• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYUSUN. Penanggung Jawab Erna Noor Savitri, S.Si., M.Pd.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENYUSUN. Penanggung Jawab Erna Noor Savitri, S.Si., M.Pd."

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

ii

Penanggung Jawab Erna Noor Savitri, S.Si., M.Pd.

Tim Penyusun Rifki Lukman Satria

Rifzki Rais Eva Oktavia Titi Indah Rahayu Ana Maratul Izzah Diah Ayu Permatasari

Yogi Agung Prasetyo Inna Mawaddah

Vina Ulfa Tania Novita Sari Alwan Arif Wibisana Devita Roesikusuma Putri Hastin Nurlaili Maghfiroh Serdiyah Muktiningsih

(3)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya sehingga kita dapat melakukan aktivitas sebagaimana mestinya. Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya.

Saya selaku Kepala Desa Kebonsari beserta perangkat desa mendukung segala kegiatan dan rogram kerja yang telah dilaksanakan oleh Tim KKN UNNES 2019. Saya berharap program kerja yang telah dilaksanakan nantinya dapat terus berjalan dan bermanfaat bagi masyarakat Desa Kebonsari.

Kemudian kami ucapkan terima kasih kepada Tim KKN UNNES 2019 yang telah berusaha menggali potensi dan membantu kegiatan yang ada di Desa Kebonsari. Semoga ilmu yang didapatkan selama ada di Desa Kebonsari dapat bermanfaat untuk teman-teman KKN semua.

Wassalamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

(4)

iv RINGKASAN

Salah satu bukti pelaksanaan KKN adalah dengan disusunnya laporan akhir KKN ini. Laporan akhir KKN ini berisi deskripsi seluruh rangkaian kegiatan dalam program kerja yang terlaksana selama KKN di Desa Kebonsari. Program kerja di dalam laporan akhir ini merupakan kumpulan dari program kerja individu dari tiap-tiap mahasiswa. Meski demikian, saat pelaksanaannya program kerja tersebut dilaksanakan secara bersama-sama oleh satu tim KKN.

Seperti yang telah dijelaskan di atas, laporan ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan atau kewajiban akhir dari KKN. Dengan disusunnya laporan ini, semoga dapat memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai program-program yang telah dilaksanakan selama berlangsungnya KKN.

Program-program kerja yang dilaksanakan terbagi menjadi empat bidang yaitu bidang pendidikan, bidang kesehatan, bidang ekonomi, dan bidang lingkungan dan infrastruktur. Dari macam-macam bidang program kerja, tim KKN memiliki program kerja unggulan yaitu Sosislisasi Sistem Pertanian Hidroponik dan Pembuatan Pupuk TeRas yang ditujukan kepada Ibu-ibu PKK serta para petani di Desa Kebonsari. Program kerja yang lain yaitu praktik membuang sampah sesuai jenisnya dan mencuci tangan pakai sabun, dusun pintar, TK ceria, dusun sehat, pelatihan pengolahan brownies kopi lumer, pelatihan membuat onogiri, pelatihan packaging dan pemasaran, pelatihan membuat lilin aromaterapi, membuat batik shibori, pembuatan tong sampah untuk bank sampah, dusun bersih, filter air, tanam pohon, dan plangisasi.

(5)

v

Kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN baik fisik maupun non fisik tersebut yang tertuang dalam program kerja maupun yang sifatnya hanya membantu diharapkan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat Desa Kebonsari baik dalam bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, maupun bidang lingkungan dan infrastruktur.

(6)

vi DAFTAR ISI

PENYUSUN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

RINGKASAN ... iv

DAFTAR ISI ... vi

PRAKTIK MEMBUANG SAMPAH SESUAI JENIS SERTA CUCI TANGAN MENGGUNAKAN SABUN ... 1

DUSUN PINTAR ... 6

TK CERIA ... 10

DUSUN SEHAT ... 14

PELATIHAN PENGOLAHAN BROWNIES KOPI LUMER ... 17

PELATIHAN MEMBUAT ONIGIRI ... 21

SOSIALISASI PACKBAGUS DAN MARKETING ... 24

PEMBUATAN BATIK SHIBORI ... 30

PEMBUATAN LINTERA (LILIN AROMATERAPI) KOPI ... 33

PEMBUATAN TONG SAMPAH UNTUK BANK SAMPAH ... 37

DUSUN BERSIH ... 41

SOSIALISASI SISTEM PERTANIAN HIDROPONIK DAN PEMBUATAN PUPUK TeRas ... 46

FILNA (FILTER AIR SEDERHANA) ... 54

PENANAMAN POHON (GO GREEN)... 58

PLANGISASI ... 62

(7)

1

Praktik Membuang Sampah sesuai Jenis serta Cuci Tangan Menggunakan Sabun dilaksanakan pada Siswa SD Negeri 1 Kebonsari, SD Negeri 2 Kebonsari, dan MI ASASUNNAJAH Kebonsari, Wonoboyo, Temanggung

Sampah merupakan suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Masalah sampah timbul dengan adanya peningkatan timbunan sampah per hari, namun tak diimbangi dengan

dukungan sarana dan prasarana penunjang yang memenuhi persyaratan teknis, sehingga banyak sampah yang tidak ditangani dengan maksimal.

Sampah masih dianggap sebagai barang yang tidak berguna.

PRAKTIK MEMBUANG SAMPAH SESUAI

JENIS SERTA CUCI TANGAN

MENGGUNAKAN SABUN

(8)

2 Perlunya pengetahuan tentang membuah sampah sesuai jenisnya yaitu organik dan anorganik diharapkan menumbuhkan kesadaran bagi siswa-siswi di Desa Kebonsari untuk tidak membuang sampah sembarangan dan bisa lebih memanfaatkan sampah yang dapat didaur ulang atau digunakan agar lebih bermanfaat untuk masyarakat apalagi dapat mendapatkan nilai ekonomis dari sampah tersebut.

Tujuan membuang sampah sesuai jenisnya adalah untuk menyadarkan siswa-siswi akan lingkungan yang sehat, rapi, dan bersih. Sampah yang dibuang sesuai jenisnya dapat menambah pengetahuan kepada siswa-siswi bahwa sampah anorganik tersebut dapat diolah menjadi sebuah kerajinan berupa: tempat pensil, celengan, hiasan dinding, dan lain sebagainya. Dan sampah organik tersebut dapat diolah menjadi

pupuk. Sampah yang dibuang sesuai jenisnya memiliki beberapa manfaat bagi siswa-siswi, karena dapat membuat lingkungan kelas lebih bersih.

Pelaksanaan praktik membuang sampah sesuai jenisnya dilakukan 1 hari pada minggu ke-2 pada Hari Kamis, 10 Oktober 2019. Tempat pelaksanaan terfokus pada 3 sekolah yaitu: di SD N 1 Kebonsari, SD N 2 Kebonsari, dan MI ASASUNNAJAH Kebonsari.

Setelah kegiatan membuang sampah dilanjutkan cuci tangan pakai sabun. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) merupakan salah satu pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang tertuang dalam surat Keputusan Menteri

Kesehatan RI No.

852/SK/Menkes/IX2008.

Pentingnya CTPS adalah dapat mencegah penyakit seperti diare,

(9)

3 typhus perut, cacingan, flu babi, flu burung dan virus baru H1N1.

Mengapa perlu mencuci tangan pakai sabun? Perilaku cuci tangan pakai sabun ternyata bukan merupakan perilaku yang biasa dilakukan sehari-hari oleh masyarakat pada umumnya. Rendahnya perilaku cuci tangan pakai sabun dan tingginya tingkat efektivitas perilaku cuci tangan pakai sabun dalam mencegah penularan penyakit, maka sangat penting adanya upaya promosi kesehatan bermaterikan peningkatan cuci tangan tersebut.

Dengan demikian dapat dipahami betapa perilaku ini harus dilakukan, antara lain karena berbagai alasan sebagai berikut: Mencuci tangan pakai sabun dapat mencegah penyakit yang dapat menyebabkan ratusan ribu anak meninggal setiap tahunya. Mencuci tangan dengan air saja

tidak cukup CTPS adalah satu-satunya intervensi kesehatan yang paling cost-effective jika dibanding dengan hasil yang diperolehnya.

Kapan harus cuci tangan? Ada 5 waktu kritis untuk cuci tangan pakai sabun yang harus diperhatikan, yaitu saat-saat sebagai berikut.

 Sebelum makan.

 Sebelum menghidangkan makanan.

 Sebelum memberi makan kepada bayi atau balita.  Setelah buang air besar

atau buang air.

 Setelah menceboki bayi atau anak.

 Setelah memegang unggas atau hewan.

Pada saat promosi kesehatan, selain 5 waktu kritis tersebut, ada beberapa waktu lain yang juga penting dan harus dilakukan CTPS, yaitu:

(10)

4  Setelah bermain di lumpur

atau tanah.

 Setelah batuk atau bersin, setelah membuang ingus atau membersihkan hidung.  Setelah mengucak mata.  Setelah memegang kapur

tulis.

 Setelah bekerja di kebun atau membersihkan sampah.

 Sebelum menyusui bayi. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 10 Oktober 2019 tepatnya pada minggu pertama Kuliah Kerja Nyata (KKN). Cuci Tangan Pakai Sabun dimulai dengan penyampaian materi

tentang cara mencuci tangan yang mana ada 6 langkah cara mencuci tangan yang baik dan benar. Penyampaian materi disampaikan dengan metode menyanyi lagu cuci tangan.

Selanjutnya siswa dan siswi bersama-sama dengan Tim KKN UNNES menyanyikan lagu 6 langkah cara mencuci tangan dengan lirik sebagai berikut. “Ada 6 langkah untuk cuci tangan mulai dari depan sampai ke belakang, sela-sela jari, buku-buku jari, kuku-kuku jari, jempol sampai bersih”

Luaran dari kegiatan ini, agar peserta didik memiliki kesadaran dalam pengelolaan dan penggunaan sampah serta menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan. Bukan hanya lingkungan sekolah saja tetapi juga lingkungan sekitarnya. Kemudian target yang dicapai dapat terlaksana, pengetahuan siswa-siswi menjadi meningkat setelah melakukan praktik

(11)

5

membuang sampah sesuai jenisnya organik/anorganik serta mencuci tangan pakai sabun sesuai dengan langkah-langkahnya.

DOKUMENTASI

(12)

6

Pelaksanaan Dusun Pintar di Desa Kebonsari, Wonoboyo, Temanggung

Dusun pintar merupakan suatu kegiatan yang dirancang oleh mahasiswa KKN untuk membantu siswa-siswi di Desa Kebonsari yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan rumah.

Setiap siswa mempunyai karakteristiknya masing-masing, ada yang cepat tanggap dan ada yang lambat dalam menanggapi sesuatu. Dalam pembelajaran tentunya terdapat siswa yang kurang memahami materi pelajaran yang telah dipelajari bersama selama di sekolah. Keterlambatan siswa dalam menanggapi suatu mata pelajaran dapat berakibat buruk bagi siswa itu sendiri, salah satunya yaitu selalu tertinggal pada mata pelajaran yang dianggap susah oleh siswa tersebut. Oleh karena itu mahasiswa KKN menyusun program kerja Dusun Pintar untuk membantu para siswa yang mengalami kesulitan atau keterlambatan dalam materi pelajaran tertentu. Selain kesulitan dalam belajar, di era modern sekarang ini sudah jarang ada anak yang mengetahui ataupun menghafal aksara Jawa, bagaimanapun juga

(13)

7

kita bertempat tinggal di Pulau Jawa alangkah lebih baik kita mengenalkan aksara Jawa kepada anak-anak SD di Desa Kebonsari, sehingga diharapkan selain mengikuti zaman yang semakin modern anak-anak juga masih melestarikan budaya Jawa salah satunya aksara Jawa.

Kegiatan Dusun Pintar tidak hanya membantu siswa yang megalami kesulitan dalam belajar namun juga mengajarkan cara cepat belajar Matematika serta mempelajari Basa Jawa. Sesuai dengan hasil observasi di awal kegiatan bahwa mayoritas kendala siswa SD dalam mengerjakan PR ada pada mata pelajaran Matematika, oleh karenanya kegiatan dusun pintar fokus pada membelajarkan cara cepat matematika. Mengingat bahwa matematka adalah kunci dasar yang harus dipahami oleh setiap siswa SD sangat disayangkan apabila siswa SD Kebonsari masih mengalami kesulitan dalam matematika.

Dalam kegiatan Dusun Pintar kami juga mengajarkan Basa Jawa khususnya Aksara Jawa mengingat siswa zaman sekarang lebih menyukai dan mendalami budaya luar, untuk mengantisipasi hal tersebut kami mengadakan kegiatan belajar Aksara Jawa tujuannya adalah agar siswa lebih mengenal budaya sendiri dan melestarikan budaya Aksara Jawa , kami juga mengajarkan cara cepat belajar Basa Jawa.

Kegiatan Dusun Pintar dilaksanakan dua minggu sekali mengingat banyaknya dusun yang akan diadakan Dusun Pintar. Pada minggu pertama Dusun Pintar PELAKSANAAN KEGIATAN

(14)

8 diadakan di empat dusun yaitu Dusun Kebonsari, Dusun Mangunan, Dusun Bendan, dan Dusun Bantengan. Pada minggu kedua Dusun Pintar diadakan di tiga dusun yaitu Dusun Dengok, Dusun Pugeran, dan Dusun Wonorejo.

Rangkaian kegiatannya yaitu yang pertama mahasiswa KKN membantu siswa mengerjakan PR kemudian dilanjutkan mengajarkan cara cepat belajar Matematika

untuk materinya disesuaikan namun mayoritas siswa mengalami kesulitan perkalian dan pembagian, selanjutnya siswa diajarkan Basa Jawa khususnya Aksara Jawa.

Kegiatan Dusun Pintar berjalan lancar, antusias para siswa Desa Kebonsari patut diacungi jempol, pasalnya sebelum diadakannya program kerja Dusun Pintar, setiap malam siswa SD selalu berkunjung ke posko untuk belajar bersama.

Luaran dari kegiatan ini yaitu agar siswa-siswi SD di Desa Kebonsari tidak lagi mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas atau PR dan memanfaatkan ilmu cara cepat belajar Matematika serta Aksara Jawa saat belajar di sekolah maupun di rumah.

(15)

9 DOKUMENTASI

(16)

10

Ice Breaking bersama anak-anak TK Desa Kebonsari, Wonoboyo, Temanggung

Ice breaking adalah suatu aktivitas yang dilakukan untuk melatih konsentrasi, memberikan rasa nyaman serta mengurangi kejenuhan para siswa. Ice breaking juga dibutuhkan agar para siswa dapat mengenal satu dengan yang lain dimana kegiatan ini akan mencairkan suasana yang kaku. Melalui kegiatan ice breaking para siswa melakukan rangkaian kegiatan untuk menyegarkan daya konsentrasi, ice breaking juga diperlukan bila dimana terlihat kejenuhan apabila guru dalam mengajar mulai mononton, para siswa saling mengobrol sendiri dengan temannya. Ice breaking memiliki tujuan dan manfaat bagi siswa dan juga guru seperti mengembalikan suasana belajar yang tadinya mononton menjadi menyenangakan serta juga nyaman, membuat para siswa menjadi termotivasi serta dapat menyerap secara optimal apa yang telah disampaikan oleh gurunya, ice breaking akan memberikan antusias para siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dan akan lebih fokus untuk memperhatikan dan memahami materi yang disampaikan oleh guru.

(17)

11 Daya konsentrasi yang dimiliki anak sangat erat hubungannya dengan motivasi belajar. Jika daya konsentrasi anak mulai menurun, maka motivasi belajar anak juga akan menurun. Padahal kunci utama bagi kesuksesan pembelajaran adalah motivasi, jadi sudah selayaknya seorang guru harus bisa berinovasi dalam proses kegiatan belajar mengajar. Ketika motivasi anak dalam pembelajaran mulai menurun, maka dibutuhkan kembali upaya pemusatan perhatian. Akan tetapi yang seringkali terjadi pada guru untuk meningkatkan motivasi dan daya konsentrasi anak kembali adalah dengan cara meningkatkan intonasi suara yang lebih keras lagi, mengancam, atau memukul meja. Maka tidak jarang pengecapan guru galak sering terdengar dan itu semakin membuat motivasi anak dalam belajar semakin menurun.

Ice breaking di awal kegiatan pembelajaran Pada kegiatan awal pembelajaran biasanya anak masih dalam kondisi segar, kecuali sebelumnya ada mata pelajaran lain. Kondisi yang masih segar

seperti ini dapat menggunakan ice breaking tipe ringan, yaitu dengan menepuk-nepuk punggung tangan dengan punggung tangan, telapak kaki dengan telapak kaki, atau kebalikannya telapak tangan dengan telapak kanan dengan punggung kaki dengan punggung kaki. Salah satunya dengan ice breaking “Tangan diputar putar bertepuk tangan, tangan diputar-putar peganglah bahu, tangan diputar-putar peganglah lutut digoyang-goyang digoyang-goyang didigoyang-goyang-digoyang-goyang diputar-putar didiputar-putar ke atas didiputar-putar-diputar-putar diputar kebawah diputar-putar diputar ke kanan diputar-putar diputar ke kiri”. Dapat juga diisi dengan berbagai tepuk sesuai dengan mata pelajaran yang akan dilakukan.

Ice breaker pada inti kegiatan pembelajaran Pada kegiatan inti pembelajaran merupakan saat-saat krusial di mana siswa harus terus memusatkan perhatian selama jam pembelajaran berlangsung, baik pada saat mengerjakan tugas ataupun mendengarkan penjelasan guru.

(18)

12 Pada kegiatan akhir dapat dilakukan dengan kegiatan melompat setinggi tingginya sambil meletakkan tangan lurus di atas kepala dan menepuk kedua telapak tangan secara selang-seling antara teman yang satu dengan teman yang lain.

Mewarnai gambar merupakan program edukasi yang dilaksanakan untuk menambah

pengetahuan serta wawasan siswa mengenai hewan-hewan di sekitar dan meningkatkan kreativitas anak. jadi pelaksanaan kegiatan lainnya yaitu dengan mewarnai gambar penguin dan mentreacing tulisan. Kegiatan ini dilaksanakan di TK Kyai Puger dan TK Dharma Wanita pada tanggal 23 dan 26 Oktober 2019.

Untuk menetralisir keadaan dikelas sehingga menjadi lebih menyenangkan, diantaranya hal yang perlu dilakukan adalah dengan menghadirkan ice breaker di dalam pembelajaran.

(19)

13 DOKUMENTASI

(20)

14

Senam sehat bersama warga Desa Kebonsari, Kecamatan Wonboyo, Temanggung

Senam sehat menggunakan metode praktik secara langsung yang rutin diadakan dengan gerakan sederhana dan lagu yang enak sehingga menghasilkan luaran berupa kebugaran tubuh dan kebersamaan antar warga Desa Kebonsari.

Senam merupakan suatu cabang olahraga yang melibatkan performa gerakan yang membutuhkan kekuatan, kecepatan dan keserasian gerakan fisik yang teratur. Senam bertujuan untuk memeingkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan serta menanamkan mental spiritual individu yang

melakukannya. Senam secara teratur bermanfaat dalam peningkatan jumlah volume darah, melancarkan peredaran darah dalam tubuh, meyeimbangkan kadar osteoblast dan osteoclast. Mengingat banyaknya manfaat yang didapatkan dari senam bagi kesehatan mendorong kami untuk

menerapkannya kepada

DUSUN SEHAT

(21)

15 masyarakat khususnya masyarakat Desa Kebonsari agar memiliki tubuh yang bugar. Faktor lain diadakannya senam sehat di Desa Kebonsari karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat.

Fungsi dari diadakannya senam sehat ini yaitu untuk membiasakan masyarakat Desa Kebonsari untuk hidup sehat dengan melakukan

gerakan senam untuk

merenggangkan otot serta menguatkan tulang persendian. Senam sehat dilaksanakan rutin setiap minggunya yaitu Hari Minggu pukul 6.30 yang bertempat di setiap dusun di Desa Kebonsari. Partisipan dalam senam sehat ini didominasi oleh ibu-ibu serta anak-anak. Senam sehat ini mendapat tanggapan yang baik dan luar biasa dari masyarakat, dilihat dari banyaknya partisipan setiap minggunya. Durasi senam sehat yaitu selama kurang lebih 45 menit. Pelaksanaan senam sudah dilakukan dari mulai minggu pertama. Peralatan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan senam sehat ini diantaranya yaitu speaker dan juga laptop.

Senam sehat ini tidak dipungut biaya sepeserpun sehingga seluruh

warga masyarkat Desa Kebonsari dapat mengikuti senam sehat tanpa terkendala oleh biaya.

(22)

16

Luaran kegiatan senam sehat ini yaitu masyarakat menjadi memiliki tubuh yang sehat dan bugar sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan terhindar dari penyakit.

LUARAN

(23)

17

Pelatihan Pengolahan Brownies kopi lumer bersama Ibu PKK Desa Kebonsari, Wonoboyo, Temanggung

Brownies kopi lumer adalah kue yang terbuat dari tepung, bubuk coklat, gula halus, minyak, telur, dan air kopi yang dicampur kemudian dikukus. Setelah matang brownies disajikan dengan topping lumer yag terbuat dari kopi. Timbangan, baskom, pengocok (sendok/garpu/ballonwisk), gelas, ceret, panci, langseng, piring, dan loyang merupakan alat yang digunakan untuk membuat kue jenis brownies tersebut. Brownies kopi lumer ini merupakan salah satu produk luaran KKN Desa Kebonsari dengan metode demonstrasi dan praktik secara langsung.

PELATIHAN PENGOLAHAN BROWNIES KOPI

LUMER

(24)

18 Brownies adalah jenis panganan yang dipanggang berbentuk persegi datar atau bar yang dikembangkan di Amerika Serikat pada akhir abad ke-19. Brownies berawal dari kue bolu coklat yang tidak mengembang, tekstur bolu lembut tebal dan banyak pori menjadi bantat, padat, dan sedikit basah. Resep awal brownies berupa tepung, mentega, gula, telur, coklat yang dilelehkan, serta kacang almon. Brownies merupakan salah satu yang dimanfaatkan sebagai peluang usaha dengan menambahkan bahan dari potensi Desa Kebonsari yaitu kopi serta diinovasi dengan toping lumer kopi. Pelatihan Pengolahan Brownies Kopi Lumer bersama Ibu PKK dapat meningkatkan perekonomian keluarga.

Tujuan pembuatan brownies kopi lumer ini adalah memberi pengetahuan dan ketrampilan ibu-ibu PKK dengan membuat brownies yang mudah serta menginovasi olahan kopi menjadi brownies kopi lumer. Jadi, selain dijual dan diminum, kopi dapat dibuat menjadi campuran brownies.

Pelatihan Pengolahan Brownies kopi lumer dilaksanakan pada Hari Jum‟at tanggal 18 Oktober 2019 di Balai Desa Kebonsari. Pembuatan brownis ini mendapat antusias yang cukup besar dari perwakilan masing-masing dusun di Desa Kebonsari. Dalam pelaksanaan pembuatan brownies dibantu oleh salah satu mahasiswa KKN dimana ia yang menjadi penanggung jawab kegiatan tersebut. Bahan yang digunakan untuk membuat brownies kopi lumer yaitu tepung, bubuk coklat, gula halus, minyak, telur dan air kopi. Alat yang digunakan untuk membuat brownies kopi lumer adalah timbangan, baskom, pengocok

(sendok/garpu/ballonwisk), gelas, ceret, panci, langseng, piring, dan loyang. Adapun resep brownies kopi yaitu 250 gram tepung, 50 gram coklat, 200 gram gula halus, 1 sdt soda kue, 1 sdt garam, 200 ml minyak goreng, 2 butir telur dan 200ml air kopi. Sedangkan formula lumer kopi yaitu 3 saset moccacino, 2 sdm tepung terigu, 3 sdm gula pasir, dan 600 ml air kopi.

Cara pembuatan brownies kopi lumer:

(25)

19 Brownies kopi

1. Siapkan air kopi (yang digunakan airnya, maka di endapkan dahulu)

2. Aduk tepung terigu, coklat bubuk, garam dan soda kue. Campur dengan gula halus, aduk sampai rata, sisihkan.

3. Kocok telur lalu tambahkan minyak kocok dengan spatula/ garpu/ sendok / ballonwisk sampai rata.

4. Campurkan adonan tepung dengan telur, masukkan air kopi aduk sampai rata.

5. Tuang adonan sampai setengah loyang.

6. Kukus adonan sampai matang ±25 menit (jangan dibuka sebelum 25 menit) bisa ditusuk dengan lidi, apabila tidak ada yang menempel di lidi artinya sudah matang,

7. Dapat dihidangkan langsung atau ditambahkan toping.

Lumer

1. Masukkan moccacino, tepung terigu, gula pasir, dan air. 2. Panaskan bahan tersebut di api

kecil. Aduk sampai mendidih dan mengental.

3. Angkat dan tuang di atas brownies.

Ibu-ibu PKK sangat antusias saat demonstrasi berlangsung, disela-sela demonstrasi pembuatan brownies kopi lumer ada beberapa pertanyaan dari ibu-ibu dan langsung dijawab pendemonstasi brownis, Kegiatan pelatihan pembuatan brownies kopi lumer dengan ibu PKK Desa Kebonsari memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada ibu PKK untuk berwirausaha bidang tata boga yang mudah dan dapat dipasarkan.

(26)

20

Hasil dari kegiatan ini yaitu 8 buah cup brownies lumer yang bisa langsung di hidangan atau dijual. Brownies kopi lumer ini diharapkan dapat menjadi ikon kuliner Desa Kebonsari dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Kebonsari.

LUARAN

(27)

21

Pelatihan pembuatan onigiri tembakau bersama Ibu PKK Desa Kebonsari, Wonoboyo, Temanggung

Onigiri merupakan salah satu jenis makanan Jepang yang sudah dikenal dan dikonsumsi oleh masyarakat di seluruh dunia. Onigiri yang awalnya adalah sebuah bekal yang dibawa oleh para prajurit ketika berangkat ke medan perang, kini telah menjadi camilan utama yang dikonsumsi masyarakat Jepang. Bentuk onigiri yang dikenal oleh masyarakat dunia dewasa ini merupakan warisan yang dimulai pada masa Heian. Meskipun bentuk onigiri yang umum adalah segitiga, namun dalam perkembangannya selain bentuknya yang bervariasi menjadi bulat, lonjong dan sebagainya, varian rasanya pun bertambah. Tidak hanya rasa yang merupakan ciri khas makanan Jepang namun juga dikreasikan dengan varian rasa adaptasi dari makanan modern yang masuk ke negara Jepang.

(28)

22 Untuk program ini kami kemudian memilih untuk melakukan kegiatan pengenalan dan pelatihan masakan Jepang pada para ibu yang pada dasarnya sudah mempunyai kemampuan memasak yang sangat baik. Kami berharap pengenalan serta pelatihan memasak masakan Jepang ini akan memberi manfaat bagi para ibu di Desa Kebonsari untuk memperkaya pengetahuan dan menambah wawasan mereka dalam hal variasi makanan di luar masakan Indonesia yang sudah mereka kenal selama ini.

Tujuan dari diselenggarakannya pelatihan yang bertemakan onigiri sebagai bagian dari masakan Jepang agar makanan Jepang yang mulai digemari oleh anak muda di Indonesia ini dapat pula dikenal luas oleh masyarakat pada umumnya, tidak hanya secara informasi namun juga secara

praktik pada proses

pembuatannya. Sehingga diharapkan bisa menjadi lahan bisnis sampingan bagi para peserta yang mengikuti kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini.

Sesuai dengan agenda yang telah disusun sebelumnya, acara workshop dimulai dengan penjelasan mengenai budaya memasak di Jepang. Penjelasan diberikan mulai dari pengenalan alat dan bahan-bahan yang menjadi ciri khas masakan Jepang sampai pada proses pembuatan onigiri itu sendiri.

Bahan yang digunakan dalam pembuatan onigiri merupakan bahan yang mudah ditemui di sekitar, yaitu: nasi ketan, isian ayam, mayonnaise, biji bunga tembakau, dan juga rumput laut. Cara membuat onigiri yaitu: 1. Masak beras ketan.

2. Basahi tangan dengan air, lalu lumuri sedikit gara.

3. Ambil satu kepal nasi yang masih hangat, lalu masukkan daging ayam yang telah dicampur mayonnaise ke tengah-tengah nasi. 4. Setelah itu bentuk nasi menjadi bola, lalu pepatkan menjadi bulatan pipih, kemudian gunakan kedua telapak tangan untuk membentuk segitiga.

(29)

23 5. Jika sudah berbentuk segitiga, tempelkan lembaran rumput laut di bawahnya, tekan-tekan sedikit lembaran rumput laut tersebut agar menempel pada nasi dan tidak mudah terlepas.

6. Onigiri siap disajikan.

Pelaksanaan kegiatan pelatihan pembuatan onigiri tembakau dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober 2019, bersamaan dengan pelatihan brownies lumer kopi. Peserta dari kegiatan ini adalah perwakilan dari masing-masing dusun Desa Kebonsari.

Luaran dari kegiatan ini, adalah masyarakat Kebonsari dapat mempelajari budaya Negara lain seperti budaya Negara Jepang melalui seni memasak di dapur.

LUARAN

(30)

24

Sosialisasi dan Pelatihan Packaging serta Marketing yang Bagus bagi Pengusaha Kopi dan Karang Taruna Desa Kebonsari, Wonoboyo,

Temanggung

Sosialisasi dan pelatihan packaging serta marketing merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka memberikan informasi atau pengetahuan serta melatih pengusaha kopi dan karang taruna

dalam hal pengemasan kopi, serta dalam hal cara pemasaran yang bagus dan benar sesuai Undang-Undang.

Dalam menjalankan sebuah bisnis/usaha yang baik, maka tidak

SOSIALISASI PACKBAGUS DAN MARKETING

(31)

25 bisa dipungkiri bahwa sebuah usaha akan berjalan dengan baik apabila cara pengemasan yang digunakan/dipilih juga sesuai dengan bisnis yang akan dilakukan. Kemudian, apabila usaha tersebut akan dipasarkan maka harus melihat situasi/kondisi lingkungan sekitar terlebih dahulu, apakah produk yang akan diperjualbelikan akan diterima di masyarakat atau tidak.

Sebuah kemasan yang bagus itu harus memiliki kurang lebih 10 unsur penting yang harus diketahui yaitu: 1. Brand Nama/Logo/Merk Dagang, 2. Nama Produk, 3. Jenis Produk, 4. Logo Halal, 5. Berat Netto Produk, 6. Penjelasan Produk, 7. Expire Date, 8. Komposisi, 9. Kandungan Gizi, 10. Alamat dan Keterangan Produsen.

Kemudian setelah mengetahui sebuah kemasan yang bagus maka

masyarakat Kebonsari juga harus mengetahui bagaimana cara memasarkan produk dengan baik agar diterima oleh khalayak umum. Dalam pemasaran yang harus diketahui yaitu Pembuatan branding/merk sesuai dengan usaha yang akan dijalani dan mengetahui cara berpromosi.

Pemasaran tersebut yang harus diketahui: 1. Penyampaian identitas produk/jasa, 2. Menjalin sebuah komunikasi dengan masyarakat, 3. Menunjukkan kualitas layanan yang baik untu konsumen, 4. Menyampaikan pesan dengan jelas, dan 5. Tatanan bahasanya harus jelas, singkat dan sesuai. Agar dapat diterima masyarakat secara luas.

Tujuan pelaksanaan sosialisasi dan pelatihan packaging serta marketing yang bagus adalah agar pengusaha kopi dan karang taruna di Desa Kebonsari memahami

(32)

26 teknis pembuatan kemasan yang baik/sesuai dan mampu memasarkan hasil usahanya sesuai dengan perundang-undangan pasar yang berlaku.

Manfaat dari pelaksanaan sosialisasi dan pelatihan packaging serta marketing adalah agar pembuatan kemasan dan pemasaran yang nantinya akan

dibuat oleh pengusaha kopi Desa Kebonsari sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan tidak berpotensi menimbulkan risiko-risiko buruk di masa mendatang. Sosialisasi tersebut dilaksanakan pada minggu ke-3 Hari Sabtu, 19 Oktober 2019 pukul 10.00 WIB bertempat di Aula Desa Kebonsari yang diikuti oleh pengusaha kopi dan karang taruna Desa Kebonsari.

Menciptakan branding untuk sebuah kemasan yang modern dan bagus sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Program kerja ini telah selesai dilaksanakan dan menghasilkan luaran berupa kemasan untuk brownies lumer kopi dengan kemasan yang sesuai dengan ketentuan berlaku.

(33)

27 DOKUMENTASI

(34)

28

(35)

29

(36)

30

Pembuatan Batik Shibori bersama santriwati Pon. Pes. Manba’ul Hikmah Desa Kebonsari, Wonoboyo, Temanggung

Kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam dunia usaha, serta keinginan untuk menyebarkan ilmu khususnya pembuatan batik shibori mendorong tim KKN UNNES Desa Kebonsari untuk melaksanakan pelatihan keterampilan pembuatan batik

shibori di kelas II MTs Pondok Pesantren Manba‟ul Hikmah, pada tanggal 4 November 2019 pukul 13.00 sampai selesai.

Batik adalah motif atau gambar

yang di tuangkan pada kain yang di proses secara khusus dengan teknik tertentu sehingga

PEMBUATAN BATIK SHIBORI

(37)

31 menghasilkan gambar dan motif yang menarik. Shibori merupakan kesenian dari Jepang, dimana sebuah pola pada kain diciptakan melalui proses pencelupan pada pewarna. Dasarnya pembuatan Shibori mirip seperti membatik, di

mana beberapa bagian kain

„dilindungi‟ agar tidak terkena pewarna. Sehingga hasil akhirnya memberikan pola sesuai dengan

bagian yang diwarnai dan

„dilindungi‟.

Pada pembuatan Shibori,

„perlindungan‟ pada kain

dilakukan menggunakan teknik

seperti melipat, melilit dan

mengikat kain dan

mencelupkannya pada pewarna. Bahan yang digunakan untuk

mengikat kain tersebut akan

menahan pewarna, sehingga

daerah kain di bawahnya tidak akan berubah warna. Dengan metode seperti ini, tidak ada

batasan pola yang dapat

diciptakan, menjadikan setiap kain Shibori unik dari yang lainnya.

Cara pembuatan batik shibori: 1. Pembuatan pola dengan

mengikat bagian-bagian kain dengan tali atau karet.

2. Celupkan kain yang dibentuk pola ke larutan tawas.

3. Celupkan kain ke larutan pewarna.

4. Celupkan kain ke air biasa. 5. Lepaskan ikatan-ikatan yang

membentuk pola. 6. Bilas dengan air 7. Jemur.

Luaran dari pelatihan pembuatan batik shibori kelas II MTs Ponpes Manba‟ul Hikmah adalah untuk meningkat keterampilan para santri.

(38)

32 DOKUMENTASI

(39)

33

Pembuatan lilin aromaterapi bersama santri Pon. Pes. Manba’ul Hikmah Desa Kebonsari, Wonoboyo, Temanggung

Aromaterapi merupakan metode pengobatan melalui media bau-bauan yang berasal dari bahan tanaman tertentu. Aromaterapi sering digabungkan dengan praktik pengobatan alternatif dan kepercayaan kebatinan yang sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Awalnya hanya terdapat dalam bentuk cairan esensial. Seiring perkembangan zaman, ada berbagai bentuk aromaterapi, mulai dari minyak esensial, dupa, lilin, garam, minyak pijat, dan sabun. Sesuai bentuk-bentuknya aromaterapi dapat dipergunakan sebagai pewangi ruangan, aroma minyak saat dipijat, berendam, bahkan untuk aroma badan setelah mandi.

Dengan aromaterapi yang dapat berperan dalam merelaksasikan pikiran dan mengurangi rasa stres, hal tersebut tentunya berhubungan dengan keadaan emosi yang lebih teratur. Keadaan emosi manusia diatur oleh otak di dalam sistem limbik. Sistem limbik berbeda dengan lobus limbik. Lobus limbik

PEMBUATAN LINTERA (LILIN

AROMATERAPI) KOPI

(40)

34

merupakan kesatuan struktur yang terdiri dari archicortex (formasi hipokampalis dan girus dentatus), paleocortex (korteks piriformis dari girus hipokampalis anterior), mesocortex (girus cinguli). Sedangkan, sistem limbik gabungan lobus limbik dan nuklei subkortikal, yaitu amigdala, nuklei septales, hipotalamus, epitalamus, nukleus talamus, dan ganglia basalis. Dalam sistem limbik tidak hanya mengatur tentang emosi, namun juga mengatur memori, dan perilaku. Semuanya dapat saling berkaitan satu sama lain.

Pada kegiatan ini dilakukan pembuatan lilin aromaterapi kopi. Aroma kopi dipilih karena didalam kopi terdapat senyawa kafein yang dimana kafein dapat memengaruhi produksi berbagai sistem saraf sehingga kondisi jiwa, energi fisik, dan kinerja meningkat. Kafein dapat mengatur keseimbangan berbagai sistem saraf dengan mekanisme tertentu sehingga dapat memperbaiki emosi, meredakan sakit, menekan nafsu makan dan bahkan melindungi otak dari kerusakan dan penyakit.

Pembuatan lilin aromaterapi kopi ini dilaksanakan tujuannya agar dapat menjadi salah satu inovasi baru pengolahan kopi dan juga bisa menjadi peluang usaha bagi santri Desa Kebonsari.

Fungsi dari pembuatan lilin aromaterapi kopi ini adalah untuk

memberi pengetahuan serta melatih jiwa kewirausahaan pada santri Desa Kebonsari dengan pembuatan lilin aromaterapi kopi dan dengan modal yang sedikit.

Pembuatan lilin aromaterapi kopi dilaksanakan pada Hari Senin, 4 November 2019 di Pondok PELAKSANAAN KEGIATAN

(41)

35 Pesantren Manba‟ul Hikmah. Pembuatan lilin aromaterapi kopi ini mendapatkan antusias yang cukup besar dari santri Pondok Pesantren Manba‟ul Hikmah. Dalam pelaksanaan pembuatan lilin aromaterapi kopi cukup lancar dan menyenangkan. Bahan yang digunakan untuk pembuatan lilin aromaterapi kopi cukup murah dan mudah ditemui di toko terdekat, bahan yang digunakan untuk pembuatan lilin aromaterapi kopi yaitu lilin putih, kopi, dan minyak esensial kopi. Alat yang digunakan yaitu kompor dan gas, panci, sendok, cetakan, dan pisau.

Cara pembuatan lilin aromaterapi kopi:

1. Sebanyak 3 buah lilin putih dipotong kecil-kecil untuk dipisahkan dari sumbunya. 2. Lilin yang sudah dipisahkan

dari sumbunya dituang ke dalam panci.

3. Lilin yang ada di dalam panci ditambahkan kopi ¼ sendok makan.

4. Tambahkan minyak esensial 1 sendok makan.

5. Aduk bahan-bahan yang ada dalam panci hingga rata. 6. Lelehkan di atas kompor. 7. Setelah meleleh, cairan

dituangkan ke dalam cetakan. 8. Tambahkan sumbu diatas

cetakan.

Kegiatan pembuatan lilin aromaterapi kopi dengan santri Pondok Pesantren Manbaul Hikmah merupakan kegiatan yang pertama kali diikuti sehingga antusiasmenya sangat tinggi. Kegiatan ini memberikan pengetahuan kepada santri untuk berwirausaha di bidang kimia yang mudah dan dapat memiliki bayak manfaatnya.

(42)

36

Hasil dari kegiatan ini yaitu setiap kelompok diperoleh 3 buah lilin aromaterapi kopi jadi jumlah yang diperoleh adalah 12 buah lilin aromaterapi kopi dikarenakan terdapat 4 kelompok peserta. Lilin aromaterapi kopi yang dihasilkan bisa langsung digunakan.

LUARAN

(43)

37

Pembuatan Tong Sampah untuk Sosialisasi Bank Sampah di Desa Kebonsari, Wonoboyo, Temanggung

Sampah merupakan suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Banyak masyarakat yang menganggap sampah adalah sesuatu yang sudah tidak dapat digunakan kembali.

Masalah sampah timbul dengan adanya peningkatan timbunan sampah per hari, namun tak diimbangi dengan dukungan sarana dan prasarana penunjang yang memenuhi persyaratan teknis, sehingga banyak sampah yang tidak ditangani dengan maksimal. Bank sampah di sini memberikan sosialisasi tentang perbedaan sampah organik dan sampah anorganik, serta memberikan pengertian kepada masyarakat bahwa sampah dapat dikelola menjadi sesuatu yang berharga/mempunyai nilai yang tinggi apabila dikelola dengan benar.

PEMBUATAN TONG SAMPAH UNTUK BANK

SAMPAH

(44)

38 Sampah masih dianggap sebagai barang yang tidak berguna. Perlunya Sosialisasi Bank Sampah di Desa Kebonsari diharapkan menumbuhkan kesadaran bagi masyarakat di Desa Kebonsari untuk tidak membuang sampah sembarangan dan bisa lebih memanfaatkan sampah yang dapat didaur ulang atau digunakan agar lebih bermanfaat untuk masyarakat apalagi dapat mendapatkan nilai ekonomis dari sampah tersebut.

Sampah di Indonesia merupakan bagian dari masalah yang sangat serius dan juga menjadi masalah sosial, ekonomi dan budaya. Dan hampir di semua kota di Indonesia mengalami kendala dalam mengolah sampah. Hal ini terjadi karena pengolahan TPA (tempat pembuangan akhir) di sebuah kota lahannya masih kurang sehingga

masyarakat banyak membuang sampah di sungai.

Tujuan utama pendirian bank sampah adalah untuk membantu menangani pengolahan sampah di Indonesia. Tujuan bank sampah selanjutnya adalah untuk menyadarkan masyarakat akan lingkungan yang sehat, rapi, dan bersih. Bank sampah juga didirikan untuk mengubah sampah menjadi sesuatu yang lebih berguna dalam masyarakat, misalnya untuk kerajinan dan pupuk yang memiliki nilai ekonomis. Bank sampah memiliki beberapa manfaat bagi manusia dan lingkungan hidup, seperti membuat lingkungan lebih bersih, menyadarkan masyarakat akan pentingnya kebersihan, dan membuat sampah menjadi barang ekonomis.

(45)

39 Pelaksanaan sosialisasi bank sampah dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan dari minggu ke-2 sampai dengan minggu ke-6. Tempat pelaksanaan sosialisasi bank sampah di Dusun Mangunan, Kebonsari, Bantengan, Pugeran, Wonorejo, Dengok di Desa Kebonsari. Setiap melakukan kegiatan sosialisasi bank sampah di dusun kita selalu membawa dua tong sampah yang sudah dicat dengan warna yang berbeda yang nantinya akan ditinggal di dusun tersebut. Tong sampah warna hijau untuk tempat sampah organik dan

tong sampah warna kuning untuk tempat sampah anorganik.

Pembedaan warna pada tong sampah bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam membuang sampah di tong sampah tersebut. pada saat bersosialisasi kita selalu memberikan contoh yang kongkrit dan dimasukkan langsung dalam tong sampah tersebut, baik organik dan anorganik agar warga juga mudah dalam menangkap isi sosialisasi tersebut.

Luaran dari kegiatan ini adalah agar masyarakat di Desa Kebonsari memiliki kesadaran dalam pengelolaan dan penggunaan sampah serta menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan.

LUARAN

(46)
(47)

41

Dusun Bersih bersama warga Desa Kebonsari, Wonoboyo, Temanggung

Menjaga Kesehatan Lingkungan merupakan suatu kewajiban bagi setiap individu, selain merupakan anugerah yang diberikan sang pencipta kepada hamba-Nya. Kesehatan lingkungan harus tetap dijaga agar keluarga kita terhindar dari penyakit. Karena kesehatan tidak ternilai harganya. Terkadang pada saat kita sehat, kita lupa akan nikmat tersebut dan ketika sakit kita baru sadar dan merasakan betapa kesehatan itu sungguh sangat berharga.

Tubuh yang sehat bisa didapatkan dari berolahraga secara teratur, mengomsumsi makananan bergizi, dan lingkungan yang sehat dan bersih. Lingkungan yang sehat terkadang sering tidak kita perhatikan karena kesibukan dalam bekerja sehingga lingkungan sekitar tidak dijaga kebersihannya. Akibat dari lingkungan yang tidak sehat dapat menimbulkan berbagai macam penyakit. Kebersihan lingkungan merupakan keadaan bebas

(48)

42

dari kotoran, termasuk di dalamnya, debu, sampah, dan bau. Di Indonesia, masalah kebersihan lingkungan selalu menjadi perdebatan dan masalah yang berkembang. Kasus-kasus yang menyangkut masalah kebersihan lingkungan setiap tahunnya terus meningkat.

Kita harus tahu tentang manfaat menjaga kebersihan lingkungan, karena menjaga kebersihan lingkungan sangatlah berguna untuk kita semua karena dapat menciptakaan kehidupan yang aman, bersih, sejuk, dan sehat.

Manfaat menjaga kebersihan lingkungan antara lain:

1. Terhindar dari penyakit yang disebabkan lingkungan yang tidak sehat. 2. Lingkungan menjadi lebih sejuk.

3. Bebas dari polusi udara.

4. Air menjadi lebih bersih dan aman untuk diminum. 5. Lebih tenang dalam menjalankan aktifitas sehari hari.

Masih banyak lagi manfaat menjaga kebersihan lingkungan, maka dari itu kita harus menyadari akan pentingnya kebersihan lingkungan mulai dari rumah kita sendiri misalnya rajin menyapu halaman rumah, rajin membersihkan selokan rumah kita, membuang sampah pada tempatnya. Lingkungan akan lebih baik jika semua orang sadar dan bertanggungjawab akan kebersihan lingkungan, karena hal itu harus ditanamkan sejak dini, di sekolah pun kita diajarkan untuk selalu hidup bersih.

Selain hal yang disampaikan di atas kita juga harus saling mendukung agar tercapainya tujuan kita dalam menjaga kesehatan lingkungan bersama, agar tidak terjadi penyakit ataupun hal-hal yang tidak diinginkan di masa mendatang, serta agar lingkungan kita tetap bisa dinikmati. Berikut tips untuk menjaga kebersihan lingkungan:

(49)

43

1. Dimulai dari diri sendiri dengan cara memberi contoh kepada masyarakat bagaimana menjaga kebersihan lingkungan.

2. Selalu Libatkan tokoh masyarakat yang berpengaruh untuk memberikan pengarahan kepada masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

3. Sertakan para pemuda untuk ikut aktif menjaga kebersihan lingkungan.

4. Perbanyak tempat sampah di sekitar lingkungan anda.

5. Pekerjakan petugas kebersihan lingkungan dengan memberi imbalan yang sesuai setiap bulannya.

6. Sosialisakan kepada masyarakat untuk terbiasa memilah sampah rumah tangga menjadi sampah organik dan non organik.

7. Pelajari teknologi pembuatan kompos dari sampah organik agar dapat dimanfaatkan kembali untuk pupuk.

8. Kreatif, dengan membuat souvenir atau kerajinan tangan dengan memanfaatkan sampah.

(50)

44 Lingkungan hidup nyaman serta kebersihan lingkungan merupakan hal teramat sangat penting karena ini adalah salah satu cara untuk sehat maka perlu kita jaga dengan sebaik mungkin. Saat ini kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan bisa dibilang sudah mulai berkurang, terbukti dengan maraknya budaya membuang sampah sembarangan yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat, untuk menanggulangi permasalahan tersebut maka tim KKN UNNES mengadakan

program kerja KKN yaitu dusun bersih.

Tujuan dilaksanakan kegiatan dusun bersih ini yaitu untuk menyadarkan warga Desa Kebonsari agar selalu menjaga kebersihan lingkungan. Kegiatan ini dilakukan di dusun-dusun yang ada di Desa Kebonsari, yaitu di Dusun Mangunan dan Dusun Dengok. Kegiatan yang dilakukan yaitu bersih-bersih disepanjang jalan dan selokan yang ada di dusun-dusun tersebut. kemudian dilakukan pemilahan sampah yaitu sampah organik dan anorganik

Adanya kegiatan dusun bersih ini diharapkan warga Desa Kebonsari khususnya Dusun Mangunan dan Dusun Dengok lebih sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

PELAKSANAAN KEGIATAN

(51)

45 DOKUMENTASI

(52)

46

Sosialisasi Sistem Pertanian Hidroponik dan Pembuatan Pupuk Ampas Teh dan Air Beras (TeRas)bersama warga Desa Kebonsari, Wonoboyo,

Temanggung

Sosialisasi Sistem Pertanian Hidroponik dan Pembuatan Pupuk Teras merupakan suatu kegiatan sosialisai yang ditujukan pada petani-petani yang ada di Desa Kebonsari dalam rangka memberikan pengetahuan serta wawasan tentang segala hal yang berkaitan dengan Sistem Pertanian Hidroponik sederhana dan Pembuatan Pupuk TeRas serta memberikan demonstrasi proses bertanam dengan sistem pertanian hidroponik sederhana serta pembuatan pupuk teras sehingga para petani mendapatkan ilmu pengetahuan, informasi, dan ilmu yang dapat dipraktikkan secara langsung pada saat bertanam.

SOSIALISASI SISTEM PERTANIAN

HIDROPONIK DAN PEMBUATAN PUPUK

(53)

47 Dalam kegiatan sosialisai sistem pertanian hidroponik dan pembuatan pupuk organis cair. Teras telah diikuti oleh kurang lebih 30 peserta yang terdiri atas petani dan ibu-ibu PKK dari Desa Kebonsari Kecamatan Wonoboyo Kabupaten Temanggung. Selain itu, turut hadir perangkat desa Kebonsari termasuk Kepala Desa Kebonsari Bapak Widodo, serta rekan KKN UNNES dari desa lain.

Kegiatan sosialisai telah dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober 2019 yang bertempat di Aula Desa Kebonsari. Kegiatan pelatihan dilaksanakan dalam tiga sesi yaitu : sesi 1 penyampaian materi tentang sistem pertanian hidroponik dan pupuk organik cair, sesi 2 demonstrasi dalam pembuatan instalasi hidroponik sederhana dengan menggunakan barang-barang bekas, demonstrasi

budidaya pertanian secara hidroponik, dan pembuatan pupuk organik cair teras (ampas teh dan air beras), sesi 3 tanya jawab.

Sesi I : Penyampaian Materi Sistem Pertanian Hidroponik Peserta pelatihan pada sesi ini diberikan materi tentang sistem pertanian hidroponik yang dikombinasikan dengan pembuatan pupuk organik cair berbahan dasar ampas teh dan air cucian beras. Sebelum penyampaian materi, terlebih dahulu diawali dengan sambutan Kormades Kebonsari sekaligus membuka kegiatan sosialisai dan pelatihan secara resmi.

Penyampaian materi sosialisasi dan pelatihan sistem pertanian hidroponik meliputi jenis-jenis sistem pertanian hidroponik,proses atau tahap bertanama secara hidroponik, faktor yang perlu PELAKSANAAN KEGIATAN

(54)

48 diperhatikan, kelebihan dan kekurangan, pembuatan hidroponik sederhana termasuk alat dan bahan yang dibutuhkan, pembuatan pupuk organik cair.

Sesi II : Demonstrasi dalam pembuatan instalasi hidroponik sederhana dengan menggunakan barang bekas, demonstrasi budidaya pertanian secara hidroponik, dan pembuatan pupuk organik cair teras (ampas teh dan air beras)

Pada sesi ini diawali dengan dilakukannya demonstrasi dan praktek pembuatan instalasi hidroponik sederhana dengan menggunakan barang bekas. Metode yang digunakan dalam sesi ini adalah demonstrasi dan praktikum langsung bersama peserta pelatihan yang disesuaikan dengan tingkat pengetahuan dan penguasaan teknologi oleh peserta, serta alat dan bahan yang tersedia di sekitar Desa Kebonsari,

sehingga memudahkan peserta pelatihan nanti ketika akan membuat instalasi hidroponik sederhana. Dalam sesi ini dilakukan praktikum pembuatan 2 jenis instalasi hidroponik sistem sumbu (Wick System). Instalasi 1 memerlukan alat dan bahan berupa nampan yang sangat dalam, styrofoam tebal, cup, sumbu atau kain flanel, dengan langkah-langkah pembuatan sebagai berikut.

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.

2. Berikan beberapa lubang pada styrofoam tebal dengan diameter yang disesuaikan dengan ukuran diameter cup. 3. Potong kain flanel berbentuk

persegi panjang dengan ukuran 2x10 cm.

4. Buat lubang untuk tempat sumbu atau kain flanel.

5. Siapkan nampan yang sangat dalam yang telah diberi nutrisi atau pupuk organik cair.

(55)

49 6. Letakkan cup yang telah

diberi rockwool beserta tanamannya ke masing-masing lubang yang ada pada styrofoam.

Instalasi 2 memerlukan alat dan bahan berupa botol bekas, sumbu atau kain flanel, paku, palu, dengan langkah-langkah pembuatannya adalah sebagai berikut.

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.

2. Guntinglah/potonglah botol dengan gunting atau cutter menjadi 2 bagian.

3. Lubangi botol dengan diameter 1 cm pada salah satu bagian samping botol.

4. Lubangi tutup botol dengan lubang bagian tengah lebih besar sebagai tempat sumbu dan lubang-lubang kecil mengelilingi lubang besar sebagai tempat akar menjalar

5. Pasang sumbu pada tutup botol

6. Isi potongan botol dengan air nutrisi atau pupuk organik cair 7. Pasang potongan botol bagian atas secara terbalik dan telah diberi rockwool beserta tanamannya.

Dilanjutkan dengan demonstrasi budidaya pertanian secara hidroponik dengan langkah-langkah:

1) Penyemaian Bibit dan Pembibitan

Penyemaian merupakan tahap awal dalam berkebun hidroponik. Media tanam yang digunakan yaitu rockwool. Tahap-tahap dalam menyemai yaitu:

 Media tanam rockwool diukur terlebih dahulu dengan menggunakan penggaris, kemudia dipotong kecil-kecil sesuai ukuran pot yang hendak digunakan, diletakkan di atas wadah, dan dibasahi

(56)

50 dengan air secukupnya agar basah

 Pada rockwool dibuat lubang dengan menggunakan tusuk kecil untuk tempat bibit  Bibit tanaman dimasukkan ke

dalam lubang dan rockwool diletakkan pada wadah atau nampan kemudia disimpan di tempat gelap

 Kelembapan rockwool harus diperiksa secara berkala. Apabila kering, maka perlu ditambahkan air

 Setelah 1-4 hari, bibit akan pecah yang ditandai dengan warna putih. Lama pecahnya tergantung dari jenis tanaman  Jika benih tanaman sudah

pecah, maka wadah ditempatkan di daerah yang terkena sinar matahari minimal 6 jam sehari

 Setelah berdaun empat, tanaman dipindahkan ke instalasi hidroponik sederhana yang telah diberi pupuk

organik cair yang telah dibuat sesuai konsentrasi yang dibutuhkan tanaman

2) Tahap Pemindahan benih ke instalasi hidroponik sederhana yang telah dibuat.

Tanaman yang sudah tampak 4 daunnya kemudian dipindahkan ke instlasi hidroponik sederhana yang sudah dibuat dan sudah diberi pupuk organik cair.

Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan pupuk organik cair teras dengan berbahan dasar ampas teh dan air beras. Dengan langkah-langkah:

1. Timbang ampas teh sebanyak 3 gram menggunakan timbangan. 2. Campurkan ampas teh dengan

air sebanyak 300 ml.

3. Masukkan ampas teh yang sudah tercampur dengan air ke dalam botol bekas.

4. Timbang 200 gram beras. Kemudian 200 gram beras direndam kedalam 300 ml air

(57)

51 selama 20 detik, setelah itu diaduk secara halus.

5. Masukkan air beras ke dalam botol bekas.

6. Masukkan air sebanyak 300 ml ke dalam botol bekas.

7. Timbang 3 gram ampas teh 8. Campurkan ampas teh dengan

air cucian beras.

9. Masukkan campuran ampas teh dengan air cucian beras ke dalam botol bekas.

Sesi III : Sesi Tanya Jawab

Pada bagian akhir kegiatan dilakukan sesi tanya jawab terkait sistem pertanian hidroponik dan pembuatan pupuk organik cair kepada peserta pelatihan. Pada bagian ini antusias peserta pelatihan sangat tinggi karena selama ini umumnya peserta pelatihan hanya mendengar dan melihat melalui media elektronik saja, sehingga melalui pelatihan ini mereka dapat secara langsung melihat dan mempraktikkannya.

(58)

52

Para petani dan ibu-ibu PKK antusias dalam mengikuti kegiatan pelatihan sistem hidroponik dan pembuatan pupuk cair. Oleh karena itu, dalam kegiatan ini diberikan pengetahuan tentang bagaiman cara bertanam dengan sistem hidroponik dengan memanfaatkan barang-barang bekas dan barang yang mudah ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kegiatan ini selain melakukan pelatihan sistem hidroponik juga bertujuan untuk memanfaatkan barang-barang seperti botol bekas untuk membuat instalasi sederhan sisttem hidroponik sehingga dapat mengurangi adanya sampah anorganik seperti botol plastik yang membutuhkan berjuta-juta tahun untuk terurai.

(59)

53 DOKUMENTASI

(60)

54

Praktik filter air sederhana bersama warga Dusun Dengok, Kebonsari, Wonoboyo, Temanggung

Air merupakan kebutuhan pokok bagi setiap makhluk hidup. Bagi manusia, air selain sebagai sumber minuman juga sebagai penopang aktifitas lainnya. Air menjadi penting untuk kegiatan sehari-hari, mandi, mencuci, dan kebutuhan yang lain. Air yang digunakan harus memenuhi syarat dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Secara kualitas, air harus tersedia pada kondisi yang memenuhi syarat kesehatan. Kualitas air dapat ditinjau dari segi fisika, kimia, dan biologi. Air yang dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari harus memenuhi standar baku air untuk kebutuhan rumah tangga. Kualitas air

(61)

55

yang baik ini tidak selamanya tersedia di alam. Adanya perkembangan industri dan pemukiman dapat mengancam kelestarian air bersih. Bahkan di daerah-daerah tertentu, air yang tersedia tidak memenuhi syarat kesehatan secara alami seperti daerah rawa, sehingga diperlukan upaya perbaikan dan pengolahan air secara sederhana ataupun modern.

Di daerah tertentu terkadang air bersih sangat sulit didapatkan. Bukan berarti air bersih tidak ada. Tetapi di sebagian tempat untuk bisa dipakai minum air harus melewati proses penjernihan dahulu. Alat penjernih air sederhana seperti ini bisa kita buat sendiri. Banyak sekali bahan-bahan yang bisa kita gunakan untuk menjernihkan air secara alami. Misalnya batu, pasir, kerikil, arang, dan lain-lain. Kesemuanya itu sangat mudah kita jumpai di sekitar kita. Pada Dusun Dengok, Desa Kebonsari, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Temanggung, air yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari berasal dari mata air pegunungan. Pada musim penghujan kondisi air kotor akan endapan tanah, pasir, dan material lain. Walaupun demikian air yang digunakan oleh masyarakat setempat masih tergolong aman dan baik digunakan setelah dilakukan uji kandungan air di PDAM Semarang. Dalam uji kandungan air ditemukan beberapa kandungan unsur antara lain:

Fe : 0,003 H2S : 0,0

NH3 : 0,0

Mn : 0,005.

Namun, alangkah baiknya air harus difilter terlebih dahulu untuk menyaring material tersebut dari air yang akan digunakan.

(62)

56 Berawal dari masalah kebersihan air yang terdapat di Dusun Dengok, maka Tim KKN UNNES 2019 Desa Kebonsari membuat solusi yaitu FILNA (Filter Air Sederhana). Filter air ini memanfaatkan barang sekitar sehingga mudah ditiru dan mudah dibuat. Material yang digunakan berupa arang kayu, batu kerikil sungai, ijuk, dan dakron. Arang kayu digunakan untuk memanfaatkan kandungan carbon activenya. Carbon active ini bisa menyerap bau yang tidak sedap pada air, menyerap kandungan klorin, dan menciptakan rasa segar pada air. Batu kerikil sungai, ijuk, kain bersih, dan dakron digunakan karena bisa menyaring zat kotor seperti kerikil halus, endapan tanah, dan pasir yang terdapat dalam air. Bahan lain yang diperlukan untuk membuat FILNA ini yaitu 1 drum pengendapan 200

liter, 1 ember bekas, 2 kran air, 1 soket, dan 1 seal tape. Drum 200 liter dipilih untuk bisa menampung banyak air dan bisa menampung air hujan secara langsung. Untuk susunan material dari filter air ini yaitu:  Ijuk  Kain bersih  Kerikil sungai  Dakron  Kain bersih  Arang kayu  Dakron  Kain bersih  Kerikil sungai

Tahapan dalam proses fiter air ini yaitu pertama air diendapkan terlebih dahulu untuk mengendapkan kotoran yang terdapat dalam air, lalu barulah air ini disaring menggunakan filter yang sudah dibuat. Dalam uji coba penyaringan air Dusun Dengok ini dengan menggunakan filter air PELAKSANAAN KEGIATAN

(63)

57 yang sduah dibuat sebelumnya butuh 3 kali penyaringan untuk mendapatkan hasil air yang jernih.

Pelaksanaan pembuatan FILNA ini diadakan pada hari Selasa, 5 November 2019 di pelataran rumah warga. Dalam pelaksanaan

pembuatan FILNA ini mendapat antusiasme yang tinggi dari warga Dusun Dengok. Hal ini terlihat dengan banyaknya warga yang datang dari kalangan orang tua sampai anak-anakpun hadir dalam acara yang diadakan KKN UNNES Desa Kebonsari ini.

Hasil dari Pelatihan pembuatan FILNA (Filter Air Sederhana) ini didapatkan 1 drum pengendapan yang mampu menampung 200 liter air dan 1 drum filter air yang dibuat dari ember bekas. Harapannya warga Dusun Dengok bisa menularkan ilmunya kepada warga lain di sekitar, dan mempraktikan secara langsung pembuatan filter air disetiap rumah dan bisa bermanfaat secara langsung kepada semua warga.

LUARAN

(64)

58

Penanaman pohon bersama warga Desa Kebonsari, Wonoboyo, Temanggung

Penanaman Pohon merupakan program wajib dari KKN UNNES yang rutin diadakan dari tahun ke tahun. Universitas Negeri Semarang sebagai kampus konservasi ikut berperan penting dalam pelestarian lingkungan dan penghijaun. Semakin meningkatnya upaya pembangunan menyebabkan akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup. Keadaan ini mendorong semakin diperlukannya upaya pengendalian dampak lingkungan hidup sehingga risiko terhadap lingkungan hidup dapat ditekan sekecil mungkin. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara penanaman pohon.

Maksud diadakannya program penanaman pohon (go green) adalah untuk meningkatkan kepedulian dari berbagai pihak terutama masyarakat, untuk mengetahui akan pentingnya penanaman dan pemeliharaan pohon yang berkelanjutan selain untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup. Program ini juga dapat bermanfaat untuk mengurangi terjadinya dampak pemanasan

(65)

59

global yang dapat berakibat bencana. Penghijauan memiliki beberapa manfaat diantaranya sebagai paru-paru dunia, dimana pada pertumbuhannya menghasilkan oksigen yang sangat diperlukan untuk pernapasan makhluk hidup. Selain itu, penghijauan juga memiliki manfaat sebagai pengatur lingkungan, karena vegetasinya akan menimbulkan hawa lingkungan setempat yang sejuk dan nyaman. Banyaknya pohon-pohon juga mengurangi polusi udara, karena tanaman melalui proses fotosintesis dapat mengubah karbonoksida menjadi oksigen yang dibutuhkan oleh manusia untuk pernapasan.

Persiapan yang dilakukan dalam program penanaman pohon yaitu dengan menyiapkan bibit-bibit pohonnya terlebih dahulu serta alat-alat yang dibutuhkan untuk menanam pohon. Bibit pohon yang hendak ditanam sendiri telah didapatkan dari kerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakartya. Di mana bibit-bibit tersebut akan ditanam di berbagai dusun yang ada di Desa Kebonsari.

Pelaksanaan program penanaman pohon ini dilakukan pada Hari Sabtu, 09 November 2019. Kegiatan ini di lakukan oleh mahasiswa-mahasiswa KKN dan beberapa warga Desa Kebonsari. Penanaman pohon ini dilakukan di daerah yang mayoritas masih minim sekali akan pohon-pohon hijau yang berakar tunggang atau

jenis pohon yang berumur panjang. Selain itu, penanaman pohon juga dilakukan di daerah-daerah yang rawan akan bencana tanah longsor. Jenis bibit pohon yang ditanam yaitu Trembesi, Kelor, dan Ketapang. Setelah dilaksanakan penanaman pohon, harapannya bibit pohon yang telah ditanam dapat dipelihara dengan PELAKSANAAN KEGIATAN

(66)

60 baik oleh warga sekitar agar dapat bermanfaat untuk kelestarian lingkungan hidup.

Ada beberapa kendala yang terjadi pada kegiatan penanaman pohon ini sehingga perlu adanya bebearapa evaluasi yang harus dilakukan agar kegiatan penanaman pohon (go green)

kedepannya dapat berjalan lebih baik lagi. Evaluasi dari program kerja penanaman pohon ini yaitu adanya kendala lahan tanah yang minim untuk digunakan tempat penanaman bibit pohon yang sudah tersedia. Hal ini dikarenakan sebagian besar lahan yang ada digunakan sebagai lahan penanaman tembakau dan kopi.

Keberlanjutan program penanaman pohon ini diharapakan dapat memberikan kesadaran akan pentingnya menjaga kelesatarian alam sekitar dan kedepannya dapat dilakukan oleh warga setempat secara berkesinambungan untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup disekitar.

(67)

61 DOKUMENTASI

(68)

62

Plangisasi Di Desa Kebonsari, Wonoboyo, Temanggung

Plang merupakan suatu tanda atau arah yang sudah biasa digunakan orang-orang ketika sedang mencari tempat yang ingin dituju. Seiring dengan berkembangnya zaman mencari tempat yang dituju tidak hanya menggunakan plang saja, namun bisa menggunakan alat elektronik seperti handphone. Selain kegunaannya sebagai alat komunikasi jarak jauh maupun dekat, handphone juga dapat digunakan untuk mencari tempat petunjuk. Namun dengan adanya plangisasi di desa-desa yang dibuat oleh tim KKN ini juga bertujuan untuk memudahkan orang-orang baru yang berada di suatu tempat untuk mencari suatu lokasi.

(69)

63 Sampai sekarang plang juga masih dianggap penting oleh orang-orang sedang berusaha mencari lokasi apalagi orang-orang luar daerah yang berada di daerah baru. Melalui sebuah plang, akses untuk menemukan lokasi suatu daerah akan ditemui dengan lebih mudah. Terutama untuk di desa-desa yang akses internetnya masih sangat sulit untuk digunakan apalagi untuk mengakses suatu lokasi, maka dengan plang ini akan memudahkan orang lain untuk mencari tujuan lokasinya.

Plangisasi merupakan program kerja unggulan kami di KKN Desa Kebosari untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat desa.

Plangisasi yang dibuat oleh tim KKN kami ini memberikan petunjuk untuk ke dusun-dusun yang ada di Desa Kebonsari. Sebelumnya pembuatan plangisasi ini menggunakan bahan dasar kayu untuk tiangnya dan juga besi yang sangat tipis untuk papan tulis plangnya. Pembuatannya kita mengecat dasar plang tersebut baru dicetak dan diwarnai sesuai dengan nama-nama dusun yang ada.

Pelaksanaan plangisasi ini dilakukan pada Hari Senin, 11 November 2019. Program kerja ini dilakukan di minggu-minggu akhir sebelum tim KKN kami meninggalkan Desa Kebonsari.

Luaran dari program kerja plangisasi adalah diharapkan pendatang maupun warga setempat dapat mengetahui batas setiap dusun. Sehingga mudah untuk sampai pada dusun yang dituju.

LUARAN

(70)

64 DOKUMENTASI

(71)

65 PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan serangkaian pelaksanaan program kerja KKN UNNES 2019 Desa Kebonsari Kecamatan Wonoboyo Kabupaten Temanggung dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

1. Antusiasme warga Desa Kebonsari sangat tinggi terhadap adanya pelaksanaan berbagai program kerja yang dilakukan oleh kelompok KKN UNNES 2019 Desa Kebonsari.

2. Pemerintah Desa Kebonsari dan masyarakat Desa Kebonsari mendukung penuh program kerja oleh kelompok KKN UNNES 2019 Desa Kebonsari.

3. Pelaksanaan program kerja oleh kelompok KKN UNNES 2019 Desa Kebonsari dapat terlaksana dengan lancar walaupun terdapat sedikit hambatan dalam pelaksanaannya.

Saran

Adapun saran dari kelompok KKN UNNES 2019 setelah melaksanakan program kegiatan KKN adalah sebagai berikut.

1. Perlu adanya kedislipinan waktu agar program kerja dapat dilaksanakan sesuai dengan waktu yang diagendakan.

2. Jalin komunikasi yang baik dengan seluruh elemen masyarakat Desa Kebonsari agar program kerja dapat berjalan dengan lancar.

3. Penanggung jawab setiap program kerja harus melaksanakan tugasnya dengan baik dan penuh tanggung jawab agar program kerja terlaksana sesuai dengan yang diharapkan.

Referensi

Dokumen terkait

12.2 Mengungkapkan makna dan langkah retorika dalam esei pendek sangat sederhana dengan menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat, lancar dan berterima untuk berinteraksi dengan

 SIDO memiliki sejumlah alasan memilih Filipina sebagai tujuan pemasaran penuh diantaranya karena populasinya yang besar yang mencapai setengah dari penduduk

Keterlibatan warga belajar dalam setiap proses kegiatan belajar sesuai dengan ungkapan Knowles (1980), bahwa peserta belajar terutama bagi orang dewasa, proses

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Denpasar tahun 2010- 2015 yang merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif dan memuat berbagai program pembangunan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa kelas X SMA LKMD Sukaramai Tapung Hulu dengan penerapan model pembelajaran kooperatif

Namun menurut Misdiyono (2007), tarif selular di Indonesia sangat mahal. Biaya pembangunan satu buah jaringan wireless saat ini sudah kurang dari 100 Dolar AS, sedangkan biaya

Face Detection/Tracking merupakan teknologi pendeteksi serta pelacak wajah seseorang dengan menggunakan lensa kamera. Ketika wajah dari seseorang terdeteksi oleh kamera, kamera akan

Sebelumnya perilaku masyarakat Dusun Biting dalam hal membuang sampah dirasakan cukup perlu mendapat perhatian dari pemerintah atau pengurus Dusun setempat dalam hal membuang