• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sosialisasi Agenda Riset Nasional di Surabaya

BAB II. PELAKSANAAN KEGIATAN

2.2 Pelaksanaan Kegiatan

2.2.7 Sosialisasi Agenda Riset Nasional

2.2.7.1 Sosialisasi Agenda Riset Nasional di Surabaya

1. Pendahuluan:

Dewan Riset Nasional (DRN) adalah institusi pemerintah non structural di bawah Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) yang mempunyai tugas untuk penyusunan Agenda Riset Nasional (ARN). Pada tahun 2016, ARN 2016-2019, telah berhasil di-launching pada Sidang Paripurna I DRN di Surakarta pada tanggal 09 Agustus 2016, yang sekaligus dalam rangka peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) yang diperingati pada tanggal 10 Agustus 2016 di Surakarta.

ARN 2016-2019 ini diharapkan menjadi landasan sekaligus pedoman bagi penyelenggaraan kegiatan riset bagi kalangan peneliti, perekayasa, akademisi, dunia usaha, dan pemerintah. Untuk itu akan dilakukan sosialisasi ARN kepada seluruh pihak yang berkepentingan agar riset yang dilaksanakan akan bermanfaat bagi pembangunan nasional. Pada tahap awal ini, sosialisasi ARN diselenggarakan di Surabaya yang dilaksanakan di Universitas Airlangga

Laporan Tahunan DRN - 2016 138 Pelaksanaan Sosialisasi ARN di Surabaya dapat dirangkum sebagai berikut:

1) Sosialisasi di UNAIR dimulai dengan sambutan Bapak Rektor UNAIR, dimana dalam

sambutannya menyampaikan bahwa proporsi riset di UNAIR terus ditingkatkan sehingga tugas penelitia / riset proporsional dalam Tri Dharma perguruan tinggi, sehingga UNAIR menyambut baik acara sosialisasi ARN di Surabaya.

2) Acara Sosialisasi ARN dibuka oleh Ketua Dewan Riset Nasional yang dalam presentasi

menyampaikan pentingnya riset untuk kemajuan peradaban bangsa dan yang penting lagi bahwa hasil riset harus dapat diimplementasikan menjadi produk inovasi yang dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraa bangsa Indonesia.

3) Presentasi ARN disampaikan oleh Ketua Komtek Transportasi (Prof. Danang

Parikesit) yang menyampaikan ARN secara umum, dan oleh Ketua Komtek Sosial Humaniora (Dr. Lala Kolopaking) yang menyampaikan seluruh materi Agenda Riset yang mencakup 8 Komisi Teknis (Komtek), yaitu: (i) Pangan dan Pertanian, (ii) Energi Baru dan Terbarukan, (iii) Transportasi, (iv) Telekomunikasi, Informasi dan Komunikasi, (v) Pertahanan dan Keamanan, (vi) Kesehatan dan Obat, (vii) Material Maju, dan (viii) Sosial Humaniora.

Laporan Tahunan DRN - 2016 139 2. Pertanyaan di UNAIR

(1) Prof. Taat – UNAIR, sepakat ketua DRN, tetapi untuk bisa ke sana, perlu karakter,

bagaimana karakter orang Indonesia (karakter luntur), sehingga karakter perlu diperbaiki lebih dulu. Untuk dapat memperjuangkan Negara bukan untuk pribadi dan golongan. Di bidang Kesehatan harus beroientasikan pencegahan bukanterapi. Kekayaan BBO banyak. Sehingga neuroscience sangat penting.

(2)Muhammad - Teknik Perkapalan: Topik kebencanaan / perubahan iklim masuk.

Apakah ARN sudah disusun dengan kementerian lain? Perlu proteksi produk-produk luar negeri. Perlu ada pemaksaan industri melakukan pemaksaan. Di Korean, pemerintah memberikan pajak fiscal 300% untuk produk non Korea. Bagaimana komitmen pemerintah. Di Indonesia adalah negeri bencana

(3) Balitbangda: Ada ARN dan dan ada Rencana Induk. Perlu informasi, bahwa UU

no. 18 sudah direview, sejauh mana review tersebut, karena sudah lama. Agenda Riset apakah tidak mau dirubah, karena di daerah menggunakan Penelitian. Terdapat tiga hal berbeda: Penelitian, Pengembangan dan Penrapan. Balitbangda mengikuti litbang, belum ada agenda pengembangan dan agenda penerapan. Di dalam ARN belum ditemukan riset Soshum tentang riset otonomi daerah. Pemda yang digarap adalah masalah kelitbangan?. Apakah pada UU tsb UU tersebut DRN dan DRD masih ada. Bagaimana pemberdayaan DRD, ada komplik dengan litbang. Di daerah merupakan fasilitas. Inovasi, yang berlaku adalah Perber Kemenristek-Kemendagri, tindak-lanjut UU daerah, bagaimana peran DRN dalam inovasi daerah. Dewi: Fungsi pembangunan SDM, yang ada di Soshum, namun belum melihat akar pembangunan manusia. Apakah penyusunan ARN tidak mempertimbangkan pada manusianya (tidak ada, ini sebagai masukan).

(4)Bambang Irawan - Departemen Biologi, UNAIR, masalah transportasi antaralain

Laporan Tahunan DRN - 2016 140 hubungan engan perilaku, belum dicarikan sumber manakan baru. Perubahan pola makan, yang berubah dari nasi ke roti.

(5) Taufiq,- DRD Jatim, ada pengulangan-2. Apakah hanya begini, belum ada potrek

daya saing / riset masa lalu. Belum ada riset kemaritiman, mengapa tidak. Riset lintas sector, di ARN masih parsial. Kuncinya di pasar. China melakukan penangkapan informasi pasar dengan mencaplok pasar yang ada dengan meningkatkan efisiensi. Kemampuan petani bersifat local, perlu ada dukungan regulasi.

(6)Anonim – Universitas Dr Sutomo, riset kearah teknologi, sedang social hanya

dapat porsi di Komtek ke 8. Bagaimana riset-riset pasar modal, hukum, belum dapat tempat.

3. Diskusi

Pada acara diskusi / tanya-jawab ini di Surabaya dibagi menjadi 2 termin, yang masing-masing terdiri atas 3 pertanyaan. Berikut rangkuman diskusi yang berlangsung di Surabaya.

a. Bidang prioritas ARN yang disebut sebagai Komisi Teknis (Komtek) belum

mencakup bidang-bidang prioritas yang penting seperti bidang Maritim dan Kebencanaan. Pada dasarnya Komtek adalah berbasis dari RPJPN yang terdiri dari 7 bidang prioritas dan 1 bidang Sosial Humaniora.

b. Bidang Maritim (yang merupakan bidang prioritas pemerintahan Presiden Jokowi

dan JK) kebencanaan dan perubahan iklim (yang merupakan isu penting di Indonesia) pada dasarnya sudah banyak diadop pada tema dan topic riset pada masing-masing Komtek, walaupun ARN secara eksplisit tidak mencamtumkan bidang prioritas Kemaritiman dan Kebencanaan dan Perubahan Iklim.

c. Bidang social yang dirasakan kurang terfasilitasi pada ARN, sebagai masukan riset

yang penting di bidang social ini antara lain tata-kelola pemerintahan dan riset otonomi daerah. Pada prinsipnya di Komtek Sosial Humaniora telah mengakomodir permasalahan social yang terkait dengan berbagai aspek kehidupan. Ilmu social adalah ilmu yang tidak dapat berdiri sendiri, tetapi merupakan bagian solusi untuk permasalahan-permasalahan khususnya dalam mengimplementasikan produk iptek di masyarakat.

d. Pembangunan karakter bangsa merupakan landasan yang harus ditanamkan

untuk pembangunan iptek dan inovasinya untuk kesejahteraan bangsa. Dan untuk itu, bidang kesehatan harus lebih berorientasi pada pencegahan dari pada pengobatan atau terapi. Dalam hal pengobatan ini, diyakini bahwa obat berada di sekitar kita, sehingga harus berorientasikan pada pemanfaatan SDA untuk pengobatan dan bukan menggunakan produk import.

e. UU nomor 18 tahun 2002, saat ini sedang dalam proses amandemen/ perubahan

sebagai RUU Perubahan yang sudah masuk Prolegnas, dimana DRN tidak tercantum pada RUU tersebut. Untuk itu, DRN tetap akan memperjuangkan, dan untuk itu DRN sedang mempersiapkan naskah perubahan dengan tema riset dan inovasi yang akan diusulkan melalui Kemenristek dan DPR baik dalam pasal atau Bab tetap

f. Pengertian Riset di daerah dan pusat belum sama, dimana masih terdapat gap /

kesejangan. Kesenjangan ini menyebabkan riset belum mendapat porsi dan dukungan oleh Pemda. Kegiatan litbang di daerah masih belum berorientasikan pada kegiatan riset di bidang iptek. Untuk itu peran DRN melalui DRD perlu

Laporan Tahunan DRN - 2016 141 ditingkatkan, sehingga kegiatan litbang di daerah dapat mengadop dan sejalan dengan ARN.

g. Tercantumnya Motor Listrik tercantum pada ARNi Komtek Energi dipertanyakan

alasannya, mengingat kegagalan mobil listrik. Pecantuman Motor Listrik ini karena pertimbangan aspek ekonomi sebagai kendaraan yang hemat dan praktis

h. Pada ARN terkesan mengenyampingkan riset dasar, dan terfokus pada proses

hilirisasi, sehingga ilmu pengetahuan dasar (mathematic, dan lain-lain) tidak terfasilitasi pada ARN. Namun demikian kalau dicermati pada skema inovasi, maka riset dasar dan riset terapan adalah merupakan bagian integral untuk menuju inovasi. Pada dasarnya riset-riset dasar yang terfokus pada salah satu ilmu pengetahuan adalah merupakan bagian dari riset-riset konsorsium yang berorientasikan pada produk inovasi.

4. Penutup

Sosialisasi ARN di UNAIR dinilai berjalan dengan baik sesuai dengan rencana, namun berbagai hal yang perlu perbaikan adalah: (i) Persiapan awal (kelengkapan undangan, pengecekan tempat), (ii) Penyerahan buku ARN, (iii) waktu diskusi dirasa kurang.