DAFTAR PUSTAKA
MENYEDERHANAKAN PECAHAN Pecahan Senila
A. Standar Kompetens
6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah
B. Kompetensi Dasar
6.3 Menjumlahkan Pecahan
C. Indikator
Menjumlahkan dua pecahan berpenyebut sama Menjumlahkan dua pecahan berpenyebut berbeda Menjumlahkan tiga pecahan berpenyebut berbeda
D.Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
Menjumlahkan dua pecahan berpenyebut sama Menjumlahkan dua pecahan berpenyebut berbeda Menjumlahkan tiga pecahan berpenyebut berbeda
E. Materi Pembelajaran
Terlampir
F. Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Pendekatan : Konstruktivisme
Metode : Ceramah bervariasi dengan tanya jawab
Model : Active Learning
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan ke 5
a. Kegiatan awal
Guru mengucapkan salam pembuka dan menanyakan kesiapan belajar siswa, mengkondisikan siswa, mempersilahkan siswa berdoa, dan mengabsen siswa
Guru memberikan motivasi kepada siswa sebelum memulai pelajaran, dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
Apersepsi: guru mengungkapkan sasaran pembelajaran dan mengarahkan siswa pada pelajaran penjumlahan dua pecahan berpenyebut sama dan berbeda, serta materi menjumlahkan tiga pecahan berpenyebut berbeda
b. Kegiatan Inti Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Guru me-review kembali materi mengenai penyederhanaan pecahan
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Guru memberikan penjelasan materi mengenai penjumlahan dua pecahan berpenyebut sama dan berbeda, serta materi penjumlahan tiga pecahan berpenyebut berbeda
Guru memberikan contoh mengenai materi penjumlahan dua pecahan berpenyebut sama dan berbeda, serta materi penjumlahan tiga pecahan berpenyebut berbeda kepada siswa dan di bahas bersama-sama dengan guru
Peserta didik dibagi ke dalam 5 kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 5 anggota
Guru memberikan LKS kepada peserta didik, sebagai “babak
penjumlahan dua pecahan berpenyebut sama. Setiap peserta didik harus menjawab LKS secara individu.
Setelah LKS selesai dikerjakan, guru mengoreksi jawaban dan peserta didik diminta untuk menghitung skor jawaban benar, kemudian setiap peserta didik menyatakan skor mereka ke anggota lain dalam kelompok untuk mendapatkan skor kelompok.
Peserta didik diminta untuk mempelajari kembali penjumlahan dua pecahan berpenyebut berbeda untuk turnamen pada “babak kedua”.
Guru memberikan LKS kepada peserta didik, sebagai “babak kedua” untuk turnamen belajar, LKS berkaitan dengan penjumlahan dua pecahan berpenyebut berbeda. Setiap peserta didik harus menjawab LKS secara individu.
Setelah LKS selesai dikerjakan, guru mengoreksi jawaban dan peserta didik diminta untuk menghitung skor jawaban benar, kemudian setiap peserta didik menyatakan skor mereka ke anggota lain dalam kelompok untuk mendapatkan skor kelompok.
Peserta didik diminta untuk mempelajari kembali penjumlahan tiga
pecahan berpenyebut berbeda untuk turnamen pada “babak ketiga”. Guru memberikan LKS kepada peserta didik, sebagai “babak ketiga”
untuk turnamen belajar, LKS berkaitan dengan penjumlahan tiga pecahan berpenyebut berbeda. Setiap peserta didik harus menjawab LKS secara individu.
Setelah LKS selesai dikerjakan, guru mengoreksi jawaban dan peserta didik diminta untuk menghitung skor jawaban benar, kemudian setiap peserta didik menyatakan skor mereka ke anggota lain dalam kelompok untuk mendapatkan skor kelompok.
Konfirmasi
Guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai hal yang belum dipahami
c. Kegiatan Akhir
Siswa membuat rangkuman/kesimpulan pelajaran.
Siswa dan guru melakukan refleksi dan penguatan kesimpulan.
Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam
H. Alat/Bahan dan Sumber Belajar
Mustaqim, Burhan, dkk. 2008. Ayo Belajar Matematika untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Harta, Idris. 2007. Bimbingan Pembelajaran Matematika untuk Guru
Sekolah Dasar. Jakarta:Karya Mandiri Nusantara. LKS
I. Penilaian
1. Prosedur : Post Test
2. Teknik Penilaian : Tes Tulisan 3. Bentuk Instrumen : Uraian 4. Alat Penilaian : Terlampir
Penjumlahan Pecahan
Seperti pada bilangan-bilangan yang telah kita pelajari terdahulu, dalam bilangan pecahan juga berlaku operasi hitung penjumlahan. Hanya saja aturan- aturannya sedikit berbeda. Bagaimana aturan penjumlahan pecahan? Mari kita perhatikan contoh di bawah ini.
Contoh:
Tentukan hasil penjumlahan pecahan berikut ini.
1. 4 1 4 1 Jawab: 1. 4 1 4 1 4 2 4 1 1
Bagaimana dengan penjumlahan pecahan yang penyebutnya berbeda? Tentu saja dilakukan dengan mencari KPK dari kedua penyebutnya. Sehingga penyebutnya menjadi sama.
Contoh:
Tentukan hasil penjumlahan pecahan berikut ini.
1. 3 1 2 1 Jawab:
Mari kita mencari kelipatan persekutuan dari bilangan 2 dan 3 Kelipatan 2 adalah 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18 … Kelipatan 3 adalah 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24 …
Kelipatan persekutuan2 dan 3 adalah 6, 12, 18 …
Kelipatan persekutuan dari 2 dan 3 yang paling kecil adalah 6 jadi, diperoleh KPK dari 2 dan 3 adalah 6.
3 1 2 1 6 5 6 2 3 6 2 6 3
Dari contoh di atas, dapat kita tuliskan aturan penjumlahan pecahan yang berpenyebut sama sebagai berikut. Penjumlahan pecahan yang berpenyebut sama dilakukan dengan menjumlahkan pembilang- pembilangnya. Sedangkan penyebutnya tidak dijumlahkan.
Dari contoh di atas, dapat kita tuliskan aturan penjumlahan pecahan yang berpenyebut berbeda sebagai berikut. Penjumlahan pecahan yang berpenyebut berbeda dilakukan dengan meyamakan terlebih dahulu penyebut-penyebutnya.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MIN PARUNG
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/semester : IV (Empat)/2 (dua) Pertemuan ke : 6
Alokasi waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi :
6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah
B. Kompetensi Dasar
6.4 Mengurangkan pecahan
C. Indikator
Mengurangkan dua pecahan berpenyebut sama Mengurangkan dua pecahan berpenyebut berbeda Mengurangkan tiga pecahan berpenyebut berbeda
D.Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
Mengurangkan dua pecahan berpenyebut sama
Mengurangkan dua pecahan berpenyebut berbeda
Mengurangkan tiga pecahan berpenyebut berbeda
E. Materi Pembelajaran
Terlampir
F. Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Pendekatan : Konstruktivisme
Metode : Ceramah bervariasi dengan tanya jawab
Model : Active Learning
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan ke 6
a. Kegiatan awal
Guru mengucapkan salam pembuka dan menanyakan kesiapan belajar siswa, mengkondisikan siswa, mempersilahkan siswa berdoa, dan mengabsen siswa
Guru memberikan motivasi kepada siswa sebelum memulai pelajaran, dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
Apersepsi: guru mengungkapkan sasaran pembelajaran dan mengarahkan siswa pada pelajaran pengurangan dua pecahan berpenyebut sama dan berbeda, serta materi pengurangan tiga pecahan berpenyebut berbeda
b. Kegiatan Inti Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Guru me-review kembali materi mengenai penjumlahan pecahan
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Guru memberikan penjelasan materi mengenai pengurangan pecahan berpenyebut sama dan berbeda, serta materi pengurangan tiga pecahan berpenyebut berbeda
Guru memberikan contoh mengenai materi pengurangan pecahan berpenyebut sama dan berbeda, serta materi pengurangan tiga pecahan berpenyebut berbeda kepada siswa dan di bahas bersama- sama dengan guru
Peserta didik dibagi ke dalam 5 kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 5 anggota
Guru memberikan LKS kepada peserta didik, sebagai “babak
pertama” untuk turnamen belajar, LKS berkaitan dengan pengurangan dua pecahan berpenyebut sama. Setiap peserta didik harus menjawab LKS secara individu.
Setelah LKS selesai dikerjakan, guru mengoreksi jawaban dan peserta didik diminta untuk menghitung skor jawaban benar, kemudian setiap peserta didik menyatakan skor mereka ke anggota lain dalam kelompok untuk mendapatkan skor kelompok.
Peserta didik diminta untuk mempelajari kembali pengurangan dua pecahan berpenyebut berbeda untuk turnamen pada “babak kedua”.
Guru memberikan LKS kepada peserta didik, sebagai “babak kedua” untuk turnamen belajar, LKS berkaitan dengan pengurangan dua pecahan berpenyebut berbeda. Setiap peserta didik harus menjawab LKS secara individu.
Setelah LKS selesai dikerjakan, guru mengoreksi jawaban dan peserta didik diminta untuk menghitung skor jawaban benar, kemudian setiap peserta didik menyatakan skor mereka ke anggota lain dalam kelompok untuk mendapatkan skor kelompok.
Peserta didik diminta untuk mempelajari kembali pengurangan tiga
pecahan berpenyebut berbeda untuk turnamen pada “babak ketiga”. Guru memberikan LKS kepada peserta didik, sebagai “babak ketiga”
untuk turnamen belajar, LKS berkaitan dengan pengurangan tiga pecahan berpenyebut berbeda. Setiap peserta didik harus menjawab LKS secara individu.
Setelah LKS selesai dikerjakan, guru mengoreksi jawaban dan peserta didik diminta untuk menghitung skor jawaban benar, kemudian setiap peserta didik menyatakan skor mereka ke anggota lain dalam kelompok untuk mendapatkan skor kelompok.
Konfirmasi
Guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai hal yang belum dipahami
c. Kegiatan Akhir
Siswa membuat rangkuman/kesimpulan pelajaran.
Siswa dan guru melakukan refleksi dan penguatan kesimpulan.
Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam
H. Alat/Bahan dan Sumber Belajar
Mustaqim, Burhan, dkk. 2008. Ayo Belajar Matematika untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Harta, Idris. 2007. Bimbingan Pembelajaran Matematika untuk Guru
Sekolah Dasar. Jakarta:Karya Mandiri Nusantara. LKS
I. Penilaian
1. Prosedur : Post Test
2. Teknik Penilaian : Tes Tulisan 3. Bentuk Instrumen : Uraian 4. Alat Penilaian : Terlampir
Pengurangan Pecahan
Operasi hitung pengurangan dalam pecahan mempunyai aturan serupa dengan penjumlahan dalam pecahan. Mari kita perhatikan contoh berikut ini.
Contoh:
Tentukan hasil pengurangan pecahan berikut ini.
1. 4 1 4 2 Jawab: 1. 4 1 4 2 4 1 4 1 2
Bagaimana dengan pengurangan pecahan yang penyebutnya berbeda? Tentu saja dilakukan dengan mencari KPK dari kedua penyebutnya. Sehingga penyebutnya menjadi sama.
Contoh:
Tentukan hasil pengurangan pecahan berikut ini.
2. 3 1 2 1 Jawab:
Mari kita mencari kelipatan persekutuan dari bilangan 2 dan 3 Kelipatan 2 adalah 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18 … Kelipatan 3 adalah 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24 …
Kelipatan persekutuan2 dan 3 adalah 6, 12, 18 …
Kelipatan persekutuan dari 2 dan 3 yang paling kecil adalah 6 jadi, diperoleh KPK dari 2 dan 3 adalah 6.
3 1 2 1 6 1 6 2 3 6 2 6 3
Dari contoh di atas, dapat kita tuliskan aturan pengurangan pecahan yang
berpenyebut sama sebagai berikut. Pengurangan pecahan yang berpenyebut sama dilakukan dengan mengurangkan pembilang-pembilangnya saja. Sedangkan penyebutnya tidak dikurangkan.
Dari contoh di atas, dapat kita tuliskan aturan pengurangan pecahan yang berpenyebut berbeda sebagai berikut. pengurangan pecahan yang berpenyebut berbeda dilakukan dengan meyamakan terlebih dahulu penyebut-penyebutnya.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MIN PARUNG
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/semester : IV (Empat)/2 (dua) Pertemuan ke : 7
Alokasi waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi :
6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah
B. Kompetensi Dasar
6.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan
C. Indikator
Menghitung operasi hitung campuran pada pecahan biasa berpenyebut sama
Menghitung operasi hitung campuran pada pecahan biasa berpenyebut tidak sama
D. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
Menghitung operasi hitung campuran pada pecahan biasa berpenyebut sama
Menghitung operasi hitung campuran pada pecahan biasa berpenyebut tidak sama
E. Materi Pembelajaran
Terlampir
F. Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Pendekatan : Konstruktivisme
Metode : Ceramah bervariasi dengan tanya jawab
Model : Active Learning
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan ke 7
b. Kegiatan awal
Guru mengucapkan salam pembuka dan menanyakan kesiapan belajar siswa, mengkondisikan siswa, mempersilahkan siswa berdoa, dan mengabsen siswa
Guru memberikan motivasi kepada siswa sebelum memulai pelajaran, dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
Apersepsi: guru mengungkapkan sasaran pembelajaran dan mengarahkan siswa pada pelajaran menghitung operasi hitung campuran pada pecahan biasa berpenyebut sama dan berbeda
c. Kegiatan Inti Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Guru me-review kembali materi mengenai penjumlahan dan pengurangan pada pecahan
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Guru memberikan penjelasan materi mengenai operasi hitung campuran pada pecahan biasa berpenyebut sama dan berbeda
Guru memberikan contoh mengenai materi operasi hitung campuran pada pecahan biasa berpenyebut sama dan berbeda kepada siswa dan di bahas bersama-sama dengan guru
Peserta didik dibagi ke dalam 5 kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 5 anggota
Guru memberikan LKS kepada peserta didik, sebagai “babak
pertama” untuk turnamen belajar LKS berkaitan dengan operasi
hitung campuran pada pecahan biasa berpenyebut sama. Setiap peserta didik harus menjawab LKS secara individu.
Setelah LKS selesai dikerjakan, guru mengoreksi jawaban dan peserta didik diminta untuk menghitung skor jawaban benar,
kemudian setiap peserta didik menyatakan skor mereka ke anggota lain dalam kelompok untuk mendapatkan skor kelompok.
Peserta didik diminta untuk mempelajari kembali materi mengenai operasi hitung campuran pada pecahan biasa berpenyebut berbeda
untuk turnamen pada “babak kedua”.
Guru memberikan LKS kepada peserta didik, sebagai “babak kedua” untuk turnamen belajar LKS berkaitan dengan operasi hitung campuran pada pecahan biasa berpenyebut berbeda. Setiap peserta didik harus menjawab LKS secara individu.
Setelah LKS selesai dikerjakan, guru mengoreksi jawaban dan peserta didik diminta untuk menghitung skor jawaban benar, kemudian setiap peserta didik menyatakan skor mereka ke anggota lain dalam kelompok untuk mendapatkan skor kelompok.
Konfirmasi
Guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai hal yang belum dipahami
Siswa melakukan evaluasi
d. Kegiatan Akhir
Siswa membuat rangkuman/kesimpulan pelajaran.
Siswa dan guru melakukan refleksi dan penguatan kesimpulan.
Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam
H. Alat/Bahan dan Sumber Belajar
Mustaqim, Burhan, dkk. 2008. Ayo Belajar Matematika untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Harta, Idris. 2007. Bimbingan Pembelajaran Matematika untuk Guru
Sekolah Dasar. Jakarta:Karya Mandiri Nusantara. LKS
I. Penilaian
1. Prosedur : Post Test
2. Teknik Penilaian : Tes Tulisan 3. Bentuk Instrumen : Uraian 4. Alat Penilaian : Terlampir
Operasi Hitung Campuran Pada Pecahan
1. Operasi Hitung Campuran Pada Pecahan Biasa Berpenyebut Sama Contoh : a. 7 17 7 5 2 14 7 5 7 2 7 14 b. 15 10 15 10 4 16 15 10 15 4 15 16
2. Operasi Hitung Campuran Pada Pecahan Biasa Berpenyebut Berbeda Contoh : 3 2 9 8 2 1
Terlebih dahulu mencari KPK dari 2, 9, dan 3 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, …..
9, 18, 27, 36, …..
3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, …..
Dapat diketahui KPK dari 2, 9, dan 3 adalah 18. Maka :
18 13 18 12 16 9 18 12 18 16 18 9 3 2 9 8 2 1
Untuk menyelesaikan operasi hitung campuran pada pecahan biasa berpenyebut sama cukup dengan mengoperasikan pembilang-pembilangnya saja. Adapun
penyebut-penyebutnya tidak ikut dioperasikan.
Untuk menyelesaikan operasi hitung campuran pada pecahan biasa berpenyebut berbeda dapat diselesaikan dengan menyamakan penyebutnya terdahulu. Setelah penyebutnya disamakan, kemudian dioperasikan pembilang-pembilangnya. Adapun
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MIN PARUNG
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/semester : IV (Empat)/2 (dua) Pertemuan ke : 8
Alokasi waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi :
6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah
B. Kompetensi Dasar
6.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan
C. Indikator
Menyelesaikan soal cerita pada pecahan
D. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
Menyelesaikan soal cerita pada pecahan
E. Materi Pembelajaran
Terlampir
F. Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Pendekatan : Konstruktivisme
Metode : Ceramah bervariasi dengan tanya jawab
Model : Active Learning
Teknik : Turnamen Belajar
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan ke 8
c. Kegiatan awal
Guru mengucapkan salam pembuka dan menanyakan kesiapan belajar siswa, mengkondisikan siswa, mempersilahkan siswa berdoa, dan mengabsen siswa
Guru memberikan motivasi kepada siswa sebelum memulai pelajaran, dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
Apersepsi: guru mengungkapkan sasaran pembelajaran dan mengarahkan siswa pada pelajaran menyelesaikan masalah pecahan
d. Kegiatan Inti Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Guru mengingatkan kembali materi mengenai operasi hitung campuran pada pecahan
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Guru memberikan penjelasan materi mengenai soal cerita pada pecahan
Guru memberikan contoh mengenai materi soal cerita pada pecahan kepada siswa dan di bahas bersama-sama dengan guru
Peserta didik dibagi ke dalam 5 kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 5 anggota
Guru memberikan LKS kepada peserta didik, sebagai “babak
pertama” untuk turnamen belajar LKS berkaitan dengan
menyelesaikan soal cerita pada pecahan. Setiap peserta didik harus menjawab LKS secara individu.
Setelah LKS selesai dikerjakan, guru mengoreksi jawaban dan peserta didik diminta untuk menghitung skor jawaban benar, kemudian setiap peserta didik menyatakan skor mereka ke anggota lain dalam kelompok untuk mendapatkan skor kelompok.
Peserta didik diminta untuk mempelajari kembali mengenai materi soal cerita pada pecahan untuk turnamen pada “babak kedua”.
Guru memberikan LKS peserta didik, sebagai “babak kedua” untuk turnamen belajar LKS berkaitan dengan materi soal cerita pada pecahan. Setiap peserta didik harus menjawab LKS secara individu.
Setelah LKS selesai dikerjakan, guru mengoreksi jawaban dan peserta didik diminta untuk menghitung skor jawaban benar, kemudian setiap peserta didik menyatakan skor mereka ke anggota lain dalam kelompok untuk mendapatkan skor kelompok.
Konfirmasi
Guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai hal yang belum dipahami
Siswa melakukan evaluasi
e. Kegiatan Akhir
Siswa membuat rangkuman/kesimpulan pelajaran.
Siswa dan guru melakukan refleksi dan penguatan kesimpulan.
Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam
H. Alat/Bahan dan Sumber Belajar
Mustaqim, Burhan, dkk. 2008. Ayo Belajar Matematika untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Harta, Idris. 2007. Bimbingan Pembelajaran Matematika untuk Guru
Sekolah Dasar. Jakarta:Karya Mandiri Nusantara. LKS
I. Penilaian
1. Prosedur : Post Test
2. Teknik Penilaian : Tes Tulisan 3. Bentuk Instrumen : Uraian 4. Alat Penilaian : Terlampir
Menyelesaikan Masalah Pecahan
Setelah memahami bentuk-bentuk pecahan dan operasi hitung penjumlahan dan pengurangannya, berikutnya akan kita gunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan bilangan pecahan. Mari kita perhatikan contoh masalah beserta penyelesaiannya berikut ini.
1. Ibu Ema membuat sebuah kue yang cukup besar. Kue tersebut dipotong-potong menjadi 16 bagian yang sama besar. Pulang sekolah Ema mengajak Menik ke rumahnya. Ema dan Menik masing-masing makan 2 potong kue.
a. Berapa bagian kue yang dimakan Ema dan Menik? b. Berapa bagian kue yang masih tersisa?
Penyelesaian:
a. Kue dibagi menjadi 16 potong, kemudian dimakan Ema 2 potong dan dimakan Menik 2 potong.
Ema makan 16 2 bagian kue. 16 2 16 2 4 1 16 4 16 2 2
Jadi, kue yang dimakan Ema dan Menik
4 1
bagian.
b. Kue yang dimakan Ema dan Menik
4 1 bagian Sisa kue = 1- 4 1 = 4 4 - 4 1 = 4 3 4 1 4
Jadi, kue yang tersisa ada
4 3
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MIN PARUNG
Kelas Kontrol
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/semester : IV (Empat) /2 (dua) Pertemuan ke : 1, 2 dan 3
Alokasi waktu : 6 x 35 menit A. Standar Kompetensi :
6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
6.1 Menjelaskan arti pecahan dan urutannya
C. Indikator
Mengenal arti pecahan
Menentukan bilangan pecahan pada gambar
Menuliskan bilangan pecahan pada gambar
Menuliskan letak bilangan pecahan pada garis bilangan
Membandingkan bilangan pecahan berpenyebut sama
Membandingkan bilangan pecahan berpenyebut berbeda
Mengurutkan pecahan dengan garis bilangan
Mengurutkan pecahan tidak memakai garis bilangan
D. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
Mengenal arti pecahan
Menentukan bilangan pecahan pada gambar
Menuliskan bilangan pecahan pada gambar
Menuliskan letak bilangan pecahan pada garis bilangan
Membandingkan bilangan pecahan berpenyebut sama
Mengurutkan pecahan dengan garis bilangan
Mengurutkan pecahan tidak memakai garis bilangan
E. Materi Ajar