BAB III METODE PENELITIAN
3.2 Variabel Operasional Dan Skala Pengukuran
3.2.2 Skala Pengukuran
Sugiyono (2018:145) Skala pengukuran data merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran, akan menghasilkan data kuantitatif. Dengan penjelasan mengenai skala pengukuran, pada penelitian ini nilai variabel yang diukur dengan instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka sehingga dapat dinyatakan dalam bentuk angka dan dapat menghasilkan hasil yang lebih akurat, efisien, dan komunikatif.
Penelitian ini menggunakan skala likert, menurut Sugiyono (2018:146) Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban dari setiap item instrument yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negative dan dapat diberi skor 1 sampai 5. Skala penilaian menggunakan skala likert sebagai berikut:
57 TABEL 3. 2 Instrumen Skala Likert
Pernyataan Skor
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Netral (N) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber: (Sugiyono, 2019) 3.3 Tahapan Penelitian
Tahapan dalam penelitian ini, dapat diuraikan dalam alur gambar berikut ini:
Gambar 3. 1 Tahapan Penelitian Sumber: Sugiyono (2018:58)
58 3.4 Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi
Sugiyono (2018:126) mengartikan populasi sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Dari penjelasan ahli mengenai populasi, maka populasi dalam penelitian ini adalah konsumen Shopee yang pernah melakukan pembelian pada saat program tanggal istimewa berlangsung dan jumlah yang tidak diketahui secara pasti, karena program tanggal istimewa setiap bulan diselenggarakan sesuai dengan tanggal yang sama dengan bulannya.
Dengan adanya program yang masih terus berjalan, terdapat perbedaam populasi dari setiap bulan ketika jalannya program. Maka dari itu, penulis dalam penelitian ini mengambil data dari konsumen Shopee yang pernah melakukan pembelian pada saat program tanggal istimewa dengan cara menyebarkan kuesioner berupa google form melalui media sosial kepada konsumen yang pernah belanja pada saat program tanggal istimewa berlangsung.
3.4.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2018:127) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk mengambil sampel adalah non-probability sampling untuk mengumpulan data, penulis menggunakan metode kuesioner. Menurut Sugiyono (2018:131) non-probability sampling adalah teknik yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini merupakan jenis Purposive Sampling. Menurut Sugiyono (2018:133) Purposive Sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan pada pertimbangan tertentu. Pertimbangan sampel dalam penelitian ini adalah responden yang pernah melihat promosi yang dilakukan oleh Shopee sebagai bentuk dari kegiatan Bauran Promosi, pernah melakukan pembelian atau transaksi di Shopee. Dikarenakan adanya keterbatasan dan kesulitan peneliti dalam mendapatkan data jumlah para pengguna situs Shopee dalam tahun-tahun terakhir, dan data tersebut tidak diketahui secara pasti. Sampel ini diambil dengan menggunakan rumus Bernoulli sebagai berikut:
π =π§2ππ π2
59 Keterangan:
n = jumlah sampel
π§2 = nilai Z dari tingkat kepercayaan yang dibutuhkan p = probabilitas ditolak
q = probabilitas diterima(1-p) e2 = error tolerance maksimum (0,1)
Pada penelitian ini peneliti menggunakan tingkat ketelitian 5% dengan tingkat kepercayaan 95% diperoleh nilai Z = 1,96 dan batas toleransi kesalahan sebesar 10% karena dalam setiap penelitian tidak mungkin hasilnya 100%, ukuran sampel dapat dihitung sebagai berikut:
π =[1,96]20,5π₯0,5 0,1 π =0,9604
0,01 π = 96,04 β 100
Maka dari itu dapat disimpulkan sampel pada penelitian ini menggunakan 100 orang responden dengan tingkat kesalahan sebesar 10%.
3.5 Teknik pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2017:137), bila dilihat dari sumber datanya, pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
3.5.1 Data Primer
Data primer adalah bukti penulisan atau informasi yang diperoleh secara langsung di lapangan. Data primer mengarah pada informasi yang diperoleh dari tangan pertama oleh penulis terkait variabel yang diminati untuk tujuan spesifik studi (Sekaran & Bougie, 2016:180). Penulis dalam penelitian ini mengambil data primer dengan cara menyebarkan kuisoner melalui media sosial, berupa google forms, kepada konsumen yang berbelanja pada saat program tanggal istimewa Shopee berlangsung.
60 r = n ( β¬ XY ) β ( β¬ X β¬ Y)
β(π < X 2 β (β¬ X) 2 ) ( n β¬ Y) 2) 3.5.2 Data Sekunder
Menurut Sugiyono (2017:137), data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain secara tidak langsung, memiliki hubungan dengan Penelitian yang dilakukan berupa sejarah perusahaan, ruang lingkup perusahaan, struktur organisasi, buku, literatur, artikel, serta situs di internet. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh melalui penelitian kepustakaan, data perusahaan, website, dan pihak-pihak yang dianggap relevan dengan penelitian ini.
3.6 Uji Validitas Reliabilitas 3.6.1 Uji Validitas
Validitas menurut Sugiyono (2018:361) menunjukan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dikumpulkan oleh peneliti. Untuk mencari validitas sebah item, kita mengkorelasikan skor item dengan total item-item tersebut. Menurut Sujarweni (2015:108) uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel.
Uji validitas dilakukan pada setiap butir pertanyaan dengan hasil r hitung akan dibandingkan dengan r tabel dimana degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jika r tabel < r hitung, dinyatakan valid. Dalam mencari nilai korelasi penulis menggunakan rumus pearson Product Moment, dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
r = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y n = Jumlah responden atau sampel
X = Skor total responden Y = Skor total pernyataan
β¬ X = Jumlah skor dalam distribusi X
β¬ Y = Jumlah skor dalam distribusi Y
β¬ π₯2 =Jumlah kuadrat masing-masing X
β¬ π2 = Jumlah kuadrat masing-masing Y
61 Untuk menguji setiap butir pernyataan yang ada pada kuisoner, dan sebelum disebarkan kepada responden sebelumnya. Penulis melakukan uji coba kuisoner kepada 30 responden untuk mengetahui baik atau tidaknya kuisoner. Nilai r tabel untuk N=30 dengan taraf signifikasi 5% (Ξ± = 0,05) diperoleh angka (Sugiyono, 2018). Hasil pengujian validitas dalam Penelitian ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
TABEL 3. 3 Uji Validitas
Item R Hitung R Tabel Valid/Tidak Valid
Sumber: Hasil Data Pengolahan SPSS (2022)
3.6.2 Uji Reliabilitas
Pengukuran realibilitas digunakan untuk melihat sejauh apa hasil instrumen pengumpulan data tetap konsisten jika dilakukan pengukuran lebih dari sekali dengan instrumen yang sama. Pengujian realibilitas dalam penelitian ini diuji secara internal consistency. Menurut (Sugiyono, 2017), pengujian ini dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan tekhnik tertentu.
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode Alpha Cronbach. Karena skala yang digunakan Karena skala yang digunakan dalam penelitian berkisar 1 sampai 5, maka dari itu metode Alpha Cronbach sesuai untuk digunakan dalam mencari reliabilitas dari indikator atau instrumen karena skor yang diberikan memiliki rentang tertentu. Metode Alpha Cronbach memiliki rumus yaitu:
62 Keterangan:
r 11= Reabilitas instrument k = Banyaknya butir pertanyaan
β¬ a2
π = Jumlah varian total a 2
π‘ = Varians total
3.7 Teknik Analisis Data
Sugiyono (2016:402) berpendapat bahwa analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit β unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Sugiyono (2017:147), mengatakan bahwa statistika deskriptif adalah statistika yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
3.7.1 Analisis Deskriptif
Menurut Sugiyono (2017:147). mengungkapkan statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Tujuan analisis deskriptif hanya menyajikan dan menganalisa data agar bermakna dan komunikatif.
Analisis deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk menjawab pertanyaan dari rumusan masalah mengenai bauran promosi dan proses keputusan pembelian pada aplikasi Shopee.
Pada penelitian ini, analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis bagaimana pengaruh bauran promosi program tanggal istimewa terhadap proses keputusan pembelian pada Shopee. Peneliti menggunakan kuisioner dalam melakukan penelitian ini dimana
63 masing β masing pertanyaaan memiliki lima kemungkinan jawaban yang harus dipilih oleh responden.
Setiap jawabanya memiliki nilai yaitu 1 untuk jawaban sangat tidak setuju (STS), 2 untuk jawaban tidak setuju (TS), 3 untuk jawaban kurang setuju (KS), 4 untuk jawaban setuju (S), dan 5 untuk jawaban sangat setuju (SS). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner yang masing-masing pernyataan disertai dengan lima kemungkinan jawaban yang harus dipilih oleh responden. Dari jawaban yang didapatkan kemudian disusun kriteria penilaian untuk setiap item pernyataan. Kriteria penilaian untuk setiap item pernyataan didasarkan pada presentase dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Nilai kumulatif adalah jumlah nilai dari setiap pernyataan yang merupakan jawaban dari 100 responden.
b. Presentase adalah nilai kumulatif item dibagi dengan nilai frekuensinya dikali 100%.
c. Jumlah responden adalah 100 orang dengan nilai skala pengukuran terbesar adalah 5 dan skala pengukuran terkecil adalah 1.
Sehingga diperoleh:
1. Jumlah kumulatif terbesar = 100 x 5 = 500 2. Jumlah kumulatif terkecil = 100 x 1 = 100
3. Nilai persentase terbesar = 100% Nilai presentase terbesar = 100%
4. Nilai persentase terkecil = (100 : 500) x 100% = 20%
5. Nilai rentang = 100% - 80% = 20%. Jika nilai rentang dibagi lima skala pengukuran, didapat nilai interval persentase sebesar 16%. Berdasarkan perhitungan tersebut, maka dapat diperoleh kriteria interprestasi.
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka dapat diperoleh kriteria interpretasi skor yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
64 TABEL 3. 4 Kriteria Interpretasi Skor
Presentase Kategori Presentasi
20%-36% Sangat Tidak Baik
36%-52% Tidak Baik
52%-65% Netral
65%-84% Baik
84%-100% Sangat Baik
Sumber: (Data Olahan Peneliti, 2022)
Berdasarkan tabel, maka hasil dari kriteria interpretasi skor setiap setiap variabel dapat dilihat dari garis kontinum yang terdapat pada gambar berikut ini:
Sangat Tidak Baik
Tidak Baik Cukup Baik
Baik Sangat Baik
20% 36% 52% 68% 84% 100%
Gambar 3. 2 Garis Kontinum Kategori Interpretasi Skor Sumber: Data Olahan Peneliti
Perhitungan skor total untuk masing-masing variabel adalah sebagai berikut:
a) Skor total = (Jumlah responden sangat setuju x 5) + (Jumlah responden setuju x 4) + (Jumlah responden cukup setuju x 3) + (Jumlah responden tidak setuju x 2) + (Jumlah responden sangat tidak setuju x 1).
b) Skor ideal = (Diasumsikan seluruh responden menjawab sangat setuju) x (Jumlah responden atau skor total).
3.7.2 Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data memiliki distribusi normal atau tidak atau terdapat data yang ekstrim yang dapat mengganggu uji regresi linier (Setiawan, 2015:152). Pada Penelitian ini, uji normalitas menggunakan nilai Asymp. Sig KolmogorovSmirnov (2-tailed) dengan
65 cara melihat nilai residual data regresi antara 68 variabel predictor dengan variabel dependen. Data dianggap normal jika mempunyai nilai signifikansi > 0,05.
Sedangkan data dianggap tidak normal jika mempunyai nilai signifikansi < 0,05.
b. Uji Multikolinearitas
Menurut Indrawati (2015:190), model multiple regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang tinggi diantara variabel-variabel independen karena akan membuat nilai koefisien regresi berfluktuasi tinggi sehingga mengurangi keyakinan akan hasil pengujian. Oleh sebab itu, maka diadakan pengujian terhadap data sampel, apakah terjadi multikolinieritas atau tidak.
Menurut Sunjoyo dalam Wulandari (2018) uji multikolinearitas dilaksanakan untuk melihat ada atau tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi linier berganda. Jika ada korelasi yang tinggi diantara variabel-variabel bebasnya, maka hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikatnya menjadi terganggu. Dasar pengambilan keputusan pada uji multikolinearitas dapat dilakukan dengan dua cara yakni:
1. Melihat nilai Tolerance, jika nilai Tolerance lebih besar dari 0,1 maka artinya tidak terjadi multikolinearitas terhadap data yang diuji.
2. Melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor), jika nilai VIF tidak lebih besar dari 10,00 maka artinya tidak terjadi multikolinearitas terhadap data yang diuji.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskesdastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Menurut Ghozali (2016:134) model yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Pengujian yang dilakukan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot. Dasar analisis yang dapat digunakan untuk melakukan heteroskedastisitas, antara lain:
1. Jika scatterplot menunjukkan adanya pola tertentu, seperti titiktitik yang membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang,
66 melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik yang menyebar di atas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terdapat heteroskedastisitas.
3.7.3 Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linier berganda adalah variabel bebas baik satu maupun lebih yang memiliki hubungan linear terhadap variabel terikat (Sugiyono, 2018:307). Analisis ini dipakai untuk mengetahui arah pengaruh di antara variabel bebas dengan variabel terikat apakah tiap variabel bebas berpengaruh positif atau negative serta untuk memprediksi nilai atas tiap variabel terikat apabila nilai variabel bebas mengalami penaikan atau penurunan, persamaan regresi linear berganda adalah :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3+ b4X4 Keterangan:
a = konstanta, nilai Y jika semua X adalah 0 b1 = koefisien regresi yang terkait dengan setiap X Y = nilai yang diprediksikan
X = nilai variabel independen 3.7.4 Uji Hipotesis
a. Uji T (Parsial)
Uji korelasi parsial digunakan untuk menganalisis bila penulis ingin mengetahui pengaruh atau mengetahui hubungan antara variabel independent dan dependen, dimana salah satu variabel independennya dibuat tetap. Menurut Sugiyono (2015:235), korelasi parsial merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih, setelah satu variabel yang diduga dapat mempengaruhi hubungan variabel tersebut tetap/dikendalikan.
Hipotesis yang akan diajukan dan dibuktikan kebenarannya adalah sebagai berikut:
Terdapat pengaruh dari bauran promosi program tanggal istimewa terhadap proses keputusan pembelian pada Shopee. Hipotesis Statistik:
67 1) Ho1: π = 0
Ha1: π β 0
Ho1: Tidak terdapat pengaruh signifikan antara iklan program tanggal istimewa terhadap proses keputusan pembelian pada Shopee.
Ha1: Terdapat pengaruh signifikan antara iklan program tanggal istimewa terhadap proses keputusan pembelian pada Shopee.
2) Ho2: π = 0 Ha2: π β 0
Ho2: Tidak terdapat pengaruh signifikan antara promosi penjualan program tanggal istimewa terhadap proses keputusan pembelian pada Shopee.
Ha2: Terdapat pengaruh signifikan antara promosi penjualan program tanggal istimewa terhadap proses keputusan pembelian Shopee.
3) Ho3: π = 0 Ha3: π β 0
Ho3: Tidak terdapat pengaruh signifikan antara hubungan masyarakat terhadap proses keputusan pembelian pada Shopee.
Ha3: Terdapat pengaruh signifikan antara hubungan masyarakat terhadap proses keputusan pembelian pada Shopee.
4) Ho4: π = 0 Ha4: π β 0
Ho4: Tidak terdapat pengaruh signifikan antara pemasaran langsung terhadap proses keputusan pembelian pada Shopee.
Ha4: Terdapat pengaruh signifikan antara pemasaran langsung terhadap proses keputusan pembelian pada Shopee.
Kriteria pengambilan keputusan yang digunakan adalah:
a) thitung > ttabel dan nilai signifikansi kurang dari 0,05, maka π»0 ditolak dan π»π diterima. Hal ini menunjukan ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
b) thitung < ttabel dan nilai signifikansi lebih dari 0,05, maka π»0 diterima dan π»π ditolak. Hal ini menunjukan tidak adanya pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
68 b. Uji F (Simultan)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat (Ghozali, 2016:98). Hipotesis yang akan diajukan dan dibuktikan kebenarannya adalah sebagai berikut:
Ho: π = 0 Ha: π β 0 Keterangan:
Ho: Tidak terdapat pengaruh signifikan antara seluruh komponen bauran promosi terhadap keputusan pembelian.
Ha: Terdapat pengaruh signifikan antara seluruh komponen bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian.
Jika, F hitung > F tabel, maka Ho ditolak (signifikan), F hitung β€ F tabel, maka Ho diterima (tidak signifikan). Setelah didapatkan tingkat signifikansinya, selanjutnya dihitung seberapa besar sumbangan empat sub-variabel bebas (X1, X2, X3, dan X4) terhadap variabel terikat (Y).
c. Uji Koefisien Determinasi
Menurut Ghozali (2016:117) didapat dari nilai R square korelasi yang dikuadrankan yang artinya adalah variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat sebesar nilai pada R Square. Berikut adalah cara menghitung atau mendapatkan nilai koefisien determinasi yaitu :
Kd=r2 x 100%
Keterangan:
Kd = Koefisien determinasi
r2 = Koefisien korelasi variabel bebas terhadap variabel terikat
Apabila nilai koefisien determinasi yang didapatkan memiliki nilai semakin kecil dan semakin mendekati nol, maka dapat diartikan bahwa pengaruh variabel independen terhadap variabel dependennya juga semakin kecil. Tetapi apabila nilai koefisien determinasi yang diperoleh semakin besar atau semakin mendekati 100%,
69 maka variabel independen hampir secara keseluruhan memberikan informasi yang diperlukan untuk memprediksi variabel dependennya, atau bisa dikatakan mempunyai pengaruh yang besar antara variabel independen terhadap variabel.
70 DAFTAR PUSTAKA
Boyd β Walker β Larreche. (2000). Marketing Management. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama
Hasan. (2014). Marketing dan Kasus-Kasus Pilihan. CAPS. Yogyakarta.
Hery. (2019). Manajemen Pemasaran. Jakarta : PT Grasindo.
Kotler, P., & Armstrong, G. (2016). Prinsip-prinsip Pemasaran (13 ed.). Jakarta:
Erlangga.
____________(2017). Principle of marketing (global edition) (17 ed.). New Jersey:
Pearson Education Limited.
____________(2018). Principles of Marketing. New Jersey : Global Edition. Pearson.
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. (2016). Marketing Management, 15th edition, Pearson Education Limited.
Lamere, Stefanus Maximus.(2017). "Pengaruh harga, lokasi, produk, dan promosi terhadap loyalitas konsumen dengan kepuasan konsumen sebagai variabel mediasi.
Disertasi Sarjana pada Universitas Sanata Dharma.
Priansa. (2017). Komunikasi Pemasaran Terpadu Pada Era Media Sosial. Bandung: CV Pustaka Setia.
Rahardjo,Agus, (2002) ,Cybercrime-Pemahaman dan Upaya Pencegahan Kejahatan Berteknologi. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Rully dan Yaniawati. (2017). Metodologi Penelitian.Bandung: PT. Refika Aditama Setiawan, B. (2015). Teknik Praktis Analisis Data Penelitian Sosial dan Bisnis.
Yogyakarta: Andi.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Manajemen. Bandung: ALFABETA.
_________(2016). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitataif dan Kombinasi (Mixed.
Bandung: Alfabeta.
_________(2017). Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif , Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
________(2018). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Yogyakarta:
ALFABETA
_________(2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
71 Christian, Fernaldi (2019). Pengaruh bauran promosi terhadap proses keputusan pembelian di Kopi-Q Bandung. Disertasi Sarjana pada Universitas Katolik Parahyangan
Faulika (2021). Pengaruh Bauran Promosi Program Waktu Indonesia Belanja terhadap Proses Keputusan Pembelian pada Tokopedia. Disertasi Sarjana pada Universitas Telkom
Rochaad (2021) Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Pada Konsumen Ayo Cafe Batu). Disertasi Sarjana pada Universitas Muhammadiyah Malang
Nugraha (2019) Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Proses Keputusan Pembelian Grab Food Di Jabodetabek. Disertasi Sarjana pada Universitas Telkom
Yatim (2018). Pengaruh Promotion Mix Terhadap Proses Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Honda Pada UD Kartika Sari Kota Malang Jawa Timur. Disertasi Sarjana pada Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim
Ramadhan (2021). Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Proses Keputusan Pembelian Pada Lazada Di Kota Bandung. Disertasi Sarjana pada Universitas Telkom
Widodo (2018). Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle). Disertasi Sarjana pada Universitas Pembangunan Panca Budi Medan Darmanto (2017). Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Proses Keputusan Pembelian Pada
Warunk Upnormal Bandung. Jurnal e-Proceeding of Management,4, 2897-2903 Lestari, Setya (2021). Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Berkunjung
Wisatawan Domestik Desa Wisata Mangrove Pandansari Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes. Jurnal Manajemen, 1-10
Linda (2020). Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Honda Jazz pada PT.Sanggar Laut Selatan Makassar. Jurnal eprints, 16531
Evan Jaelani (2018). Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Online Pada Konsumen Tokopedia Di Bandung. Jurnal Sains Manajemen dan Akuntansi, 10 No 2
72 Ramadhan, Jumhur (2018). Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Pembelian
Produk Secara Online Pada E-commerce Shopee. Jurnal e-Proceeding of Management, 5, 3138-3144
Oktari, Wahab, Widiyanti (2020). The Effect of Promotion Mix on Consumer Decisions using Grab-Food in Palembang. International Journal of Management and
Humanities, 4, 2394β0913
Jasmani, Sunarsi (2020) The Influence of Product Mix, Promotion Mix and Brand Image on Consumer Purchasing Decisions of Sari Roti Products in South Tangerang.
Pinisi Discretion Review, 3, 165-174
Wahyudi, Melinda (2017). The Effects Of Promotion Mix On Customersβ Buying Decision. Journal of Entrepreneur and Entrepreneurship, 7, 63-70
Rombe (2021). The Effect of Promotion Mix on PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Customer Decisions. Jurnal Manajemen Bisnis, 8, 23-32
Santoso, Subagyo, Arifin (2019). Effect of Promotion Mix on Insurance Product Purchase Decisions: The case of Zurich Kediri, Indonesia. Advances in Social Science, Education and Humanities Research, 383, 474-479
Febrina, Kartikowati, Jahrizal (2021). Effect Of Marketing Mix On Tourist Satisfaction And Loyalty In Tourist Area Of Bono Teluk Meranti Pelalawan Regency. Jurnal Manajemen dan Bisnis, 10, 27-35
Careers.shopee.co.id. (2021, 20 November). Tentang Shopee. Diakses pada 20 November 2021, dari https://careers.shopee.co.id/about/
Iprice.co.id. (2021, 20 November). The Map of E-commerce in Indonesia. Diakses pada 20 November 2021, dari https://iprice.co.id/insights/mapofecommerce/en/
Katadata.co.id. (2021, 21 November). Inilah E-Commerce Paling Populer di Asia Tenggara Menurut Riset iPrice. Diakses pada 21 November 2021, dari https://katadata.co.id/happyfajrian/digital/5e9a4c4bef9cb/inilah-e-commerce-paling-populer-di-asia-tenggara-menurut-riset-iprice/
73 Kominfo.go.id (2021, 21 November). Pertumbuhan e-Commerce Indonesia Capai 78
Persen. Diakses pada 21 November 2021, dari
https://kominfo.go.id/content/detail/16770/kemkominfo-pertumbuhan-e-commerce-indonesiacapai-78-persen/0/sorotan_media/
Datareportal.com (2021, 22 November). Digital 2021: Indonesia. Diakses pada 22 November 2021, dari https://datareportal.com/reports/digital-2021-indonesia/
Datareportal.com (2021, 22 November). Digital 2021: Global Overview Report. Diakses pada 22 November, dari https://datareportal.com/reports/digital-2021-global-overview-report/
74
LAMPIRAN
Lampiran 1: Kuesioner Pra-Penelitian Screening Question:
1. Apakah Anda pernah berbelanja pada aplikasi Shopee?
2. Gender dan usia
3. Apakah Anda mengetahui program Tanggal Istimewa Shopee (1.1, 2.2, 3.3 sampai 12.12)?
No Variabel Pernyataan Jawaban
No Variabel Pernyataan Jawaban