PERLENGKAPAN PENGEBORAN TAMBANG BAWAH TANAH
3.2. Spesifikasi teknis perlengkapan pengeboran
Semua jenis perlengkapan pengeboran yang telah diuraikan di atas memiliki dibatasi berdasarkan teknis penggunaannya. Tabel-tabel di bawah ini merupakan
(a)
(b)
spesifikasi perlengkapan pengeboran yang banyak beredar di lokasi pertambangan yang diantaranya terdapat paduan operasional antara batang bor, mata bor, dan kopling.
Tabel 3.1 menunjukkan diameter dan panjang beberapa batang bor, baik ekstensi maupun integral, yang umum digunakan. Dari tabel tersebut dapat diamati bahwa makin besar diameter batang bor, makin panjang lubang bor yang dapat dibuat.
Sedangkan pada Tabel 3.2 terlihat paduan yang cocok antara diameter batang bor dengan beberapa alternatif diameter mata bor serta kedalaman lubang bor maksimum yang disarankan. Diameter batang bor terkecil 25 mm bisa dipadukan dengan mata bor berdiameter 38, 41, 45, atau 51 mm dan dapat mengebor lubang bor antara 6 m – 8 m. Demikian juga, diameter batang bor 51 mm bisa dipadukan dengan mata bor berdiameter 89, 102, 115, atau 127 mm dan dapat mengebor lubang bor antara 25 m – 28 m. Dari Tabel 3.2 terlihat bahwa makin besar diameter batang bor, makin panjang kedalaman lubang bor yang dapat dibuat.
Table 3. Spesifikasi batang bor ekstensi (Jimeno, 1995)
Tipe batang bor ekstensi Diameter batang bor Panjang batang bor Heksagonal, normal 25, 28, 32, 38 mm 3050, 3600 mm Pipa (tubular), normal 32, 38, 45, 51 mm 3050, 3600, 6100 mm MF-bulat 32, 38, 45, 51 mm 3050, 3660, 6100 mm
Table 4. Diameter batang dan mata bor serta kedalaman pengeboran maksimum (Jimeno, 1995)
Diameter batang bor
Perpaduan yang ideal antara diameter mata bor dan batang bor dengan diameter kopling tertera pada Tabel 3.3. Diameter batang bor 25 mm dapat disambung dengan batang bor berukuran sama menggunakan kopling berdiameter 36 mm.
Untuk perpaduan batang bor dengan kopling juga berlaku ketentuan bahwa makin besar diameter batang bor, makin besar juga diameter kopling yang harus dipasang.
Table 5. Diameter mata bor, batang bor dan kopling (Jimeno, 1995)
Diameter mata bor Diameter batang bor Diameter kopling
(mm) (inci) (mm) (inci) (mm) (inci)
Diameter dan panjang batang bor menentukan berat setiap batang bor. Makin besar diameter dan makin panjang batang bornya membuat batang bor tersebut semakin berat (Tabel 3.4). Berat batang bor berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengangkat, membawa dan memasangnya pada mesin bor. Penyambungan batang bor pada alat bor jumbo pada tahap persiapan tambang (development) kemungkinan besar masih bisa dilakukan oleh tenaga manusia, tetapi pada alat bor produksi yang diameter batang bornya lebih besar harus menggunakan alat khusus untuk memasang atau menyambung batang bor. Pada umumnya alat bor lubang ledak berukuran besar pada tahap produksi sudah dilengkapi dengan tangan mekanik yang mampu menggenggam dan menyambung antarbatang bor.
Table 6. Berat batang bor sesuai diameter dan panjangnya (Jimeno, 1995) Diameter pipa
Table 7. Umur layanan perlengkapan pengeboran pada pembuatan tunnel dan drift (Atlas Copco dLm Nimeno, 1995)
Perlengkapan Umur layanan (meter) pada tipe batuan
Abrasif Sedikit abrasif
Threaded insert bit
Umur layanan 100% dari umur layanan batang bor Shank adaptor
Umur layanan
- Pneumatic rock drill 1200 – 1600 - Hydraulic rock drill 2500 – 3500
Table 8. Rekomendasi penggunaan tipe bit sesuai kondisi batuan
Kondisi batuan
Insert bit Button bit
Normal Heavy
Perlengkapan pengeboran berhubungan dengan media yang mentransmisikan gaya dari mesin bor menuju permukaan batuan. Media tersebut meliputi (1) batang bor dengan nama lain drill steel, drill string, drill rod atau rod saja, (2) mata bor atau bit, (3) kopling, dan (4) shank adaptor. Untuk melancarkan proses pengeboran dengan penetrasi tinggi dan terhindar dari adanya penghancuran ulang serbuk bor (overcrush), dilakukan proses flushing agar permukaan dasar lubang bor harus selalu bersih dan menjamin mata bor kontak dengan permukaan dasar lubang bor.
Proses flushing dilakukan oleh udara atau air bertekanan tinggi. Batang bor terdiri dari dua tipe, yaitu batang bor integral dan batang bor ekstensi. Jenis-jenis mata bor meliputi button bit dan insert bit. Jenis button bits terdiri dari tipe standar (normal), heavy duty dan retrac; sedangkan insert bits terdiri dari tipe cross bit dan
X-bit. Kopling pengeboran sebagai perlengkapan untuk penyambungan terdiri dari sleeve atau berlubang tembus, semi-bridge dan tipe full-bridge.
2.4. Latihan Soal
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat atas pertanyaan di bawah ini.
1) Apakah yang dimaksud dengan batang bor integral?
A. Batang bor yang memiliki ciri bagian tangkai jangkar, batang bor dan mata bor terpisah atau tidak menyatu dalam satu batang bor.
B. Batang bor yang memiliki ciri bagian tangkai jangkar, batang bor dan mata bor terintegrasi atau menyatu menjadi satu batang bor.
C. Batang bor yang memiliki ciri panjang batang bor antara 3 – 4 m.
D. Batang bor yang memiliki cirii bagian batang bor berbentuk tubular.
2) Apakah yang dimaksud dengan batang bor ekstensi?
A. Batang bor yang memiliki ciri bagian tangkai jangkar, batang bor dan bit menjadi satu batang terintegrasi.
B. Batang bor yang memiliki panjangnya antara 0,5 – 1,5 m.
C. Batang bor yang memiliki ciri pada kedua ujungnya memiliki ulir atau seluruh panjangnya berulir untuk disambung dengan batang bor berikutnya D. Batang bor yang sudah dilengkapi dengan mata bor
3) Batang bor berbentuk pipa atau tubular karena terdapat lubang ditengah-tengah sepanjang batangnya. Apakah fungsi lubang tersebut?
A. Untuk ruang yang akan memberi kemudahan dalam proses pengeboran.
B. Untuk ruang udara yang akan meningkatkan gaya rotasi.
C. Untuk jalan aliran udara atau air bertekanan pada proses flushing.
D. Untuk jalan udara agar proses impak menjadi lebih baik.
4) Apakah yang terjadi pada proses pengeboran apabila pembilasan tidak berlangsung sempurna?
A. Mata bor dapat terjepit.
B. Akan terjadi penggerusan ulang (overcrush).
C. Pengeboran bisa terhenti.
D. Jawaban betul semua.
5) Di bawah ini ada penyataan yang benar tentang manfaat spesifikasi batang bor berdasarkan beratnya, kecuali:
A. Mengetahui batang bor dapat diangkat, dipikul dan dipasang oleh manusia.
B. Mengetahui batang bor bisa dipotong dan digerinda kemudian digunakan kembali
C. Mengetahui batang bor harus diangkat dan dipasang dengan batuan tangan mekanis.
D. Mengetahui batang bor tergolong ringan atau berat
6) Ditinjau dari alat potongnya mata bor atau bit terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
A. Drop bit dan retrac bit.
B. Ballistic bit dan insert bit.
C. Button bit dan reaming bit.
D. Button bit dan insert bit.
7) Apakah nama Gambar S7 di bawah ini dan sebutkan bagian-bagiannya?
A. Namanya reaming bit. Bagian (a) insert bit dan (b) retrac bit.
B. Namanya reaming bit. Bagian (a) bit utama dan (b) pilot bit
C. Namanya batang bor hexagonal. Bagian (a) mata bor dan (b) retrac bit.
D. Namanya batang bor tubular. Bagian (a) insert bit dan (b) button bit.
8) Apakah fungsi bagian (b) dari perlengkapan pada Gambar S7?:
A. Untuk mengawali pembuatan lubang pada batuan yang keras.
B. Untuk membuat lubang bor yang lurus.
C. Untuk membuka jalan bagi diameter bit yang lebih besar.
D. Semua jawaban benar.
9) Apabila X: perpaduan antara batang bor kecil dengan diameter bit antara 38 – 51 mm, dan Y: perpaduan antara batang bor besar dengan diameter bit antara 89 – 127 mm. Bandingkan kedalaman lubang bor yang dihasilkan X dan Y.
A. Kedalaman lubang dari X lebih dalam dibanding Y.
B. Kedalaman lubang dari X lebih dangkal dibanding Y.
C. Kedalaman lubang dari X sama dengan dari Y.
D. Semua jawaban salah.
Bit utama
Pilot bit
(a) (b) Gambar S7
10) Apakah tipe kopling pada gambar di bawah ini?
A. a) Sleeve, b) Semi-bridge B. a) Sleeve, b) Full-bridge C. a) Helical, b) Sleeve D. a) Blade, b) Full-bridge.
a)
b)
BAB IV
PENENTUAN DAN PEMERIKSAAN PERALATAN DAN