• Tidak ada hasil yang ditemukan

SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)

Dalam dokumen 20111231 financial statements Audited (Halaman 49-51)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimated and Assumptions (continued)

Aset Pajak Tangguhan (lanjutan) Deferred Tax Assets (continued) Pada tanggal 31 Desember 2011, Grup memiliki

aset pajak tangguhan-rugi fiskal sebesar Rp9.338.549 (31 Desember 2010: Rp2.973.417) (Catatan 13e). Rugi fiskal tersebut terkait kepada Entitas-entitas Anak yang sebagian besar tanaman perkebunannya masih belum menghasilkan atau baru mulai menghasilkan.

As of December 31, 2011, the Group has deferred tax assets-tax losses amounting to Rp9,338,549 (December 31, 2010: Rp2,973,417) (Note 13e). These tax losses related to Subsidiaries where most of the plantations are still in immature stage or just started to mature.

Pensiun dan Imbalan Kerja Pension and Employee Benefits

Pengukuran kewajiban dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Grup langsung diakui dalam laba atau rugi pada saat terjadinya. Sementara Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Grup dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Nilai tercatat neto liabilitas imbalan kerja Grup pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp42.690.080 (31 Desember 2010: Rp24.995.288) (Catatan 16).

The measurement of the Group’s obligations and cost for pension and employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Group’s assumptions are recognized immediately in the profit or loss as and when they occurred. While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual experiences or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its estimated liabilities for pension and employee benefits and net employee benefits expense. The net carrying amount of the Group’s employee benefits liability as of December 31, 2011 was Rp42,690,080 (December 31, 2010: Rp24,995,288) (Note 16).

Penurunan 1,5 persen tingkat diskonto tahunan menyebabkan penurunan/kenaikan beban imbalan kerja neto atau liabilitas imbalan kerja neto sebesar Rp17.694.792 dan Rp10.659.470 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Catatan 16).

A decrease of 1.5 percent in the annual discount rate will cause decrease/increase in the net employee’s benefit expense or net employee benefits liability amounting to Rp17,694,792 and Rp10,659,470, respectively, for the years ended December 31, 2011 and 2010 (Note 16).

Penyusutan Aset Tetap Depreciation of Fixed Assets

Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara empat (4) sampai dengan dua puluh (20) tahun, yang merupakan umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Grup menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.

The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line basis over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these fixed assets to be within four (4) to twenty (20) years, which are common life expectancies applied in the industries where the Group conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised.

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)

3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY

(continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Penyusutan Aset Tetap (lanjutan) Depreciation of Fixed Assets (continued) Nilai buku neto aset tetap Grup pada tanggal

31 Desember 2011 adalah sebesar Rp983.776.805 (31 Desember 2010: Rp653.245.950) (Catatan 10).

The net book value of the Group’s fixed assets as of December 31, 2011 was Rp983,776,805 (December 31, 2010: Rp653,245,950) (Note 10).

Instrumen Keuangan Financial Instruments

Grup mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu berdasarkan nilai wajar pada pengakuan awal, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti objektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Grup menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan dapat mempengaruhi secara langsung laba/rugi Grup. Nilai tercatat aset keuangan dalam laporan perubahan posisi keuangan konsolidasian pada 31 Desember 2011 adalah Rp410.530.328 (31 Desember 2010: Rp634.200.469) (Catatan 29), sedangkan nilai tercatat liabilitas keuangan dalam laporan perubahan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2011 adalah Rp723.884.026 (31 Desember 2010: Rp587.042.651) (Catatan 29).

The Group recorded certain financial assets and liabilities initially based on fair values, which requires the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement were determined using verifiable objective evidences, the amount of changes in fair values would differ if the Group utilized different valuation methodology. Any changes in fair values of these financial assets and liabilities would affect directly the Group’s profit or loss. The carrying value of financial assets in the consolidated statements of financial position as of December 31, 2011 is Rp410,530,328 (December 31, 2010: Rp634,200,469) (Note 29), while the carrying value of financial liabilities carried in the consolidated statements of financial position as of December 31, 2011 is Rp723,884,026 (December 31, 2010: Rp587,042,651) (Note 29).

Pajak Penghasilan Income Tax

Penentuan provisi perpajakan memerlukan pertimbangan signifikan, yang mana keputusan final atas provisi perpajakan tersebut bisa berbeda dari jumlah yang tercatat. Utang pajak penghasilan badan pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp30.503.158 (31 Desember 2010: Rp49.959.410) (Catatan 13a).

Determining of the tax provison needs significant judgments, in which the final asessment of those tax provison could differ from the carrying amount. The corporate income tax payable as of December 31, 2011 was Rp30,503,158 (December 31, 2010: Rp49,959,410) (Note 13a).

Penyisihan Penurunan Nilai Pasar dan Keusangan Persediaan

Allowance for Decline in Market Values and Obsolescence of Inventories

Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya untuk penjualan. Penyisihan dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh persediaan dapat digunakan dan tidak diperlukan penyisihan persediaan usang pada tanggal 31 Desember 2011.

Allowance for decline in market values and obsolescence of inventories is estimated based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the inventories’ own physical conditions, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to be incurred for their sales. The allowance is re- evaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated. Management believes that all inventories can be used and no provision for inventory obsolescence is necessary as of December 31, 2011.

Dalam dokumen 20111231 financial statements Audited (Halaman 49-51)

Dokumen terkait