• Tidak ada hasil yang ditemukan

UTANG BANK (lanjutan) BANK LOANS (continued) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”)

Dalam dokumen 20111231 financial statements Audited (Halaman 67-70)

(lanjutan)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) (continued)

Sungai Rangit Sungai Rangit

Sungai Rangit mendapat fasilitas kredit dari Mandiri dengan rincian sebagai berikut:

Sungai Rangit obtained loan facilities from Mandiri, with the following details:

a. Fasilitas maksimal Rp215.000.000, digunakan untuk membayar utang dari fasilitas kredit di PT Bank Central Asia Tbk, yang akan dilunasi dalam lima (5) tahun lima (5) bulan terhitung sejak tanggal perjanjian kredit. Pada tanggal 11 September 2009, Sungai Rangit telah menggunakan seluruh fasilitas pinjaman ini dan akan jatuh tempo pada tanggal 23 Desember 2014.

a. Facility at the maximum credit amount of Rp215,000,000 to repay the investment credit from PT Bank Central Asia Tbk. The facility is repayable in five (5) years and five (5) months, starting from the loan agreement date. On September 11, 2009, Sungai Rangit has used all of loan facilities and will due on December 23, 2014.

b. Fasilitas maksimal Rp85.000.000, digunakan untuk membiayai kebun dan pengeluaran modal serta kebutuhan lainnya, yang akan dilunasi dalam delapan (8) tahun enam (6) bulan terhitung sejak tanggal perjanjian kredit. Pada tanggal 31 Desember 2011, Sungai Rangit telah menggunakan seluruh fasilitas kredit ini. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 23 Desember 2017.

b. Facility at the maximum credit amount of Rp85,000,000 to expand the plantation activities and capital expenditure, which is repayable in eight (8) years and six (6) months, starting from the loan agreement date. On December 31, 2011, Sungai Rangit has fully utilised this loan facility. This loan facility will due on December 23, 2017.

Tingkat bunga untuk pinjaman berkisar antara 10%-10,5% pada tahun 2011 (2010: 10,5%-11%). Tingkat bunga dapat ditinjau kembali secara periodik.

The above facilities bear interest ranging from 10%-10.5% in 2011 (2010: 10.5%-11%). The interest is reviewed periodically.

Pinjaman di atas dijamin dengan Hak Guna Usaha dan Hak Guna Bangunan berikut tanaman, bangunan perumahan, bangunan pabrik dan mesin milik Sungai Rangit (Catatan 9 dan 10).

The facilities are collateralized by landrights and buildings, including plantation, buildings and machineries of Sungai Rangit (Notes 9 and 10).

Pinjaman tersebut di atas mencakup persyaratan yang membatasi hak Sungai Rangit antara lain untuk memperoleh pinjaman atau memberikan pinjaman, melakukan penyertaan baru, bertindak sebagai penjamin, memindahtangankan agunan atau harta, mengubah Anggaran Dasar Perusahaan dan melakukan likuidasi, merger atau pengambilalihan dan mengubah susunan pemegang saham Sungai Rangit, mengajukan permohonan pailit dan melakukan pembayaran bunga atas pinjaman kepada pemegang saham atau perusahaan afiliasi. Pinjaman mengharuskan Sungai Rangit untuk memenuhi persyaratan rasio keuangan sebagaimana disebutkan dalam perjanjian.

The loan contains certain restrictions on Sungai Rangit such as, among others, obtaining new loan or give borrowing, enter into new investment, provide guarantee, transfer of collateral or the Company’s assets, change the Articles of Association, enter into a liquidation, merger or acquisition, change in the composition of Sungai Rangit’s shareholders, file bankruptcy, and pay interest to shareholder or affiliate companies. The loan required Sungai Rangit to fulfill certain financial ratio as mentioned in the agreements.

15. UTANG BANK (lanjutan) 15. BANK LOANS (continued)

PT Bank DBS Indonesia (“DBS”) PT Bank DBS Indonesia (“DBS”)

Sampoerna Bio Fuels (“SBF”) Sampoerna Bio Fuels (“SBF”)

SBF mendapat fasilitas kredit dari DBS dengan rincian sebagai berikut:

SBF obtained loan facilities from DBS, with the following details:

a. Fasilitas pinjaman modal kerja maksimal Rp35.000.000 digunakan untuk membiayai modal kerja Entitas Anak (National Sago Prima) yang harus dilunasi dalam satu (1) tahun sejak tanggal perjanjian.

a. Working capital loan facility at the maximum of Rp35,000,000 to finance the Subsidiary’s (National Sago Prima) working capital requirement which is repayable in one (1) year from the agreement date.

Pada 2011, fasilitas pinjaman ini telah ditingkatkan menjadi maksimum sebesar Rp70.000.000 dan jangka waktu pinjaman telah diperpanjang satu (1) tahun.

In 2011, the loan facility has been increased to the maximum of Rp70,000,000 and the term of the loan has been extended for one (1) year.

b. Fasilitas pinjaman investasi maksimal Rp115.000.000, digunakan untuk membiayai pengeluaran modal Entitas Anak (National Sago Prima) untuk tahun 2010 sampai 2011 termasuk pembangunan infrastruktur, rehabilitasi dan penanaman kembali perkebunan sagu serta pengadaan kendaraan/peralatan dan pembangunan pabrik tepung sagu tahap pertama, yang akan dilunasi dalam delapan (8) tahun sejak penandatanganan perjanjian termasuk delapan belas (18) bulan masa tenggang.

b. Investment loan facility at the maximum of Rp115,000,000, to finance the Subsidiary’s (National Sago Prima) capital expenditure requirement in 2010 until 2011 which includes the development of infrastuctures, rehabilitation and replanting of sago plantation, acquisition of vehicles/equipment and first stage of sago starch factory, which is repayable in eight (8) years from the signing date including eighteen (18) months of grace period.

Sampai dengan 31 Desember 2011, SBF telah menggunakan seluruh fasilitas pinjaman ini. Fasilitas pinjaman ini akan berakhir pada tanggal 6 September 2018.

Until December 31, 2011, SBF has fully utilised the loan facility. This facility will due on September 6, 2018.

Tingkat bunga untuk pinjaman berkisar antara 10,25%-11% pada tahun 2011 (2010: 11%). Tingkat bunga dapat ditinjau kembali secara periodik.

Pinjaman di atas dijamin dengan jaminan korporasi yang diberikan oleh Perusahaan, perjanjian gadai seluruh saham milik SBF dalam National Sago Prima (“NSP”), jaminan pengalihan hak atas rekening bank milik SBF dan NSP, jaminan kebendaan fidusia atas mesin-mesin milik NSP yang berkaitan dengan pabrik tepung sagu tahap pertama, persediaan serta atas tagihan/piutang milik NSP yang dibiayai oleh bank dan pengalihan hasil tagihan asuransi atas mesin-mesin dan barang dagangan/persediaan milik NSP yang dijaminkan kepada bank.

The above facilities bear interest ranging from 10.25%-11% in 2011 (2010: 11%). The interest will be reviewed periodically.

The facilities are collateralized by corporate guarantee from Company, pledge of SBF’s shares in National Sago Prima (“NSP”), assignment of current accounts of SBF and NSP in the bank, fiduciary assignment of NSP’s machinery in relation to first stage of sago starch factory, inventory and receivables which financed by bank and assignment of insurance proceed of NSP’s machinery and inventory pledged to the bank.

15. UTANG BANK (lanjutan) 15. BANK LOANS (continued)

PT Bank DBS Indonesia (“DBS”) (lanjutan) PT Bank DBS Indonesia (“DBS”) (continued)

Sampoerna Bio Fuels (“SBF”) (lanjutan) Sampoerna Bio Fuels (“SBF”) (continued)

Pinjaman tersebut di atas mencakup persyaratan yang membatasi hak SBF antara lain mengubah susunan pemegang saham, mengubah jenis serta bentuk usaha, memindahtangankan agunan atau harta, menerima pinjaman atau kredit baru, mengajukan permohonan pailit, bertindak sebagai penjamin, melakukan pembayaran pinjaman kepada pemegang saham dan membayar dividen kepada pemegang saham sampai tahun 2013. Pinjaman mengharuskan SBF untuk memenuhi persyaratan rasio keuangan sebagaimana disebutkan dalam perjanjian.

The loan contains certain restrictions on SBF such as, among others, change the composition of SBF’s shareholders, change the type and forms of business, transfer of collateral or SBF’s assets, obtain new lending, file bankruptcy, provide guarantee, pay loan to shareholder and pay dividends to shareholder until 2013. The loan required SBF to fulfill certain financial ratio as mentioned in the agreements.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”)

Mutiara Bunda Jaya (“MBJ”) dan Telaga Hikmah (“TH”)

Mutiara Bunda Jaya (“MBJ”) and Telaga Hikmah (“TH”)

Pada tanggal 15 Juli 2011, Mutiara Bunda Jaya (“MBJ”) dan Telaga Hikmah (“TH”), Entitas Anak, menandatangani Perjanjian Kredit dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”).

On July 15, 2011, Mutiara Bunda Jaya (“MBJ”) and Telaga Hikmah (“TH”), Subsidiaries, signed Loan Agreements with PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”).

MBJ dan TH mendapat fasilitas kredit investasi dari BRI masing-masing sebesar Rp127.600.000 dan Rp122.900.000, digunakan untuk refinancing dan pengembangan kebun kelapa sawit Inti. Fasilitas ini akan dilunasi dalam sepuluh (10) tahun sejak penandatanganan perjanjian termasuk enam (6) tahun masa tenggang.

MBJ and TH obtained investment loan facilities from BRI amounting Rp127,600,000 and Rp122,900,000, respectively, for refinancing and oil palm Inti plantation expansion. The facility is repayable in ten (10) years starting from the signing loan agreement date including six (6) years of grace period.

Tingkat bunga untuk pinjaman sebesar 10,5% per tahun yang dapat ditinjau kembali secara periodik.

The above facilities bear interest at 10.5% per annum which is reviewed periodically.

Pinjaman di atas dijamin dengan Hak Guna Usaha berikut tanaman, bangunan perumahan dan mesin masing-masing milik MBJ dan TH (Catatan 9 dan 10).

The facilities are collateralized by landrights including plantation, buildings and machineries of MBJ and TH (Notes 9 and 10).

15. UTANG BANK (lanjutan) 15. BANK LOANS (continued)

Dalam dokumen 20111231 financial statements Audited (Halaman 67-70)

Dokumen terkait