• Tidak ada hasil yang ditemukan

Standar Proses Pembelajaran 1. Pengertian dan Ruang Lingkup

Dalam dokumen STANDAR MUTU PENDIDIKAN (Halaman 30-38)

4 Program Studi menerapkan kebijakan dan memiliki program

2.3. Standar Proses Pembelajaran 1. Pengertian dan Ruang Lingkup

Standar Proses Pembelajaran Sekolah Tinggi Manajemen PPM adalah keseluruhan tolok ukur pencapaian pada siklus penjaminan mutu tentang seluruh penyelenggaraan proses pembelajaran. Tujuan penetapan standar ini adalah menjamin pemenuhan dan pencapaian mutu seluruh proses pembelajaran agar mencapai tujuan mutu pembelajaran. Standar Proses Pembelajaran Sekolah Tinggi Manajemen PPM mengacu kepada PP No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan/ SNP, BAN-PT, dan ketentuan atau prosedur lain yang dianggap dapat mendukung proses pembelajaran yang baik.

Penerapan karakteristik/ spesifikasi kualifikasi lulusan harus jelas, tegas dan dapat diukur derajat pencapaiannya serta harus relevan (sesuai) dengan kebutuhan. Karakteristik ini ditentukan dari proses pengajaran dan proses evaluasi hasil pengajaran itu sendiri yang merupakan bagian dari lingkup proses pembelajaran di PPM Manajemen.

Lingkup Standar Proses Pembelajaran meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil pembelajaran, pelaporan hasil evaluasi pelaksanaan pembelajaran dan sarana/ prasarana pembelajaran. Setiap proses yang ada di lingkup ini memiliki parameter dan ditentukan standarnya agar memudahkan pengukuran disaat proses audit berlangsung.

Pembelajaran dalam pasal 1 butir 20 UU.No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Di dalam lingkungan perguruan tinggi, interaksi tersebut terjadi antara mahasiswa dengan dosen. Dalam proses pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa terjadi proses perubahan dalam empat ranah, yang disebut ranah kognitif, yaitu kemampuan berkenaan dengan pengetahuan, penalaran atau pikiran; ranah afektif yaitu kemampuan yang mengutamakan perasaan, emosi dan reaksi-reaksi yang berbeda berdasarkan penalaran, misalnya penerimaan, partisipasi, penentuan sikap; ranah psikomotorik yaitu kemampuan yang mengutamakan keterampilan jasmani, misalnya kreativitas; ranah kooperatif yaitu kemampuan untuk bekerja sama.

Proses pembelajaran menurut Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi adalah mencakup karakteristik proses pembelajaran, perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan beban belajar mahasiswa.

2.3.2. Landasan Ideal

Landasan standar proses pembelajaran tertuang dalam Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP), BAN – PT dan Kebijakan Akademik PPM Manajemen.

1. Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) yaitu Pasal 1 ayat 6, Pasal 19 ayat 1 dan ayat 2, Pasal 20, Pasal 23, Pasal 24, Pasal 34: Pasal 36 Ayat 1, Pasal 42 Ayat 1 dan ayat 2, Pasal 43 Ayat 1, Ayat 2 dan Ayat 3 serta Pasal 57.

2. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

3. BAN – PT

Standar akreditasi perguruan tinggi mencakup dua komitmen inti, yaitu komitmen perguruan tinggi terhadap kapasitas institusional (institutional capacity) dan terhadap efektivitas program pendidikan (educational effectiveness). Keseluruhan standar itu terdiri atas 13 standar dan diantaranya adalah Proses Pembelajaran.

2.3.3 Langkah Pencapaian

Prinsip pembelajaran yang berlaku di Sekolah Tinggi Manajemen PPM mengacu pada piramida pembelajaran yang dijelaskan dalam Dokumen Pedoman Pengembangan Kurikulum No. No. PDM-KUR-BPM-PPM-15 yang disahkan melalui SK Ketua Sekolah Tinggi Manajemen PPM No. 030/Ket-STM/3/09 tahun 2009 mengenai Pedoman Pengembangan Kurikulum serta dokumen Pedoman Pelaksanaan Kebebasan Akademik No. 030/SK/Ket-STM/12/15 yang disahkan melalui SK Ketua Sekolah Tinggi Manajemen PPM No. 040/SK-Ket STM/8/09 Tahun 2009 mengenai Pelaksanaan Kebebasan Akademik. Piramida pembelajaran yang dimaksud dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Prinsip Pembelajaran di Sekolah Tinggi Manajemen PPM

Prinsip pembelajaran di Sekolah Tinggi Manajemen merupakan keyakinan akan peranan penting enam komponen pembelajaran yang dapat mendorong mahasiswa untuk berfikir kritis, bereksplorasi, berekspresi, bereksperimen dengan memanfaatkan aneka sumber. Keenam komponen tersebut adalah:

1. Sasaran pembelajaran yang menjadi sasaran pembelajaran (learning outcomes) masing-masing Program Studi, sesuai dengan KKNI dan selaras dengan tujuan serta misi institusi; 2. Peserta didik atau mahasiswa di ketiga Program Studi yang ada di lingkungan Sekolah Tinggi

Manajemen PPM;

3. Dosen atau pengajar yang mengampu mata kuliah, dilengkapi oleh mentor/pembimbing akademik, serta konselor untuk memastikan mahasiswa dapat mengakuisisi, menginternalisasi, dan menerapkan kompetensi, baik hard-competences maupun

soft-competence yang diberikan;

4. Bahan ajar yang digunakan untuk mendukung pembelajaran, yang dibagi dalam empat kategori, yaitu bahan ajar cetak (printed) seperti antara lain handout, buku, modul, lembar kerja, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, model/maket.; bahan ajar dengar (audio) seperti radio, dan compact disk audio; bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disk, film; serta bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching

material) seperti CAI (Computer Assisted Instruction), compac disk (CD) multimedia

pembelajarn interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based learning materials).

5. Metode belajar-mengajar yang diterapkan mengikuti piramida active-passive learning yaitu:

lecturing, reading, audio-visual, demonstration, discussion, practice-doing, dan teaching

1-SASARAN PEMBELAJARAN 2-MAHASISWA 4-BAHAN AJAR 3-PENGAJAR, MENTOR, KONSELOR 5-METODE PEMBELAJARAN 6-SU AS A N A A K A DE MI K

others. Hampir 75% metode pembelajaran di lingkungan Sekolah Tinggi Manajemen PPM

menggunakan discussion dan practice-doing.

6. Suasana akademik memastikan terjadinya interaksi yang bermanfaat antara mahasiswa, dosen, dan masyarakat.

Pemanfaat hasil pengkajian dan pengembangan sistem dan mutu pembelajaran kembali pada perbaikan dan penyempurnaan keenam komponen dalam prinsip pembelajaran. Yaitu perbaikan dan penyempurnaan: (1) sasaran pembelajaran, (2) rekrutmen dan seleksi mahasiswa, (3) kualitas dosen, mentor, pembimbing akademik, dan konselor, (4) bahan ajar, (5) metode pembelajaran, dan (6) strategi pengembangan suasana akademik.

Integrasi kegiatan penelitian, pengabdian, dan pendidikan di Sekolah Tinggi Manajemen PPM merupakan hal yang menjadi keunikan sekaligus keunggulan Sekolah Tinggi Manajemen PPM. Gambar 7 menunjukkan struktur tiga direktorat yang ada di lingkungan Sekolah Tinggi Manajemen PPM yang menjadi “induk” dari Sekolah Tinggi Manajemen PPM.

Gambar 7. Tiga Direktorat di Bawah Koordinasi Sekolah Tinggi Manajemen PPM (induk) Ketiga direktorat di bawah koordinasi organisasi induk, PPM Manajemen, merupakan unit-unit stratejik yang sulit dipisahkan satu dengan lainnya karena keunikan yang menjadi keunggulan bersaing Sekolah Tinggi Manajemen PPM terletak pada jasa manajemen yang komprehensif sebagai hasil dari integrasi kegiatan-kegiatan ketiga direktorat tersebut. Unit penelitian di bawah koordinasi Sekolah Tinggi Manajemen bertugas mengembangkan pemikiran-pemikiran, model, dan metode melalui aneka ragam penelitian manajemen dan akuntansi. Hasil atau keluaran dari unit penelitian kemudian diuji-cobakan melalui (1) kegiatan pengabdian

PPM Manajemen Direktorat Jasa Pengembangan Organisasi Jasa Konsultansi Manajemen Jasa Riset Komersial Jasa Asesmen Jasa Lokakarya Ing-Griya Direktorat Jasa Pengembangan Eksekutif Lokakarya Publik Konferensi Manajemen Direktorat Sekolah Tinggi Manajemen PPM Pendidikan SMB SAB MM

(Di bawah Waket 1) Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat Pengembangan Tridharma

masyarakat di bawah koordinasi Sekolah Tinggi Manajemen PPM, (2) kegiatan riset komersial, konsultansi, asesmen, dan lokakarya ing-griya di bawah koordinasi direktorat Jasa Pengembangan Organisasi, dan (3) kegiatan lokakarya publik dan diskusi serta sosialisasi melalui konferensi di bawah koordinasi direktorat Jasa Pengembangan Eksekutif. Pembelajaran atau

lessons-learned dari ketiga direktorat kemudian dikodifikasi dalam bentuk kasus bisnis,

kerangka-kerja, pendekatan, metode belajar, dan bahan ajar yang dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas produk jasa di masing-masing direktorat. Mekanisme integrasi di lingkungan Sekolah Tinggi Manajemen PPM yang signifikan bagi pengembangan Tridharma di lingkungan Sekolah Tinggi Manajemen PPM dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8.Mekanisme Integrasi Kegiatan di Lingkungan PPM Manajemen

. Pendidikan (Sekolah Tinggi Manajemen PPM) Penelitian (Sekolah Tinggi Manajemen PPM) Pemikiran Konsultansi, Riset Komersial, Asesmen, Lokakarya Ing-griya (Jasa Pengembangan Organisasi) Pembelajaran Model Lokakarya Pubik, Konferensi (Jasa Pengembangan Eksekutif) Pembelajaran KODIFIKASI Kerangka Kerja Pengabdian kepada Masyarakat (Sekolah Tinggi Manajemen PPM) Pembelajaran

2.3.4. Standar dan Indikator No Standar Indikator 1 Program Studi menyelenggarakan perencanaan proses pembelajaran sesuai dengan KKNI

1. Kegiatan kuliah dan praktikum dilengkapi dengan buku referensi yang mutahir dan bahan ajar (handout/modul/penuntun praktikum)

2. Perencanaan proses pembelajaran disusun untuk setiap mata kuliah dan disajikan dalam rencana pembelajaran semester (RPS)

3. Program Studi menerapkan mekanisme penyusunan dan peninjauan materi perkuliahan dengan melibatkan kelompok dosen dalam satu bidang ilmu setiap semester (mencakup materi kuliah, metode pembelajaran, penggunaan teknologi pembelajaran dan cara-cara evaluasinya)

4. RPS/Silabus ditetapkan dan dikembangkan oleh dosen secara mandiri atau bersama dalam kelompok keahlian suatu bidang ilmu pengetahuan dan/atau teknologi dalam Program Studi dan senantiasa ditinjau serta disesuaikan secara berkala dengan perkembangan IPTEKS

5. Rencana pembelajaran telah memuat:

a. nama Program Studi, nama dan kode mata kuliah, semester, sks, nama dosen pengampu;

b. capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata kuliah;.

c. kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan;

d. bahan kajian yang terkait dengan kemampuan yang akan dicapai;

e. metode pembelajaran;

f. waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap pembelajaran;

g. pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa selama satu semester;

h. kriteria, indikator, dan bobot penilaian; i. daftar referensi yang digunakan

RPS didistribusikan kepada mahasiswa pada awal perkuliahan

7. Proses pembelajaran yang terkait penelitian mahasiswa dikembangkan dan dilaksanakan mengacu pada Standar Nasional Penelitian

8. Proses pembelajaran yang terkait pengabdian kepada masyarakat dikembangkan dan dilaksanakan dengan mengacu pada Standar Pengabdian Kepada Masyarakat 9. Proses pembelajaran melalui kegiatan kurikuler yang

dilakukan secara sistematis dan terstruktur pada berbagai mata kuliah dengan beban belajar yang terukur dengan menggunakan metode pembelajaran yang efektif sesuai dengan karakteristik mata kuliah seperti tercantum dalam RPS

2 Program Studi menyelenggarakan / melaksanakan proses pembelajaran dengan baik yang bersifat interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa.

1. Jumlah mahasiswa per kelas maksimal 40 orang 2. Program Studi menerapkan mekanisme monitoring

kehadiran mahasiswa, kehadiran dosen, dan kesesuaian materi kuliah yang diajarkan dengan silabus setiap semester.

3. Program Studi menerapkan mekanisme penjaminan mutu soal ujian dan kesesuaiannya dengan isi silabus sehingga menghasilkan soal ujian yang bermutu baik dan dapat mengukur kompetensi yang dirumuskan. 4. Pelaksanaan pembelajaran memiliki mekanisme untuk

memonitor, mengkaji dan memperbaiki pelaksanaan proses pembelajaran. Mekanisme tersebut berupa SOP MONEV, adanya komisi/lembaga MONEV dan efektifitasnya, serta mekanisme MONEV

MONEV dapat berupa MONEV proses penyusunan usul penelitian dan pelaksanaan penelitian tugas akhir, proses penulisan tugas akhir, proses pembimbingan penelitian tugas akhir

5. 75% metode pembelajaran di lingkungan Sekolah Tinggi Manajemen PPM menggunakan discussion dan

practice-doing.

6. Alokasi waktu pembelajaran sesuai dengan bobot SKS mata kuliah (termasuk didalamnya seminar, praktikum, praktik studio, praktik bengkel, praktik lapangan ) 7. Jumlah tatap muka telah sesuai dengan ketentuan yang

berlaku yaitu minimal 16 pertemuan (termasuk di dalamnya UTS dan UAS)

8. Terintegrasinya kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat ke dalam kegiatan pembelajaran

3 Program Studi wajib menerapkan beban belajar mahasiswa sesuai aturan yang berlaku

1. Jumlah beban belajar seorang mahasiswa program S1 paling sedikit 144 sks.

2. Jumlah beban belajar seorang mahasiswa program S2 paling sedikit 36 SKS

3. Masa penyelenggaraan program paling lama 7 tahun akademik untuk program S1

4. Masa penyelenggaraan program paling lama 4 tahun akademik untuk program S2

5. Kegiatan perkuliahan dan praktikum dilaksanakan secara penuh (16 kali pertemuan), termasuk Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS) dan sesuai dengan beban kreditnya.

6. Proses pembelajaran yang berupa kuliah, response, tutorial untuk pelaksanaan 1 SKS dilakukan berupa kegiatan tatap muka 50 menit per minggu per semester, kegiatan penugasan terstruktur 60 menit per minggu per semester dan kegiatan mandiri 60 menit per minggu per semester

7. Proses pembelajaran yang berupa pembelajaran seminar dan bentuk lain yang sejenis untuk pelaksanaan 1 SKS dilakukan berupa kegiatan tatap muka 100 menit per minggu per semester dan kegiatan mandiri 70 menit per minggu per semester

8. Kegiatan praktikum mahasiswa menggunakan fasilitas laboratorium yang dimiliki oleh Sekolah Tinggi Manajemen PPM atau yang dapat diakses oleh PPM Manajemen.

2.4. Standar Penilaian Pembelajaran

Dalam dokumen STANDAR MUTU PENDIDIKAN (Halaman 30-38)

Dokumen terkait