada diwilayah kerjanya . d) Melakukan koordinasi surveilans kasus DBD antar puskesmas yang berbatasan . e) Melakukan SKD-KLB dan penyelidikan KLB DBD di wilayah puskesmas f) Melaksanakan surveilans epidemiologi kasus DBD dan masalah kesehatan spesifik lokal .
3. Strategi Dan Pelaksanaan Surveilans Pengendalian DBD a. Strategi Surveilans
Adapun strategi surveilans dalam program pengendalian DBD adalah sebagai berikut : 1) Advokasi dan dukungan perundang-undangan 2) Menyediakan pembiayaan program surveilans DBD 3) Pengembangan sistem surveilans sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan program secara
nasional, provinsi dan kabupaten/kota termasuk penyelenggaraan sistem kewaspadaan dini kejadian luar biasa penyakit dan bencana. 4) Peningkatan mutu dan data informasi epidemiologi. 5)
Peningkatan profesionalisme tenaga surveilans. 6) Pengembangan tim epidemiologi yang handal. 7) Penguatan jejaring surveilans epidemiogi. 8) Peningkatan pengetahuan surveilans epidemiologi untuk tiap tenaga kesehatan. 9) Peningkatan pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi elektromedia yang terintegrasi dan interaktif.
b. Pelaksanaan Surveilans DBD
1) Pengumpulan data Pengumpulan data kasus dilaksanakan secara berjenjang mulai dari Pukesmas dan jejaringnya (community based), sampai Rumah Sakit (hospital based), laboratorium
kabupaten/kota dan propvinsi dengan menggunakan form pelaporan demam berdarah yang dikoordinasi oleh dinas kesehatan kab/kota di tingkat kab/kota atau di dinas kesehatan provinsi di tingkat provinsi, Kemkes RI untuk masing-masing tingkatan dijelaskan melalui pokok bahasan selanjutnya 2) Pengolahan dan penyimpanan data Dilaksanakan disetiap tingkat unit pelaksanakan surveilans 3) Analisis data Analisis deskriptif dan analitik dilakukan disetiap unit pelaksana surveilans sesuai dengan kemampuan masing-masing 4) Penyebarluasan informasi Dilaksakanakan disetiap unit pelaksana surveilans kepada pihak yang membutuhkan data tersebut
156
Tanggal: ... ... ... Jam: ... ... ... 5. Hb ... ... 6. Hematokrit ... ... 7. Trombosit (jumlah per ul) ... ...
Form-So
FORMULIR PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
**) Coret yang tidak perlu *) Beri tanda “X” untuk hasil pemeriksaan klinis DD=demam dengue, DBD=demam berdarah dengue, SSD=sindrom syok dengue
..., 20... ( ... ) DIAGNOSIS KLINIS:
-Tersangka DBD/DD/DBD/SSD**)
PENGOBATAN -Diinfus/tidak **), tangggal ... Jam ... Kepada yth, RS./ Puskesmas Rawat Inap... di-
...
Bersama ini kami beritahukan bahwa kami telah memeriksa/merawat pasien: N a m a : ... L/P Umur...th...bln...
Nama Kepala Keluarga : ... Alamat Rumah : Jln ... No ... Rw. ... Rt. ... Kelurahan : ... Kecamatan... Tanggal mulai sakit : Tgl/bl/th: Tanggal masuk RS/puskesmas : Tgl/bl/th: Jam ... Tgl. Meninggalkan RS/puskesmas : Tgl/bl/th:
No. HASIL PEMERIKSAAN KLINIS ADA TIDAK 1. Demam ... ... 2. Perdarahan. temasuk uji Tourniquet ... ... positif 3. Pembesaran hati ...
... 4. Syok ... ... PEMERIKSAAN LABORATORIUM HASIL PEMERIKSAAN I II
Lampiran 16 157
STUDI KASUS MATERI INTI 5 Studi Kasus 1
1. Jelaskan diagnosis Demam Dengue dan Demam Berdarah Dengue? Bagaimana membedakannya? 2. Bagaimana pertolongan pertama yang Saudara berikan jika anak Saudara menunjukkan gejala-gejala klinis Demam berdarah? 3. Seandainya Saudara adalah seorang dokter di Puskesmas X, Saudara hendak merujuk seorang penderita DBD ke sebuah Rumah Sakit, maka hal-hal apakah yang perlu Saudara perhatikan?
Studi Kasus 2
Sepasang suami istri membawa seorang anak laki-lakinya yang berusia 6 tahun ke ruang UGD RSUD di Kota A pada tanggal 18 Oktober 2011 pukul 20.00 WIB, setelah diperiksa oleh dokter diperoleh data berikut:
Anamnesa - Seorang anak laki-laki, umur 6 tahun, berat badan 16 kg, datang dengan keluhan badan panas sejak 3 hari sebelum masuk RS. - Badan panas tinggi mendadak, terus menerus, tidak
menggigil, tidak ada keringat malam dan tidak kejang, dan kepala terasa nyeri. - Pasien juga mengeluh perut terasa sakit menyeluruh, tanpa disertai mual dan muntah, nafsu makan menurun dan badan terasa lemas disertai dengan terlihatnya bintik - bintik merah pada kulit tangan dan kaki pasien.
Pemeriksaan Fisik - Keadaan umum : Tampak sakit sedang - Kesadaran : Compos mentis - Tekanan darah : 100 / 70 mmHg - Nadi : 130 x / menit, reguler, teraba kuat dan cepat - Suhu : 38,10 C - Respirasi : 38 x / menit - Konjungtiva : Hiperemis - Mulut : Bibir kering, sianosis (-), lidah kotor tidak hiperemis, perdarahan gusi (-) - Abdomen : Nyeri tekan epigastrium dan hipogastrium Hepar teraba 2/4 x 1/4, konsistensi lunak, permukaan rata, tepi sulit dinilai Nyeri ketok (+) - Ekstremitas :
*Superior : Akral teraba hangat, Uji tourniket/ rumple leed (+) *Inferior : Akral teraba hangat, refleks patologik (-)
Pemeriksaan Laboratorium tanggal 18 Oktober 2011 pukul 20.30 WIB Darah - Hb : 14,8 gr % - Ht : 46 vol % - LED : 9 mm/Jam - Leukosit : 6200/mm - Hitung jenis : 0/0/2/72/23/3 - Trombosit : 120.000 / mm
Lampiran 17 158
Pertanyaan:
1. Menurut Saudara, apakah diagnosis kerja pasien tersebut? Jelaskan alasannya! 2. Bagaimana terapi yang Saudara berikan? 3. Sebutkan diagnosis banding apa saja yang mungkin untuk kasus tersebut diatas? 4. Pemeriksaan lanjutan apa saja yang akan Saudara anjurkan terhadap pasien tersebut? 5. Saran atau pesan apa yang akan Saudara sampaikan kepada orang tua pasien tersebut? Studi Kasus 3
1. Pelatih meminta peserta memperagakan cara melakukan uji bendung (uji tourniket) 2. Pelatih dapat merancang studi kasus tambahan lainya sesuai kebutuhan pelatihan dan target peserta latih pada saat pelatihan!
159
Lampiran Materi Inti 5 : Penyelidikan Epidemiologi, PF, Dan Penanggulangan KLB (Formulir PE) FORMULIR PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGIS (PE)
Nama penderita : ... Nama KK : ... Alamat : ... ...RT: ...RW : ... Kelurahan/Desa : ... Kecamatan : ... No. Nama KK
Pemeriksaan Penderita Panas/tersangka DBD* Pemeriksaan Jentik (+/-)
Nama Penderita Umur
Bintik perdarahan/ Tanda perdarahan lain Uji Tourniquet
Kesimpulan Pend. Panas Tersangka Jumlah
*) Termasuk yang menderita panas 1 minggu yang lalu **) Bila ada penderita DBD yang lain, Kesimpulan:
- Perlu pengasapan (fogging) Ya ** Tidak
**) Ya : Jika ada penderita DBD lainnya atau Ada tersangka DBD (= 3 tersangka), dan ada jentik (=5%)
Tanggal ... 20 ... Petugas pelaksana
(...)(...) Mengetahui Kepala Puskesmas,
Lampiran 18 160
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, mohon kepada warga masyarakat setempat diminta untuk berperan serta dan membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan tersebut.
Atas perhatian dan bantuan nya kami ucapkan terimakasih.
Keterangan : KEPALA PUSKESMAS ... *)Coret yang tidak perlu
BeritandaV untuk kegiatan (...) yang akan dilakukan NIP.
Tembusan Kepada Yth. Camat ...
PUSKESMAS ... DINAS KESEHATAN KEBAPATEN/KOTA*) ... ...,...20...
Nomor : ... Lapiran : Hasil Penyelidikan Epidemiologis DBD Kepada Yth : Lurah/Kades ... di- T e m p a t
Dengan hormat,
Bersama ini kami beritahukan bahwa berdasarkan hasil penyelidikan kami di lokasi penderita dan bangunan di sekitar tempat tinggal penderita DBD: Nama Penderita :
... Umur : ... Nama KK : ... Alamat :
... RT : ... RW : ... Kel/Desa : ...
dapat disimpulkan bahwa terdapat/tidak terdapat*) tanda-tanda penularan demam berdarah di wilayah tersebut. Oleh karena itu di wilayah RW... Kel/Desa ... akan dilakukan: Penyuluhan kepada masyarakat. Penggerakan masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN DBD) Laravasidasi Penyemprotan Insektisida, akan kami lakukan pada tgl
... Lampiran 19
161
Dengan hormat,
Bersama ini kami sampaikan hasil pelaksanaan penanggulangan penyakit DBD di wilayah RW ...Kel/desa ... Yang berupa kegiatan:
PUSKESMAS ... DINAS KESEHATAN KABUPATEN /KOTA*) ... Beri tanda V pada kotak untuk kegiatan yang dilaksanakan
Tembusan Kepada Yth. Camat ...
(...) (...) NIP. Kepala Puskesmas ...
Mengetahui, Kepala Desa ...
Penyuluhan tgl ... Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN DBD) tgl ... Larvasidasi tgl ... Penyemprotan Insektisida dilaksanakan tgl ...
Demikian, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Nomor : Lampiran : Hasil Pelaksanaan Penanggulangan DBD BERITA ACARA
...,...20... Lampiran 20
162
Lampiran 21
FORM PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI KEJADIAN LUAR BIASA DEMAM BERDARAH DENGUE Tanggal Penyelidikan : Pukul : IDENTITAS KEPALA KELUARGA 1. Nama : 2. Umur : Th L/P 3. Alamat : RT : RW : Kel : Kec. : Kab./Kota 4. Pekerjaan : Alamat Pekerjaan 5. Hubungan dengan penderita (diisi bila responden adalah orang-orang kontak) a. Hubungan sedarah serumah (orang tua, anak, saudara, bukan saudara) b. Hubungan tidak serumah (tetangga, teman kantor, teman sekoiah, lainnya sebutkan , ...
IDENTITIAS PENDERITA 1. Nama : 2. Umur : Th L/P 3. Pekerjaan/sekolah : 4. Alamat Pekerjaan/sekolah :
C. RIWAYAT PENYAKIT 1. Keluhan / gejala utama yang muncul : 2. Kapan mulai muncul (tgl/jam) : 3. Apa yang dilakukan saat timbul gejala pertama kali ? Sebutkan a.
... b... c. ...
4. Gejala lain yang timbul:
5. Saat sekarang ini sedang menderita sakit lain (yang sudah didiagnosa oleh tenaga medis) ? a. Ya b. Tidak Bila Ya, sebutkan :... 6. Apakah ada anggota serumah juga menderita gejala serupa (tersangka DBD) ? a. Ada b. Tidak (Bila ada, lakukan pelacakan dengan form ini)
No Gejala Kapan Kondisi (baik/tetap/kurang) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 163