• Tidak ada hasil yang ditemukan

SOSIALISASI SISTEM PERTANIAN HIDROPONIK DAN PEMBUATAN PUPUK

47 Dalam kegiatan sosialisai sistem pertanian hidroponik dan pembuatan pupuk organis cair. Teras telah diikuti oleh kurang lebih 30 peserta yang terdiri atas petani dan ibu-ibu PKK dari Desa Kebonsari Kecamatan Wonoboyo Kabupaten Temanggung. Selain itu, turut hadir perangkat desa Kebonsari termasuk Kepala Desa Kebonsari Bapak Widodo, serta rekan KKN UNNES dari desa lain.

Kegiatan sosialisai telah dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober 2019 yang bertempat di Aula Desa Kebonsari. Kegiatan pelatihan dilaksanakan dalam tiga sesi yaitu : sesi 1 penyampaian materi tentang sistem pertanian hidroponik dan pupuk organik cair, sesi 2 demonstrasi dalam pembuatan instalasi hidroponik sederhana dengan menggunakan barang-barang bekas, demonstrasi

budidaya pertanian secara hidroponik, dan pembuatan pupuk organik cair teras (ampas teh dan air beras), sesi 3 tanya jawab.

Sesi I : Penyampaian Materi Sistem Pertanian Hidroponik Peserta pelatihan pada sesi ini diberikan materi tentang sistem pertanian hidroponik yang dikombinasikan dengan pembuatan pupuk organik cair berbahan dasar ampas teh dan air cucian beras. Sebelum penyampaian materi, terlebih dahulu diawali dengan sambutan Kormades Kebonsari sekaligus membuka kegiatan sosialisai dan pelatihan secara resmi.

Penyampaian materi sosialisasi dan pelatihan sistem pertanian hidroponik meliputi jenis-jenis sistem pertanian hidroponik,proses atau tahap bertanama secara hidroponik, faktor yang perlu PELAKSANAAN KEGIATAN

48 diperhatikan, kelebihan dan kekurangan, pembuatan hidroponik sederhana termasuk alat dan bahan yang dibutuhkan, pembuatan pupuk organik cair.

Sesi II : Demonstrasi dalam pembuatan instalasi hidroponik sederhana dengan menggunakan barang bekas, demonstrasi budidaya pertanian secara hidroponik, dan pembuatan pupuk organik cair teras (ampas teh dan air beras)

Pada sesi ini diawali dengan dilakukannya demonstrasi dan praktek pembuatan instalasi hidroponik sederhana dengan menggunakan barang bekas. Metode yang digunakan dalam sesi ini adalah demonstrasi dan praktikum langsung bersama peserta pelatihan yang disesuaikan dengan tingkat pengetahuan dan penguasaan teknologi oleh peserta, serta alat dan bahan yang tersedia di sekitar Desa Kebonsari,

sehingga memudahkan peserta pelatihan nanti ketika akan membuat instalasi hidroponik sederhana. Dalam sesi ini dilakukan praktikum pembuatan 2 jenis instalasi hidroponik sistem sumbu (Wick System). Instalasi 1 memerlukan alat dan bahan berupa nampan yang sangat dalam, styrofoam tebal, cup, sumbu atau kain flanel, dengan langkah-langkah pembuatan sebagai berikut.

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.

2. Berikan beberapa lubang pada styrofoam tebal dengan diameter yang disesuaikan dengan ukuran diameter cup. 3. Potong kain flanel berbentuk

persegi panjang dengan ukuran 2x10 cm.

4. Buat lubang untuk tempat sumbu atau kain flanel.

5. Siapkan nampan yang sangat dalam yang telah diberi nutrisi atau pupuk organik cair.

49 6. Letakkan cup yang telah

diberi rockwool beserta tanamannya ke masing-masing lubang yang ada pada styrofoam.

Instalasi 2 memerlukan alat dan bahan berupa botol bekas, sumbu atau kain flanel, paku, palu, dengan langkah-langkah pembuatannya adalah sebagai berikut.

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.

2. Guntinglah/potonglah botol dengan gunting atau cutter menjadi 2 bagian.

3. Lubangi botol dengan diameter 1 cm pada salah satu bagian samping botol.

4. Lubangi tutup botol dengan lubang bagian tengah lebih besar sebagai tempat sumbu dan lubang-lubang kecil mengelilingi lubang besar sebagai tempat akar menjalar

5. Pasang sumbu pada tutup botol

6. Isi potongan botol dengan air nutrisi atau pupuk organik cair 7. Pasang potongan botol bagian atas secara terbalik dan telah diberi rockwool beserta tanamannya.

Dilanjutkan dengan demonstrasi budidaya pertanian secara hidroponik dengan langkah-langkah:

1) Penyemaian Bibit dan Pembibitan

Penyemaian merupakan tahap awal dalam berkebun hidroponik. Media tanam yang digunakan yaitu rockwool. Tahap-tahap dalam menyemai yaitu:

 Media tanam rockwool diukur terlebih dahulu dengan menggunakan penggaris, kemudia dipotong kecil-kecil sesuai ukuran pot yang hendak digunakan, diletakkan di atas wadah, dan dibasahi

50 dengan air secukupnya agar basah

 Pada rockwool dibuat lubang dengan menggunakan tusuk kecil untuk tempat bibit  Bibit tanaman dimasukkan ke

dalam lubang dan rockwool diletakkan pada wadah atau nampan kemudia disimpan di tempat gelap

 Kelembapan rockwool harus diperiksa secara berkala. Apabila kering, maka perlu ditambahkan air

 Setelah 1-4 hari, bibit akan pecah yang ditandai dengan warna putih. Lama pecahnya tergantung dari jenis tanaman  Jika benih tanaman sudah

pecah, maka wadah ditempatkan di daerah yang terkena sinar matahari minimal 6 jam sehari

 Setelah berdaun empat, tanaman dipindahkan ke instalasi hidroponik sederhana yang telah diberi pupuk

organik cair yang telah dibuat sesuai konsentrasi yang dibutuhkan tanaman

2) Tahap Pemindahan benih ke instalasi hidroponik sederhana yang telah dibuat.

Tanaman yang sudah tampak 4 daunnya kemudian dipindahkan ke instlasi hidroponik sederhana yang sudah dibuat dan sudah diberi pupuk organik cair.

Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan pupuk organik cair teras dengan berbahan dasar ampas teh dan air beras. Dengan langkah-langkah:

1. Timbang ampas teh sebanyak 3 gram menggunakan timbangan. 2. Campurkan ampas teh dengan

air sebanyak 300 ml.

3. Masukkan ampas teh yang sudah tercampur dengan air ke dalam botol bekas.

4. Timbang 200 gram beras. Kemudian 200 gram beras direndam kedalam 300 ml air

51 selama 20 detik, setelah itu diaduk secara halus.

5. Masukkan air beras ke dalam botol bekas.

6. Masukkan air sebanyak 300 ml ke dalam botol bekas.

7. Timbang 3 gram ampas teh 8. Campurkan ampas teh dengan

air cucian beras.

9. Masukkan campuran ampas teh dengan air cucian beras ke dalam botol bekas.

Sesi III : Sesi Tanya Jawab

Pada bagian akhir kegiatan dilakukan sesi tanya jawab terkait sistem pertanian hidroponik dan pembuatan pupuk organik cair kepada peserta pelatihan. Pada bagian ini antusias peserta pelatihan sangat tinggi karena selama ini umumnya peserta pelatihan hanya mendengar dan melihat melalui media elektronik saja, sehingga melalui pelatihan ini mereka dapat secara langsung melihat dan mempraktikkannya.

52

Para petani dan ibu-ibu PKK antusias dalam mengikuti kegiatan pelatihan sistem hidroponik dan pembuatan pupuk cair. Oleh karena itu, dalam kegiatan ini diberikan pengetahuan tentang bagaiman cara bertanam dengan sistem hidroponik dengan memanfaatkan barang-barang bekas dan barang yang mudah ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kegiatan ini selain melakukan pelatihan sistem hidroponik juga bertujuan untuk memanfaatkan barang-barang seperti botol bekas untuk membuat instalasi sederhan sisttem hidroponik sehingga dapat mengurangi adanya sampah anorganik seperti botol plastik yang membutuhkan berjuta-juta tahun untuk terurai.

53 DOKUMENTASI

54

Praktik filter air sederhana bersama warga Dusun Dengok, Kebonsari, Wonoboyo, Temanggung

Air merupakan kebutuhan pokok bagi setiap makhluk hidup. Bagi manusia, air selain sebagai sumber minuman juga sebagai penopang aktifitas lainnya. Air menjadi penting untuk kegiatan sehari-hari, mandi, mencuci, dan kebutuhan yang lain. Air yang digunakan harus memenuhi syarat dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Secara kualitas, air harus tersedia pada kondisi yang memenuhi syarat kesehatan. Kualitas air dapat ditinjau dari segi fisika, kimia, dan biologi. Air yang dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari harus memenuhi standar baku air untuk kebutuhan rumah tangga. Kualitas air

55

yang baik ini tidak selamanya tersedia di alam. Adanya perkembangan industri dan pemukiman dapat mengancam kelestarian air bersih. Bahkan di daerah-daerah tertentu, air yang tersedia tidak memenuhi syarat kesehatan secara alami seperti daerah rawa, sehingga diperlukan upaya perbaikan dan pengolahan air secara sederhana ataupun modern.

Di daerah tertentu terkadang air bersih sangat sulit didapatkan. Bukan berarti air bersih tidak ada. Tetapi di sebagian tempat untuk bisa dipakai minum air harus melewati proses penjernihan dahulu. Alat penjernih air sederhana seperti ini bisa kita buat sendiri. Banyak sekali bahan-bahan yang bisa kita gunakan untuk menjernihkan air secara alami. Misalnya batu, pasir, kerikil, arang, dan lain-lain. Kesemuanya itu sangat mudah kita jumpai di sekitar kita. Pada Dusun Dengok, Desa Kebonsari, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Temanggung, air yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari berasal dari mata air pegunungan. Pada musim penghujan kondisi air kotor akan endapan tanah, pasir, dan material lain. Walaupun demikian air yang digunakan oleh masyarakat setempat masih tergolong aman dan baik digunakan setelah dilakukan uji kandungan air di PDAM Semarang. Dalam uji kandungan air ditemukan beberapa kandungan unsur antara lain:

Fe : 0,003 H2S : 0,0 NH3 : 0,0 Mn : 0,005.

Namun, alangkah baiknya air harus difilter terlebih dahulu untuk menyaring material tersebut dari air yang akan digunakan.

56 Berawal dari masalah kebersihan air yang terdapat di Dusun Dengok, maka Tim KKN UNNES 2019 Desa Kebonsari membuat solusi yaitu FILNA (Filter Air Sederhana). Filter air ini memanfaatkan barang sekitar sehingga mudah ditiru dan mudah dibuat. Material yang digunakan berupa arang kayu, batu kerikil sungai, ijuk, dan dakron. Arang kayu digunakan untuk memanfaatkan kandungan carbon activenya. Carbon active ini bisa menyerap bau yang tidak sedap pada air, menyerap kandungan klorin, dan menciptakan rasa segar pada air. Batu kerikil sungai, ijuk, kain bersih, dan dakron digunakan karena bisa menyaring zat kotor seperti kerikil halus, endapan tanah, dan pasir yang terdapat dalam air. Bahan lain yang diperlukan untuk membuat FILNA ini yaitu 1 drum pengendapan 200

liter, 1 ember bekas, 2 kran air, 1 soket, dan 1 seal tape. Drum 200 liter dipilih untuk bisa menampung banyak air dan bisa menampung air hujan secara langsung. Untuk susunan material dari filter air ini yaitu:  Ijuk  Kain bersih  Kerikil sungai  Dakron  Kain bersih  Arang kayu  Dakron  Kain bersih  Kerikil sungai

Tahapan dalam proses fiter air ini yaitu pertama air diendapkan terlebih dahulu untuk mengendapkan kotoran yang terdapat dalam air, lalu barulah air ini disaring menggunakan filter yang sudah dibuat. Dalam uji coba penyaringan air Dusun Dengok ini dengan menggunakan filter air PELAKSANAAN KEGIATAN

57 yang sduah dibuat sebelumnya butuh 3 kali penyaringan untuk mendapatkan hasil air yang jernih.

Pelaksanaan pembuatan FILNA ini diadakan pada hari Selasa, 5 November 2019 di pelataran rumah warga. Dalam pelaksanaan

pembuatan FILNA ini mendapat antusiasme yang tinggi dari warga Dusun Dengok. Hal ini terlihat dengan banyaknya warga yang datang dari kalangan orang tua sampai anak-anakpun hadir dalam acara yang diadakan KKN UNNES Desa Kebonsari ini.

Hasil dari Pelatihan pembuatan FILNA (Filter Air Sederhana) ini didapatkan 1 drum pengendapan yang mampu menampung 200 liter air dan 1 drum filter air yang dibuat dari ember bekas. Harapannya warga Dusun Dengok bisa menularkan ilmunya kepada warga lain di sekitar, dan mempraktikan secara langsung pembuatan filter air disetiap rumah dan bisa bermanfaat secara langsung kepada semua warga.

LUARAN

58

Penanaman pohon bersama warga Desa Kebonsari, Wonoboyo, Temanggung

Penanaman Pohon merupakan program wajib dari KKN UNNES yang rutin diadakan dari tahun ke tahun. Universitas Negeri Semarang sebagai kampus konservasi ikut berperan penting dalam pelestarian lingkungan dan penghijaun. Semakin meningkatnya upaya pembangunan menyebabkan akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup. Keadaan ini mendorong semakin diperlukannya upaya pengendalian dampak lingkungan hidup sehingga risiko terhadap lingkungan hidup dapat ditekan sekecil mungkin. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara penanaman pohon.

Maksud diadakannya program penanaman pohon (go green) adalah untuk meningkatkan kepedulian dari berbagai pihak terutama masyarakat, untuk mengetahui akan pentingnya penanaman dan pemeliharaan pohon yang berkelanjutan selain untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup. Program ini juga dapat bermanfaat untuk mengurangi terjadinya dampak pemanasan

Dokumen terkait