• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN

4.4 Efektivitas Program Pemuda Pelopor Tahun 2015

4.4.2 Sosialisasi Program

Sosialisasi program yaitu kemampuan penyelenggara program dalam melakukan sosialisasi program sehingga informasi mengenai pelaksanaan program dapat tersampaikan kepada masyarakat pada umumnya dan sasaran peserta program pada khususnya. Sosialisasi Program diharapkan dapat menyampaikan pesan pada masyarakat yang dituju atau ditargetkan. Dengan demikian perlu dipilih cara yang sesuai dengan masyarakat yang ditargetkan.

Aktivitas sosialisasi harus dikemas dalam bentuk yang menarik perhatian, agar masyarakat tertarik dan menyimpan pesan yang disampaikan dalam memori pikiran mereka. Cara yang dilakukan pada umumnya memberikan sponsor pada suatu acara tertentu, menggunakan tokoh masyarakat setempat, menonjolkan keunggulan dari program-program yang diperkenalkan. Sosialisasi Program yang direncanakan dengan baik akan memudahkan masyarakat memahami pesan yang disampaikan kepada para pemuda khususnya. Pesan yang jelas dan penggunaan media yang tepat dan kemasan cerita yang menarik mampu menyampaikan pesan kepada pengguna secara cepat dan tepat. Sama halnya dengan sosialisasi pemuda pelopor harus disosialisasikan secara merata keseluruh daerah dan menggunakan media media tertentu agar tepat sasaran langsung kepada masyarakat khususnya pemuda. Adapun indikator dalam dalam sosialisasi Program Pemuda Pelopor 2015 adalah:

1. Pendaftaran dan Pemilihan di tingkat provinsi Sumatera Utara dilakukan secara terbuka, maksudnya adalah memberikan kesempatan kepada semua orang yang memenuhi syarat untuk mengikuti seleksi Pemuda Pelopor, dan yang memiliki nilai terbaik otomatis akan menjadi pemenangnya terlepas dari mana asal daerahnya dan jenis kepeloporannya. Dengan sistem terbuka para pemuda yang mengikuti seleksi berjuang untuk dirinya sendiri. Penilaian yang diberikan pada saat seleksi dilakukan secara transparan oleh seluruh penilai dan sangat dihindari pemberian uang sogokan untuk menjadi pemenang Pemuda Pelopor. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan Muhammad Tohir (Kepala Bidang Kepemudaan Dispora Sumatera Utara):

“Yah kita lakukan secara terbuka, murni penilaian dari tim seleksi, siapa saja yang memenuhi syarat boleh mendaftar melalui Dispora yang ada dikabupaten / kota nanti yang terbaik barulah diusulkan dan diberikan profil calon calon Pemuda Pelopor itu untuk di seleksi dari Dispora Sumut.”

2. Sosialisasi program pemilihan disampaikan melalui instansi pemerintahan di kabupaten kota melalui Dinas Pemuda dan Olah raga dan masing-masing kota dan kabupaten mengirimkan kandidat calon Pemuda Pelopor untuk mengikuti seleksi di tingkat provinsi. Berikut pernyataan dari Muhammad Tohir:

“ Awalnya kami mendapatkan surat dari Kemenpora, kemudian kami meneruskan dengan menyurati keseluruh Dispora Kabupaten Kota yang ada di Sumatera Utara, nah nanti Dispora Kabupaten Kota lah nanti meneruskan ke Kecamatan dan seterusnya.”

Nurjannah (Pemuda Pelopor Bidang Sosial,Budaya dan Pariwisata) asal Kota Binjai juga menyatakan mendapatkan informasi tentang Pemuda Pelopor dari Dispora Kota Binjai, berikut pernyataannya :

“ Saya dapat informasi dari Pak Sinaga orang Dispora Binjai, mereka langsung menjumpai dan mencari sosok pemuda yang ada di Kota Binjai yang punya kemampuan dan kreatifitas, setelah dapat penjelasan bapak itu barulah kami buat profil dan menunggu kunjungan dari tim seleksi”.

Sosialisasi ke tingkat Kabupaten Kota tidak semuanya mendapatkan respon yang baik, masih ada yang tidak memberi kabar berita, Muhammad Tohir juga menyatakan Kabupaten Kota tidak seluruhnya mengirimkan kandidat Pemuda Pelopor, berikut petikannya:

“Dari 33 Kabupaten/Kota yang ada di Sumatera Utara hanya 12 Kabupaten/Kota saja yang mengirimkan kandidat calon Pemuda Pelopor, penyebab utamanya mungkin tidak ada anggaran untuk melakukan seleksi di kabupaten/kota dan bisa jadi memang tidak ada tokoh Pemuda Pelopor disana, jadi mereka tidak mengirimkan.

3. Sosialisasi disampaikan melalui media massa, media sosial dan elektronik;

Muhammad Tohir menyampaikan bahwa sosialisasi Program Pemuda Pelopor selain dari surat menyurat ke Dispora yang ada Kabupaten Kota juga melalui media, berikut petikannya :

“Ada melalui Koran, kalau spanduk ataupun brosur belum ada tidak ada anggarannya untuk itu, media sosial seperti facebook juga belum, itu sebenarnya peran alumni Pemuda Pelopor yang publikasikan tapi sampai saat ini belum ada inisiatif mereka, kalau media elektronik yah cuma dari website Dispora Sumut sajalah, kalau radio, tv lokal belum kami lakukan karena besar anggarannya itu”.

4. Sosialisasi disampaikan kepada Organisasi Kepemudaan dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan

Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Hal ini disampaikan oleh Muhammad Tohir yaitu :

“Selain Dispora Kabupaten Kota kami sudah menyurati ke KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia) Sumatera Utara, tapi kalau untuk tahun ini tau sendirilah kan KNPI saat ini dualism, jadi kami langsung ke organisasi – organisasi pemudalah menyuratinya, Kalau LSM seperti Hangtuah, Muhammadiyah, Asyisiah,Panca Marga dan lainnya,Kalau PTN yg sudah pasti USU dan UNIMED, UIN, nahh PTSnya seperti UISU,UMSU,UNIVA selalu kami surati.”

Budi Nasution (Tim seleksi Pemuda Pelopor 2015) yang merupakan wakil ketua KNPI Sumatera Utara juga membenarkan dan menjelaskan telah mendapatkan surat dari Dispora Sumatera Utara, berikut pernyataannya:

“ Setiap tahun Dispora Sumut memberitaukan info pemilihan pemuda pelopor dari surat, nanti dari pihak kami yang meneruskan ke KNPI yang ada di kabupaten/kota, Dispora Sumut juga meminta dari KNPI Sumut untuk menjadi bagian dari tim seleksi ke daerah – daerah di Sumut.”

Hasil wawancara diatas menyimpulkan sosialisasi program Pemuda Pelopor dibeberapa poin penyampaian informasi melalui media mendapatkan nilai kurang efektif. Dalam hal informasi adanya Program Pemilihan pemuda pelopor harus tersebar luas sampai kepada para pemuda dan masyarakat dengan mudah, sehingga pemuda yang berpotensi dan mempunyai penemuan baru bisa mendaftarkan dirinya. Pihak Dinas Pemuda dan Olah Raga beranggapan bahwasannya dalam hal publikasi informasi seharusnya dari Alumni Pemuda Pelopor harus mengambil perannya minimal dalam mempublikasikan informasi secara luas dari media sosial. Dijaman yang sudah sangat canggih ini tentunya media elektronik dan media sosial menjadi konsumsi publik sehari hari, informasi lebih cepat sampai dan tersebar luas. Penyebaran informasi dari media elektronik sampai saat ini yang sudah dilakukan Dispora Sumatera Utara hanya berupa

website, namun untuk website penyebaran informasi juga belum bisa memberitahu secara luas, harus ada kerja sama dengan radio – radio dan stasiun TV lokal untuk menyiarkan informasi, saat ini pihak Dispora Sumatera Utara belum melakukannya karena keterbatasan dana untuk sosialisasi program.

Sosialisasi berupa media cetak sudah cukup efektif yaitu melalui surat menyurat kepada seluruh Dinas Pemuda dan Olah Raga yang berada di Seluruh Kabupaten/Kota di Sumatera Utara untuk menemukan pemuda pelopor dan melakukan seleksi ditingkat kabupaten dan kota. Dalam prakteknya hanya 12 Kabupaten/Kota saja yang mengirimkan kandidatnya, ini merupakan tugas penting bagi Dispora Sumatera Utara untuk mensinegrikan apa yang sudah diprogramkan di tingkat provinsi terealisasi di tingkat kabupaten/kota. Selain itu surat menyurat juga sudah dilakukan yaitu kepada Perguruan Tinggi Negri, Perguruan Tinggi Swasta, Lembaga Swadaya Masyarakat dan Organisasi kepemudaan.

Tabel 4.3 Penilaian Efektivitas Sosialisasi Program

Konsep Indikator Empirik

Pendaftaran secara terbuka

Transparansi Pendaftaran dilakukan secara terbuka untuk siapa saja Kesempatan bagi semua orang

yang memenuhi syarat

Seluruh pemuda yang memenuhi syarat dan mempunyai karya cipta diperboleh mendaftar.

Penilaian Efektivitas

Dua indikator terpenuhi Efektif Satu indikator terpenuhi Kurang Efektif Indikator tidak terpenuhi Tidak Efektif

Konsep Indikator Empirik kabupaten kota se Sumatera Utara

Dispora Sumatera Utara menyurati seluruh kabupaten kota se Sumatera Utara Seluruh kabupaten kota

mengirimkan kandidatnya

Dari 33 kabupaten kota hanya 12 kabupaten kota saja yang

mengirimkan pesertanya.

Penilaian Efektivitas

Dua indikator terpenuhi Efektif

Satu indikator terpenuhi Kurang Efektif Indikator tidak terpenuhi Tidak Efektif

Konsep Indikator Empirik

Sosialisasi

Media cetak : Surat kabar, spanduk, brosur

Media cetak hanya melalui surat kabar

Media elektronik : Website, facebook, Radio

Media elektronik hanya melalui website

Penilaian Efektivitas

Dua indikator terpenuhi Efektif

Satu indikator terpenuhi Kurang Efektif Indikator tidak terpenuhi Tidak Efektif

Konsep Indikator Empirik

Sosialisasi

Disampaikan kepada KNPI dan Organisasi besar di Sumatera Utara Disampaikan kepada

Perguruan tinggi negri dan swasta

Disampaikan kebeberapa perguruan tinggi negri dan swasta antara lain USU,UMSU,UNIMED,UISU,UNIVA Disampaikan kepada LSM Dismpaikan kebeberapa LSM seperti

Laskar Hangtuah, Pemuda Panca Marga, Muhammadiyah.

Penilaian Efektivitas

Tiga indikator terpenuhi Efektif Dua indikator terpenuhi Kurang Efektif Satu Indikator tidak

terpenuhi

Tidak Efektif