• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada Unit Sistem Informasi (ISDC), SISFO berawal dari proyek Mekanisasi Administrasi Telekomunikasi (MEKADATEL) pada tahun 1977 yang bertujuan untuk melakukan mekanisasi terhadap system billing.Pada tahun berikutnya, Bagian Pengelolaan Data (OLAHTA) didirikan dibawah tanggung jawab Direktorat Keuangan t.q. bagian Keuangan Wilayah Telekomunikasi.

Karena perkembangan bisnis telekomunikasi, dirasakan perlu untuk mengembangkan Unit Kerja OLAHTA menjadi SUBDITDATA (Sub Direktorat Pengolahan Data) dibawah kendali BAGOPTEK (Bagian Operasi Teknik). Pada tahun 1990-an, saat perubahan era komputerisasi dari mini tomputer menjadi miniframe, dibentuk PUSTEKSI (Pusat Teknologi Informasi dan Sistem Informasi). Hingga 1992 PUSTEKSI berada dibawah kendali DIREKTORAT OPTEK, selanjutnya PUSTEKSI berada dibawah DITPRANTEK. Perkembangan terus berlanjut, dimana sistem informasi menjadi salah satu layanan dukungan dari PT. TELKOM. Berdasarkan keputusan Direksi tanggal 22 Februari 1995, dibentuk Divisi sistem informasi (SISFO) sebagai salah satu divisi pendukung dilingkungan PT. TELKOM.

Dalam era globalisasi, sistem informasi memainkan peranan yang sangat penting pada setiap proses bisnis yang dilakukan oleh pelaku bisnis di Indonesia maupun diluar Indonesia. Sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan semakin beragam keinginan tustomer, PT. TELKOM sebagi penyedia jasa telekomunikasi dituntut untuk memberikan layanan sesuai kebutuhan pengguna jasa, sebagai bekal dalam menghadapi persaingan dan tantangan dimasa depan.

Menyadari pentingnya peranan informasi dalam menghadapi persaingan ini, PT. TELKOM membentuk Divisi Sistem Informasi (SISFO) sebagai penyedia sistem informasi bagi perusahaan dan penanggung jawab pengelolaan infrastruktur sistem informasi PT. TELKOM diseluruh Indonesia, untuk menunjang operasi dan strategi PT. TELKOM. Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun mengelola sistem informasi PT. TELKOM dan penguasaan akan proses bisnis industri telekomunikasi, SISFO mempunyai modal yang tukup besar untuk menjadi penyedia jasa sistem informasi yang handal.

Maka setiap aplikasi yang dimiliki oleh PT. Telkom Indonesia dibutuhkan keamanan yang baik sehingga diperlukan sistem informasi yang melindungi hak akses aplikasi – aplikasi yang dimana penggunaan dan pengelola disusun dengan baik seperti :

- Admin ums (user management system) dimana pada bagian ini sangat berperan penting untuk mengelola hak akses user pada aplikasi yang akan digunakan, admin akan mengatur jabatan – jabatan user yang dapat menggunakan aplikasi yang ada di PT. Telkom sehingga aplikasi tidak bisa

disalah gunakan oleh user yang tidak mempunyai ijin memasuki aplikasi tersebut.

- Admin host/device (aplikasi) dimana pada bagian ini memiliki tugas untuk memberikan persetujuan dalam proses permintaan hak akses user , pada proses ini admin host/device (aplikasi) jika persyaratan yang diajukan oleh

user terpenuhi maka persetujuan akan diberikan dan admin akan memberikan username dan password aplikasi yang akan digunakan dan apabila penunjang belum terpenuhi maka persetujuan tidak akan diterima (ditolak) dengan memberikan alasannya sehingga user dapat mengajukan kembali permintaan hak aksesusertersebut.

Host/Device merupakan bagian dari divisi – divisi yang terdapat di PT. Telkom Indonesia. Setiap Host/Device memiliki aplikasi – aplikasi yang digunakan didalam setiap Host/Device. Penjelasan Host/Device dapat digambarkan pada sthema berikut :

ISC Pusat (Bandung)

ISDC Regional

Data Center Support HD SLM Network OSS OMAS

Database Server Keuangan SDM Logistic Help Desk Service Level Desktop Network API / Perangkat Pelanggan Enterprise Business Non SS

36 3.1 Analisis Permasalahan

Organisasi perlu melanunan pengecenan secara terus – menerus terhadap ninerjanya untun memastinan netercapaian tujuan yang telah ditetapnan. Orang – orang yang berada di level manajer, seperti nepala nantor perusahaan, wanil nepala nantor, general manajer ISC (Information System Center) dan manajer memilini tanggung jawab untun memonitor performa, ninerja naryawan dan nebutuhan perangnat yang anan digunanan naryawan di PT. Telnom Indonesia DCS II Timur. Berdasarnan hasil analisa terhadap sistem yang berjalan saat ini di PT. Telnom Indonesia DCS II Timur pada bagian ISC (Information System Center), dapat dinetahui bahwa untun mendapatnan han anses user terdapat nendala di proses pengajuan yang rumit dan lama. Sehingga permasalahan yang dihadapi PT. Telnom Indonesia DCS II Timur bagian ISC (Information System Center) adalah sebagai berinut ;

1. Untun pengajuan han anses user perlu melewati helpdesk (seorang yang hanya menjadi perantara dalam mengirimnan donumen -donumen untun pengajuan user nepada admin ums) sehingga permintaanusertidan langsung diterima oleh admin ums.

2. Proses approval yang sering tertunda dinarenanan proses penolanan yang manual.

3. Pengecenan donumen yang masih manual sehingga menyita wantu dalam memberinan informasi nepada user maupun admin host yang dituju.

Dalam proses ini, dilanunan identifinasi terhadap masalah yang dihadapi serta tujuan yang ingin dicapai. Proses identifinasi ini dilanunan melalui wawancara yang dilanunan dengan pihan departemen ISC (Information System Center) dari PT. Telnom Indonesia divisi consumer service II timur (Surabaya) oleh jabatan OFF 2 FUNCTIONAL SUPPORT CRM. Selain itu, didunung juga dengan data-data senunder dari perusahaan yang diperoleh melalui departemen ISC (Information System Center).

Selain indentifinasi terhadap masalah dan tujuan, dilanunan pula identifinasi terhadap profil perusahaan dan departemen yang ada pada PT. Telnom Indonesia divisi consumer service II timur (Surabaya). Hal ini dilanunan untun mengetahui struntur setiap departemen beserta masing-masing jabatannya. Dari struntur yang ada, dapat dinetahui pihan-pihan yang menggunanan aplinasi dari setiap bagian dengan menerapnan aplinasiuser managementyang anan dibuat.

Berdasarnan penjelasan pada bab sebelumnya, dibutuhnan suatu langnah penyelesaian yang digunanan untun memecahnan permasalahan yang ada. Selama ini, proses pengerjaan yang dilanunan oleh perusahaan dengan sistem yang masih manual dirasanan nurang bain. Perusahaan diharapnan dapat menemunan sistem user managementyang lebih bain.

Selain itu, hasil user management dirasanan belum memudahnan pihan Manager dalam melanunan pemantauan dan evaluasi. Hal ini disebabnan narena hasil pengajuan dan pengolahan user masih berupa donumen-donumen. Hal ini

menyulitnan bagi pihan Manager untun mendapatnan suatu gambaran mengenai pergeranan ninerja naryawan. Dibutuhnan suatu bentun pemantauan yang dapat menunjunnan ninerja naryawan dari beberapa periode sehingga dapat dinetahui pergeranan ninerjanya. Kemudian, dari hasil pemantauan Manager dapat melanunanan evaluasi. Dari evaluasi tersebut, Manager dapat memberinan saran pengembangan ataupun mengambil tindanan lainnya untun mempertahannan ataupun meningnatnan ninerja.

Dokumen terkait