• Tidak ada hasil yang ditemukan

Software MS. Office tahun 2013 untuk mengolah data

METODE PENELITIAN

4. Software MS. Office tahun 2013 untuk mengolah data

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah

1. Kamera digital untuk dokumentasi obyek penelitian . 2. Kalkulator untuk melakukan perhitungan.

3. Alat Tulis.

Jenis Penelitian

Jenis Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan kualitatif deskriptif:

1.) Analisa data menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yaitu menggambarkan karakteristik responden kelompok tani di lapangan yang meliputi umur, pendidikan, pekerjaan/mata pencaharian, jumlah anggota keluarga, luas lahan kelola dan jenis tanaman yang dihasilkan. Data ini

15

diperoleh dari hasil wawancara menggunakan kuesioner diolah dengan menentukan persentasi masing-masing karakteristik responden dan dianalisis secara deskriptif .

2.) Analisis Kuantitatif Deskriptif yaitu menganalisa dengan menjelaskan dari perhitungan hasil kuesioner yang telah disebarkan dan diisi oleh responden.

Dan kemudian dilanjutkan dengan analisis kuantitatif yang menggunakan analisis EFAS dan IFAS yang masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Internal Strategic Factors Analysis Summary (IFAS) merupakan suatu alat yang efektif untuk menyajikan analisa kondisi internal ke dalam matrik yang telah di beri bobot dan rating tertentu untuk mengetahui seberapa besar kekuatan dan kelemahan yang ada di lingkungan internal.

Dimana pemberian bobot dan rating diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang telah diolah datanya.

b. Eksternal Strategic Factors Analysis Summary (EFAS), merupakan suatu alat analisa yang menyajikan secara sistimatis, analisa ini cara penelitiannya sama dengan menganalisa IFAS.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

a. Wawancara terstruktur merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan secara lisan dalam sebuah pertemuan ataupun musyawarah.

b. Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

c. Participant observation merupakan metode pengumpulan data dimana peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari terhadap objek yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian.

d. Studi pustaka merupakan pengumpulan data yang menggunakan buku literatur yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.

Tabel 2. Data yang dibutuhkan dalam penelitian

No. Uraian Data Sumber Jenis Data

1. Monografi Desa Sibongkaras, Kuta Tinggi, dan Aornakan, BPS Kab. Pakpak Bharat

Primer

4. Studi Pustaka Perguruan Tinggi USU Sekunder

5. Laporan Kegiatan Program HKm

Yayasan Petai Sekunder

6. Mata Pencaharian Masyarakat

BPS Kab. Pakpak Bharat, Desa Sibongkaras, Kuta Tinggi, dan Aornakan

Primer

7. Sejarah dan Budaya / Kearifan Lokal

Desa Sibongkaras, Kuta Tinggi, dan Aornakan

Sekunder

Populasi dan Sampel a. Tingkat Partisipasi

Pada tingkat pastisipasi dilakukan pada anggota Kelompok Tani Hutan di Kabupaten Pakpak Bharat yaitu KTH HKm Pemuda Tani Desa Aornakan I sebanyak 45 orang, KTH HKm Dos Ukur Mersada Desa Kuta Tinggi sebanyak 27 orang dan KTH HKm Njuah Njerdik Desa Sibongkaras sebanyak 25 orang.

Menurut Arikunto (2010) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti dan apabila subyeknya kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subyeknya besar maka diambil sampel antara 10 - 15% atau 20 - 25% atau lebih. Berdasarkan hal tersebut jumlah responden yang diteli sebanyak 97 responden.

b. Strategi Keberhasilan Program Hutan Kemasyarakatan

Pada strategi pengembangan penelitian dilakukan pada beberapa objek yang diangkap berpengaruh dalam pengembangan strategi kelompok tani hutan HKm di Kabupaten Pakpak Bharat dengan total obyek sebanyak 30 responden.

Rincian objek penelitian pada strategi pengembangan ini dapat dilihat pada tabel berikut:

17

Tabel 3. Sampel pada pemberian rating untuk penentuan strategi

Responden Jumlah Responden

Tokoh Masyarakat Desa Aornakan I 1

Tokoh Masyarakat Desa Kuta Tinggi 1

Tokoh Masyarakat Desa Sibongkaras 1

Pemerintahan Desa Aornakan I 1

Pemerintahan Desa Kuta Tinggi 1

Pemerintahan Desa Sibongkaras 1

Pengurus Kelompok Hkm Desa Aornakan I 1

Pengurus Kelompok Hkm Desa Kuta Tinggi 1

Pengurus Kelompok Hkm Desa Sibongkaras 1

Anggota Kelompok HKm Desa Aornakan I 2

Anggota Kelompok HKm Desa Kuta Tinggi 2

Anggota Kelompok HKm Desa Sibongkaras 2

Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Menengah Pakpak Bharat 1 Badan Pelaksana, Penyuluhan Pertanian perikanan dan Kehutanan

(BP4K)

1

Camat / Staff Kecamatan PGGS 1

Camat / Staff Kecamatan Salak 1

Bupati/Staff bupati 1

Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah XIV Sidikalang 1

Kesatuan Pengelolaan Hutan Unit XV Pakpak Bharat 1

Balai Perhutanan Sosial Kemitraan Lingkungan Wilayah Sumatera 1

Masyarakat Yang Bukan Kelompok Desa Aornakan I 2

Masyarakat Yang Bukan Kelompok Kuta Tinggi 2

Masyarakat Yang Bukan Kelompok Desa Sibongkaras 2

Yayasan PETAI 1

TOTAL 31

Berdasarkan hasil survei awal terdapat 31 responden yang menjadi responden kunci dalam pengambilan informasi data untuk penentuan rating faktor.

Responden tersebut berkaitan langsung dalam pelaksanaan program HKm.

Responden kunci tersebut dapat dilihat pada tabel 3 diatas.

Tabel 4. Sampel responden pada pemberian rating untuk penentuan strategi

Responden Jumlah Responden

Pemerintahan Desa 3 KTH HKm 3

Pengurus Kelompok Tani Hutan HKm 3

Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Menengah Pakpak Bharat 1 Badan Pelaksana, Penyuluhan Pertanian dan Kehutanan (BP4K) 1

Camat / Staff Kecamatan 1

Bupati/Staff bupati 1

KPH wilayah XIV Sidikalang 1

KPH unit XV Pakpak Bharat

Balai Kemitraan Perhutanan Sosial Kemitraan Lingkungan (BPSKL-Sumatera)

1 1

Yayasan Pesona Tropis Alam Indonesia 1

Yayasan Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Informasi Center (YOSL-OIC)

1

Wahana Lingkungan Hidup Sumut (WALHI-Sumut) 1

TOTAL 16

Sedangkan pada sampel responden kunci dalam penentuan bobot.

Terdapat 16 renponden yang ditemukan oleh responden yang pada tahun 2016-2017 juga melakukan pengamatan program hutan kemasyarakatan di kabupaten Pakpak Bharat. Pada penelitian ini, responden kunci dalam penentuan bobot dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu 1) Lembaga Pemerintah meliputi: Balai Perhutanan Sosial Kemitraan Lingkungan (BPSKL), Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah XIV Sidikalang, KPH unit XV Pakpak Bharat, Bupati atau Staff bupati, Camat atau Staff camat, Badan Pelaksana Penyuluhan Perikanan Pertanian dan Kehutanan (BP4K) dan Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Menengah Pakpak Bharat; 2) Lembaga Non Pemerintah meliputi: Yayasan PETAI, Yayasan Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Sumatera Utara (WALHI-sumut); 3) Masyarakat meliputi : kepala Desa dan Ketua KTH HKm.

Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan Sampel pada penelitian ini yaitu nonprobability sampling dimana Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan sampel

19

yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.

Metode Nonprobability sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling yang merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu dan dipilih secara sengaja oleh peneliti sesuai dengan pertimbangan-pertimbangan yang selaras dengan penelitian tersebut. Selain itu Metode yang digunakan adalah Snow ball sampling yang merupakan teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Dimana semakin banyak sampel yang digunakan semakin akurat data yang didapat.

Analisis Data

Analisis Data Tingkat Partisipasi

Perhitungan persentase partisipasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

Dimana :

P : Persentase Partisipasi

Ni : Jumlah sampel pada kategori (tinggi, sedang atau rendah) N : Jumlah seluruh sampel

Dengan klasifikasi:

1. Partisipasi Rendah, jika Tingkat partisipasi berada pada interval 0-33,33.

2. Partisipasi Sedang,jika Tingkat partisipasi berada pada interval 33,34-66,67.

3. Partisipasi Tinggi, jika Tingkat partisipasi berada pada interval 66,68-100.

(Siburian, 2009)

Dalam pemberian skor jawaban pada tingkat partisipasi Kelompok Tani HKm dimana jika responden menjawab pertanyaan yang sesuai dengan harapan maka diberi skor 100, jika tidak sesuai dengan harapan diberi skor 0, sedangkan jika jawaban antara sesuai dengan tidak sesuai dengan harapan diberi skor 50.

Selanjutnya nilai dirata-rata skor untuk mengetahui tingkat partisipasi kelompok tani terhadap kegiatan pengembangan hutan kemasyarakatan. Selanjutnya data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan sejumlah instrumen penelitian yang mana data tersebut dihitung untuk mencari nilai rata-rata setiap parameter yang diamati dan kemudian diklasifikasikan kedalam kategori tingkat partisipasi

P (%) = Ni / N x 100%

baik rendah, sedang maupun tinggi, selanjutnya data dianalisis secara kualitatif (deskriptif) dan kuantitatif.

Parameter yang diamati yaitu 1) Partisipasi masyarakat dalam kegiatan sosialisasi dan pembentukan kelompok tani hutan terhadap program Hutan Kemasyarakatan; 2) Partisipasi dalam pembuatan rencana kerja (Rencana Umum dan Rencana Operasional) dan pelaksanaan program HKm; 3) Partisipasi kelompok tani HKm dalam Monitoring; 4) Partisipasi dalam evaluasi keterlibatan pengurus atau anggota kelompok dalam Program Hutan Kemasyarakatan.

Analisis SWOT

Analisis data yang digunakan adalah analisis SWOT dengan melihat faktorfaktor yang menjadi kekuatan objek (strenghts), kelemahan objek (weakness), peluang pengembangan (opportunity), serta kemungkinan faktor-faktor luar yang menjadi ancaman (threaths) (Rangkuti, 2011).

Langkah - langkah Analisis Data pada analisis SWOT yaitu:

1. Melakukan pengklasifikasian data, faktor apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan sebagai Internal Strategic Factors Analysis Summary (IFAS) , peluang dan ancaman sebagai External Strategic Factors Analysis Summary (EFAS). Pengklasifikasian ini akan menghasilkan tabel matriks External Strategic Factors Analysis Summary (EFAS) dan Internal Strategic Factors Analysis Summary (IFAS).

Tabel. 5. Matriks Internal Strategic Factors Analysis Summary (IFAS)

Faktor-faktor Strategi Internal Rating Bobot Skor Keterangan Bobot x Rating

Faktor 1

Faktor 2

Tabel. 6. Matriks External Strategic Factors Analysis Summary (EFAS)

Faktor-faktor Eksternal Rating Bobot Skor Keterangan Bobot x Rating

Faktor 1

Faktor 2

21

2. Melakukan analisis SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal:

Peluang (Opportunity) dan Ancaman (Threats) dengan faktor internal:

Kekuatan (Strenghts) dan Kelemahan (Weakness). Analisis SWOT ini kemudian akan menghasilkan tabel matriks SWOT dan tabel matrik IE (Internal – Eksternal).

3. Hitung total Rating dan Bobot Strenght, Weakness, Threat dan Oppurtunity Pemberian nilai bobot berkisar dari 0 (tidak penting) sampai 1 (sangat penting) sehingga perlu disusun skala yang menunjukkan tingkat kepentingan setiap faktor. Pada penelitian ini menggunakan penilaian skala likert. Selanjutnya, rating diberikan pada setiap faktor eksternal dan internal sesuai dengan apa yang dilakukan kelompok tani hutan HKm dalam merespons faktor tersebut.

Penghitungan Bobot dan Rating dapat dilakukan dengan rumus :

a. Bobot b. Rating

Dimana :

Bi = Bobot faktor ke-i i = 1, 2, 3, .... n Ri = Rating faktor ke -i Si = Skor kepentingan faktor ke-i

Kemudian untuk mengetahui posisi dan perkembangan strategi dalam kuadran swot maka dihitung dengan rumus:

4. Kuadran SWOT Total Pembobotan Kekuatan – Total

Pembobotan Kelemahan = (X) Dan

Total Pembobotan Ancaman – Total Pembobotan Peluang = (Y)

a) Kuadran I Strategi S – O (Strenghts – Opportunity/ Kekuatan-Peluang)

Strategi ini disebut stategi agresif. Penerapan strategi melalui pemanfaatan seluruh kekuatan internal yang dimiliki Desa dan masyarakat untuk memanfaatkan peluang eksternal yang ada.

b) Kuadran II Strategi W – O (Weakness –

Opportunity/ Kelemahan – Peluang)

Strategi ini merupakan strategi kompetitif atau diversifikasi. Penerapan strategi ini melalui pemanfaatan seluruh peluang eksternal untuk mengatasi kelemahan internal yang ada.

c) Kuadran III Strategi S – T (Strenghts –

Threats/Kekuatan – Ancaman)

Strategi ini adalah strategi konservatif. Aplikasinya dengan memanfaatkan seluruh kekuatan internal untuk menghindari atau mengurangi ancaman eksternal.

d) Kuadran IV Strategi W – T (Weakness –

Threats/Kelemahan – Ancaman) Strategi ini merupakan strategi defensif.

Strategi ini dipakai dengan meminimalkan kelemahan internal untuk menghindari atau mengurangi

23

3. Strategi prioritas yang dapat digunakan dan dikembangkan dalam program HKm di Kabupaten Pakpak Bharat

Teori

Dokumen terkait