• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB. I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB. I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB. I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh pemerintah daerah dalam pelaksanaan otonomi daerah, adalah bagaimana melaksanakan pembangunan didaerah sesuai dengan kondisi “real” masyarakat dan wilayah tersebut. Untuk menjustifikasi hal ini terkadang pemerintah daerah kesulitan mendapatkan data dan informasi yang akurat. Oleh sebab itu dibutuhkan data dan informasi terkait potensi sumberdaya yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan agar perencanaan pembangunan yang dilaksanakan menjadi lebih efisien, optimal dan tepat sasaran. Salah satu sumber data dan informasi yang akurat dan faktual adalah melalui kegiatan penelitian dan pengembangan. Fakta menunjukkan bahwa data dan informasi dari hasil penelitian dan pengembangan memegang peranan yang sangat strategis dalam menunjang kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimanfaatkan bagi kemajuan dan peningkatan kesejahteraan masyarakatnya. Salah satu lembaga yang bisa menjadi acuan sumberdata yang valid tersebut adalah Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo yang ditetapkan berdasarkan Perda No 9 Tahun 2016 Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Gorontalo dan Peraturan Bupati Nomor 58 tahun 2016 Kedudukan, Susunan Organisasi Tugas dan Fungsi, Tata Kerja Badan Penelitian dan Pengembangan (BPP) Kabupaten Gorontalo

Pentingnya peran lembaga litbang di daerah terangkum pada UU No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang tercantum pada Pasal 209 dan 219. Amanah tersebut menyebutkan, pentingnya pembentukan badan daerah untuk melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan yang meliputi perencanaan, keuangan, kepegawaian dan pendidikan, serta pelatihan dan penelitian pengembangan. Selain itu, pada Pasal 373 dan Pasal 374 menyatakan BPP (Badan Penelitian dan Pengembangan) juga berfungsi sebagai salah satu instrumen pembinaan penyelenggaraan pemerintahan daerah, yang selanjutnya pada Pasal 388 juga menyebutkan sebagai penilaian inovasi daerah. Peraturan pelaksanaan pada tingkat Peraturan Pemerintah yang juga mengatur tentang fungsi dan peran BPP daerah, hingga saat ini juga sedang dibahas menjelang penetapan RPP OPD (Organisasi Perangkat Daerah) berlandaskan UU No 23 Tahun 2014.

(2)

2 Pentingnya BPP juga berdasarkan alasan teoretikal. Berkaitan dengan fungsi

research & development dalam konsep manajemen strategis yaitu peran litbang dalam

melakukan scanning lingkungan internal dan eksternal sebagai dasar perencanaan (planning by research), fungsi formulasi kebijakan (formulating policy), dan fungsi kontrol (controlling). Dalam konteks manajemen pembangunan daerah, BPP berperan menghasilkan berbagai proxy, model, dan pilihan kebijakan yang dapat digunakan oleh pengambil kebijakan di pusat dan daerah. Baik itu untuk perencanaan, perumusan kebijakan, serta pembinaan dan pengawasan pembangunan.

Di Kabupaten Gorontalo keberadaan kelembagaan litbang harus menjadi garda terdepan sebagai lembaga think thank dalam merumuskan kebijakan pemerintah. Lembaga litbang harus berperan dalam menghasilkan berbagai kajian dan penelitian, namun konsep, model, dan pilihan kebijakan yang bisa langsung dimanfaatkan sebagai dasar dalam formulasi dan penetapan kebijakan oleh para pengambil kebijakan. Kuatnya peran lembaga litbang diharapkan menentukan arah dan strategi pembangunan di Kabupaten Gorontalo dilihat dari kebijakan dan langkah yang diambil oleh SKPD.

Berkaitan dengan hal tersebut, maka penguatan kelembagaan, sumberdaya manusia, modal, serta sarana dan prasarana sangat dibutuhkan untuk meningkatkan penelitian dan pengembangan sebagai pendukung utama perencanaan dan pelaksanaan pembangunan agar akuntabel dan responsif serta sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Sebagai sebuah organisasi yang baru terbentuk Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo membutuhkan sebuah panduan sebagai bagian dari penguatan kelembagaan Badan Litbang Kabupaten Gorontalo.

Panduan Standar penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di perguruan tinggi dapat dicapai, Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan (Ditjen Penguatan Risbang), cq. Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) mendorong dan memfasilitasi para dosen dalam melaksanakan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat guna mendukung peningkatan mutu pendidikan tinggi, daya saing bangsa, dan kesejahteraan rakyat secara terprogram dan berkelanjutan. Program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat pada DRPM Ditjen Risbang mencakup bidang/rumpun ilmu sebagaimana dibutuhkan sebuah kelembagaan (organisasi dan aturan main) dalam memaksimalkan riset-riset yang akan dilaksanakan oleh pemerintah daerah

(3)

3 Kegiatan penelitian dan pengembangan untuk menunjang pembangunan di daerah harus memanfaatkan seluruh potensi yang ada, agar potensi tersebut mempunyai nilai jual yang tinggi maka Badan Litbang Kabupaten Gorontalo harus mampu menciptakan inovasi dan teknolgi. Pengembagan inovasi dan teknologi harus mampu mendorong berkembangnya nilai tambah produksi dan kawasan andalan, inkubator dan cluster industri strategis, meningkatkan kerjasama antar Kabupaten/Kota, Regional Sulawesi dan Indonesia Timur serta mendinamiskan sinergitas global. Pedoman yang dibuat oleh Badan Litbang Kabupaten Gorontalo akan memformulasikan model-model penelitian yang sesuai dengan kebutuhan daerah

B. Maksud dan Tujuan

Maksud dari penulisan panduan badan Litbang adalah untuk menciptakan perencanaan dan pelaksanaan penelitian dan pengembangan yang terarah, terintegrasi, akuntabel, transparan, serta menghasilkan litbang yang implementatif dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan daerah melalui penelitian dan pengembangan. Sedangkan tujuan penulisan pedoman ini adalah

1. Meningkatkan mutu penelitian dengan kualifikasi sangat memadai 2. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas peneliti

3. Memfasilitasi para peneliti dalam mengembangkan inovasi dan teknologi

C. Landasan Hukum

1. Undang-undang RI Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Iptek.

2. Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terkahir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011.

4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 54 tahun 2010 tentang pelaksanaan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

(4)

4 5. Perarturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2011 tentang

Pedoman Penelitian dan Pengembangan di Lingkungan Kemendagri dan Pemerintah Daerah

(5)

5

BAB. II. TATA KELOLA ORGANISASI BADAN PENELITIAN DAN

PENGEMBANGAN KABUPATEN GORONTALO

A. Majelis Pertimbangan (MP)

MP bertugas untuk:

1. Memberikan arah dan kebijakan umum kelitbangan; 2. Memberikan pertimbangan pemanfaatan kelitbangan; dan 3. Memberikan dukungan pelaksanaan kelitbangan.

MP beranggotakan, Bupati (Ketua), Sekretaris Daerah (Wakil Ketua), Kepala Badan Litbang Kabupaten (Sekretaris), Pejabat Tinggi Pratama (Anggota), dan Tenaga Ahli/Pakar/Praktisi (Anggota). Majelis Pertimbangan ditetapkan dengan Keputusan Bupati/Walikota atau pejabat lain yang ditunjuk. MP ditetapkan dengan Bupati/Walikota. Dalam melaksanakan tugasnya, MP mengadakan sidang sekurang-kurangnya setahun sekali untuk menetapkan rencana seluruh kelitbangan.

Adapun uraian tugas masing-masing adalah sebagai berikut:

1. Ketua bertugas memimpin dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan MP;

2. Wakil Ketua bertugas membantu ketua dalam memimpin dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan MP;

3. Sekretaris bertugas mengelola dan menatausahakan pelaksanaan kegiatan MP; 4. Anggota bertugas melaksanakan kebijakan dan prosedur operasi kegiatan MP.

B. Tim Pengendali Mutu (TPM)

TPM bertugas untuk:

1. Memberikan penilaian atas rangkaian kelitbangan;

2. Melakukan pengendalian sesuai dengan tahapan kelitbangan;

3. Memberikan saran dan masukan kepada majelis pertimbangan guna penyempurnaan kelitbangan; dan

4. Melaporkan hasil pengendalian mutu kelitbangan kepada majelis pertimbangan. TPM dibentuk untuk setiap jenis kelitbangan yang beranggotakan Kepala Badan Litbang Kabupaten Gorontalo (Penanggung jawab), Sekretaris Badan Litbang Kabupaten (Ketua), dan Tenaga Ahli/Pakar/Praktisi dan Pimpinan/Administrator (Anggota). TPM ditetapkan dengan Keputusan Bupati atau atau pejabat lain yang ditunjuk. Dalam melaksanakan tugasnya, TPM mengadakan sidang sesuai dengan kebutuhan masing-masing kelitbangan. Adapun uraian tugas Tim Pengendali Mutu dijelaskan sebagai berikut:

(6)

6 Tabel 1. Uraian Tugas Tim Pengendali Mutu Badan Litbang Kabupaten Gorontalo

No Jabatan Tugas Umum Uraian Tugas

1 Penanggung jawab (Kepala Badan

Litbang) Bertanggungjawab atas penetapan kebijakan atas kegiatan yang dilaksanakan oleh TPM Mengarahkan agar kelitbangan yang dilaksanakan sesuai dengan RPJMD dan, Rencana Induk Kelitbangan, Renstra serta menunjang pencapaian Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Gorontalo 2 Ketua (Sekretaris Badan Litbang) Memberikan

masukan dan arahan teknis atas kegiatan yang dilaksanakan oleh TPM 1. Mengarahkan agar kelitbangan yang dilaksanakan sesuai dengan Tupoksi, Renstra dan Renja Pemerintah Kabupaten Gorontalo. 2. Memimpin dan mengendalikan agar kelitbangan sesuai dengan harapan Majelis Pertimbangan. 3. Mendampingi Tim Pelaksana sampai dengan terselesaikannya tugas kelitbangan yang diemban. 4. Memastikan kelitbangan yang dilaksanakan memiliki standar mutu ilmiah, baik dari sisi Metodologi maupun Substansial. 5. Mengundang peserta

Sidang TPM. 6. Menandatangani

Daftar Hadir Sidang TPM.

7. Menandatangani Berita Acara Sidang TPM.

(7)

7 8. Menandatangani

Lembar Pengesahan Dokumen kegiatan kelitbangan

3 Anggota (Tenaga Ahli/Pakar/Praktisi

dan Pimpinan/Administrator) Melaksanakan kebijakan dan prosedur operasi kegiatan TPM 1. Membantu Ketua dalam mengendalikan agar kelitbangan sesuai dengan harapan Majelis Pertimbangan. 2. Membantu Ketua dalam mendampingi Tim Pelakana sampai dengan terselesaikannya tugas kelitbangan yang diemban. 3. Membantu Ketua dalam memastikan kelitbangan yang dilaksanakan memiliki standar mutu ilmiah, baik dari sisi metodologi maupun substansial. 4. Mengadministrasikan

seluruh proses kegiatan TPM. 5. Mewakili Ketua bila

berhalangan hadir pada Sidang TPM maupun dalam pendampingan pelaksanaan kelitbangan. 6. Memastikan kegiatan kelitbangan yang dilaksanakan memiliki standar mutu ilmiah, baik dari sisi metodologi maupun substansial. 7. Menandatangani

Daftar Hadir Sidang TPM.

8. Menandatangani Berita Acara Sidang

(8)

8 TPM. 9. Menandatangani Lembar Pengesahan dokumen kelitbangan.

C. Sekretariat Tim Pengendali Mutu

Sekretariat TPM beranggotakan Administrator (Ketua/Kepala Bidang), Pengawas (Kepala subbidang), dan Pelaksana (Anggota/staf)) di lingkungan Badan Litbang Kabupaten Gorontalo. Sekretariat Tim Pengendali Mutu mempunyai tugas memberikan dukungan administrasi terhadap kinerja Tim Pengendali Mutu dalam pengelolaan kelitbangan di lingkungan Badan Litbang Kabupaten Gorontalo, yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati Gorontalo

Tabel

D. Tim Kelitbangan

Tim Kelitbangan ditetapkan dalam Keputusan Kepala Daerah (Kab/Kota) terdiri dari: 1. Unsur Pelaksana

Unsur Pelaksana bertugas untuk:

a. Melaksanakan kelitbangan sesuai dengan norma, standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan;

b. Melaporkan hasil pelaksanaan kelitbangan kepada Kepala Badan Litbang Kabupaten/Kota atau lembaga yang menyelenggarakan fungsi kelitbangan. Unsur Pelaksana beranggotakan:

c. Pengarah, adalah Pejabat Fungsional Keahlian tingkat Madya atau Pejabat Tinggi Pratama/Pejabat Administrator;

2. Ketua, adalah Pejabat Fungsional Keahlian atau Pejabat Administrator/Pejabat Pengawas yang ditugaskan; dan

3. Anggota, adalah Pejabat Fungsional Keahlian atau Pejabat Administrator/Pejabat Pengawas, Ahli/Pakar/Praktisi, dan tenaga lainnya. Adapun uraian tugas Unsur Pelaksana dijelaskan sebagai berikut:

(9)

9 Tabel 2. Uraian tugas unsur pelaksana di lingkungan Badan Litbang pemerintah

No Jabatan Tugas Umum Uraian Tugas

1 Pengarah Menetapkan kebijakan,

memberikan arahan dan masukan berkenaan dengan kelitbangan yang dilaksanakan 1. Menandatangani surat pernyataan sanggup menyelesaikan pekerjaan. 2. Mensupervisi tersusunnya idea

concept paper (ICP).

3. Mensupervisi Draf ICP dipaparkan dalam Sidang TPM. 4. Mensupervisi tersusunnya Term of References (ToR). 5. Mensupervisi tersusunnya laporan hasil Forum Diskusi. 6. Mensupervisi

tersusunnya Research

Design

(RD)/Instrument

Research (IS).

7. Mensupervisi Draf ToR dan RD/IS dipaparkan dalam Sidang TPM. 8. Mensupervisi tersusunnya modul pelatihan surveyor. 9. Mensupervisi terlatihnya surveyor. 10. Mensupervisi peserta pelatihan surveyor dinilai dan ditentukan lulus atau tidaknya 11. Mensupervisi tersusunnya laporan pengumpulan data. 12. Mensupervisi tersusunnya hasil analisis data. 13. Mensupervisi tersusunnya makalah seminar. 14. Mensupervisi tersusunnya laporan hasil seminar.

(10)

10 15. Mensupervisi tersusunnya laporan akhir. 16. Mensupervisi tersusunnya ringkasan eksekutif. 17. Mensupervisi tersusunnya naskah jurnal ilmiah. 18. Melaporkan setiap tahapan kegiatan kepada Pimpinan Unit.

2 Anggota Memimpin dan

mengendalikan seluruh tahapan kelitbangan yang dilaksanakan. 1. Menandatangani surat pernyataan aktif sebagai peneliti/ perekayasa. 2. Menandatangani surat pernyataan sanggup menyelesaikan pekerjaan. 3. Menyusun ICP.

4. Memaparkan Draf ICP dalam Sidang TPM. 5. Menyusun ToR.

6. Menyusun laporan hasil Forum Diskusi.

7. Menyusun RD/IS. 8. Memaparkan Draf ToR

dan RD/IS dalam Sidang TPM. 9. Menyusun Modul pelatihan surveyor. 10. Melatih surveyor. 11. Menilai dan memutuskan kelulusan peserta pelatihan surveyor 12. Menyusun laporan pengumpulan data. 13. Menganalisis data. 14. Menyusun makalah seminar.

15. Menyusun laporan hasil seminar.

16. Menyusun laporan akhir.

(11)

11 17. Menyusun ringkasan eksekutif. 18. Menyusun naskah jurnal ilmiah. 19. Melaporkan setiap tahapan 20. kegiatan kepada Penanggung Jawab.

3 Anggota Melaksanakan kebijakan

dan prosedur operasi kelitbangan yang dilaksanakan. 1. Menandatangani surat pernyataan aktif sebagai peneliti/perekayasa. 2. Menandatangani surat pernyataan sanggup menyelesaikan pekerjaan. 3. Bersama Ketua menyusun ICP. 4. Bersama Ketua

memaparkan draf ICP dalam Sidang TPM. 5. Bersama Ketua

menyusun ToR. 6. Bersama Ketua

menyusun laporan hasil Forum Diskusi. 7. Bersama Ketua

menyusun RD/IS. 8. Bersama Ketua

memaparkan draf ToR dan RD/IS dalam Sidang TPM. 9. Bersama Ketua menyusun modul pelatihan surveyor. 10. Bersama Ketua melatih surveyor. 11. Bersama Ketua menilai dan memutuskan kelulusan peserta pelatihan surveyor. 12. Bersama Ketua menyusun laporan pengumpulan data. 13. Bersama Ketua

(12)

12 menganalisis data. 14. Bersama Ketua menyusun makalah seminar. 15. Bersama Ketua menyusun laporan hasil seminar. 16. Bersama Ketua menyusun laporan akhir. 17. Bersama Ketua menyusun ringkasan eksekutif 18. Bersama Ketua menyusun naskah jurnal ilmiah. 19. Bersama Ketua melaporkan setiap tahapan kegiatan kepada Penanggung Jawab. 4. Unsur Penunjang

Unsur Penunjang bertugas untuk:

a. Memberikan dukungan percepatan penyelenggaraan tahapan kelitbangan; b. Memberikan pelayanan administratif dan manajerial, bantuan, dan dorongan

demi kelancaran kelitbangan;

c. Memberikan peluang kemudahan, bantuan, dan dorongan kepada tim pelaksana kelitbangan di lingkungan pusat litbang;

d. Memberikan peluang kemudahan, bantuan, dan dorongan kepada pemerintahan daerah;

e. Menjaga penyelenggaraan kelitbangan agar dapat dilakukan secara efisien, efektif, ekonomis, produktif, dan berkelanjutan sesuai kaidah ilmiah dan peraturan perundang-undangan; dan

f. Melaporkan hasil fasilitasi kelitbangan kepada Kepala Badan

g. Litbang Kabupaten/Kota atau lembaga yang menyelenggarakan fungsi kelitbangan.

Unsur Penunjang beranggotakan:

(13)

13 b. Sekretaris, adalah Pejabat Pengawas terkait;

c. Anggota, adalah Pejabat Fungsional Keahlian atau Pejabat

d. Administrator/Pejabat Pengawas, ahli/pakar/praktisi, dan tenaga lainnya. Adapun uraian tugas Unsur Pelaksana dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 3. Uraian tugas unsur penunjang di lingkungan Badan Litbang Kabupaten Gorontalo

No Jabatan Tugas Umum Uraian Tugas

1 Penanggung jawab Bertanggungjawab,

memimpin, dan mengendalikan atas pelaksanaan administrasi yang dilaksanakan oleh Unsur Penunjang. 1. Mengarahkan agar kegiatan fasilitasi berpedoman pada DIPA, dan Keuangan. 2. Memimpin penyusunan dan mengunggah SK Pelaksanaan Kegiatan. 3. Memimpin penyusunan dan mengunggah ST Unsur Pelaksana. 4. Memimpin penyusunan dan mengunggah ST Unsur Penunjang. 5. Memimpin penyusunan dan mengunggah ST TPM. 6. Memimpin pendistribusian, mengumpulkan, dan mengunggah Surat Pernyataan Aktif Sebagai Peneliti/ Perekayasa. 7. Memimpin pendistribusian, mengumpulkan, dan mengunggah Surat Pernyataan Peneliti/ Perekayasa Sanggup Menyelesaikan Pekerjaan. 8. Memimpin pendistribusian, mengumpulkan, dan

(14)

14 mengunggah Surat Pernyataan Bersedia Sebagai Anggota TPM. 9. Memimpin penyusunan dan mengunggah Surat Permohonan Sidang TPM. 10. Memfasilitasi ditandatanganinya Lembar Persetujuan

ICP, ToR, RD/IS,

Hasil Pengumpulan Data, dan Laporan Akhir.

11. Mengunggah ICP,

ToR, RD/IS, Hasil

Pengumpulan Data, Laporan hasil Forum Diskusi, Laporan hasil Seminar, Makalah Seminar, Ringkasan Eksekutif, Naskah Jurnal, dan Laporan Akhir yang telah disetujui oleh TPM, Tanda Terima Hasil Kelitbangan. 12. Mencetak,

menggandakan, dan mendistribusikan

ICP, ToR, RD/IS,

Hasil Pengumpulan Data, Laporan hasil forum diskusi, Laporan hasil Seminar, Makalah Seminar,

13. Ringkasan Eksekutif, Naskah Jurnal, dan Laporan Akhir. 14. Mengadministrasikan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan dan anggaran sesuai dengan DIPA, POK

(15)

15 dan Pedoman

Kelitbangan.

2 Sekretaris Mengelola dan

menatausahakan pelaksanaan kegiatan administrasi pendukung TF 1. Mengadministrasikan penyusunan dan mengunggah SK Pelaksanaan Kegiatan. 2. Mengadministrasikan penyusunan dan mengunggah ST Unsur Pelaksana. 3. Mengadministrasikan penyusunan dan mengunggah ST Unsur Penunjang. 4. Mengadministrasikan penyusunan dan mengunggah ST TPM. 5. Mengadminstrasikan pendistribusian, mengumpulkan, dan mengunggah Surat Pernyataan Aktif Sebagai Peneliti/Perekayasa. 6. Mengadminstrasikan pendistribusian, mengumpulkan, dan mengunggah Surat Pernyataan Peneliti/ Perekayasa Sanggup Menyelesaikan Pekerjaan. 7. Mengadminstrasikan pendistribusian, mengumpulkan, dan mengunggah Surat Pernyataan Bersedia Sebagai Anggota TPM. 8. Mengadministrasikan penyusunan dan mengunggah Surat Permohonan Sidang TPM. 9. Memfasilitasi ditandatanganinya

(16)

16 Lembar Persetujuan

ICP, ToR, RD/IS,

Hasil Pengumpulan Data, dan Laporan Akhir.

10. Mengunggah ICP,

ToR, RD/IS, Hasil

Pengumpulan Data, Laporan hasil Forum Diskusi, Laporan hasil Seminar, Makalah Seminar, Ringkasan Eksekutif, Naskah Jurnal, dan Laporan Akhir yang telah disetujui oleh TPM, Tanda Terima Hasil Kelitbangan. 11. Mencetak,

menggandakan, dan mendistribusikan

ICP, ToR, RD/IS,

Hasil Pengumpulan Data, Laporan hasil forum diskusi, Laporan hasil Seminar, Makalah Seminar, Ringkasan Eksekutif, Naskah Jurnal, dan Laporan Akhir. 12. Mengadministrasikan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran sesuai dengan Keuangan. 3 Anggota Melaksanakan kebijakan dan prosedur operasi kegiatan administrasi pendukung Unsur Penunjang 1. Membantu menyusun dan mengunggah SK Pelaksanaan Kegiatan. 2. Membantu menyusun dan mengunggah ST Unsur Pelaksana. 3. Membantu menyusun dan mengunggah ST

(17)

17 Unsur Penunjang. 4. Membantu menyusun dan mengunggah ST TPM. 5. Membantu mendistribusikan, mengumpulkan, dan mengunggah Surat Pernyataan Aktif Sebagai Peneliti/Perekayasa. 6. Membantu mendistribusikan, mengumpulkan, dan mengunggah Surat Pernyataan Peneliti/ Perekayasa Sanggup Menyelesaikan Pekerjaan. 7. Membantu mendistribusikan, mengumpulkan, dan mengunggah Surat Pernyataan. Bersedia Sebagai Anggota TPM. 8. Membantu menyusun dan mengunggah Surat Permohonan Sidang TPM. 9. Membantu memfasilitasi ditandatanganinya Lembar Persetujuan

ICP, ToR, RD/IS,

Hasil Pengumpulan Data, dan Laporan Akhir.

10. Membantu

mengunggah ICP,

ToR, RD/IS, Hasil

Pengumpulan Data, Laporan hasil forum diskusi, Laporan hasil Seminar, Makalah Seminar,

(18)

18 Ringkasan Eksekutif, Naskah Jurnal, dan Laporan Akhir yang telah disetujui oleh TPM, Tanda Terima Hasil Kelitbangan. 11. Membantu mencetak, menggandakan, dan mendistribusikan

ICP, ToR, RD/IS,

Hasil Pengumpulan Data, Laporan hasil Forum Diskusi, Laporan hasil Seminar, Makalah Seminar, Ringkasan Eksekutif, Naskah Jurnal, dan Laporan Akhir. 12. Membantu mengadministrasika n pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran sesuai dengan DIPA, Pedoman, Kelitbangan dan Keuangan 5. Surveyor

Surveyor adalah seseorang yang telah mengikuti pelatihan atau bimbingan teknis

pengumpulan data untuk setiap kelitbangan yang dilaksanakan dan dinyatakan lulus serta memiliki sertifikat, bertugas mengumpulkan data dalam mendukung kelitbangan.

Surveyor terdiri dari Pejabat Fungsional Keahlian dan/atau tenaga PNS dan Non-PNS

lainnya yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo

(19)

19 Tabel 4. Uraian tugas surveyor di lingkungan Badan Litbang Kabupaten Gorontalo

No Jabatan Tugas Umum Uraian Tugas

1 Anggota Mengumpulkan

data dalam mendukung kelitbangan

1. Mengumpulkan data sesuai yang diminta dalam RD/IS. 2. Menyusun laporan lokasi

sesuai dengan Pedoman Kelitbangan.

3. Melengkapi data administrasi perjalanan dinas.

4. Menyerahkan laporan lokasi dan pertanggungjawaban perjalanan dinas beserta kelengkapannya

6. Narasumber

Narasumber adalah orang yang memberikan informasi berdasarkan kepakaran, pengalaman atau kewenangan yang dimiliknya. Narasumber bisa berasal dari pakar, praktisi, atau pejabat yang berkompeten. Pemilihan narasumber disesuaikan dengan topik kelitbangan yang sedang dilaksanakan, yang ditetapkan dengan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan

(20)

20

BAB. III. PENGELOLAAN PENELITIAN

A. Ketentuan Penelitian

Secara umum ketentuan penelitian mengacu pada Undang-undang RI Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Iptek, sedangkan dalam aplikasinya pedoman litbang Kabupaten Gorontalo mengadopsi, Permendagri No 17 Tahun 2016 tentang Pedoman Penelitian dan Pengembangan di Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah dan Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi terkait dengan ruang lingkup dan penjelasan Standar Nasional Penelitian

1. Standar penelitian

a. Hasil penelitian yang dilaksanakan oleh Badan Litbang Kabupaten Gorontalo baik secara internal maupun kerjasama secara signifikan berdampak ke masyarakat dan pemerintah daerah (high impact research).

b. Menghasilkan penelitian terapan (applied research) yang interdisiplin, multidisiplin dan transdisiplin dengan output berupa inovasi, rekayasa teknologi yang dapat dikomersialisasikan.

c. Menyebarluaskan sesuai dengan kesepakatan antara pihak yang terlibat.

d. Hasil penelitian diarahkan untuk menghasilkan: (1) karya ilmiah yang terdiseminasi secara nasional dan internasional, (2) kekayaan intelektual berupa hasil rekayasa teknologi, model, rekayasa sosial dan sistem (3) materi yang dapat diekstrak untuk memberikan masukan terhadap kebijakan (model policy

brief)

2. Standar proses penelitian

a. Penelitian mengikuti perkembangan industri, kebutuhan pasar, dan kecenderungan perkembangan teknologi terkini serta isu-isu strategis yang terdapat di wilayah Kabupaten Gorontalo

b. Proses penelitian mengikuti metode ilmiah yang dilakukan secara sistematis. c. Keterlibatan peneliti didasarkan pada kesesuaian kompetensi yang dibutuhkan

dalam penelitian dengan kompetensi peneliti.

d. Harus mengacu pada visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Gorontalo dan topik turunannya dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Gorontalo

(21)

21 e. Cakupan materi penelitian dapat berupa

1. Penelitian aktual (actual research) artinya penelitian di lakukan secara singkat jika terdapat isu-isu strategis atau problem yang membutuhkan rekomendasi yang bersifat mendesak dan urgen. Research actual dilakukan atas inisiatif Badan Penelitian dan Pengembangan dan atau permintaan dari Bupati dan Wakil Bupati dan atau SKPD lain terkait dengan problem yang dihadapi. Hasil akhir dari actual research adalah rekomendasi kebijakan yang dapat ditempuh oleh pemerintah daerah dalam menghadapi problematika yang sedang dan atau yang akan dihadapi di masa yang akan datang

2. Penelitian jangka pendek (short term research) untuk memberikan penjelasan atau penemuan untuk mengantisipasi suatu gejala, fenomena, kaidah, atau model.

3. Penelitian jangka panjang (long term research) yang bersifat Inovasi serta pengembangan ilmu pengetahuan dan rekayasa teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat, dunia usaha, dan/atau industri

3. Proses pengajuan proposal penelitian

Perencanaan kegiatan penelitian di Badan Penelitian dan Pengembangan terdiri dari 2 standar, yaitu:

a. Standar Penyusunan dan pengajuan Proposal Penelitian b. Standar Seleksi Proposal Penelitian

Proses penyusunan proposal penelitian:

a. Badan Penelitian dan Pengembangan memilih dan menentukan topik penelitian dengan memperhatikan syarat pemilihan topik:

1. Sesuai dengan kebutuhan pemerintah daerah,

2. Sesuai dengan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Gorontalo 3. Sesuai dengan Rencana Induk Kelitbangan Kabupaten Gorontalo, 4. Tersedianya bahan atau data penelitian.

5. Sesuai dengan kebutuhan pasar (applied research)

b. Berdasarkan topik penelitian yang sudah ditentukan. Tim peneliti menyusun proposal penelitian harus memperhatikan ketentuan format proposal yang baku. c. Format proposal:

(22)

22 1. Proposal penelitian dibuat dalam bahasa Indonesia.

2. Cover proposal berwarna biru.

3. Proposal penelitian maksimum berjumlah 20 halaman (tidak termasuk halaman sampul, halaman pengesahan, dan lampiran).

4. Proposal ditulis menggunakan Tahoma ukuran 11 dengan jarak baris 1,5 spasi, kecuali ringkasan 1 spasi dan ukuran kertas A4.

d. Alokasi biaya: anggaran penelitian yang dapat dibiayai Badan Penelitian dan Pengembangan dalam usulan proposal terdiri dari:

1. Biaya survei

2. Biaya buku/jurnal, alat tulis 3. Publikasi Jurnal atau poster

4. Biaya diseminasi melalui seminar nasional maupun internasional bagi peneliti internal Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo

5. Biaya seminar akhir

6. Biaya laporan, penyusunan dan penggandaan

7. Honor peneliti sesuai dengan ketentuan yang berlaku

8. Komponen peralatan yang diperoleh melalui pembiayaan penelitian sepenuhnya akan menjadi aset dan atau milik Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo

e. Proposal penelitian dikumpulkan dalam bentuk:

1. Softcopy; dikirimkan ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo melalui email atau media lainnya.

2. Hardcopy; dijilid dengan cover biru sebanyak 1 buah. 3. Sistematika dapat dilihat pada lampiran

4. Tata Cara Pengajuan Proposal Penelitian

a. Tim Kelitbangan menyusun TOR sesuai dengan permasalahan atau kebutuhan pemerintah daerah

b. Peneliti internal (Balitbang) dan atau eksternal/swakelola/kerjasama (Peneliti Balitbang dan institusi penelitian lain) mengajukan proposal penelitian (sesuai pedoman) ke Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo

(23)

23 c. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan melalui Ketua TPM (pejabat eselon

III) akan menyeleksi proposal penelitian apakah sesuai dengan standart penelitian. Jika tidak sesuai tidak akan ditindaklanjuti

d. Tim Pengendali Mutu (pejabat eselon III) menyerahkan proposal penelitian yang lolos seleksi ke Tim Penilai untuk diseleksi.

e. Tim Pengendali Mutu akan membuat rekap penerimaan proposal penelitian dan dilaporkan ke Sekretariat TPM untuk selanjutnya dilaporkan kepada Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan

Gambar 1. Tata cara pengajuan proposal di Badan Penelitian dan pengembangan 5. Tata cara Seleksi Proposal Penelitian Internal dan Eksternal/kerjasama

Swakelola

a. Proposal yang lolos seleksi sesuai standart ke tahap desk evaluation melalui Sekretariat TPM

b. Penilaian dalam tahap desk evaluation dilakukan oleh 2 orang tim pakar yang sesuai dengan disiplin ilmu proposal yang diterima. Jika tim pakar tidak tersedia di Tim Pengendali Mutu, maka TPM bisa meminta pakar yang berasal dari luar TPM. Hasil penilaian tim pakar yang berasal dari luar TPM akan menjadi bahan pertimbangan TPM untuk menentukan hasil penilaian akhir c. Hasil review tahap desk evaluation direkap oleh Sekretariat TPM dan dijadikan

sebagai dasar dalam penentuan penelitian yang dibiayai.

d. Rekap hasil penilaian proposal diserahkan ke Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan untuk diputuskan sebagai penerima dana riset

e. Sekretariat TPM akan menginformasikan peneliti yang proposalnya diterima untuk mempersiapkan diri mempresentasikan materi proposal kepada para pihak terkait

f. Hasil review dan penilaian akhir terhadap materi proposal dan presentasi proposal diserahkan oleh Tim Pengendali Mutu (TPM) kepada sekretriat TPM g. Sekretariat TPM akan mengumumkan hasil penilaian akhir proposal yang

diterima dari Tim Penilai Proposal melalui pemberitahuan tertulis atau media lain Tim Peneliti TPM Badan Litbang Sektretariat TPM Desk Evaluation TOR Penelitian

(24)

24 h. Peneliti memperbaiki proposal penelitian yang lolos seleksi sesuai dengan hasil

review saat seminar proposal harus menyerahkan kembali hasil perbaikan ke

Sekretariat TPM selambat-lambatnya 2 minggu setelah pengumuman.

Gambar 2. Proses penilaian proposal penelitian di Badan Litbang Kab. Gorontalo Adapun kriteria penilaian dapat dilihat pada tabel berikut ini

Tabel 5. Format penilaian proposal penelitian internal dan kerjasama (swakelola)

No Kriteria Penilaian Bobot (%) Skor Nilai

1 Kesesuaian dengan visi dan misi Bupati 5 2 Kesesuaian dengan road map Badan

Litbang 5

3 Kesesuaian bidang ilmu Ketua Tim dengan isi proposal

1. Kesesuaian pendidikan dan atau jabatan peneliti (5%)

2. Kesesuaian bidang ilmu (5%)

3. Rekam jejak prestasi penelitian (jumlah publikasi ilmiah, paten dan lainnya yang relevan) (5%)

15

4 Kesesuaian bidang ilmu Anggota Tim dengan isi proposal

1. Kesesuaian pendidikan dan atau jabatan peneliti (5%)

2. Kesesuaian bidang ilmu (5%)

3. Rekam jejak prestasi penelitian (jumlah publikasi ilmiah, paten dan lainnya yang relevan) (5%)

15

5 Mutu Penelitian (tujuan, metode dan

luaran) 25

6 Kelayakan penelitian:

1. Mampu menjawab permasalahan 2. Bisa diimplementasikan segera 3. Mempunyai nilai jual tinggi 4. Mempunyai potensi paten 5. Formulasi pembiayaan 6. Tata waktu 35 Jumlah 100 Desk Evaluation Sekretariat TPM TPM Presentasi Proposal Review TPM Sekretariat TPM Pengesahan Badan Litbang Pengumuman

(25)

25 6. Prosedur Pelaksanaan dan Pengelolaan Penelitian Pelaksanaan penelitian

dilakukan selama 1 tahun fiskal

a. Sekretariat TPM mempersiapkan Surat Perjanjian penelitian sebanyak 2 rangkap berdasarkan proposal penelitian yang lolos seleksi.

b. Surat Perjanjian penelitian yang sudah dicetak rapi dan ditandatangani oleh peneliti yang lolos seleksi diserahkan ke Sekretariat TPM untuk ditandatangani oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo

c. Satu rangkap surat perjanjian penelitian yang sudah ditandatangani peneliti diserahkan ke Peneliti dan satu rangkap lagi menjadi arsip di Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo.

d. Pencairan dana penelitian ke Bagian Keuangan melalui Sekretariat TPM mengikuti mekanisme pengelolaan keuangan daerah yang berlaku

e. Peneliti dan anggota tim peneliti melaksanakan penelitian sesuai dengan surat perjanjian yang sudah ditandatangani.

7. Prosedur Monitoring dan Evaluasi Penelitian Monitoring dan evaluasi penelitian dilaksanakan sesuai waktu yang ditetapkan dalam surat perjanjian penelitian dengan tujuan untuk menjamin penelitian sudah dilaksanakan sebagaimana mestinya.

a. Monitoring dan evaluasi perkembangan Penelitian dilaksanakan oleh Sekretariat TPM dibantu oleh pejabat eselon IV

b. Peneliti mempersiapkan laporan kemajuan pelaksanaan penelitian sebanyak 1 rangkap untuk diserahkan ke Sekretariat TPM.

c. Berdasarkan laporan kemajuan pelaksanaan penelitian, Sekretariat TPM melakukan monitoring dan evaluasi dengan mengisi formulir Monitoring Penelitian.

8. Pelaporan kegiatan penelitian :

a. Laporan akhir penelitian disampaikan oleh peneliti kepada Sekretariat TPM. b. Bentuk pelaporan akhir penelitian sebagai berikut:

(26)

26 i. Laporan Hasil Penelitian baik hardcopy (sampul warna kuning sebanyak 1

eksemplar dan disimpan di Bidang yang menangani penelitian tersebut) beserta softcopy

ii. Bukti submit artikel ilmiah berupa softcopy iii. Enrichment material berupa softcopy

c. Laporan Hasil Penelitian harus memenuhi ketentuan sesuai dengan panduan penelitian yang berlaku.

d. Peneliti mengajukan pencairan dana penelitian tahap 2 sebesar 40% untuk semua penelitian yang sudah melengkapi laporan akhir secara lengkap dan membuat laporan akhir dari keseluruhan pelaksanaan penelitian dan

melaporkannya ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo dengan catatan Hak Kekayaan Intelektual hasil temuan penelitian dimiliki oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo

B. Standart penilaian penelitian

Penilaian terhadap proses penelitian:

1. Penilaian proses penelitian dilakukan dengan melakukan monitoring dan evaluasi penelitian sesuai dengan surat perjanjian yang sudah ditandatangani. 2. Kriteria penilaian disesuaikan dengan ketentuan kebutuhan daerah dan isu-isu

strategis dan atau permasalahan yang dihadapi oleh daerah

3. Sanksi untuk penelitian yang tidak mencapai target yang direncanakan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dalam surat perjanjian yang sudah ditandatangani.

Penilaian terhadap hasil penelitian:

1. Penilaian hasil penelitian dilakukan berdasarkan hasil yang dijanjikan dalam proposal yang disetujui serta surat perjanjian penelitian.

2. Sanksi untuk penelitian yang tidak mencapai target yang direncanakan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dalam surat perjanjian yang sudah ditandatangani

Kriteria Tim Penilai Proposal/Reviewer:

1. Berpendidikan S3 yang relevan dengan proposal yang diajukan

2. Mempunyai publikasi hasil penelitian di jurnal dan atau poster baik skala nasional maupun internasional

(27)

27 3. Mempunyai pengalaman penelitian yang relevan dengan proposal yang diajukan

C. Standar Peneliti

Ketentuan Umum Penelitian:

1. Ketua Peneliti adalah telah memiliki jabatan fungsional peneliti minimal lektor (desen) dan atau peneliti pertama (litbang) dan atau mempunyai gelar S2/S3 dan dipersyaratkan dalam kerangka acuan kerja penelitian.

2. Anggota peneliti telah memiliki jabatan fungsional peneliti minimal asisten ahli dan atau peneliti muda dan atau mempunyai gelar minimal S1 dan dipersyaratkan dalam kerangka acuan kerja penelitian.

3. Bidang penelitian bisa lintas keilmuan, dengan ketentuan relevan dengan isu strategis dan atau program prioritas pemerintah Kabupaten Gorontalo

4. Penelitian harus merupakan bagian dari RIP Kelitbangan Kabupaten Gorontalo serta sesuai dengan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati.

5. Penelitian harus orisinal (tidak plagiat).

6. Dalam hal penelitian kerjasama (swakelola), peneliti mitra wajib melibatkan minimal 1 orang peneliti atau yang mempunyai kompetensi setara peneliti pada Badan Penelitian dan Pengembangan

D. Standar Sarana dan Prasarana Penelitian

Kebijakan terkait Prasarana dan Sarana Penelitian:

1. Kebutuhan prasarana dan sarana penelitian seperti penggunaan laboratorium di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gorontalo dan dituangkan dalam proposal pengajuan penelitian harus mendapatkan persetujuan dari Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dengan tetap mengacu pada ketentuan penggunaan laboratorium

2. Kebijakan dalam pembangunan prasarana dan sarana sebagai hasil akhir dari riset di pantau langsung oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo.

3. Sarana yang berbentuk komoditi/produk, rekayasa teknologi dan teknologi informasi serta sistem Informasi di pantau langsung oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo.

(28)

28 4. Pembangunanan prasarana dan sarana sebagai bagian dari rekomendasi riset

harus melalui pengajuan budget dan program kerja minimal 1 tahun sebelumnya.

E. Standar Pengelolaan Penelitian

i. Perencanaan penelitian:

a. Judul penelitian selaras dengan Rencana Strategis dan Rencana Induk Kelitbangan Kabupaten Gorontalo.

b. Tim peneliti memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan penelitian. c. Penelitian harus bersifat multidisplin bidang keilmuan.

d. Keterlibatan peneliti di luar lembaga dapat dipertimbangkan sesuai kebutuhan penelitian (penelitian swakelola)

e. Keterlibatan mahasiswa sebagai anggota dalam penelitian di Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo dapat dipertimbangkan, jika mahasiswa tersebut merupakan mahasiswa S2/S3 yang sedang melakukan penelitian untuk penyelesaian thesis/disertasi dengan lokus penelitian berada di Kabupaten Gorontalo dan telah mempunyai jabatan fungsional peneliti minimal peneliti muda dan atau asisten ahli

ii. Pelaksanaan Penelitian:

a. Penelitian dilaksanakan sesuai jangka waktu yang disepakati antara tim peneliti dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo b. Penelitian harus dilaksanakan dengan memerhatikan luaran yang akan

dihasilkan.

c. Selama berlangsungnya penelitian, peneliti wajib mengikuti semua ketentuan yang tercantum dalam surat kontrak penelitian.

d. Monitoring dan evaluasi penelitian: Monitoring dan evaluasi penelitian dilakukan dengan tujuan memantau perkembangan penelitian yang sedang berjalan.

e. Peneliti wajib melaporkan perkembangan penelitian baik melalui laporan kemajuan penelitian maupun bentuk lainnya sesuai kesepakatan dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo

(29)

29 f. Bagi peneliti yang tidak mengikuti proses monitoring dan evaluasi

penelitian maka akan dikenakan sanksi untuk penelitian selanjutnya tidak diperkenankan terlibat dalam penelitian di Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo

g. Pelaporan Penelitian:

 Pelaporan penelitian dilakukan di akhir waktu pelaksanaan penelitian sesuai kesepakatan antara peneliti dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo

 Peneliti wajib melaporkan hasil penelitiannya baik berupa laporan akhir penelitian, produk, publikasi dan lainnya sesuai yang tercantum dalam surat kontrak penelitian.

 Bagi peneliti yang tidak melaporkan hasil penelitian, maka akan dikenakan sanksi tidak diperkenankan terlibat dalam penelitian di Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo dan wajib mengembalikan uang sejumlah uang yang diterima.

F. Standar Pendanaan dan Pembiayaan Penelitian

Terdapat tiga sumber hibah penelitian, yaitu: 1. Hibah penelitian internal,

Kegiatan penelitian hibah Internal Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo dilaksanakan sebagai salah satu model penelitian kelompok yang diarahkan untuk menciptakan inovasi dan pengembangan keilmuan (penelitian terapan). Penelitian ini terutama diperuntukkan bagi peneliti dan atau individu ASN Badan Penelitian dan Pengembangan yang mempunyai kualifikasi bidang keilmuan yang dibutuhkan dalam riset Tujuan dari kegiatan Penelitian Hibah Internal:

a. Memberikan kesempatan melakukan penelitian bagi peneliti peneliti dan atau individu ASN Badan Penelitian dan Pengembangan yang mempunyai kualifikasi bidang keilmuan yang dibutuhkan dalam riset untuk meningkatkan skill dalam bidang riset.

(30)

30 b. Menghasilkan inovasi dan pengembangan keilmuan (penelitian terapan) yang

dapat dimanfaatkan oleh Pemerintah Kabupaten Gorontalo, industri, maupun masyarakat pada umumnya;

c. Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo

d. Mendorong munculnya hasil-hasil riset unggulan Bidang Penelitian dan Pengembangan yang dapat dikontribusikan kepada pemecahan masalah daerah, regional bahkan nasional

Sasaran Penelitian:

a. Karya ilmiah yang terdiseminasi secara nasional dan atau internasional,

b. Kekayaan intelektual yang berkontribusi terhadap pemecahan masalah di tingkat nasional dan global

2. Hibah penelitian kerjasama (swakelola),

Untuk hibah penelitian internal dilakukan sendiri oleh ASN dilingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan yang mempunyai kualifikasi peneliti dan atau yang mempunyai kompetensi keilmuan yang dibutuhkan dalam riset tersebut. Setelah penelitian selesai, peneliti Badan Penelitian dan Pengembangan memberikan laporan pelaksanaan penelitian yang ditandatangani oleh Koordinator Peneliti (pejabat eselon III) ke kepala Badan Penelitian dan Pengembangan untuk keperluan dokumentasi pelaporan kinerja.

Hibah Penelitian Internal dan kerjasama (swakelola) terdapat tiga skema:

1. Penelitian aktual, dengan ketua peneliti adalah peneliti dan atau individu yang mempunyai kompetensi keilmuan yang sesuai dan jumlah anggota tim peneliti (termasuk ketua) adalah 2–3 orang. Ketua peneliti minimal bergelar S2 dengan pangkat minimal peneliti muda dan atau asisten ahli. Lama waktu penelitian maksimal 1 bulan. Besar dana yang diberikan maksimal Rp 70.000.000,- per proposal penelitian. Penelitian aktual adalah penelitian yang dilakukan berdasarkan isu dan permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah daerah

2. Penelitian strategis (termasuk naskah akademik, penelitian dasar, rekayasa sosial dan blue print) dengan ketua peneliti adalah peneliti dan atau individu yang mempunyai kompetensi keilmuan yang sesuai dan jumlah anggota tim peneliti (termasuk ketua) adalah 2–3 orang. Ketua peneliti minimal bergelar S2

(31)

31 dengan pangkat minimal peneliti muda dan atau asisten ahli. Lama waktu penelitian maksimal 2 bulan. Besar dana yang diberikan maksimal Rp 100.000.000,- per proposal penelitian.

3. Penelitian evaluasi kebijakan adalah suatu proses penilaian yang sistematis melalui pengumpulan, analisis dan interpretasi informasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan kebijakan/program dengan menggunakan kriteria/model tertentu untuk memperoleh rekomendasi dan penyempurnaan yang terkait dengan penyelenggaraan. Ketua peneliti minimal bergelar S2 dengan lama penelitian maksimal 2 bulan. Besaran anggaran dana yang berikan maksimal Rp. 150.000.000

4. Penelitian inovasi dan rekayasa teknologi (model, prototipe, sistem dengan ketua peneliti berpendidikan S3 dan jenjang kepangkatan minimal peneliti pertama dan atau Lektor. Lama waktu penelitian adalah 3 bulan. Besaran hibah yang diberikan maksimal Rp 226.000.000,- per proposal penelitian dengan ketentuan:

By proposal, subject to approval;

 Tidak sedang terlibat dalam penelitian lain;

 Mempunyai pengalaman dalam menciptakan inovasi dan rekayasa teknologi;

 Penelitian yang belum pernah dilakukan dan mempunyai potensi untuk mendapatkan paten

 Penelitian harus dipublikasi baik dalam seminar dan atau jurnal 5. Seorang peneliti hanya diperbolehkan terlibat dalam 1 judul penelitian baik

penelitian internal maupun kerjasama sebagai ketua peneliti

6. Topik penelitian sesuai dengan program penelitian yang sudah ditetapkan dalam Rencana Strategis Penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo

7. Proposal dibuat sesuai dengan panduan yang telah ditentukan

8. Penelitian yang telah mendapatkan dana eksternal, tidak dapat diusulkan kembali untuk penelitian hibah internal.

9. Dimungkinkan untuk keterlibatan mahasiswa S2/S3 dalam penelitian. Luaran wajib dari Penelitian Hibah Internal ini, yaitu:

(32)

32 1. Produk ipteks sosbud (metode, teknologi tepat guna, blueprint, prototipe,

sistem, kebijakan, model), 2. Publikasi

Hibah penelitian kerjasama (swakelola)

Tujuan utama dalam kerja sama penelitian adalah:

1. Untuk memperluas network (jejaring) penelitian dari para peneliti Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo dengan mitra di luar lembaga Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo baik secara nasional maupun internasional, sehingga akan tercipta pemanfaatan sumber daya dan fasilitas bersama antarlembaga secara berkesinambungan;

2. Meningkatkan pengakuan keberadaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo baik secara lokal, nasional bahkan internasional (international recognition) atas kinerja lembaga maupun penelitinya sendiri Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan kerja sama penelitian:

1. Untuk kerja sama penelitian yang melibatkan institusi di luar Badan Penelitian dan Pengembangan, maka akan di dahului ole proses pembuatan dokumen kerja sama (MOU)

2. Penelitian kerja sama dilaksanakan dengan ketentuan jika tema riset membutuhkan tenaga peneliti dari luar Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo. Ketentuan penelitian kerjasama adalah

a) Ketua tim berpendidikan S3 dengan pangkat minimal peneliti pertama dan atau lektor

b) Ketua tim bisa berasal dari universitas atau lembaga riset lain yang memiliki badan hukum

c) Anggota tim peneliti merupakan gabungan dari peneliti badan penelitian dan pengembangan Kabupaten Gorontalo dengan institusi riset lain

d) Minimal anggota tim peneliti berjumlah 3 orang

e) Fokus riset terdiri adalah riset kebijakan dan riset inovasi dan rekayasa teknologi

f) Maksimal biaya penelitian adalah Rp 50.000.000 untuk riset kebijakan dan Rp 200.000.000 untuk inovasi dan rekayasa teknologi

(33)

33 g) Jangka waktu penelitian maksimal 2 bulan untuk riset kebijakan dan 3 bulan

untuk penelitian bersifat inovasi dan rekayasa teknologi

h) Penelitian harus dipublikasi baik dalam seminar dan atau jurnal nasional i) Kegiatan penelitian harus berada di bawah kendali Badan Penelitian dan

Pengembangan melalui Sekretariat TPM (pejabat eselon III) Luaran wajib dari Penelitian Hibah Eksternal:

1. Produk ipteks sosbud (metode, teknologi tepat guna, blueprint, prototipe, sistem, kebijakan, model, rekayasa sosial),

2. Publikasi. G. Ketentuan Publikasi

Penelitian tidak berakhir dengan pengumpulan laporan. Penelitian didorong untuk menyebarkan hasil penelitiannya baik ke kalangan peneliti, akademisi maupun pemangku kepentingan lain melalui jurnal maupun seminar baik pada tingkat nasional maupun internasional. Penyebaran hasil penelitian melalui jurnal bisa memanfaatkan jurnal Badan Penelitian dan Pengembangan, maupun jurnal nasional di luar Badan Penelitian dan Pengembangan. Sedangkan pengiriman artikel hasil penelitian ke jurnal internasional maupun seminar internasional diarahkan ke jurnal dan seminar internasional yang terindeks SCOPUS.

Publikasi ilmiah adalah suatu penerbitan karya ilmiah yang dilakukan berdasarkan

peer review untuk mendapatkan tingkat objektivitas sesuai yang diharapkan. Terdapat 3

jenis publikasi, yaitu:

1. Publikasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo, 2. Publikasi Nasional,

3. Publikasi Internasional,

Publikasi Badan Penelitian dan Pengembangan adalah publikasi jurnal yang dikelola oleh Sekretariat TPM (pejabat eselon III) dengan melibatkan reviewer eksternal maupun penulis eksternal dalam rangka mendukung peningkatan kualitas maupun kuantitas publikasi faculty member.

Publikasi nasional adalah publikasi di luar jurnal yang dikelola Sekretariat TPM. Hasil penelitian internal maupun kerjasama bisa mempublikasikan artikel mereka ke jurnal di lembaga penelitian lain, universitas lain ataupun asosiasi. Publikasi internasional

(34)

34 adalah publikasi di seminar maupun jurnal internasional yang terindeks SCOPUS atau lembaga pengindeks lainnya.

H. Ketentuan Hak Kekayaan Intelektual

HAKI merupakan hak eksklusif yang diberikan negara kepada seseorang, sekelompok orang, maupun lembaga untuk memegang kuasa dalam menggunakan dan mendapatkan manfaat dari kekayaan intelektual yang dimiliki atau diciptakan. Istilah HAKI merupakan terjemahan dari Intellectual Property Right (IPR), sebagaimana diatur dalam undang-undang No. 7 Tahun 1994 tentang pengesahan WTO (Agreement Establishing The World

Trade Organization). Pengertian Intellectual Property Right sendiri adalah pemahaman

mengenai hak atas kekayaan yang timbul dari kemampuan intelektual manusia, yang mempunyai hubungan dengan hak seseorang secara pribadi yaitu hak asasi manusia (human right).

Berdasarkan tipologi HAKI maka HAKI yang didorong adalah kategori PATEN. Definisi PATEN adalah hak khusus yang diberikan negara kepada penemu atas hasil penemuannya di bidang teknologi, untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri penemuannya tersebut atau memberikan pesetujuannya kepada orang lain untuk melaksanakannya. Ketentuan hak PATEN yang hak ekslusifnya dipegang oleh Badan Penelitian Pengembangan Kabupaten Gorontalo

1. Dana hasil penelitian yang menghasil produk PATEN ditanggung oleh Badan Penelitian dan Pengembangan

2. Usulan dan biaya pengurusan PATEN akan dilaksanakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku

I. Pengembangan hasil riset bidang inovasi dan rekayasa teknologi

Tahapan kegiatan pegembangan produk target serta tahapan pemanfaatan produk hasil pengembangannya adalah sebagai berikut:

1. Pada tahun pertama target pengembangannya adalah menghasilkan prototype skala laboratorium

2. Pada tahun kedua target pengembangannya adalah menghasilkan prototype skala industri.

3. Pada tahun ketiga target pengembangannya adalah menghasilkan prototype skala industri yang telah teruji pada lingkungan sesungguhnya.

(35)

35 4. Pada tahun keempat adalah fase komersialisasi yang didalamnya berisi kegiatan

sertifikasi produk, uji coba produksi skala terbatas, uji coba pasar dan produksi massal. Komersialisasi ini dilakukan untuk pengadaan pemerintah atau jika usernya adalah private/swasta maka melalui pengadaan langsung oleh pihak swasta/private tersebut.

Pada tahap pengembangan produk teknologi, Pemerintah Daerah Kabupaten Gorontalo melalui Badan Penelitian dan Pengembangan memberikan sharing anggaran untuk melakukan pengembangan produk teknologi industri. Disisi lain, Industri juga harus menyediakan sebagian anggaran untuk melakukan pengembangan produknya. Ilustrasi skematis tahapan pelaksanaan kegiatan pengembangan dan tahap pemanfaatan produk hasil litbang industri tergambar dalam diagram

Gambar 3. Tahapan pelaksanaan kegiatan pengembangan dan tahap pemanfaatan produk hasil litbang Kabupaten Gorontalo bekerjasama dengan industri

(36)

36

BAB. IV MONITORING DAN EVALUASI

Evaluasi program kerja tahunan kelitbangan dilakukan pada setiap kegiatan kelitbangan dengan periode waktu setiap berakhirnya kegiatan dalam satu tahun anggaran dan setiap akhir tahun anggaran. Evaluasi pada program kerja tahunan kelitbangan dilaksanakan secara langsung oleh unit kerja selaku pemangku kepentingan secara sistemik dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi serta pelaporan dengan mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Kerja (Renja) Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo. Evaluasi dilakukan dengan maksud untuk mengetahui kepastian apakah pencapaian hasil, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam pelaksanaan kegiatan kelitbangan dapat dinilai dan dipelajari untuk perbaikan di masa yang akan datang. Evaluasi difokuskan kepada keluaran (outputs), hasil

(outcomes), dan dampak (impacts) kegiatan kelitbangan. Oleh karena itu, dalam

perencanaan yang transparan dan akuntabel, harus disertai dengan penyusunan indikator kinerja pelaksanaan rencana, yang sekurang-kurangnya meliputi (i) indikator masukan, (ii) indikator keluaran. dan ( i i i) indikator hasil/manfaat.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan evaluasi dapat dilakukan pada berbagai tahapan yang berbeda, yaitu:

1. Evaluasi pada Tahap Perencanaan (ex-ante), yaitu evaluasi dilakukan sebelum ditetapkannya rencana program dan kegiatan kelitbangan dengan tujuan untuk memilih dan menentukan skala prioritas dari berbagai alternatif dan kemungkinan cara mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya;

2. Evaluasi pada Tahap Pelaksanaan (on-going), yaitu evaluasi dilakukan pada saat pelaksanaan program dan kegiatan kelitbangan untuk menentukan tingkat kemajuan pelaksanaan rencana dibandingkan dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya, dan

3. Evaluasi pada Tahap Pasca Pelaksanaan (ex-post), yaitu evaluasi yang dilaksanakan setelah program dan kegiatan kelitbangan berakhir, yang diarahkan untuk melihat apakah pencapaian (keluaran/hasil/dampak) program mampu memberikan kebijakan yang lebih baik dan berkualitas dan dapat

(37)

37 mengatasi masalah pembangunan yang ingin dipecahkan. Evaluasi ini digunakan untuk mengukur relevansi (sejauhmana kegiatan kelitbangan sejalan dengan prioritas dan kebijakan), menilai efisiensi (keluaran dan hasil dibandingkan masukan), efektivitas (hasil dan dampak terhadap sasaran), nilai ekonomis ataupun manfaat (dampak terhadap kebutuhan), dan produktivitas (mengukur manfaat kegiatan agar dapat berkelanjutan pasca kegiatan kelitbangan) dari suatu program.

A. Prinsip-Prinsip Pemantauan dan Evaluasi

Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi perlu didasarkan pada kejujuran, motivasi dan keinginan yang kuat dari para pelaku. Prinsipprinsip dalam pelaksanaan pemantauan dan evaluasi sebagai berikut:

1. Obyektif dan profesional. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi dilakukan secara profesional berdasarkan analisis data yang lengkap dan akurat agar menghasilkan penilaian secara obyektif dan masukan yang tepat terhadap pelaksanaan kebijakan.

2. Transparan. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kelitbangan dilakukan secara terbuka dan dimuat dalam berbagai media massa agar mudah diakses masyarakat. 3. Partisipatif. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kelitbangan dilakukan dengan

melibatkan secara aktif dan interaktif.

4. Akuntabel. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kelitbangan harus dapat dipertanggungjawabkan.

5. Berkesinambungan. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kelitbangan dilakukan secara berkesinambungan agar dapat dimanfaatkan sebagai umpan balik bagi penyempurnaan kebijakan

6. Berbasis indikator kinerja. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kelitbangan dilakukan berdasarkan kriteria atau indikator kinerja meliputi masukan, proses, keluaran, manfaat maupun dampak

B. Mekanisme Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi Kelitbangan

Dengan melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kelitbangan maka penggunaan sumber daya dapat dikontrol dan kinerja dapat terjaga. Rancangan mekanisme pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kelitbangan bersifat partisipatif dan

(38)

38 berdasarkan tugas pokok dan fungsi kelitbangan Pemerintahan Daerah. Pokok perhatian dalam mekanisme pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kelitbangan adalah:

1. Kualitas tahapan kegiatan penelitian, pengkajian, pengembangan, perekayasaan, penerapan dan pengoperasian;

2. Penerapan dan pengunaan Standar Operasional Prosedural (SOP) yang baik dan benar sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

3. Memastikan peran dan pelaku serta mekanisme pengambilan keputusan kelitbangan telah dilaksanakan sesuai petunjuk teknisnya; dan

4. Pertanggungjawaban kelitbangan yang transparan, berdasarkan tugas pokok dan fungsi serta kepakaran pelaku kelitbangan.

C. Bentuk Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi

Kelitbangan menggunakan model pemantauan dan evaluasi partisipatif yaitu dengan melibatkan kolaborasi antara internal dan eksternal yang secara bersama-sama mengamati dan menilai kemajuan program/kegiatan untuk ditindaklanjuti dengan perumusan tindak lanjut dan langkah perbaikannya, yaitu:

1. Pemantauan dan Evaluasi Internal. Pemantauan dan evaluasi internal adalah kegiatan pemantauan dan evaluasi yang dilakukan oleh para pelaku kelitbangan Pemerintahan Kabupaten yang terlibat secara langsung dalam pelaksanaan kelitbangan, yang terdiri dari:

a) Pemantauan dan Evaluasi oleh MP.

MP bertanggungjawab untuk memastikan dukungan dan pemanfaatan Badan Penelitian dan Pengembangan sesuai dengan kebijakan umum Pemerintahan Daerah

b) Pemantauan dan Evaluasi oleh TPM,

TPM bertanggung jawab untuk memastikan bahwa Badan Penelitian dan Pengembangan telah berjalan sesuai rencana dengan kualitas yang diharapkan. c) Pemantauan dan Evaluasi oleh Sekretariat TPM

Sekretariat TPM bertanggung jawab untuk memastikan Badan Penelitian dan Pengembangan telah memperoleh dukungan administrasi yang dibutuhkan. d) Pemantauan dan Evaluasi oleh Unsur Penunjang

(39)

39 Unsur Penunjang bertanggung jawab untuk memastikan kelitbangan telah memperoleh dukungan pelayanan administratif dan manajerial, bantuan, dan dorongan.

e) Pemantauan dan Evaluasi oleh Unsur Pelaksana. Unsur Pelaksana bertanggung jawab untuk memastikan Badan Penelitian dan Pengembangan telah sesuai dengan norma, standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan.

f) Pemantauan dan Evaluasi oleh Peneliti

Peneliti bertanggung jawab untuk memastikan Badan Penelitian dan Pengembangan yang dilaksanakannya sesuai dengan prinsip-prinsip, etika dan standar operasional prosedur peneliti.

g) Pemantauan dan Evaluasi oleh Perekayasa

Perekayasa bertanggung jawab untuk memastikan Badan Penelitian dan Pengembangan yang dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip, etika dan standar operasional prosedur perekayasa.

2. Pemantauan dan Evaluasi Eksternal

Kegiatan pemantauan dan evaluasi yang dilakukan secara independen oleh lembaga/organisasi lain di luar para pelaku Badan Penelitian dan Pengembangan seperti lembaga swadaya masyarakat, media massa, auditor dan lainnya

D. Indikator Pemantauan dan Evaluasi

Indikator pemantauan dan evaluasi dalam Badan Penelitian dan Pengembangan dilakukan untuk menilai hasil pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan oleh Unsur Pelaksana dan Unsur Penunjang, dan kinerja dari para pelaku di Badan Penelitian dan Pengembangan lainnya. Hasil dari pemantauan pemeriksaan dan pengawasan dapat dijadikan dasar dalam evaluasi pelaksanaan Badan Penelitian dan Pengembangan dan sebagai dasar perbaikan terhadap kelemahan dan hambatan yang terjadi. Indikator yang digunakan dalam Badan Penelitian dan Pengembangan adalah:

1. Indikator Input, digunakan untuk mengukur jumlah sumberdaya (dana/anggaran, SDM, peralatan/sarana-prasarana, material lainnya) yang digunakan untuk mencapai tujuan program.

2. Indikator Proses, untuk menggambarkan perkembangan/aktivitas yang dilakukan/terjadi dalam pelaksanaan kegiatan.

(40)

40 3. Indikator Keluaran (Output), untuk mengukur keluaran yang dihasilkan dari suatu

kegiatan, sejauhmana terlaksana sesuai rencana.

4. Indikator Hasil (Outcome), untuk menggambarkan hasil nyata dari keluaran suatu kegiatan.

5. Indikator Dampak (Impact), digunakan untuk mengetahui sejauh mana pencapaian tujuan umum dari program.

Kegiatan pemantauan dan evaluasi dilakukan pada tahapan perencanaan, persiapan, pelaksanaan atau evaluasi hasil atau pada akhir pelaksanaan kegiatan. Pemantauan dan evaluasi didasarkan atas pencapaian terhadap tujuan dari Badan Penelitian dan Pengembangan. Indikator implementasi yang dipakai dalam pemantauan dan evaluasi sebagai berikut :

1. Kehadiran /keterlibatan pelaku Badan Penelitian dan Pengembangan dalam setiap tahapan kegiatan;

2. Kehadiran/keterlibatan pengambil keputusan dalam setiap tahapan kegiatan; 3. Kualitas kinerja peneliti/perekayasa;

4. Dukungan pemerintahan lokal dalam setiap tahapan Badan Penelitian dan Pengembangan;

5. Tingkat pemanfaatan SDM, sarana dan prasarana, dukungan alat kerja yang memadai efektif efisien, dan produktif;

6. Keberlanjutan pengembangan dan pemanfaatan hasil Badan Penelitian dan Pengembangan;

7. Tanggung jawab dan pertanggungjawaban yang transparan; 8. Mekanisme dan prosedural yang dijalankan; dan

(41)

41

(42)

42 LEMBAR PENGESAHAN Judul Penelitian : Rumpun Ilmu : Ketua Peneliti a. Nama Lengkap : b. NIP : c. Jabatan Fungsional : e. Nomor HP :

f. Alamat surel (email) : Anggota Peneliti (1)

a. Nama Lengkap :

b. NIP :

Lama Penelitian Keseluruhan : Tahun

Penelitian tahun ke :

Biaya Penelitian Keseluruhan : Rp.

Limboto, 2017

Penilai Sekretariat Tim Pengendali Mutu Ketua Tim Peneliti Ketua

(ENDI TRIYANTO MANYO’E, S.Pi) ( )

NIP NIP

Menyetujui Tim Pengendali Mutu Ketua

(Drs ASRI TUNA) NIP.

(43)

43 FORMULIR RIWAYAT HIDUP KETUA DAN ANGGOTA PENELITI

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) 2 Jenis Kelamin

3 Jabatan Fungsional 4 NIP

5 Tempat dan Tanggal Lahir 6 Email 7 Nomor Telepon/Faks/ HP 8 Alamat Kantor 9 Nomor Telepon/Faks B. Pendidikan No Riwayat Pendidikan S1 S2 S3

1 Nama Perguruan Tinggi 2 Bidang Ilmu

3 Tahun Lulus

4 Judul Skripsi/Thesis/Disertasi 5 Nama Pembimbing/Promotor

C. Pengalaman Penelitian 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi Thesis dan Disertasi)

No Tahun Judul Penelitian Pendanaan

(44)

44 D. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul Artikel Ilmiah Volume/no/tahun Nama Jurnal

E. Penyampaian makalah secara oral dan atau poster dalam seminar

No Nama seminar Judul artikel ilmiah/poster Waktu dan Tempat

F. Penulisan Buku dalam 5 tahun terakhir

No Judul Buku Tahun Jumlah halaman Penerbit

G. Perolehan HKI dalam 5-10 tahun terakhir

No Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID

H. Pengalaman menulis policy brief 5 tahun terakhir

No Judul Artikel Tahun Lokasi penerapan Respon masyarakat

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Penelitian.

Limboto, 2017

(Nama Peneliti) NIP

(45)

45 SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI

Surat Pernyataan

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

NIP/NIDN :

Pangkat/Golongan : Jabatan Fungsional :

Alamat :

Dengan ini menyatakan bahwa proposal penelitian saya dengan judul << ………..>> yang diusulkan dalam skimp penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo untuk tahun anggaran << …..>> bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga/sumber dana lain. Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.

Limboto, 2017

Mengetahui, Yang menyatakan,

Ketua Tim Pengendali Mutu

(Drs. ASRI TUNA) (KETUA TIM PENELITI)

(46)

46 SISTEMATIKA LAPORAN KEMAJUAN PENELITIAN

Halaman Pengesahan Ringkasan Prakata Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Lampiran Bab 1 Pendahuluan Bab 2 Tinjauan Pustaka

Bab 3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Bab 4 Metode Penelitian

Bab 5 Hasil yang dicapai

Bab 6 Rencana Tahapan Berikutnya

Bab 7 Kesimpulan dan Saran Daftar Pustaka Lampiran :

• Artikel ilmiah (draft, bukti status submission atau reprint), jika ada. • Produk penelitian

(47)

47 SISTEMATIKA PROPOSAL PENELITIAN

i. Halaman Sampul ii. Halaman Pengesahan iii. Daftar Isi

iv. Ringkasan (termasuk kata kunci dan maksimum satu halaman)

Kemukakan masalah dan tujuan yang ingin dicapai serta target khusus yang ingin dicapai serta metode yang akan dipakai dalam pencapaian tujuan tersebut. Ringkasan harus mampu menguraikan secara cermat dan singkat tentang rencana kegiatan yang diusulkan.

v. BAB 1. PENDAHULUAN

Uraikan latar belakang dan permasalahan yang akan diteliti, tujuan khusus, dan urgensi (keutamaan) penelitian. Jelaskan juga temuan/inovasi apa yang ditargetkan serta penerapannya dalam rangka menunjang pembangunan dan pengembangan ipteks sosbud.

vi. BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Kemukakan state of the art dalam bidang yang diteliti, gunakan pustaka acuan primer (jurnal dan HKI) yang relevan dan terkini dengan mengutamakan hasil penelitian pada jurnal ilmiah. Jelaskan juga studi pendahuluan yang telah dilaksanakan dan hasil yang sudah dicapai, termasuk peta jalan penelitian.

vii. BAB 3. METODE PENELITIAN

Dilengkapi dengan bagan alir penelitian yang menggambarkan apa yang sudah dilaksanakan dan apa yang akan dikerjakan. Bagan penelitian harus dibuat secara utuh dengan pentahapan yang jelas, mulai dari mana, bagaimana luaran, lokasi penelitian, dan indikator capaian yang terukur.

viii. BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

Anggaran Biaya Berisi ringkasan anggaran biaya dan Jadwal Penelitian. Jadwal Penelitian disusun dalam bentuk bar chart untuk rencana penelitian yang diajukan. ix. DAFTAR PUSTAKA

Daftar Pustaka disusun berdasarkan sistem nama dan tahun, dengan urutan abjad nama pengarang, tahun, judul tulisan, dan sumber. Hanya pustaka yang dikutip dalam usulan penelitian yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka. (apakah pakai in

(48)

48 Contoh:

Dwipoyono, B. (2009). Kebijakan Pengendalian Penyakit Kanker di Indonesia. Indonesian

Journal of Cancer 3 (Vol.3), 109–116.

Rochaety,E., Rahayuningsih,P., & Yanti,P.G. (2005). Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Jakarta, Bumi Aksara. Wijayakusumah,A., & Pardamean,B. (2011). Design of 3D Virtual World as a media of E-learning. Proceeding of WSEAS

International Conference on E-Activities.

x. Lampiran:

Lampiran 1. Susunan organisasi tim peneliti dan pembagian tugas. (format terdapat dalam lampiran)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Hingga saat ini pun masih terdapat kasus-kasus pelanggaran hak cipta dalam industri musik dengan mengunduh secara ilegal yang sangat merugikan bangsa pada umumnya

Oleh karena itu, peristiwa turunnya Al Qur’an selalu terkait dengan kehidupan para sahabat baik peristiwa yang bersifat khusus atau untuk pertanyaan yang muncul.Pengetahuan

Saran yang dapat diberikan sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian adalah (1) Penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan menggunakan sampel yang lebih besar agar penelitian

Posted at the Zurich Open Repository and Archive, University of Zurich. Horunā, anbēru, soshite sonogo jinruigakuteki shiten ni okeru Suisu jin no Nihon zō. Nihon to Suisu no kōryū

Seluruh dosen pengajar program studi Diploma3 Teknik Informatika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatra Utara yang telah memberikan

Sehubungan itu, berdasarkan kuasa yang diberikan kepada saya mengikut Peraturan 8 dalam Peraturan- Peraturan Pendidikan (Persatuan Sekolah) 1998, Akta Pendidikan 1996 seperti

Salah satu upaya yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi kesulitan siswa dalam memahami materi hukum-hukum dasar kimia dan stoikiometri serta melatih keterampilan