• Tidak ada hasil yang ditemukan

Skenario Perencanaan Sirkulasi dan Parkir

Rencana Lansekap

5. Skenario Perencanaan Sirkulasi dan Parkir

Pengembangan sistem sirkulasi dan perparkiran ditujukan untuk menata dan mengakomodasi pergerakan yang ada yang mendukung aktifitas yang berkembang. Membentuk suatu koridor penghubung. Konsep ini dikembangkan dengan :

 Menciptakan simpul-simpul (node) di ujung-ujung jalur pedestrian.

 Membatasi akses dan pergerakan pada tempat-tempat tertentu untuk menghindari munculnya aktifitas yang tidak diinginkan

 Memisahkan jalur cepat dan jalur lambat pada sirkulasi utama.

Rencana pengembangan jaringan jalan didasari oleh penentuan fungsi hirarki jaringan jalan, baik untuk jalan yang sudah ada maupun jaringan jalan baru yang direncanakan. Perencanaan fungsi jaringan jalan di Kawasan Muara Enim ini

RPIJM Bidang Cipta Karya Kab. Muara Enim 2017 – 2021 III-53

berdasarkan Rancangan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia tentang jalan yang berdasarkan Undang-Undang No. 38 tahun 2004 tentang jalan (Lembaran Negara tahun 2004 No. 132, tambahan Lembaran Negara No. 4444) dengan batasan klasifikasi fungsi jalan adalah sebagai berikut :

a. Sistem jaringan jalan primer disusun mengikuti rencana tata ruang dan memperhatikan keterhubungan antar kawasan perkotaan yang merupakan pusat- pusat kegiatan sebagai berikut :

a) Menghubungkan secara terus menerus pusat kegiatan nasional, pusat kegiatan wilayah, pusat kegiatan local sampai ke pusat kegiatan lingkungan, dan

b) Menghubungkan antar pusat kegiatan nasional

b. Sistem jaringan jalan sekunder disusun mengikuti rencana tata ruang wilayah kota/kabupaten yang menghubungkan secara terus menerus kawasan-kawasan yang mempunyai fungsi primer, fungsi sekunder kesatu, fungsi sekunder kedua, fungsi sekunder ketiga, dan seterusnya sampai ke persil.

c. Jalan arteri primer menghubungkan secara berdaya guna antar pusat kegiatan nasional atau antar pusat kegiatan nasional dengan pusat kegiatan wilayah. d. Jalan kolektor primer menghubungkan secara berdaya guna antar pusat kegiatan

wilayah atau menghubungkan antara pusat kegiatan wilayah dengan pusat kegiatan lokal.

e. Jalan lokal primer menghubungkan secara berdaya guna pusat kegiatan nasional dengan pusat kegiatan lingkungan atau pusat kegiatan wilayah dengan pusat kegiatan lingkungan atau pusat kegiatan lokal dengan pusat kegiatan lokal, pusat kegiatan lokal dengan pusat kegiatan lingkungan dan antar pusat kegiatan lingkungan.

RPIJM Bidang Cipta Karya Kab. Muara Enim 2017 – 2021 III-54

f. Jalan lingkungan primer menghubungkan antar pusat kegiatan di dalam kawasan perdesaan dan jalan di dalam lingkungan kawasan perdesaan

g. Jalan arteri sekunder menghubungkan kawasan primer dengan kawasan sekunder kesatu atau menghubungkan kawasan sekunder kesatu dengan kawasan sekunder kesatu atau menghubungkan kawasan sekunder kesatu dengan kawasan sekunder kedua.

h. Jalan kolektor sekunder, menghubungkan kawasan sekunder kedua dengan kawasan sekunder kedua atau menghubungkan kawasan sekunder kedua dengan kawasan sekunder ketiga.

i. Jalan lokal sekunder, menghubungkan kawasan sekunder kesatu dengan perumahan, menghubungkan kawasan sekunder kedua dengan perumahan, kawasan sekunder ketiga dan seterusnya sampai perumahan.

j. Jalan lingkungan sekunder menghubungkan antar persil dalam kawasan perkotaan.

Berdasarkan kondisi Kawasan Muara Enim serta mengikuti ketentuan di atas, klasifikasi fungsi jalan yang direncanakan akan meliputi:

a. Jalan arteri primer, menghubungkan pusat kegiatan nasional dengan pusat kegiatan wilayah.

b. Jalan lokal sekunder, menghubungkan kawasan sekunder kesatu dengan perumahan, menghubungkan kawasan sekunder kedua dengan perumahan, kawasan sekunder ketiga dan seterusnya sampai perumahan.

c. Jalan lingkungan, menghubungkan antar persil dalam kawasan perkotaan.

Untuk menjamin agar jalan dapat berfungsi secara optimal dalam melayani lalu lintas dan angkutan jalan maka perlu diatur ketentuan mengenai persyaratan teknis jalan. Kriteria persyaratan teknis jalan meliputi: kecepatan rencana, lebar badan jalan,

RPIJM Bidang Cipta Karya Kab. Muara Enim 2017 – 2021 III-55

kapasitas, pengendalian jalan masuk, pengaturan persimpangan, perlengkapan jalan, penggunaan jalan sesuai fungsinya dan tidak terputus.

Jalan arteri primer didesain berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 60 km/jam, lebar badan jalan paling rendah 11 meter dan dengan ruwasja paling rendah 15 meter. Selain itu pada jalan arteri primer lalu lintas jarak jauh tidak boleh terganggu oleh lalu lintas ulang alik, lalu lintas lokal dan kegiatan lokal.

Jalan lokal sekunder didesain berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 20 km/jam, lebar badan jalan paling rendah 7,5 meter dan dengan ruwasja paling rendah 3 meter.

Jalan lingkungan didesain berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 15 km/jam, lebar badan jalan rendah 6,5 meter dan dengan ruwasja paling rendah 2 meter. Setiap orang dilarang menggunakan ruang pengawasan jalan (ruwasja) yang mengakibatkan terganggunya fungsi jalan. Penyelenggara jalan berhak mengeluarkan larangan terhadap kegiatan tertentu yang dapat mengganggu pandangan bebas pengemudi dan konstruksi jalan, atau memerintahkan perbuatan tertentu untuk menjamin peruntukan ruang pengawasan jalan. Ijin pemanfaatan ruwasja diberikan jika; tidak mengganggu kelancaran dan keselamatan pengguna jalan dan konstruksi jalan, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh menteri.

RPIJM Bidang Cipta Karya Kab. Muara Enim 2017 – 2021 III-56

Rencana umum sirkulasi kendaraan dan parkir di Kawasan Kota Muara Enim diarahkan kepada peningkatan aksesibilitas kawasan, optimalisasi lahan dan penyediaan parkir kawasan yang memadai.

1) Perancangan sirkulasi dan parkir meliputi memenuhi kelengkapan komponen jalan, penyediaan dan perancangan tata letak parkir untuk penyandang cacat. 2) Rencana penataan parkir di kawasan Kota Muara Enim bertujuan untuk :

 Menciptakan fasilitas parkir yang memadai sesuai dengan fungsi kawasan sebagai kawasan perdagangan dan jasa;

 Menciptakan fasilitas parkir yang aman, nyaman dan hijau;

 Menciptakan ruang parkir kendaraan yang terpisah dengan arus pergerakan jalan kolektor

3) Rencana peruntukan parkir kawasan Kota Muara Enim

 Berdasarkan daya tampungnya maka kendaraan bus diarahkan untuk memarkir kendaraannya dengan sudut 90o,

 Kendaraan mobil pribadi diarahkan untuk memarkir kendaraannya dengan sudut 45o atau 30o, dan

 Sepeda motor diarahkan untuk memarkir kendaraannya dengan sudut 45o atau 30o.

4) Rencana tipologi parkir kendaraan didasarkan :

 Lebih memudahkan pengendara dan jalan antara bisa lebih sempit sehingga membutuhkan ruang yang lebih sedikit dari pada konsep parkir tegak lurus

 Optimalisasi lahan yang tersedia

 Rencana pada penyandang cacat, pedoman parkir tegak lurus dan bersudut untuk para penyandang cacat.

RPIJM Bidang Cipta Karya Kab. Muara Enim 2017 – 2021 III-57

 Rencana Tipologi Parkir 300, Konsep Parkir 450, Konsep Parkir 600

Parkir jenis ini lebih memudahkan pengendara dan jalan antara bisa lebih sempit sehingga membutuhkan ruang yang lebih sedikit dari pada konsep parkir tegak lurus.

 Rencana Tipologi Pedoman Parkir 900

Konsep parkir yang membentuk sudut tegak lurus memberikan tempat parkir yang lebih banyak dibandingkan dengan konsep bersudut pada satuan panjang tertentu dan memerlukan jalan antara satu arah.

 Pedoman Parkir Tegak Lurus dan Bersudut untu Para Penyandang Cacat. Ruang yang digunakan untuk para penyandang cacat fisik yang dibantu oleh peralatan bantu mekanis harus mempunyai lebar minimum 9 kaki. Sebagai tambahan diperlukan pula ruang antara selebar 3 kaki 6 inci sampai 4 kaki yang harus disediakan diantara kendaraan untuk akses diantara kendaraan tersebut. Hal yang penting adalah kita harus memberikan jarak atau ruang yang cukup untuk pengendara untuk membuka pintu selebar-lebarnya karena kemungkinan penyandang cacat memerlukan bantuan rekannya untuk turun dan menaruh kursi roda sehingga ruang perlu disediakan agak lebar. Apabila ruang antara kendaraan tidak memiliki ketinggian yang berbeda maka perlu disediakan adalah sebuah ramp untuk tepi jalan sebuah ramp 1:6 (17 persen) cukup sesuai untuk jarak yang pendek.

RPIJM Bidang Cipta Karya Kab. Muara Enim 2017 – 2021 III-58

Dokumen terkait