• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Uraian singkat organisasi Sumberdaya organisasi Isu-isu strategis Sistematika Penulisan 9

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Uraian singkat organisasi Sumberdaya organisasi Isu-isu strategis Sistematika Penulisan 9"

Copied!
122
0
0

Teks penuh

(1)

Perjanjian Kinerja

11

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar

i

Daftar Isi

ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1

1.2 Uraian singkat organisasi

3

1.3 Sumberdaya organisasi

4

1.4 Isu-isu strategis

8

1.5 Sistematika Penulisan

9

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1 Rencana Strategis

11

2.2 Indikator Kinerja Utama

26

2.3 Perjanjian Kinerja

33

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2016

3.1 Pengukuran Capaian Kinerja

46

3.2 Analisis Capaian Kinerja

55

3.3 Evaluasi

102

BAB IV PENUTUP

4.1 Simpulan

105

4.2 Permasalahan dan pemecahan masalah

106

(2)

Perjanjian Kinerja

12

LAMPIRAN

A. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2017

B. PENETAPAN KINERJA (PK) TAHUN 2017

C. RENCANA KERJA TAHUNAN 2017

D. PENGUKURAN KINERJA TAHUNAN 2017

(3)

Perjanjian Kinerja

13

LAPORAN KINERJA INSTANSI

PEMERINTAH (LKIP)

TAHUN 2016

DINAS KESEHATAN KOTA DENPASAR

(4)

Perjanjian Kinerja

14

Kata pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha

Esa karena berkat dan perkenannya Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah (LKIP) Dinas Kesehatan Kota Denpasar dapat disusun dan

selesai sesuai waktu yang telah ditetapkan.

LKIP merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban atas

pencapaian sasaran strategis dan upaya yang telah dilakukan Dinas

Kesehatan Kota Denpasar selama tahun 2016 sebagaimana

dirumuskan dalam rencana strategis.

Masih banyak kekurangan dan hambatan yang kami temui

dalam penyusunan LKIP dan dalam pelaksanaan pembangunan

kesehatan di Kota Denpasar, kami berharap mendapatkan masukan

yang bersifat konstruktif sebagai perbaikan dimasa yang akan datang.

Kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah

mencurahkan tenaga dan pikirannya dalam penyusunan LKIP ini,

semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa Asung Kertha Wara Nugraha

kepada kita semua.

Denpasar, Pebruari 2017

Kepala Dinas Kesehatan Kota

Denpasar

(5)

Perjanjian Kinerja

15

NIP. 196204191988032007

PENDAHULUAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada

instansi pemerintah atas penggunaan anggaran serta untuk

mempertanggungjawabkan keberhasilan / kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan secara periodik setiap akhir anggaran.

Memperhatikan Permenpan No. 53 tahun 2014 tentang petunjuk teknis Penetapan Kinerja (PK) Pelaporan Kinerja dan tata cara reviu atas laporan kinerja Instansi Pemerintah maka Dinas Kesehatan Kota Denpasar Menyusun Laporan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Kesehatan Kota Denpasar Tahun 2016.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dikes Kota Denpasar merupakan perwujudan kewajiban Dinas Kesehatan Kota Denpasar dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan dalam mencapai tujuan organisasi dan sasaran yang telah ditetapkan.

Tujuan penyusunan Laporan Kinerja Instansi pemerintah adalah:

1. Untuk memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai

2. Sebagai upaya perbaikan yang berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya.

BAB

I

(6)

Perjanjian Kinerja

16

Dasar hukum yang menjadi landasan penyusunan LAKIP Dinas Kesehatan Kota Denpasar adalah:

- Undang- undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara

yang bersih, bebas korupsi, kolusi dan nepotisme;

- Undang-undang Nomor 32 Tahun 1999 tentang pemerintahan Daerah

- Undang- undang nomor 33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan

antara Pemerintah Pusat dan pemerintah Daerah;

- Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 tahun 2007 tentang

urusan Pemerintahan amntara Pemerintah, pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota;

- Instruksi PresidenNomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah;

- Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Republik Indonesia Nomor 53 tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Penetapan Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

- Peraturan Walikota Denpasar Nomor 5 Tahun 2016 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Denpasar tahun 2016-2021.

- Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar Nomor

050/7525/Dikes/2016 tentang Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Denpasar Tahun 2016-2021

(7)

Perjanjian Kinerja

17

Mengacu pada Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah ditetapkan bahwa kesehatan merupakan bidang pemerintahan yang wajib dilaksanakan oleh kabupaten dan kota.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Denpasar No. 7 th 2008 dan perubahannya No. 2 Th 2009 maka Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Susunan Organisasi dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Kedudukan

a. Dinas kesehatan merupakan unsur pelaksana Pemerintah Kota Denpasar.

b. Dinas Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah 2. Tugas Pokok

Tugas Pokok Dinas Kesehatan Kota Denpasar adalah Melaksanakan kewenangan Otonomi Daerah Kota Denpasar dalam bidang kesehatan dalam rangka pelaksanaan tugas desentralisasi.

3. Fungsi

a. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya b. Pemberian, perijinan dan pelaksanaan pelayanan umum.

c. Pembinaan terhadap unit pelaksana teknis Dinas dan cabang dinas dalam lingkup tugasnya.

4. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Walikota Denpasar Nomor 33 Tahun 2008, dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi, kepala Dinas Kesehatan dibantu oleh satu (1) Sekretaris dan dan (4) Bidang yaitu :

(8)

Perjanjian Kinerja

18

1. Subag. Perencanaan dan Informasi Kesehatan

2. Subag. Umum dan Kepegawaian 3. Subag. Keuangan

2. Bidang Bina Pelayanan Kesehatan terdiri dari : 1. Seksi Pelayanan Kesehatan

2. Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus dan Rujukan 3. Seksi Pelayanan Perijinan dan Perbekalan Kesehatan

3. Bidang Bina Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit terdiri dari: 1. Seksi Surveilans Pencegahan Penyakit

2. Seksi Penanggulangan Penyakit Bersumber Binatang 3. Seksi Penanggulangan Penyakit Menular Langsung 4 . Bidang Bina Penyehatan Lingkungan terdiri dari :

1. Seksi Penyehatan Tempat-Tempat Umum 2. Seksi Penyehatan Makanan dan Minuman

3. Seksi Penyehatan Lingkungan Pemukiman dan kualitas air 5. Bidang Bina Kesehatan Masyarakat terdiri dari:

1. Seksi Promosi Kesehatan dan Peran Serta Masyarakat 2. Seksi Kesehatan Keluarga

3. Seksi Gizi

Berjalannya organisasi Dinas Kesehatan Kota Denpasar sangat dipengaruhi oleh sumberdaya yang dimiliki baik sumberdaya manusia material maupun dana.

a. Sumber daya manusia

(9)

Perjanjian Kinerja

19

Sumber daya manusia yang ada pada sarana pelayanan di dinas kesehatan Kota Denpasar :

TABEL 1.1 REKAPITULASI TENAGA BERDASARKAN PENDIDIKAN PADA DINAS KESEHATAN KOTA DENPASAR TAHUN 2016

Sumber daya manusia berdasarkan golongan pada dinas kesehatan kota Denpasar: Tabel 1.2 REKAPITULASI PEGAWAI MENURUT GOLONGAN PADA DINAS KESEHATAN KOTA DENPASAR TAHUN 2016

GOLONGAN DKK UPT PFM DS I DS II DS III DS IV DT I DT II DU I DU II DU III DB I DB II 1 I/c 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 I/d 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 II/a 2 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 4 II/b 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 NO UNIT KERJA JUMLAH Medis Perawat, perawat gigi & Bidan Farma si Gizi Teknisi Medis Sanita si Kesm as

1 Puskesmas I Denpasar Selatan 6 12 2 1 1 1 1

2 Puskesmas II Denpasar Selatan 5 20 2 1 1 2 4

3 Puskesmas III Denpasar Selatan 6 11 2 2 0 1 2 4 Puskesmas IV Denpasar Selatan 10 19 3 1 1 1 1

5 Puskesmas I Denpasar Timur 9 21 3 1 1 1 1

6 Puskesmas II Denpasar Timur 4 17 3 2 1 1 3

7 Puskesmas I Denpasar Utara 6 13 2 1 1 1 1

8 Puskesmas II Denpasar Utara 6 14 3 1 1 1 1

9 Puskesmas III Denpasar Utara 6 17 2 1 1 3 4

10 Puskesmas I Denpasar Barat 7 17 1 1 1 2 3

11 Puskesmas II Denpasar Barat 7 25 1 1 1 1 2

(10)

Perjanjian Kinerja

20

5 II/c 5 2 1 1 3 2 3 2 1 2 2 1 4 6 II/d 10 2 5 4 4 2 9 3 1 4 2 2 4 7 III/a 4 0 2 7 3 11 3 4 1 1 0 3 3 8 III/b 22 1 2 3 3 4 4 6 9 4 8 6 4 9 III/c 12 1 3 5 3 8 5 1 2 5 5 7 5 10 III/d 16 1 14 12 9 6 12 15 10 10 14 15 16 11 IV/a 6 0 1 4 2 4 2 1 2 2 1 2 5 12 IV/b 3 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 13 IV/c 1 0 1 0 0 1 0 0 2 0 3 0 1 14 IV/d 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 JUMLAH 82 7 29 37 29 39 41 35 31 30 35 36 475

Sumber: Sub Bag Kepeg dan Umum Dikes Kota Denpasar Tahun 2016

b. Sumber daya material

Sumber daya material dimiliki Pemkot Denpasar baik dari Dinas Kesehatan, Puskesmas, RSU Pemerintah maupun RSU Swasta adalah sebagai berikut :

1. Rasio Puskesmas terhadap 100.000 penduduk adalah 2 (dua) Puskesmas melayani 100.000 penduduk.

2. Rasio Puskesmas pembantu (Pustu) terhadap 100.000 penduduk adalah 4 (empat) Pustu melayani 100.000 penduduk.

3. Rasio Puskesmas Keliling (Pusling) terhadap 100.000 penduduk adalah 2 (dua) Pusling melayani 100.000 penduduk.

Tingginya rasio sarana kesehatan terhadap penduduk membantu meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Apabila dilihat dari wilayah kerja Kecamatan, jumlah rumah sakit, puskesmas dan pustu dapat dilihat tabel berikut :

(11)

Perjanjian Kinerja

21

Tabel 1.3 Jumlah Fasilitas Kesehatan per Kecamatan di Kota Denpasar

tahun 2016

No Kecamatan Rumah sakit Puskesmas Pustu

1 Denpasar Selatan 1 4 6

2 Denpasar Timur 2 2 6

3 Denpasar Barat 10 2 7

4 Denpasar Utara 3 3 6

Jumlah 16 11 25

Sumber : Bidang bina Pelayanan Kesehatan.

Berdasarkan tabel diatas jumlah fasilitas kesehatan di Kota Denpasar sudah cukup memadai apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk yang memerlukan pelayanan kesehatan.

c. Sumber daya Informasi

Pemerintah daerah telah memberikan perhatian yang lebih terhadap penyediaan informasi kesehatan, hal ini terbukti dengan telah terpasangnya Sistem Informasi Kesehatan (SIK) di Puskesmas sehingga pelayanan dasar kesehatan di Puskesmas lebih lancar.

d. Dana

Urusan Wajib Kesehatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota Denpasar, direalisasikan melalui 19 program dan 42 kegiatan dengan mengalokasikan belanja sebagai berikut :

(12)

Perjanjian Kinerja

22

Belanja Pegawai : Rp. 50.602.070.439,40

2.Belanja Langsung : Rp. 58.660.596.350 (53,88%)

Belanja Pegawai : Rp. 363.120.000

Belanja Barang dan Jasa : Rp. 43.4343282.681

Belanja Modal : Rp. 14.863.193.669

3.Total belanja langsung dan

Tak langsung : RP. 109.262.666.789,4 (100 %)

Realisasi :

1.Belanja tidak langsung : Rp. 48.889.425.257

2.Belanja Langsung : Rp. 47.026.605.734,44

Belanja Pegawai : Rp. 277.894.000

Belanja Barang dan Jasa : Rp. 35.525.861.455,44

Belanja Modal : Rp. 11.222.850.279

3.Total belanja langsung dan

Tak langsung : Rp. 95.916.030.991,5 (87,78%)

(13)

Perjanjian Kinerja

23

Isu strategis penting yang menjadi permasalahan kesehatan Kota Denpasar adalah:

a. Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM di Puskesmas dan Dinas

kesehatan

b. Peningkatan kualitas data kesehatan melalui sistem informasi

kesehatan yang terintegrasi

c. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan

d. Peningkatan ketersediaan keterjangkauan pemerataan dan kualitas

farmasi dan alkes

e. Peningkatan Pengawasan obat dan makanan

f. Peningkatan jumlah puskesmas agar terjadi rasio ideal antara

sarana dengan jumlah penduduk

g. Peningkatan status gizi

h. Peningkatan status kesehatan pada setiap kelompok usia

i.

Angka kematian ibu, angka kematian bayi dan angka kematian

balita

j. Peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat

k. Pengembangan dan peningkatan efektifitas pembiayaan kesehatan

l.

Masih tingginya angka kejadian penyakit menular seperti DBD,

HIV, dan TBC

m. Mulai meningkatnya prevalensi penyakit tidak menular seperti

Diabetes, Kanker, Tekanan darah tinggi dan jantung

n. Pencapaian standar minimal di bidang kesehatan

(14)

Perjanjian Kinerja

24

Sistematika penulasan dalam LKIP Dinas Kesehatan Kota Denpasar mencakup:

BAB I Pendahuluan

Pada Bab ini diuraikan tentang penjelasan umum organisasi BAB II Perencanaan Kinerja

Pada Bab ini disajikan Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Kota Denpasar Tahun 2016

BAB III Akuntabilitas Kinerja

A. Capaian Kinerja Dinas Kesehatan Kota Denpasar Tahun 2016 B. Realisasi Anggaran Tahun 2016

BAB IV Penutup

Diuraiakan simpulan umum atas capaian kinerja Dinas Kesehatan Kota Denpasar Tahun 2016 serta langkah dimasa mendatang yang akan dilaksanakan untuk meningkatkan kinerja

Lampiran:

1. Penetapan Kinerja 2016 2. Indikator Kinerja Utama 2016 3. RKT 2016

(15)

Perjanjian Kinerja

25

PERJANJIAN KINERJA

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Denpasar tahun

2010-2015 yang merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif dan

memuat berbagai program pembangunan kesehatan yang akan

dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan untuk kurun waktu 5 tahun

(2010-2015), dengan penekanan pada pencapaian sasran prioritas nasional dan

pemerintah daerah yaitu standar pelayanan minimal (SPM) serta sasaran

sesuai dengan RPJM Pemerintah Kota Denpasar telah disusun,

berdasarkan surat keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar

nomor: 050/7525/Dikes/2016 tentang Rencana Strategis (Renstra) Dinas

Kesehatan Kota Denpasar.

Renstra Dinas Kesehatan Kota Denpasar meliputi Visi, Misi,

Tujuan, Sasaran dan cara mencapai sasaran dijabarkan dalam kebijakan,

Program, serta kegiatan.

2.1.1 Pernyataan Visi

Sesuai dengan RPJMD Kota Denpasar Tahun 2016-2021 serta dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan peluang

BAB

II

2.1 RENCANA STRATEGIS

(16)

Perjanjian Kinerja

26

yang ada di Kota Denpasar maka visi yang hendak dicapai dalam periode Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Denpasar tahun 2016-2021 adalah:

Yaitu suatu kondisi yang merupakan gambaran masyarakat Kota Denpasar di masa depan yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya kreatif, sehingga mampu meningkatkan kualitas dirinya, menjaga keseimbangan hubungan dengan lingkungan hidupnya serta menciptakan kedamaian dan kesejahteraan lahir dan bathin.

2.1.2 Pernyataan Misi

Dalam rangka mewujudkan Denpasar Sehat yang kreatif, mandiri dan berkeadilan, dengan mempertimbangkan isu-isu strategis yang berkembang selama 5 (lima) tahun sebelumnya, maka misi Dinas Kesehatan Kota Denpasar dapat dirumuskan sbb:

1. Mengoptimalkan sumber daya kesehatan untuk peningkatan

pelayanan kesehatan masyarakat dan menciptakan tata kelola

pemerintahan yang baik .

2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya

upaya kesehatan yang paripurna, merata, terjangkau, bermutu dan

berkeadilan.

3. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan

masyarakat termasuk swasta dan masyarakat madani.

4. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam berprilaku hidup

bersih dan sehat.

5. Menggerakkan pembangunan daerah berwawasan kesehatan dan

berperan aktif menunjang pelaksanaan pembangunan kesehatan

yang berskala nasional.

(17)

Perjanjian Kinerja

27

Renstra Dinas Kesehatan Kota Denpasar setiap tahunnya akan

dijabarkan kedalam rencana kerja (Renja)Dinas kesehatan Kota Denpasar

yang merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu)

tahun

2.1.3 Tujuan, Indikator Tujuan dan Sasaran

Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun dan bersifat idealistik, mengandung nilai – nilai luhur dan keinginan yang kuat untuk melakukan perubahan yang lebih baik, yang menjadi arah perjalanan dinas dengan berdasarkan pada kreteria –kreteria dan kewenangan yang mudah dipahami oleh seluruh masyarakat.

2.1.3.1 Tujuan:

2.1.3.1.1 Meningkatnya ketersediaan dan mutu sumber daya kesehatan dengan indikator tujuan:

1) Terwujudnya pengadaan, peningkatan, pemeliharaan sarana dan prasarana di dinas, puskesmas dan jaringannya

2) Meningkatnya kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan

3) Peningkatan kualitas data kesehatan melalui system informasi kesehatan yang terintegrasi

2.1.3.1.2 Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan indikator

tujuan:

1) 100% Puskesmas terakreditasi pada 2021

2) Persentase ketersediaan obat di puskesmas 95% pada tahun 2021 3) Penggunaan obat rasional (POR) 100% di Puskesmas

4) 100% Penduduk miskin terlayani

5) Persentase kepesertaan jaminan kesehatan nasional (JKN) 100% pada tahun 2021

(18)

Perjanjian Kinerja

28

2.1.3.1.3 Meningkatkan status kesehatan ibu anak dan lansia dengan

indikator tujuan:

1) Menurunkan angka kematian ibu menjadi 90 per 100.000 KH pada tahun 2021

2) Menurunkan angka kematian bayi menjadi 8 per 1000 KH 3) Menurunkan persentase bayi BBLR menjadi < 5 % pada 2021 4) Meningkatnya persalinan di fasilitas kesehatan 100% pada 2021 5) Persentase KB Aktif 70% pada 2021

6) Persentase usia 60 tahun keatas mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar 100% pada 2021

2.1.3.1.4 Meningkatnya status gizi masyarakat dengan indikator tujuan:

1) 100% balita gizi buruk mendapatkan perawatan

2) Menurunkan prevalensi balita gizi kurang dan gizi buruk menjadi 4% pada 2021

3) 99% Bumil KEK memperoleh tablet tambah darah

4) Persentase Bayi usia 0-6 bulan mendapatkan ASI Eklusif

2.1.3.1.5 Meningkatkan promosi kesehatan dan peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan dengan indikator tujuan:

1) Meningkatnya posyandu aktif menjadi 75% pada 2021

2) Meningkatnya promosi kesehatan di satuan pendidikan dasar, puskesmas dan pustu menjadi 100% pada 2021

3) Meningkatnya persentase rumah tangga ber PHBS menjadi 85% pada 2021

4) Persentase siswa SD dan remaja (15-19 tahun) mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar

(19)

Perjanjian Kinerja

29

2.1.3.1.6 Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular dan tidak menular dengan indikator tujuan:

1) Menurunkan IR penyakit DBD menjadi 195/100.000 penduduk

2) Menurunkan prevalensi HIV/AIDS menjadi < 0,5% Meningkatnya kewaspadaan dan penanggulangan wabah

3) Meningkatnya bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap 100% pada 2021

4) Persentase Usia 20 – 59 Tahun Mendapatkan Skrining Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan Reproduksi Sesuai Standar

2.1.3.1.7 Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat, dengan indikator tujuan:

1) Persentase desa/kelurahan STBM 80% pada 2020

2) Meningkatnya akses masyarakat terhapat sanitasi dasar sebesar 75% pada 2021

3) Persentase tempat pengolahan makanan memenuhi syarat kesehatan (45%)

4) Persentase desa/kelurahan menyelenggarakan tatanan kawasan sehat

2.1.3.2 Sasaran Strategis

Sasaran Strategis Dinas Kesehatan Kota Denpasar adalah:

2.1.3.2.1 Pengadaan, peningkatan, pemeliharaan sarana dan prasana di

dinas dan puskesmas dengan indikator sasaran:

1) Penyediaan jasa komunisasi, sumberdaya air, listrik dan alat tulis kantor

2) Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor, kendaraan dinas dan perlengkapan gedung kantor

3) Terpenuhinya sarana dan prasarana puskesmas 4) Terpenuhinya mobil puskesmas keliling

(20)

Perjanjian Kinerja

30

5) Pembangunan puskesmas rawat inap terakreditasi

2.1.3.2.2 Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumber daya aparatur dengan

indikator sasaran:

1) Pelaksanaan kursus singkat/ pelatihan

2) Persentase terpenuhinya usulan tenaga medis dan paramedis untuk ditugaskan di puskesmas dan puskesmas pembantu

3) Persentase penyelesaian dokumen perencanaan pelaporan dan evaluasi tepat waktu.

2.1.3.2.3 Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Untuk mengukur

keberhasilan terhadap capaian sasaran strategis tersebut ditetapkan indikator sasaran:

1) Persentase puskesmas terakreditasi

2) Persentase puskesmas dengan nilai indeks kepuasan Konsumen > 80 3) Puskesmas berprestasi

4) Tenaga kesehatan teladan

5) Persentase penduduk ditemukan katarak dilaksanakan operasi katarak

2.1.3.2.4 Persentase ketersediaan obat dan alkes di puskesmas. Indikator

sasaran yang ditetapkan untuk mengukur capaian sasaran strategis ini adalah: 1) Persentase ketersediaan obat di puskesmas

2) Terpenuhinya kebutuhan alat–alat kesehatan untuk pelayanan kesehatan dasar di puskesmas

3) Persentase penggunaan obat rasional di puskesmas

2.1.3.2.5 Pelayanan kesehatan penduduk miskin dengan indikator sasaran:

1) Terlayaninya penduduk miskin melalui JKBM dan JKN 2) Persentase penduduk dengan gangguan jiwa dirujuk

2.1.3.2.6 Persentase peserta BPJS yang terlayani di fasilitas kesehatan

(21)

Perjanjian Kinerja

31

1) Persentase peserta BPJS yang terlayani di fasilitas kesehatan tingkat

pertama/puskesmas

2) Persentase kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

2.1.3.2.7 Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan bagi ibu,

bayi, anak, remaja dan lansia. Indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur capaian sassaran strategis ini adalah:

1) Persentase puskesmas melaksanakan kelas ibu hamil 2) Cakupan ibu hamil mendapatkan pelayanan K1

3) Cakupan ibu hamil mendapatkan pelayanan K4

4) Persentase puskesmas melakukan orientasi program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K)

5) Persentase ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar 6) Persentase ibu bersalin dan nifas mendapatkan pelayanan

7) Persalinan dan nifas sesuai standar di puskesmas dan jaringannya 8) Cakupan ibu hamil dengan komplikasi tertangani

9) Persentase persalinan di fasilitas kesehatan 10) Cakupan pelayanan ibu nifas (KF1)

11) Cakupan pelayanan ibu nifas ketiga (KF3) 12) Menurunkan angka kematian ibu melahirkan

13) Persentase bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar

14) Persentase bayi dengan BBLR

15) Cakupan kunjungan neonates pertama kali (KN1) 16) Cakupan kunjungan neonates lengkap (KN3)

17) Cakupan kunjungan neonatal dengan komplikasi ditangani 18) Cakupan pelayanan bayi

19) Menurunkan angka kematian bayi 20) Persentase KB aktif

21) Cakupan pelayanan balita

22) Persentase usia balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar 23) cakupan kunjungan balita

(22)

Perjanjian Kinerja

32

24) Persentase puskesmas mampu melaksanakan penanganan kekerasan

terhadap anak (KTA)

25) Persentase puskesmas menyelenggarakan kelas ibu balita

26) Persentase anak balita di stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK)

27) Persentase puskesmas melaksanakan manajemen terpadu balita sakit (MTBS dan manajemen terpadu balita muda (MTBM)

28) Menurunkan angka kematian balita

29) Persentase lansia memperoleh pelayanan kesehatan 30) Persentase puskesmas ramah lansia

31) Persentase usia 60 tahun keatas memdapatkan skrining kesehatan sesuai standar

2.1.3.2.8 Meningkatnya status gizi bayi, balita dan ibu hamil (bumil) dengan

indikator sasaran:

1) Cakupan gizi buruk mendapat perawatan 2) Prevalensi gizi buruk dan gizi kurang

3) Persentase bumil mendapatkan tablet tambah darah

4) Persentase bumil dengan kurang energy kronik mendapat makanan tambahan

5) Persentase balita kurus mendapatkan makanan tambahan 6) Persentase bayi usia 0-6 bulan mendapatkan ASI ekslusif

7) Persentase balita usia 6-59 bulan mendapatkan kapsul vitamin A 8) Persentase bayi baru lahir mendapatkan inisiasi menyusu dini (IMD) 9) Persentase puskesmas melaksanakan surveylans gizi

10) Persentase balita ditimbang berat badannya di posyandu

2.1.3.2.9 Meningkatnya peran serta masyarakat dalam upaya kesehatan

dengan indikator:

(23)

Perjanjian Kinerja

33

2) Persentase desa/kelurahan TOGA memenuhi syarat

3) Persentase desa siaga aktif 4) Persentase posyandu aktif

2.1.3.2.10 Meningkatnya upaya promosi kesehatan di tingkat pendidikan dasar dan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama dengan indikator kinerja:

1) Persentase satuan pendidikan dasar mendapatkan promosi kesehatan

2) Persentase puskesmas dan puskesmas pembantu melaksanakan promosi kesehatan

3) Persentase promosi kesehatan untuk pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan

2.1.3.2.11 Meningkatnya persentase rumah tangga ber PHBS 1) persentase rumah tangga ber PHBS

2.1.3.2.12 Persentase anak dan remaja mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar

1) Persentase siswa satuan pendidikan dasar mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar

2) Persentase usia 15-19 tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar

3) Persentase puskesmas melaksanakan upaya kesehatan kerja 4) Persentase puskesmas melaksanakan kesehatan olah raga

2.1.3.2.13 Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular. Terdapat 7 indikator kinerja yang dipakai untuk mengukur pencapaian sasaran strategis ini yaitu:

(24)

Perjanjian Kinerja

34

2) CFR penyakit DBD

3) Prevalensi HIV/AIDS

4) Persentase angka kasus HIV yang diobati

5) Persentase terduga HIV dan AIDS mendapatkan pemeriksaan sesuai standar

6) Angka kesembuhan penderita TB

7) Persentase terduga TB mendapatkan pemeriksaan TB sesuai standar

8) Persentase kasus gigitan hewan penular rabies mendapatkan penanganan sesuai standar

2.1.3.2.14 Meningkatnya upaya pencegahan dan deteksi dini penyakit tidak menular

1) Jumlah desa/kelurahan yang melaksanakan pos pembinaan terpadu (Pos Bindu) PTM

2) Jumlah puskesmas yang melayani konseling berhenti merokok

3) Persentase Usia 20 – 59 Tahun Mendapatkan Skrining Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan Reproduksi Sesuai Standar

4) jumlah wanita usia 30-50 tahun dilakukan deteksi dini kanker serviks 5) Persentase puskesmas melaksanakan pelayanan PKPR (Pelayanan

kesehatan peduli remaja)

6) Jumlah sekolah mendapatkan pembinaan penanggulangan kanker terpadu paripurna (PKTP

(25)

Perjanjian Kinerja

35

1) Persentase respon verifikasi terhadap SKDR dalam waktu kurang dari 24

jam

2) Persentase Desa/kelurahan mengalami KLB ditangani < 24 jam

2.1.3.2.16 Meningkatnya persentase bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap

1) Persentase bayi usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap 2) Persentase desa yang mencapai universal child imunisation (UCI)

2.1.3.2.17 Meningkatnya kualitas lingkungan

1) Persentase tempat-tempat umum memenuhi syarat kesehatan 2) Persentase puskesmas melaksanakan pengelolaan limbah medis 3) persentase desa/kel yang ODF/stop buang air besar sembarangan 4) Persentase desa/kel STBM

5) Persentase cholinesterase darah masyarakat yang berpotensi terpapar pestisida memenuhi syarat

6) Persentase tempat pengelolaan pestidida memenuhi syarat 7) Cakupan pengendalian vektor lalat di TPS

2.1.3.2.18 Meningkatnya akses masyarakat terhadap sanitasi dasar

1) Persentase penduduk dengan akses sanitasi dasar yang memenuhi syarat 2) Persentase rumah sehat

3) Persentase sumber air minum memenuhi syarat kesehatan

2.1.3.2.19 Persentase tempat pengelolaan makanan memenuhi syarat kesehatan

1) Persentase tempat pengelolaan makanan memenuhi syarat kesehatan 2) Persentase tempat pengelolaan makanan memenuhi syarat kesehatan

2.1.3.2.20 Persentase desa/kel yang menyelenggarakan tatanan kawasan sehat

(26)

Perjanjian Kinerja

36

2) Jumlah Desa/kelurahan yang mengikuti lomba kebersihan dan PSN

Tingkat Kota Denpasar

2.1.4 Strategi dan Kebijakan

Strategi dan kebijakan yang ditempuh Dinas Kesehatan Kota Denpasar dalam menangani masalah kesehatan di Kota Denpasar mengacu pada strategi dan kebijakan Pemerintah Kota Denpasar yang tertuang pada RPJMD Kota Denpasar Tahun 2016-2021.

Kebijakan umum yang ditempuh Pemerintah Kota Denpasar dalam melaksanakan bidang urusan kesehatan periode 2016-2021 antara lain:

1. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas bagi masyarakat melalui Pelayanan Kesehatan Primer (Primary Health Care) di Puskesmas pembantu, puskesmas dan rumah sakit yang meliputi pemerataan mutu pelayanan dan akses pelayanan keperawatan, kebidanan dan ketekhnisian, penunjang medic, sarana dan prasarana dan peralatan kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan rujukan berkualitas yang dapat dijangkau oleh masyarakat melalui:

a. Optimalisasi sumberdaya manusia melalui kerjasama pelatihan dan pendidikan pada bidang kesehatan

b. Menciptakan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat (JPKM) untuk menurunkan biaya kesehatan dan meningkatkan daya beli masyarakat c. Menciptakan iklim budaya sehat melalui paradigma sehat dan pelibatan

peran serta masyarakat dalam pengambilan keputusan bidang kesehatan 2. Meningkatkan mutu system informasi kesehatan, mutu perencanaan di

tingkat puskesmas dan kemampuan teknis untuk pelaksanaan deteksi dini masalah kesehatan, pemberdayaan masyarakat, pemantauan, penyehatan dan pengawasan kualitas kesehatan lingkungan.

3. Meningkatkan cakupan, mutu, dan keberlangsungan upaya pencegahan penyakit dan pelayanan kesehatan ibu, bayi, balita remaja, usia kerja dan usia lanjut, kesehatan kerja dan olahraga, pembinaan, pengembangan dan pengawasan upaya kesehatan tradisional dan komplementer

(27)

Perjanjian Kinerja

37

4. Meningkatkan mutu penyelenggaraan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular untuk upaya cegah tangkal terhadap masuk dan keluarnya penyakit yang berpotensi menimbulkan kedaruratan kesehatan masyarakat dan meningkatkan dan meningkatkan kualitas lingkungan, menurunkan angka kesakitan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, peningkatan surveillance, karantina kesehatan, dan kesehatan matra, meningkatkan pencegahan dan penanggulangan penyakit bersumber binatang

5. Meningkatkan akses, kemandirian dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan melalui pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat rasional di fasilitas kesehatan, persediaan obat, vaksin dan perbekalan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau di pelayanan kesehatan pemerintah, meningkatkan pengendalian pra dan pasca pemasaran alat kesehatan dan PKRT

6. Meningkatkan ketersediaan dan mutu sumber daya manusia kesehatan sesuai dengan standar pelayanan kesehatan

7. Meningkatkan pemberdayaan kesehatan masyarakat bidang kesehatan melalui tokoh masyarakat, organisasi swadaya masyarakat dan dunia usaha.

2.1.5 Program dan Kegiatan

Untuk tahun 2016 Dinas Kesehatan Kota Denpasar melaksanakan 19 program dengan 44 kegiatan :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. 1.1. Pelayanan Administrasi Perkantoran.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. 2.1. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur.

(28)

Perjanjian Kinerja

38

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.

3.1. Pendidikan dan pelatihan formal.

4. Program Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan. 4.1. Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan.

4.2. Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan. 5. Program Upaya Kesehatan Masyarakat.

5.1. Pelayanan kesehatan penduduk miskin di Puskesmas dan jaringannya 5.2. Pemeliharaan dan Pemulihan Kesehatan

5.3. Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas dan jaringannya

5.4. Peningkatan Kesehatan Masyarakat

5.5. Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan 5.6. Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan

6. Program Pengawasan Obat dan Makanan

6.1. Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya 7. Program pengembangan obat asli Indonesia

7.1. Peningkatan promosi obat bahan alam Indonesia di dalam dan luar negari

8. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.

8.1. Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat. 8.2. Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat.

8.3. Peningkatan pemanfaatan sarana kesehatan. 9. Program Perbaikan Gizi Masyarakat.

(29)

Perjanjian Kinerja

39

9.1.Penanggulangan kurang energy protein (KEP), Anemia Gizi Besi, Gangguan akibat kurang yodium (GAKY), kurang vitamin A, dan kekurangan zat gizi mikro lainnya.

9.2. Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi. 10. Program Pengembangan Lingkungan Sehat.

10.1. Pengkajian pengembangan lingkungan sehat 10.2. Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat

11. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular. 11.1. Penyemprotan/fogging sarang nyamuk.

11.2. Pengadaan alat fogging dan bahan-bahan fogging. 11.3. Pengadaan vaksin penyakit menular

11.4. Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah.

11.5. Pelayanan pecegahan dan penanggulangan penyakit menular. 11.6. Peningkatan surveillance epidemiologi dan penanggulangan wabah. 11.7. Pencegahan dan penanggulangan penyakit endemic/epidemik. 11.8. Pelayanan pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS 11.9. Pencegahan dan penanggulangan penyakit Tuberkulosa (TBC)

11.10. Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi (kie) pencegahan dan Pembrantasan penyakit .

12. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan.

12.1. Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesehatan 13. Program pelayanan kesehatan penduduk miskin

(30)

Perjanjian Kinerja

40

14. Program Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana

puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya. 14.1. Pengadaan sarana dan prasarana posyandu. 15. Program Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan

15.1 Kemitraan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

16.Program Peningkatan pelayanan kesehatan untuk balita. 16.1 Pelatihan dan pendidikan perawatan anak balita. 17. Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia.

17.1. Pelayanan kesehatan.

17.2. Pelayanan Pemeliharaan kesehatan (lansia)

18. Program Pengawasan dan Pengendalian kesehatan makanan.

18.1.Pengawasan dan pengendalian keamanan dan kesehatan makanan hasil produksi rumah tangga.

18.2.Pengawasan dan pengendalian keamanan dan kesehatan makanan restaurant.

18.3 Pengawasan dan pengendalian keamanan dan kesehatan makanan kantin sekolah

19. Program Peningkatan Keselamatan Ibu melahirkan dan Anak. 19.1. Pelayanan kesesehatan ibu dan anak secara terpadu. 19.2. Pelayanan Kesehatan ibu bersalin dan bayi baru lahir.

(31)

Perjanjian Kinerja

41

Indikator kinerja utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu

tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Agar pembangunan kesehatan dapat diselenggarakan dengan berhasil guna dan berdaya guna,maka indikator sasaran kesehatan utama yang akan dicapai oleh Dinas Kesehatan Kota Denpasar sampai pada akhir tahun 2016 adalah :

(32)

Perjanjian Kinerja

27

NO Sasaran RPJMD INDIKATOR KINERJA UTAMA

CARA PERHITUNGAN TARGET

2016 2017 2018 2019 2010 2021 1 Menciptakan jaminan pemeliharaan

kesehatan masyarakat (JPKM) untuk menurunkan biaya kesehatan dan meningkatkan daya beli masyarakat

Persentase kepesertaan masyarakat dalam JKN

Jml kepesertaan masyarakat dalam JKN/ jumlah penduduk x 100%

50 70 85 100 100 100

2 Menciptakan iklim budaya sehat melalui paradigma sehat dan pelibatan peran serta masyarakat dalam pengambilan keputusan bidang kesehatan

Persentase RT ber PHBS Jml RT ber PHBS/ jml rumah dipantau x 100% 79 80 81 82 85 85

Persentase satuan pendidikan dasar mendapatkan promosi kesehatan

Jml satuan pendidikan dasar mendapatkan promosi kesehatan/ seluruh satuan pendidikan dasar yang ada x 100%

100 100 100 100 100 100

Persentase puskesmas dan puskesmas pembantu melaksanakan promosi kesehatan

Jml puskesmas dan puskesmas pembantu melaksanakan promosi kesehatan/ Jml seluruh puskesmas dan puskesmas pembantu x 100%

(33)

Perjanjian Kinerja

28

3 Meningkatkan mutu system informasi kesehatan, mutu perencanaan di tingkat puskesmas dan kemampuan teknis untuk pelaksanaan deteksi dini masalah kesehatan, pemberdayaan masyarakat, pemantauan, penyehatan dan pengawasan kualitas kesehatan lingkungan.

Nilai LKIP Hasil penilaian dari inspektorat B B B B B B

Cakupan pelayanan system informasi terintegrasi

Jumlah Puskesmas yang menggunakan sistem informasi terintegrasi dengan dinas kesehatan/ jumlah seluruh puskemas yang ada x 100 %

90 100 100 100 100 100

Persentase siswa pendidikan dasar mendapatkan promosi kesehatan

Jml siswa pendidikan dasar mendapatkan promosi kesehatan/ Jml seluruh siswa pendidikan dasar x 100%

100 100 100 100 100 100

Jumlah Desa/kel memiliki Posbindu

Jml Desa/kel memiliki Posbindu/ Jml desa/kel yang ada 17 24 31 38 43 43 Persentase Usia 20 – 59

Tahun Mendapatkan Skrining Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan Reproduksi Sesuai Standar

Jml Usia 20 – 59 Tahun Mendapatkan Skrining Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan Reproduksi Sesuai Standar/ Penduduk Usia 20 – 59 Tahun

100 100 100 100 100 100

Jml desa/ kelurahan melaksanakan STBM

Jml desa/ kelurahan melaksanakan STBM/ Jml desa/ kelurahan yang ada

(34)

Perjanjian Kinerja

29

Persentase sarana air minum dilaksanakan pengawasan

Jml sarana air minum dilaksanakan pengawasan/Jml sarana air minum

75 75 75 75 75 75

Persentase tempat-tempat umum memenuhi syarat kesehatan

Jml tempat-tempat umum memenuhi syarat kesehatan/ Jumlah tempat-tempat umum yang ada

95 95 95 95 95 95

Persentase TPM memenuhi syarat kesehatan

Jml TPM memenuhi syarat kesehatan/ Jumlah TPM yang ada x 100

25 30 35 40 45 45

Jumlah Desa/ kel melaksanakan tatanan kawasan sehat

Jumlah Desa/ kel melaksanakan tatanan kawasan sehat 43 43 43 43 43 43

4 Meningkatkan cakupan, mutu, dan keberlangsungan upaya pencegahan penyakit dan pelayanan kesehatan ibu, bayi, balita remaja, usia kerja dan usia lanjut, kesehatan kerja dan olahraga, pembinaan, pengembangan dan pengawasan upaya kesehatan tradisional dan komplementer

Cakupan ibu hamil mendapatkan pelayanan K4

Jml ibu hamil mendapatkan pelayanan K4/jml seluruh ibu hamil x 100

98 98 98 98 98 98

Persentase persalinan di fasilitas kesehatan

Jml persalinan di fasilitas kesehatan/jml seluruh persalinan

100 100 100 100 100 100 Persentase ibu nifas

mendapatkan pelayanan kes

Jml ibu nifas mendapatkan pelayanan kes/jml ibu nifas x 100

(35)

Perjanjian Kinerja

30

Jumlah puskesmas terakreditasi

Jumlah puskesmas terakreditasi 2 5 4 0 0 0

Angka kematian ibu/100.000 KH

Jumlah ibu yang meninggal karena hamil, bersalin dan nifas di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu/ jumlah kelahiran hidup di wilayah dan pada kurun waktu yang sama x 100.000 KH

100 98 96 94 92 90

Angka kematian bayi/1000 KH

Jumlah bayi usia 0-11 bulan yang meninggal di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu/jumlah kelahiran hidup di wilayah dan pada kurun waktu yang sama x 1000

15 12 10 8 8 8

Angka kematian balita/1000 KH

Jumlah anak usia 12-59 bulan yang meninggal di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu/jumlah kelahiran hidup di wilayah dan pada kurun waktu yang sama x 1000

15 12 10 8 8 8

Persentase bumil KEK mendapatkan PMT

Jumlah bumil KEK mendapatkan PMT/Jumlah bumil x 100%

50 65 70 75 80 80

Persentase balita gizi kurang

Jml balita gizi kurang/jumlah balita x 100 8 8 6 5 4 4 Persentase puskesmas

melaksanakan kesehatan

Jml puskesmas melaksanakan kesehatan olah raga/ jml seluruh Puskesmas x 100%

(36)

Perjanjian Kinerja

31

olah raga Persentase puskesmas melaksanakan pelayanan kesehatan tradisional

Jml puskesmas melaksanakan pelayanan kesehatan tradisional/ jml seluruh Puskesmas x 100%

10 10 20 20 20 20

5 Meningkatkan mutu penyelenggaraan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular untuk upaya cegah tangkal terhadap masuk dan keluarnya penyakit yang berpotensi menimbulkan kedaruratan kesehatan masyarakat dan meningkatkan dan meningkatkan kualitas lingkungan, menurunkan angka kesakitan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, peningkatan surveillance, karantina kesehatan, dan kesehatan matra, meningkatkan pencegahan dan penanggulangan penyakit bersumber binatang

IR DBD per 100.000 penduduk

Jml kasus DBD/Jml penduduk x 100% 215 210 205 200 195 195 Prevalensi HIV/AIDS Jumlah penderita HIV/jml penduduk x 100% <0,5% <0,5

% <0,5 % <0,5 % <0,5 % <0,5 % Angka kesembuhan penderita TB

Jumlah pasien TB Paru BTA + yang sembuh di suatu wilayah selama periode tertentu/ Jumlaj Pasien TB Paru BTA + yang diobati diwilayah dan pada kurun waktu yang sama x 100%

75 76 77 78 79 79

Persentase Respons Verifikasi terhadap SKDR dalam Waktu Kurang dari 24 Jam

Jumlah signal kewaspadaan dini yang direspon oleh dinas kesehatan dalam waktu kurang dari 24 jam/jumlah signal kewaspadaan dini yang muncul x 100%

100 100 100 100 100 100

Persentase bayi usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap

Jumlah bayi yang mendapat satu kali imunisasi hepatitis B, satu kali imunisasi BCG, Tiga kali imunisasi DPT,HB dan Hib, empat kali imunisasi polio dan satu kali imunisasi campak dalam kurun waktu satu tahun / jumlah bayi dalam kurun waktu yang sama x 100%

(37)

Perjanjian Kinerja

32

Persentase desa yang mencapai universal child imunisation (UCI)

Jumlah desa yang mencapai universal child imunisation (UCI)/jumlah seluruh desa yg ada x 100%

100 100 100 100 100 100

6 Meningkatkan akses, kemandirian dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan melalui pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat rasional di fasilitas kesehatan, persediaan obat, vaksin dan perbekalan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkaU di pelayanan kesehatan pemerintah, meningkatkan pengendalian pra dan pasca pemasaran alat kesehatan dan PKRT

Persentase ketersediaan obat, vaksin dan alkes di puskesmas

Jumlah obat/vaksin sesuai satuannya di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu/jumlah kebutuhan di wilayah yang sama

91 92 93 94 95 95

Persentase penggunaan obat rasional (POR) di puskesmas

P(A)ISPA: Persentase penggunaan antibiotik pada kasus ispa non penumonia

P(A) Diare Persentase penggunaan antibiotik pada diare non spesifik

P(A) Myalgia: Persentase penggunaan injeksi pada kasus Myalgia

R(T) Rerata item jenis obat perlembar resep pada tiga kasus

100 100 100 100 100 100

Persentase pengawasan produk alkes dan PKRT

Jumlah pengawasan produk alkes dan PKRT/Jumlah Produk alkes dan PKRT yang ada

(38)

Perjanjian Kinerja

33

Persentase tenaga kesehatan memiliki STR

Jumlah tenaga kesehatan memiliki STR/ Jumlah Seluruh Tenaga yang seharusnya memiliki STR x 100%

70 70 75 75 80 85

7 Meningkatkan pemberdayaan kesehatan masyarakat bidang kesehatan melalui tokoh masyarakat, organisasi swadaya masyarakat dan dunia usaha

Persentase posyandu aktif Jumlah posyandu Purnama + Mandiri /jumlah seluruh Posyandu yang ada x 100%

65 68 70 72 75 75

Jumlah LSM yang berperan aktif di bidang kesehatan

(39)

Perjanjian Kinerja

(40)

Perjanjian Kinerja

32

Tahun 2016 dinas kesehatan Kota Denpasar melaksanakan 19 Program dengan pendanaan:

No PROGRAM ANGGARAN

I Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 6.419.758.817

II. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur

6.419.138.240

III Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya

Aparatur

168.340.000

IV. Program Pengadaan Obat dan Perbekalan

Kesehatan

2.969.595.202

V Program Upaya Kesehatan Masyarakat 7.159.254.500

VI Program Pengawasan Obat dan Makanan 27.410.000

VII Program pengembangan Obat asli Indonesia 81.604.500

VIII Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan

Masyarakat

3.103.591.850

IX Program Perbaikan Gizi Masyarakat 227.392.800

X Program Pengembangan Lingkungan Sehat 507.744.300

XI Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit

Menular

19.326.575.947

XII Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan 1.349.109.600

XIII Program pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin 6.400.000

XIV Program Pengadaan, peningkatan dan perbaikan

sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya.

26.256.400

XV Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan

Kesehatan

8.832.429.894

XVI Program Peningkatan pelayanan kesehatan anak

balita

(41)

Perjanjian Kinerja

33

XVII Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia 610.630.000

XVIII Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan

265.968.300

XIX Program Peningkatan keselamatan Ibu melahirkan

dan anak

(42)

Perjanjian Kinerja

34

TUJUAN SASARAN TARGET DAN PENDANAAN

DALAM JUTAAN RUPIAH

URAIAN INDIKATOR TUJUAN URAIAN INDIKATOR 2016 Rp

1 Meningkatnya ketersediaan dan mutu sumber daya kesehatan 1 Terwujudnya pengadaan peningkatan, pemeliharaan sarana dan prasarana di dikes puskesmas dan jaringannya 1 Terwujudnya pengadaan peningkatan, pemeliharaan sarana dan prasarana di dikes puskesmas dan jaringannya

1 Penyediaan jasa komunikasi,sumber daya air dan listrik dan alat tulis kantor

100% 6,419.7

2 Pemeliharaan rutin/berkala gedung

kantor, kendaraan dinas, dan perlengkapan gedung kantor

100%

3 Terpenuhinya sarana dan prasarana

puskesmas

100% 6,419.1

4 Terpenuhinya mobil puskesmas

keliling

6 bh

5 Pembangunan puskesmas rawat inap

terakreditasi

0 -

(43)

Perjanjian Kinerja

35

2 Meningkatnya kapasitas sumberdaya aparatur 1 Meningkatnya kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia Kesehatan

1 Pelaksanaan kursus singkat/pelatihan 7 kali 168.3

2 Terpenuhinya usulan tenaga medis

dan paramedis untuk ditugaskan di puskesmas pembantu, puskesmas dan puskesmas rawat inap

60% 3 Peningkatan kualitas data kesehatan melalui sistem informasi kesehatan yang terintegrasi 1 Tersedianya dokumen perencanaan, pelaporan dan evaluasi

1 Persentase penyelesaian dokumen perencanaan pelaporan dan evaluasi tepat waktu 100% - 1 Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat Kota Denpasar 1 Meningkatnya jumlah puskesmas terakreditasi menjadi 100% pada 2020 1 Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan standarisasi dan akreditasi

1 Persentase puskesmas terakreditasi 2 1,327.1

2 Persentase puskesmas dengan nilai

Indeks Kepuasan Konsumen (IKM) > 80

100%

3 Puskesmas berprestasi 1 Pusk

4 Tenaga kesehatan teladan 4 Nakes

5 Persentase penduduk ditemukan

katarak dilaksanakan operasi katarak

100% 6.4

(44)

Perjanjian Kinerja

36

6 Persentase penduduk dengan gangguan jiwa dirujuk

100% 160.2

7 Persentase tenaga dan sarana

kesehatan dibina 100% 32.1 2 Persentase Ketersediaan obat 95% di puskesmas pada tahun 2020 1 Ketersediaan obat dan alat kesehatan di puskesmas

1 Persentase ketersediaan obat di puskesmas 91% 1,659.3 2 Persentase penggunaan obat rasional (POR) di Puskesmas

1 Persentase penggunaan obat rasional (POR) di Puskesmas

100%

1 Terpenuhinya kebutuhan alat - alat kesehatan untuk pelayanan kesehatan dasar di pusk 100% 1,310.3 3 100% penduduk miskin mendapatkan pelayanan kesehatan 1 Pelayanan Kesehatan Penduduk miskin

1 Terlayaninya penduduk miskin melalui JKBM dan JKN 100% 55.0 4 Meningkatnya partisipasi masyarakat dan swasta dalam Persentase peserta BPJK yang terlayani di Fasilitas kesehatan

Persentase peserta BPJK yang terlayani di Fasilitas kesehatan tingkat pertama (Puskesmas)

(45)

Perjanjian Kinerja

37

pembiayaan pembangunan kesehatan tingkat pertama (Puskesmas)

Persentase kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

50%

1 Meningkatkan status kesehatan ibu, anak dan lansia 1 Menurunkan angka kematian ibu melahirkan menjadi 90 per 100.000 KH pada tahun 2021 1 Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi, anak remaja dan lansia

1 Persentase puskesmas yang melaksanakan kelas ibu hamil

100% 916.7

2 Menurunkan angka kematian bayi menjadi 8 per 1000 pada tahun

2021

2 cakupan ibu hamil mendapatkan pelayanan K1

100%

3 Menurunkan persentase bayi berat lahir rendah (BBLR) menjadi < 5% pada tahun

2021

3 cakupan ibu hamil mendapatkan pelayanan K4 98% 4 Meningkatnya persalinan di fasilitas kesehatan menjadi 100% pada 2021

4 Persentase puskesmas yang melakukan orientasi program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K)

100%

5 Persentase Ibu Hamil Mendapatkan Pelayanan Antenatal Sesuai Standar

(46)

Perjanjian Kinerja

38

6 Persentase Ibu Bersalin dan Nifas Mendapatkan Pelayanan

100%

7 Persalinan dan Nifas Sesuai Standar di Puskesmas dan Jaringannya

100%

8 Cakupan ibu hamil dengan komplikasi tertangani

80%

9 persentase persalinan di fasilitas kesehatan

100%

10 Cakupan pelayanan ibu nifas (KF1) 98%

11 Cakupan pelayanan ibu nifas Ke 3 (KF3)

98%

12 Menurunkan angka kematian ibu melahirkan

100/100.000 KH

13 Persentase Bayi Baru Lahir

Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Sesuai Standar

100%

14 Persentase bayi dengan BBLR <5%

15 Cakupan kunjungan neonatus pertama kali (KN1)

(47)

Perjanjian Kinerja

39

16 Cakupan kunjungan neonatus lengkap (KN3)

98%

17 Cakupan Neonatal dengan komplikasi ditangani

80%

18 Cakupan pelayanan bayi 92% 65.9

19 Menurunkan angka kematian bayi 15/1000 KH

20 Persentase KB Aktif 70%

21 Cakupan pelayanan balita 80% 94.2

22 Persentase Usia Bawah Lima Tahun (Balita) Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Sesuai Standar

100%

23 cakupan kunjungan balita 91%

24 Persentase puskesmas mampu melaksanakan penanganan KTA (kekerasan terhadap anak)

100%

25 Persentase puskesmas

menyelenggarakan kelas ibu balita

(48)

Perjanjian Kinerja

40

26 persentase anak balita di SDIDTK (Stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang)

92%

27 Persentase puskesmas melaksanakan manjemen terpadu balita sakit (MTBS dan Manajemen terpadu balita muda (MTBM)

100%

28 Menurunkan angka kematian Balita 15/1000 KH

29 Persentase lansia memperoleh pelayanan kesehatan

72% 584.3

30 Persentase puskesmas ramah lansia

100% 82.7

31 Persentase Usia 60 tahun Keatas Mendapatkan Skrining

Kesehatan Sesuai Standar

100% 1 Mengatasi masalah gizi di masyarakat terutama pada kelompok rentan 1 100 % Balita Gizi buruk mendapatkan perawatan 1 Persentase balita gizi buruk mendapat perawatan

Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan

100% 158.9

(49)

Perjanjian Kinerja

41

2 Menurunkan prevalensi Balita Gizi kurang dan gizi buruk menjadi 4% pada 2021

2 Menurunkan prevalensi Balita Gizi kurang dan gizi buruk

Prevalensi balita gizi kurang dan gizi buruk

8%

3 Meningkatnya status gizi ibu hamil dan balita

3 Meningkatnya status gizi balita dan bumil KEK

Persentase bumil mendapat tablet tambah darah (TTD)

99%

Persentase ibu hamil dengan kurang energi kronik (KEK) mendapat makanan tambahan (PMT)

50%

Persentase balita kurus yang mendapat makanan tambahan

75% 4 Persentase bayi usia 0-6 bulan mendapatkan ASI Ekslusif

Persentase bayi usia 0-6 bulan mendapatkan ASI Ekslusif

42% 68.6

Persentase balita usia 6-59 bulan mendapat kapsul Vit A

99%

Persentase bayi baru lahir

mendapatkan inisiasi menyusu dini (IMD)

(50)

Perjanjian Kinerja

42

persentase puskesmas melaksanakan surveilans gizi

100% 26.3

Persentase balita ditimbang berat badannya di posyandu 83% 1 Meningkatnya promosi kesehatan dan peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan 1 Meningkatnya persentase posyandu aktif 75% pada tahun 2020 1 Meningkatnya Persentase pengobat tradisional memenuhi syarat

1 Persentase pengobat tradisional memenuhi syarat

55% 81.6

2 Persentase Desa/Kel dengan TOGA memenuhi syarat 60% 2 meningkatnya promosi kesehatan di SD, Puskesmas dan Puskesmas pembantu meningkatnya promosi kesehatan di SD, Puskesmas dan Puskesmas pembantu

1 Persentase Satuan Pendidikan Dasar mendapatkan Promosi Kesehatan

100% 2,599.8

2 Persentase Puskesmas dan

Puskesmas Pembantu Melaksanakan Promosi Kesehatan

100%

3 Persentase Promosi untuk

Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Kesehatan

(51)

Perjanjian Kinerja

43

3 Meningkatnya Persentase rumah tangga yang melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) menjadi 85% ditahun 2021 1 Meningkatnya Persentase rumah tangga yang melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

1 Persentase rumah tangga yang melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

79% 287.8

2 Persentase desa siaga aktif 100%

3 Persentase posyandu aktif 65%

4 Persentase siswa SD dan Remaja (15-19 tahun) Mendapatkan Skrining Kesehatan Sesuai Standar 100% pada 2020 1 Persentase Siswa Satuan Pendidikan Dasar Mendapatkan Skrining Kesehatan Sesuai Standar

1 Persentase Siswa Satuan Pendidikan Dasar Mendapatkan Skrining Kesehatan Sesuai Standar

100%

2 Persentase Usia 15 – 19 tahun Mendapatkan Skrining Kesehatan

Sesuai Standar 100%

3 Persentase Puskesmas yang

melaksanakan kesehatan kerja 10%

4 Persentase Puskesmas yang

melaksanakan kesehatan olahraga 10%

1 Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular dan 1 Menurunkan Incidence rate penyakit DBD menjadi 195/100.000 1 Menurunnya angka kematian dan kesakitan akibat penyakit bersumber

1 Incidence rate penyakit DBD 215/100000 pddk 1,834.1 2 CFR penyakit DBD < 1% 1,498.2

(52)

Perjanjian Kinerja

44

tidak menular penduduk binatang 3 Persentase kasus gigitan hewan penular rabies mendapatkan penanganan 80 710.1 2 Menurunkan prevalensi HIV/AIDS menjadi <5% 2 menurunnya angka kematian dan kesakitan akibat penyakit menular langsung

1 Prevalensi HIV /AIDS <0, 5 1,919.2

2 Persentase angka kasus HIV yang diobati

47% 897.7

3 Persentase Terduga HIV dan AIDS Mendapatkan Pemeriksaan HIV-AIDS Sesuai Standar

100%

4 Angka kesembuhan penderita TB 75%

5 Persentase terduga Tuberkulosis Mendapatkan Pemeriksaan Tuberkulosis Sesuai Standar

100% 451.1 3 Meningkatnya kewaspadaan dan penanggulangan wabah 1 Meningkatnya kewaspadaan dan penanggulangan wabah

3 Persentase Respons Verifikasi terhadap SKDR dalam Waktu Kurang dari 24 Jam

100% 131.3

4 Persentase Desa/kelurahan mengalami KLB ditangani < 24 jam 100% 4 1 Meningkatnya upaya pencegahan dan deteksi dini

1 JUMLAH desa/kelurahan yang

melaksanakan pos pembinaan terpadu (Pos Bindu) PTM

(53)

Perjanjian Kinerja

45

penyakit tidak menular

2 Jumlah puskesmas yang melayani konseling berhenti merokok

6 Pusk 418.3

3 Persentase Usia 20 – 59 Tahun Mendapatkan Skrining Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan Reproduksi Sesuai Standar

100% 615.6

4 jumlah wanita usia 30-50 tahun dilakukan

deteksi dini kanker serviks 1600 orang

5 Persentase puskesmas melaksanakan pelayanan PKPR (Pelayanan kesehatan peduli remaja)

100%

6 Jumlah sekolah mendapatkan pembinaan penanggulangan kanker terpadu paripurna (PKTP 15 sekolah 5 Meningkatnya bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap menjadi 100% 1 Meningkatnya persentase bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap

1 Persentase bayi usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap

100% 3,173.4

2 Persentase desa yang mencapai universal child imunisation (UCI)

100%

2 Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan

1 Persentase desa/kelurahan STBM 80% pada tahun 2020 1 Meningkatnya kualitas lingkungan

1 Persentase tempat-tempat umum memenuhi syarat kesehatan

95% 1,131.3

(54)

Perjanjian Kinerja

46

sehat

2 Persentase puskesmas melaksanakan pengelolaan limbah medis

100%

3 persentase desa/kel yang ODF/stop buang air besar sembarangan

80%

4 Persentase desa/kel STBM 75%

5 Persentase cholinesterase darah masyarakat yang berpotensi terpapar pestisida memenuhi syarat

100%

6 Persentase tempat pengelolaan pestidida memenuhi syarat

100%

7 Cakupan pengendalian vektor lalat di TPS 100% 2 Meningkatnya akses masyarakat terhadap sanitasi dasar

1 Persentase penduduk dengan akses sanitasi dasar yang memenuhi syarat

75%

2 Persentase rumah sehat 98%

3 Persentase sumber air minum memenuhi syarat kesehatan

62% 2 Persentase tempat pengelolaan makanan 1 Persentase tempat pengelolaan makanan

1 Persentase hasil produksi Rumah Tangga tidak mengandung bahan berbahaya

100% 27.4

(55)

Perjanjian Kinerja

47

memenuhi syarat kesehatan memenuhi syarat kesehatan

2 Persentase tempat pengelolaan makanan memenuhi syarat kesehatan

25% 80.5 3 Seluruh Desa/kelurahan di Kota Denpasar menyelenggarakan tatanan kawasan sehat Persentase desa/kel yang menyelenggarakan tatanan kawasan sehat

1 Persentase desa/kel yang

menyelenggarakan tatanan kawasan sehat

100% 578.8

2 Jumlah Desa/kelurahan yang

mengikuti lomba kebersihan dan PSN Tingkat Kota Denpasar

4 desa/kel di 4 kec

103.7

(56)

Perjanjian Kinerja

48

AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2016

Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah.

Pengukuran kinerja Dinas Kesehatan Kota Denpasar dilakukan berdasarkan Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2016-2021 serta dokumen perjanjian kinerja Dinas Kesehatan Kota Denpasar Tahun 2016. Pengukuran tingkat capaian kinerja dimaksud,dilakukan dengan cara membandingkan antara Target pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan dengan realisasinya.Dasar hukum yang dipergunakan dalam penilaian adalah berpedoman kepada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja. Dalam peraturan ini juga mengatur tentang kriteria yang dipergunakan dalam penilaian kinerja organisasi pemerintah. Akan tetapi untuk menggambarkan skala nilai peringkat kinerja dikutip dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, yaitu sebagai berikut:

digunakan skala ordinal sbb :

a. > 90 % Sangat Tinggi (sangat berhasil) b. 75% s/d 90% Tinggi (berhasil)

c. 65% s/d 75% Sedang (cukup berhasil)

BAB

III

(57)

Perjanjian Kinerja

49

d. 50% s/d 65% Rendah (kurang Berhasil

e. < 50 % Sangat Rendah (tidak berhasil)

Tabel 3.1

Capaian Kinerja Dinas Kesehatan Kota Denpasar Tahun 2016

SASARAN Target Realisasi Kinerja

URAIAN INDIKATOR 2016 2016 2016 1 Terwujudnya pengadaan peningkatan, pemeliharaan sarana dan prasarana di dikes puskesmas dan jaringannya 1 Penyediaan jasa

komunikasi,sumber daya air dan listrik dan alat tulis kantor

100% 100% 100%

2 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor, kendaraan dinas, dan perlengkapan gedung kantor

100% 100% 100%

3 Terpenuhinya sarana dan prasarana puskesmas

100% 100% 100%

4 Terpenuhinya mobil puskesmas keliling

6 bh 6 bh 100%

5 Pembangunan puskesmas rawat inap terakreditasi 0 0 0 1 Meningkatnya kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia Kesehatan 6 Pelaksanaan kursus singkat/pelatihan 7 kali 7 kali 100

7 Terpenuhinya usulan tenaga medis dan paramedis untuk ditugaskan di puskesmas pembantu, puskesmas dan puskesmas rawat inap

60% 60% 100% 1 Tersedianya dokumen perencanaan, pelaporan dan evaluasi 8 Persentase penyelesaian

dokumen perencanaan pelaporan dan evaluasi tepat waktu

100% 100% 100% 1 Meningkatnya mutu pelayanan 9 Persentase puskesmas terakreditasi 2 2 100%

Gambar

TABEL 1.1 REKAPITULASI TENAGA BERDASARKAN PENDIDIKAN PADA DINAS KESEHATAN  KOTA DENPASAR TAHUN 2016
Grafik 3.1 AKI Kota Denpasar Tahun 2012-2016
Tabel IV.2

Referensi

Dokumen terkait

Ketrampilan menjelaskan adalah penyajian informasi secara lisan yang diorganisasikan secara sistematik untuk menunjukkan adanya hubungan yang satu dengan yang

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti, yang salah satunya menyimpulkan bahwa radioaktivitas alam mempunyai korelasi yang erat dengan

0khirnya dapat kita simpulkan bah3a kondisi kendaraan umum yang tidak layak jalan, human 0khirnya dapat kita simpulkan bah3a kondisi kendaraan umum yang tidak layak jalan, human

Hasil yang didapatkan pada penelitian ini yaitu 90 % responden menggunakan saga sebagai obat sariawan, 57,5 % responden yang cara penggunaannya daun saga yang baru

Dapat disimpulkan bahwa Laporan Keuangan adalah laporan yang menyajikan informasi yang digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan mengenai posisi keuangan, kinerja

Melihat dari keempat subfokus yang dijelaskan diatas tentunya menjadi dasar dari fokus yang akan peneliti lakukan dalam pengembangan penelitian ini, adapun

Sarang yang ditimbulkan dapat sembuh secara spontan, akan tetetapi bila tidak terdapat imuniti yang adekuat, penyebaran ini akan menimbulkan keadaan cukup gawat seperti