• Tidak ada hasil yang ditemukan

Standart penilaian penelitian

Dalam dokumen BAB. I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang (Halaman 26-45)

Penilaian terhadap proses penelitian:

1. Penilaian proses penelitian dilakukan dengan melakukan monitoring dan evaluasi penelitian sesuai dengan surat perjanjian yang sudah ditandatangani. 2. Kriteria penilaian disesuaikan dengan ketentuan kebutuhan daerah dan isu-isu

strategis dan atau permasalahan yang dihadapi oleh daerah

3. Sanksi untuk penelitian yang tidak mencapai target yang direncanakan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dalam surat perjanjian yang sudah ditandatangani.

Penilaian terhadap hasil penelitian:

1. Penilaian hasil penelitian dilakukan berdasarkan hasil yang dijanjikan dalam proposal yang disetujui serta surat perjanjian penelitian.

2. Sanksi untuk penelitian yang tidak mencapai target yang direncanakan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dalam surat perjanjian yang sudah ditandatangani

Kriteria Tim Penilai Proposal/Reviewer:

1. Berpendidikan S3 yang relevan dengan proposal yang diajukan

2. Mempunyai publikasi hasil penelitian di jurnal dan atau poster baik skala nasional maupun internasional

27 3. Mempunyai pengalaman penelitian yang relevan dengan proposal yang diajukan

C. Standar Peneliti

Ketentuan Umum Penelitian:

1. Ketua Peneliti adalah telah memiliki jabatan fungsional peneliti minimal lektor (desen) dan atau peneliti pertama (litbang) dan atau mempunyai gelar S2/S3 dan dipersyaratkan dalam kerangka acuan kerja penelitian.

2. Anggota peneliti telah memiliki jabatan fungsional peneliti minimal asisten ahli dan atau peneliti muda dan atau mempunyai gelar minimal S1 dan dipersyaratkan dalam kerangka acuan kerja penelitian.

3. Bidang penelitian bisa lintas keilmuan, dengan ketentuan relevan dengan isu strategis dan atau program prioritas pemerintah Kabupaten Gorontalo

4. Penelitian harus merupakan bagian dari RIP Kelitbangan Kabupaten Gorontalo serta sesuai dengan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati.

5. Penelitian harus orisinal (tidak plagiat).

6. Dalam hal penelitian kerjasama (swakelola), peneliti mitra wajib melibatkan minimal 1 orang peneliti atau yang mempunyai kompetensi setara peneliti pada Badan Penelitian dan Pengembangan

D. Standar Sarana dan Prasarana Penelitian

Kebijakan terkait Prasarana dan Sarana Penelitian:

1. Kebutuhan prasarana dan sarana penelitian seperti penggunaan laboratorium di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gorontalo dan dituangkan dalam proposal pengajuan penelitian harus mendapatkan persetujuan dari Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dengan tetap mengacu pada ketentuan penggunaan laboratorium

2. Kebijakan dalam pembangunan prasarana dan sarana sebagai hasil akhir dari riset di pantau langsung oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo.

3. Sarana yang berbentuk komoditi/produk, rekayasa teknologi dan teknologi informasi serta sistem Informasi di pantau langsung oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo.

28 4. Pembangunanan prasarana dan sarana sebagai bagian dari rekomendasi riset

harus melalui pengajuan budget dan program kerja minimal 1 tahun sebelumnya.

E. Standar Pengelolaan Penelitian

i. Perencanaan penelitian:

a. Judul penelitian selaras dengan Rencana Strategis dan Rencana Induk Kelitbangan Kabupaten Gorontalo.

b. Tim peneliti memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan penelitian. c. Penelitian harus bersifat multidisplin bidang keilmuan.

d. Keterlibatan peneliti di luar lembaga dapat dipertimbangkan sesuai kebutuhan penelitian (penelitian swakelola)

e. Keterlibatan mahasiswa sebagai anggota dalam penelitian di Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo dapat dipertimbangkan, jika mahasiswa tersebut merupakan mahasiswa S2/S3 yang sedang melakukan penelitian untuk penyelesaian thesis/disertasi dengan lokus penelitian berada di Kabupaten Gorontalo dan telah mempunyai jabatan fungsional peneliti minimal peneliti muda dan atau asisten ahli

ii. Pelaksanaan Penelitian:

a. Penelitian dilaksanakan sesuai jangka waktu yang disepakati antara tim peneliti dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo b. Penelitian harus dilaksanakan dengan memerhatikan luaran yang akan

dihasilkan.

c. Selama berlangsungnya penelitian, peneliti wajib mengikuti semua ketentuan yang tercantum dalam surat kontrak penelitian.

d. Monitoring dan evaluasi penelitian: Monitoring dan evaluasi penelitian dilakukan dengan tujuan memantau perkembangan penelitian yang sedang berjalan.

e. Peneliti wajib melaporkan perkembangan penelitian baik melalui laporan kemajuan penelitian maupun bentuk lainnya sesuai kesepakatan dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo

29 f. Bagi peneliti yang tidak mengikuti proses monitoring dan evaluasi

penelitian maka akan dikenakan sanksi untuk penelitian selanjutnya tidak diperkenankan terlibat dalam penelitian di Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo

g. Pelaporan Penelitian:

 Pelaporan penelitian dilakukan di akhir waktu pelaksanaan penelitian sesuai kesepakatan antara peneliti dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo

 Peneliti wajib melaporkan hasil penelitiannya baik berupa laporan akhir penelitian, produk, publikasi dan lainnya sesuai yang tercantum dalam surat kontrak penelitian.

 Bagi peneliti yang tidak melaporkan hasil penelitian, maka akan dikenakan sanksi tidak diperkenankan terlibat dalam penelitian di Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo dan wajib mengembalikan uang sejumlah uang yang diterima.

F. Standar Pendanaan dan Pembiayaan Penelitian

Terdapat tiga sumber hibah penelitian, yaitu: 1. Hibah penelitian internal,

Kegiatan penelitian hibah Internal Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo dilaksanakan sebagai salah satu model penelitian kelompok yang diarahkan untuk menciptakan inovasi dan pengembangan keilmuan (penelitian terapan). Penelitian ini terutama diperuntukkan bagi peneliti dan atau individu ASN Badan Penelitian dan Pengembangan yang mempunyai kualifikasi bidang keilmuan yang dibutuhkan dalam riset Tujuan dari kegiatan Penelitian Hibah Internal:

a. Memberikan kesempatan melakukan penelitian bagi peneliti peneliti dan atau individu ASN Badan Penelitian dan Pengembangan yang mempunyai kualifikasi bidang keilmuan yang dibutuhkan dalam riset untuk meningkatkan skill dalam bidang riset.

30 b. Menghasilkan inovasi dan pengembangan keilmuan (penelitian terapan) yang

dapat dimanfaatkan oleh Pemerintah Kabupaten Gorontalo, industri, maupun masyarakat pada umumnya;

c. Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo

d. Mendorong munculnya hasil-hasil riset unggulan Bidang Penelitian dan Pengembangan yang dapat dikontribusikan kepada pemecahan masalah daerah, regional bahkan nasional

Sasaran Penelitian:

a. Karya ilmiah yang terdiseminasi secara nasional dan atau internasional,

b. Kekayaan intelektual yang berkontribusi terhadap pemecahan masalah di tingkat nasional dan global

2. Hibah penelitian kerjasama (swakelola),

Untuk hibah penelitian internal dilakukan sendiri oleh ASN dilingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan yang mempunyai kualifikasi peneliti dan atau yang mempunyai kompetensi keilmuan yang dibutuhkan dalam riset tersebut. Setelah penelitian selesai, peneliti Badan Penelitian dan Pengembangan memberikan laporan pelaksanaan penelitian yang ditandatangani oleh Koordinator Peneliti (pejabat eselon III) ke kepala Badan Penelitian dan Pengembangan untuk keperluan dokumentasi pelaporan kinerja.

Hibah Penelitian Internal dan kerjasama (swakelola) terdapat tiga skema:

1. Penelitian aktual, dengan ketua peneliti adalah peneliti dan atau individu yang mempunyai kompetensi keilmuan yang sesuai dan jumlah anggota tim peneliti (termasuk ketua) adalah 2–3 orang. Ketua peneliti minimal bergelar S2 dengan pangkat minimal peneliti muda dan atau asisten ahli. Lama waktu penelitian maksimal 1 bulan. Besar dana yang diberikan maksimal Rp 70.000.000,- per proposal penelitian. Penelitian aktual adalah penelitian yang dilakukan berdasarkan isu dan permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah daerah

2. Penelitian strategis (termasuk naskah akademik, penelitian dasar, rekayasa sosial dan blue print) dengan ketua peneliti adalah peneliti dan atau individu yang mempunyai kompetensi keilmuan yang sesuai dan jumlah anggota tim peneliti (termasuk ketua) adalah 2–3 orang. Ketua peneliti minimal bergelar S2

31 dengan pangkat minimal peneliti muda dan atau asisten ahli. Lama waktu penelitian maksimal 2 bulan. Besar dana yang diberikan maksimal Rp 100.000.000,- per proposal penelitian.

3. Penelitian evaluasi kebijakan adalah suatu proses penilaian yang sistematis melalui pengumpulan, analisis dan interpretasi informasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan kebijakan/program dengan menggunakan kriteria/model tertentu untuk memperoleh rekomendasi dan penyempurnaan yang terkait dengan penyelenggaraan. Ketua peneliti minimal bergelar S2 dengan lama penelitian maksimal 2 bulan. Besaran anggaran dana yang berikan maksimal Rp. 150.000.000

4. Penelitian inovasi dan rekayasa teknologi (model, prototipe, sistem dengan ketua peneliti berpendidikan S3 dan jenjang kepangkatan minimal peneliti pertama dan atau Lektor. Lama waktu penelitian adalah 3 bulan. Besaran hibah yang diberikan maksimal Rp 226.000.000,- per proposal penelitian dengan ketentuan:

By proposal, subject to approval;

 Tidak sedang terlibat dalam penelitian lain;

 Mempunyai pengalaman dalam menciptakan inovasi dan rekayasa teknologi;

 Penelitian yang belum pernah dilakukan dan mempunyai potensi untuk mendapatkan paten

 Penelitian harus dipublikasi baik dalam seminar dan atau jurnal 5. Seorang peneliti hanya diperbolehkan terlibat dalam 1 judul penelitian baik

penelitian internal maupun kerjasama sebagai ketua peneliti

6. Topik penelitian sesuai dengan program penelitian yang sudah ditetapkan dalam Rencana Strategis Penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo

7. Proposal dibuat sesuai dengan panduan yang telah ditentukan

8. Penelitian yang telah mendapatkan dana eksternal, tidak dapat diusulkan kembali untuk penelitian hibah internal.

9. Dimungkinkan untuk keterlibatan mahasiswa S2/S3 dalam penelitian. Luaran wajib dari Penelitian Hibah Internal ini, yaitu:

32 1. Produk ipteks sosbud (metode, teknologi tepat guna, blueprint, prototipe,

sistem, kebijakan, model), 2. Publikasi

Hibah penelitian kerjasama (swakelola)

Tujuan utama dalam kerja sama penelitian adalah:

1. Untuk memperluas network (jejaring) penelitian dari para peneliti Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo dengan mitra di luar lembaga Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo baik secara nasional maupun internasional, sehingga akan tercipta pemanfaatan sumber daya dan fasilitas bersama antarlembaga secara berkesinambungan;

2. Meningkatkan pengakuan keberadaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo baik secara lokal, nasional bahkan internasional (international recognition) atas kinerja lembaga maupun penelitinya sendiri Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan kerja sama penelitian:

1. Untuk kerja sama penelitian yang melibatkan institusi di luar Badan Penelitian dan Pengembangan, maka akan di dahului ole proses pembuatan dokumen kerja sama (MOU)

2. Penelitian kerja sama dilaksanakan dengan ketentuan jika tema riset membutuhkan tenaga peneliti dari luar Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo. Ketentuan penelitian kerjasama adalah

a) Ketua tim berpendidikan S3 dengan pangkat minimal peneliti pertama dan atau lektor

b) Ketua tim bisa berasal dari universitas atau lembaga riset lain yang memiliki badan hukum

c) Anggota tim peneliti merupakan gabungan dari peneliti badan penelitian dan pengembangan Kabupaten Gorontalo dengan institusi riset lain

d) Minimal anggota tim peneliti berjumlah 3 orang

e) Fokus riset terdiri adalah riset kebijakan dan riset inovasi dan rekayasa teknologi

f) Maksimal biaya penelitian adalah Rp 50.000.000 untuk riset kebijakan dan Rp 200.000.000 untuk inovasi dan rekayasa teknologi

33 g) Jangka waktu penelitian maksimal 2 bulan untuk riset kebijakan dan 3 bulan

untuk penelitian bersifat inovasi dan rekayasa teknologi

h) Penelitian harus dipublikasi baik dalam seminar dan atau jurnal nasional i) Kegiatan penelitian harus berada di bawah kendali Badan Penelitian dan

Pengembangan melalui Sekretariat TPM (pejabat eselon III) Luaran wajib dari Penelitian Hibah Eksternal:

1. Produk ipteks sosbud (metode, teknologi tepat guna, blueprint, prototipe, sistem, kebijakan, model, rekayasa sosial),

2. Publikasi. G. Ketentuan Publikasi

Penelitian tidak berakhir dengan pengumpulan laporan. Penelitian didorong untuk menyebarkan hasil penelitiannya baik ke kalangan peneliti, akademisi maupun pemangku kepentingan lain melalui jurnal maupun seminar baik pada tingkat nasional maupun internasional. Penyebaran hasil penelitian melalui jurnal bisa memanfaatkan jurnal Badan Penelitian dan Pengembangan, maupun jurnal nasional di luar Badan Penelitian dan Pengembangan. Sedangkan pengiriman artikel hasil penelitian ke jurnal internasional maupun seminar internasional diarahkan ke jurnal dan seminar internasional yang terindeks SCOPUS.

Publikasi ilmiah adalah suatu penerbitan karya ilmiah yang dilakukan berdasarkan

peer review untuk mendapatkan tingkat objektivitas sesuai yang diharapkan. Terdapat 3

jenis publikasi, yaitu:

1. Publikasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo, 2. Publikasi Nasional,

3. Publikasi Internasional,

Publikasi Badan Penelitian dan Pengembangan adalah publikasi jurnal yang dikelola oleh Sekretariat TPM (pejabat eselon III) dengan melibatkan reviewer eksternal maupun penulis eksternal dalam rangka mendukung peningkatan kualitas maupun kuantitas publikasi faculty member.

Publikasi nasional adalah publikasi di luar jurnal yang dikelola Sekretariat TPM. Hasil penelitian internal maupun kerjasama bisa mempublikasikan artikel mereka ke jurnal di lembaga penelitian lain, universitas lain ataupun asosiasi. Publikasi internasional

34 adalah publikasi di seminar maupun jurnal internasional yang terindeks SCOPUS atau lembaga pengindeks lainnya.

H. Ketentuan Hak Kekayaan Intelektual

HAKI merupakan hak eksklusif yang diberikan negara kepada seseorang, sekelompok orang, maupun lembaga untuk memegang kuasa dalam menggunakan dan mendapatkan manfaat dari kekayaan intelektual yang dimiliki atau diciptakan. Istilah HAKI merupakan terjemahan dari Intellectual Property Right (IPR), sebagaimana diatur dalam undang-undang No. 7 Tahun 1994 tentang pengesahan WTO (Agreement Establishing The World

Trade Organization). Pengertian Intellectual Property Right sendiri adalah pemahaman

mengenai hak atas kekayaan yang timbul dari kemampuan intelektual manusia, yang mempunyai hubungan dengan hak seseorang secara pribadi yaitu hak asasi manusia (human right).

Berdasarkan tipologi HAKI maka HAKI yang didorong adalah kategori PATEN. Definisi PATEN adalah hak khusus yang diberikan negara kepada penemu atas hasil penemuannya di bidang teknologi, untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri penemuannya tersebut atau memberikan pesetujuannya kepada orang lain untuk melaksanakannya. Ketentuan hak PATEN yang hak ekslusifnya dipegang oleh Badan Penelitian Pengembangan Kabupaten Gorontalo

1. Dana hasil penelitian yang menghasil produk PATEN ditanggung oleh Badan Penelitian dan Pengembangan

2. Usulan dan biaya pengurusan PATEN akan dilaksanakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku

I. Pengembangan hasil riset bidang inovasi dan rekayasa teknologi

Tahapan kegiatan pegembangan produk target serta tahapan pemanfaatan produk hasil pengembangannya adalah sebagai berikut:

1. Pada tahun pertama target pengembangannya adalah menghasilkan prototype skala laboratorium

2. Pada tahun kedua target pengembangannya adalah menghasilkan prototype skala industri.

3. Pada tahun ketiga target pengembangannya adalah menghasilkan prototype skala industri yang telah teruji pada lingkungan sesungguhnya.

35 4. Pada tahun keempat adalah fase komersialisasi yang didalamnya berisi kegiatan

sertifikasi produk, uji coba produksi skala terbatas, uji coba pasar dan produksi massal. Komersialisasi ini dilakukan untuk pengadaan pemerintah atau jika usernya adalah private/swasta maka melalui pengadaan langsung oleh pihak swasta/private tersebut.

Pada tahap pengembangan produk teknologi, Pemerintah Daerah Kabupaten Gorontalo melalui Badan Penelitian dan Pengembangan memberikan sharing anggaran untuk melakukan pengembangan produk teknologi industri. Disisi lain, Industri juga harus menyediakan sebagian anggaran untuk melakukan pengembangan produknya. Ilustrasi skematis tahapan pelaksanaan kegiatan pengembangan dan tahap pemanfaatan produk hasil litbang industri tergambar dalam diagram

Gambar 3. Tahapan pelaksanaan kegiatan pengembangan dan tahap pemanfaatan produk hasil litbang Kabupaten Gorontalo bekerjasama dengan industri

36

BAB. IV MONITORING DAN EVALUASI

Evaluasi program kerja tahunan kelitbangan dilakukan pada setiap kegiatan kelitbangan dengan periode waktu setiap berakhirnya kegiatan dalam satu tahun anggaran dan setiap akhir tahun anggaran. Evaluasi pada program kerja tahunan kelitbangan dilaksanakan secara langsung oleh unit kerja selaku pemangku kepentingan secara sistemik dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi serta pelaporan dengan mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Kerja (Renja) Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo. Evaluasi dilakukan dengan maksud untuk mengetahui kepastian apakah pencapaian hasil, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam pelaksanaan kegiatan kelitbangan dapat dinilai dan dipelajari untuk perbaikan di masa yang akan datang. Evaluasi difokuskan kepada keluaran (outputs), hasil

(outcomes), dan dampak (impacts) kegiatan kelitbangan. Oleh karena itu, dalam

perencanaan yang transparan dan akuntabel, harus disertai dengan penyusunan indikator kinerja pelaksanaan rencana, yang sekurang-kurangnya meliputi (i) indikator masukan, (ii) indikator keluaran. dan ( i i i) indikator hasil/manfaat.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan evaluasi dapat dilakukan pada berbagai tahapan yang berbeda, yaitu:

1. Evaluasi pada Tahap Perencanaan (ex-ante), yaitu evaluasi dilakukan sebelum ditetapkannya rencana program dan kegiatan kelitbangan dengan tujuan untuk memilih dan menentukan skala prioritas dari berbagai alternatif dan kemungkinan cara mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya;

2. Evaluasi pada Tahap Pelaksanaan (on-going), yaitu evaluasi dilakukan pada saat pelaksanaan program dan kegiatan kelitbangan untuk menentukan tingkat kemajuan pelaksanaan rencana dibandingkan dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya, dan

3. Evaluasi pada Tahap Pasca Pelaksanaan (ex-post), yaitu evaluasi yang dilaksanakan setelah program dan kegiatan kelitbangan berakhir, yang diarahkan untuk melihat apakah pencapaian (keluaran/hasil/dampak) program mampu memberikan kebijakan yang lebih baik dan berkualitas dan dapat

37 mengatasi masalah pembangunan yang ingin dipecahkan. Evaluasi ini digunakan untuk mengukur relevansi (sejauhmana kegiatan kelitbangan sejalan dengan prioritas dan kebijakan), menilai efisiensi (keluaran dan hasil dibandingkan masukan), efektivitas (hasil dan dampak terhadap sasaran), nilai ekonomis ataupun manfaat (dampak terhadap kebutuhan), dan produktivitas (mengukur manfaat kegiatan agar dapat berkelanjutan pasca kegiatan kelitbangan) dari suatu program.

A. Prinsip-Prinsip Pemantauan dan Evaluasi

Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi perlu didasarkan pada kejujuran, motivasi dan keinginan yang kuat dari para pelaku. Prinsipprinsip dalam pelaksanaan pemantauan dan evaluasi sebagai berikut:

1. Obyektif dan profesional. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi dilakukan secara profesional berdasarkan analisis data yang lengkap dan akurat agar menghasilkan penilaian secara obyektif dan masukan yang tepat terhadap pelaksanaan kebijakan.

2. Transparan. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kelitbangan dilakukan secara terbuka dan dimuat dalam berbagai media massa agar mudah diakses masyarakat. 3. Partisipatif. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kelitbangan dilakukan dengan

melibatkan secara aktif dan interaktif.

4. Akuntabel. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kelitbangan harus dapat dipertanggungjawabkan.

5. Berkesinambungan. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kelitbangan dilakukan secara berkesinambungan agar dapat dimanfaatkan sebagai umpan balik bagi penyempurnaan kebijakan

6. Berbasis indikator kinerja. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kelitbangan dilakukan berdasarkan kriteria atau indikator kinerja meliputi masukan, proses, keluaran, manfaat maupun dampak

B. Mekanisme Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi Kelitbangan

Dengan melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kelitbangan maka penggunaan sumber daya dapat dikontrol dan kinerja dapat terjaga. Rancangan mekanisme pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kelitbangan bersifat partisipatif dan

38 berdasarkan tugas pokok dan fungsi kelitbangan Pemerintahan Daerah. Pokok perhatian dalam mekanisme pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kelitbangan adalah:

1. Kualitas tahapan kegiatan penelitian, pengkajian, pengembangan, perekayasaan, penerapan dan pengoperasian;

2. Penerapan dan pengunaan Standar Operasional Prosedural (SOP) yang baik dan benar sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

3. Memastikan peran dan pelaku serta mekanisme pengambilan keputusan kelitbangan telah dilaksanakan sesuai petunjuk teknisnya; dan

4. Pertanggungjawaban kelitbangan yang transparan, berdasarkan tugas pokok dan fungsi serta kepakaran pelaku kelitbangan.

C. Bentuk Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi

Kelitbangan menggunakan model pemantauan dan evaluasi partisipatif yaitu dengan melibatkan kolaborasi antara internal dan eksternal yang secara bersama-sama mengamati dan menilai kemajuan program/kegiatan untuk ditindaklanjuti dengan perumusan tindak lanjut dan langkah perbaikannya, yaitu:

1. Pemantauan dan Evaluasi Internal. Pemantauan dan evaluasi internal adalah kegiatan pemantauan dan evaluasi yang dilakukan oleh para pelaku kelitbangan Pemerintahan Kabupaten yang terlibat secara langsung dalam pelaksanaan kelitbangan, yang terdiri dari:

a) Pemantauan dan Evaluasi oleh MP.

MP bertanggungjawab untuk memastikan dukungan dan pemanfaatan Badan Penelitian dan Pengembangan sesuai dengan kebijakan umum Pemerintahan Daerah

b) Pemantauan dan Evaluasi oleh TPM,

TPM bertanggung jawab untuk memastikan bahwa Badan Penelitian dan Pengembangan telah berjalan sesuai rencana dengan kualitas yang diharapkan. c) Pemantauan dan Evaluasi oleh Sekretariat TPM

Sekretariat TPM bertanggung jawab untuk memastikan Badan Penelitian dan Pengembangan telah memperoleh dukungan administrasi yang dibutuhkan. d) Pemantauan dan Evaluasi oleh Unsur Penunjang

39 Unsur Penunjang bertanggung jawab untuk memastikan kelitbangan telah memperoleh dukungan pelayanan administratif dan manajerial, bantuan, dan dorongan.

e) Pemantauan dan Evaluasi oleh Unsur Pelaksana. Unsur Pelaksana bertanggung jawab untuk memastikan Badan Penelitian dan Pengembangan telah sesuai dengan norma, standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan.

f) Pemantauan dan Evaluasi oleh Peneliti

Peneliti bertanggung jawab untuk memastikan Badan Penelitian dan Pengembangan yang dilaksanakannya sesuai dengan prinsip-prinsip, etika dan standar operasional prosedur peneliti.

g) Pemantauan dan Evaluasi oleh Perekayasa

Perekayasa bertanggung jawab untuk memastikan Badan Penelitian dan Pengembangan yang dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip, etika dan standar operasional prosedur perekayasa.

2. Pemantauan dan Evaluasi Eksternal

Kegiatan pemantauan dan evaluasi yang dilakukan secara independen oleh lembaga/organisasi lain di luar para pelaku Badan Penelitian dan Pengembangan seperti lembaga swadaya masyarakat, media massa, auditor dan lainnya

D. Indikator Pemantauan dan Evaluasi

Indikator pemantauan dan evaluasi dalam Badan Penelitian dan Pengembangan dilakukan untuk menilai hasil pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan oleh Unsur Pelaksana dan Unsur Penunjang, dan kinerja dari para pelaku di Badan Penelitian dan Pengembangan lainnya. Hasil dari pemantauan pemeriksaan dan pengawasan dapat dijadikan dasar dalam evaluasi pelaksanaan Badan Penelitian dan Pengembangan dan sebagai dasar perbaikan terhadap kelemahan dan hambatan yang terjadi. Indikator yang digunakan dalam Badan Penelitian dan Pengembangan adalah:

1. Indikator Input, digunakan untuk mengukur jumlah sumberdaya (dana/anggaran, SDM, peralatan/sarana-prasarana, material lainnya) yang digunakan untuk mencapai tujuan program.

2. Indikator Proses, untuk menggambarkan perkembangan/aktivitas yang dilakukan/terjadi dalam pelaksanaan kegiatan.

40 3. Indikator Keluaran (Output), untuk mengukur keluaran yang dihasilkan dari suatu

kegiatan, sejauhmana terlaksana sesuai rencana.

4. Indikator Hasil (Outcome), untuk menggambarkan hasil nyata dari keluaran suatu kegiatan.

5. Indikator Dampak (Impact), digunakan untuk mengetahui sejauh mana pencapaian tujuan umum dari program.

Kegiatan pemantauan dan evaluasi dilakukan pada tahapan perencanaan, persiapan, pelaksanaan atau evaluasi hasil atau pada akhir pelaksanaan kegiatan. Pemantauan dan evaluasi didasarkan atas pencapaian terhadap tujuan dari Badan Penelitian dan Pengembangan. Indikator implementasi yang dipakai dalam pemantauan dan evaluasi sebagai berikut :

1. Kehadiran /keterlibatan pelaku Badan Penelitian dan Pengembangan dalam setiap tahapan kegiatan;

2. Kehadiran/keterlibatan pengambil keputusan dalam setiap tahapan kegiatan; 3. Kualitas kinerja peneliti/perekayasa;

Dalam dokumen BAB. I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang (Halaman 26-45)

Dokumen terkait