• Tidak ada hasil yang ditemukan

Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran 1. Pengertian dan Ruang Lingkup

Dalam dokumen STANDAR MUTU PENDIDIKAN (Halaman 49-54)

5. Persentase laboran/teknisi/analis/operator /programmer yang memiliki sertifikat

2.6. Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran 1. Pengertian dan Ruang Lingkup

Adapun standar yang ditetapkan untuk sarana akademik STM PPM adalah merujuk pada standar sarana pembelajaran yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, yang paling sedikit terdiri atas:

1. Perabot

2. Peralatan pendidikan 3. Media pendidikan

4. Buku, Buku elektronik, dan repositori 5. Sarana teknologi informasi dan komunikasi 6. Instrumentasi eksperimen

7. Sarana olahraga 8. Sarana berkesenian 9. Sarana fasilitas umum

10. Sarana pemeliharaan, keselamatan, dan keamanan

2.6.2 Landasan Ideal

STM PPM dalam menetapkan standar pengelolaan sarana dan prasarana berpedoman dalam: 1. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 49 Tahun

2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi; kemudian diganti dengan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi,

2. Peraturan Perusahaan Yayasan PPM

2.6.3 Langkah Pencapaian

Langkah-langkah pencapaian standar mutu dosen dan tenaga kependidikan dicapai dengan menetapkan kebijakan mutu sarana dan prasarana STM PPM yaitu dalam menjamin pelaksanaan standar sarana dan prasarana maka STM PPM merancang sistem pengelolaan sarana dan prasarana maka kebijakan mutu manajemen sarana dan prasarana di STM PPM adalah dengan secara konsisten menyediakan, memberikan pelayanan penggunaan, pemeliharaan dan keamanan guna memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan akademik. Dalam rangka pemenuhan standar mutu dalam penyediaan, pelayanan, pemeliharaan dan keamanan maka manajemen sarana dan prasarana berkomitmen untuk melakukan pemantauan, evaluasi, dan peningkatan mutu yang disyaratkan.

Selain itu, kebijakan mutu manajemen sarana dan prasarana STM PPM juga menitik beratkan bahwa infrastruktur Sekolah Tinggi Manajemen PPM harus memenuhi persyaratan teknis dan peraturan bangunan, serta kesehatan lingkungan. Pengembangan infrastruktur fasilitas harus dituangkan dalam rencana induk (master plan), yang meliputi gedung dan laboratorium dan direncanakan secara sistematis, selaras dengan pertumbuhan kegiatan akademik. Hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola aset tersebut, agar dapat optimum dalam mendukung pelaksanaan proses pembelajaran, yaitu : a) Inventarisasi lahan; b) Inventarisasi gedung beserta semua ruang dan kegunaan ruang (kelas, laboratorium, administrasi, dll). Hal penting untuk pengembangan mutu dan efisiensi perguruan tinggi adalah disusunnya ”Sistem Informasi Lahan dan Bangunan”. Format sistem informasi ini didasarkan pada keterkaitan lahan dan bangunan dengan unsur lokasi atau unsur yang menunjukkan letak objek terhadap suatu referensi spasial tertentu. Sistem informasi lahan dan bangunan (SILB) dapat dikembangkan dengan pendekatan Geographic Information System (GIS), sehingga data lahan dan bangunan dikelola dalam basis data spasial dan basis data atribut. SILB biasanya memuat berisi informasi tentang data yuridis/legal, data penggunaan lahan, data bangunan (kondisi fisik dan penggunaan), data ruang (kegunaan dan frekuensi penggunaannya, dll). Ruang kelas dan laboratorium harus dilengkapi dengan peralatan yang cukup untuk melaksanakan kurikulum, termasuk bahan dan teknologi informasi yang memadai. Perlu disediakan papan tulis, white board, overhead projector, LCD, layar dan pengeras suara. Peralatan teknologi pendidikan yang up to date dan terdistribusi secara efektif, perlu disediakan, sehingga mudah diakses oleh pengguna. Pengadaan alat yang dimaksud adalah alat bantu lengkap untuk proses perkuliahan dan praktikum di laboratorium. Peralatan untuk proses pembelajaran termasuk alat-alat yang ditentukan dalam standar akademik perguruan tinggi, yaitu peralatan dasar seperti papan tulis, white board, overhead projector, LCD, pengeras suara, sampai peralatan teknologi pendidikan mutakhir, seperti viewer dan komputer dalam kelas yang dapat dipakai untuk mengakses internet. Makin banyak ruang kelas yang mempergunakan peralatan mutahir tersebut relatif makin baik kualitas proses pembelajaran.

Pengelolaan prasarana dan sarana di Sekolah Tinggi Manajemen PPM dilakukan secara terpusat bersama-sama dengan direktorat lain yang berada dibawah PPM Manajemen, dan diatur dalam Surat Keputusan Direktur Eksekutif PPM SK nomor: 29/SK/Dir-Eks/12/10 tanggal 1 Desember 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Sarana dan Prasarana.

Sistem pengelolaan prasarana dan sarana di Sekolah Tinggi Manajemen PPM bertujuan untuk memenuhi kecukupan prasarana dan sarana unit-unit usaha PPM Manajemen, serta mewujudkan tertib administrasi dan menjamin kondisi prasarana dan sarana dalam keadaan siap secara kuantitatif dan kualitatif sesuai dengan perkembangan keadaan/teknologi sehingga akan selalu dapat mendukung pelaksanaan tugas pokok. Sistem pengelolaan sarana dan prasarana diselenggarakan dengan azas-azas sebagai berikut: terintegrasi, prioritas, urgensi, tepat pada sasaran, efektivitas dan efisiensi, manfaat, dan preventif,

dengan prinsip-prinsip sebagai berikut: sesuai prosedur, komprehensif, tersedia setiap saat, dan mutakhir.

2.6.4 Standar dan Indikator A. Bangunan dan Gedung

(sumber: PP No. 36/2005 tentang Bangunan dan Gedung)

N0 STANDAR INDIKATOR

1 Lahan Status kepemilikan adalah milik sendiri (bersertifikat)

Lokasi mudah dijangkau dan berada pada lingkungan yang sesuai dengan master plan kota

2 Bangunan Gedung/Ruang Kekuatan Fisik

a. Struktur bangunan kuat dan kokoh

b. Memenuhi persyaratan kelayanan dengan mempertimbangkan fungsi gedung, lokasi dan kewawetan

Kecukupan

a. Ruang kerja pimpinan: minimal 15m2 per orang b. Ruang kelas : 1.5-2 m2 per mahasiswa

c. Ruang kerja dosen/karyawan : minimal 2 m2 per dosen/karyawan

d. Ruang perpustakaan : 1.6 m2 per orang e. Ruang computer : 2 m2/orang

f. Laboratorium : sesuai dengan kurikulum dan jumlah pemakaian yang direncanakan serta standar kebutuhan dan pemanfataan ruang khusus

g. Mushola : sesuai dengan jumlah maksimal jama’ah dan kegiatan keagamaan rutin

h. Toilet : memenuhi persyaratan teknis, jumlahnya mencukup, tersedia air bersih setiap saat, berfungsi baik , dan dilakukan pembersihan secara rutin minimal 2 kali sehari

i. Kantin : luasan minimal 4 m2 per mahasiswa, ventilasi baik, fasilitas penjualan dan ruang makan memenuhi persyaratan sanitasi dengan di dukung fasilitas air bersih untuk cuci tangan dan pencucian peralatan yang mencukupi, pembuangan air yang tertutup, dan penjaja makanan memenuhi persyaratan hygiene

jenis kegiatan mahasiswa

k. Poliklinik : tersedia mencukupi, berkualitas baik dan memenuhi persyaratan untuk poliklinik

Kesesuaian

a. Disain dan penataan sesuai dengan fungsi bangunan gedung/ruang dan persyaratan lingkungan

Keselamatan

Memenuhi persyaratan kemampuan bangunan gedung untuk:

a. Mendukung beban muatan

b. Mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran dan petir (terdapat pedoman dan standar teknis yang berlaku) mengenai:

1. Pembebanan, ketahanan terhadap gempa dan/atau angin

2. Sistem pengamanan kebakaran 3. Sistem penangkal petir

Kemudahan

a. Tersedia fasilitas dan aksesibilitas yang mudah, nyaman, dan aman termasuk untuk penyandang cacat dan lanjut usia

3 Kesehatan Lingkungan dan Keamanan Lingkungan

Kesehatan

a. Tersedia ventilasi alami dan/atau bangunan ventilasi mekanik/buatan sesuai dengan fungsinya dan mempertimbangkan prinsip-prinsip penghematan energi dalam bangunan gedung

b. Setiap gedung harus mempunyai pencahayaan alami dan/atau pencahayaan buatan

c. Persyaratan sistem sanitasi mencakup sistem air bersih, sistem pembuangan air kotor dan/atau air limbah, kotoran dan sampah, serta penyaluran air hujan termasuk sistem plumbing

d. Persyaratan bahan bangunan yaitu menggunakan bahan bangunan yang aman menggunakan bahan bangunan yang aman bagi kesehatan (tidak mengandung B3) dan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan (efek silau, pantulan, peningkatan suhu, konservasi energi, serasi dan

selaras dengan lingkungan) (Memiliki dokumen pedoman dan standar teknis yang berlaku untuk sistem penghawaan, sistem pencahayaan, sistem sanitasi dan penggunaan bahan bangunan gedung) Kenyamanan

Memenuhi persyaratan:

a. Kenyamanan ruang gerak: mempertimbangkan fungsi ruang,jumlah pengguna, perabot/peralatan, aksebilitas ruang

b. Tempat duduk, meja memenuhi persyaratan ergonomic

c. Kondisi udara dalam ruang (pertimbangan temperatur dan kelembaban) nyaman, berAC

d. Pandangan: kenyamanan pandangan dari dalam gedung ke luar

e. Tingkat getaran f. Tingkat kebisingan Keamanan Lingkungan

a. Adanya Program keamanan lingkungan kampus yang dilaksanakan dan dievaluasi secara rutin

b. Tidak ada tindak kriminalitas dan asusila di lingkungan kampus

4 Efektifitas pemakaian a. Memiliki target pemakaian

b. Memiliki data pemakaian dan dinilai efisien dalam pemakaiannya

5 Pemeliharaan dan

perawatan bangunan gedung

Pelaksana pemeliharaan

a. Terdapat unit dan sumber daya pemelihara dan perawatan bangunan gedung

Pemeliharaan

Terselenggara kegiatan pemeliharaan bangunan gedung, meliputi: pembersihan, perapian, pemeriksaan, pengujian, perbaikan dan/atau penggantian bahan atau perlengkapan gedung, dan kegiatan sejenis lainnya

Perawatan

Perawatan meliputi perbaikan dan/atau penggantian bagian bangunan, bahan bangunan, dan/atau prasarana dan sarana berdasarkan dokumen rencana teknis perawatan bangunan gedung

Sertifikat Laik Fungsi

Terdapat laporan hasil kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang digunakan untuk pertimbangan penetapan perpanjangan sertifikat laik fungsi yang ditetapkan pemda (setiap 5 tahun).

K3

Kegiatan pelaksanaan pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung harus menerapkan prinsip-prinsip keselamatan dan kesehatan kerja (K3)

Pemeriksaan Berkala

Pemeriksaan berkala dilakukan terhadap seluruh atau sebagian bangunan gedung, komponen, bahan bangunan, dan/atau prasarana dan sarana dalam rangka pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung, guna memperoleh perpanjangan sertifikat laik fungsi

Dalam dokumen STANDAR MUTU PENDIDIKAN (Halaman 49-54)

Dokumen terkait