• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKELET APENDIKULAR TRENGGILING JAWA Tulang Kaki Depan

Tulang-tulang kaki depan dibagi menjadi beberapa daerah yaitu shoulder girdle (gelang bahu), brachium (lengan atas), ante brachium (lengan bawah), dan manus (tulang telapak kaki depan).

Gelang bahu

Tulang gelang bahu trenggiling hanya tediri dari os scapulae. Os scapulae trenggiling berbentuk pipih, terletak di ujung proximal kaki depan dan di bagian anterior dinding lateral thorax. Os scapulae memiliki dua facies (permukaan), tiga margo (tepi), dan tiga anguli (sudut) (Gambar 9 A).

Facies lateralis di bagi oleh spina scapulae menjadi dua fossa, fossa supraspinata dan fossa infraspinata. Pada fossa supraspinata di dekat collum scapulae terdapat daerah yang melebar (processus accesorius). Daerah yang melebar ini menambah luas fossa supraspinata. Pada facies lateralis terlihat beberapa foramina nutrien (Gambar 9 A). Facies medialis mempunyai fossa subscapularis yang diapit oleh facies serrata. Ketiga facies dibagi dengan jelas oleh dua garis.

Margo caudalis rata dan tebal di proksimal serta konkaf di distal. Margo vertebralis terletak di proksimal kemudian ke dorsal bersambung dengan cartilago scapulae. Margo cranialis sedikit konkaf di bagian distal (Gambar 9 A).

Angulus caudalis menebal serta terdapat tambahan tulang (processus accessorius) dengan batas persambungan yang jelas terlihat (Gambar 9 A). Angulus cranialis tumpul dan tipis. Angulus glenoidalis dihubungkan oleh suatu bagian yang sempit, collum scapulae. Angulus glenoidalis memiliki bidang persendian dengan os humerus pada cavitas glenoidalis. Tuber scapulae terlihat di anterior dari collum scapulae.

24

Tulang lengan atas

Os humerus trenggiling memiliki beberapa daerah yang sangat berkembang. Memiliki satu corpus dan dua extremitas. Extremitas proximalis mempunyai caput yang besar dan permukaan persendian berbentuk konveks yang luas. Tuberculum humeri medialis besar sedangkan tuberculum humeri lateralis lebih kecil dan berbentuk seperti crista. Crista ini kemudian bersambung dengan tuberositas teres (Gambar 9).

Gambar 9 Morfologi tulang kaki depan tampak lateral (A) dan dorsal (B). a. os scapulae, b. os humerus, c. olecranon, d. os ulnare, e. os radius, f. daerah manus, g. processus accessorius pada angulus caudalis, h. processus accessorius pada angulus glenoidalis i. tuberculum humeri

lateralis, j. tuberculum humeri medialis, k. os sesamoidea, l. epicondyolus medialis, m. foramen supracondyloidea (bar : 1 cm)

Corpus os humerus memiliki banyak lekukan dan crista. Tuberositas teres mempunyai permukaan yang luas, kemudian bersambung menuju extremitas distalis membentuk crista. Extremitas distalis melebar seperti ujung dayung. Condylus medialis dan lateralis mengadakan hubungan persendian dengan os radius dan os ulna serta dipisahkan oleh suatu lekukan. Di bagian proksimal dari lekukan tersebut terdapat fossa olecrani yang cukup dalam dan besar. Di bagian lateral dari epicondylus lateralis terdapat os sesamoidea (tulang tambahan).

i j l m k B g a h b c d e f A

Crista condylus lateralis pada trenggiling jelas terlihat. Epicondylus medialis sangat berkembang ke medial. Di bagian proksimal dari condylus medialis terdapat foramen supracondyloidea (Gambar 9 B).

Tulang lengan bawah

Os radius mempunyai extremitas proximalis yang bersendi dengan condylus medialis os humerus, os sesamoidea, dan os ulna. Os radius trenggiling memiliki corpus yang besar dan banyak lekukan serta garis. Extremitas distal bersendi dengan os carpi radiale dan os carpi ulnare. Bidang dua pertiga dorsodistal os radius terlihat jelas membentuk crista (Gambar 9 A).

Os ulnare tidak bersatu dengan os radius tetapi mengadakan persendian di proksimal dan distal. Extremitas proksimal os ulnare memiliki processus anconeus, yaitu penjuluran runcing di tepi dorsal. Di bagian distal dari processus anconeus terdapat suatu lekuk (incisura semilunaris) yang mengadakan persendian dengan os humerus bagian distal. Di antara os ulnare dan os radius terdapat spatium interosseum yang lebar. Extremitas distal os ulnare bersendi dengan os carpi ulnare. Trenggiling memiliki olecranon yang besar dan kasar (Gambar 9 A).

Manus

Ossa carpi trenggiling mempunyai dua baris, proksimal dan distal. Di bagian proksimal, dari medial terdapat os carpi accessorius yang berada di bagian volar dari os carpi ulnare, os carpi radio-intermediate (os carpi radiale dan os carpi intermedium yang bersatu), dan os carpi ulnare. Di bagian distal dari medial terdapat os carpi primum (carpi I), os carpi secundum (carpi II), os carpi tertium (carpi III), dan os carpi quartum (carpi IV) (Gambar 9A dan 10).

Trenggiling memiliki lima buah ossa metacarpalia. Os metacarpalia ketiga mempunyai ukuran terbesar. Panjang antara os metacarpalia dua, tiga, dan empat hampir sama. Os metacarpalia terpendek dimiliki oleh os metacarpalia kelima. Ossa phalanges trenggiling ada tiga buah pada masing-masing jari. Jari ketiga (jari tengah) bersambung dengan kuku yang melengkung tajam. Jari ketiga memiliki ukuran terpanjang, begitu pula ukuran kukunya. Trenggiling jantan

26

a b

mempunyai panjang kuku jari ketiga 3,1 cm, sedangkan trenggiling betina 2,9 cm. Di bagian volar semua jari pada persendian antara os metacarpal dengan phalanges pertama terdapat ossa sesamoidea proximalis. Susunan os phalanges trenggiling 3-3-3-3-3 (Gambar 9 A dan 10).

Gambar 10 Morfologi tulang telapak kaki depan tampak volar. a. os accessorius, b. os sesamoidea proximalis (bar : 1 cm)

Tulang Kaki Belakang

Tulang kaki belakang tersusun dari empat bagian yaitu pelvic girdle (gelang panggul), thigh (femur), leg (tibia dan fibula), dan pes (telapak kaki).

Gelang panggul

Pelvic girdle (gelang panggul) trenggiling terdiri dari tulang-tulang gelang panggul yang menyatu. Os coxae menyatu dengan os sacrum membentuk bangun pelvis yang kokoh. Os coxae terdiri dari tiga tulang yaitu, os ilium, os ischium, dan os pubis. Foramen obturatorium berada di antara os pubis di bagian ventral dan os ischium di bagian dorsal (Gambar 5 A2 dan B2).

Tulang paha

Os femur (tulang paha) memiliki dua extremitas dan satu corpus. Extremitas proksimal terdiri atas caput, collum, dan trochanter major. Caput femoris dan trochanter major mempunyai ketinggian yang hampir sama. Caput femoris besar dan mempunyai permukaan persendian yang luas, terletak di bagian medioproximal dan mengadakan persendian dengan acetabulum dari os coxae. Collum jelas terlihat di anteromedial. Trochanter major memiliki satu kepala yang besar dan terletak di bagian lateroproximal. Carpus di bagian medioproximal memiliki trochanter minor yang besar, menonjol ke medial. Extremitas distal memiliki trochlea di anterior dan dua condylus di posterior. Condylus medialis

dan condylus lateralis dipisahkan oleh fossa intercondyloid dan kedua condylus ini berhubungan dengan condylus dari os tibia. Trochlea merupakan bidang persendian dengan os patella, mempunyai rigi di bagian medial dan lateral. Rigi medial mempunyai ukuran yang lebih besar dan lebar. Di bagian plantar dari condylus lateralis terdapat os sesamoidea yang juga mengadakan persendian dengan extremitas proksimal dari os tibia. Os patella trenggiling mempunyai bentuk mirip segitiga (Gambar 11 A dan B).

Gambar 11 Morfologi tulang kaki belakang tampak lateral (A) dan dorsal (B). a. tuber calcis, b. spatium interosseum, c. os sesamoidea, d. crista epicondylus lateralis e. daerah pes, f. os tibia, g. os fibulla, h. os

patella, i. os femur, j. trochanter minor, k. caput os femur, l. trochanter major (bar : 1 cm)

Tulang kaki bawah

Os tibia trenggiling memiliki satu corpus dan dua extremitas. Extremitas proksimal mempunyai dua condylus, lateralis dan medialis. Bagian plantar dari condylus lateralis terdapat bidang persendian dengan os sesamoidea. Pada extremitas proximalis, di antara condylus lateralis dan medialis terdapat spina tibiale. Tuberositas tibiale terdapat di bagian anterior. Corpus mempunyai margo lateralis yang membentuk spatium interosseum dengan os fibula. Extremitas distal bagian medial disebut maleolus medialis. Pada maleolus medialis terdapat

a c b d A i f h k j l e B g

28

suatu lekuk yang cukup dalam. Extremitas lateral os tibia mengadakan persendian dengan os fibula. Bagian distal os tibia mengadakan hubungan persendian dengan os tarsi tibiale (Gambar 11).

Os fibula terletak di bagian lateral dari os tibia. Extremitas proksimal membentuk persendian dengan os tibia. Corpus os fibula langsing serta membentuk spatium interoseum dengan corpus os tibia. Extremitas distal bagian medial mengadakan persendian dengan os tibia, sedangkan bagian lateral membentuk maleolus lateralis. Bagian distal os fibula mengadakan persendian dengan os tarsi tibiale dan os tarsi fibulare (G.ambar 11).

Tulang telapak kaki

Os tarsi fibulare (os calcaneus) memanjang ke plantar menjadi tuber calcis. Ke bagian proksimal bersendi dengan os tarsi tibiale. Ossa tarsal bagian medial terdapat os tarsi centrale. Susunan ossa tarsi bagian distal dari medial yaitu os tarsi accecorius, os tarsi primum (tarsi I), os tarsi secundum (tarsi II), os tarsi tertium (tarsi III), dan os tarsi quartum (tarsi IV). Di bagian medial dari os tarsi primum terdapat persendian dengan os sesamoidea (Gambar 11 B dan 12).

Trenggiling memiliki lima buah ossa metatarsal. Os metatarsal terpanjang adalah os metatarsal keempat, sedangkan os metatarsal tebesar adalah os metatarsal ketiga. Di antara ossa metatarsal dengan ossa phalanges pertama terdapat ossa sesamoidea proximalis (Gambar 11 B dan 12).

Gambar 12 Morfologi tulang telapak kaki belakang tampak plantar. a. kuku jari ketiga, b. os sesamoidea proximalis (bar : 1 cm)

Ossa phalanges trenggiling ada tiga buah pada masing-masing jari. Pada tiap-tiap os phalanges ketiga terdapat kuku yang tumbuh melengkung panjang. Kuku paling panjang terdapat pada jari ketiga. Trenggiling jantan memiliki panjang kuku jari ketiga 2,4 cm, sedangkan trenggiling betina 2,37 cm. Susunan os phalanges trenggiling 3-3-3-3-3 (Gambar 12).

a

Dokumen terkait