• Tidak ada hasil yang ditemukan

Situasi Khusus dalam Analisis HBU

Dalam dokumen Konsep Dasar Penilaian Soeparjanto 2008 (Halaman 32-36)

Situasi  khusus  di  sini  dimaksudkan  sebagai  hal­hal  yang  membatasi  properti  dalam  mencapai  tingkatan  kegunaan  tertinggi  dan  terbaiknya.  Berbagai  situasi  tersebut  antara  lain  (Hidayati dan Harjanto, hal. 59­60) : 

a)  Single Use Situation 

Kegunaan  tertinggi  dan  terbaik  mungkin  tidak  seperti  biasanya  atau  unik  (seperti  museum,  cagar  budaya,  dan  lain­lain)  dan  nilai  tanahnya  didasarkan  atas  kegunaannya  tersebut bukan kegunaan lain pada umumnya. 

b)  Interim Use 

Kegunaan  sementara  dari  sebidang  tanah  kosong  atau  yang  telah  dikembangkan  adalah  kegunaan  tertinggi  dan  terbaik  yang  diantisipasi  untuk  berubah  dalam  jangka  pendek.  Kegunaan  sementara  ini  bisa  mungkin  atau tidak  memberi kontribusi terhadap  nilai dan  biaya­biaya  pembongkaran  (demolition  cost)  harus  dipertimbangkan  untuk  mengembangkan menjadi kegunaan­kegunaan interim. 

c)  Legally Noncomfroming Use 

Adalah  kegunaan  yang  sah  secara  hukum  untuk  dibuat  dan  dipertahankan  tetapi  tidak  sesuai dengan peraturan penggunaan tanah dari kawasan dimana properti tersebut berada.  Kegunaan  ini  sering  muncul  sebagai  akibat  perubahan  zoning,  yang  bisa  menciptakan 

underimproved  atau  overimproved  terhadap  properti.  Contohnya  sebuah  rumah  tinggal 

yang  berlokasi  di  suatu  kawasan  yang  zoningnya  berubah  menjadi  kawasan  komersial,  maka akan menjadikan properti tersebut underimproved. 

d)  Use that are not Highest and Best 

Beberapa  bangunan  atau  pengembangan  lain  yang  ada  mungkin  tidak  mencerminkan  kegunaan  tertinggi  dan  terbaik  dari  keadaan  tapaknya  seandainya  tanah  kosong.  Kegunaan  tertinggi  dan  terbaik  umumnya  mempunyai  kategori  yang  sama  dengan  kegunaan  saat  ini.  Contohnya  kegunaan  tertinggi  dan  terbaik  dari  tapak  yang  telah  dibangun apartemen  yang sudah  berumur 10 tahun adalah  bangunan apartemen  modern.

Kegunaan  tertinggi  dan  terbaik  mungkin  telah  berubah  akibat  adanya  keusangan  eksternal. 

e)  Multiple Use 

Kegunaan  tertinggi  dan  terbaik  mungkin  melibatkan  lebih  dari  satu  kegunaan  tertentu  untuk  sebidang  tanah  atau  sebuah  bangunan.  Contohnya  sebuah  komplek  lapangan  golf  yang  terdapat  hotel,  perumahan,  tempat  rekreasi,  kondominium  dan  sebagainya.  Suatu  bidang tanah mungkin juga digunakan untuk berbagai fungsi. 

f)  Special Purpose Use 

Hal  ini  berkaitan  dengan  special­purpose  properties,  yaitu  properti  yang  hanya  sesuai  untuk satu tujuan tertentu atau sebuah kegunaan  yang sangat terbatas jumlahnya. Dalam  hal  ini  penilai  akan  menghadapi  masalah  praktek  dalam  menentukan  kegunaan  tertinggi  dan terbaiknya.  Kegunaan tertinggi dan terbaik untuk properti  jenis  ini adalah kegunaan  yang ada pada saat ini. 

g)  Speculative Use 

Investasi pada kegunaan spekulatif tercipta ketika pembeli mempunyai antisipasi terhadap  kenaikkan  nilai,  meskipun  kegunaan  tertinggi  dan  terbaik  pada  masa  yang  akan  datang  secara  spesifik  tidak  dapat  diprediksi,  namun  alternatif  logis  biasanya  dipakai  untuk  mengidentifikasi kegunaannya. 

h)  Excess Land 

Adalah tanah yang mungkin tidak diperlukan untuk  mendukung kegunaan yang ada atau  untuk  mengakomodasi  kegunaan  tertinggi  dan  terbaik  yang  primer  dari  sebidang  tanah  kosong atau tanah yang dianggap kosong. Excess land ini seharusnya dapat teridentifikasi  secara  jelas  dengan  melakukan  perbadingan  terhadap  properti  sejenis  yang  berdekatan  atau berada pada kawasan yang sama. 

E. Rangkuman 

Penggunaan  Tertinggi  dan  Terbaik  (HBU)  didefinisikan  sebagai  penggunaan  yang  paling  mungkin  dan  optimal  dari  suatu  properti,  yang  secara  fisik  dimungkinkan,  telah  dipertimbangkan  secara  memadai,  secara  hukum  diijinkan,  secara  finansial  layak  dan  menghasilkan nilai tertinggi dari properti tersebut. Tujuan analisis HBU ... 

Terdapat  4  (empat)  kriteria  yang  harus  dipenuhi  dalam  analisis  HBU  yaitu:  memungkinkan  secara  fisik  (phisically  possible),  diijinkan  oleh  peraturan  (legally

permissible),  layak  secara  keuangan  (financially  feasible),  mendapatkan  hasil  secara 

maksimum (maximally productive). 

Beberapa  situasi  khusus  yang  membatasi  properti  dalam  mencapai  tingkat  HBU  antara lain : Single Use Situation, Interim Use, Legally Noncomfroming Use, Use that are not 

Highest and Best, Multiple Use, Special Purpose Use, Speculative Use, Excess Land. 

F. Test Formatif 

1.  Untuk  menentukan  kelayakan  keuangan,  seorang  penilai  mengestimasi  pendapatan  bersih  yang  akan  diterima  (future  net  income)  yang  diekspektasikan  dari  setiap  potensial kegunaan tertinggi dan terbaik.  B  S . 

2.  Kajian  HBU  yang  mendalam  merupakan  suatu  penugasan  terpisah  dari  pekerjaan  penilaian.  B  S . 

3.  Kegunaan  tertinggi  dan  terbaik  untuk  tanah  kosong  tidak  harus  mempertimbangkan  hubungan antara kegunaan yang ada pada saat ini dan semua kegunaan potensialnya.  .B  S . 

4.  Kegunaan  multiple  use  sering  muncul  sebagai  akibat  perubahan  zoning,  yang  bisa  menciptakan underimproved atau overimproved terhadap properti.  B  S . 

5.  Penggunaan yang tidak diijinkan secara hukum atau tidak dimungkinkan secara fisik  tidak dapat dianggap sebagai HBU.  B  S .

G. Umpan Balik 

Periksalah  jawaban  Saudara  dengan  kunci  jawaban  test  formatif  yang  ada  di  bagian  belakang modul ini.  Hitunglah jumlah jawaban Saudara yang sesuai dengan kunci jawaban,  kemudian  gunakan  rumus  di  bawah  ini  untuk  mengetahui  tingkat  penguasaan  Saudara  terhadap materi.  Jumlah jawaban yang sesuai kunci  Rumus  =  Jumlah semua soal  X 100%  Penjelasan tingkat penguasaan:  90% ­ 100%  = sangat baik  80% ­ 89%  = baik  70% ­ 79%  = cukup  0  ­ 69%  = kurang  Kalau Saudara mencapai tingkat penguasaan 80% ke atas, Saudara dapat meneruskan  dengan materi selanjutnya. Tetapi kalau nilai Saudara kurang dari 80% maka Saudara harus  mengulangi materi ini terutama yang Saudara belum kuasai.

Kegiatan Belajar  4  PENDEKATAN PENILAIAN 

Tujuan Instruksional Umum 

Setelah  mempelajari  modul  ini,  diharapkan  Saudara  mampu  memahami  konsep  dasar  penilaian dengan baik.  Tujuan Instruksional Khusus  Setelah mengikuti pembelajaran ini, diharapkan Saudara mampu:  1.  menjelaskan penilaian pendekatan data pasar dengan baik  2.  menjelaskan penilaian pendekatan biaya dengan baik  3.  menjelaskan penilaian pendekatan pendapatan dengan baik  ________________________________________________________________________  Penilaian untuk berbagai jenis properti, baik dalam mengestimasi Nilai Pasar maupun  selain  Nilai  Pasar,  mengharuskan  seorang  penilai  untuk  mengaplikasikan  satu  atau  lebih  pendekatan  penilaian.  Istilah  ”Pendekatan  Penilaian  (approach)”  mengacu  kepada  metodologi analitis yang diterima dan diterapkan secara umum. Pendekatan penilaian sesuai  SPI secara garis besar terdiri atas 2 (dua)  macam, yaitu pendekatan penilaian berbasis pasar  dan penilaian tidak  berbasis pasar. Pendekatan penilaian  berbasis pasar,  yang Saudara perlu  ketahui meliputi : 

Dalam dokumen Konsep Dasar Penilaian Soeparjanto 2008 (Halaman 32-36)

Dokumen terkait