• Tidak ada hasil yang ditemukan

Siswa dengan Kecerdasan Visual Spasial a. Siswa DT

Dalam dokumen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (Halaman 45-66)

1. Tes Pemecahan Masalah I

Tes pemecahan masalah I dengan siswa DT dilaksanakan pada hari Senin, 12 Oktober 2015 di ruang kelas IX D SMP Negeri 3 Salatiga.

commit to user

Subjek penelitian diberi tes pertama berupa soal matematika materi kesebangunan dalam bentuk soal uraian yang terlebih dahulu dikerjakan siswa disertai penjelasan secara verbal. Berikut adalah analisis intuisi matematika siswa dalam menyelesaikan masalah matematika. Lembar jawaban subjek DT pada tes pemecahan masalah I dapat dilihat pada Lampiran 4.7.

a) Memahami Masalah

Siswa DT dapat memahami masalah, terlihat saat siswa DT dapat menyebutkan apa yang diketahui dan yang ditanyakan pada soal. Meskipun pada saat memahami masalah siswa DT membutuhkan konfirmasi dari peneliti atas informasi yang diperoleh. Berikut ini adalah kutipan TAP saat siswa menyatakan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan:

P1-01 : Jadi sudah paham ya. Kalau sudah silahkan dibaca soalnya, sambil disebutkan ya informasi apa saja yang kamu ketahui dari soal. Silahkan.

DT1-01 : Tinggi menaranya 451 meter, trus tinggi fotonya menara 20,4 sentimeter, panjang jembatan fotonya 2,3 sentimeter.

P2-02 : Apakah masih ada informasi lainnya?

DT1-02 : Itu, ndak tahu. Ehm… panjang jembatannya. (dengan sedikit ragu-ragu)

P1-03 : Selain itu apakah masih ada infomasi lain lagi? (Sambil tersenyum)

DT1-03 : Ndak tahu. Nggak ada lagi kayaknya. (sambil melihat soal)

Berdasarkan hasil TAP di atas, siswa DT dapat menyebutkan apa yang diketahui dan ditanyakan meskipun siswa DT terlihat ragu-ragu dan melihat soal kembali untuk meyakinkan jawabannya. Ketika peneliti menanyakan apa yang sudah siswa DT ungkapkan, siswa DT tidak dapat menjelaskan secara jelas dan bahkan mencoba menanyakan kembali kepada peneliti untuk mengkonfirmasi informasi yang telah ia ungkapkan. Berikut kutipan TAP siswa DT saat mengkonfirmasi informasi yang diperoleh.

commit to user

P1-04 : Jadi sudah ndak ada informasi lagi?

DT1-04 : (melihat soal kembali) ndak, iya kan bu? (sambil menatap meminta persetujuan)

Berdasarkan hasil TAP di atas, siswa DT tidak dapat menjelaskan apa yang diketahui dari soal dengan jelas. Siswa DT memahami masalah dengan membaca ulang soal, dan bahkan meminta informasi kepada peneliti terkait informasi yang telah diperolehnya. Penerimaan masalah dengan muncul suatu pemikiran akan tetapi tidak dapat menjelaskan secara jelas dapat dikatakan sebagai perseverance.. b) Merencanakan Penyelesaian

Siswa DT dalam merencanakan penyelesaian yaitu dengan menggunakan seluruh informasi yang ada pada soal, meskipun pada awalnya siswa DT tidak mengetahui cara penyelesaian dari soal. Berikut adalah kutipan TAP yang menunjukkan perencanaan siswa dalam menyelesaikan masalah.

P1-05 : Iya, kemudian tadi setelah membaca soal apakah kamu langsung tahu cara penyelesaiannya?

DT1-05 : Ndak. (sambil meringis)

P1-06 : Sama sekali? Coba dipahami dulu soalnya. Siswa membaca kembali soal dan berpikir sejenak.

P1-07 : Bagaimana? Ditulis di lembar jawaban sambil kamu sebutkan ya.

DT1-06 : Tinggi menara (dituliskannya tm) dibagi tinggi fotonya

(dituliskannya tp) sama dengan x dibagi panjang

jembatan fotonya (dituliskannya pp).

Berdasarkan hasil TAP di atas, siswa DT mengetahui cara yang digunakan dan mampu menjelaskannya secara lancar setelah membaca soal kembali dan berpikir sejenak. Akan tetapi saat dikonfirmasi tentang rencana penyelesaian yang telah dibuat, siswa DT tidak menjelaskan dari mana rencana penyelesaian tersebut. Berikut kutipan TAP siswa DT saat ditanya darimana rencana penyelesaian yang telah dibuat.

commit to user

DT1-07 : Ya nggak tahu ini bu. (tersenyum)

P1-09 : Lho kok gak tahu, lha ini hasilnya dari mana? Nebak-nebak tok?

DT1-08 : Iya nebak-nebak, nginget gambar waktu contoh soal dulu.

P1-10 : Jadi kamu gambar? Coba saya lihat gambarnya? DT1-09 : Gak bu, cuma bayangin aja kayak contoh dulu. P1-11 : Jadi cara penyelesaian ini didapat karena kamu ingat

gambar seperti contoh soal, dan kamu nebak-nebak? Bayangan gambarnya gimana?

DT1-10 : Iya bu. Ehm… gimana ya bu ya. ndak tahu, gitu lah. Gak bisa gambarinnya.

Pernyataan yang dikemukakan DT dengan berpikir sejenak kemudian membuat rencana penyelesaian, akan tetapi tidak tahu dari mana. Serta muncul pemikiran setelah berusaha dapat dikatakan DT menggunakan perseverances. Selanjutnya rencana penyelesaian yang diungkapkan DT merupakan hasil menebak, sehingga dapat dikatakan DT menggunakan extrapolativeness.

c) Melaksanakan rencana penyelesaian

Siswa DT melaksanakan rencana penyelesaian secara langsung berdasarkan rencana yang telah dibuat. Siswa DT dapat mengungkapkan pelaksanaan rencana penyelesaian tersebut dengan jelas. Berikut adalah kutipan TAP yang menunjukkan siswa dalam melaksanakan rencana penyelesaian masalah.

P1-10 : Iya, ya sudah sekarang coba kamu selesaikan. Sambil diucapkan ya.

DT1-09 : Dikali silang, 20,4x sama dengan 45100 dikali 2,3 trus 20,4x sama dengan (ambil kertas oret-oretan kemudian menghitung) 103730. x sama dengan 103730 dibagi 20,4, jadi (menghitung lagi, salah, hitung lagi, dicek lagi) x sama dengan 58,48.

P1-11 : Jadi jawabannya?

DT1-10 : Panjang jembatan 58,48 … (diam sambil bergumam) meter.

Berdasarkan hasil TAP di atas, pada saat melaksanakan rencana penyelesaian siswa DT hanya melakukan operasi aljabar untuk mendapatkan jawaban yang dicari. Proses melaksanakan

commit to user

rencana penyelesaian siswa DT hanya dilakukan langkah demi langkah sesuai dengan rencana yang telah dibuat, sehingga siswa DT tidak menggunakan intuisi.

d) Memeriksa Kembali

Setelah siswa DT melaksanakan rencana penyelesaian dan mendapatkan jawaban, dia merasa yakin dengan jawaban yang diperoleh meskipun hasil yang diperoleh salah. Tetapi ketika ditanya berkaitan dengan hasil yang diperolehnya, dia sedikit ragu dan ingin mengecek kembali jawabannya. Berikut adalah kutipan TAP yang menunjukkan siswa dalam memeriksa kembali.

P1-12 : Kamu sudah yakin dengan jawabanmu? DT1-11 : Ya gini bu.

P1-13 : Gini gimana maksudnya? DT1-12 : Ehm,, be ner. (sambil nyengir) P1-14 : Kamu mau cek jawaban kamu ndak? DT1-13 : Iya.

P1-15 : Ya silahkan.

Siswa terlihat memeriksa penyelesaian yang telah dilakukan dengan mengecek angka-angka, kemudian mengecek operasi aljabar yang dilakukan.

DT1-15 : Ehm… bener begini kan bu? P1-16 : Lha kamu sudah yakin belum? DT1-16 : Sudah lah bu.

P1-17 : Kok pakai lah, sudah belum? (sambil tersenyum) DT1-17 : Ya gini bukan bu?

P1-18 : Iya.

DT1-18 : Iya lah bu yakin, hasilnya 58,48 itu.

Berdasarkan hasil TAP di atas, pada saat memeriksa kembali siswa DT mengecek penyelesaian yang dilakukan pada angka-angka yang ia subtitusikan dan pada operasi aljabar yang telah dilakukan. Jadi, proses memeriksa kembali yang dilakukan siswa DT dilakukan langkah demi langkah sesuai dengan rencana yang telah dibuat, dan ia meyakini benar atas jawabannya meskipun hasil yang diperolehnya salah.

commit to user

2. Tes Pemecahan Masalah II

Tes pemecahan masalah II dengan siswa DT dilaksanakan pada hari jum’at, 23 Oktober 2015 di ruang kelas IXD SMP Negeri 3 Salatiga. Subjek penelitian diberi tes kedua berupa soal matematika materi kesebangunan dalam bentuk soal uraian yang terlebih dahulu dikerjakan siswa disertai penjelasan secara verbal. Berikut adalah analisis intuisi matematika siswa dalam menyelesaikan masalah matematika. Lembar jawaban subjek DT pada tes pemecahan masalah II dapat dilihat pada Lampiran 4.13.

a) Memahami Masalah

Siswa DT dapat memahami masalah, terlihat saat siswa DT dapat menyebutkan apa yang diketahui dan yang ditanyakan pada soal. Meskipun siswa DT perlu membaca soal lebih dari sekali saat berusaha memahami masalah. Berikut ini adalah kutipan TAP saat siswa menyatakan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan:

P2-01 : Jadi ini sama seperti kemarin ya DT, silahkan dibaca dan langsung disebutkan informasi apa saja yang kamu ketahui.

DT2-01 : (membaca soal, diam, kemudian membaca soal lagi) Bayangan pohon 18 meter, bayangan Ali 6 meter, tinggi Ali 10,4 kurangnya dari tinggi pohon. Trus yang dicari tinggi pohon.

P2-02 : Masih ada informasi lainnya? DT2-02 : Eng.. gak. (menggeleng pelan)

Berdasarkan hasil TAP di atas, siswa DT dapat menyebutkan apa yang diketahui dan ditanyakan setelah berusaha beberapa kali membaca soal. Ketika peneliti menanyakan apa yang sudah siswa DT ungkapkan, siswa DT tidak dapat menjelaskan secara jelas informasi yang telah ia ungkapkan. Berikut kutipan TAP siswa DT saat mengkonfirmasi informasi yang diperoleh:

P2-03 : Dari soal kan diketahui tinggi Ali 10,4 kurangnya dari tinggi pohon, maksudnya itu bagaimana?

commit to user Ali dikurangi 10,4.

Berdasarkan hasil TAP di atas, siswa DT tidak dapat menjelaskan apa yang diketahui dari soal dengan jelas. Siswa DT memahami masalah dengan membaca ulang soal. Penerimaan masalah dengan muncul suatu pemikiran akan tetapi tidak dapat menjelaskan secara jelas dapat dikatakan sebagai perseverance.

b) Merencanakan penyelesaian

Siswa DT dalam merencanakan penyelesaian yaitu dengan menggunakan seluruh informasi yang ada pada soal, meskipun pada awalnya siswa DT tidak mengetahui cara penyelesaian dari soal. Berikut adalah kutipan TAP yang menunjukkan perencanaan siswa dalam menyelesaikan masalah.

P2-04 : Setelah baca masalah tadi, kamu langsung tahu cara penyelesaiannya?

DT2-04 : Nggak. (sambil menggelengkan kepala)

P2-05 : Seperti soal kemarin itu bisa, dibaca lagi coba. Nanti kalo sudah tahu, sambil nulis sambil diungkapkan ya. Siswa membaca kembali soal.

DT2-05 : Ini bu x dibagi 18 sama dengan 10,4 dibagi 6. (sambil menulis)

P2-06 : x-nya itu sebagai apa?

DT2-06 : Tinggi Ali. Bener kan ya bu. Hehe

P2-07 : Lha kamu yakin gak? DT2-07 : Ya gto bu.

Berdasarkan hasil TAP di atas, siswa DT mengetahui cara yang digunakan dan mampu menjelaskannya secara lancar setelah membaca soal kembali dan berpikir sejenak. Akan tetapi saat dikonfirmasi tentang rencana penyelesaian yang telah dibuat, siswa DT tidak dapat menjelaskan dari mana rencana penyelesaian tersebut. Berikut kutipan TAP siswa DT saat ditanya darimana rencana penyelesaian yang telah dibuat.

P2-08 : Apa ini cuma nebak-nebak atau coba-coba kayak kemarin?

commit to user

Pernyataan yang dikemukakan DT dengan berpikir sejenak kemudian membuat rencana penyelesaian, akan tetapi tidak tahu dari mana. Sehingga dapat dikatakan DT menggunakan perseverances. c) Melaksanakan rencana penyelesaian

Siswa DT melaksanakan rencana penyelesaian secara langsung berdasarkan rencana yang telah dibuat, rencana penyelesaian tersebut dibuat tanpa penyimbolan. Siswa DT dapat mengungkapkan pelaksanaan rencana penyelesaian tersebut dengan jelas. Berikut adalah kutipan TAP yang menunjukkan siswa dalam melaksanakan rencana penyelesaian masalah.

P2-09 : Iya, ya sudah kalau begitu silahkan diselesaikan. Sambil diungkapkan ya.

DT2-09 : Dikali silang, 6x sama dengan 10,4 dikali 18. Trus 6x samadengan (berhenti untuk menghitung) 187,2. Jadi x samadengan 187,2 dibagi 6, (menghitung lagi) x sama dengan 31,2. Trus tinggi pohonnya 31,2 dikurangi 10,4 samadengan 20,8.

P2-10 : Jadi hasilnya 20,8? DT2-10 : Iya bu.

Berdasarkan hasil TAP di atas, pada saat melaksanakan rencana penyelesaian siswa DT hanya melakukan operasi aljabar untuk mendapatkan jawaban yang dicari. Proses melaksanakan rencana penyelesaian siswa DT hanya dilakukan langkah demi langkah sesuai dengan rencana yang telah dibuat, sehingga siswa DT tidak menggunakan intuisi.

d) Memeriksa kembali

Setelah siswa DT melaksanakan rencana penyelesaian dan mendapatkan jawaban, dia merasa yakin dengan jawaban yang diperoleh. Tetapi ketika ditanya berkaitan dengan hasil yang diperolehnya, dia sedikit ragu dan ingin mengecek kembali jawabannya. Berikut adalah kutipan TAP yang menunjukkan siswa dalam memeriksa kembali.

commit to user

P2-11 : Apakah kamu sudah yakin dengan jawaban kamu? DT2-11 : Belum bu, dicek dulu.

Siswa kemudian langsung memeriksa penyelesaian yang telah dilakukan dengan kembali membaca soal, membuat rencana penyelesaian lagi kemudian melaksanakan rencana penyelesaian. DT2-12 : Salah bu, yang bener 15,6.

P2-12 : Salah? Yang ini? (sambil menunjuk jawaban siswa)

DT2-13 : Iya bu.

P2-13 : Salah di mananya?

DT2-14 : Ini kan maksudnya nyari tinggi Ali dulu.

P2-14 : x-nya ini? (Langsung memenggal penjelasan DT) DT2-15 : Iya, trus abis itu baru tinggi Alinya dikurangi 10,4. P2-15 : Udah, gitu tok? Kan bener nyari tinggi pohonnya kan?

Trus kok tadi salah?

DT2-16 : Ini lho bu, kan x-nya 31,2 itu kan tinggi Ali (Sambil menunjuk jawaban yang dimaksud)

lha ini pas dikurangi 10,4 masa’ pohon sama Ali tinggian Ali. Gitu. Iya kan ya bu ya? (sambil nyengir)

P2-16 : Ehm.. iya iya. Trus menurut kamu jawaban kamu yang sekarang itu sudah benar?

DT2-17 : Ehm.. Sudah. Sudah kan bu? P2-17 : Iya. (Sambil tersenyum)

Berdasarkan hasil TAP di atas, siswa DT memeriksa kembali penyelesaian yang telah dibuat dan menemukan kesalahan. Kemudian siswa DT membuat rencana penyelesaian kembali berdasarkan ide yang telah dia gunakan sebelumnya, dan meyakini benar jawaban yang sekarang.

commit to user

Triangulasi waktu pada siswa DT untuk masalah I dan masalah II.

Berdasarkan hasil analisis TAP untuk tes pemecahan masalah I dan analisis TAP untuk tes pemecahan masalah II, selanjutnya dilakukan triangulasi untuk mengetahui valid tidaknya data yang diperoleh. Data siswa DT yang valid selanjutnya dianalisis berdasarkan karakteristik intuisi untuk dapat ditarik kesimpulan, data lengkap hasil analisis disajikan pada Tabel 4.10.

Tabel 4.10 Hasil analisis TAP tes pemecahan masalah siswa DT Proses

pemecahan masalah

TAP tes pemecahan masalah I

TAP tes pemecahan masalah II

Memahami masalah

1. Menyebutkan apa yang di-ketahui dan ditanyakan setelah berpikir sejenak. 2. Menerima masalah dengan

berusaha memunculkan pemikiran akan tetapi tidak dapat menjelaskan secara jelas. (perseverance)

1. Menyebutkan apa yang di-ketahui dan ditanyakan setelah berpikir sejenak. 2. Menerima masalah dengan

berusaha memunculkan pemikiran akan tetapi tidak dapat menjelaskan secara jelas. (perseverance) Merencanakan

penyelesaian

1. Mengetahui cara pe-nyelesaian yang akan digunakan setelah berpikir sejenak, akan tetapi tidak tahu dari mana, serta muncul pemikiran setelah berusaha. (perseverance) 2. Mengetahui rencana

pe-nyelesaian setelah mencoba-coba. (extrapolativeness)

1. Mengetahui cara pe-nyelesaian yang akan digunakan setelah berpikir sejenak, akan tetapi tidak tahu dari mana, serta muncul pemikiran setelah berusaha. (perseverance)

Melaksanakan rencana penyelesaian

1. Menggunakan cara yang direncanakan.

2. Hanya melakukan operasi aljabar dan hanya dilakukan langkah demi langkah sesuai dengan rencana yang telah dibuat untuk men-dapatkan jawaban yang dicari.

1. Menggunakan cara yang direncanakan.

2. Menggunakan penyelesaian tanpa penyimbolan.

3. Hanya melakukan operasi aljabar dan hanya dilakukan langkah demi langkah sesuai dengan rencana yang telah dibuat untuk men-dapatkan jawaban yang dicari.

commit to user Proses

pemecahan masalah

TAP tes pemecahan masalah I

TAP tes pemecahan masalah II

Memeriksa kembali

1. Menggeneralisasi jawaban berdasarkan langkah pe-nyelesaian yang telah di-lakukan.

2. Meyakini benar jawaban meskipun hasilnya salah.

1. Menggeneralisasi jawaban berdasarkan langkah pe-nyelesaian yang telah di-lakukan dan menemukan kesalahan, akan tetapi dapat menyelesaikan.

2. Meyakini benar jawaban yang sekarang.

Dari perbandingan TAP intuisi siswa dalam pemecahan masalah I dan pemecahan masalah II diperoleh data yang valid sebagai berikut:

a. Memahami masalah

Subjek dapat mengetahui informasi dari masalah yang diberikan setelah berpikir sejenak dan berusaha memunculkan pemikiran akan tetapi tidak dapat menjelaskan secara jelas. Sehingga dalam memahami masalah siswa menggunakan perseverance yang merupakan karakteristik dari intuisi anticipatory.

b. Merencanakan penyelesaian

Subjek mengetahui cara penyelesaian dari masalah yang diberikan setelah memahami masalah dan berpikir sejenak. Akan tetapi siswa tidak tahu dari mana rencana penyelesaian tersebut. Sehingga ketika merencanakan penyelesaian masalah siswa menggunakan perseverance, di mana perseverance merupakan karakteristik dari intuisi anticipatory.

c. Melaksanakan rencana penyelesaian

Subjek menyelesaikan masalah dengan menggunakan rencana penyelesaian yang telah dibuat, penyelesaian tersebut hanya melakukan operasi aljabar untuk mendapatkan jawaban yang dicari. Sehingga, dalam melaksanakan rencana penyelesaian, tidak didapati suatu pemikiran baru sebagai langkah awalnya. Dengan demikian, subjek tidak menggunakan intuisi.

commit to user d. Memeriksa kembali

Subjek memeriksa langkah penyelesaian yang sudah dibuatnya berdasar langkah penyelesaian yang sudah dilakukannya. Sehingga subjek menggunakan intuisi conclusive.

b. Siswa FA (Kecerdasan Visual Spasial) 1. Tes Pemecahan Masalah I

Tes pemecahan masalah I dengan siswa FA dilaksanakan pada hari Senin, 12 Oktober 2015 di ruang kelas IX D SMP Negeri 3 Salatiga. Subjek penelitian diberi tes pertama berupa soal matematika materi kesebangunan dalam bentuk soal uraian yang terlebih dahulu dikerjakan siswa disertai penjelasan secara verbal. Berikut adalah analisis intuisi matematika siswa dalam menyelesaikan masalah matematika. Lembar jawaban subjek FA pada tes pemecahan masalah I dapat dilihat pada Lampiran 4.8.

a) Memahami Masalah

Siswa FA dapat memahami masalah, terlihat saat siswa FA dapat menyebutkan apa yang diketahui dan yang ditanyakan pada soal. Siswa dapat mengemukakan informasi dari soal, secara jelas setelah muncul pemikiran membuat gambar untuk membantu memahami masalah. Berikut ini adalah kutipan TAP saat siswa menyatakan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan:

P1-01 : Sudah dipahami petunjuknya, sekarang dibaca soalnya dan sebutkan informasi apa saja yang ada di soal ya. Silahkan dibaca.

FA1-01 : Panjang menara 451 meter jadi 45100 centimeter, tinggi menara di foto 20,4 centimeter, panjang jembatan di foto 2,3 centimeter.

P2-02 : Masih ada informasi lain?

FA1-02 : (siswa melihat soal kembali dan membuat oret-oretan menyerupai gambar)

Ini bu ditanya seberapa jauh Rina harus berjalan berarti panjang jembatan menara sebenarnya.

commit to user

Siswa FA memahami masalah dengan membaca ulang soal, dan memikirkan sebuah oret-oretan berupa gambar untuk membantu memahami masalah. Penerimaan masalah dengan muncul suatu pemikiran untuk membuat gambar dapat dikatakan sebagai perseverance, dan penerimaan masalah dengan membuat gambar dapat dikatakan sebagai theory status.

b) Merencanakan Penyelesaian

Siswa FA dalam merencanakan penyelesaian yaitu dengan menggunakan seluruh informasi yang ada pada soal. Siswa FA mengetahui cara yang digunakan dan mampu menjelaskannya secara lancar setelah mengkonfirmasi cara tersebut berdasarkan ilustrasi yang telah dibuat. Berikut adalah kutipan TAP yang menunjukkan perencanaan siswa dalam menyelesaikan masalah.

P1-05 : Setelah baca masalah tadi, kamu langsung tahu cara penyelesaiannya?

FA1-05 : Iya.

P1-06 : Lalu penyelesaiannya bagaimana?

FA1-06 : Buat perbandingan antara menara yang sebenarnya dengan yang ada di foto.

P1-07 : Bentuk perbandingannya seperti apa? Ditulis sambil diucapkan ya.

FA1-07 : Tinggi menara sebenarnya dibanding tinggi menara di foto sama dengan panjang jembatan sebenarnya dibanding panjang jembatan di foto.

P1-08 : Ini x-nya berarti sebagai apa?

FA1-08 : Sebagai panjang jembatan sebenarnya.

Berdasarkan hasil TAP di atas, siswa FA mengetahui cara yang digunakan dan mampu menjelaskannya secara lancar. Ketika ditanya apakah rencana tersebut terpikirkan begitu saja setelah memahami masalah, atau berdasar ilustrasi yang dibuat. Siswa FA mengatakan bahwa dia melihat ilustrasi tersebut untuk memastikan rencana penyelesaian yang akan digunakan. Berikut adalah kutipan TAP siswa

commit to user

FA saat menunjukkan bahwa ia memastikan rencana penyelesaian berdasarkan ilustrasi yang dibuat:

P1-09 : Cara tersebut terpikirkan atau kamu pakai gambar kamu tadi buat mahamin lagi?

FA1-09 : Iya bu, sudah terpikirkan tapi dipastikan pake gambar itu.

Rencana yang dijelaskan siswa FA dikemukakan langsung dengan jelas setelah membuat gambar. Pernyataan yang dikemukakan siswa FA setelah berpikir sejenak dan membuat gambar kemudian dapat menjelaskan dengan jelas membuat perbandingan tersebut, dapat dikatakan FA menggunakan theory status.

c) Melaksanakan rencana penyelesaian

Siswa FA melaksanakan rencana penyelesaian secara langsung berdasarkan rencana yang telah dibuat, rencana penyelesaian tersebut dibuat tanpa penyimbolan. Siswa FA dapat mengungkapkan pelaksanaan rencana penyelesaian tersebut dengan jelas. Berikut adalah kutipan TAP yang menunjukkan siswa dalam melaksanakan rencana penyelesaian masalah.

P1-10 : Baik, sekarang coba kamu selesaikan. Sambil diucapkan ya.

FA1-10 : 20,4 dikali x sama dengan 45100 dikali 2,3. Trus 20,4 x sama dengan 103.730 (berhenti untuk menghitung) jadi x sama dengan 58,43 sentimeter .

P1-11 : Jadi hasilnya 58,43 sentimeter? FA1-11 : Iya bu.

Berdasarkan hasil TAP di atas, pada saat melaksanakan rencana penyelesaian siswa FA hanya melakukan operasi aljabar untuk mendapatkan jawaban yang dicari. Proses melaksanakan rencana penyelesaian siswa FA hanya dilakukan langkah demi langkah sesuai dengan rencana yang telah dibuat, sehingga siswa FA tidak menggunakan intuisi.

commit to user d) Memeriksa kembali

Setelah siswa FA melaksanakan rencana penyelesaian dan mendapatkan jawaban, dia merasa yakin dengan jawaban yang diperoleh. Tetapi ketika ditanya berkaitan dengan hasil yang diperolehnya, dia sedikit ragu dan ingin mengecek kembali jawabannya. Berikut adalah kutipan TAP yang menunjukkan siswa dalam memeriksa kembali.

P1-12 : Apakah jawaban kamu sudah benar? FA1-12 : Sudah.

P1-13 : Kamu sudah yakin? FA1-13 : Yakin.

P1-14 : Berarti gak perlu kamu cek? FA1-14 : Ehm.. perlu.

P1-15 : Baik silahkan dicek dulu.

Siswa kemudian memeriksa penyelesaian yang telah dilakukan dengan mengecek operasi aljabar yang dilakukan.

FA1-15 : Salah bu, hasilnya 5,843 meter. P1-16 : Salahnya di mana?

FA1-16 : Ini bu, salah baginya trus tadi juga belum dirubah ke meter.

P1-17 : Jadi yang sekarang sudah benar? FA1-17 : Iya bu.

Berdasarkan hasil TAP di atas, pada saat memeriksa kembali siswa FA mengecek penyelesaian yang dilakukan pada operasi aljabar yang telah dilakukan. Jadi, proses memeriksa kembali yang dilakukan siswa FA dilakukan langkah demi langkah sesuai dengan rencana yang telah dibuat, serta siswa FA meyakini benar atas jawabannya.

2. Tes Pemecahan Masalah II

Tes pemecahan masalah II dengan siswa FA dilaksanakan pada hari Jum’at, 23 Oktober 2015 di ruang kelas IXD SMP Negeri 3 Salatiga. Subjek penelitian diberi tes kedua berupa soal matematika materi kesebangunan dalam bentuk soal uraian yang terlebih dahulu dikerjakan siswa disertai penjelasan secara verbal. Berikut adalah analisis intuisi matematika siswa dalam menyelesaikan masalah

commit to user

matematika. Lembar jawaban subjek FA pada tes pemecahan masalah II dapat dilihat pada Lampiran 4.14.

a) Memahami Masalah

Siswa FA dapat memahami masalah, terlihat saat siswa FA

Dalam dokumen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (Halaman 45-66)

Dokumen terkait