• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORETIS

B. Kajian Teoretis

5. Skenario Pembelajaran

Dalam skenario pembelajaran di SMA analisis terdiri dari pembelajaran menyimak, kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator pencapaian, tujuan pembelajaran, materi pokok, pendekatan, model dan metode, langkah-langkah pembelajaran, alokasi waktu, sumber belajar, evaluasi pembelajaran.

29

a. Pembelajaran keterampilan menyimak

Keterampilan menyimak menjadi dasar untuk keterampilan berbicara karena apa yang diucapkan oleh seseorang merupakan hasil simakan dari pembicaraan orang lain. Penguasaan kosa kata pada saat menyimak membantu kelancaran membaca dan menulis. Keterampilan berbicara merupakan keterampilan mengubah bentuk pikiran atau perasaan menjadi bentuk bunyi bahasa yang bermakna. Pentingnya kegiatan menyimak dan berbicara dalam proses berbahasa, diperlukan suatu teknik efektif dalam pembelajaran menyimak dan berbicara agar tujuan pembelajaran tersebut dapat tercapai dengan baik.

Keterampilan menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan, dengan penuh perhatian, pehamanan, apresiasi, serta menginterpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh si pembicara melalui ujaran atau melalui bahasa lisan (Sholeh, 2010: 2). Keterampilan menyimak merupakan dasar untuk keterampilan bahasa yang lain (berbicara, membaca dan menulis). Keterampilan menyimak menjadi dasar untuk keterampilan berbicara karena apa yang diucapkan oleh seseorang merupakan wujud bunyi bahasa. Penggunaan kosa kata pada saat menyimak akan membantu kelancaran membaca dan menulis.

Kegiatan berbahasa yang pertama kali dilakukan adalah kegiatan menyimak atau mendengar apa yang dituturkan orang lain melalui sarana lisan. Secara alami bahasa bersifat lisan dan terwujud dalam kegiatan berbicara dan pemahaman terhadap pembicaraan yang dilakukan. Oleh karena itu, tes kemampuan berbahasa lisan (dalam hal ini menyimak) perlu mendapat perhatian.

Di dalam dunia pendidikan, proses belajar mengajar tidak lepas dari kegiatan menyimak karena dengan menyimak siswa dapat memahami makna yang disampaikan oleh guru. Media film dapat dipakai sebagai pengantar dan perangsang pemikiran ke arah pembaharuan di dalam pembelajaran bahasa khususnya di kelas XI SMA. Tuturan yang dipakai oleh tokoh dalam film dapat dijadikan sebagai sumber pembelajaran. Misalnya, film Bulan Terbelah di Langit Amerika dapta dijadikan sebagai media pembelajaran dalam pembelajaran keterampilan menyimak. Guru memutarkan film Bulan Terbelah di Langit Amerika di depan kelas siswa sudah melakukan proses pembelajaran tersebut, secara tidak langsung terjadi interaksi antara siswa dan dialog yang dilakukan oleh para tokoh dalam film tersebut. Hanya saja siswa tidak ikut terlibat langsung dalam dialog, melainkan siswa hanya sebagai pendengar atau penyimak. Hal ini dapat dikatakan proses pembelajaran menyimak tuturan langsung dan tidak langsung karena siswa tidak siswa ikut langsung dalam dialog antar tokoh pada film yang mereka tonton. Dalam penelitian ini

31

kegiatan menyimak pada kelas XI SMA disesuaikan dengan silabus kurikulum 2013 dengan kompetensi dasar (KD) 3.1 Memamahami, struktur dan kaidah teks film/drama baik lisan maupun tulisan.

b. Kompetensi Inti

Kompetensi inti adalah gambaran mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari peserta didik. Kompetensi inti bukan diajarkan tetapi dibentuk melalui berbagai tahapan proses pembelajaran pada setiap mata pelajaran yang relevan. Setiap pelajaran mengacu pada kompetensi inti yang telah dirumuskan. Kompetensi inti dirancang dalam empat kelompok saling terkait yaitu: keagamaan (Kompetensi Inti 1), sikap diri dan sosial (Kompetensi Inti 2), pengetahuan (Kompetensi Inti 3), dan penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4).

c. Kompetensi Dasar

Kompetensi dasar adalah kemampuan minimal yang harus dicapai oleh peserta didik melalui pembelajaran. Kompetensi dasar merupakan kompetensi yang diperinci dari kompetensi inti. Kompetensi dasar yang harus dicantumkan dalam RPP Tematik Terpadu merupakan kemampuan spesifik yang dikembangkan dari kompetensi inti yang merupakan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait pelajaran melalui pembelajran. Kompetensi dasar yang harus dicapai peserta didik adalah 3.1 Memamahami, struktur dan kaidah teks film/drama baik lisan maupun tulisan.

d. Indikator

Indikator adalah kompetensi dasar secara spesifik yang dapat dijadikan untuk menilai ketercapaian hasil pembelajaran dan juga dijadikan tolak ukur sejauh mana penguasaan siswa terhadap suatu pokok bahasan atau mata pelajaran tertentu. Dalam mengembangkan indikator perlu mempertimbangkan tuntutan kompetensi yang dapat dilihat melalui kompetensi dasar. Selain mempertimbangkan tuntutan kompetensi, indikator juga mempertimbangkan karakteristik pelajaran, peserta didik, sekolah dan potensi peserta didik.

e. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran mengacu pada indikator dan kompetensi dasar. Dalam pembelajaran menyimak, dialog film Bulan Terbelah Di Langit Amerika sutaradara Hanum Salsabiela Rais, yaitu (1) mencatat dan mengidentifikasikan tuturan langsung dan tidak langsung pada tokoh film Bulan Terbelah Di Langit Amerika; (2) merumuskan pokok permasalahan yang menjadi isi tuturan yang terdapat pada film Bulan Terbelah Di Langit Amerika; (3) memberikan tanggapan terhadap tuturan yang digunakan oleh tokoh pada film Bulan Terbelah Di Langit Amerika.

f. Materi Pokok

Materi pembelajran yang digunakan yang digunakan di kelas XI SMA berdasarkan kompetensi dasar dan indikator yang sesuai dengan Kurikulum 2013 adalah;

33

1. Film Bulan Terbelah Di Langit Amerika sutradara Hanum Salsabiela Rais.

2. Teori tindak tutur direktif pada tuturan yang disampaikan tokoh pada film Bulan Terbelah Di Langit Amerika.

3. Buku yang berkaitan dengan pembelajaran film (Bahasa Indonesia Ekspresi Diri kelas XI, Pokok-Pokok Keterampilan Menyimak dan Pragmatik)

g. Pendekatan Metode Pembelajaran

Dalam proses belajar mengajar terdapat pendekatan, model, dan metode pembelajaran yang diguanakan untuk meng-implementasikan strategi pembelajaran. Pendekatan yang digunakan pada pembelajaran keterampilan menyimak adalah saintifik. Pendekatan saintifik adalah pembelajaran yang terdiri atas kegiatan mengamati (untuk mengidentifikasi hal-hal yang ingin diketahui), merumuskan pertanyaan (dan merumuskan hipotesis), mencoba/ mengumpulkan data (informasi) dengan berbagai teknik, mengasosiasi/ menganalisis/ mengolah data (informasi) dan menarik kesimpulan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap. Model pembelajaran yang digunakan adalah Problem Based Learning. Metode dalam pembelajaran keterampilan yang digunakan adalah ceramah dan diskusi.

h. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran keterampilan menyimak menggunakan model pembelajaran problem based learning. Problem Based Learning (PBL) atau Pembelajaran Berbasisis Masalah (PBM) adalah model pengajaran yang bercirikan adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk para peserta didik belajar berpikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah serta memperoleh pengetahuan (Shoimin, 2014:130). PBM merupakan pengembangan kurikulum dan sistem pengajaran mengembangkan secara simultan strategi pemecahan permasalahan sehari-hari yang tidak terstruktur dengan baik.

Langkah-langkah pembelajaran problem based learning, yaitu 1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang

dibutuhkan. Memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.

2. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll)

3. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, dan pemecahan masalah)

35

4. Guru membantu siswa dalam merencanakan serta menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagai tugas dengan temannya.

5. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyeledikan mereka proses-proses yang mereka gunakan.

Kelebihan model problem based learning antara lain:

1. Siswa didorong untuk memiliki kemampuan memecahkan masalah dalam situasi nyata.

2. Siswa memiliki kemampuan membangun pengetahuannya sendiri melalui aktivitas belajar.

3. Pembelajaran berfokus pada masalah sehingga materi yang tidak ada hubungannya tidak perlu dipelajari oleh siswa. Hal ini mengurangi beban siswa dengan menghafal atau menyimpan informasi.

4. Terjadi aktivitas ilmiah pada siswa melalui kerja kelompok.

5. Siswa terbiasa menggunakan sumber-sumber pengetahuan, baik dari perpustakaan, internet, wawancara, dan observasi.

6. Siswa memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi ilmiah dalam kegiatan diskusi atau presentasi hasil pekerjaan mereka. 7. Kesulitan belajar siswa secara individual dapat diatasi melalui kerja

Kekurang dari model pembelajaran based learning, yaitu 1. PBM tidak dapat diterapkan untuk setiap materi pelajaran, ada

bagian guru berperan aktif dalam menyajikan materi. PBM lebih cocok untuk pembelajaran yang menuntut kemampuan tertentu yang kaitannya dengan pemecahan masalah.

2. Dalam suatu kelas yang memiliki tingkat keragaman siswa yang tinggi akan terjadi kesulitan dalam tugas pembagian tugas.

i. Waktu

Waktu yang digunakan dalam pembelajaran dapat diatur sesuai dengan keleluasaan pada kedalaman materi. Seorang guru harus bisa mengatur yang tepat dengan keleluasaan materi dalam kedalaman materi. Kegiatan pembelajaran menyimak waktu yang digunakan adalah dua kali pertemuan memerlukan waktu 180 menit.

j. Sumber Belajar

Sumber belajar yang dipakai dalam pembelajaran bahasa adalah sumber belajar yang berkaitan dengan buku-buku pembelajaran yang berkaitan dengan keterampilan menyimak dan pragmatik.

k. Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi pembelajaran adalah keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan informasi) pengolahan, penafsiran, dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajran yang ditetapkan

37

(Hamalik, 2007:159). Sistem penilaian terdiri dari tiga hal: teknik penilaian, bentuk instrumen, dan contoh instrumen. Teknik yang digunakan mengevaluasi pembelajaran adalah dengan teknik test tertulis, dan bentuk soal uraian.

38

Dokumen terkait