• Tidak ada hasil yang ditemukan

SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG (Halaman 78-83)

A. SARANA KESEHATAN

1 . Ketersediaan Obat menurut Jenis Obat

Pada tahun 2016 dari 20 jenis obat yang dilaporkan, stock terbanyak adalah amoksilin taplet 500 mg sebanyak 1.941.057 tablet dengan persentase ketersediaan 99,9 %, sedangkan stock obat yang paling sedikit adalah albendazol tablet sebanyak 398 tablet dengan prosentase ketersediaan 90, 9 %. Persentase ketersediaan obat tertinggi adalah vaksin BCG dan terendah adalah vaksin TT.

2. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan menurut Kepemilikan/Pengelola

Sarana Pelayanan Kesehatan terdiri dari RSU, RSJ, RSB, RS Khusus lainnya, Puskesmas Perawatan, Puskesmas Non Perawatan, Pustu, Puskesling, RB, BP/Klinik, Praktek Dokter Bersama, Praktek Dokter Perorangan dan Praktek Pengobatan Tradisional. Jumlah sarana pelayanan kesehatan pada tahun 2016 Puskesmas terdiri dari : Pukesmas Perawatan 10 buah, Pukesmas non perawatan 19 buah, Pukesmas Pembantu 50 buah, dan Puskesmas Keliling 29 buah . Jumlah puskesmas di Kabupaten Pati ada 29 di bandingkan jumlah penduduk di Kabupaten Pati 1.239.988 dengan sasaran penduduk yang dilayani oleh sebuah Puskesmas rata – rata 30.000 penduduk maka seharusnya di Kabupaten Pati ada : 41 Pukesmas sehingga masih kurang : 12 Pukesmas yang harus dibangun di Kabupaten Pati.

Rumah sakit yang ada di Kabupaten Pati sebanyak 8 buah terdiri dari Rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten sebanyak 2 buah, RS swasta sebanyak 6 buah, TNI/Polri sebanyk 1 buah, BP/klinik sebanyak 44 buah, apotik 121 buah, toko obat sebanyak 10 buah, posyandu sebanyak 1.604 buah dan PKD/polindes sebanyak 406.

3. Sarana Pelayanan Kesehatan dengan Kemampuan Labkes dan Memiliki 4 Spesialis Dasar

Sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan laboratorium kesehatan yang dapat diakses masyarakat adalah cakupan sarana kesehatan yang telah mempunyai kemampuan untuk melaksanakan pelayanan laboratorium kesehatan sesuai standar dan dapat diakses oleh masyarakat dalam waktu tertentu. Kemampuan pelayanan laboratorium kesehatan yang dimaksud adalah upaya pelayanan penunjang medik untuk mendukung dalam pelayanan medik, untuk

menegakkan diagnosis dokter di rumah sakit.

Sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan laboratorium yang dapat diakses masyarakat di Kabupaten Pati tahun 2016 sebesar 100 % sama dengan tahun 2015 sebesar 100 %, tahun 2014 sebesar 100 %, tahun 2013 sebesar 76,41%, tahun 2011( 76,39%) dengan perincian untuk RSU 100%, RS Khusus 100%, dan Puskesmas 20,68%. Rumah Sakit Umum (RSU) di Kabupaten Pati ( 10 RSU) baik pemerintah maupun swasta sudah 9 RSU (90%) yang memiliki minimal empat spesialis dasar, dimana hal ini berkaitan dengan disyaratkannya penyelenggaraan empat pelayanan kesehatan spesialis dasar pada perizinan pendirian sebuah rumah sakit.

4. Posyandu menurut Strata

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar, utamanya lima program prioritas yang meliputi (KB; KIA; Gizi; Imunisasi dan penanggulangan diare dan ISPA) dengan tujuan mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Dasar penghitungan Strata/penilaian tingkat perkembangan posyandu yang selama ini digunakan adalah:

cakupan D/S; Cakupan kumulatif KB; Cakupan kumulatif KIA; Cakupan kumulatif imunisasi; Ada tidaknya program tambahan dan Cakupan dana sehat

b. Penghitungan strata Posyandu secara kuantitatif berdasar Surat Gubernur Jawa Tengah nomor 411.4/05768, tanggal 20 Februari 2007 tentang Pedoman teknis penghitungan strata Posyandu secara kuantitatif yang dinilai meliputi:

1) Variabel Input: kepengurusan, kader,sarana, prasarana dan dana.

2) Variabel Proses : pelaksanaan program pokok, program pengembangan dan administrasi

3) Variable Output: D/S; N/S; K/S; cakupan K4; pertolongan persalinan oleh nakes; Cakupan peserta KB, Imunisasi; dana sehat; Fe; Vit A; pemberian ASI eksklusif dan frekuensi penimbangan.

Gambar. 5.1 Jumlah Posyandu di Kab. Pati Tahun 2010-2015

Dari grafik di atas, dapat dilihat bahwa jumlah Posyandu 2016 mengalami peningkatan, baik secara jumlah maupun strata posyandu walaupun relatif kecil : 0 100 200 300 400 500 600 700 800 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 141 142 144 51 55 77 77 748 769 749 782 672 557 557 599 597 598 588 692 747 747 110 110 110 181 185 223 223 Pratama Madya Purnama Mandiri

a. Posyandu Purnama

Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau lebih, cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50%, mampu menyelenggarakan program tambahan, serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50% KK di wilayah kerja Posyandu. Berikut data posyandu pratama tahun 2010-2016 :

Gambar 5.2 Persentase Posyandu Purnama di Kab. Pati Tahun 2010-2016

Kegiatan revitalisasi posyandu masih perlu mendapat perhatian dari semua sektor/pihak terkait. Termasuk didalamnya adalah dengan mengoptimalkan fungsi Posyandu maupun Pokjanal Posyandu yang sudah terbentuk baik di tingkat Kabupaten/Kota maupun Kecamatan serta Pokja Posyandu di tingkat desa/kelurahan.

b. Posyandu Mandiri

Posyandu Mandiri adalah Posyandu sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau lebih, cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50%, mampu menyelenggarakan

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Posyandu Purnama 37 37 37.3 36.7 3.43 4.8 4.8 37 37 37.3 36.7 3.43 4.8 4.8 0 5 10 15 20 25 30 35 40

sumber pembiayaan dari dana sehat yang dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50% KK di wilayah kerja Posyandu.

Posyandu yang mencapai Strata Mandiri tahun 2016 sebanyak 223 ( 13,90 % ). Posyandu aktif sebanyak 970 buah ( 60,47 %). Pencapaian cakupan tersebut sudah melampaui target SPM 2010 (> 2%). Berikut data posyandu mandiri tahun 2010-2016 :

G

ambar 5.3 Persentase Posyandu Mandiri di Kabupaten Pati Tahun 2010-2016

5. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat

Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) terdiri atas Desa Siaga, Forum Kesehatan Desa, Poskesdes, Polindes, dan Posbindu. Total UKBM tahun 2015 adalah 2.428 buah. UKBM terbanyak adalah Posyandu sebesar 1.604 (66,06%). Poliklinik Kesehatan Desa (PKD) adalah wujud upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat yang merupakan Program Unggulan dalam rangka mewujudkan desa siaga. PKD merupakan pengembangan dari Pondok Bersalin Desa. Dengan dikembangkannya Polindes menjadi PKD maka fungsinya menjadi tempat untuk memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan masyarakat, sebagai tempat untuk melakukan pembinaan kader/pemberdayaan masyarakat, forum komunikasi pembangunan kesehatan di desa, memberikan pelayanan kesehatan dasar termasuk kefarmasian sederhana dan untuk deteksi dini serta penanggulangan pertama kasus gawat darurat.

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Posyandu Mandiri 7 7 6.87 11.3 11.53 13.9 13.9 7 7 6.87 11.3 11.53 13.9 13.9 0 2 4 6 8 10 12 14 16

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG (Halaman 78-83)

Dokumen terkait