• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

4.3 Sosial Budaya

Jumlah penduduk kawasan Pantura Jakarta setiap tahunnya meningkat namun dengan tingkat pertumbuhan yang semakin menurun. Rata-rata laju pertumbuhan penduduk Jakarta Utara selama periode 2003-2006, menunjukkan angka 0,52% per tahun. Angka ini jauh lebih rendah bila dibandingkan pada dekade sebelumnya, yaitu tahun 1990-2000 yang mencapai 3,39%. Rendahnya rata-rata laju pertumbuhan penduduk tersebut, dimungkinkan karena adanya peningkatan migrasi keluar wilayah yang diakibatkan terjadinya pergeseran permukiman penduduk dan pekerjaan.

Tahun 2002 jumlah penduduk sekitar 8,50 juta jiwa, tahun 2006 meningkat menjadi 8,96 juta jiwa, dan dalam lima tahun ke depan jumlahnya diperkirakan mencapai 9,1 juta orang. Kepadatan penduduk pada tahun 2002 mencapai 12.664 penduduk per km2, tahun 2006 mencapai 13.545 penduduk per

km2 dan diperkirakan dalam lima tahun kedepan mencapai 13.756 penduduk per km2. Laju pertumbuhan penduduk pada periode tahun 1980-1990 sebesar 2,42% per tahun, menurun pada periode 1990-2000 dengan laju 0,16%. Pada periode 2000-2005, laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,06 % per tahun.

Dilihat dari struktur umur, penduduk Jakarta sudah mengarah ke ”penduduk tua”, artinya proporsi ”penduduk muda” yaitu yang berumur 0-14 tahun sudah mulai menurun. Bila pada tahun 1990, proporsi penduduk muda masih sebesar 31,9%, maka pada tahun 2006 proporsi ini menurun menjadi 23,8%. Sepanjang tahun 2002-2006, proporsi penduduk umur muda tersebut

relatif stabil, yaitu sekitar 23,8%. Sebaliknya proporsi penduduk usia lanjut (65 tahun ke atas) naik dari 1,5% pada tahun 1990, menjadi 2,2 % pada tahun 2000. Tahun 2006, proporsi penduduk usia lanjut mengalami kenaikan menjadi 3,23%. Kenaikan penduduk lansia mencerminkan adanya kenaikan rata-rata usia harapan hidup, yaitu dari 72,79 tahun pada tahun 2002 menjadi 74,14 tahun pada tahun 2006.

Warga negara asing (WNA) yang menetap di Jakarta Utara berjumlah 2.441 orang yaitu sebanyak 21,70% berkebangsaan Cina, 11,88% berkebangsaan India, 1,97% berkebangsaan Jepang dan sisanya 64,40% adalah WNA dari berbagai negara (BPS Jakarta Utara, 2007). Perkembangan jumlah penduduk warga negara Indonesia (WNI) dan WNA serta jumlah kepala keluarga tahun 2003-2006 di Jakarta Utara, disajikan pada Tabel 8.

Tabel 8. Laju Perkembangan Jumlah Penduduk dan Kepala Keluarga

Uraian 2003 2004 2005 2006

Jumlah Penduduk 1.176.780 1.176.430 1.176.531 1.180.967 Penduduk WNI 1.176.030 1.175.430 1.176.531 1.180.429

Penduduk WNA 650 620 496 538

Jumlah Kepala Keluarga 313.681 307.524 332.644 335.593 Sumber: Sudin Kependudukan dan Catatan Sipil Jakarta Utara (2007)

Pola persebaran penduduk hampir sama antara penduduk laki-laki dan perempuan. Sedangkan kepadatan penduduk di Jakarta Utara mencapai 9.313 jiwa per km2. Distribusi penduduk Jakarta Utara menurut kecamatan, disajikan pada Tabel 9.

Tabel 9. Luas Wilayah dan Distribusi Penduduk Berdasarkan Kecamatan No. Kecamatan Jumlah

Kelurahan Luas Wilayah (Km2) Jumlah Penduduk Kepadatan (jiwa/Km2) 1 Penjaringan 5 35,48 178.041 5.018,06 2 Pademangan 3 11,91 122.205 10.260,70 3 Tanjung Priok 7 24,90 308.481 12.388,79 4 Koja 6 11,34 223.298 19.691,18 5 Kelapa Gading 3 16,12 106.533 6.608,75 6 Cilincing 7 42,68 237.973 5.575,75 Jakarta Utara 31 142,43 1.176.531 8.260,42

Sumber: BPS Jakarta Utara, 2007] 2. Ketenagakerjaan

Kegiatan penduduk pada usia kerja 15 tahun ke atas (usia kerja) terdiri dari penduduk bekerja, mencari pekerjaan, sekolah, mengurus rumah tangga dan kegiatan lainnya seperti rekreasi dan olahraga. Kegiatan penduduk usia kerja ini

dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu sebagai angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Golongan angkatan kerja meliputi penduduk berumur 15 tahun keatas yang bekerja dan mencari pekerjaan, sedangkan sisanya digolongkan sebagai bukan angkatan kerja. Tercatat bahwa jenis kegiatan yang dilakukan sebesar 78,03% atau sebesar 420.000 orang dan penduduk usia kerja laki-laki di Jakarta Utara mempunyai kegiatan bekerja, sedang sebesar 5,11% atau sebesar 27.000 orang sedang mencari pekerjaan, dan sebesar 11,60% atau sebesar 62.000 orang bersekolah dan sisanya melakukan kegiatan lainnya. Komposisi penduduk berdasarkan kegiatan utama disajikan pada Tabel 10.

Tabel 10. Penduduk 15 tahun ke atas menurut jenis kegiatan utama

2005 2006

Kegiatan Utama

Laki-laki Perempuan Jumlah Laki-laki Perempuan Jumlah

Angkatan Kerja 477.233 284.330 761.563 449.614 250.149 699.763 1. Bekerja 409.801 218.863 628.664 379.941 206.362 586.303 2. Mencari pekerjaan 67.432 65.467 132.899 69.673 43.787 113.460 Bukan Angkatan Kerja 65.159 302.234 367.393 85.426 312.999 398.425 1. Sekolah 51.294 56.075 107.369 54.551 44.698 99.249 2. Mengurus rumahtangga 669 240.355 241 .024 1.367 253.399 254.766 3. Lainnya 13.196 5.804 19.000 29.508 14.902 44.410 Jumlah 542.392 586.564 1.128.95 6 535.040 563.148 1.098.188

Sumber: Sudin Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jakarta Utara (2006)

Pada tahun 2005 dari total penduduk Jakarta Utara sebesar 1.435.207 jiwa terdapat sebanyak 352.611 jiwa berada dan bekerja di Jakarta Utara, dan paling banyak bekerja pada sektor perdagangan, yaitu sebesar 191.115 orang atau 35,88% diikuti pada sektor jasa sebesar 120.807 orang atau 22,68%, dan pada sektor industri sebesar 118.575 orang atau 22,26%. Jumlah penduduk yang bekerja pada sektor lainnya seperti sektor konstruksi sebanyak 16.182 orang, sektor komunikasi 63.819 orang. sektor pertanian 10.602 orang, sektor keuangan 9.207 orang, dan sektor listrik, gas dan air sebanyak 1.674 orang, serta sektor pertambangan dan galian sebanyak 558 orang. Peranan sektor industri dalam ketenagakerjaan dibandingkan dengan tahun sebelumnya mengalami penurunan.

Tabel 11. Penduduk berumur 10 tahun keatas menurut lapangan pekerjaan utama Sektor 2001 2002 2003 2004 2005 Pertanian 4.210 4.214 3.060 3.096 2.475 Pertambangan 2.100 2.107 2.244 2.141 188 Industri 84.262 84.280 146.268 149.656 306.277 Listrik, Gas dan Air Minum 294 301 1.224 1.203 3.099 Perdagangan dan Perhotelan 126.712 126.721 220.524 220.446 74.444 Bank, Keuangan dan Asuransi 12.339 12.341 13.872 13.872 13.953 Bangunan 22.570 22.575 19.788 20.641 16.641 Angkutan dan Komunikasi 56.280 56.287 63.240 63.240 24.192 Jasa Kemasyarakatan 65.196 65.016 102.000 104.249 35.160

JUMLAH 373.963 373.842 572.220 578.544 476.429

Sumber : Sudin Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jakarta Utara (2006)

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), merupakan penawaran tenaga kerja di pasar kerja. Ukuran ini dihitung dari jumlah angkatan kerja dibagi dengan jumlah penduduk berusia 15 tahun keatas. TPAK ini memberikan informasi tentang penduduk usia kerja yang aktif secara ekonomi. Sisa dari kelompok penduduk ini, dapat dikategorikan sebagai proporsi penduduk yang tidak aktif secara ekonomi. Mereka terdiri dari penduduk yang sekolah, mengurus rumah tangga dan melakukan kegiatan lainnya. TPAK Jakarta Utara tahun 2000 sebesar 49,59% (BPS Jakarta Utara, 2007), dan jika dibandingkan pada tahun 1999 dengan TPAK 53,13%, maka TPAK tahun 2000 menurun sebesar 6,67%. Hal ini disebabkan adanya migrasi angkatan kerja yang disebabkan angkatan kerja berpindah ke luar derah Jakarta Utara atau kegiatan utamanya berubah. Hasil Sensus Penduduk 2006, tercatat bahwa TPAK penduduk Jakarta Utara sebesar 64,73%, lebih tinggi dibandingkan dengan proporsi bukan angkatan kerja yang tercatat sebesar 35,27%. Hal ini menunjukkan masih besarnya beban tanggungan ekonomi angkatan kerja. Apabila dilihat dari golongan umur, TPAK yang cukup rendah berada pada golongan umur 15 - 19 tahun yang tercatat sebesar 34,85% dan golongan umur 54 tahun ke atas yang memiliki TPAK antara 25% sampai dengan 61%, sedangkan pada golongan umur 20 - 54 tahun, memiliki TPAK cukup besar yaitu di atas 67%. Masih cukup tingginya TPAK pada golongan umur 54 tahun ke atas (penduduk tua), diduga karena tekanan ekonomi akibat biaya untuk kebutuhan hidup yang makin meningkat. Hal yang sama mungkin juga menyebabkan penduduk golongan umur 15 - 19 tahun yang diharapkan masih duduk di bangku sekolah, terpaksa berhenti dan masuk angkatan kerja.

Jumlah karyawan tahunan buruh di Jakarta Utara mencapi 309.690 jiwa atau sebesar 58,14% dari jumlah penduduk yang bekerja. Sedangkan jumlah penduduk yang berusaha berjumlah 194.742 jiwa, terdiri dari mereka yang berusaha sendiri sebesar 63,89%, berusaha dan dibantu buruh tidak tetap sebesar 19,05% dan berusaha dibantu buruh tetap sebesar 17,05%.

Meskipun angka lowongan kerja masih jauh lebih rendah dari angka pencari kerja, namun kenyataannya tidak semua lowongan pekerjaan terpenuhi penempatannya. Pada tahun 2000 tersedia sebesar 3.176 lowongan kerja, namun hanya 3.048 lowongan yang menempatinya meskipun pada tahun tersebut masih terdapat lowongan kerja. Keadaan ini menunjukkan ketidaksesuaian dalam pasar tenaga kerja yang kemungkinan disebabkan kualifikasi jumlah tenaga kerja yang sesuai dan kebutuhan kualifikasi perusahaan tidak sesuai dengan kualifikasi tenaga kerja yang ada.

Tingkat pengangguran terbuka, merupakan persentase pencari kerja terhadap penduduk yang aktif dalam kegiatan ekonomi baik yang sudah pernah bekerja maupun yang sedang mencari pekerjaan. Besarnya tingkat pengangguran terbuka di Jakarta Utara adalah sebesar 6,85%.

Jika dilihat dari golongan umur, penduduk yang mencari kerja paling banyak terdapat pada golongan umur 20 - 24 tahun, yaitu sebesar 19.000 orang dimana 58,45% pencari kerja laki-laki dan sisanya 41,55% pencari kerja perempuan. Angka pengangguran terbuka pada usia 15 - 19 tahun adalah tertinggi, yaitu 19,52%. Hal yang sama juga terjadi pada pengangguran terbuka baik pada laki-laki maupun perempuan yakni masing-masing 31,02% dan 13,39% (BPS Jakarta Utara, 2007). Hal ini memberikan indikasi bahwa pada kelompok usia sekolah 15 - 19 tahun, terpaksa menghentikan sekolahnya untuk beralih ke pasar kerja.

3. Pendidikan

Gambaran hasil sensus penduduk tahun 2000 secara keseluruhan terlihat pada tabel 12, bahwa proporsi pendidikan tertinggi yang ditamatkan penduduk Jakarta Utara yang terbesar adalah tamatan SLTA atau setara dengan 390.000 orang atau 29,65%, tamatan SLTP sebanyak 287.000 orang atau 21,80%, tamatan SD sebanyak 324.000 orang atau 24,60%, dan tamatan Diploma I dan II sebanyak 11.000 orang atau 0,85% serta sisanya tamatan akademi perguruan tinggi sebanyak 75.000 orang atau 5,68%.

Tabel 12. Jumlah Sekolah, Siswa dan Mahasiswa di Jakarta Utara

Sekolah Jumlah Siswa/Mahasiswa No Jenis

Sekolah Negeri Swasta Jumlah Negeri Swasta Jumlah 1 SMA 17 65 82 11.919 14.161 26.080 2 SMK 8 64 72 5.531 13.713 19.244

3 PT 1 13 14 735 9.700 10.435

Jumlah 26 142 168 18.185 37.574 55.759 Sumber: BPS Jakarta Utara (2007)

Penduduk Jakarta Utara yang paling banyak adalah tamatan SLTA atau yang setara yang berarti sebagian besar telah berhasil menamatkan pendidikan formal hingga jenjang SLTA.

Berdasarkan data dari Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun 2000 di Jakarta Utara terdapat 450 buah SD dengan 132.652 murid dan 4.872 orang guru, 188 buah SLTP dengan 61.248 murid dan 4.046 orang guru, 75 buah SMU dengan 26.110 murid dan 2.029 orang guru, serta 74 sekolah kejuruan berbagai jenis dengan 20.691 murid dan 1.941 guru. Informasi mengenai rasio murid dan guru di Jakarta Utara, adalah 1 orang guru SD membimbing 27 orang murid, 1 orang guru SLTP membimbing 15 orang murid, dan 1 orang guru SMU membimbing 13 orang murid (BPS Jakarta Utara, 2007).

4. Kesehatan

Secara umum kondisi kesehatan di Jakarta Utara mengalami kemajuan, baik dan aman, maupun kesadaran masyarakat akan kesehatan. Salah satu peran pemerintah dalam pembangunan sektor kesehatan adalah dengan menyediakan sarana dan prasarana kesehatan. Sarana dan prasarana kesehatan menjadi salah satu arahan kebijakan dalam pembangunan kesehatan yang perlu terus dikembangkan.

Jumlah fasilitas kesehatan yang mencukupi disertai pelayanan yang memadai dengan biaya yang murah dan terjangkau merupakan hal yang diharapkan masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatannya. Pada tahun 2001 di Jakarta Utara, terdapat 3 buah rumah sakit pemerintah, 7 buah rumah sakit swasta, 52 buah puskesmas, 462 buah tempat praktik umum, 174 buah tempat praktik dokter gigi, 74 buah tempat praktik dokter spesialis, 24 buah rumah bersalin, 104 buah tempat praktik bidan, 95 buah apotik, 513 posyandu, 74 buah klinik KB dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya (BPS Jakarta Utara,

2007). Sarana dan prasarana kesehatan serta tenaga dokter dan paramedis yang tersedia di Jakarta Utara, disajikan pada Tabel 13.

Tabel 13. Ketersediaan Tenaga Medis dan Tempat Layanan Kesehatan

Kecamatan

Tenaga medis Penjaringan Pademangan Tanjung

Priok Koja Kelapa Gading Cilincing Jumlah Dokter Umum 257 58 306 121 245 72 1059 Dokter Gigi 65 18 92 38 110 28 351 Dokter Spesialis 302 0 309 92 315 38 1.056 Dokter Praktik 11 10 5 0 11 9 46 Praktek Bidan 8 12 41 43 9 59 172 Lab. Klinik 6 2 2 0 10 3 23 Klinik Fisioterapi - - - - 1 - 1 Klinik Rontgent - - - - 1 1 2 Apotik 65 18 52 28 75 8 246 Optik 9 1 6 5 7 2 30 Posyandu 72 30 109 81 28 125 445 Klinik KB 12 8 18 15 5 13 71 Tabib Tradisional 42 12 4 6 17 0 81 Dukun Bersalin 12 5 21 13 - 19 70 Toko Obat 22 33 32 30 17 18 152 RS Pemerintah - - 1 1 - - 2 RS Swasta 4 - 6 1 2 1 14

Sumber: Sudin Pelayanan Kesehatan Jakarta Utara (2006)

Pengendalian kualitas penduduk diupayakan dengan penurunan angka kematian, penurunan angka kelahiran, dan pengurangan mobilitas penduduk, serta memperpanjang usia harapan hidup. Peningkatan kualitas hidup dan lingkungan dilakukan melalui upaya kesehatan dan gizi, meningkatkan kondisi sosial ekonomi masyarakat termasuk penghasilan dan pendapatan keluarga. Penurunan angka kelahiran, ditujukan untuk mewujudkan pertumbuhan penduduk yang seimbang, dengan melakukan upaya pembudayaan norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera. Indikator derajat kesehatan penduduk di Jakarta Utara, disajikan pada Tabel 14.

Tabel 14. Indikator Derajat Kesehatan di Jakarta Utara

Uraian 2001 2002 2003 2004 2005

Angka Kelahiran Kasar 21,49 21,34 21,15 20,9 20,6 Angka Kelahiran Total 2.002 2.002 2.002 2.002 2.002 Angka Kematian Kasar 4,49 4,54 4,45 4,3 4,2

Angka Kematian Bayi 21 19 18 17 16

Umur Harapan Hidup 72,37 72,79 73,15 73,53 73,85 Sumber: Sudin Kesehatan Masyarakat Jakarta Utara (2006)

Dokumen terkait