KAJIAN PUSTAKA 2.1 Perspektif / Paradigma Kajian
2.2 Kajian Pustaka
2.2.4 Social Media
Social Media adalah sebuah media online dimana para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, sosial network atau jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki mungkin merupakan bentuk Social Media yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Social Media juga dapat diartikan Media online yang mendukung interaksi sosial. Social Media menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif. Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan Social Media sebagai "sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content".
Berdasarkan Wikipedia, Social Media adalah information content created by people using highly accessible and scalable publishing technologies. Saya sendiri memahami Social Media sebagai realisasi dari konsep web 2.0: Media yang kontennya diciptakan oleh masyarakat umum/user dengan dukungan teknologi (website, atau web application) yang menganut konsep web 2.0. Bentuk fisik dari Social Media: blog, microblog, social networking site, photo sharing, video sharing, dll.
Social Media adalah aspek kontennya yang diciptakan oleh masyarakat umum (sosial): sebuah penggabungan sosiologi dengan fasilitas teknologi. Merubah hubungan komunikasi one-to-many (dari media yang dimilki para pemodal saja) ke many-to- many (dari masyarakat untuk masyarakat).
Social Media atau dalam bahasa Indonesia disebut Social Media artinya adalah media yang didesain untuk memudahkan interaksi sosial, yang bersifat interaktif atau
ada yang bilang dua arah. Social Media berbasis pada teknologi internet yang mengubah pola penyebaran informasi dari yang sebelumnya bersifat broadcast media monologue (satu ke banyak audiens) ke Social Media dialogue (banyak audiens ke banyak audiens).
Social Media saat ini menjadi jenis komunikasi baru yang paling banyak digunakan. Sebagai bagian dari tataran komunikasi massa, ternyata konsep ini sudah pernah dipaparkan 45 tahun lalu. Sebenarnya definisi sosial media lebih dari semua definisi Social Mediayang diketahui kebanyakan orang. Social Media merupakan media di mana user dapat membuat konten dan aplikasi serta memungkinkan user tersebut untuk berinteraksi dan bertukar wawasan dengan user lain. Dan berikut ini merupakan beberapa daftar dari Social Media.
Online forums (seperti digitalpoint) Blogs (seperti blogger)
Social networking (seperti facebook) Social bookmarking (seperti digg) Video sharing (seperti youtube) Photo sharing (seperti flickr) Streaming sites (seperti ustream) User reviews (seperti amazon) Crowdsourcing (seperti wikipedia) Content aggregators (seperti friendfeed) dan lain-lain.
Sementara jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain Facebook, Myspace, dan Twitter. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast, maka Social Media menggunakan internet. Social Media mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.
Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka Social Media pun ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses facebook atau Twitter misalnya, bisa
dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah mobile phone. Demikian cepatnya orang bisa mengakses Social Media mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena kecepatannya Social Media juga mulai tampak menggantikan peranan media massa konvensional dalam menyebarkan berita-berita.
Pesatnya perkembangan Social Media kini dikarenakan semua orang seperti bisa memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media. Seorang pengguna Social Media bisa mengakses menggunakan Social Media dengan jaringan internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan dilakukan sendiri tanpa karyawan. Kita sebagai pengguna Social Media dengan bebas bisa mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai model content lainnya.
Menurut Antony Mayfield dari iCrossing, Social Media adalah mengenai menjadi manusia biasa. Manusia biasa yang saling membagi ide, bekerjasama, dan berkolaborasi untuk menciptakan kreasi, berfikir, berdebat, menemukan orang yang bisa menjadi teman baik, menemukan pasangan, dan membangun sebuah komunitas. Intinya, menggunakan Social Media menjadikan kita sebagai diri sendiri. Selain kecepatan informasi yang bisa diakses dalam hitungan detik, menjadi diri sendiri dalam Social Media adalah alasan mengapa Social Media berkembang pesat.
Jika dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa menyampaikan pendapat secara terbuka karena satu dan lain hal, maka tidak jika kita menggunakan Social Media. Kita bisa menulis apa saja yang kita mau atau kita bebas mengomentari apapun yang ditulis atau disajikan orang lain. Ini berarti komunikasi terjalin dua arah. Komunikasi ini kemudian menciptakan komunitas dengan cepat karena ada ketertarikan yang sama akan suatu hal.
Beberapa bentuk Social Media misalnya forum, blog, microblogging, wiki, podcast, video, social networking dan social bookmarking. Berikut ini beberapa contoh Social Media yang terkenal:
- Blog / Microblog Contoh: Twitter, Blogger, Wordpress. - Wiki Contoh: Wikipedia..
- Forum Contoh: Kaskus. - Video Contoh: Youtube. - Foto Contoh: Flickr, Picasa.
- Social networking Contoh: Facebook, Twitter.
- Social bookmarking Contoh: Digg, Delicious, Reddit, Lintasberita. - Virtual game worlds Contoh: World of Warcraft.
- Virtual social worlds Contoh: Second Life.
Di semua Social Media ini, Anda diwajibkan mendaftar terlebih dulu. Setiap pendaftar tidak akan diverifikasi terlebih dulu apakah semua data-data yang dimasukkan adalah benar atau tidak. Banyak orang membuat profil palsu sebagai orang lain, padahal dengan tujuan jahat. Dengan kata lain, Social Media tidak memiliki akuntabilitas.
Setiap layanan Social Media memiliki karakteristik masing-masing, dengan penerapan sesuai dengan kebutuhan Anda. Ciri-ciri Social Media adalah :
- Fleksibel (bisa digunakan oleh siapa saja, kapan saja dan untuk beragam kepentingan).
- Populer (disukai oleh banyak orang), interaktif (memungkinkan orang untuk berinteraksi) dan
- Aktual (cepat dan seketika).
Social Media dapat menjangkau target market yang lebih banyak dalam waktu yang lebih singkat. Sesuai dengan fungsinya untuk “mengumpulkan” teman, informasi yang disampaikan melalui Social Media akan cepat menyebar dari teman ke teman, ke temannya teman, ke teman temannya teman, dan begitu seterusnya.
Dengan strategi yang tepat, perusahaan dapat memperoleh amplifikasi yang besar. Kesimpulan ini muncul dari hasil pengamatan terhadap beberapa statistik website brand. Beberapa brand yang memiliki Social Media dan diolah dengan strategi yang tepat menghasilkan performa website yang lebih baik (kuantitas dan kualitas) dibanding
brand yang hanya menggunakan website (tanpa Social Media). Hal ini merupakan fakta yang menunjukan betapa pentingnya Social Media dalam sebuah online campaign.
Melalui Social Media ini juga dapat dibangun relationship antara brand dan pelanggan & target pasar. Brand-brand semakin menyadari bahwa mereka dapat melakukan interaksi aktif dengan pelanggan melalui Social Media. Brand bisa mengobservasi apa saja yang menjadi keinginan dan kebutuhan pasar, untuk kemudian menjawabnya dengan produk/layanan yang sesuai.
Sosial media adalah berbasis komunitas. Artinya, tingkat keakraban sesama anggotanya sangat tinggi, dengan demikian jika content yang disebar merupakan sesuatu yang bersifat ’seru’ atau bermanfaat maka dengan sendirinya akan cepat tersebar. Setelah melakukan hal tersebut, hal lain yang perlu diperhatikan adalah bagaimana mengukur efektifitas dari Social Media marketing tersebut. Tidak ada gunanya memiliki komunitas di Social Media jika tidak bisa mengelola mereka. Solid tidak nya komunitas brand tadi akan menjadi tolak ukur pendapatan brand di internet business.